1 Kemp Pengembangan berlangsung dari berbagai titik siklus, Kelebihan: Model ini tergolong model konseptual yang tidak memiliki titik awal yang mengharuskan yang positivistik, lentur dan terbuka. pengembang memulai aktivitas pengembangan. Semua aktivitas pengembangan saling berhubungan Kelemahan: Tetapi terlalu rumit langkah-langkah secara langsung dengan aktivitas revisi produk yang pengembangannya. dikembangkan. Peran pengembang juga sangat dominan, Aktivitas pengembangan model Kemp ini terdiri atas sepuluh langkah yang lentur dan saling bergantung. mengabaikan keberadaan dan peran calon Uji efektivitas produk selalu dilakukan atau diperlukan. pengguna, 2 Dick dan Carey Aktivitas pengembangan sebagai salah satu komponen Kelebihan: Model ini tergolong model prosedural sistem pengajaran yang terkait langsung dengan yang behavioristis dan sangat terperinci jelas komponen sistem pengajaran lainnya. langkah- langkahnya, Aktivitas pengembangan itu merupakan langkah sistemis dan terorganisasi secara ketat yang menggambarkan Kelemahan: tetapi langkah- langkahnya terlalu urutan prosedur pengembangan dan hubungan antar- komponen secara serial yang sangat terperinci. rumit dan kaku satu arah. Demikian juga hanya Uji efektivitas produk selalu dilakukan atau diperlukan. melibatkan pengembang, tidak melihat keberadaan dan melibatkan calon pengguna. 3 Smith dan Model ini merupakan model sistem pembelajaran Kelebihan: Model ini tergolong model prosedural Ragan mengacu pada proses sistematis dalam menerapkan dan positivistik yang tahapan-tahapan prinsip-prinsip pembelajaran ke dalam perencanaan pengembangannya terperinci, bahan dan aktivitas pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses penyajian informasi dan Kelemahan: tetapi sangat linier sehingga terkesan aktivitas yang memberikan kemudahan dan fasilitas bagi suatu pencapaian yang diharapkan peserta didik berupa kaku. Hanya melibatkan pengembang, calon tujuan-tujuan pembelajaran. pengguna produk sama sekali tidak diperankan Pembelajaran merupakan proses pengondisian kegiatan- dalam proses pengembangan. kegiatan yang difokuskan pada belajar peserta didik. Aktivitas pengembangan merupakan tahapan- tahapan berurutan. Uji efektivitas produk selalu dilakukan atau diperlukan. 4 4D Model ini merupakan model pengembangan perangkat Kelebihan: Model ini tergolong model prosedural pembelajaran. yang positivistik yang langkah-langkahnya Model ini memiliki siklus pengembangan yang terdiri sederhana, NO MODEL KARAKTERISTIK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN atas 4 (empat) tahapan pengembangan, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan Kelemahan: tetapi terkesan linier dan kaku. Satu- penyebarluasan. satunya yang berperan dalam pengembangan Tahapan-tahapan pengembangan dalam model ini adalah pengembang. Calon pengguna tidak prosedural atau runtut berurutan. diperankan. Uji efektivitas produk selalu dilakukan atau diperlukan. 5 Borg dan Gall Model Borg dan Gall (memaknai Penelitian dan Kelebihan: Model ini tergolong model prosedural Pengembangan sebagai proses yang dipakai untuk yang positivistie yang langkah-langkahnya mengembangkan dan memvalidasi produk terperinci dan runtut, pendidikan dengan mengikuti langkah-langkah siklus, prosedural, dan deskriptif. Penelitian dan Kelemahan: tetapi terkesan njelimet dan linier- Pengembangan meliputi kajian produk yang kaku. Pengembangan hanya melibatkan dikembangkan, pengembangan produk berdasarkan pengembang, calon pengguna sama sekali tidak temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan diperankan dan dilibatkan. sesuai dengan latar penggunaan produk, dan revisi produk berdasarkan hasil uji lapangan. Secara rinci, prosedur atau langkah pengembangan terdiri atas 10 langkah. Uji efektivitas produk selalu dilakukan atau diperlukan. 6 R-D-R Model ini merupakan model linier dan sirkuler yang Kelebihan: Model ini tergolong model prosedural melihat pengembangan sebagai tahap-tahap menuju yang sederhana langkah- langkahnya, terwujudnya produk pengembangan. Sesuai dengan namanya, model ini memiliki tiga kegiatan pokok Kelemahan: tetapi terkesan positivistik, terlalu pengembangan yang ringkas, yaitu melakukan sederhana dan umum. Peran pengembang sangat penelitian pendahuluan, mengembangkan perangkat dominan. Calon pengguna tidak dilibatkan dalam produk, dan melakukan uji keefektifan produk. proses pengembangan. Penelitian pendahuluan digunakan untuk memperoleh informasi awal kebutuhan, kondisi lapangan, dan kelayakan pengembangan produk. Hasil studi pendahuluan ini digunakan untuk merancang dan mengembangkan produk. Setelah itu, rancangan produk diuji keefektifannya. Uji NO MODEL KARAKTERISTIK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN efektivitas produk selalu dilakukan atau diperlukan. 7 R2D2 Model ini merupakan model konstruktivis- interpretivis, Kelebihan: Model ini tergolong model kolaboratif, dan non-linier yang (a) bersifat mengulang- konstruktivis-interpretif yang lentur dan terbuka. ulang (recursive) dan perenungan (reflective). Langkah-langkah pengembangannya tergolong Model ini melibatkan pengguna secara kolaboratif dalam sederhana dan mudah diikuti. Model ini melibatkan pengembangan produk sehingga pengguna berbagai pihak dalam keseluruhan proses berpartisipasi. pengembangan, antara lain calon pengguna produk. Model ini tidak menempatkan tujuan sebagai pemandu pengembangan, melainkan ditentukan bertahap selama Peran pengembangan tidak sangat dominan. proses pengembangan. Model ini meyakini perencanaan terus-menerus berkembang, melakukan strategi evaluasi proses secara autentik, dan (menggunakan data subjektif kualitatif sebagai bahan untuk merevisi produk yang dikembangkan. Sebagai pendekatan atau metode kualitatif yang konstruktivis-interpretivis, model ini tidak menguji efektivitas produk yang dikembangkan, melainkan hanya menguji kelayakan atau akseptabilitas produk secara kualitatif. Model ini tidak berorientasi pada langkah pengembangan secara berurutan dan prosedural, melainkan berorientasi pada fokus pengembangan. Uji efektivitas produk tidak dilakukan atau tidak diperlukan. Cukup dilakukan atau diperlukan uji kelayakan secara kualitatif. (Sumber Saryono, LP2-UM)