Anda di halaman 1dari 69

Makalah

BIOFISIKA
Tentang
FLUIDA PADA SISTEM BIOLOGI

Oleh :

Messy Rahma Yanis 1714080047


Diah Anshari 1714080053
Wetri Yesmoneca 1714080063
Elvira Purnama Sari 1714080072
Sindi Afriliani Anjlina 1714080080

Dosen Pembimbing :

Dr. Milya Sari,M.Si

1
PROGRAM STUDI TADRIS IPA FISIKA B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL

PADANG

1941 H/2019 M

2
Makalah
BIOFISIKA
Tentang
PRINSIP ARCHIMEDES DAN KONSEKUENSI STATIK (HUKUM
PASCAL)

Oleh :

Messy Rahma Yanis


1714080047

Dosen Pembimbing :

Dr. Milya Sari,M.Si

PROGRAM STUDI TADRIS IPA FISIKA B

3
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL

PADANG

1941 H/2019 M

4
PENGANTAR
Fluida merupakan zat yang dapat mengalir. Fluida mengalir di bawah
pengaruh tekanan gravitasi bumi yang bekerja terhadapnya. Darah dalam
tubuh manusia termasuk dalam fluida. Jati dan Priyambodo (2008)
menyatakan bahwa meskipun fluida berbeda dengan partikel yang
merupakan zat yang tidak dapat mengalir, fluida juga memiliki sifat
mekanika seperti halnya partikel, hanya saja untuk alasan praktis
ditampilkan berbeda dengan mekanika partikel.

Fisika fluida merupakan bagian dasar ilmu fisika yang penting, karena
fluida merupakan bagian yang tak terpisahkan pada kehidupan makhluk di atas
bumi. Misalnya saja fluida pada tubuh manusia yang mana termasuk didalamnya
fluida pada darah, fluida pada cairan serebrospina di otak. Selanjutnya pada
makhluk lainya, contonya fluida pada burung, dan fotosintesis tumbuhan.

Demikian fluida memiliki sifat fisis dan juga berhubungan erat


dengan kehidupan manusia dan menunjang kelangsungan hidup makhluk
lainya hal ini tentu menarik untuk dibahas. Oleh karena itu pemakalah membahas
tentang fluida dalam sistem biologi.

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida.


Fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya
dengan menggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida mengalami
gaya geser maka akan siap untuk mengalir.

Dalam makalah ini kita berbicara tentang konsep umum pascal dan
hukum archimedes dimana di dalam fluida hukum pascal dan hukum
archimedes mempunyai arti dan kosep-konsep tersendiri mengernai
pengertian, fungsi dan keguanaan serta implementasi untuk kehidupan kita
sehari-hari. Sebelum masuk kedalam pembahasan yang lebih jauh terlebih
dahulu kita harus memahami konsep umum dari fluida terlebih dahulu,
karena pada makalah ini substansi yang akan dibicarakan mengacu pada
pelajaran mekanika fluida yang termasuk Hukum Pascal dan Hukum
Archimedes.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fluida ?
2. Apa yang dimaksud dengan tekanan?

6
3. Bagaimana prinsip hukum pascal?
4. Apa contoh tekanan dalam tubuh manusia ?
5. Bagaimana prinsip hukum Archimedes?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian fluida
2. Untuk mengetahui pengertian tekanan
3. Dapat mengetahui contoh tekanan dalam tubuh manusia
4. Untuk mengetahui prinsip hukum pascal
5. Untuk mengetahui prinsip hukum Archimedes

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fluida

Tiga keadaan umum dari materi adalah padat, cair dan gas. Kita dapat
membedakan ketiga fase ini sebagai berikut. Benda padat mempertahankan
bentuk dan ukuran yang tetap, bahkan jika sebuah gaya yang besar diberikan
pada sebuah benda padat, benda tersebut tidak langsung berubah bentuk atau
volumenya. Benda cair tidak mempertahankan bentuk yang tetap melainkan
mengambil bentuk tempat yang ditempatinya tetapi seperti benda padat,
benda cair tidak langsung dapat ditekan, dan perubahan volume yang cukup
signifikan terjadi jika diberikan gaya yang besar. Gas tidak memiliki bentuk
maupun volume yang tetap gas akan menyebar untuk memenuhi tempatya.
(Giancoli, 2001)
Zat cair dan gas mempunyai banyak karakteristik yang sama. Namun
demikian, zat cair dan gas dapat dibedakan dalam beberapa hal. Misalnya zat
cair hampir tidak dapat dimampatkan, sedangkan gas dapat dimampatkan
dengan mudah. Zat cair cenderung mempunyai massa jenis yang lebih besar

7
daripada gas. Gas mampu melepaskan diri dari wadah yang terbuka,
sedangkan zat cair tidak bisa. Zat cair dan gas secara bersama disebut fluida
yang artinya kemampuan untuk mengalir. (Sumardi, 2008)

B. Tekanan
Tekanan merupakan konsep yang paling utama dalam fluida. Tekanan
didefinisikan sebagai gaya yang diberikan per satuan luas, yang dapat ditulis
sebagai:
𝐹
𝑃=𝐴 .... (1)

Dengan F adalah gaya yang diberikan, A adalah luas tempat gaya itu
bekerja, dan P adalah tekanan. Defenisi tekanan ini berlaku umum, pada
zat padat, zat cair, dan gas. Satuan tekanan dalam Sistem Internasional
adalah Pascal (Pa), atau Newton per meter persegi (𝑁/𝑚2 ), 1 𝑁/𝑚2 =
1 𝑃𝑎 .

Gambar 1. Gaya yang bekerja pada luas yang berbeda. (Lubis, 2016)

(a) Luas yang besar menghasilkan tekanan kecil, (b) luas yang kecil
menghasilkan tekanan yang besar.

8
Tekanan sering kali sama pentingnya dengan gaya yang
menimbulkanya. Jika seseorang menusuk Anda dengan jari, Anda akan
merasakanya. Tetapi jika seorang perawat menusuk anda dengan jarum
suntik yang sama , jarum itu akan merobek kulit Anda. Gaya sama yang
diberikan pada luasan lebih kecil akan menghasilkan tekanan lebih besar dan
mempunyai pengaruh jauh berbeda.

Konsep tekanan terutama berguna dalam membahas fluida. Dari fakta


eksperimental ternyata fluida memberikan tekanan ke semua arah. Hal ini
telah dikenal oleh perenang dan penyelam yang merasakan tekanan air di
seluruh bagian badan mereka. Di setiap titik pada fluida yang diam, besarnya
tekanan dari seluruh tetap sama.

Bila kita berada di dalam air, kita akan mendapat tekanan yang
dinamakan tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
dihasilkan oleh fluida setinggi kedalaman h tempat kita berada diukur dari
permukaan. Tekanan hidrostatis fluida pada kedalaman h dari suatu bidang
acuan: (Washudi, 2016)

𝑃 = 𝑃0 + 𝜌𝑔ℎ ......(2)

P = tekanan hidrostatis,

= tekanan pada kedalaman h (𝑁/𝑚2)

𝑃0 = tekanan udara pada permukaan 𝑁/𝑚2

𝜌 = massa jenis fluida 𝐾𝑔/𝑚2

g = gravitasi (𝑚/𝑠 2 )

h = kedalaman fluida diukur dari suatu bidang acuan (m)

C. Beberapa Contoh Tekanan Dalam Tubuh Manusia

9
1. Tekanan kandung kemih
Tekanan kandung kemih bervariasi dengan jangkauan yang cukup
besar. Tekanan itu nol ketika kandung kemih kosong dan naik sampai
kira-kira 25 mmHg ketika kandung kemih mancapai kapasitas normalnya
sekitar 500 𝑐𝑚3 .
Refleks mikturisi dipicu oleh tekanan kandung kemih kira-kira 25
mmHg. Refleks ini merangsang rasa ingin kencing, dan selanjutnya
kontraksi otot disekitar kandung kemih yang dpat menaikkan tekanan
kandung kemih sampai 110 mmHg, sehingga menonjolkan rasa ingin
kencing.

Batuk, ketegangan, duduk, tegak, pakaian ketat, dan ketegangan


karena gugup dapat juga menaikkan tekanan kandung kemih dan memicu
refleks mikturisi jauh sebelum kandung kemih penuh. Wanita hamil
mengalami tekanan kandung kemih yang bertambah karena janin yang
berada di atas kandung kemih, sehingga ia sering kencing. Kapasitas
kandung kemihnya juga kurang dari 500 𝑐𝑚3 karena ruang yang
ditempati janin.

Gambar 2. Tekanan kandung kemih saat hamil.


(https://obatibuhamildanmenyusui.com/cara-agar-tidak-kencing-terus-saat-hamil/,
diakses 5 Oktober 2019 )

Tekanan kandung kemih saat kencing pada umumnya adalah 15-


30 mmHg, tetapi gangguam saluran kencing, misalnya dari

10
pembengkakkan kelenjer prostat, dapat memaksa tekanan sampai 70
mmHg. Makin besar hambatan saluran, makin besar perbedaan tekanan
yang diperlukan untuk menimbulkan laju aliran yang sama.

2. Tekanan Serebrospina

Tengkorak dan tulang belakan berisis cairan serebrospina (CSF =


cerebrospinal fluid). CSF menopang berat otak dengan gaya apung,
bekerja sebagai bantal pelindung, dan memasok nutrien yang disaring
dari darah. CSF dihasilkan dalam tengkorak dan beredar di sekeliling
otak, melaui rongga-rongga dalam otak yang disebut ventrikel, dan turun
ke kanal pusat sumsum tulang belakang. CSF biasanya diserap dalam

11
kematian. Ketika hidrosepalus diketahui secara dini, tekanan dan
pengaruhnya dapat diminimalkan dengan pembedahan.

Gambar 3. Otak, sumsum tulang belakang dan CSF.

3. Tekanan Gastrointensial

12
Gambar 4. Sistem pencernaan manusia.
(http://gratisptk.blogspot.com/2018/11/ptk-biologi-imlementasi-metode.html,
diakses 5 Oktober 2019 )

Makanan, minuman dan sisa buangan yang bergerak melaui


saluran pencernaan atau sistem gastrointensial (GI) sepanjang kira-kira 6
m mempunyai sifat fluida atau mirip fluida. Aliranya diatur oleh tekanan
dan secara khusus oleh katup dan otot sphincter dalam sistem itu.
Tekanan dalam sistem GI biasanya adalah positif. Esofagus adalah
kekecualian tekanannya secara langsung berhubungan dengan tekanan
rongga dada dan pada tekanan itu adalah negatif. Tekanan rongga dada
kadang-kadang dipantau oleh tekanan pengukur dalam esofagus.
Sphincter diperlukan pada sambungan esofagus dan lambung untuk
mencegah aliran balik fluida lambung. Selama menelan, kerja otot dalam
esofagus mendorong fluida ke dalam lambung.

Lambung adalah elastik, sehingga tekanan di dalamnya bertambah


sedikit demi sedikit. Menjadi besar hanya ketika lambung terisi penuh.
Rasa lapar terjadi ketika tekanan lambung rendah. Tekanan itu tergantung
pada kapasitas lambung, yang dapat berubah dengan kebiasaan makan.
Lambung meregang secara luar biasa bilamana orang makan berlebihan
secara terus-menerus, dan suatu kekosongan lambung yang relatif besar
memicu rasa lapar sebelum orang itu benar-benar memerlukan makanan.

13
Gambar 5. Makan dan pemberian obat dapat dilakukan tabung nasogastrik.
(http://gratisptk.blogspot.com/2018/11/ptk-biologi-imlementasi-metode.html,
diakses 5 Oktober 2019 )

Metode pemberian makanan yang biasa digunakan bagi pasien


yang sedang sakit ditunjukkan dalam gambar 4. Sebuah pipa pasien
sedang sakitdimasukkan melalui hidung pasien dan turun melalui
esofagus kedalam lambung (disebut pipa nasogastrik). Cairan dapat turun
melaui pipa itu oleh gravitasi karena tekanan dalam lambung tidak begitu
besar.

D. Prinsip Pascal

Hukum pascal menjelaskan sifat fluida yang mampu memindahkan


tekanan dari satu titik ke titik lain di dalam fluida.Hukum pascal berbunyi:
“Jika satu bagian fluida dalam wadah tertutup diberi tambahan tekanan,
maka seluruh bagian lain fluida mendapat tambahan tekanan yang besarnya
sama”. (Abdullah, 2006)

Salah satu prinsip pascal adalah tekanan total pada dasar kolam
adalah jumlah tekanan yang disebabkan oleh berat air ditambah dengan
tekanan atmosfer. Menurut asas pascal tekanan atmosfer diteruskan ke dasar
kolam.

14
Tekanan karena berat atmosfer bumi dilakukan pada semua benda
termasuk tubuh manusia. Tubuh kita dapat menahan tekanan yang begitu
besar, karena sel-sel hidup mempertahankan tekanan internal yang mendekati
sama dengan tekanan eksternal, sedikit lebih besar daripada tekanan atmosfer
eksternal. (Sumardi, 2008)

(a) (b)

Gambar 6. Contoh peralatan medik yang menggunakan prinsip pascal. (Lubis,


2016)

Pada gambar (a) merupakan pembacaan tinggi air raksa di dalam


tabung manometer adalah menunjukkan tekanan puncak atau Systolic dan
tekanan paling bawah atau Diastolic. Kemudian pada gambar (b) manset
dipasang mengikat menggelilingi lengan, lalu diisi udara dengan tekanan >
tekanan arteri, kemudian secara perlahan-lahan tekanan diturunkan. (Lubis,
2016)

E. Prinsip Archimedes

Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip


pengapungan diatas zat cair. Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan
mengapung dalam fluida jika massa jenis suatu benda lebih kecil daripada
massa jenis zat cair. Massa jenis merupakan salah satu sifat dari suatu zat

15
karena setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda-beda. (Luh Ari
Anjarsari, 2015)

Gambar 7. Hukum Archimedes. (https://www.pelajaran.co.id/2019/25/hukum-


archimedes.html , diakses 6 Oktober 2019 )

Bunyi Hukum Archimedes adalah “Sebuah benda yang tercelup


sebagian atau seluruhnya di dalam fluida mengalami gaya ke atas yang
besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan”. Hukum Archimedes
mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh benda apabila berada
dalam fluida. Benda-benda yang dimasukkan pada fluida seakan-akan
mempunyai berat yang lebih kecil daripada saat berada di luar fluida.

Contoh hukum Archimedes yaitu batu terasa lebih ringan ketika berada
di dalam air dibandingkan ketika berada di udara. Berat di dalam air
sesungguhnya tetap, tetapi air melakukan gaya yang arahnya ke atas. Hal ini
menyebabkan berat batu akan berkurang, sehingga batu terasa lebih ringan.

Berdasarkan peristiwa di atas dapat disimpulkan bahwa berat benda di


dalam

𝑊𝑎𝑖𝑟 = 𝑊𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 − 𝐹𝐴 ......(3)

dengan:

𝑊𝑎𝑖𝑟 = berat benda di dalam air (N)

𝑊𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = berat benda di udara (N)

16
FA= gaya tekan ke atas (N)

Beberapa penerapan hukum Archimides dalam kehidupan sehari-hari,


antara lain, pada hidrometer, kapal selam, dan kapal laut. (Kanginan, 2006)
Selain dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, adanya hukum
Archimedes menyebabkan benda yang dimasukkan ke dalam akan
mengalami tiga kemungkinan, yaitu terapung, melayang, dan tenggelam.

BAB III

PENUTUP

17
A. Kesimpulan
Zat yang tersebar di alam dibedakan dalam tiga keadaan (fase), yaitu fase
padat, cair, dan gas. Beberapa perbedaan diantara ketiganya adalah fase
padat, zat mempertahankan bentuk dan ukuran yang tetap, meskipun suatu
gaya yang besar dikerjakan pada benda tersebut. Fase cair dan gas memiliki
karakter tidak mempertahankan suatu bentuk yang tetap, maka keduanya
mempunyai kemampuan untuk mengalir dengan demikian keduanya disebut
fluida. Fluida adalah zat alir, yaitu zat yang dalam keadaan biasa dapat
mengalir.
Tekanan merupakan konsep yang paling utama dalam fluida. Tekanan
didefinisikan sebagai gaya yang diberikan per satuan luas, adapun contoh
tekanan dalam tubuh manusia yaitu: tekanan pada kandung kemih, tekanan
serebrospina, dan tekanan gastrointestinal.
Kemudian hukum yang menjelaskan sifat fluida yang mampu
memindahkan tekanan dari satu titik ke titik lain di dalam fluida adalah
hukum pascal. Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan mengapung
dalam fluida jika massa jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis zat
cair. Massa jenis merupakan salah satu sifat dari suatu zat karena setiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda-beda.

B. Saran
Kepada pembaca, hanya ini yang dpat penulis rangkum, agar lebih
memperluas pengetahuan dan memperdalam pemahaman bagi pembaca,
maka penulis menyarankan agar pembaca dapat mencari sumber bacaan lain
yang relevan dengan pembahasan makalah ini dan teruslah menggali ilmu
pengetahuan dengan selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin.(2006), Fisika SMA dan MA untuk kelas XI,


Jakarta:Gelora Aksra Pratama.

Anjarsari, Luh Ari dkk. (2015). Desain Dan Realisasi Alat Ukur Massa Jenis Zat
Cair Berdasarkan Hukum Archimedes Menggunakan Sensor Fotodioda,
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika, Vol.03, No. 02.

Giancoli, D. C. (2001), Fisika edisi 5 jilid 1, Jakarta: Erlangga.

http://gratisptk.blogspot.com/2018/11/ptk-biologi-imlementasi-metode.html
[diakses 5 Oktober 2019]

Kanginan, Marthen. (2006) Fisika 2 untuk SMA/MA kelas XI, Jakarta: Erlangga.

Mandala David, Lubis. 2016. Fluida Dalam Sistem Biologi di


https://www.slideshare.net/DavidMandalaLubis/fluida-dalam-sistem-biologi
[diakses 5 Oktober 2019]

https://obatibuhamildanmenyusui.com/cara-agar-tidak-kencing-terus-saat-hamil/
[diakses 5 Oktober 2019]

http://onevoicenow.info/pemasangan-ngt-54.html [diakses 5 Oktober 2019]

https://www.pelajaran.co.id/2019/25/hukum-archimedes.html [diakses 5 Oktober


2019]

Sumardi,Yosaphat. (2008). Biofisika edisi 1, Jakarta: Universitas Terbuka.

Washudi. (2016), Biomedik dasar (Anatomi,Fisiologi, Biokimia, Fisika, Biologi),


Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.

19
Makalah
BIOFISIKA
Tentang
PERSAMAAN BERNOULLI DAN PERSAMAAN BERNOULLI PADA
DARAH

Oleh :

Diah Anshari
1714080053

Dosen Pembimbing :

Dr. Milya Sari,M.Si

20
PROGRAM STUDI TADRIS IPA FISIKA B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL

PADANG

1941 H/2019 M

21
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam tubuh manusia darah mengalir keseluruh bagian tubuh secara terus
menerus untuk menjamin suplai zat-zat Nutrisi dan oksigen agar organ-organ
tubuh dapat berfungsi dengan baik. Darah adalah cairan yang terdiri dari plasma
(cairan bening) dan sel-sel darah (sel darah merah, sel darah putih dan sel
pembeku darah).

Fluida merupakan zat yang dapat mengalir. Fluida mengalir di bawah


pengaruh tekanan gravitasi bumi yang bekerja terhadapnya. Darah dalam tubuh
manusia termasuk dalam fluida. Sebagai salah satu jenis fluida yang memiliki
sifat-sifat fisis sebagaimana jenis fluida lainnya, darah dapat dikaji pula secara
fisika. Fisika fluida merupakan bagian dasar ilmu fisika yang penting, karena
fluida merupakan bagian yang tak terpisahkan pada kehidupan makhluk di atas
bumi. Demikian pula dengan aliran darah manusia yang memiliki sifat fisis dan
juga berhubungan erat dengan kehidupan manusia karena menunjang
kelangsungan hidup, merupakan hal yang menarik untuk dibahas secara fisika.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana bentuk persamaan Benoulli ?

2. Bagaimana persamaan Bernuolli pada Fluida kental ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bentuk persamaan Bernoulli

2. Untuk mengetahui persamaan Bernoulli pada fluida kental

22
BAB II

PEMBAHASAN

A. Persamaan Bernoulli

Hukum Bernouli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi kinetik per


satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama
disetiap titik sepanjang aliran fluida ideal. Persamaan matematisnya, dituliskan
sebagai berikut.

1 2
  gh  v  konstan
2 (1)

Atau

1 2 1
p1  v1  gh1  p2  v22  gh2
2 2 (2)

Keterangan : p = tekanan (N/m2)

v = kecepatan aliran fluida (m/s)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = ketinggian pipa dari tanah (m)

ρ = massa jenis fluida

Menurut Gabriel dalam Wahyuni (2010), Bernuolli menjelaskan


fenomena fluida dengan meletakkan beberapa syarat terhadap fluida yang
dikaji yaitu :

1. Fluida tidak viskos (kental)

2. Mengalir secara stasioner

3. Merupakan aliran tunak (steady)

4. Fluida kontinu dan tidak termampatkan

23
B. Persamaan Bernoulli pada aliran darah

Batasan yang diletakkan Bernoulli juga berlaku pada aliran darah.


Persamaaan (1) bisa digunakan untuk menentukan tekanan maupun kecepatan
darah mengalir pada pembuluh, dengan pembuluh dianggap seperti pipa yang
dilalui oleh fluida. Di dalam tubuh, pembuluh darah tidak selalu memiliki
diameter yang sama.

Gambar 1. aliran fluida yang melewati pipa dengan diameter penampang


berbeda. (sumber : Lohat,2009)

Pada darah yang mengalir seperti fluida dinamis, telah dijabarkan bahwa
aliran fluida tidak kental, konstan, tak termampatkan, dan tunak. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa debit darah (Q) yang mengalir dengan kecepatan
v dalam sistem peredaran darah manusia melewati pembuluh darah
berpenampang A adalah konstan. Pada aliran darah berlangsung sifat kontinuitas
fluida yang dapat dituliskan dalam persamaan berikut.

Q = Av = konstan (3)

Persamaan diatas adalah persamaan kontinuitas fluida. Pada aliran darah


manusia dapat dimanfaatkan untuk mengetahui laju aliran darah maupun
penebalan dinding pembuluh darah manusia, misalnya pada penderita
ateroschlerosis dan Angina Pektoris.

C. Persamaan Bernoulli Fluida Kental

1. Viskositas Fluida

24
Istilah viskositas digunakan untuk gesekan dalam suatu fluida yang
mencegah fluida itu mengalir secara bebas, yang merupakan gaya gesekan
antara lapisan-lapisan fluida yang berdekatan selama lapisan-lapisan itu
bergerak satu sama lain. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena
adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis).
Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara
molekul.

Sifat viskositas ini juga dimiliki oleh darah. Darah yang lebih cair
biasanya lebih mudah mengalir. Semakin kental maka gaya tarik yang
dibutuhkan juga makin besar. Dalam hal ini, gaya tarik (F) berbanding
lurus dengan koofisien kekentalan (η). Gaya tarik juga bergantung pada
luas penmpang A, kecepatan darah mengalir v, dan jarak l.

Persamaannya :

v
F  A (4)
l

Dimana :

F = gaya tarik

η= koefisien kekentalan (Ns/m2 atau Pa.s.)

l= jarak (m)

v= kecepatan darah mengalir (m/s)

A= luas penampang

Berikut koefisien viskositas dari beberapa jenis fluida, yaitu

Tabel 1. Viskositas beberapa fluida (Tipler, 2001)

Jenis Fluida Suhu (°C) Koefisien Viskositas(Pa.s)

Air 0 1,8 x 10-3

25
20 1,0 x 10-3

60 0,65 x 10-3

100 0,3 x 10-3

Darah
(keseluruhan) 37 4,0 x 10-3

Plasma Darah 37 1,5 x 10-3

Ethyl alkohol 20 1,2 x 10-3

Oli mesin (SAE


10) 30 200 x 10-3

Gliserin 0 10.000 x 10-3


Udara 20 0,018 x 10-3
Hidrogen 0 0,009 x 10-3
Uap air 100 0,013 x 10-3

Wijaya (2009) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi


viskositas darah adalah :

a. Volume hematokrit (volume sel darah merah): volume hematokrit


yang meningkat akan diikuti viskositas darah yang meningkat.

b. Kadar protein plasma: bila kadarnya naik maka viskositas naik dan
sebaliknya.

c. Suhu tubuh: bila suhu tubuh naik, viskositas turun.

d. Kecepatan aliran darah: bila kecepatan aliran darah turun maka


viskositas naik.

Bila diameter pembuluh darah kurang dari 1,5 mm, maka viskositas
darah turun. Hal ini dikenal sebagai Fahreus-Lindquist effect. Di dalam

26
pembuluh darah kecil dimana darah mengalir lambat, maka kecepatan
dan diameter bekerja saling berlawanan.

2. Hukum Poiseuille

Hukum ini dikemukakan oleh Jean Louis Marie Poiseuille (1799-


1869), seorang ilmuwan prancis yang tertarik pada aspek-aspek fisika
dari peredaraan darah manusia. Poiseuille melakukan penelitian untuk
melihat pengaruh perbedaan tekanan, luas penampang pembuluh
terhadap laju darah.

Gambar 2. Laju aliran Fluida (Sumber: Lohat, 2009)

Keterangan :

R = jari-jari pipa/tabung

v1 = laju aliran fluida yang berada di tengah/sumbu

tabung v2 = laju aliran fluida yang berjarak r2 dari pinggir


tabung v3 = laju aliran fluida yang berjarak r3 dari pinggir
tabung v4 = laju aliran fluida yang berjarak r4 dari pinggir
tabung r = jarak

27
Darah sebagai fluida riil mempunyai viskositas, sehingga ketika
mengalir dalam pembuluh darah, laju setiap bagian darah berbeda-beda.
Lapisan darah yang berada tengah-tengah bergerak lebih cepat, dan
semakin lambat menuju dinding pembuluh, hingga tak bergerak pada
bagian yang menempel dengan dinding pembuluh. Gambar 2
menunjukkan perbedaan laju aliran fluida pada pipa. Lohat (2009) agar
laju aliran setiap bagian fluida sama, maka perlu ada perbedaan tekanan
pada kedua ujung pipa atau tabung apapun yang dilalui fluida. Selain
membantu suatu fluida riil mengalir dengan lancar, perbedaan tekanan
juga bisa membuat fluida bisa mengalir pada pipa yang ketinggiannya
berbeda. Persamaan laju aliran volume fluida dalam tabung dapat
dinyatakan berikut ini.

V   R 4  p1  p2  V
      Q  Debit
t 8    L  t
(5)
  R 4  p  p2 
Q    1   persamaan poiseuille
8    L 

keterangan :

Q = Debit

R = jari-jari pipa/ tabung

η = koefisien viskositas

L = panjang pipa

p1 - p2 = perbedaan tekanan antara dua ujung pipa

p1  p2
= gradien tekanan (aliran fluida selalu menuju arah
L
tekanan)

28
Berdasarkan Persamaan (5) , tampak bahwa laju aliran volume
fluida atau debit aliran (Q) sebanding dengan pangkat empat jari-jari
 p  p2 
tabung (R4), gradien tekanan  1  dan berbanding terbalik dengan
 L 
viskositas (η). Jika jari-jari tabung ditambahkan (koofisien viskositas dan
gradien tekanan tetap), maka debit fluida meningkat 16 kali. Pada jarum
suntik juga digunakan persamaan ini. Debit fluida sebanding dengan jari-
jari tabung, maka jari-jari jarum suntik atau jari-jari pipa perlu
diperhitungkan terhadapa gaya tekan ibu jari saat menyuntik.

Persamaan Poiseuille juga menunjukkan jari-jari, berbanding


terbalik dengan perbedaan tekanan antara kedua ujung pipa. Misalnya
mula-mula darah mengalir dalam pembuluh darah yang mempunyai jari-
jari dalam sebesar r. kalau terdapat penyempitan pembuluh darah, maka
diperlukan perbedaan tekanan sebesar 16 kali untuk membuat darah
mengalir seperti semula (Lohat, 2009). Saat penyempitan pembuluh
darah terjadi, jantung akan bekerja lebih kuat. Dengan memaksa jantung
bekerja lebih keras, akan memberikan resiko seseorang terkena penyakit
stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

29
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hukum Bernouli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi kinetik per


satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama
disetiap titik sepanjang aliran fluida ideal.

Menurut Gabriel dalam Wahyuni (2010), Bernuolli menjelaskan fenomena


fluida dengan meletakkan beberapa syarat terhadap fluida yang dikaji yaitu :

1. Fluida tidak viskos (kental)

2. Mengalir secara stasioner

3. Merupakan aliran tunak (steady)

4. Fluida kontinu dan tidak termampatkan

Darah sebagai fluida riil mempunyai viskositas, sehingga ketika mengalir


dalam pembuluh darah, laju setiap bagian darah berbeda-beda. Lapisan darah
yang berada tengah-tengah bergerak lebih cepat, dan semakin lambat menuju
dinding pembuluh, hingga tak bergerak pada bagian yang menempel dengan
dinding pembuluh.

B. Saran

Dari pembahasan diatas, diharapkan pembaca dapat memahami apa itu


Persamaan Bernoulli dan persamaan Bernoulli pada darah. Penulis juga
mengharapkan pada pembaca untuk dapat menggunakan makalah ini sebagai
sumber bacaan atau referensi dalam membuat tulisan terkait. Jika ada kekeliruan
terdapat dalam tulisan ini, penulis mohon maaf dan menyarankan agar pembaca
dapat mencari sumber yang lebih akurat dan rinci.

30
31
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi, Yosapat dan Dadan Rosana, 2008. Biofisika , Jakarta : Universitas


Terbuka.

Wahyuni, Dwiria. 2018. Sifat Fisis Aliran Darah Manusia. Makalah. Pontianak
Universitas Tanjung Pura.

Irawanti, Lili. 2010. Viskositas Darah Dan Aspek Medisnya. Jurnal


FisikaKedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas No.2, Vol.34,
hal.102

32
MAKALAH BIOFISIKA
Tentang
ALIRAN LAMINER PADA FLUIDA

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4

Sindi Afriliani Anjlina


1714080080

Dosen Pembimbing:
Dr. Milya Sari,M.Si

JURUSAN TADRIS IPA FISIKA B


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI IMAM BONJOL

33
PADANG
1441 H / 2019 M

34
Kata pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan yang maha esa yang telah
memberi rahmat dan karunia-nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “fluida dalam system biofisika”.
Dalam penulisan makalah ini kami mendapat banyak ilmu yang berguna,
bagi diri sendiri dan pembaca untuk kedepannya.

Makalah ini dibuat agar pembaca dapat memperluas ilmu


penggetahuan tentang BIOFISIKA. Selain itu dengan adanya makalah ini
diharapkan bagi pembaca agar dapat mempraktekkannya. Makalah yang
kami buat ini diambil dari beberapa sumber. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang ikut ambil alih sehingga makalah ini
dapat terselesaikan tepat waktu.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat brmanfaat bagi


pembaca, dan khususnya bagi diri kami sendiri serta dapat memberi
wawasan yang luas bagi kita semua.

Pemakalah menyadari bahwa makalah yang kami buat ini


memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon saran dan kritikannya
demi kesempurnaan makalah yang kami buat.

Padang , 11 oktober 2019

Pemakalah

35
36
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aliran laminer adalah aliran kelancaran arus cairan atau gas.ini
berbeda dengan aliran turbulen, dimana tersusun melingkar, berbentuk
pusaran, arus melintas, dan gangguan lainnya muncul dalam sungai.
Perbedaan antara keduannyajenis gerakan dapat menjadi penting, karena
meraka menghasilkan prilaku yang sangat berbeda dari cairan dan gas.
Berbagai taktik dapat menggunakan untuk mendorong pengembangan
pola aliran laminer, atau untuk membuat turbulensi apabila hal ini yang
dikehendak.
Faktor yang mempengaruhi aliran laminer dan turbulen adalah
bilangan reynolds. Dalam mekanika fluida, bilangan reynolds adalah
rasio antara gaya inersia terhadap gaya viskon yang mengkuantifikasikan
hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran.
Aliran cairan laminer dan terbentuknya, misalnya di pembuluh
darah sempit makhluk hidup, kapiler tanamanan dan dalam kondisi yang
sebanding, dengan cairan yang sangat kental (bahan bakar minyak
melalui pipa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian aliran laminer
2. Bagaimana sifat aliran pipa
3. Bagaimana aliran laminer pada makhluk hidup
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian aliran laminer
2. Untuk mengetahui sifat aliran laminer
3. Untuk mengetahui aliran laminer dalam makhluk hidup

37
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aliran laminer
aliran dimana partikel- partikel aliran bergerak secara teratur
membentuk garis lintasan yang kontinyu dan tidak saling berpotongan.
Terjadi apabila kekentalan besar atau aliran sangat lambat.

Dalam aliran laminer partikel- partikel zat cair bergerak di


sempanjang lintasan- lintasan lurus, sejalan dalam lapisan- lapisan
laminae. Besarnya kecepatan dari laminae yang berdekatan tidak sama.
Aliran laminer diatur oleh hukum yang menghubungkan tengangan geser
ke laju perubahan bentuk sudut, yaitu hasil kali kekentalan zat cair dan
gradien kecepatan atau

Kekentalan zat cair tersebut dominan dan oleh karenanya mencegah


setiap kecenderungan kekondisi turbulen.
Aliran laminer dalam fisika adalah aliran fluida yang bergerak dengan
kondisi lapisan- lapisa yang membentuk garis- garis aliran dan tidak
berpotonggan satu sama lain. Aliran relatif mempunyai kecepatan rendah
dan fluida bergerak sejajar (laminea) dam mempunyai batasan- batasan

38
yang bersifat aliran fluida. Aliran laminer adalah aliran fluida tanpa arus
turbulent (pusaran air). Laminer adalah ciri dari arus yang berkecepatan
rendah, dan partikel sedimen dalam zona aliran berpindah dengan
mengelinding (rolling) ataupun terangkat (saltation).

Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan kekentalan yang tinggi


dan beroperasi pada rpm yang rendah pada bagian laminer. Ribbon
(bentuk seperti pita) dibentuk dalam sebuah bagian helical (bentuknya
seperti baling- baling helicopter dan ditempelkan kepusat sumbu
pengaduk). Cairan bergerak dalam sebuah bagian aliran berliku- liku pada
bagian bawah dan naik ke bagian atas pengaduk.

Pengaduk jenis (a), (b), (c) Hellical- ribbon, (d) semi- spiral.

NRc= (
NRc >2100 (laminer)
Aliran laminer biasanya membutuhkan pengaduk yang ukurannya
hampir sebesar tangki itu sendiri. Hal ini disebabkan karena aliran
laminer tidak memindahkan momentum sebaik aliran turbulen (walas,
1988).
Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui :
1. Kecepatan (velocity)
2. Berat (massa)
3. Luas bidang yang dilaluinya
4. Volumenya

39
Aliran laminer dengan aliran fluida yang bergerak dalam lapisan-
lapisan, atau lamina- lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar.
Dalam aliran laminer visosin berfungsi untuk meredam kecendrungan
terjadinya gerak relatif antara lapisan.

B. Sifat- Sifat Umum Aliran Pipa


1. Aliran laminar dan aliran turbulen

Aliran fluida didalam sebuah pipa mungkin merupakan aliran laminer


atau aliran terbulen. Osborne reynolds (1842-1912), ilmuan dan ahli
matematika inggris, adalah orang yang pertama kali membedakan dan
mengklasifikasikan dua aliran ini dengan menggunakan peralatan
sedrhana seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.3. aliran laminer terjadi
pada partikel- partikel ( masa molar yang kecil) fluida bergerak dalam
lintasan- lintasan yang sangat tidak teratur, yang mengakibatkan
pertukaran momentum dari sutu bagian ke bagian lainnya. Turbulen
membangkit tenaga geser yang lebih besar di seluruh fluida dan
mengakibatkan lebih banyak ketakmampu balikan (irreversibilitas) atau

kerugian.

2. Transisi dari aliran laminer menuju aliran turbulen


Aliran diklasifikasikan menjadi aliran laminer atau turbulen.
Parameter bilangan reynolds atau bilangan mach tergantung pada situasi
aliran spesifik. Misalnya, aliran didalam sebuah pipa dan aliran sepanjang

40
pelat data dapat laminer atau turbulen, tergantung pada nilai bilangan
reynolds harus kurang dari kira-kira 2100 sedangkan untuk aliran turbulen
yaitu lebih besar dari kira- kira 4000.

Aliran sepanjang pipa mula- mula terisi fluida dalam keadaan


diam, ketika katub dibuka untuk memulai aliran, kecepatan aliran, dan
tentunya bilangan reynold meningkat dari nol (tidak ada) sampai nilai
maksimum alirannya tunak seperti gambar 2.4. diamsumsikan bahwa
proses transien ini cukup lambat sehingga efek tak tunak dapat diabaikan
(aliran kuansitunak).bilangan reynolds mencapai 2100 dan aliran memulai
transisinya menuju kondisi turbulen. Dengan meningkatnya bilangan
reynolds seluruh aliran menjadi turbulen. Aliran tetap turbulen selama
bilangan reynolds melampaui kira- kira 4000.

3. Hubungan dengan nomor reynolds

Jenis aliran yang terjadi dalam fluida dalam saluran adalah penting
dalam masalah dinamika fluida dan selanjutnya mempengaruhi
perpindahan panas dan massa dalam sistem fluida. Angka reynolds yang
tidak berdimensi adalah parameter penting dalam persamaan yang
menggambarkan apakah kondisi aliran yang berkembang sepenuhnya
mengarah pada aliran laminer atau turbulen. Angka reynolds adalah rasio

41
gaya inersia terhadap gaya geser fluida: seberapa cepat fluida bergerak
relatif terhadap seberapa kentalnya, terlepas dari skala sistem fluida.
Aliran laminer umumnya terjadi ketika cairan bergerak lambat atau cairan
sangat.

Dengan meningkatkatnya bilangan reynolds, seperti dengan


meningkatkan laju aliran fluida, aliran akan beralih dari aliran laminar ke
turbulen pada rentang bilangan reynolds dan spesifik, kisaran transisi
laminer- turbulen tergantung pada tingkat gangguan kecil dalam fluida
atau ketidaksempurnaan. Dalam sistem aliran jika bilangan reynold sangat
kecil, jauh lebih sedikit dari 1, maka fluida akan memperlihatkan stokes,
atau merayap, mengalir, dimana gaya viksos fluida mendominasi gaya
inersia. contoh umum adalah mengalir melalui pipa, dimana bilangan
reynolds didefenisikan sebagai:

Re = = =
Dimana:

adalah diameter hidrolik pipa (m)

Q adalah laju aliran volumetrik ( /dt)

A adalah luas penampang pipa (

u adalah kecepatan rata- rata fluida (m/s = kg/(m.s))

adalah vikositas dinamis fluida (pa.s =n.s/ = kg/(m.s)

v adalah vikositas kinematik dari fluida

v= (

adalah densitas flida (kg/ )

42
4. Hambatan aliran laminer

Aliran udara laminer digunakan untuk memisahkan volume udara,


atau mencegah kontaminan udara memasuki suatu daerah. Tudung aliran
laminer digunakan untuk mengecualikan kontaminan dari proses sensitif
dalam sains, elektronik dan kedokteran. Tirai udara sering digunakan
dalam pengaturan komersial agar udara panas atau dingin tidak melewati
pintu.

C. ALIRAN LAMINER PADA MAKHLUK HIDUP

Aliran cairan laminer terbentuk, misalnya di pembuluh darah


sempit makhluk hidup, kapiler tanaman dan dalam kondisi yang
sebanding, dengan aliran cairan yang sangat kental (bahan bakar minyak
melalui pipa). Untuk melihat aliran jet secara visual, cukup dengan
membuka sedikit karena air-air akan mengalir dengan tenang, merata,
tanpa campuran. Jika keran dimatikan sampai akhir, tekanan dalam sistem
akan meningkat dan alirannya akan kacau.

43
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aliran laminer adalah aliran kelancaran arus cairan atau gas.ini
berbeda dengan aliran turbulen, dimana tersusun melingkar, berbentuk
pusaran, arus melintas, dan gangguan lainnya muncul dalam sungai.
Perbedaan antara keduannyajenis gerakan dapat menjadi penting, karena
meraka menghasilkan prilaku yang sangat berbeda dari cairan dan gas.
Fluida dapat menunjukkan aliran laminer seperti udara. Dalam
tabung dan pipa, rangkaian lingkaran konsentris efektif dapat dibuat.
Lingkaran ditengah bergerak sangat cepat, mengarah aliran fluida dalam
pipa, sedangkan fluida pada sisi hampir tidak bergerak sama sekali.

B. Saran

Kepada pembaca, hanya ini yang dapat penulis rangkum, agar


lebih memperluas pengetahuan dan memperdalam pemahaman bagi
pembaca, mK penulis menyarankan agar pembaca dapat mencari sumber
bacaan lain yang relevan dengan pembahasan makalah ini dan teruslah
menggali ilmu pengetahuan dengan selalu berpenganggan pada al-Qur ‘an
dan Hadis.

44
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Christie Jhon. 2003. Prinsip proses transportasi dan prinsip


proses pemisahan. Jakarta: PT. Gelora Aksara pramata.
Streeter. 1951-1966. Mekanika fluida. Yogyakarta: McGraw-hill.

Naver, R. 2005. Aliran laminer. Jakarta : Universitas georgia

45
Makalah
BIOFISIKA
Tentang
FLUIDA PADA BURUNG

Oleh :
Afifah
1714080062

Dosen Pembimbing :
Dr. Milya Sari,M.Si

PROGRAM STUDI TADRIS IPA FISIKA B


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL
PADANG
1941 H/2019 M

46
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Biofisika adalah studi fenomena biologis dengan menggunakan metode-


metode dan konsep-konsep fisika, sedangkan didalam anonym dikemukakan
bahwa biofisika adalah studi interdisiplin tentang fenomena dan problem-problem
biologis dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik fisika. Fluida
dapat digolongkan dalam dua macam yaitu fluida statis (hidrostatis) yang
mempelajari tentang fluida dan tak bergerak dan ffluida dinamis (hidrodinamis)
yang mempelajari tentang fluida bergerak. Dalam fluida statis mempelajari
hukum-hukum dasar contohnya menjelaskan tentang makhluk hidup pada burung
terbang. Mayoritas pada burung terdiri dari fluida itu menyebabkan hukum-
hukum dasar fluida.

Orang-orang pada zaman dulu memandang burung sebagai makhluk yang


ajaib. Bagaimana tidak, ia adalah satu-satunya makhluk di bumi yang mampu
melawan gravitasi. Dimulai dari situlah kemudian manusia merangkai mimpi
untuk bisa terbang. Sebenarnya bagaimana sih cara burung terbang? Kenapa
seakan-akan hukum gravitasi tidak berlaku padanya? Ternyata penjelasannya
cukup sederhana. Tidak ada unsur sihir, tenaga dalam atau sesuatu berbau mistis
lain dalam hal ini. Semuanya murni fisika.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu fluida ?
2. Jelaskan penerapan fluida pada burung terbang?
3. Bagaimana burung bisa terbang ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui hukum hukum yang terdapat pada burung terbang
2. Mengetahui prinsip burung terbang

47
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fluida
Fluida adalah sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut
zat alir. Fluida adalah yang dapat digolongkan dalam dua macam yaitu
fluida statis (hidrostatis) yang mempelajari tentang fluida yang tak
bergerak dan fluida dinamis (hidrodinamis) mempelajari tentangg fluida
bergerak. Kata fluida mencakup fluida cair, air dan gas karena kedua zat
ini mengalir, dan juga bisa digolongkan tidak mengalir.
1. Fluida Statis
Fluida statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak
bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak
da perbedaan kcepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa
dikatakan bahwa partikel partikel fluida tersebut bergerak
dengan kecepatan sehingga tidak memliki gaya geser.
2. Fluida dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair,gas) yang
bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari fase benda
yang bergerak atau fluida dalam keadaan bergerak contohnya
pada burung terbang.
B. Penerapan fluida pada burung
Fluida pada burung dapat dijelaskan dengan menerapkan hukum
Bernaouli. Bentuk umum sayap burung terbang tanpak seperti gambar
dibawah ini. Pada bagian sayap burung tidak ada pemampatan garis arus,
tetapi pada bagian atas terdapat penampatan garis arus. Udara dibagian
atas bergerak lebih cepat dari bagian bawah sayap burung.

48
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu
dan sayap. Burung ada yang dapat terbang dan juga tidak. Mengapa demikian ?
Pada artikel ini kita akan membahas sedikit alasan mengapa burung dapat
terbang, khususnya dalam ilmu fisika.

C. Bagaimana Burung Bisa Terbang

Agar sebuah benda bisa terbang, tekanan udara yang berada di atas
permukaan benda tersebut harus lebih kecil dari pada bagin bawah. Jika
diperhatikan airfoil yang dimiliki oleh burung, kita bisa melihat bahwa telanan di
bagian atasnya lebih kecil di banding di bawahnya. semakin cepat gerakan
burung maka akan semakin tinggi terbangnya. Cara untuk mempercepat
gerakannya adalah dengan mengepakkan sayapnya lebih cepat.

Prinsip yang ditemukan oleh ilmuwan Belanda bernama Daniel Bernoulli


itu bisa menjelaskan proses atau prinsip kerja dari burung terbang dengan sangat
baik. Berikut penjelasannya :

49
Dari persamaan yang berlaku untuk kasus fluida dinamis tersebut kita
mendapatkan prinsip-prinsip penting mengenai hubungan antara tekanan fluida
dengan kecepatan aliran fluida, yakni :

“Semakin tinggi kecepatan aliran fluida, tekanannya akan semakin rendah.


Sebaliknya, semakin rendah kecepaatan aliran fluida, tekanannya akan semakin
tinggi”

Bentuk sayap burung didesain sedemikian rupa oleh Sang Pencipta agar
bisa mengambil keuntungan dari prinsip di atas. Bentuknya yang aerodinamis
memungkinkan aliran fluida (dalam hal ini udara atau angin) di bagian atas lebih
tinggi daripada aliran fluida di bagian bawah. Hasilnya, tekanan udara di bagian
bawah sayap akan lebih besar dibanding tekanan udara di bagian atas sayap.
Burung pun akan terangkat ke atas karena sayapnya.

Semua bagian tubuh burung diciptakan untuk membantunya bisa terbang.


Mereka memiliki tulang yang ringan, kaki yang kuat, dan sayap dengan bentuk
khusus. Di sini kita berbicara tentang aerodinamika. Ilmu ini merupakan
penjelasan bagaimana udara bergerak di sekitar kita, dan juga membantu
menjelaskan bagaimana burung bisa terbang. Seekor burung bisa terbang karena
menggunakan kakinya untuk mendorong tubuhnya dari tanah ke udara. Burung
akan mengepakkan sayap untuk bisa tetap melayang di udara, yang disebut
dengan gaya angkat (lift). Bila burung mendorong kaki dan mengangkat

50
sayapnya secara bersamaan, mereka baru bisa terbang. Sayapnya berbentuk
melengkung, seperti sendok terbalik. Bentuk ini membuat burung bisa terbang ke
atas, ke bawah, dan membantu burung tetap bisa di udara. Bulu burung juga
berpengaruh dalam hal ini agar gaya angkatnya semakin besar. Burung juga tidak
harus mengepakkan sayap mereka untuk terbang. Setelah mereka berada di atas,
mereka bisa meluncur dengan mudah. Burung hanya butuh mengepakkan sayap
sekali-kali saja. Berbeda jenis burung, bisa jadi cara terbangnya juga berbeda.

51
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada bagian sayap burung tidak ada pemampatan garis arus, tetapi pada bagian
atas terdapat penampatan garis arus. Udara dibagian atas bergerak lebih cepat dari
bagian bawah sayap burung. kin rendah kecepaatan aliran fluida, tekanannya
akan semakin tinggi”

Bentuk sayap burung didesain sedemikian rupa oleh Sang Pencipta agar
bisa mengambil keuntungan dari prinsip di atas. Bentuknya yang aerodinamis
memungkinkan aliran fluida (dalam hal ini udara atau angin) di bagian atas lebih
tinggi daripada aliran fluida di bagian bawah. Hasilnya, tekanan udara di bagian
bawah sayap akan lebih besar dibanding tekanan udara di bagian atas sayap.
Burung pun akan terangkat ke atas karena sayapnya.

B. Saran

Dalam makalah ini pemakalah meminta ma’af jika ada kesalahan dalam
pembuatan baik itu isi mauapn tata cara penyusunan makalah. Disaran kepada
teman teman agar dapat melestarikan citptaan allah. Dan menjaganya agar tidak
punah

52
Daftar Perpustaka

Subagya-Agus Taranggono. Judul Sain Fisika . hal 243

53
Makalah Biofisika

Tentang

Kontinuitas Pada Ikan Sumpit/Pemanah


&
Fotosintesis Pada Tumbuhan

Disusun Oleh:

Wetri Yesmoneca

1714080063

Dosen Pembimbing:

Dr. Milya Sari, S.Pd., M.Si

54
JURUSAN TADRIS IPA (FISIKA) B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL PADANG

1441 H / 2019 M

H. MENGURAIKAN KONTINUITAS PADA IKAN SUMPIT/PEMANAH

1. Konsep dasar persamaan kontinuitas


Persamaan kontiunitas adalah persamaan yang menghubungkan
kecepatan fluida dalam dari satu tempat ketempat lain. Gambar berikut
adalah gambaran aliran fluida melalui sebuah pipa yang garis tengahnya
bervariasi.

Gambar 1: aliran fluida melalui sebuah pipa yang garis tengahnya bervariasi

Pada gambar 1, volume fluida yang melewati titik 1 (yaitu


menembus bidang penampang seluas A1 dalam waktu △ t adalah A1△ℓ1

Dimana:

55
△ℓ1 : jarak perpidahan (jarak tempuh) fluida

△ t: waktu

Karena kecepatan fluida bergerak mengalir melewati titik 1 adalah


v1 =△ℓ1/△ t, laju aliran massa △m1/△ t menembus bidang seluas A1 adalah:

△𝑚1 𝜌1 △1 △ℓ1
= = 𝜌1 A1v1………………………………...pers.1.1
△t △𝑡

Di mana △v1 = A1△ℓ1 adalah sebuah volume bermassa △ 𝑚1 , dan


𝜌1 adalah densitas fluida. Seperti itu pada titik dua (melewati bidang
penampang seluas A2), laju aliran fluida adalah 𝝆2A2v2. Karena tidak ada
fluida yang mengalir masuk atau keluar dari sisi sisi pipa, laju aliran
menembus A1 dan laju aliran menembus A2 harus sama besarnya.
Sehingga:

△𝑚1 △𝑚1
= …………………………….pers.1.2
△t △𝑡

Dan
𝜌1 A1v1 = 𝝆2A2v2…………………………….....pers.1.3

Persamaan ini disebut persamaan kontinuitas (equation of


continuity). Jika, fluidanya tidak dapat dimampatkan (𝝆 tidak ikut
berubah bersama perubahan tekanan), yang merupakan aproksimasi yang
amat baik bagi zat cair dalam sebagian besar kasus (dan terkadang juga
untuk zat gas), maka 𝝆1 = 𝝆 2, dan persamaan kontinuitas menjadi

A1v1 = A2v2 dengan (𝝆 konstan)……..…...…………..pers.1.4

Dengan:

A1 = luas penampang 1 (m2)

A2 = luas penampang 2 (m2)

v1 = kecepatan aliran fluida pada penampang 1 (m/s)

v2 = kecepatan aliran fluida pada penampang 2 (m/s)

56
karena A1 lebih besar daripada A2, maka V2 lebih besar daripada
V1. (Sumardi, Rosada: 2008)

Besaran hasil kali Av merepresentasikan laju aliran volume


(volume fluida yang melewati suatu titik tertentu per satuan waktu),
karena △ V/△ t = A△ ℓ/△ t = △ v, yang dalam satuan SI dinyatakan dalam
satuan m3/s. persamaan 1 memberitahukan kepada kita bahwa saat luas
bidang penampang alir kecil, maka kecepatan akan tinggi. Dan bila luas
penampang alir besar, maka kecepatan akan rendah. Hal ini masuk akal,
dapat dibuktikan dengan mengamati aliran sungai. Air akan mengalir
lambat melewati daerah sungai yang lebar, namun akan berarus kencang
ketika melewati daerah sungai yang sempit. (Giancoli, 2014)

2. Persamaan Kontinuitas Pada Ikan Sumpit/Pemanah

Gambar 2: Bentuk ikan sumpit/pemanah

57
a. Habitat ikan sumpit/pemanah
Ikan yang memiliki nama latin Toxotes Jaculatrix ini memiliki
Bentuk tubuh yang dari ujung moncong hingga punggung hampir
lurus. Warna ikan ini adalah putih keperakan dengan punggung
memiliki garis-garis hitam, biasanya terdiri dari lima sampai tujuh
garis. Ikan ini memiliki mulut yang kecil dengan bentuk protractile,
yaitu rahang bawah menonjol ke depan sehingga memudahkan nya
menerima mangsa yang sudah jatuh dari atas permukaan air dan
kemudian memakannya.
b. Pertahanan hidup ikan sumpit/pemanah
Urutan proses ikan sumpit memangsa target adalah sebagai
berikut:
1) Air dimasukkan ke dalam mulut dan disimpan di dekat insang
2) Air yang berada di dalam mulut, kemudian diluncurkan
dengan menekan insang
3) Air akan mengalir melewati saluran di rongga mulutnya
4) Lidah ikan yang berfungsi sebagai katup akan melesatkan air
dengan kuat menuju target
5) Mangsa yang terkena semburan akan jatuh dan masuk ke
dalam mulut ikan sumpit

Sesuai dengan bentuk ikan sumpit/pemanah yang telah dijelaskan


di atas, sudah sangat jelas bahwa kontinuitas sangat berhubungan dengan
ikan sumpit/pemanah ini. Sesui dengan persamaan kontinuitas yang
berarti saat luas bidang penampang alir kecil, maka kecepatan akan tinggi.
Dan bila luas penampang alir besar, maka kecepatan akan rendah. Hal ini
terbukti dengan kecepatan aliran air yang keluar dari mulut ikan sumpit
yang berukuran kecil.

Dengan ukuran mulut yang kecil (sebagai luas penampang)


membuat air yang tersimpan di dalam mulut ikan tersebut memiliki aliran
yang besar, dengan demikian hal ini menjadi salah satu bentuk pertahanan

58
hidup bagi ikan sumpit dalam mencari makanan yang berada di luar
permukaan air.

I. MENGURAIKAN FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN


1. Sejarah Fotosintesis

Di tahun 1771 Joseph Priestley, seorang pastur inggris yang


merupakan penemu oksigen, menunjukan bahwa dalam waktu
beberapa hari, sebuah tumbuhan hijau dapat mengembalikan kondisi
udara yang telah dirusak oleh sebuah lilin yang menyala. Tanpa
menyadarinya, priestley telah menunjukan bahwa tumbuhan hijau
menghasilkan O2 saat fotosintesis dan bahwa evolusi o2 tersebut
menyeimbangkan asupan o2 untuk respirasi oleh organisme-
organisme hidup.

Ditahun 1779, Jan Ingenhousz melaporkan penelitiannya yang


menunjukan bahwa cahaya matahari diperlukan bagi evolusi oksigen
dalam fotosintesis, dan bahwa proses tersebut terjadi hanya di bagian-
bagian tumbuhan yang berwarna hijau. Di tahun 1804, seorang saintis
Swiss bernama Nicholas Theodore De Saussure menunjukan bahwa
air diperlukan oleh tumbuhan-tumbuhan hijau untuk mengahasilkan
gula.

Di abad ke-19 James Clerk Maxwell, mengembangkan model


cahaya sebagai gelombang, yang membuat para peneliti menyadari
bahwa energy fotosintesis berasal dari cahaya tanpak yang diserap. Di
decade pertama abad ke 20, F.F Blackman menunjukan bahwa
fotosintesis merupakan proses yang terdiri atas dua bagian rangkaian
reaksi pertama bersifat tergantung cahaya namun tidak tergantung
pada temperatur (reaksi terang), sedangkan rangkaian kedua reaksi
yaitu reaksi gelap tidak memerlukan cahaya tetapi sangat tergantung
pada temperatur.

59
Di tahun 1930 an C.B. Vanniel melakuka eksperimen yang
menunjukan bahwa oksigen yang dievolusikan selama fotosintesis
beasal dari air, bukan karbon dioksida seperti yang diyakini
sebelumnya. Di tahun 1940 an, sebuah isotop radioaktif khusu dari
karbon, digunakan untuk melacak co2 yang dilabeli dengan karbon
isotopik tersebut. Di akhir tahun 1940 an, Melvin Calvin dan
kelompoknya memanfaatkan karbon untuk memecahkan mekanisme-
mekanisme yang terlibat dalam konfersi CO2 menjadi karbohidrat
(siklus Calvin-Benson). (Fried dan Hademenos, 2005:73)

2. Konsep dasar fotosintesis

Gambar 3: bagian-bagian daun

Menurut ilmu biologi, fotosintesis adalah proses mengubah


energi cahaya matahari menjadi energi kimia kemudian
menyimpannya dalam bentuk glukosa (gula atau karbohidrat).
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil dari
fotosintesis adalah glukosa. Fotosintesis hanya terjadi pada
tumbuhan hijau dan beberapa ganggang atau alga (kingdom
protista).

Tumbuhan memerlukan cahaya, C02, dan H2O untuk membuat


glukosa. Proses fotosintesis terjadi di dalam sel tumbuhan,

60
tepatnya di bagian kloroplas. Kloroplas mengandung klorofil yaitu
pigmen hijau yang terdapat di daun pada tumbuhan.

Fotosintesis tidak hanya terjadi pada daun tumbuhan, tapi


fotosintesis juga terjadi pada bagian tumbuhan yang lain.
Contohnya batang. Bagian daun terdiri dari epidermis atas dan
bawah, mesofil daun, pembuluh angkut, dan stomata. Sel-sel
epidermis atas dan bawah tidak memiliki kloroplas sehingga
fotosintesis tidak terjadi di sana. Namum, epidermis berperan
sebagai pelindung bagi bagian dalam daun.

Stomata memiliki lubang yang di apit oleh dua sel penjaga.


Fungsi stomata adalah untuk pertukaran udara, yaitu membiarkan
CO2 masuk dan meneluarkan O2. Pembuluh angkut terdiri dari
xylem dan floem. Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan zat
hara ke daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut nutrisi dari
daun kemudian diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan.

Reaksi kimia keseluruhan yang terlibat dalam proses


fotosintesis adalah:

6CO2 + 6H2O + (energy cahaya) C6H12 + 6O2

Jadi, tumbuhan mendapatkan energy cahaya matahari,


karbondioksida, dan air untuk proses fotosintesis dan
mengubahnya menjadi energi dalam bentuk glukosa. Oksigen
yang dihasilkan tumbuhan adalah oksigen yang kita hirup. Oleh
karena itu, tumbuhan disebut sebagai sumber kehidupan, karena
tanpa adanya oksigen kita sebagai makhluk hidup tidak bisa hidup.
Maka sangat penting bagi kita untuk tetap menjaga kelestarian
htan dan tumbuhan disekitar kita. (https://biologi sel: 2013)

3. Reaksi-reaksi fotosintesis

61
Menurut Ardra (2019), Fotosintesis yang dilakukan oleh
tumbuhan, berlangsung dalam dua tahap yaitu reaksi terang dan
reaksi gelap. Gambar berikut dapat memberikan penjelasan
mengenai dua reaksi tersebut.

Gambar 4: reaksi gelap dan reaksi terang

a. Reaksi terang pada fotosintesis

Reaksi terang yaitu reaksi fotosintesis yang memerlukan


cahaya. Reaksi terang ini terjadi dalam membrane tilakoid. Reaksi
terang merupakan reaksi ketika energi matahari digunakan oleh
pigmen fotosintesis da terjadi digrana atau tumpukan tilakoid.
Pada reaksi ini terjadi pemecahan molekul-molekul air menjadi
hydrogen, oksigen, dan sejumlah energy. Pada reaksi terang,
terjadi pengubahan energy cahaya matahari menjadi energy kimia
dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat) dan NADPH
(Nicotinamida Adenim Dinucleotid Phosphat). Jadi, reaksi terang
menghasilkan ATP dan NADPH. Untuk menangkap sinar maahari
(foton), tumbuhan menggunkana seperangkat alat yaitu fotosistem.
Fotosistem merupakan molekul protein yang tertanam pada
membrane tilakoid. Energy yang terbentuk kemudian disimpan
dan dimanfaatkan oleh sumber energy untuk reaksi gelap.

Ada dua macam fotosistem yaitu :

62
Fotosistem 1

Di dalam fotosistem satu terdapat molekul klorofil yang


terletak pada pusat reaksi dari fotosistem 1 dan dinamakan P700.
Disebut dengan P700 karena sangat baik dalam menyerap energy
cahaya matahari dengan panjang gelombang 700 nanometer.

Fotosistem II

Di dalam fotosistem II terdapat molekul yang terletak pada


reaksi fotosistem II dan dinamakan P680, karena sangat baik
dalam menyerap energy cahaya dengan panjang gelombang 680
nanometer.

b. Reaksi gelap pada fotosintesis

Pada prosesnya reaksi gelap terjadi pada bagian stroma


kloroplas pada tumbuhan. Reaksi gelap disebut juga dengan reaksi
siklus calvin benson. Reaksi gelap adalah reaksi yang tidak
tergantung atau tidak memerlukan cahaya secara langsung. Dalam
reaksi gelap berlangsung serangkaian reaksi pembentukan gula
dengan menggunakan gas karbon dioksida dan hidrogen. Reaksi
ini berlangsung dengan bantuan ATP dan NADPH yang dihaslkan
dari reaksi terang. Hasil dari reaksi gelap adalah molekul karbon
yang berenergi tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan amilum.
Contoh tumbuhan yang melakukan proses reaksi gelap pada
fotosintesis adalah tumbuhan kaktus. Untuk mengatasi kondisi
suhu yang sangat panas, cuaca kering, gurun dan menghemat air
karena hidup di habitat yang sangat panas atau daerah kering
seperti gurun tumbuhan kaktus ini hanya membka stomata mereka
pada malam hari ketika cuaca dingin. Karena, dengan menutup

63
stomata pada siang hari, tumbuhan gurun tidak akan kehabisan
cadangan air. (https://biologi sel: 2013)

4. Tinjauan proses fotosintesis dari ilmu fisika

Cahaya merupakan energi dalam bentuk gelombang


elektromagnetik. Jarak antara puncak-puncak gelombang
elektromaknetik disebut panjang gelombang. Panjang gelombang
berkisar antara kurang dari 1 nm sampai dengan 1 km.
keseluruhan kisaran radiasi ini dikenal sebagai spectrum
eloktromagnetik. Walaupun matahari meradiasikan spectrum
penuh dari energy elektromagnetik, atmosfer menyaring sebagai
besar radiasi untuk tidak sampai kebumi. Cahaya tanpak
merupakan spectrum matahari yang sampai kebumi dan berperan
dalam proses fotosintesis. Cahaya tanpak yang mempunyai
panjang gelombang 680 nm dan 700 nm akan diserap oleh klorofil
dan berperan dalam reaksi terang.

Cahaya dapat diserap, dipantulkan, dan diteruskan.


Didalam fotosintesis bahan-bahan yang menyerap cahaya disebut
pigmen. Pigmen yang berbeda akan menyerap cahaya dengan
panjang gelombang yang berbeda, dan panjang gelombang yang
diserap akan menghilang. Sebagai contoh, klorofil akan menyerap
spectrum yang berwarna merah dan biru, kemudian memantulkan
spectrum yang berwarna hijau ssehingga kita melihat daun
berwarna hijau.

Dalam hal ini berlaku hukum kekekalan energy, bahwa


energi tidak bisa diciptakan juga tidak bisa dimusnahkan.
Walaupun warna dari spektrum yang diserap oleh klorofil
menghilang, energinya tidak hilang. Energi dari foton yang diserap
diubah menjadi energi potensial elektron yang dinaikan dari

64
keadaan dasar kekeadaan tereksitasi. Apabila pigmen kembali
menyerap cahaya maka electron akan kembali jatuh kekeadaan
dasar dan melepaskan kembali energy dalam bentuk panas dan
cahaya (fluoresensi).

Pada proses fotosintesis energi radiasi sinar matahari


ditangkap oleh klorofil kemudian diubah menjadi energy kimia.
Dalam hal ini tidak ada energy yang musnah. Energi kimia
tersebut digunakan untuk mensintesis CO2 dan H2O menjadi
glukosa dan senyawa kompleks lainnya yang tersimpan dalam
bentuk senyawa karbohidrat (bahan makanan). Bahan makanan
bila dikonsumsi oleh makhluk hidup lainnya akan diubah menjadi
energi kinetik, dan begitu seterusnya karena pada hakikatnya
energy tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnakan. (http//:
fotosintesis ditinjau dari ilmu biologi: 2014)

65
66
Kesimpulan

1. Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan


fluida dalam dari satu tempat ke tempat lain. Secara sistematis dapat ditulis:

A1v1 = A2v2

A1 = Luas penampang 1 (m2)

A2 = Luas Penampang 2 (m2)

v1 = Kecepatan fluida pada penampang 1 (m/s)

v2 = Kecepatan fluida pada penampang 1 (m/s)

persamaan tersebut berarti bahwa saat luas bidang penampang besar, maka
kecepatan aliran akan rendah, dan bila luas bidang penampang kecil, maka
kecepatan aliran akan tinggi.

2. contoh persamaan kontinuitas pada makhluk hidup yaitu dapat kita lihat pada
Ikan Sumpit/Pemanah. Ikan sumpit memiliki mulut yang kecil, mulut pada
ikan sumpit ini berperan sebagai luas penampang. Dengan ukuran mulut
yang kecil membuat air yang tersimpan di dalam mulut ikan tersebut
memiliki aliran yang besar, sehingga mangsa yang terkena semburan air dari
mulutnya akan jatuh dan ikan tersebut akan langsung memangsanya. Dengan
demikian, hal ini menjadi salah satu bentuk pertahanan hidup bagi ikan
sumpit dalam mencari makanan yang berada di atas permukaan air.
3. Fotosintesis adalah proses mengubah energi cahaya matahari menjadi energi
kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk glukosa (gula dan
karbohidrat). Fotosintesis hanya tejadi pada tumbuhan yang mengandung
klorofil (zat hijau daun). Reaksi keseluruhan yang terlibat dalam proses
fotosintesis adalah:
6C02 + 6H2O + (Cahaya Matahari) C6H12 + 6O2

67
Fotosintesis berlansung dalam 2 tahap, yaitu reaksi Terang dan Reaksi Gelap.
Reaksi terang terjadi di grana, proses fotosintesis pada reaksi terang ini
tergantung atau memerlukan cahaya matahari, hasil dari reaksi terang berupa
ATP dan NADPH. Sedangkan reaksi gelap, adalah proses fotosintesis yang
terjadi pada bagian stroma kloroplas pada daun. Reaksi ini disebut reaksi
gelap, karena dalam prosesnya tidak bergantung atau tidak memerlukan
cahaya matahari. Reaksi ini berlansung dengan bantuan ATP dan NADPH
yang dihasilkan dari reaksi terang. Hasil dari reaksi gelap adalah molekul
karbon yang berenergi tinggi seperti, glukosa, frukosa, an amilum.
4. Jika ditinjau dari ilmu fisika, maka sangat jelas bahwa fotosintesis
berhubungan dengan ilmu fisika. Dimana dalam proses fotosintesis ini
memerlukan cahaya matahari, cahaya di sini berupa energi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Pada proses fotosintesis energi radiasi sinar
matahari ditangkap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia. Di sini
berlaku hukum kekekalan energy, yaitu energy tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan, tetapi energy hanya bisa dirubah dari satu bentuk energy ke
bentuk lainnya.

68
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi, Rosada. (2008). Biofisika. Jakarta: Universitas Terbuka

Giancoli. (2014). Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Erlangga

Fried, Hademenos. (2006). Biologi Edisi Kedua. Erlangga

https//: fotosintesis ditinjau dari ilmu biologi: 2014

https//: biologi sel: 2013

69

Anda mungkin juga menyukai