Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SEMINAR FISIKA

TENTANG

ENERGI NUKLIR

kelompok 3:

Yulianti Safitri 1614080076

Riska Aldania 1714080058

Wetri Yesmoneca 1714080063

Mira Wati 1714080068

Silvia Febrianti 1714080075

Dosen Pembimbing

Dr. Hj. Prima Aswirna, S. Si., M. Sc.

JURUSAN TADRIS IPA (FISIKA)) B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

1442 H / 2020 M

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul energi nuklir ini tepat
pada waktuya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenihi tugas mata
kuliah Semiar Fisika. Makalah ini juga bertujun untuk menambah wawasan tentang
pengertian, sumber , serta penggunaan dari energi nuklir bagi para pembaca dan juga penulis.

Solawat dan salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabatnya sekalian, dan dengan penuh kesetiaan yang telah mengorbankan jiwa dan
raga maupun hartanya demi tegaknya syiar islam yang sagat berpengaruh dan kita rasakan
sampai saat sekarang ini.

Dalam menyusun makalah ini kami menyadari bahwa, makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 30 Maret 2020

Pemakalah

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan .........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian energi nuklir.............................................................................................6


B. Tenaga nuklir sebagai sumber energi.......................................................................7
C. Penggunaan nuklir untuk prmbangkit listrik........................................................10
D. Prinsip kerja PLTN...................................................................................................13

BAB III PENUTUP

A. KESIMPILAN ..........................................................................................................16
B. SARAN ......................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah energi merupakan salah satu hal yang sedang hangat
dibicarakan saat ini. Di Indonesia, ketergantungan kepada energi fosil masih
cukup tinggi hampir 50 persen dari kebutuhan, terutama energi minyak dan
gas bumi. Secara keseluruhan kebutuhan energi dalam negeri 95 persen
masih dipenuhi oleh energi fosil yang tidak terbarukan, sementara cadangan
energi fosil dalam negeri terbatas sedangkan disisi lain laju pertumbuhan
konsumsi energi cukup tinggi yaitu 7 persen pertahun (ESDM, 2012).
Semakin berkurangnya sumber energi, penelitian untuk menemukan sumber
energi baru maupun pengembangan energi-energi alternatif semakin
meningkat.
Penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber
energi utama saat ini (Majalah Energi, 2010). Pemanasan global yang diyakini
sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut
juga merupakan dampak dari
penggunaan energi minyak bumi. Dampak lingkungan dan semakin
berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan
mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi baru
yang potensial adalah energi nuklir. Energi nuklir adalah salah satu alternatif
sumber energi yang layak untuk dikembangkan. Energi nuklir dapat
menghasilkan energi yang sangat besar dengan harga listrik yang sangat
murah.
Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar
tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan
buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl dan Fukushima
(Majalah Energi, 2010). Dengan demikian untuk lebih jelasnya bagaimana

4
dan kegunaan energi nuklir ini, maka penulis telah menyejikan dengan jelas
didalam makalah ini.

B. Rumusam Masalah
1. Apa Pengertian energi nuklir?
2. Bagaimana Tenaga nuklir sebagai sumber energy?
3. Bagaimana Penggunaan energi nuklir untuk prmbangkit listrik?
4. Apa saja Prinsip kerja PLTN?

C. Tujuan
1. Untuk mrngetahui apa pengertian energi nuklir.
2. Untuk mengetahui bagai mana tenaga nuklir sebagai sumber energi
3. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan energi nuklir untuk pembangkit
listrik
4. Untuk mengetahui apa saja prinsip kerja PLTN

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Energi Nuklir


Nuklir adalah sebutan untuk bentuk energi yang dihasilkan melalui
reaksi inti, baik itu reaksi fisi (pemisahan) maupun reaksi fusi
(penggabungan). Sumber energi nuklir yang paling sering digunakan untuk
PLTN adalah sebuah unsur radioaktif yang bernama Uranium. Bagaimana
caranya sebuah unsur radioaktif mampu menghasilkan panas yang besar?
Tentu saja bukan dengan dibakar. Namun melalui reaksi pemisahan inti
(reaksi fisi). Biar tidak terlalu rumit penjelasannya, perhatikan gambar
berikut :

6
Gambar 1 : Reaksi pemisahan inti (reaksi fisi)

Atom uranium (U-235) (digambarkan dengan warna hitam merah di sebelah


kiri) memiliki inti yang tidak stabil ketika ada neutron (warna hitam di paling
kiri) yang ditembakkan pada inti atom tersebut, maka inti atom uranium akan
membelah menjadi dua buah inti atom, yakni atom Barium (Ba-141) dan atom
Kripton (Kr-92) serta tiga neutron (warna hitam di kanan).
"Indonesia memiliki cadangan uranium 53 ribu ton yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), yakni
sebanyak 29 ribu ton di Kalimantan Barat dan 24 ribu ton sisanya ada di
Bangka Belitung."Selain itu Papua juga diindikasikan memiliki cadangan
uranium yang cukup besar. Tapi soal ini masih akan diteliti dulu," kata Deputi
Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan Rekayasa Badan Tenaga
Nuklir Nasional (Batan) Dr Djarot S Wisnubroto kepada pers di Jakarta,
Selasa malam. Perkiraan bahwa Pulau Papua menyimpan cadangan uranium
atau bahan baku nuklir dalam jumlah besar didasarkan pada kesamaan jenis
batuan Papua dengan batuan Australia yang telah diketahui menyimpan
cadangan uranium terbesar di dunia (Archie, 1985).

B. Tenaga Nuklir Sebagai Sumber Energi


Nuklir hingga saat ini sudah banyak digunakan di Negara-negara besar
termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis, menjadi tantangan bagi
masyarakat internasional tentang bagaimana mengembangkan teknologi
nuklir untuk tujuan damai yang selain ramah lingkungan, namun juga aman
dalam penggunaannya (Sayuti & Kadarisman, 2018: 2). Sumber energi di
dunia yang tersedia saat ini meliputi energi batu bara, nuklir, bensin, angin,
matahari, hidrogen, dan biomassa. . Dari masing-masing jenis energi di atas,
terdapat kelebihan dan kelemahan masing-masing (Bayong, 1986).

7
a. Batu Bara
Kelebihan   :   Tidak mahal bahan bakarnya, mudah untuk didapat.
Kelemahan :    Dibutuhkan kontrol untuk polusi udara dari pembakaran
batu bara tersebut, berkontribusi terhadap peristiwa hujan asam dan
pemanasan global.
b. Nuklir
Kelebihan   : Bahan bakarnya tidak mahal, mudah untuk dipindahkan
(dengan sistem keamanan yang ketat). Energi yang dihasilkan sangat
tinggi, dan tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan asam.
Kelemahan :  Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya,
disebabkan dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri. Masalah
kepemilikan energi nuklir, disebabkan karena bahayanya nuklir sebagai
senjata pemusnah massal dan produk buangannya yang sangat radioaktif. 
c. Bensin
Kelebihan   :      Sangat mudah untuk didistribusikan, mudah untuk
didapatkan,   energinya cukup tinggi.
Kelemahan :     Untuk sekarang, sumber bahan bakarnya sudah tinggal
sedikit. Berkontribusi terhadap pemanasan global, dan harganya semakin
mahal seiring dengan ketersediaannya.
 
d. Matahari
Kelebihan   :    Energi matahari bebas untuk didapatkan.
Kelemahan :      Tergantung pada cuaca, waktu, dan area. Untuk teknologi
saat ini, masih dibutuhkan area yang luas untuk meletakkan panel surya
dan energi yang dihasilkan dari panel surya tersebut masih sangat sedikit.

e.  Angin
Kelebihan  :      Angin mudah untuk didapatkan dan gratis. Biaya
perawatan dan meregenerasi energinya semakin murah dari waktu ke
waktu. Sumber energi ini baik digunakan di daerah pedesaan terutama pada
daerah pertanian.
Kelemahan :      Membutuhkan banyak pembangkit untuk menghasilkan
energi yang besar. Terbatas untuk area yang berangin saja, membutuhkan

8
sistem penyimpanan energi yang mahal. Pada saat musim badai, angin
dapat merusak instalasi pembangkit listrik.

f. Biomassa

Kelebihan :     Masih dalam tahap pengembangan, membutuhkan instalasi


pembangkit yang tidak terlalu besar.

Kelemahan :  Tidak efisien jika hanya sedikit instalasi pembangkit yang


dibangun, berkontribusi terhadap pemanasan global.

g. Hidrogen
Kelebihan   :      Mudah dikombinasikan dengan oksigen untuk
menghasilkan air dan energi.
Kelemahan :      Sangat mahal untuk biaya produksi, membutuhkan energi
yang lebih besar untuk membuat hidrogennya sendiri.

Dengan berdasarkan fakta di atas, dapat dilihat sumber energi dari


nuklir sangat dibutuhkan, karena terdapat beberapa sumber energi (seperti
bensin dan batu bara) yang ketersediaannya di alam semakin sedikit, sehingga
dibutuhkan sumber energi yang baru. 

Bahan bakar nuklir adalah semua jenis material yang dapat digunakan
untuk menghasilkan energi nuklir, demikian bila dianalogikan dengan bahan
bakar kimia yang dibakar untuk menghasilkan energi. Hingga saat ini, bahan
bakar nuklir yang umum dipakai adalah unsur berat fissil yang dapat
menghasilkan reaksi nuklir berantai di dalam reaktor nuklir. Bahan bakar fissil
yang sering digunakan adalah 235U dan 239Pu, dan kegiatan yang berkaitan
dengan penambangan, pemurnian, penggunaan, dan pembuangan dari
material-material ini termasuk dalam siklus bahan bakar nuklir. Siklus bahan
bakar nuklir penting adanya karena terkait dengan PLTN dan senjata nuklir.

9
Gambar 3 : Proses pengolahan Uranium

C. Penggunaan Nuklir Untuk Pembangkit Listrik


Secara umum yang dimaksudkan dengan PLTN adalah pembangkit
listrik tenaga nuklir yang merupakan suatu kumpulan mesin yang
dapat membangkitkan tenaga listrik dengan memanfaatkan tenaga nuklir
sebagai tenaga awalnya. Proses Fisi dan Fusi Nuklir:
1. Fisi Nuklir
Proses fisi adalah proses utama pada reaktor nuklir terjadi ketika
sebuah inti bermassa berat. Pada reaksi fisi, inti senyawa yang
terangsang terbelah menjadi dua inti massa yang lebih rendah, disebut
produk isi, dan produk ini disertai oleh dua atau tiga neutron dan
radiasi fisi gamma. Adapun tiga bahan bakar yang dapat berfisi
antara lain : Uranium-235 (U235), Uranium-233 (U233) dan
Plutonium-239 (Pu239). Ketiga bahan bakar ini besifat radioaktif tetapi
mereka mempunyai massa paruh yang sangat lama.

2. Fusi Nuklir
Proses fusi pada dasarnya adalah sebuah anti tesis dari proses
fisi. Dalam proses fisi, inti bermasa berat membelah menjadi inti
bermasa ringan, sambil melepaskan kelebihan energi pengikatan.
Sedangkan pada reaksi fusi, inti bermasa ringan bergabung dalam
rangka melepaskan kelebihan energi pengikatan. Jadi reaksi fusi
adalah reaksi umum yang “meminyaki” matahari dan telah dipakai di

10
bumi untuk melepaskan energi dalam jumlah yang besar didalam
termonuklir atau bom hydrogen.
Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses
di mana dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih
besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi
yang menyebabkan bintang bersinar, dan senjata nuklir meledak.
Proses ini membutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan inti
nuklir, bahkan elemen yang paling ringan, hidrogen. Tetapi fusi inti
atom yang ringan, yang membentuk inti atom yang lebih berat dan
netron bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar lagi dari
energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan mereka maka sebuah
reaksi eksotermik yang dapat menciptakan reaksi yang terjadi
sendirinya. Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar
dari reaksi kimia, karena energi pengikat yang mengelem kedua inti
atom jauh lebih besar dari energi yang menahan elektron ke inti
atom. Contoh: energi ionisasi yang diperoleh dari penambahan
elektron ke hidrogen adalah 13.6 elektron volt lebih kecil satu per
sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh reaksi Deuterium Tritium (D-
T) fusion seperti gambar di bawah ini.

Gambar 5 : Reaksi D-T Fusion

Di dalam inti atom tersimpan tenaga inti (nuklir) yang luar biasa
besarnya. Tenaga nuklir itu hanya dapat dikeluarkan melalui proses
pembakaran bahan bakar nuklir. Proses ini sangat berbeda dengan
pembakaran kimia biasa yang umumnya sudah dikenal, seperti pembakaran
kayu, minyak dan batubara. Besar energi yang tersimpan (E) di dalam
inti atom adalah seperti dirumuskan dalam kesetaraan massa dan energi

11
oleh Albert Einstein :

E=mC

Dimana

m : massa bahan (kg)

C : kecepatan cahaya (3 x 108 m/s).

Energi nuklir berasal dari perubahan sebagian massa inti dan


keluar dalam bentuk panas. Dilihat dari proses berlangsungnya, ada dua
jenis reaksi nuklir, yaitu reaksi nuklir berantai tak terkendali dan reaksi
nuklir berantai terkendali. Reaksi nuklir tak terkendali terjadi misal pada
ledakan bom nuklir. Dalam peristiwa ini reaksi nuklir sengaja tidak
dikendalikan agar dihasilkan panas yang luar biasa besarnya sehingga
ledakan bom memiliki daya rusak yang maksimal. Agar reaksi nuklir yang
terjadi dapat dikendalikan secara aman dan energi yang dibebaskan dari
reaksi nuklir tersebut dapat dimanfaatkan, maka manusia berusaha
untuk membuat suatu sarana reaksi yang dikenal sebagai reaktor nuklir.
Jadi reaktor nuklir sebetulnya hanyalah tempat dimana reaksi nuklir
berantai terkendali dapat dilangsungkan. Reaksi berantai di dalam reaktor
nuklir ini tentu sangat berbeda dengan reaksi berantai pada ledakan bom
nuklir. Untuk mendapatkan gambaran tentang besarnya energi yang
dapat dilepaskan oleh reaksi nuklir, berikut ini diberikan contoh perhitungan
sederhana.

Ambil 1 g (0,001 kg) bahan bakar nuklir U235. Jumlah atom di


dalam bahan bakar ini adalah :

N = (1/235) x 6,02 x 1023 = 25,6 x 1020 atom U235.

Karena setiap proses fisi bahan bakar nuklir U235 disertai dengan
pelepasan energi sebesar 200 MeV, maka 1 g U235 yang melakukan
reaksi fisi sempurna dapat melepaskan energi sebesar :

E = 25,6 x 1020 (atom) x 200 (MeV/atom) = 51,2 x 1022 MeV

Jika energi tersebut dinyatakan dengan satuan Joule (J), di mana

1 MeV = 1.6 x

12
10-13 J, maka energi yang dilepaskan menjadi :

E = 51,2 x 1022 (MeV) x 1,6 x 10-13 (J/MeV) = 81,92 x 109 J

Dengan menganggap hanya 30 % dari energi itu dapat diubah


menjadi energi listrik, maka energi listrik yang dapat diperoleh dari 1 g
U235 adalah :

E listrik = (30/100) x 81,92 x 109 J = 24,58 x 109 J

Karena 1J = 1 W.s ( E = P.t), maka peralatan elektronik seperti


pesawat tv dengan daya (P) 100 W dapat dipenuhi kebutuhan listriknya oleh
1 g U235 selama : t = E listrik / P = 24,58 x 109 (J) / 100 (W) = 24,58 x 107
s. Angka 24,58 x 107 sekon (detik) sama lamanya dengan 7,78 tahun terus-
menerus tanpa dimatikan. Jika diasumsikan pesawat TV tersebut hanya
dinyalakan selama 12 jam/hari, maka energi listrik dari 1 g U235 bisa
dipakai untuk mensuplai kebutuhan listrik pesawat TV selama lebih dari 15
tahun.

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menyediakan sekitar 17 persen


dari total tenaga listrik dunia. Beberapa negara membutuhkan tenaga nuklir
yang lebih besar daripada negara lain. Salah satu jenis PLTN adalah
Pressurized Water Reactor (PWR), Reaktor jenis ini adalah reaktor paling
umum, 230 PLTN di seluruh dunia menggunakan jenis ini.

Gambar 4 : Salah satu desain PLTN

Air yang bersuhu tinggi dan yang bersentuhan langsung dengan bahan
bakar Uranuim (warna merah) selalu berada di dalam containment,
containmentnya sendiri dibuat dengan bahan struktur yang tidak mampu

13
ditembus oleh radiasi yang dipancarkan saat terjadi reaksi inti. di dalam
reactor vessel juga terdapat control rod yang berfungsi sebagai batang
pengendali reaksi inti.

D. Prinsip Kerja PLTN

Proses kerja PLTN sebenarnya hampir sama dengan proses


kerja pembangkit listrik konvensional seperti pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU), yang umumnya sudah dikenal secara luas. Yang
membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah sumber panas
yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir,
sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar
fosil seperti batubara atau minyak bumi.

Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui


PLTN. Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul
dari reaksi fisi, sedang kelebihan neutron dalam teras reaktor akan
dibuang atau diserap menggunakan batang kendali. Karena
memanfaatkan panas hasil fisi, maka reaktor daya dirancang berdaya
thermal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW. Proses pemanfaatan
panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah
sebagai berikut :

1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan


energi dalam bentuk panas yang sangat besar.

2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan


air pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada
tipe reaktor nuklir yang digunakan.

3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga


dihasilkan energi gerak (kinetik).

4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar


generator sehingga dihasilkan arus listrik.

Secara ringkas dan sederhana, rancangan PLTN terdiri dari air


mendidih, boiling water reactor bisa mewakili PLTN pada umumnya,
yakni setelah ada reaksi nuklir fisi, secara bertubi-tubi, di dalam reaktor,
maka timbul panas atau tenaga lalu dialirkanlah air di dalamnya.

14
Kemudian uap panas masuk ke turbin dan turbin berputar poros
turbin dihubungkan dengan generator yang menghasilkan listrik.

Reaktor Nuklir adalah suatu alat dimana reaksi berantai


dapat dilaksanakan berkelanjutan dan dikendalikan. Atau dengan kata lain
reaktor nuklir merupakan suatu wadah bahan-bahan fisi dimana proses
reaksi berantai terjadi terus menerus tanpa berhenti atau tempat
terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir). Bagian utama dari reaktor
nuklir yaitu: elemen bakar (batang-batang bahan bakar), perisai (perisai
termal), moderator dan elemen kendali.

Bahan bakar yang digunakan didalam reaktor nuklir ada tiga jenis
antara lain :

- Uranium-235 (U235),

- Uranium-233 (U233),

- Plutonium-239 (Pu239).

Dari ketiga jenis bahan bakar diatas, yang paling sering digunakan
sebagai bahan bakar reaktor adalah Uranium-235 (U235) (Archie, 1985).

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita tarik kesimpulan Nuklir adalah sebutan
untuk bentuk energi yang dihasilkan melalui reaksi inti, baik itu reaksi fisi
(pemisahan) maupun reaksi fusi (penggabungan). Sumber energi nuklir yang
paling sering digunakan untuk PLTN adalah sebuah unsur radioaktif yang
bernama Uranium. Sumber energi di dunia yang tersedia saat ini meliputi
energi batu bara, nuklir, bensin, angin, matahari, hidrogen, dan biomassa.
Secara umum yang dimaksudkan dengan PLTN adalah
pembangkit listrik tenaga nuklir yang merupakan suatu kumpulan
mesin yang dapat membangkitkan tenaga listrik dengan memanfaatkan
tenaga nuklir sebagai tenaga awalnya.

B. Saran
Dengan disusunya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca tentang energy nuklir, dimana pada

16
kehidupan saat sekarang kita tidak bisa terlepas dari yang namanya energy
nuklir. .untuk itu, Penulis menyedari adanya kekurangan-kekurangan pada
makalah ini , dengan itu penulis menyarankan pembaca untuk mencari
referensi/sumber lain yang mendukung sesuai materi yang dipaparkan.

DAFTAR PUSTAKA

Archie W. Culp. 1985. Prinsip-prinsip Konversi Energi (terjemahan Darwin


Sitompul). Jakarta: Erlangga.

Bayong. T. 1986. Iklim dan Lingkungan. Bandung:PT CendekiaJaya Utama.

Sayuti, J.A., & kadarisman Asep. (2018). Design Of Information Media BenefitsAnd
Disadvantages Of Nuclear Energy For Youth Aged 15-20 Years, e-Proceeding of Art
& Design, 5, 2.

17

Anda mungkin juga menyukai