PENDAHULUAN
1
demikian, potensi energi surya rata-rata Indonesia sekitar 4,8 kWh/m 2/hari
dengan variasi bulanan sekitar 9%.
Energi surya memiliki potensi besar dan sudah banyak teknologi surya
yang berkembang dengan sangat cepat. Namun, meskipun pertumbuhan
industri energi surya global berlangsung dengan cepat, masih dibutuhkan
banyak waktu sebelum energi surya menjadi pesaing yang nyata untuk bahan
bakar fosil sebagai sumber energi utama. Hal ini karena sektor energi surya
masih kalah dalam hal paritas biaya dibandingkan bahan bakar fosil. Energi
surya adalah sumber energi terbarukan yang paling penting (energi angin
pada dasarnya juga berasal dari energi surya), dan hanya energi panas bumi
dan pasang surut yang tidak memperoleh energi mereka dari matahari.
Banyak orang menggunakan istilah energi surya dan tenaga surya sebagai
sinonim meskipun hal ini mengandung kesalahan karena tenaga surya
mengacu pada konversi sinar matahari menjadi listrik (dalam banyak kasus
menggunakan photovoltaic). Pemanfaatan energi surya memiliki potensi
masa depan yang sangat besar, tidak hanya dalam menyediakan listrik dan
panas tetapi juga untuk digunakan pada proses industri serta pengembangan
kendaraan surya. Meskipun energi surya adalah bentuk energi paling
berlimpah yang tersedia di planet bumi, energi surya tetap bukanlah sumber
energi yang sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk pada kalahnya paritas
biaya dibandingkan bahan bakar fosil tetapi juga karena masalah intermitten
(tidak kontinyu). Seperti yang kita ketahaui, energi surya tidak tersedia pada
malam hari dan karenanya membutuhkan solusi penyimpanan energi yang
memadai untuk menutup kekurangan ini.
2
samudra dan atmosfer menyerap radiasi surya, dan hal ini mengakibatkan
temperatur naik. Udara hangat yang mengandung uap air hasil penguapan air
laut meningkat dan menyebabkan sirkulasi atmosferik atau konveksi. Ketika
udara tersebut mencapai posisi tinggi, di mana temperatur lebih rendah, uap
air mengalami kondensasi membentuk awan, yang kemudian turun ke Bumi
sebagai hujan dan melengkapi siklus air. Panas laten kondensasi air
menguatkan konveksi, dan menghasilkan fenomena atmosferik seperti angin,
siklon, dan anti-siklon.
Cahaya matahari yang diserap oleh lautan dan daratan menjaga
temperatur rata-rata permukaan pada suhu 14 °C. Melalui proses fotosintesis,
tanaman hijau mengubah energi surya menjadi energi kimia, yang
menghasilkan makanan, kayu, dan biomassa yang merupakan komponen awal
bahan bakar fosil.
Angin 2.250 EJ
Tabel 1.1 Fluks energi surya pertahun dan konsumsi energi manusia
Total energi surya yang diserap oleh atmosfer, lautan, dan daratan
Bumi sekitar 3.850.000 Energi dari mataharieksajoule (EJ) per tahun. Pada
tahun 2002, jumlah energi ini dalam waktu satu jam lebih besar dibandingkan
jumlah energi yang digunakan dunia selama satu tahun. Fotosintesis
menyerap sekitar 3.000 EJ per tahun dalam bentuk biomassa. Potensi teknis
yang tersedia dari biomassa adalah 100-300 EJ per tahun.
Jumlah energi surya yang mencapai permukaan planet Bumi dalam
waktu satu tahun sangatlah besar. Jumlah ini diperkirakan dua kali lebih
banyak dibandingkan dengan semua sumber daya alam Bumi yang tidak
terbarukan yang bisa diperoleh digabungkan, seperti batubara, minyak bumi,
3
gas alam, dan uranium. Energi Surya dapat dimanfaatkan pada berbagai
tingkatan di seluruh dunia, yang utamanya bergantung pada jarak dari
khatulistiwa.
4
dipasarkan di Amerika Serikat pada tahun 1890an. Penggunaan pemanas ini
meningkat sampai dengan tahun 1920 tapi kemudian digantikan oleh
pemanas berbahan bakar yang lebih murah dan diandalkan. Seperti
fotovoltaik, pemanas air surya kembali dilirik setalah krisis minyak tahun
1970, namun permintaan menurun pada tahun 1980an dikarenakan
menurunnya harga minyak Bumi. Perkembangan pemanasan air surya
berkembang secara berangsur selama tahun 1990an dan laju pertumbuhan
sekitar 20% per tahun sejak 1999.
Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1% sehingga belum juga dapat
dipakai sebagai sumber energi, namun kemudian dipakai sebaga sensor
cahaya. Tahun 1905 Albert Einsten mempublikasikan tulisanya mengenai
photoelectric effect. Tuisanya ini mengungkapkan bahwa cahaya terdiri dari
paket-paket atau ―quanta of energy‖ ynag sekarang ini lazim
disebut
―photon‖. Teorinya ini sangat sederhana namun revolusioner. Kemuian
tahun 1916 pendapat Einsten megenai photoelectric effect dibuktikan oleh
percobaan Robert Andrew Millikan seorang ahli fisika berkebangsaan
Amerika dan ia mendapatkan Nobel Prize untuk karya photoelectric effect
yang dipublikasikan 18 tahun sebelumnya.
Pada tahun 1955 metode itu belum banyak dikembangkan. Selama
kurun waktu lebih dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan
adalah minyak bumi dan batu bara. Upaya pengembangan kembali cara
memanfaatkan energi surya baru muncul lagi pada tahun 1958. Sel silikon
yang dipergunakan untuk mengubah energi surya menjadi sumberdaya mulai
diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan sebagai sumber
daya bagi satelit angkasa luar.
Hingga tahun 1980 an efisien dari hasil penelitian terhadap solar cell
masih sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya
listrik. Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil
berenaga surya pertama untuk jarak 4000 Km dalam waktu 20 hari dengan
kecepatan maksimum 72 Km/jam. Tahun 1985 University of South Wales
Australia memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah
kondisi satu cahaya matahari. Tahun 2007 University of Delaware berhasil
5
menemukan solar cell technology yang efisiensinya mencapai 42,8%. Hal ini
merupakan rekor terbaru untuk ―thin film photovoltaicsolar
cell‖. Perkembangan dalam riset solar cell telah mendorong komersialisasi
dan produksi solar cell untuk penggunaanya sebagai sumber daya
listrik.Walaupun umumnya diremehkan, pemanas dan pendingin air surya
adalah teknologi surya yang paling banyak digunakan dengan perkiraan
kapasitas 154 GW pada tahun 2007.
6
selayaknya dianggap sebagai investasi untuk pembelajaran; inventasi ini
harus digunakan secara bijak dan perlu dibagi bersama.‖
7
BAB II
KONVERSI ENERDI SURYA
8
Sel Surya Fotovoltaik
Sel surya fotovoltaik merupakan suatu alat yang dapat mengubah
energi sinar matahari secara langsung menjadi energi listrik. Pada
dasarnya sel tersebut merupakan suatu diode semikonduktor yang bekerja
menurut suatu proses khusus yang dinamakan proses tidak seimbang
(non-equibilirium process) dan berlandaskan efek fotovoltaik
(photovoltaic effects). Efek fotovoltaik ini ditemukan oleh Becquerel
pada tahun 1839, dimana Becquerel mendeteksi adanya tegangan foto
ketika sinar matahari mengenai elektroda pada larutan elektrolit. Pada
tahun 1954 peneliti di Bell Telephone menemukan untuk pertama kali sel
9
surya silikon berbasis p-n junction dengan efisiensi 6%. Sekarang ini, sel
surya silikon mendominasi pasar sel surya dengan pangsa pasar sekitar
82% dan efisiensi lab dan komersil berturut-turut yaitu 24,7% dan 15%.
Prinsip kerja sel surya silikon adalah berdasarkan konsep
semikonduktor p-n junction. Pada sel surya terdapat junction antara dua
lapisan tipis yang terbuat dari bahan semikonduktor yang masing-masing
diketahui sebagai semikonduktor jenis p ( positif ) dan semikonduktor
jenis n ( negatif ). Struktur sel surya konvensional silikon p-n junction
dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
10
perbedaan muatan pada daerah deplesi akan mengakibatkan munculnya
medan listrik yang mampu menghentikan laju difusi selanjutnya. Medan
listrik tersebut mengakibatkan munculnya arus drift. Namun arus ini
terimbangi oleh arus difusi sehingga secara keseluruhan tidak ada arus
listrik yang mengalir pada semikonduktor p-n junction. tersebut. Ketika
junction disinari, photon yang mempunyai energi sama atau lebih besar
dari lebar pita energi material tersebut akan menyebabkan eksitasi
elektron dari pita valensi ke pita konduksi dan akan meninggalkan hole
pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam material
sehingga menghasilkan pasangan elektronhole. Apabila ditempatkan
hambatan pada terminal sel surya, maka elektron dari arean akan kembali
ke area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan
mengalir. Skema cara kerja sel surya silikon ditunjukkan pada Gambar
dibawah ini.
11
mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa
dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan
fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya.
Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan
sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk
memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin
kalor.
12
Penggunaan tenaga surya dalam mobil bertenaga surya yaitu untuk
menyerap panas teriknya sinar matahari. Panas yang dihasilkan dalam
solar cell akan dialihkan ke Baterai Control Regulator (BRC). Untuk
menambah arus yang dipakai, bisa menggunakan aki untuk disalurkan ke
baterai. Tenaga yang dihasilkan dalam mobil diolah di power inverter
untuk mengubah dari arus AC ke DC. Dinamo AC yang ditentukan
haruslah sebesar 1PK atau 750 watt. Dalam sebuah mobil bertenaga surya
bisa dipakaikan 3 baterai yang masng-masing diberi kekuatan sebesar 100
ampere. Jadi, penggunaan 3 baterai dalam sebuah mobil bertenaga surya
ini bisa mencapai 300 ampere. Sebuah solar cell akan mampu bertahan
menyimpan tenaga sebanyak 6 ampere dalam mobil bertenaga surya. Jika
kekuatan baterai 100 ampere, maka mobil ini akan bisa menempuh jarak
100 km dalam 40 km/jam.
Salah satu kekurangan mobil ini yaitu hanya mampu bertahan
dimusim kemarau. Jika musim penghujan datang inilah kekurangan mobil
tenaga surya diuji. Tidak adanya sinar matahari yang cukup membuat
mobil ini susah bergerak. Jadi pemakaian mobil tenaga surya ini sangat
terbatas, bisa saja mobil ini melaju tanpa tenaga surya, tetapi belum
adanya perkembangan lebih lanjut dan belum adanya standarisasi dari
mobil ini.
Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang
diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan.
Salah satu bentuk pemanfaatan energi surya yaitu dengan panel surya.
Panel surya adalah perangkat rakitan sel-sel fotovoltaik yang
mengkonversi sinar matahari menjadi listrik. Ketika memproduksi panel
surya, produsen harus memastikan bahwa sel-sel surya saling terhubung
secara elektrik antara satu dengan yang lain pada sistem tersebut. Sel surya
juga perlu dilindungi dari kelembaban dan kerusakan mekanis karena hal
ini dapat merusak efisiensi panel surya secara signifikan dan menurunkan
masa pakai dari yang diharapkan. Contoh Lainnya adalah C-MAX Solar
Energy Concept Car
13
Mobil ini diproduksi oleh produsen mobil Ford Motors Amerika
Serikat. Mobil ini dapat memanfaatkan tenaga surya dengan menggunakan
konsentrator khusus yang bertindak seperti kaca pembesar, mengarahkan
sinar matahari ke panel-panel surya pada atap mobil. Sebuah sel surya
mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Konversi ini didasarkan
pada fenomena efek fotovoltaik. Sinar matahari terdiri dari foton dengan
tingkat energi yang berbeda, tergantung darimana spektrum mereka
berasal. Ketika sinar matahari datang, permukaan bahan fotovoltaik
menyemburkan elektron yang menghasilkan generasi listrik. Fenomena ini
dikenal sebagai efek fotovoltaik.
14
Kompor tenaga surya adalah perangkat masak yang menggunakan
sinar matahari sebagai sumber energi. Berhubung kompor jenis ini tidak
menggunakan bahan bakar konvensional dan biaya operasinya rendah,
organisasi kemanusiaan mempromosikan penggunaannya ke seluruh dunia
untuk mengurangi penggundulan hutan dan penggurunan, yang disebabkan
oleh penggunaan kayu sebagai bahan bakar untuk memasak. Kompor
surya dapat digunakan di luar rumah, terutama dalam situasi ketika
konsumsi bahan bakar minimal atau resiko kebakaran menjadi
pertimbangan penting. Semuanya menggunakan panas dari dan cahaya
matahari untuk memasak makanan.
15
Memerangkap panas. Upaya mengisolasi udara di dalam kompor dari
udara di luarnya akan menjadi penting. Penggunaan bahan yang keras dan
bening seperti kantong plastik atau tutup panci berbahan kaca
memungkinkan cahaya untuk masuk ke dalam panci. Setelah cahaya
terserap dan berubah jadi panas, kantong plastik atau tutup berbahan gelas
akan memerangkap panas di dalamnya seperti efek rumah kaca. Hal ini
memungkinkan kompor untuk mencapai temperatur yang sama ketika hari
dingin dan berangin seperti halnya ketika hari cerah dan panas. Strategi
memanaskan suatu barang dengan menggunakan tenaga matahari menjadi
kurang efektif jika hanya menggunakan salah satu prinsip tersebut di atas.
Pada umumnya kompor surya menggunakan sedikitnya dua cara atau
bahkan ketiga prinsip dasar kompor surya untuk menghasilkan temperatur
yang cukup untuk memasak. Terlepas dari kebutuhan akan adanya cahaya
matahari dan kebutuhan untuk menempatkan kompor surya pada posisi
yang tepat sebelum menggunakannya, kompor ini tidak berbeda jauh
dengan kompor konvensional.
Namun demikian, salah satu kerugiannya adalah karena kompor
surya umumnya mematangkan makanan pada saat hari panas, ketika
orang-orang cenderung enggan memakan makanan yang panas.
Bagaimanapun, penggunaan panci tebal yang lambat menghantarkan panas
(seperti panci dari besi tuang/cor) dapat mengurangi kecepatan hilangnya
panas dan dengan menggabungkannya dengan penggunaan pengisolasi
panas, kompor dapat tetap menghangatkan makanan sampai malam hari.
Penutup kompor biasanya dapat dibuka untuk menempatkan panci ke
dalamnya. Kotak kompor umumnya mempunyai satu atau lebih pemantul
cahaya dari bahan kertas alumunium atau bahan reflektif lainnya untuk
memantulkan lebih banyak cahaya ke bagian dalam kotak. Panci pemasak
dan bagian dalam bawah kompor sebaiknya berwarna gelap atau hitam.
Dinding bagian dalam kompor harus dapat memantulkan cahaya untuk
mengurangi hilangnya panas dan mengarahkan pantulan cahaya ke arah
panci dan dasar kompor yang berwarna gelap, yang bersentuhan langsung
dengan panci.
16
C. KONVERSI ENERGI SURYA SEBAGAI PEMANAS
Pemanas air tenaga surya bekerja berdasarkan dua fenomena: Warna
hitam penyerap panas, dan air panas mengalir ke atas. Sistem ini sangat
sederhana dan bagian yang bergerak hanyalah air itu sendiri.
Permukaan Selektif
Type dari suatu sistem yang dipasang tergantung pada penggunaan air
dan kondisi udara luar. Permukaan yang dicat hitam dapat
ditingkatkan dengan menggunakan permukaan 'selektif'. Permukaan
absorber diproses melalui dua tahap, dengan lapisan nickel dan lapisan
akhir menggunakan black chrome.Kinerja dari black chrome sangat
superior karena kemampuannya menyerap dan menahan energi
matahari. Permukaan selektif digunakan untuk kondisi dingin,
berawan untuk mengatasi radiasi matahari yang rendah.
Prinsip Thermosiphon Langsung
Pada absorber yang diisi air dingin, pada waktu matahari memanaskan
kolektor, air panas mengalir keatas masuk kedalam tangki. Air dingin
turun kebagian bawah kolektor.Matahari memanaskan air tersebut di
dalam kolektor, dan sirkulasi berlangsung terus menerus.Prinsip ini
disebut effek Thermosiphon. Makin besar beda temperatur air, makin
cepat aliran air panas ke tangki.Pada waktu tidak ada sinar matahari,
maka effek Thermosiphon berhenti, dan air disimpan dalam tangki,
tetapi panas karena adanya isolasi tangki yang tebal dan massif.
Prinsip Thermosiphon Dengan Heat Exchanger
Pada daerah dengan temperatur mencapai titik beku. Sistem
konvensional dengan Open Circuit tidak cocok karena air beku akan
mengembang dan memecah pipa pada absorber yang memerlukan
biaya perbaikan yang tinggi dan tidak ditanggung sebagai garansi oleh
pabrikan. Solahart mengembagkan dan mem-paten-kan sistem Heat
Exchanger yang unik yang dikenal dengan nama 'Jacketed Solar
Water Heater'. Design ini meng-eliminir kemungkinan kerusakan
17
tersebut. Jacket dipasang sekeliling silinder penyimpan dan
dihubungkan dengan absorber. Prinsip Thermosiphon yang sama
berproses pada sistem ini. Panas yang dihasilkan kemudian ditransfer
ke air yang disimpan dalam tangki.
Booster Pemanas Air Tenaga Surya
Jumlah air yang dipanaskan oleh matahari bervariasi pada kondisi
iklim suatu daerah. Bahkan pada waktu kondisi berawan dan hujan,
tetap ada sejumlah energi matahari yang diserap oleh absorber. Ada
beberapa daerah di dunia dimana Pemanas Air Tenaga Surya
memenuhi kebutuhan air panas tanpa memakai booster. Tetapi, bagi
kebanyakan orang, booster diperlukan untuk menutupi kekurangan
radiasi matahari pada musim dingin atau hujan. Booster listrik adalah
yang paling umum dipakai, walaupun booster yang paling efisien dan
bersih adalah gas booster buatan Solahart. Apapun jenis booster yang
dipakai, thermostat akan mengontrol secara otomatis penggunaan
energi booster. Pada gas booster, penyalaan api sepenuhnya otomatis.
Dengan booster listrik atau gas, pemakai dapat mengatur
pemakaiannya pada saat biayanya lebih murah.
Pemanasan Kembali Air
Apabila semua air panas pada Solahart habis dipakai, maka diperlukan
hanya sebentar untuk memanaskan kembali. Waktu pemanasan
tergantung pada sinar matahari dan jenis booster. Dari temperatus 20
C, booster listrik memerlukan kira-kira satu jam untuk mengasilkan
air panas untuk shower pada 45 C. Umumnya gas booster lebih cepat.
Pemanasan kembali akan lebih cepat pada saat matahari mencapai
puncaknya (jam 9.00 pagi sampai dengan jam 3.00 sore). Apabila air
panas dipakai pada pagi hari, maka matahari akan memanaskan
kembali air dingin. Faktor ini menghemat biaya dan menjamin
lingkungan yang bersih.
18
Proses pengeringan pada prinsipnya menyangkut proses pindah panas
dan pindah massa yang terjadi secara bersamaan (simultan). Pertama-
tama panas harus ditransfer dari medium pemanas ke bahan.
Selanjutnya setelah terjadi penguapan air, uap air yang terbentuk harus
dipindahkan melalui struktur bahan ke medium sekitarnya. Proses ini
akan menyangkut aliran fluida di mana cairan harus ditransfer melalui
struktur bahan selama proses pengeringan berlangsung. Jadi panas
harus disediakan untuk menguapkan air dan air harus mendifusi
melalui berbagai macam tahanan agar supaya dapat lepas dari bahan
dan berbentuk uap air yang bebas. Lama proses pengeringan
tergantung pada bahan yang dikeringkan dan cara pemanasan yang
digunakan. Pengeringan sederhana (dengan cara penjemuran).
Penjemuran adalah usaha pembuangan atau penurunan kadar air suatu
bahan untuk memperoleh tingkat kadar air yangseimbang dengan
kelembaban nisbi udara atmosfir.
19
Gambar: Rumah pengering menggunakan energi sinar matahari
20
BAB III
EFISIENSI ENERGI
SURYA
21
semampu mungkin, di semua sektor (rumah kita, kantor, kendaraan dan
industri).
Efisiensi energi juga merupakan salah satu prasyarat utama untuk
perkembangan ekonomi dunia, skenario terbaik-nya adalah ledakan
pertumbuhan ekonomi yang besar tanpa diikuti konsumsi energi yang luar
biasa besar pula. Dalam dekade terakhir ini dunia telah meningkatkan
efisiensi energi meskipun dibayangi dengan pertumbuhan konsumsi energi
luar biasa di negara kekuatan baru seperti Cina dan India.
Setiap orang dari kita dapat melakukan sesuatu untuk meningkatkan
efisiensi energi, tidak hanya dengan menggunakan lampu hemat energi dan
bukan bola lampu pijar tradisional tetapi juga dengan membeli peralatan
modern yang hemat energi lainnya untuk mengganti yang lama. Hal ini tidak
hanya meningkatkan efisiensi energi tetapi juga merupakan salah satu
langkah yang paling efisien untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang
berkontribusi terhadap dampak perubahan iklim.
22
Cahaya yg tdk cukup energi utk memisahkan elektron dari ikatan
atomiknya. Besarnya energi yang diperlukan:
23
dan energi surya tidak dapat habis, tidak seperti bahan bakar fosil yang
akhirnya akan habis. Setelah bahan bakar fosil habis, dunia akan
memerlukan alternatif sumber energi yang baik, dan energi surya jelas
terlihat sebagai salah satu alternatif terbaik.
Tanpa polusi dan emisi gas rumah kaca sehingga dapat mengurangi
pemanasan global. Energi surya merupakan sumber energi yang ramah
lingkungan karena tidak memancarkan emisi karbon berbahaya yang
berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti pada bahan bakar fosil.
Setiap watt energi yang dihasilkan dari matahari berarti kita telah
mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, dan dengan demikian kita
benar-benar telah mengurangi dampak perubahan iklim. Penelitian
terbaru melaporkan bahwa rata-rata sistem rumah surya mampu
mengurangi 18 ton emisi gas rumah kaca di lingkungan setiap tahunnya.
Energi surya juga tidak memancarkan oksida nitrogen atau sulfur
dioksida yang berarti tidak menyebabkan hujan asam atau kabut asap.
Dapat dibangun di daerah terpencil karena tidak memerlukan transmisi
energi maupun transportasi sumber energi. Energi surya adalah salah satu
pilihan energi terbaik untuk daerah-daerah terpencil, bilamana jaringan
distribusi listrik tidak praktis atau tidak memungkinkan untuk di-instal.
24
untuk mencapai tingkat efisiensi yang diperlukan. Proyek-proyek energi
surya skala besar (pembangkit listrik tenaga surya yang besar) akan
membutuhkan lahan yang luas, dan banyak air untuk tujuan pendinginan.
Efisiensi sel surya sangat dipengaruhi oleh polusi udara dan kondisi cuaca.
Sel surya hanya mampu membangkitkan energi sepanjang siang hari saja.
Pembuatan sel surya masih mahal.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
Powering the Planet: Chemical challenges in solar energy utilization
retrieved. Diakses Pada Tanggal : 16 April 2017
PVWatts Viewer Weiss, Werner; Bergmann, Irene; Faninger, Gerhard.
"Solar Heat Worldwide -Markets and Contribution to the Energy Supply 2006"
(PDF). International Energy Agency. Diakses Pada Tanggal : 16 April 2017
Saiful Manan, Energi Matahari, Sumber Energi Alternatif Yang Effisien,
Handal dan Ramah Lingkungan di Indonesia, Semarang: Program Diploma III
Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
"Solar Energy Perspectives: Executive Summary" . International Energy
Agency.2011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-12-03.
Solar Fuels and Artificial Photosynthesis. Royal Society of Chemistry
2012. http://www.rsc.org/ScienceAndTechnology/Policy/Documents/solar-
fuels.asp. Smil (1991), hal. 240.
http://www.alpensteel.com/article/115-102-energi-matahari-surya-
solar/2250-pemanfaatan-energi-surya-dimulai. Diakses Pada Tanggal : 16 April
2017
https://tenagamatahari.wordprees.com/beranda/sejarah-solar-cell/. Diakses
Pada Tanggal : 16 April 2017
http://www.greenpeace.org/seasia/d/campaigns/perubahan-iklim-
global/Energi-Bersih/Energi_matahari/. Diakses Pada Tanggal : 16 April
2017
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Energi_surya. Diakses Pada Tanggal : 16
April 2017
http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-energi-surya.html?m=1.
Diakses Pada Tanggal : 16 April 2017
27