Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PEMBUATAN PROTOTYPE PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA NUKLIR SEBAGAI UPAYA SUMBER ENERGI


TERBARUKAN
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pembuatan Prototype Alat Energi Terbarukan)

Disusun Oleh : Kelompok 2


Anggota : 1. Ade Hapsasty Ariani Nursuyanto (1)
2. Allysa Syifa Az Zahra (6)
3. Aulia Anggraeni (8)
4. Nayla Aulia Syifa (25)
5. Nur Septiani (27)
6. Raysa Adellia (30)
Kelas : X-H

SMA NEGERI 34 JAKARTA


PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya. Sholawat serta salam kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul
“PEMBUATAN PROTOTYPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR SEBAGAI
UPAYA SUMBER ENERGI TERBARUKAN” dengan baik dan tepat pada waktunya.

Berdasarkan dengan tugas yang telah diberikan, kami bermaksud menyalurkan


inovasi dalam rangka mengembangkan konsep Energi Terbarukan. Dalam hal ini, akan
dibuatnya sebuah prototype salah satu alat energi terbarukan yaitu Energi Nuklir.

Proposal ini tentu saja tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dan motivasi dari
teman-teman serta Ibu guru kami yaitu Ibu Lailani, S.Pd yang telah sabar dalam membimbing
kami, serta memberikan ide-ide untuk kelancaran tugas ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak terkait yang sudah banyak membantu kami.

Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa
proposal ini masih jauh dari sempurna, masih banyak hal yang kurang dalam penulisan
proposal ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
kami dapat memperbaikinya. Harapan kami, semoga proposal ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua.

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… 3


DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………... 4
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………………. 5
BAB I ………………………………………………………………………………………… 6
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………6
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 6
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………. 7
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………7
BAB II ………………………………………………………………………………………...8
RANCANGAN ……………………………………………………………………………… 8
2.1 Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir …………………………………………... 8
2.2 Alat dan Bahan ……………………………………………………………………… 10
2.3 Rancangan Prototype ……………………………………………………………….. 11
2.4 Anggaran Biaya ……………………………………………………………………... 11
2.5 Langkah Kerja ……………………………………………………………………… 12
2.6 Bagian penyusun PLTN beserta fungsinya …………………………………………….. 12
2.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ………………………………………………………... 13
BAB III ……………………………………………………………………………………... 14
PELAKSANAAN PROTOTYPE ………………………………………………………….14
3.1 Pembahasan mengenai cara kerja dari PLTN ………………………………………..14
BAB IV ……………………………………………………………………………………………… 16
Kesimpulan ………………………………………………………………………………………... 16
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………… 16
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….17

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ……………………………………………….……8


Gambar 2.3.1: Rancangan Prototype PLTN ……………………………………………………….…11
Gambar 3.1 Uranium fuel ………………………………………..……………………….…14
Gambar 3.2 Reaksi Fisi ……………………………………………………………………...14
Gambar 3.3 Prototype Reaktor Nuklir ………………………………………………………15
Gambar 3.4 Prototype Generator dan Turbin ……………………………………………….15

4
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.1:Alat dan Bahan prototype Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ……………..…………….10
Tabel 2.4.1: Anggaran biaya alat dan bahan prototype Pebangkit Listrik Tenaga Nuklir ……….…..11
Tabel 2.7.1: Waktu dan Tempat Pelaksanaan ………………………………………………..13

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi terbarukan adalah sumber energi yang disediakan oleh alam dan bisa
dimanfaatkan secara terus-menerus. Istilah energi terbarukan lahir sebagai solusi atas potensi
keterbatasan sumber energi tak terbarukan yang banyak terpakai saat ini. Konsep nya mulai
dikenal pada tahun 1970an sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi
berbahan fosil sebab pemanfaatan energi fosil secara berkepanjangan memiliki dampak
negatif. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan terpacu oleh produksi gas-gas berbahaya
dari sisa oksida seperti CO2, SO2 dan NO2. Gas CO2 yang dihasilkan merupakan salah satu
golongan gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Sedangkan SO2 dan NO2
merupakan senyawa yang menjadi deposisi asam yang akan kembali ke permukaan bumi
bersama hujan asam ataupun sebagai partikel bebas.
Berawal dari pemikiran dan fakta tersebut, para saints di seluruh belahan dunia
termasuk Indonesia, berusaha melakukan inovasi baru sebagai solusi atas berbagai
permasalahan tersebut. Maka, sampailah pada upaya memanfaatkan energi terbarukan.
Sudah cukup banyak contoh energi terbarukan yang berhasil ditemukan hingga saat ini,
salah satunya ialah Energi Nuklir. Apa itu energi nuklir? Energi nuklir adalah energi dalam
nukleus atau inti atom. Energi nuklir menawarkan sejumlah manfaat dengan nilai unik yang
tidak dapat ditemukan di sumber energi lain. Mengutip The Emirates Nuclear Energy
Corporation (ENEC), energi nuklir yang menghasilkan listrik dapat memberikan sejumlah
manfaat di banyak sektor, mulai dari pertanian hingga medis.
Dengan didasari pemahaman bahwa Energi Nuklir merupakan sumber dari Energi
Terbarukan, maka kami akan membuat Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir guna
mengurangi energi berbahan fosil secara berkepanjangan yang dapat menyebabkan banyak
permasalahan untuk kedepannya.
Mengingat situasi penyediaan (supply) energi konvensional di masa mendatang
semakin tidak seimbang dengan kebutuhan (demand), maka opsi nuklir dalam perencanaan
sistem energi nasional jangka panjang merupakan salah satu solusi yang diharapkan dapat
mengurangi tekanan dalam masalah penyediaan energi khususnya listrik di Indonesia. Selain
itu dari sisi operasional kelebihan pembangkit tenaga nuklir adalah dapat dioperasikan terus
menerus selama satu tahun tanpa mengganti dengan bahan bakar yang baru. Dengan
demikian akan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam yang ada, tidak hanya
itu, penggunaan bahan bakar nuklir juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca karena gas
rumah kaca dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit
menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Beberapa hal yang masih menjadi ganjalan dalam program PLTN di Indonesia adalah
masih adanya isu di masyarakat yang menyebabkan kekhawatiran dan keraguan dalam
menuju era nuklir di Indonesia. Beberapa isu penting yang sering muncul dikalangan
masyarakat tersebut adalah permasalahan yang berkaitan dengan: Pembuangan energi nuklir

6
memerlukan tempat khusus, sebab limbah yang dihasilkan bersifat radioaktif yang efeknya
sangat buruk bagi lingkungan. Oleh sebab itu, butuh perawatan khusus untuk menangani
limbah-limbah yang sifatnya radioaktif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah penting seperti
berikut:
1) Apa dampak dari pemanfaatan energi fosil secara berkepanjangan?
2) Apa saja keunggulan prototype energi terbarukan dari Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir?
3) Apa saja kelemahan prototype energi terbarukan dari Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan yang diuraikan maka, tujuan dari pembuatan
prototype pembangkit listrik tenaga nuklir seperti berikut:
1) Untuk mengetahui apa dampak dari pemanfaatan energi fosil secara
berkepanjangan.
2) Untuk mengetahui apa keunggulan prototype energi terbarukan dari Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir.
3) Untuk mengetahui apa kelemahan prototype energi terbarukan dari Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir

7
BAB II
RANCANGAN

2.1 Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Gambar 2.1.1: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir


Sumber:
https://www.ruangenergi.com/top-banget-indonesia-ternyata-sudah-canggih-untuk-bangun-pl
tn/
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan stasiun pembangkit listrik
termal yang menggunakan bahan bakar nuklir (uranium) untuk membangkitkan energi listrik.
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi di dalam reaktor nuklir berubah menjadi panas dan air
berubah menjadi uap panas dan kemudian diambil tenaganya untuk memutar turbin yang
selanjutnya membangkitkan tenaga listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
mempunyai karakteristik sumbernya berkelimpahan di alam, bisa dibangkitkan dalam skala
besar, ekonomis dalam skala massal, dan ramah lingkungan.
Tidak banyak orang yang tahu ternyata Indonesia saat ini sudah lama memiliki
pembangkit nuklir yang digunakan mensuplai listrik, namun masih hanya untuk mainan. Satu
pembangkit ada di Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional) di Bandung dengan daya mencapai
60 MW dan di Serpong dengan daya 2 MW, kata Wakil Menteri Energi Sumber Daya
Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (5/9/2012). Namun
kedua pembangkit nuklir tersebut hanya masih menjadi mainan para peneliti saja dan tidak
untuk di suplai atau disalurkan untuk PLN.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbagi atas dua bagian, yaitu sistem pemasok
uap nuklir (nuclear steam supply system) yang merupakan tempat bagi reaktor nuklir dan
pembangkit uap, dan Instalasi Pendukung (balance of plant) yang merupakan tempat bagi
turbin uap dan generator listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mempunyai
komponen utama, yaitu bahan bakar, pendingin, moderator, sistem pembangkit uap, sistem

8
keselamatan. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dibedakan berdasarkan jenis
pendingin, siklus uap, moderator, energi neutron dan bahan bakar.
Krisis energi saat ini mengajarkan kepada kita bahwa diperlukan upaya yang konsisten
dan sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan sumber energi terbarukan untuk
mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil perlu segera dilakukan. Energi
terbarukan adalah sumber energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak akan habis
karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan.
Pemanfaatan energi nuklir sebagai pembangkit listrik telah merupakan bagian penting
dari program listrik nasional berbagai negara terutama untuk mengantisipasi semakin
menipisnya sumber energi fosil. Dalam kurun waktu 60 tahun terakhir telah tercapai
kemajuan yang meyakinkan dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi nuklir tidak
saja di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, negara Eropa Barat dan Jepang, tetapi
juga di beberapa negara-negara berkembang seperti Korea Selatan, China, Argentina, Brazil,
dan India. Negara-negara Asia adalah negara yang sedang berkembang, serta ditandai dengan
padatnya penduduk dan konsumsi energi per kapita. Beberapa negara di Asia yang sudah
membangun PLTN adalah Jepang, Korea Selatan, India, Pakistan, China, dan Iran.
Reaktor nuklir yang pertama kali membangkitkan listrik adalah stasiun pembangkit
percobaan EBR-I pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, Idaho, Amerika Serikat. Pada 27
Juni 1954, PLTN pertama dunia yang menghasilkan listrik untuk jaringan listrik (power grid)
mulai beroperasi di Obninsk, Uni Soviet [1] Diarsipkan 2009-02-25 di Wayback Machine.
PLTN skala komersil pertama adalah Calder Hall di Inggris yang dibuka pada 17 Oktober
1956.
Walaupun memiliki banyak kelebihan tetapi terdapat beberapa kekurangan pada
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang menimbulkan sejumlah pro dan kontra, yaitu
pembuangan energi nuklir memerlukan tempat khusus, karena limbah yang dihasilkan
bersifat radioaktif yang efeknya sangat buruk bagi lingkungan. Maka dari itu, butuh
perawatan khusus untuk menangani limbah-limbah yang sifatnya radioaktif. PLTN yang
sudah tidak beroperasi juga tidak dapat ditinggalkan begitu saja, karena membutuhkan proses
decomissioning yang memerlukan waktu lama dengan biaya yang besar untuk mencegah
paparan yang dihasilkan.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) juga berpotensi menyebabkan kecelakaan
nuklir. Kecelakaan tersebut bukanlah perkara sepele. Karena paparan radiasinya dapat
merusak sel-sel tubuh dan dapat menyebabkan sejumlah penyakit, mulai dari leukimia, janin
gagal tumbuh, hingga kematian. Jika terjadi ledakan, perlu waktu sangat lama untuk recovery.
Pemulihan pun tidak hanya di area PLTN, melainkan lingkungan yang terpapar radiasi nuklir.

9
2.2 Alat dan Bahan

No. Alat yang digunakan Bahan yang digunakan

1. Lem tembak Kabel

2. Gunting Kawat besi

3. Cutter Karton plastik

4. Penggaris Gabus

5. Tang Selang bening

6. - Double tape

7. - Kapas

8. - Kipas rakit

9. - Kardus

10. - Mangkok Bening

11. - Gelas kertas warna putih

12. - Tusuk gigi

13. - Sedotan
Tabel 2.2.1:Alat dan Bahan prototype Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

10
2.3 Rancangan Prototype

Gambar 2.3.1: Rancangan Prototype PLTN

2.4 Anggaran Biaya

No. Alat dan Bahan Kuantitas Harga Satuan Jumlah

1. Styrofoam 1 pcs Rp5.000,00 Rp5.000,00

2. Infraboard 1 pcs Rp18.000,00 Rp18.000,00

3. Kipas rakit 1 pcs Rp45.000,00 Rp45.000,00

4. Bola styrofoam 3 pcs Rp7.000,00 Rp21.000,00

5. Besi kawat 27 pcs Rp2.000,00 Rp54.000,00

6.

7.
Tabel 2.4.1: Anggaran biaya alat dan bahan prototype Pebangkit Listrik Tenaga Nuklir

11
2.5 Langkah Kerja
Berikut merupakan langkah kerja dalam pembuatan Prototype Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir :
1. Pertama-tama proses dimulai dari merakit tiang listrik menggunakan kawat
yang dipotong dengan tang dan disambung dengan lem.
2. Kemudian membuat reaktor dengan menggunakan bola styrofoam yang
dibelah setengah dan pada bagian yang datar di tempelkan kertas karton yang
dipotong berbentuk persegi panjang dan dibuat mengelilingi seperti bentuk
silinder lalu di lem.
3. Lalu membuat cooling tower dengan langkah awal potong kertas karton
membentuk persegi panjang, lalu di buat bentuk tabung dan pada bagian
bawah diberi sterofoam yang sudah dipotong berbentuk bulat.
4. Dilanjutkan dengan membuat control room dengan menggunakan styrofoam
yang dipotong membentuk persegi panjang dan persegi, serta pada bagian sisi
sisinya dilapisi dengan potongan karton hitam yang menyesuaikan tinggi dan
lebar sterofomnya.
5. Proses ini juga termasuk membuat turbin dan generator menggunakan kardus
yang dipotong menggunakan cutter membentuk persegi panjang dan disusun
dan di lem sehingga membentuk sebuah balok.
6. Lalu dilanjutkan dengan membuat tabung atas kondensor dengan
menggunakan bola gabus yang dibelah.
7. Setelah itu membuat alas untuk meletakkan prototipe nuklir menggunakan 1
infraboard yang di bagian atasnya diberikan kertas karton hijau dan diberikan
lem agar kuat.
8. Kemudian menempelkan semua prototype yang ada di atas infraboard
menggunakan lem tembak ( glue gun ), dan menempelkannya mengikuti letak
item item yang ada di gambar contoh prototype.
9. Lalu mengaitkan kabel kabel ke tiang listrik yang ada menggunakan benang
jahit.
10. Bagian terakhir membuat design jalan raya menggunakan double tip dan
karton hitam yang dipotong membentuk persegi panjang.
11. Prototype PLTN sudah selesai dibuat.

2.6 Bagian penyusun PLTN beserta fungsinya


1. Cooling Tower
Memproses air yang panas menjadi air dingin yang digunakan kembali dan bisa
dirotasikan.
2. Kondensor
Alat penampung dari cairan pendingin dan penyalur cairan kembali ke reaktor. Alat
ini juga menampung cairan atau sisa uap dari turbin.
3. Reaktor

12
Alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan sekaligus menjaga kesinambungan
reaksi itu
4. Control Rod
Mengontrol elemen pada reaktor sebagai adsorben neutron. Control rods atau batang
kendali terbuat dari bahan indium kadmium atau boron karbida yang memungkinkan
sebagai alat kontrol dari populasi neutron, reaktivitas reaktor nuklir.
5. Fuel Rod
Mengontrol elemen pada reaktor sebagai adsorben neutron. Control rods atau batang
kendali terbuat dari bahan indium kadmium atau boron karbida yang memungkinkan
sebagai alat kontrol dari populasi neutron, reaktivitas reaktor nuklir.
6. Turbin
Mendorong dan memutar bolang-baling digantikan oleh air untuk memutar turbin
sehingga menghasilkan energi.
7. Generator
Mengkonversi energi dari bentuk energi mekanik menjadi energi listrik yang
berlangsung di daerah medan magnet.
8. Penyalur Listrik
Menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source)
sampai ke konsumen.

2.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

No. Kegiatan Tempat Pelaksanaan Waktu Pelaksanaan

1. Menentukan Rumah masing-masing Senin, 20 Maret 2023


energi terbarukan (daring)
untuk prototype

2. Pembuatan SMAN 34 Jakarta Selasa, 11 April 2023


proposal BAB I

3. Konsul BAB I SMAN 34 Jakarta Selasa, 9 Mei 2023

4. Pembuatan SMAN 34 Jakarta Senin, 15 Mei 2023


proposal BAB II
dan Daftar
Pustaka)

5. Pembuatan SMAN 34 Jakarta Selasa, 16 Mei 2023


prototype PLTN

6. Pembuatan Rumah Nayla Kamis, 18 Mei 2023


prototype PLTN
Tabel 2.7.1: Waktu dan Tempat Pelaksanaan

13
BAB III
PELAKSANAAN PROTOTYPE

3.1 Pembahasan mengenai cara kerja dari PLTN


Cara kerja dari PLTN yaitu :
1. Pertama tama uranium akan disusun dalam bentuk batang dengan istilah fuel rod.

Gambar 3.1 Uranium fuel


Sumber :
https://www.researchgate.net/figure/PWR-Control-Rod-Assembly-above-Fuel-Element
-Definition-3-The-fuel-grids-consist-of-an_fig1_326891860
2. Kemudian, fuel rod akan diletakkan di dalam reaktor dengan cairan pendingin yang
berfungsi untuk menjaga reaktor pada suhu aman dan memberikan efek tekanan
beserta control rod yang berfungsi untuk mengatur jumlah reaksi.

Gambar 3.2 Reaksi Fisi


Sumber : https://artikel-teknologi.com/perbedaan-nuklir-fisi-dan-fusi/

3. Didalam inti reaktor terjadi reaksi fisi nuklir dengan ditembakkannya neutron
ditembakkan ke dalam membuat uranium tidak stabil dan memecah menghasilkan
panas serta radiasi alpha, beta, dan gamma.
4. Panas tersebut akan memanaskan air pendingin di sekitarnya lalu menjadi uap
bertekanan sangat tinggi.

14
Gambar 3.3 Prototype Reaktor Nuklir

5. Uap bertekanan tinggi akan tersalurkan ke turbin generator. Efek dari perputaran
turbin itulah yang menghasilkan banyak listrik.

Gambar 3.4 Prototype Generator dan Turbin

6. Prinsip pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) mirip sekali dengan pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU), karena sama sama menggunakan uap hanya perbedaan
tekanan uap dan bahan bakar saja yang membedakan.

15
BAB IV
Kesimpulan

4.1 Kesimpulan
Maka, dari hasil pembuatan prototype Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang telah kami
buat, kami dapat menyimpulkan bahwa pemanfaatan energi nuklir sebagai bahan bakar
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) perlu pertimbangan yang menyeluruh dan sangat
hati-hati. Meski kebutuhan masyarakat terhadap energi listrik sangat tinggi namun
pemerintah tetap akan mengoptimalkan sumber-sumber energi alternatif yang lain sebagai
bahan bakar pembangkit.
Prinsip kerja PLTN berdasarkan sumber panas yang dihasilkan oleh suplai panas dari
reaksi nuklir. Pemanfaatan energi panas tersebut tidak dapat dihasilkan apabila kurangnya
bahan bakar. Adapun jenis PLTN yang ada di Bumi, merupakan pengembangan dari
kemajuan teknologi yang ada. Oleh karena itu, banyak terjadi perkembangan pembangkit
energi listrik yang sudah ada di Indonesia. Contohnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) Panas bumi atau Geothermal yang tersimpan dalam bumi juga bisa
dimanfaatkan dan diubah menjadi listrik. PLTP di Indonesia terdapat di Kabupaten
Wonosobo, Jawa Tengah.
Penggunaan PLTN

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/pengembangan-pltn-perlu-pertimbangan
-secara-menyeluruh-dan-hati-hati (dikutip pada tanggal 10 Mei 2023) (esdm.go.id 2010)
https://www.batan.go.id/index.php/id/infonuklir/pltn-infonuklir/generasi-pltn/924-pengenalan
-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir (dikutip pada tanggal 9 Mei 2023) (BRIN, 2015)
https://infopmb.itpln.ac.id/sudah-paham-apa-yang-dimaksud-energi-terbarukan (dikutip pada
tanggal 9 Mei 2023) (Mawardi, 2022)
https://finance.detik.com/energi/d-2009128/ssst-indonesia-ternyata-punya-2-pembangkit-listri
k-tenaga-nuklir#:~:text=Jakarta%20%2D%20Tidak%20banyak%20orang%20yang,namun%2
0masih%20hanya%20untuk%20mainan (dikutip pada tanggal 9 Mei 2023, detik 2012)
https://media.neliti.com/media/publications/155744-ID-none.pdf (dikutip pada tanggal 15
Mei 2023) (Nur Tri, 2008)
https://rimbakita.com/pembangkit-listrik-tenaga-nuklir/ (dikutip pada tanggal 15 Mei 2023)
(rimbakita, 2019)
https://www.goodnewsfromindonesia.id/network/content/bagaimana-cara-kerja-pltn-yang-ser
ing-dianggap-berbahaya-KUFeRM (dikutip pada tanggal 16 Mei 2023) (Naufal, 2023)

17

Anda mungkin juga menyukai