PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2
2. Menghitung jumlah titik lampu di setiap ruangan rumah tinggal type 36.
3. Menghitung daya listrik yang dibutuhkan untuk pencahayaan pada rumah
type 36.
4. Menghitung panel surya yang dibutuhkan untuk rumah type 36 .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2007: 72). Untuk menghitung komponen langsung dari pemasukan radiasi
surya pada sebuah permukaan miring dari data radiasi pada sebuah
permukaan horisontal, posisi matahari pada tiap saat harus diketahui
(Arismunandar, 1985).
Indoenergi (2013) mengemukakan bahwa energi surya merujuk pada radiasi
energi dalam bentuk panas dan cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Tanpa
energi yang datang dari matahari, planet ini tidak akan mampu mendukung
kehidupan dan energi surya adalah bentuk energi paling berlimpah yang
tersedia di planet ini.
4
dalam arah sejajar sinar dating, (2) Radiasi Hambur (Diffuse Radiation) adalah
Radiasi yang mengalami perubahan akibat pemantulan dan penghamburan.
5
Prinsip kerja dari kompor matahari adalah dengan memfokuskan panas yang
diterima dari matahari pada suatu titik menggunakan sebuah cermin cekung
besar sehingga didapatkan panas yang besar yang dapat digunakan untuk
menggantikan panas dari kompor minyak atau kayu bakar.
Panel surya atau solar cell adalah alat untuk mengkonversi tenaga matahari
menjadi energi listrik. Sel surya tersebut dari potongan silikon yang sangat
kecil dengan dilapisi bahan kimia khusus untuk membentuk dasar dari sel
surya. Sel surya pada umumnya memiliki ketebalan minimum 0,3 mm yang
terbuat dari irisan bahan semikonduktor dengan kutub positif dan negatif.
Tiap sel surya biasanya menghasilkan tegangan 0,5 volt (Ginting, 2009).
Bagian paling penting dari sel surya lapisan semikonduktor. Selain bahan
semikonduktor, sel surya terdiri dari grid atas logam atau kontak listrik lainnya
6
untuk mengumpulkan elektron dari semikonduktor dan mentransfernya ke
beban eksternal, dan lapisan kontak kembali untuk menyelesaikan sirkuit listrik.
Kontak listrik logam harus tahan oksidasi untuk memperpanjang umur sel. Di
bagian atas sel lengkap biasanya penutup kaca atau jenis enkapsulan transparan
ditempatkan untuk menutup sel dan menjaga kelembaban dan puing-puing
(Ghosh and prelas, 2010). Solar cell dapat dilihat pada Gambar 1.
Pada tengah hari yang cerah radiasi sinar matahari mampu mencapai 1000
watt permeter persegi. Jika sebuah piranti semikonduktor seluas satu meter
7
persegi memiliki efisiensi 10 persen, maka modul sel surya ini mampu
memberikan tenaga listrik sebesar 100 watt. Saat ini modul sel surya komersial
memiliki efisiensi berkisar antara 5 hingga 15 persen tergantung material
penyusunnya. Tipe silikon kristal merupakan jenis piranti sel surya yang
memiliki efisiensi tinggi meskipun biaya pembuatannya relatif lebih mahal
dibandingkan jenis sel surya lainnya.
a. Monocrystallne
Jenis ini terbuat dari batangan kristal yang diiris tipis–tipis. Karena sel surya
berasal dari satu induk batangan kristal, maka setiap potongan memiliki
karakteristik yang identik dengan yang lainnya. Sehingga efisiensi
monocrystalline mampu mencapai 15 – 20 %. Kelemahan dari sel surya tipe
monocrystalline adalah potongan dari setiap sel suryanya berupa segi 6, 8 atau
bulat. Sehingga apabila disusun bersama sel surya yang lainnya akan
membentuk ruang kosong.
b. Polycrystalline
Jenis ini terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang dilebur kemudian
dituang dalam cetakan yang umumnya berbentuk persegi. Kemurnian kristal
silikon polycrystalline tidak setinggi monocrystalline. Efisiensinya sekitar 13 –
16 %, tetapi dengan potongan yang berbentuk persegi, polycrystalline dapat
disusun lebih rapat daripada monocrystalline, sehingga mengurangi ruang–
ruang kosong antar sel surya.
Solar sel jenis ini ada pada mainan anak – anak, jam tangan, kalkulator dan
perangkat elektronik yang non-vital. Efisiensinya rendah sekitar 6 – 8%
8
Sel surya jenis ini mengandung bahan Cadmium Telluride yang memiliki
efisiensi lebih tinggi dari sel surya Amorphous Silicon, yaitu sekitar: 9% - 11%.
Dibandingkan kedua jenis sel surya thin film di atas, CIGS sel surya
memiliki efisiensi paling tinggi yaitu sekitar 10% - 12%. Selalin itu jenis ini
tidak mengandung bahan berbahaya Cadmium seperti pada sel surya CdTe.
9
Gambar 2. Rangkaian Persamaan Sel Surya
( 𝑉+ 𝐼𝑅 ( 𝑉+ 𝐼𝑅𝑠
𝐼 = 𝐼𝑙 − 𝐼0 ⌊exp ( 𝑛𝐾𝑇/𝑞𝑠 ) − 1⌋ − 𝑅𝑠ℎ
Keterangan:
10
Keterangan:
11
Gambar 5. Grafik Arus Terhadap Tegangan
12
a. Kolektor Surya Prismatik
Kolektor surya tipe prismatik adalah kolektor surya yang dapat menerima
energi radiasi dari segala posisi matahari. kolektor jenis ini juga dapat
digolongkan dalam kolektor plat datar dengan permukaan kolektor berbentuk
prisma yang tersusun dari empat bidang yang berbentuk prisma, dua bidang
berbentuk segitiga sama kaki dan dua bidang berbentuk segi empat siku–
siku.sehingga dapat lebih optimal proses penyerapan.
Kolektor surya tipe plat datar adalah tipe kolektor surya yang dapat
menyerap energi matahari dari sudut kemiringan tertentu sehingga pada proses
penggunaannya dapat lebih mudah dan lebih sederhana. Kolektor surya
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memanaskan fluida kerja yang
mengalir kedalamnya dengan mengkonversikan energi radiasi matahari
menjadi panas. Fluida yang dipanaskan berupa cairan minyak, oli, dan udara
kolektor surya plat datar mempunyai temperatur keluaran dibawah 95°C. dalam
aplikasinya kolektor plat datar digunakan untuk memanaskan udara dan air.
Keuntungan utama dari sebuah kolektor surya plat datar adalah bahwa
memanfaatkan kedua komponen radiasi matahari yaitu melalui sorotan
13
langsung dan sebaran, tidak memerlukan tracking matahari dan juga karena
desainnya yang sederhana, hanya sedikit memerlukan perawatan dan biaya
pembuatan yang murah. Tipe ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan
energi panas pada temperatur di bawah 100°C. Spesifikasi tipe ini dapat dilihat
dari absorbernya yang berupa plat datar yang terbuat dari material dengan
konduktivitas termal tinggi, dan dilapisi dengan cat berwarna hitam. Kolektor
plat datar memanfaatkan radiasi matahari langsung dan terpencar (beam dan
diffuse), tidak membutuhkan pelacak matahari, dan hanya membutuhkan sedikit
perawatan.
c. Concentrating Collectors
Jenis ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan energi panas pada
temperature antara 100° – 400°C. Kolektor surya jenis ini mampu
memfokuskan energi radiasi cahaya matahari pada suatu receiver, sehingga
dapat meningkatkan kuantitas energi panas yang diserap oleh absorber.
Spesifikasi jenis ini dapat dikenali dari adanya komponen konsentrator yang
terbuat dari material dengan transmisivitas tinggi. Berdasarkan komponen
absorbernya jenis ini dikelompokan menjadi dua jenis yaitu Line Focus dan
Point Focus. Agar cahaya matahari selalu dapat difokuskan terhadap tabung
absorber, concentrator harus dirotasi. Pergerakan ini disebut dengan tracking.
Temperatur fluida melebihi 4000C dapat dicapai pada sistem kolektor ini.
14
Gambar 8. Concentrating collector
Jenis ini dirancang untuk menghasilkan energi panas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan dua jenis kolektor surya sebelumnya. Keistimewaannya
terletak pada efisiensi transfer panasnya yang tinggi tetapi faktor kehilangan
panasnya yang relatif rendah. Hal ini dikarenakan fluida yang terjebak diantara
absorber dan covernya dikondisikan dalam keadaan vakum, sehingga mampu
meminimalisasi kehilangan panas yang terjadi secara konveksi dari permukaan
luar absorber menuju lingkungan.
15
Sebelum mengetahui daya sesaat yang dihasilkan kita harus
mengetahui energi yang diterima, dimana energi tersebut adalah perkalian
intensitas radiasi yang diterima dengan luasan dengan persaman:
𝐸 = 𝐼𝑟 𝑥 𝐴
Keterangan:
𝑃= 𝑉𝑥𝐼
Keterangan:
P : Daya (Watt),
I : Arus (Ampere)
16
dari sinar matahari. Efisiensi yang digunakan adalah efisiensi sesaat pada
pengambilan data.
Keadaan atmosfir bumi berawan, mendung, jenis partikel debu udara, asap,
uap air udara, kabut dan polusi sangat mementukan hasil maksimum arus listrik
dari deretan PV.
A. Bagian-bagian PLTS
Bagian-bagian pembangkit listrik tenaga surya, antara lain: (1) Modul sel
surya terdiri dari beberapa jenis ada yang berkapasitas 20 Wp, 30 Wp, 50 Wp,
100 Wp. (2) Pengatur pengisian muatan baterai, berfungsi untuk mengatur
besarnya arus listrik yang dihasilkan oleh modul PV agar penyimpanan ke
baterei sesuai dengan kapasitas baterei. (3) Charge controller, digunakan untuk
mengatur pengaturan pengisian baterai. Tegangan maksimun yang dihasilkan
panel surya pada hari yang terik akan menghasilkan tegangan tinggi yang dapat
merusak baterai. (4) Inverter, adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan
tegangan searah (DC–direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC-
alternating current). (5) Baterai adalah perangkat kimia untuk menyimpan
tenaga listrik dari tenaga surya. Tanpa baterai, energi surya hanya dapat
18
digunakan pada saat ada sinar matahari. Kapasitas baterei disesuaikan dengan
kapasitas modul dan besar daya penggunaan listrik yang diinginkan. (6) Kabel
(wiring), yang merupakan komponen standar sebagai penghubung tempat
mengalirkan arus listrik. (7) Mounting hardware atau framework, yang
merupakan pendukung untuk menempatkan atau mengatur posisi solar panel
agar dapat menerima sinar matahari dengan baik.
19
Gambar 11. Sistem PLTS
20
Gambar 13. Diagram PLTS
Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa panel surya
diparalel untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada gambar
diatas menghubungkan kaki positif panel surya satu dengan panel surya lainnya.
Kaki/kutub negatif panel satu dan lainnya juga dihubungkan. Ujung kaki positif
panel surya dihubungkan ke kaki positif charge controller, dan kaki negatif
panel surya dihubungkan ke kaki negatif charge controller. Tegangan panel
surya yang dihasilkan akan digunakan oleh charge controller untuk mengisi
baterai. Untuk menghidupkan beban perangkat AC (alternating current) seperti
televisi, radio, komputer, dll arus baterai disuplai oleh inverter.
21
(W). Dengan asumsi efisiensi power inverter 90%; Untuk menentukan
kebutuhan listrik cadangan anda ditentukan oleh dua hal yaitu:
a. Menentukan tipe watt inverter dengan cara menjumlah beban watt dari
perangkat yang ingin di back up. Daya total ini dihitung dalam Watt/hours, atau
total daya yang digunakan bersamaan setiap jamnya. Contoh: Beban listrik yang
ingin di back up oleh anda sejumlah 450 W/h maka bisa menggunakan inverter
500watt, boleh lebih tetapi tidak boleh kurang. Dengan mempertimbangkan
faktor efisiensi, sebaiknya daya watt inverter mendekati daya watt beban.
b. Menentukan baterai yang digunakan untuk lama waktu back up.. Contoh
rumus :
Aki mobil 12Volt 100Ah dan total beban 400 watt/jam Maka rumusnya adalah,
12 Volt dikali 100Ah =1200watt/jam dibagi Beban 400watt = 3 jam.
22
2.4 Cara Merawat Panel Surya
Jika panel surya hanya sedikit berdebu, dapat menggunakan selang air biasa
dengan tekanan. Namun ini mungkin tidak memadai bila kotoran atau debu
berjumlah banyak.
d. Menggunakan sabun
Untuk menghilangkan debu dan noda berat pada kaca panel surya dapat
menggunakan air sabun hangat, dengan spons atau kain lembut. Yang penting
adalah harus membersihkan permukaan kaca panel surya karena bagian ini yang
menghasilkan listrik dari sinar matahari.
23
Energi matahari menjadi pilihan energi terbarukan yang menarik bagi
banyak pemilik rumah di seluruh dunia. Menurut Indoenergi (2012), beberapa
keunggulan dan kelemahan menggunakan panel surya
24
b. Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena
banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata
panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%.
c. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel
surya.
d. Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
e. Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon,
selenium, kadmium, dan sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah kaca),
kesemuanya dapat ditemukan di panel surya dan bisa menjadi sumber
pencemaran selama proses daur ulang.
25
BAB III
PEMBAHASAN
26
Jumlah titik lampu dapat dihitung dengan :
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
1. Ruang Tamu
Panjang : 6 meter
Lebar : 6 meter
Tinggi : 4 meter
E : 140 lux
N : 5 titik lampu
LLF : 0,7
CU : 50 % / 0,5
n : 1 lampu
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
27
Ø= ExLxW
N x LLF x Cu x n
Ø = 1200 lumen
Maka pada setiap titik lampu dibutuhkan 1200 lumen
Maka untuk memenuhi standar penerangan yang ditetapkan dibutuhkan 5 lampu Led
sebesar 13 watt setara dengan 1400 lumen
2. Kamar tidur 1
Panjang : 2,5 meter
Lebar : 4 meter
Tinggi : 4 meter
E : 200 lux
N : 5 titik lampu
LLF : 0,7
CU : 50 % / 0,5
n : 1 lampu
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
Ø= ExLxW
N x LLF x Cu x n
Ø = 1142.857 lumen
Maka pada setiap titik lampu dibutuhkan 1142.857 lumen
Maka untuk memenuhi standar penerangan yang ditetapkan dibutuhkan 5 lampu Led
sebesar 13 watt setara dengan 1400 lumen
3. Kamar tidur 2
Panjang : 3,5 meter
Lebar : 3 meter
Tinggi : 4 meter
28
E : 200 lux
N : 5 titik lampu
LLF : 0,7
CU : 50 % / 0,5
n : 1 lampu
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
Ø= ExLxW
N x LLF x Cu x n
Ø = 1200 lumen
Maka pada setiap titik lampu dibutuhkan 1200 lumen
Maka untuk memenuhi standar penerangan yang ditetapkan dibutuhkan 5 lampu Led
sebesar 13 watt setara dengan 1400 lumen
4. Kamar tidur 3
Panjang : 2,5 meter
Lebar : 3,5 meter
Tinggi : 4 meter
E : 200 lux
N : 5 titik lampu
LLF : 0,7
CU : 50 % / 0,5
n : 1 lampu
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
Ø= ExLxW
N x LLF x Cu x n
Ø = 1000 lumen
29
Maka pada setiap titik lampu dibutuhkan 200 lumen
Maka untuk memenuhi standar penerangan yang ditetapkan dibutuhkan 5 lampu Led
sebesar 13 watt setara dengan 1400 lumen
5. Ruang Makan
Panjang : 4 meter
Lebar : 3 meter
Tinggi : 4 meter
E : 200 lux
N : 5 titik lampu
LLF : 0,7
CU : 50 % / 0,5
n : 1 lampu
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
Ø= ExLxW
N x LLF x Cu x n
Ø = 1371.429 lumen
Maka pada setiap titik lampu dibutuhkan 1371.429 lumen
Maka untuk memenuhi standar penerangan yang ditetapkan dibutuhkan 5 lampu Led
sebesar 13 watt setara dengan 1400 lumen
6. Ruang Keluarga
Panjang : 4 meter
Lebar : 3 meter
Tinggi : 4 meter
E : 200 lux
N : 5 titik lampu
LLF : 0,7
CU : 50 % / 0,5
30
n : 1 lampu
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
Ø= ExLxW
N x LLF x Cu x n
Ø = 1371.429 lumen
Maka pada setiap titik lampu dibutuhkan 1371.429 lumen
Maka untuk memenuhi standar penerangan yang ditetapkan dibutuhkan 5 lampu Led
sebesar 13 watt setara dengan 1400 lumen
7. Dapur
Panjang : 2,5 meter
Lebar : 3 meter
Tinggi : 4 meter
E : 250 lux
N : 5 titik lampu
LLF : 0,7
CU : 50 % / 0,5
n : 1 lampu
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
Ø= ExLxW
N x LLF x Cu x n
Ø = 1071.429 lumen
Maka pada setiap titik lampu dibutuhkan 1071.429 lumen
Maka untuk memenuhi standar penerangan yang ditetapkan dibutuhkan 5 lampu Led
sebesar 13 watt setara dengan 1400 lumen
8. Kamar mandi 1
31
Panjang : 2,5 meter
Lebar : 1,2 meter
Tinggi : 4 meter
E : 250 lux
N : 2 titik lampu
LLF : 0,7
CU : 50 % / 0,5
n : 1 lampu
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
Ø= ExLxW
N x LLF x Cu x n
Ø = 2142.857 lumen
9. Kamar mandi 2
Panjang : 1,5 meter
Lebar : 2 meter
Tinggi : 4 meter
E : 250 lux
N : 2 titik lampu
LLF : 0,7
CU : 50 % / 0,5
n : 1 lampu
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
32
Ø= ExLxW
N x LLF x Cu x n
Ø = 2142.857 lumen
Total daya
Nama peralatan Jumlah Peralatan Daya peralatan
ac 3 900 2700
kulkas 1 350 350
lampu 44 13 572
tv 1 100 100
lain lain 1 626 626
Jumlah pemakaian per hari 64664 WH atau 64,664 Kwh diluar pemakaian stop kontak
33
1. Beban 1 ( penerangan )
Daya 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛
MCB yang digunakan =
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
624 𝑥 1,2
MCB yang digunakan =
220
MCB yang digunakan = 3,4 A
Maka mcb yang kita gunakan adalah mcb senilai 4A
678 𝑥 1,2
MCB yang digunakan =
220
MCB yang digunakan = 3,69 A
Maka mcb yang kita gunakan adalah mcb senilai 4A
3. Beban 3 ( AC1 )
Daya 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛
MCB yang digunakan =
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
900 𝑥 1,2
MCB yang digunakan =
220
MCB yang digunakan = 4,9 A
Maka mcb yang kita gunakan adalah mcb senilai 6A
4. Beban 4 ( AC2 )
Daya 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛
MCB yang digunakan =
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
900 𝑥 1,2
MCB yang digunakan =
220
MCB yang digunakan = 4,9 A
Maka mcb yang kita gunakan adalah mcb senilai 6A
34
5. Beban 5 ( AC3 )
Daya 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛
MCB yang digunakan =
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
900 𝑥 1,2
MCB yang digunakan =
220
MCB yang digunakan = 4,9 A
Maka mcb yang kita gunakan adalah mcb senilai 6A
6864
Jumlah baterai yang digunakan =
( 100𝑥12 𝑥 75%)
35
6. Perhitungan Jumlah Panel Surya
Kemudian jumlah panel surya yang dibutuhkan dapat dihitung dengan cara
Jumlah solar cell yang digunaan
Daya yang dibutuhkan x 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑡𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖
=
( 𝑤𝑎𝑡𝑡 𝑝𝑒𝑎𝑘 𝑠𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑐𝑒𝑙𝑙 𝑥 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 )
6864 x 1,5
Jumlah solar cell yang digunakan =
( 100 𝑥 5 )
Maka apabila digunakan panel surya 100 wp dengan asumsi paparan cahaya selama 5 jam
per hari dibutuhkan 20 panel surya dengan pembulatan serta toleransi 2,5%. Pembulatan
tersebut dapat ditoleransi diperhitungkan dari minimal daya otonomi.
7. Perhitungan Inverter
Inverter yang dibutuhkan adalah sebesar
Watt penerangan = jumlah lampu x watt per lampu
= 44 x 13
= 572
Inverter yang dibutuhkan = total watt x (200% - efisiensi inverter)
= 572 x (200%-90%)
= 572 x 110%
= 629 va
Maka dibutuhkan inverter sebesar 700 va( pembulatan ke atas menyesuaikan dengan
inverter yang tersedia di pasaran )
8. Perhitungan Battery Controller Regulator
Apabila Panel surya yang digunakan sebesar 100 WP dengan deskripsi sebagai berikut
Deskripsi Produk
max voltage (Vmp) 17.6V
mac Current (Imp) 5.75A
open circuit Voltage (Voc) 22.4V
36
short circuit current (Isc) 6.08A
max power st STC (Pmax) 100W
Kemudian apabila produk bcr yang akan kita gunakan dengan deskripsi sebagai berikut
Current: 30A
Rated Voltage: 12/24V
USB Output: 2.4A *2
Over Charge Current(V): 13.7V
Solar photovoltaic voltage :12V battery with 18V solar panel, 24V battery with 36 solar
panel
5,75 x 20
Jumlah battery control regulator =
30
Maka jumlah bcr yang kita gunakan adalah 4 buah yang disusun secara parallel terhadap
baterai dan setiap BCR terhubung dengan 5 panel surya. Yang lebih jelasnya dapat dilihat
di diagram panel surya.
(Terlampir)
(Terlampir)
(Terlampir)
37
38
39
40
41
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Manfaat terbesar dari energi surya adalah karena energi ini bebas dari
polusi. Perekonomian dunia sekarang sangat bergantung pada bahan bakar
fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas alam. Maka, sudah selayaknya
banyak orang yang harus menggunakan energi terbarukan ini untuk menjaga
kelestarian lingkungan dan memanfaatkan energi surya dengan baik agar
dapat menjaga kelestarian lingkungan dan meminimalisasi polusi.
4.2 SARAN
Dalan membuat sebuah rancangan instalasi listrik serta pemasangann panel
surya untuk rumah tinggal sangat dibutuhkan ketelitian dalam proses
perencanaan sampai pemasangannya. Untuk itu sebaiknya agar lebih teliti
dalam membuat rancangan instalasi listrik serta pemasangann panel surya
untuk rumah tinggal ini dimulai dari membuat denah rumah dan denah instalasi
listriknya sampai ke perhitungan daya rumah dan perhitunga berapa solar cell
yang dibutuhkan tersebut serta biayanya. Dan juga dalam pemasangannya
harus dibawah pengawasan ahli dan pastinya sesuai dengan peraturan listrik
yang berlaku misalnya PUIL.
42
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Noel Fransiskus. 2009. Studi pengkajian tenaga listrik mikro dari sel surya
di daerah yang tidak dijangkau distribusi PLN. Skripsi tidak diterbitkan.
Medan:USU
Ghosh, K. Thusar and Prelas A. Mark. 2010. Energy Resources and Systems.
Springer:New York Indoenergi. 2012. Energi surya. (online).
(http://www.indoenergi.com, diakses 20 februari 2015)
Mulyono, Agus. 2007. Cahaya Diatas Cahaya Kajian Cahaya Perspektif Fisika
dan Tasawuf. Malang: UIN Press
43
LAMPIRAN 1
DATA DAYA SIMPAN BATERAI UNTUK KEBUTUHAN LAMPU
PENERANGAN
44
Kapasitas
Daya Lampu Waktu Nyala Kebutuhan Daya batteray Daya Simpan Saving
45
35 2 420 65 780 5.8
46