Anda di halaman 1dari 46

BAB 1

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Energi baru dan terbarukan mempunyai peran yang sangat penting dalam
memenuhi kebutuhan energi. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar untuk
pembangkit-pembangkit listrik konvensional dalam jangka waktu yang panjang
akan menguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara yang semakin menipis
dan juga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Selain itu, di Indonesia
yang merupakan daerah tropis mempunyai potensi energi matahari sangat besar.
Adapun letak geografis Indonesia yang memiliki banyak gunung berapi
mengakibatkan Indonesia memiliki banyak sumber air panas. Tetapi dalam
pemanfaatannya, baik energi matahari maupun energi panas yang dihasilkan
sumber air panas masih belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Selain itu
juga, harga solar cell yang ada di pasaran pada saat ini masih dianggap cukup
mahal bagi sebagian masyarakat. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis
berupaya mencari solusi dengan membangun suatu rancangan PLTS (Pembangkit
Listrik Tenaga Surya) yang berbasis transistor 2N3055 dan Thermoelectric Cooler
(TEC). Sehingga dari produk ini dihasilkan suatu produk yang memanfaatkan
komponen bekas elektronik yang sudah tidak terpakai tetapi dapat dimanfaatkan
menjadi teknologi tepat guna dan ekonomis yaitu dengan memanfaatkan energi
matahari yang berupa cahaya matahari dan panas matahari serta dapat juga
memanfaatkan

sumber

air panas. Tujuan dari eksperimen


1

ini adalah

mengoptimalkan komponen transistor 2N3055 dan Thermoelectric Cooler (TEC).


Karena selama ini yang kita ketahui dalam penggunaannya, transistor 2N3055 dan
TEC memanfaatkan energi listrik. Sedangkan sebaliknya, dalam penelitian ini
transistor 2N3055 dan TEC akan digunakan untuk menghasilkan energi listrik.
Transistor 2N3055 dan TEC yang digunakan adalah komponen yang sudah tidak
terpakai namun masih layak digunakan untuk keperluan pembuatan panel surya
yang tidak hanya memanfaatkan energi matahari yang berupa cahaya matahari,
tetapi juga memanfaatkan energi panas dari matahari dan juga sumber air panas.
Selain itu, eksperimen ini merupakan aplikasi nyata dari penelitian-penelitian
yang sebelumnya sudah dilakukan sehingga menghasilkan desain penghasil
energi alternatif untuk dikembangkan selanjutnya. Adapun prinsip kerja 2N3055
dalam menghasilkan listrik sama seperti solar cell pada umumnya, yaitu
memanfaatkan cahaya matahari. Sedangkan Thermoelectric Cooler (TEC) dalam
menghasilkan energi listrik bekerja dengan mengkonversi energi panas menjadi
listrik secara langsung. Untuk menghasilkan energi listrik, material thermoelectric
cooler cukup diletakkan sedemikian rupa dalam sumber panas dan dingin,
sehingga ketika terjadi perbedaan suhu antara kedua permukaan TEC timbulah
energi listrik.
2. Rumusan Masalah
Batasan masalah Agar tercapai tujuan dalam perancangan alat ini maka
batasan-batasan masalah tersebut adalah:

1. Panel surya hanya menggunakan transistor 2N3055 sebagai bahan dasar


pembuatnya.
2. Panel surya ini hanya mampu menghasilkan daya sebesar 300 watt saja,
apabila terjadi overload maka alat ini akan terbakar.
3. Ketahananan alat ini dalam mensuplai listrik tergantung dari proses pengisian,
kapasitas aki dan beban pemakaian.
4 Tujuan
Tujuan dibuatnya rancangan input power supply portable kapasitas 300 watt
berbasis solar sell transistor tipe 2N3055 ini adalah, agar dapat menghasilkan arus
listrik yang dapat digunakan sebagai pengganti listrik PLN dan bentuknya yang
portable memungkinkan untuk di bawa kemana saja.
5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari perencanaan dan pembuatan alat rancangan
power supply portable kapasitas 300 watt berbasis solar sell yang menggunakan
bahan dasar transistor tipe 2N3055 ini adalah:
1. Dapat menciptakan energi listrik sendiri dengan daya sebesar 300 watt
2. Mampu menggantikan energi listrik pada saat listrik PLN padam
3. Dapat dipakai sebagai sumber listrik darurat pada saat berada di tempat yang
jauh dari sumber listrik PLN.

4. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan pada masing-masing bab adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan secara singkat tentang latar belakang penelitian, batasan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini membahas tentang landasan teori pendukung sebagai dasar penyusunan
isi penelitian
Bab III Metodologi Penelitian
Membahas tentang metode penelitian yang digunakan, sumber data, teknik
pengambilan data, dan dasar pemikiran pada tugas akhir.
Bab IV Analisa Transistor 2N3055 sebagai Solar Sel
Bab ini membahas tentang pengolahan data yang berisi pengolahan hasil
pengamatan dan analisis data penelitian
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini memuat kesimpulan hasil pembahasan dan saran-saran untuk
pembahasan selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I.

Energi Matahari
Penggunaan

energi

besar-besaran

telah

membuat

manusia

mengalami krisis energi, ini di sebabkan ketergantungan terhadap bahan bakar


fosil seperti minyak dan gas alam sangat tinggi. Sebagaimana yg kita ketahui, bahan
bakar fosil merupakan sumber daya alam yg tidak dapat kita perbarui dan akan habis
suatu saat. Untuk mengatasi krisis energi masa depan beberapa alternatif sumber
energi mulai dikembangkan, salah satunya ialah energi matahari, energi matahari
biasa digunakan sebagai penerang dan sumber panas bagi kehidupan sehari-hari
namun ternyata energi matahari dapat dikembangkan menjadi sumber energi lainnya.
Adapun faktor mengapa kita harus beralih ke energi alternatif ialah karena
penggunaanya yg meningkat setiap tahunnya dan cadangan yg semakin menipis.
Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi kehidupan di bumi, sumber
energi yg dapat langsung dirasakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari. Energi
matahari juga dapat disimpan dan dikonversi menjadi bentuk daya lain. Energi
matahari merupakan salah satu energi alternatif yg ramah lingkungan tidak
menimbulkan polusi dan dapat diperbarui karena ketersediaanya yg terus menerus.

A. Manfaat Energi Matahari

Manusia telah memanfaatkan energi matahari sejak manusia hadir di muka


bumi, sekitar 5000 tahun lalu hingga saat ini baik sebagai penerang dan sumber panas
dalam berbagai kehidupan manusia, antara lain :
1. Sebagai sumber panas untuk mengeringkan cucian, pertanian laut dan industri
2. Fotosintesis
3. Proses fotosintesis menghasilkan oksigen yg diperlukan manusia dan makluk
lain untuk bernafas, dan fotosintesis juga menghasilkan sumber makanan bagi
makluk hidup.
4. Manfaat bagi kesehatan
Salah satu penelitian membuktikan sinar matahari pagi sangat baik
bagi kesehatan

yaitu matahari

pagi antara

pukul

09.00-10.00

dapat

mengubah pro-vitamin D menjadi vitamin-D yg baik bagi kesehatan gigi dan


tulang. Pada waktu berkas sinar ultraviolet di saring di kulit, ia mengubah
simpanan kolestrol di kulit menjadi vitamin D. Berjemur di bawah sinar
matahari selama 5 menit menghasilkan 400 unit vitamin D.
5. Sumber Energi Fosil
Energi fosil yg sangat populer penggunaanya saat ini merupakan energi
matahari

yg

tersimpan

pada fosil

hewan dan tanaman

yg

telah

membusuk jutaan tahun lalu. Pembusukan yg berlangsung jutaan tahun ini


menghasilkan minyak, batubara dan gas alam yg kita gunakan saat ini.

B. Energi Matahari sebagai Energi Alternatif


Pemanfaatan energi matahari sebagai energi alternatif untuk mengatasi krisis
energi khususnya kelangkaan akan minyak bumi sejak 1970-an mendapat perhatian
yg cukup besar dari berbagai dunia. Cahaya dan sinar matahari dapat dimanfaatkan
6

sebagai sumber energi alternatif melalui teknologi sel surya/fotovoltaik dan


teknologi lainnya. Dan berikut beberapa contoh pengaplikasian energi matahari:
1.
2.
3.
4.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Kompor Matahari
Pendingin Ruangan Tenaga Surya
Pemurni/Penyuling Air Tenaga Surya

2. Panel Surya
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya
menjadi listrik. Mereka disebut surya atas matahari atau sol karena matahari
merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali
disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai cahaya listrik. Sel
surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari
dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.
Photovoltaic adalah proses/metode sederhana dalam memanfaatkan energi
matahari. Divais photovoltaic (solar cell) dapat mengubah energi sinar matahari
menjadi energi listrik, dengan tanpa bising, polusi, kuat, handal dan tahan lama.
Energi listrik yang dihasilkan tersebut dapat langsung digunakan, atau disimpan
terlebih dahulu dalam sistem penyimpanan energi seperti baterai, untuk kemudian
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari hari. Hubungan antara modul dan
baterai perlu diperhatikan, karena output dari modul berubah ubah, sehingga arus dan
tegangan yang dihasilkan tidak konstan, dan perlu diketahui bahwa karakteristik
dari tegangan dan arus kerja modul tergantung pada tingkat intensitas radiasi dan
suhu.(Rauschenbach, 1980)

Solar cell adalah divais yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi
listrik. Jadi secara langsung arus dan tegangan yang dihasilkan oleh solar cell
bergantung pada penyinaran matahari. Pada solar cell ini dibutuhkan material yang
dapat menangkap matahari, dan energi tersebut digunakan untuk memberikan energi
ke elektron agar dapat berpindah melewati band gapnya ke pita konduksi, dan
kemudian dapat berpindah ke rangkaian luar. Melalui proses tersebutlah arus
listrik dapat mengalir dari solar cell. Umumnya divais dari solar cell ini
menggunakan prinsip PN junction.(Green,1982)
Sel surya terbuat dari bahan yang mudah pecah dan berkarat jika terkena air.
Karena itu sel ini dibuat dalam bentuk panel-panel ukuran tertentu yang dilapisi
plastik atau kaca bening yang kedap air. Panel ini dikenal sebagai panel surya. Ada
beberapa jenis panel surya yang dijual dipasaran :
Jenis pertama, yaitu jenis yang terbaik dan yang terbanyak digunakan
masyarakat saat ini, adalah jenis monokristalin. Panel ini memiliki tingkat efisiensi
antara 12 sampai 14%.

Gambar 1: Panel solar cell monokristalin


(Sumber : Google)

Jenis kedua adalah jenis polikristalin atau multi kristalin, yang terbuat dari
kristal silikon dengan tingkat efisiensi antara 10 sampai12%.

Gambar 2 :Solar cell multi kristalin


(Sumber : Google)
Jenis ketiga adalah silikon jenis amorphous, yang berbentuk film tipis.
Efisiensinya

sekitar 4-6%. Panel surya jenis ini banyak dipakai di mainan anak-

anak, jam dan kalkulator.

10

Gambar 3: Solar cell amorphous


(Sumber : Google)
Jenis keempat adalah panel surya yang terbuat dari GaAs (Gallium Arsenide)
yang lebih efisien pada temperatur tinggi.

11

Gambar 4: Solar cell gallium arsenide


(Sumber : Google)
Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau
disimpan lebih dahulu ke dalam baterai kering. Arus listrik yang dihasilkan adalah
listrik dengan arus searah (DC) sebesar 3,5 A. Besar tegangan yang dihasilkan adalah
0,4 - 0,5V. Kita dapat mendesain rangkaian panel-panel surya, secara seri atau paralel,
untuk memperoleh output tegangan dan arus yang diinginkan. Untuk memperoleh
arus bolak balik (AC) diperlukan alat tambahan yang disebut inverter. (Adityawan,
Eki. 2010).
Perhitungan Teknis :

12

Daya yang dihasilkan oleh panel surya maksimum diukur dengan besaran
Wattpeak (Wp), yang konversinya terhadap Watthour (Wh) tergantung intensitas
cahaya matahari yang mengenai permukaan panel. Selanjutnya daya yang
dikeluarkan oleh panel surya adalah daya panel dikalikan lama penyinaran. Misalnya
sebuah panel surya berkapasitas 50 Wp disinari matahari dengan intensitas
maksimum selama 8 jam maka daya yang dihasilkan adalah 50 kali 8 Wh atau 400
Wh. Daya sebanyak ini dapat digunakan untuk menyalakan 4 buah lampu 25 watt
selama 4 jam atau sebuah televisi hitam putih 40 watt selama 10 jam. Di Indonesia,
daya

(Wh) yang

dihasilkan

perhari biasanya sekitar 3-5 kali daya panel

maksimum (Wp), 3 kali untuk cuaca mendung, dan 5 kali untuk kondisi panas
terik. Misalnya untuk sebuah panel surya berdaya maksimum 50 Wp, daya yang
dihasilkan pada cuaca mendung perhari adalah 3 kali 50 Wp atau 150 Wp, dan pada
cuaca cerah adalah 5 kali 50 Wp atau 250 Wp.(Zeng, L, 2009)
Panel-panel surya dapat disusun secara seri atau paralel. Rangkaian paralel
digunakan pada panel-panel dengan tegangan output yang sama untuk memperoleh
penjumlahan arus keluaran. Tegangan yang lebih tinggi diperoleh dengan merangkai
panel-panel

dengan arus keluaran yang sama secara seri. Misalnya untuk

memperoleh keluaran sebesar 12 volt dan arus 12 A, kita dapat merangkai 4 buah
panel masing-masing dengan keluaran 12 volt dan 3 A secara paralel. Sementara
kalau keempat panel tersebut dirangkai secara seri akan diperoleh keluaran tegangan
sebesar 48 volt dan arus 3A.( Oregan, 1991)

13

2.2.1. Proses Pembangkitan Arus pada Solar Cell


Pembangkitan

arus

pada

solar

cell

melibatkan

beberapa

proses

diantaranya yaitu:
1. Cahaya dalam bentuk foton jatuh pada permukaan solar cell, kemudian diserap
dan menghasilkan pasangan elektron dan hole (apabila energi foton lebih besar
dari energi band gapnya).Tetapi, electron (pada material tipe-p) dan hole (pada
tipe-n) yang terbentuk bersifat tidak stabil dan hanya akan terjadi untuk jangka
waktu yang sama dengan waktu hidup pembawa minoritas (minority carrier
lifetime), sebelum akhirnya terjadi rekombinasi
2. Untuk mencegah rekombinasi ini adalah dengan menggunakan p-njunction yang
memisahkan electron dan hole. Carrier ini dipisahkan oleh aksi medan listrik yang
terjadi di p-n junction. Jika Minority carrier (dalam hal ini hole) yang dihasilkan
cahaya melewati p-n junction, maka akan didorong melewati junction oleh medan
listrik pada junction, dan menjadi majority carrier. Sedangkan elektron mengalir
kerangkaian luar setelah emitter dan base dihubungkan.
3. Setelah melewati rangkaian luar elektron tersebut akan bertemu dengan Hole.
(Kenneth. 2007)
Berikut Gambar 2.5 yang menunjukkan prinsip kerja panel surya.

14

Gambar 5: Prinsif kerja panel surya


(Sumber : Google)

3. Transistor 2N3055
Transistor ini disebut sebagai transistor jengkol karena bentuknya seperti buah
jengkol dan transistor ini hanya memiliki dua kaki sementara untuk menentukan
letak basis, collector, dan emitor adalah posisikan transistor jengkol dengan
tulisan di belakang dan apabila kita cermati dengan teliti maka jarak ke dua kaki
antara lubang baut jaraknya pun tidak sama. Dari situ kita bisa tentukan kaki
sebelah kiri adalah basis dan sebelah kanan emitor sementara collectornya adalah

15

seluruh body logam transistor tersebut. Fungsi transistor ini adalah sebagai
penguat arus karena isi dalamnya merupakan rangkaian op-amp, dan transistor ini
sering digunakan pada rangkaian power supply.
5. Bahan-bahan Elektrik
A. Bahan Konduktor
Konduktor adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah. Bahan
ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan
listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan pada alat listrik
yang anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik, bahan
penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan alumunium.
a. Tembaga
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.
Temabaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini
memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan
permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk
membuat perunggu.
Logam ini dan aloinya (campuran) telah digunakan selama empat hari. Di era
Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini
(yprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi uprum). Ikatan dari logam ini
biasanya dinamai dengan tembaga(II). Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air,
16

dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti
bakteri,fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga
akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang
penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh,
tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal
Teori lain menyatakan bahwa tembaga merupakan logam kemerahan dengan
struktur kristal kubus. Tembaga memantulkan sinar merah dan oranye dan menyerap
frekuensi lain dalam spektrum cahaya terlihat. Logam ini mudah ditempa, ulet, dan
merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Tembaga lebih lunak dari seng,
dapat dipoles, dan memiliki reaktivitas kimia rendah. Dalam udara lembab, tembaga
perlahan-lahan membentuk selaput permukaan kehijauan yang disebut patina.
Lapisan ini melindungi dari serangan korosi lebih lanjut. Tembaga merupakan unsur
yang banyak terdapat di alam. Manusia tercatat juga banyak menggunakan tembaga.
Tembaga memasuki udara terutama melalui proses pembakaran bahan bakar
fosil. Logam ini akan terus berada di udara hingga kemudian mengendap ke tanah
melalui hujan.
Manusia juga turut menyebarkan tembaga ke lingkungan melalui aktivitas
pertambangan, produksi logam, produksi kayu, dan produksi pupuk fosfat.
Selain karena aktivitas manusia, tembaga juga dilepaskan ke lingkungan
akibat peristiwa alami, seperti akibat pelapukan tanaman dan kebakaran hutan.

17

b. Aluminium
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor
atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan
merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8%
dari permukaanbumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam
penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil,

asap

tembakau,

penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan
dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela
dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman
ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil
dan compact disks.
B. Semikonduktor
Adalah bahan yang mempunyai daya hantar lebih kecil dibanding bahan
konduktor, tetapi lebih besar dibanding bahan isolator. Dalam teknik elektronika
banyak dipakai semi konduktor dari bahan germanium (Ge) dan silicon (Si). Dalam
keadaan aslinya, Ge dan Si adalah bahan pelikan dan merupakan isolator. Di pabrik
bahan-bahan tersebut diberi kotoran. Jika bahan tersebut dikotori dengan alumunium
maka

diperoleh

bahan

semikonduktor

18

type

(bahan

yang

kekurangan

elektron/mempunyai sifat positif). Jika dikotori dengan fosfor maka yang dipeoleh
adalah semikonduktor jenis N (bahan yang kelebihan electron, sehingga bersifat
negative). Ge mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si
lebih tahan panas dibanding Ge.

C. Isolator
Adalah bahan yang befungsi untuk menyekat (misalnya antara 2 penghantar);
agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila kedua penghantar tersebut
bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai tahanan jenis besar dan tegangan
tembus yang tinggi. Bahan penyekat yang sering ditemui dalam teknik listrik adalah :
plastik, karet, dan sebagainya.
D. Bahan Magnetik
Bahan ini dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu ferro magnetic, paramagnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan yang mempunyai
permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet. Contoh bahan
yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan sebagainya.
Selain itu sering dijumpai magnet yang merupakan magnet permanen, misalnya
alnico, cobalt, baja arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering dijumpai pada
pelat-pelat motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya. Dalam bidang
elektronika, digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur
elektronika, dan sebagainya.

19

E. Bahan Super Konduktor


Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik
yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan bahwa
tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153K. Sampai saat ini telah ditemukan
sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi paduan dan senyawa yang
menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1
samapai 19 Kelvin. Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri), alumunium, dan
mercury, pada sushu mendekati 0K mempunyai resistivitas nol.

F. Bahan Germanium
Germanium adalah unsur kimia dengan simbol Ge dan nomor atom 32. Ciricirinya berkilau, rapuh, putih keabu-abuan (metalloid) dan termasuk dalam kelompok
karbon, secara kimia mirip dengan timah dan silikon. Germanium memiliki lima
isotop alami atom berkisar dalam nomor massa 70-76. Membentuk sejumlah besar
organologam senyawa, termasuk tetraethylgermane dan isobutylgermane
Germanium ditemukan relatif terlambat karena sangat sedikit mengandung
mineral dalam konsentrasi tinggi. Peringkat Germanium mendekati kelimapuluh
dalam kelimpahan relatif dari unsur-unsur dalam kerak bumi. Pada tahun 1869,
Dmitri Mendeleev memprediksi keberadaannya dan beberapa sifat berdasarkan
posisinya tabel periodiknya dan disebut unsur eka-silikon . Hampir dua dekade
kemudian, pada tahun 1886, Clemens Winkler menemukan bahwa pengamatan

20

eksperimental setuju dengan prediksi Mendeleev dan nama elemen setelah negaranya,
Jerman .
Germanium adalah bahan penting semikonduktor yang digunakan dalam
transistor dan berbagai perangkat elektronik lainnya. Digunakan, tidak hanya sebagai
serat optik dan sistem optik inframerah , tetapi juga digunakan untuk polimerisasi
katalis, dan dalam elektronik dan aplikasi sel surya. Ini adalah cikal bakal baru
penggunaan di kawat nano .
Germanium ditambang dari sfalerit , meskipun juga dipulih dari perak ,
timbal , dan bijih tembaga. Beberapa senyawa germanium, seperti germanium klorida
dapat mengiritasi mata, kulit, paru-paru, dan tenggorokan.

a. Karakteristik Germanium
Dalam kondisi standar germanium adalah, rapuh putih keperakan, semilogam elemen. Bentuk ini merupakan suatu alotrop teknis dikenal sebagai germanium, yang memiliki kilau metalik dan struktur kristal berlian kubik, sama
seperti berlian. Pada tekanan diatas 120 kbar, sebuah alotrop berbeda yang dikenal
sebagai -germanium, bentuk yang memiliki struktur yang sama seperti - timah.
Seiring dengan silikon, galium, bismut, antimon, dan air ini adalah salah satu dari
sedikit zat yang memuai saat membeku dari keadaan cair nya.
Germanium adalah semikonduktor. Zona penyulingan teknik telah
menyebabkan produksi germanium kristal untuk semikonduktor yang memiliki
ketidakmurnian hanya satu bagian dalam 10 10, membuatnya menjadi salah satu
21

bahan paling murni yang pernah diperoleh. Bahan logam pertama ditemukan (tahun
2005) untuk menjadi superkonduktor yang memiliki kuat medan elektromagnetik
adalah paduan dari germanium dengan uranium dan rhodium .
Germanium murni dikenal sangat panjang dilokasi nuklir. Mereka adalah
salah satu alasan utama kegagalan dioda dan transistor yang lebih tua yang terbuat
dari germanium, tergantung pada apa yang menghubungkan mereka, mereka dapat
mengakibatkan arus pendek .

- Sifat kimia Germanium


Elemental germanium mengoksidasi perlahan ke Geo 2 pada 250 C.
Germanium tidak larut dalam asam encer dan basa, tetapi larut lambat di konsentrasi
asam sulfat dan bereaksi hebat dengan alkali cair untuk menghasilkan germanates
([Geo 3] 2 -). Germanium terjadi terutama dalam keadaan oksidasi +4 meskipun
banyak senyawa yang dikenal dengan keadaan oksidasi +2. oksidasi lainnya adalah
langka, seperti ditemukan dalam senyawa +3 seperti Ge 2 Cl 6, dan +3 dan + 1
diamati pada permukaan oksida, atau oksidasi negatif dalam germanes , seperti -4 di
GEH 4. Germanium klaster anion ( Zintl ion) seperti Ge 4 2 -, Ge 9 4 -, Ge 9 2 -, [(Ge
9) 2] 6 - telah disusun oleh ekstraksi dari paduan mengandung logam alkali dan
germanium di amonia cair dalam keberadaan etilendiamin atau cryptand menyatakan
oksidasi unsur dalam ion-ionnya tidak integer-mirip dengan ozonides O 3 -.
Dua germanium oksida yang umum dikenal: germanium dioksida (Geo 2,
Germania) dan germanium monoksida ., (Geo) dioksida tersebut, Geo 2 dapat
22

diperoleh dengan pemanggangan sulfida germanium (GES 2), dan merupakan bubuk
putih yang hanya sedikit larut dalam air tetapi bereaksi dengan alkali untuk
membentuk germanates. Monoksida, oksida germanous, dapat diperoleh dengan
reaksi suhu tinggi dari Geo 2 dengan Ge logam. dioksida (dan oksida terkait dan
germanates) pameran properti tidak biasa memiliki indeks bias tinggi untuk cahaya
tampak, tetapi transparansi inframerah cahaya Bismuth germanate , Bi 4 Ge 3 O 12,
(BGO) digunakan sebagai isolator .
Senyawa biner dengan chalcogens juga dikenal,seperti di sulfida (GES 2), di
selenide (GeSe 2), dan monosulfide yang (GES), selenide (GeSe), dan telluride
(Gete). GES 2 bentuk sebagai endapan putih bila hidrogen sulfida dilewatkan melalui
solusi sangat asam yang mengandung Ge (IV). disulfida ini lumayan larut dalam air
dan dalam larutan alkali kaustik atau alkali sulfida. Namun demikian, tidak larut
dalam air asam, yang memungkinkan Winkler untuk menemukan elemen ini. Dengan
memanaskan disulfida dalam arus hidrogen, yang monosulfide (GES) terbentuk, yang
menyublim dalam pelat tipis dari warna gelap dan metalik kilau, dan larut dalam
solusi dari alkali kaustik. Setelah leleh dengan alkali karbonat dan belerang, senyawa
germanium bentuk garam dikenal sebagai thiogermanates. Erat mirip dengan metana .
Empat tetra halida yang dikenal. Dalam kondisi normal GEI 4 adalah, padat
GEF 4 gas dan cairan volatil yang lain. Sebagai contoh, germanium tetraklorida ,
GeCl 4, diperoleh sebagai cairan berwarna merah mendidih pada 83,1 C dengan
memanaskan logam dengan klorin. Semua tetrahalida yang mudah terhidrolisis
germanium dioksida terhidrasi. GeCl 4 digunakan dalam produksi senyawa
23

organogermanium. Semua empat dihalides diketahui dan kontras dengan tetrahalida


adalah padatan polimer. Selain itu Ge 2 Cl 6 dan beberapa senyawa yang lebih tinggi
dari formula Ge n 2 n +2 Cl dikenal. Senyawa biasa Ge 6 Cl 16 telah disiapkan yang
berisi Ge 5 Cl 12 unit dengan neopentane struktur.
Erat (GEH 4) adalah sebuah senyawa yang mirip dengan struktur metana .
Polygermanes-senyawa yang mirip dengan alkana dengan formula Ge-n H 2 n +2
yang mengandung sampai lima atom germanium dikenal. Para germanes kurang
stabil dan kurang reaktif dibandingkan analog yang berhubungan silikon. GEH 4
bereaksi dengan logam alkali dalam amonia cair membentuk kristal putih MGeH 3
yang berisi GEH 3 - anion . Para hydrohalides germanium dengan satu, dua dan tiga
atom halogen reaktif cairan tidak berwarna.
Nukleofilik selain itu dengan suatu senyawa organogermanium. Yang
pertama Senyawa organogermanium disintesis oleh Winkler pada tahun 1887, reaksi
germanium tetraklorida dengan diethylzinc menghasilkan tetraethylgermane (Ge (C 2
H 5) 4). Organogermanes dari tipe R 4 Ge (di mana R adalah alkil ) seperti
tetramethylgermane (Ge (CH 3) 4) dan tetraethylgermane diakses melalui prekursor
termurah yang tersedia germanium tetraklorida dan nukleofil alkil. Germanium
organik hidrida seperti isobutylgermane ((CH 3) 2 CHCH 2 GEH 3) ditemukan
menjadi kurang berbahaya dan dapat digunakan sebagai pengganti cairan untuk
beracun erat gas di semikonduktor aplikasi. Banyak germanium intermediet reaktif
yang dikenal: germyl radikal bebas, germylenes (mirip dengan carbenes), dan
germynes

(mirip

dengan

carbynes.)
24

Senyawa

organogermanium

2-

carboxyethylgermasesquioxane pertama kali dilaporkan pada tahun 1970, dan untuk


sementara adalah digunakan sebagai suplemen diet dan berpikir untuk mungkin
memiliki kualitas anti-tumor.

-. Sumber Daya Alam


Germanium diciptakan melalui sintesis-inti bintang, sebagian besar oleh
proses s- di cabang raksasa asimtotik bintang. S-proses lambat neutron menangkap
unsur yang lebih ringan dalam berdenyut raksasa merah bintang. Germanium telah
terdeteksi di atmosfer Jupiter dan dalam beberapa bintang yang paling jauh. Sumber
Daya alam di Kerak Bumi adalah sekitar 1,6 ppm. Hanya ada beberapa mineral
seperti argyrodite , briartite , germanite , dan renierite yang mengandung jumlah yang
cukup dari germanium, tetapi tidak ada deposito minable ada untuk setiap dari
mereka.
Beberapa seng-tembaga-timbal biji mengandung cukup germanium yang
dapat diekstraksi dari konsentrat biji akhir. Sebuah proses pengayaan yang tidak biasa
menyebabkan tingginya kandungan germanium dalam beberapa lapisan batubara,
yang ditemukan oleh Victor Goldschmidt Moritz selama survei yang luas untuk
germanium deposito. Konsentrasi tertinggi yang pernah ditemukan adalah di Hartley
abu batubara sampai dengan 1,6% dari germanium. deposit batubara dekat Xilinhaote
, Mongolia , diperkirakan mengandung 1600 ton dari germanium.

25

6. Energi Listrik
Pembangkitan energi listrik sebagian besar dilakukan dengan cara memutar
generator sehingga didapat energi listrik dengan tegangan bolak-balik tiga fasa.
Energi mekanik yang dibutuhkan berasal dari mesin penggerak mula bisa mesin
diesel atau turbin air. Mesin-mesin penggerak ini memperoleh energi dari proses
pembakaran bahan bakar (mesin-mesin termal) atau air terjun untuk turbin air.
Jadi sesungguhnya mesin penggerak generator melakukan konversi energi primer
menjadi energi mekanik penggerak generator. Proses konversi energi primer
menjadi energi mekanik menimbulkan limbah serta kebisingan yang perlu
dikendalikan agar tidak menimbulkan masalah di lingkungan. ( Marsudi, 2005)
Energi baru dan terbarukan mempunyai peran yang sangat penting dalam
memenuhi kebutuhan energi. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar untuk
pembangkit-pembangkit listrik konvensional dalam jangka waktu yang panjang
akan menguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara yang makin menipis dan
juga akan berdampak negativ pada lingkungan. Salah satu upaya yang
dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga surya. (Wahyu, 2008)
7. Sel Surya
Sel surya adalah suatu teknologi yang dapat mengubah energi sinar matahari
secara langsung menjadi energi listrik. ( Efendi, 2001) Sel surya adalah piranti
semikonduktor yang dapat merubah cahaya secara langsung menjadi arus listrik
searah. (Backtiar, 2006)
26

8. Bagian-bagian mesin
A.Transistor
Transistor adalah piranti elektronik dari bahan semikonduktor yang mempunyai
tiga elektroda (triode) yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor) dan pemancar
(emitor). Piranti ini berfungsi sebagai penguat sinyal. Transistor berasal dari kata
transfer yang artinya pemindahan dan resistor yang berarti pengambat.
Transistor berarti pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi
penghantar pada suhu tertentu. Transistor ditemukan oleh William Shockley, John
Barden, dan W. H Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai dalam praktik pada
tahun 1958. Ada 2 jenis transistor yaitu transistor tipe P N P dan transistor
jenis N P N. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam
dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik
stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital,
Transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga
dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori
dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

27

Gambar 6. Taransistor 2N3055


www.rmcybernetics.com

B. Mika Transistor
Mika transistor terbuat dari sebuah mika dan berbentuk menyerupai bagian bawah
transistor. Berfungsi sebagai isolator sehingga body transistor yang terbuat dari
besi tidak akan bersentuhan dengan komponen yang terbuat dari besi lainnya agar
hubungan arus pendek tidak terjadi

28

Gambar 7. Mika Transistor


C. Plat Pendingin
Dalam proses kerjanya, suhu alat ini bisa meningkat tajam, semakin optimal kerjanya
maka semakin panas alat ini. Panas dapat mengakibatkan rusaknya komponenkomponen elektronika dan memutuskan sirkuit-sirkuit di dalamnya. Maka untuk
mengurangi panas yang dihasilkan oleh alat ini, penulis memakai pendingin
berbentuk plat lembaran. Plat pendingin ini terbuat dari alumunium, karena jenis besi
ini paling cepat dalam perambatan panasnya dan akan segera dingin ketika besi ini
terkena hembusan udara. Bentuk plat pendingin ini berukuran 50cmx50cm dan di
desain sedemikian rupa sehingga cocok digunakan pada alat ini.

29

Gambar 8. Rancangan Alat Pendingin

E.Kumparan Tenaga Beremail.


Sebagai penghubung antar komponen satu ke komponen yang lain maka penulis
mempergunakan kumparan tembaga, kumparan tembaga yang di pakai adalah
kumparan tembaga yang beremail, kumparan jenis ini memiliki lapisan tipis berwarna
kecoklat-coklatan, sehingga apabila kumparan tembaga ini bersentuhan dengan
kumparan tembaga lainnya maka tidak akan terjadi hubungan arus pendek.

30

Gambar 9. Kumparan tembaga beremail

31

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

1 Flow chart Pada gambar berikut ini ditunjukkan diagram alir :

Gambar 10. Flowcart sistem

32

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan, sebagaimana yang
ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 1: Jadwal pelaksanaan penelitian


Bulan Ke
No.

Jenis Kegiatan
1

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

II

III
3

Persiapan
Analisis Data Kualitatif
& Kuantitatif
Instrument
Olah Data
Revisi Data
Penyusunan TA
Seminar Hasil
Sidang

2. Metode Penelitian
Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian
dengan metode atau pendekatan studi kasus (case study). Studi kasus termasuk dalam
penelitian analisis deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terfokus pada suatu
kasus tertentu untuk diamati dan dianalisis secara cermat sampai tuntas. Kasus yang
dimaksud bisa berupa tunggal atau jamak, misalnya berupa individu atau kelompok.
Di sini perlu dilakukan analisis secara tajam terhadap berbagai faktor yang terkait
dengan kasus tersebut, sehingga akhirnya akan diperoleh kesimpulan yang akurat.

33

Fenomena yang menjadi kasus dalam penelitian ini adalah bagaimana


karakteristik transistor 2N3055, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi solar cell.

3. Sumber Data
Sumber data awal yang diambil sebagai objek penelitian dalam penelitian ini
adalah komponen transistor 2N3055 atau disebut transistor jengkol.

4. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang diperlukan digunakan
metode dan teknik pengumpulan data, adapun metode yang digunakan adalah :
1.
2.
3.
4.

Studi literatur
Instrument pengukuran
Interview dengan para pembimbing penelitian
Mengkaji ulang hasil yang didapatkan

3.5. Dasar Pemikiran


Adapun dasar pemikiran dalam penelitian ini adalah :

34

Gambar 11 : Diagram dasar pemikiran

35

6. Tahap-tahap Penelitian
Penelitian mengenai analisis transistor 2N3055 dapat dimanfaatkan menjadi
solar cell dilakukan berdasarkan pengamatan langsung dan melalui beberapa tahapan
pengujian serta pengukuran untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam
melengkapi analisis karakteristik transistor 2N3055 dapat dijadikan sebagai solar sel.
Penelitian diawali dengan melakukan studi pustaka sebagai persiapan dalam
melaksanakan penelitian dengan mencari dan mengumpulkan referensi mengenai hal
yang berhubungan dengan transistor 2N3055 baik secara fisik maupun elektrik.
Selanjutnya peneliti melakukan konsultasi interaktif dengan para dosen pembimbing,
kemudian melakukan proses pengujian disertai dengan pengukuran dan selanjutnya
hasil yang didapatkan dianalisis kembali hingga merampungkan suatu kesimpulan
dari hasil pembahasan yang dilakukan.

7. Metodologi perencanaan
Untuk merancang input power supply portable kapasitas 300 watt berbasis solar sell
dengan transistor tipe 2N3055 melalui beberapa tahapan proses sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan penelitian penulis mencari dan mempelajari literatur yang
berkaitan dengan penelitian ini yang didapat dari perpustakaan, internet, buku-buku
dan lain sebagainya.

36

2. Komponen utama yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah transistor
NPN dengan nomer seri 2N3055.
3. Menentukan desain alat ini, sehingga memungkinkan untuk dipindah dan dibawa
kemana-mana (portabel).
4. Alat ini hanya mampu mensupply energi listrik kurang lebih 300 watt. 5.
Ketahanan alat ini dalam mensupply energi listrik tergantung beban pemakaian dan
kapasitas battery.
8.Pemilihan komponen
Seperti yang telah dijelaskan pada uraian sebelumya bahwa alat ini dibuat dengan
komponen-komponen yang mudah ditemui di sekitar kita.
A.Pemilihan transistor
Komponen utama yang penulis gunakan adalah transistor tipe NPN dengan nomer
seri 2N30355, karena hanya dengan komponen transistor jenis inilah apabila
permukaan bagian atasnya dibuka dan diberi sinar matahari, komponen ini akan
mengeluarkan energi listrik dengan voltase sekitar 0.6 Volt dan 120 mikro amper.
Komponen-komponen ini akan disusun secara seri dan pararel sehingga dapat
digunakan untuk mengisi ulang daya battery.

37

Gambar 11. Rangkaian Transistor seri dan parallel

9 PEMILIHAN BATTERAY
Battery merupakan elemen sekunder yaitu elemen elektronika yang bahan-bahan
pereaksinya dapat diperbaharui. Cara memperbaharuinya adalah dengan mengalirkan
arus listrik dari sumber arus listrik dari sumber arus listrik yang lain yang arahnya
berlawanan dengan arus yang dihasilkan oleh elemen sekunder tersebut. Jika energi
listrik dalam battery telah habis, kita dapat mengisinya kembali energi listrik battery,
sehingga dapat digunakan kembali.

38

Pemilihan pelat pendingin Pelat pendingin ini berfungsi sebagai peletakan komponen
transistor yang disusun secara seri dan pararel, serta berfungsi sebagai penyerap
panas dari transistor ini sendiri. Plat pendingin ini terbuat dari logam alumunium,
karena sifat dari logam aluminium ini paling cepat dalam perambatan panasnya,
sehingga cocok sebagai pendinginan.
10. Perakitan komponen
A.Pembuatan pelat pendingin
Pelat pendingin terbuat dari lempengan alumunium setebal 2 mm denga ukuran 50
cm x 50 cm, pelat ini di lubangi dengan bor berdiameter 1 mm. Pelubangan pelat
disesuaikan dengan bentuk kaki transistor sehingga pelat dengan ukuran diatas dapat
memuat transistor sejumlah 54 buah.
B.Pemasangan Transistor
Sebelum transistor di pasang dan di rangkaikan satu sama lain, transistor di buka
penutup atasnya dengan gergaji besi, agar terlihat komponen solar sell didalamnya.
Komponen inilah yang akan dikenai cahaya sehingga menghasilkan arus listrik.
Transistor yang telah terbuka dibagian atasnya akan dipasang pada pelat pendingin
yang telah dibuat beserta dengan mikanya, serta dirangkaikan kakikakinya seri dan
pararel antara satu sama lain dengan menggunakan kawat tembaga dan solder
sehingga semua transistor saling berhubungan. Untuk menghindari arus yang kembali
dari battery ke panel, maka perlu ditambahkan komponen dioda yang dirangkaian
pada terminal positif pada panel.
5 Pengujian komponen
39

A. Karakteristik dari Transistor


Untuk transistor NPN, kaki basis memiliki hubungan forward dari basis ke koletor
dan dari basis ke emitor serta hubungan reverse untuk posisi sebaliknya. Untuk
transistor PNP, kaki basis memiliki hubungan reverse dari basis ke koletor dan dari
basis ke emitor serta hubungan forward untuk posisi sebaliknya. Pada transistor
secara umum antara kaki kolektor dan kaki emitor memiliki resistansi yang tak
berhingga pada saat basis tidak mendapat bias tegangan. Kemudian pada saat basis
diberikan bias maka antara kolektor ke emitor akan memiliki resistansi rendah dengan
hubungan forward untuk transistor NPN dan hubungan reverse untuk transistor PNP.
B. Pengujian transistor dengan multitester
Untuk mengetahui kondisi transistor dengan multimeter kita harus seting multimeter
pada posisi OHM meter dengan skala x10 atau x100 untuk test kaki basis, kemudian
untuk test hubungan kolektor emitor pada skala x10k. Test basis untuk transistor
NPN, hubungkan kaki basis dengan probe hitam dan probe merah ke kaki kolektor
dan emitor. Pada kedua posisi tersebut jarum multimeter harus bergerak menunjuk
nilai resistansi ratusan sampai puluhan Ohm (bukan 0 Ohm). Kemudian posisi
sebaliknya, kaki basis dihubungkan dengan probe merah kemudian probe hitam ke
kaki kolektor dan emitor. Pada kedua posisi ini jarum multimetrer tidak bergerak atau
menunjuk resistansi tak berhingga. Test transistor sebagai saklar untuk transistor
NPN, hubungkan probe hitam ke kaki kolektor sambil menempelkan jari kita ke kaki
kolektor dan probe merah ke kaki emitor tanpa tersentuh jari atau badan kita
sedangkan kaki basis dibiarkan tidak terhubung, pada posisi ini jarum multimeter
40

harus diam atau menunjuk ke resistansi tak berhingga. Kemudian sentuh kaki basis
dengan jari kita, pada posisi basis tersentuh jari maka transistor mendapat bias basis
dan seharusnya jarum multimeter bergerak menunjuk ke suatu nilai resistansi yang
rendah. Apabila pada pengujian dengan kondisi diatas dan syarat tersebut tidak
terpenihi maka transistor dapat dikatakan paada kondisi tidak baik atau rusak.
C. Pengujian Battery
Pengujian battery ini dilakukan dengan menggunakan multitester. Langkahnya
adalah, setting multitester pada skala dc volt 50 V, hubungkan probe merah ke
terminal positive battery dan probe hitam ke terminal negative pada battery, slaka
yang tertunjuk harus 12 V 13 V. Penggujian ini dilakukan untuk mengetahui besar
tegangan yang tersimpan di dalam battery

41

BAB IV
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

1 Perhitungan dan pemilihan peralatan solar cell


Pada sub bab ini dilakukan perhitungan perencanaan input untuk peralatan power
supply portable berbasis solar sel dan pemilihan komponenya sesuai dengan beban
dan perhitungan yang telah di ketahui.
2.Pemilihan Battery / Accu.
Battery yang digunakan mempunyai kapasitas 65 ampere dengan arus 12 volt, maka
daya yang akan dihasilkan oleh alat ini sebesar :

Dari perhitungan diatas maka alat ini dapat menghasilkan daya maksimal 780 watt
yang habis dalam waktu kurang lebihnya selama 1 jam.
3 Pemilihan transistor
Transistor ini hanya dapat mengeluarkan arus sebesar 120 mikro amper dan tegangan
dc sebesar 0.6 volt perbuahnya. Dengan perangkaian seri dan pararel maka di dapat: 6
buah transistor yang dirangkai seri :

42

Transistor yang dirangkaian secara seri dapat menghasilkan jumlah tegangan sebesar
3.6 volt dan mengeluarkan arus sebesar 120 mikro ampere. 6 buah rangkaian
transistor seri tersebut dirangkaian secara pararel untuk mendapatkan hasil keluaran
arus yang lebih besar.

Jumlah rangkaian transistor seri adalah 9 buah, maka arus total yang dihasilkan
adalah 1080 mikro ampere. Jadi rangkaian transistor yang dirangkaiakan secara seri
dan pararel akan menghasilkan arus sebesar 1080 mikro ampre yang mempunyai
tegangan sebesar 3.6 volt.
4 Pengisian battery
Battery ini di isi dengan menggunakan panel surya yang terbuat dari rangkaian
transistor 2n3055. untuk mengisi battery ini maka digunakan perhitungan:

43

Jadi arus pengisian sebesar 21 ampere dan pengisian harus dilakukan selama kurang
lebih 1 jam untuk mengembalikan kondisi dari battery ini. Untuk memperbesar dan
mempercepat pengisian maka upaya penaikan tegangan harus dilakukan, alat ini
menggunakan travo step up yang berfungsi menaikkan tegangan pengisian menjadi
42 volt. Maka secara otomatis arus pengisiannya akan turun menjadi 12 ampere.
5 Pengeluaran battery Dalam alat ini battery berfungsi sebagai sumber energi listrik
utama, energi listrik yang terdapat dalam battery digunakan untuk menyalakan lampu
yang menghasilkan cahaya khusus sebagai penyinaran pada panel surya, di samping
battery mensuply inverter yang digunakan sebagai keluaran energi listrik atau beban
pemakai. Perhitungan pengeluaran battery dapat dihitung dengan rumus:

Total pengeluaran dicari dari jumlah total daya beban pemakai yang ditambah dengan
jumlah daya lampu khusus yang digunakan sebagai pencahayaan pada panel surya

44

BAB V
PENUTUP
1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian, analisa dan perhitungan pada bab sebelumnya bisa didapatkan
data-data dan kesimpulan sebagai berikut :
1. Tipe transistor 2n3055 bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuat pane surya
sederhana.
2. Daya yang hilang pada battery harus sama jumlahnya atau lebih kecil dari daya
yang masuk pada battery.
3. Untuk mengisi daya battery harus diperlukan arus pengisian sebesar 12 ampere dan
tegangan sebesar 42 volt sehingga battery tidak segera kehilangan muatannya.
2 Saran
Saran dari penulis untuk kemajuan Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut :
Penyempurnaan pada rangkaian pengisian akan membuat proses pengisian lebih
stabil dan membuat umur battery menjadi lebih panjang.

45

DAFTAR PUSTAKA

Bardeen, J.; Brattain, W. H. (1948). "The Transistor, A Semi-Conductor Triode". Physical


Reviews 74 (2): 230231
Drugoveiko, O. P.; Evstrop'ev, K. K.; Kondrat'eva, B. S.; Petrov, Yu. A.; Shevyakov, A. M.
(1975). "Infrared reflectance and transmission spectra of germanium dioxide and its
hydrolysis products". Journal of Applied Spectroscopy 22 (2): 191
Teal, Gordon K. (July 1976). "Single Crystals of Germanium and Silicon-Basic to the
Transistor and Integrated Circuit". IEEE Transactions on Electron Devices ED-23 (7):
621639
Lvy, F.; Sheikin, I.; Grenier, B.; Huxley, Ad. (August 2005). "Magnetic field-induced
superconductivity in the ferromagnet URhGe". Science 309 (5739): 13431346.
Rauschenbach, H.S.1980. Solar Cell Array Design Handbook - The Principles And
Technology Of Photovoltaic Energy Conversion.
Adityawan, Eki. 2010. Studi Karakteristik Pencatuan Solar Cell Terhadap Kapasitas
Sistem Pengyimpanan Energi Baterai, FT UI.
http://rahmanhadid.blogspot.com/2013_11_01_archive.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga
http://www.amazine.co/28321/germanium-ge-fakta-sifat-kegunaan-efekkesehatannya/

46

Anda mungkin juga menyukai