Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

KONVERSI ENERGI SURYA

Di Susun Oleh:
Kelompok 4:
Deswen Lumban Gaol (5233530018)
Albert Sebastian Siahaan
Okta Danil Tarigan

Dosen Pengampu:
Muhammad Dani Solihin, S.Pd., M.T

PROGARAM STUDI TEKNIK ELKETRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang membahas

tentang Dasar Konversi Energi Listrik.

Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi

kelengkapan tugas pada mata kuliah Dasar Konversi Energi Listrik. Selain itu,

Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Dasar Konversi

Energi Listrik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Dani

Solihin, S.Pd., M.T. selaku dosen mata kuliah Dasar Konversi Energi Listrik yang

telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan

sesuai dengan program studi yang kami tekuni.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima

demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Maret 2024

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................2
1.3 Manfaat....................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Energi Dari Matahari..................................................................................3
2.2 Perkembangan Energi Surya......................................................................3
2.3 Konversi Energi Surya Menjadi Energi Listrik........................................5
2.4 Konversi Energi Surya Sebagai Bahan Bakar...........................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.................................................................................................10
3.2 Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari

(radiasi energi dalam bentuk panas dan cahaya yang dipancarkan olehmatahari).

Didapat dengan mengubah energi panas surya melalui perlatan tertentu menjadi

sumber daya dalam bentuk lain. Energi surya menjadi salah satu sumber

pembangkit daya selain air, uap, angin, biogas, batubara, dan minyak bumi. Energi

ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti

pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan

fotosintesis buatan. Tanpa energi yang datang dari matahari, planet kita tidak akan

mampu mendukung kehidupan dan energi surya adalah bentuk energi paling

berlimpah yang tersedia di planet kita. Jika dilihat pada proses penyerapan,

pengubahan, dan penyaluran energi surya, teknologi energi surya secara umum

dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni teknologi pemanfaatan pasif dan

teknologi pemanfaatan aktif. Contoh pemanfaatan energi surya secara aktif adalah

penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap panas. Contoh pemanfaatan

energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke arah matahari,

memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan dispersi cahaya yang

baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami.

Energi surya memiliki potensi besar dan sudah banyak teknologi surya

yang berkembang dengan sangat cepat. Namun, meskipun pertumbuhan industri

energi surya global berlangsung dengan cepat, masih dibutuhkan banyak waktu

1
sebelum energi surya menjadi pesaing yang nyata untuk bahan bakar fosil sebagai

sumber energi utama. Hal ini karena sektor energi surya masih kalah dalam hal

paritas biaya dibandingkan bahan bakar fosil. Energi surya adalah sumber energi

terbarukan yang paling penting (energi angin pada dasarnya juga berasal dari

energi surya), dan hanya energi panas bumi dan pasang surut yang tidak

memperoleh energi mereka dari matahari. Banyak orang menggunakan istilah

energi surya dan tenaga surya sebagai sinonim meskipun hal ini mengandung

kesalahan karena tenaga surya mengacu pada konversi sinar matahari menjadi

listrik (dalam banyak kasus menggunakan photovoltaic). Pemanfaatan energi

surya memiliki potensi masa depan yang sangat besar, tidak hanya dalam

menyediakan listrik dan panas tetapi juga untuk digunakan pada proses industri

serta pengembangan kendaraan surya. Meskipun energi surya adalah bentuk

energi paling berlimpah yang tersedia di planet bumi, energi surya tetap bukanlah

sumber energi yang sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk pada kalahnya paritas

biaya dibandingkan bahan bakar fosil tetapi juga karena masalah intermitten(tidak

kontinyu). Seperti yang kita ketahaui, energi surya tidak tersedia pada malam hari

dan karenanya membutuhkan solusi penyimpanan energi yang memadai untuk

menutup kekurangan ini.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana energi surya dapat dimanfaatkan dan di ubah

menjadi energi Listrik.

2
1.3 Manfaat

Manafaat dari makalah ini adalah untuk membantu pembaca memahami

tentang konversi energi surya dalam mendukung pengembagan teknologi

tenaga surya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Energi Dari Matahari

Bumi menerima 174 petawatt (PW) radiasi surya yang datang(insolasi) di

bagian atas dari Atmosfer. Sekitar 30% dipantulkan kembali keluar angkasa,

sedangkan sisanya diserap oleh awan, lautan, dan daratan. Sebagian besar

spektrum cahaya matahari yang sampai dipermukaan Bumi berada pada

jangkauan spektrum sinar tampak dan inframerah dekat. Sebagian kecil berada

pada rentang ultraviolet dekat. Permukaan darat, samudra dan atmosfer menyerap

radiasi surya, dan hal ini mengakibatkan temperatur naik. Udara hangat yang

mengandung uap air hasil penguapan air laut meningkat dan menyebabkan

sirkulasi atmosferik atau konveksi. Ketika udara tersebut mencapai posisi tinggi,

di mana temperatur lebih rendah, uap air mengalami kondensasi membentuk

awan, yang kemudian turun ke Bumi sebagai hujan dan melengkapi siklus air.

Panas laten kondensasi air menguatkan konveksi, dan menghasilkan fenomena

atmosferik seperti angin,siklon, dan anti-siklon.

3
Cahaya matahari yang diserap oleh lautan dan daratan menjaga temperatur

rata-rata permukaan pada suhu 14 °C. Melalui proses fotosintesis, tanaman hijau

mengubah energi surya menjadi energi kimia, yang menghasilkan makanan, kayu,

dan biomassa yang merupakan komponen awal bahan bakar fosil. Total energi

surya yang diserap oleh atmosfer, lautan, dan daratan Bumi sekitar 3.850.000

Energi dari matahari eksa joule (EJ) per tahun. Pada tahun 2002, jumlah energi ini

dalam waktu satu jam lebih besar dibandingkan jumlah energi yang digunakan

dunia selama satu tahun. Fotosintesis menyerap sekitar 3.000 EJ per tahun dalam

bentuk biomassa. Potensi teknis yang tersedia dari biomassa adalah 100-300 EJ

per tahun. Jumlah energi surya yang mencapai permukaan planet Bumi dalam

waktu satu tahun sangatlah besar. Jumlah ini diperkirakan dua kali lebih banyak

dibandingkan dengan semua sumber daya alam Bumi yang tidak terbarukan yang

bisa diperoleh digabungkan, seperti batubara, minyak bumi, gas alam, dan

uranium. Energi Surya dapat dimanfaatkan pada berbagai tingkatan di seluruh

dunia, yang utamanya bergantung pada jarak dari khatulistiwa.

2.2 Perkembangan Energi Surya

Tenaga listrik dari cahaya matahari pertama kali ditemukan oleh

Alexandre-Edmund Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839.

Temuanya ini merupakan cikal bakal teknologi solar cell. Percobaannya dilakukan

dengan menyinari dua elektrode dengan berbagai macam Cahaya. Elektroda

tersebut dibalut (coated) dengan bahan yang sensitif terhadap cahaya, yaitu AgCl

dan AgBr dan dilakukan pada kotak hitam yang dikelilingi dengan campuran

asam. Dalam percobaanya ternyata tenaga Listrik meningkat manakala intensitas

cahaya meningkat. Selanjutnya penelitian dari Becquerel dilanjutkan oleh peneliti-

4
peneliti lain. Tahun 1873 seorang insinyur Inggris Willoughby Smith menemukan

Selenium sebagai suatu elemen photo conductivity. Kemudian tahun 1876,

William Grylls dan Richard Evans Day membuktikan bahwa Selenium

menghasilkan arus Listrik apabila disinari dengan cahaya matahari. Hasil

penemuan mereka menyatakan bahwa Selenium dapat mengubah tenaga matahari

secara langsung menjadi listrik tanpa ada bagian bergerak atau panas. Sehingga

disimpulkan bahwa solar cell sangat tidak efisien dan tidak dapat digunakan untuk

menggerakkan peralatan listrik. Tahun 1894 Charles Fris membuat Solar Cell

pertama yang sesungguhnya yaitu suatu bahan semiconductor (selenium) dibalut

dengan lapisan tipis emas.

Embargo minyak pada tahun 1973 dan krisis energi pada tahun 1979

menyebabkan perubahan kebijakan energi di dunia dan teknologi surya kembali

dilirik. Strategi pemasangan difokuskan pada program intensif seperti program

pengunaan fotovoltaik di Amerika Serikat dan program Sunshine di Jepang.

Usaha lain yang dilakukan meliputi pembentukan fasilitas riset di Amerika Serikat

(SERI, sekarang NREL), Jepang (NEDO),dan Perkembangan, penggunaan, dan

ekonomi Jerman (Institut Fraunhoferuntuk sistem energi surya). Pemanas air

surya komersil mulai dipasarkan di Amerika Serikat pada tahun 1890an.

Penggunaan pemanas ini meningkat sampai dengan tahun 1920 tapi kemudian

digantikan oleh pemanas berbahan bakar yang lebih murah dan diandalkan.

Seperti fotovoltaik, pemanas air surya kembali dilirik setalah krisis minyak tahun

1970, namun permintaan menurun pada tahun 1980an dikarenakan menurunnya

harga minyak Bumi. Perkembangan pemanasan air surya berkembang secara

5
berangsur selama tahun 1990 an dan laju pertumbuhan sekitar 20% per tahun

sejak 1999.

Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1% sehingga belum juga dapat dipakai

sebagai sumber energi, namun kemudian dipakai sebaga sensor cahaya. Tahun

1905 Albert Einsten mempublikasikan tulisanya mengenai photoelectric effect.

Tulisanya ini mengungkapkan bahwa cahaya terdiri dari paket- paket atau

―quanta of energy‖ yang sekarang ini lazim disebut―photon‖. Teorinya ini

sangat sederhana namun revolusioner. Kemudian tahun1916 pendapat Einsten

megenai photoelectric effect dibuktikan oleh percobaan Robert Andrew Millikan

seorang ahli fisika berkebangsaan Amerika dan ia mendapatkan Nobel Prize untuk

karya photoelectric effect yang dipublikasikan 18 tahun sebelumnya. Pada tahun

1955 metode itu belum banyak dikembangkan. Selama kurun waktu lebih dari

satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan adalah minyak bumi dan batu

bara. Upaya pengembangan kembali cara memanfaatkan energi surya baru

muncul lagi pada tahun 1958. Sel silicon yang dipergunakan untuk mengubah

energi surya menjadi sumber daya mulai diperhitungkan sebagai metode baru,

karena dapat digunakan sebagai sumber daya bagi satelit angkasa luar.

Hingga tahun 1980 an efisien dari hasil penelitian terhadap solar cell

masih sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya listrik.

Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil bertenaga

surya pertama untuk jarak 4000 Km dalam waktu 20 hari dengan kecepatan

maksimum 72 Km/jam. Tahun 1985 University of South Wales Australia

memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah kondisi satu cahaya

matahari. Tahun 2007 University of Delaware berhasil menemukan solar cell

6
technology yang efisiensinya mencapai 42,8%. Hal ini merupakan rekor terbaru

untuk ―thin film photovoltaicsolar cell‖. Perkembangan dalam riset solar cell

telah mendorong komersialisasi dan produksi solar cell untuk penggunaanya

sebagai sumber daya listrik. Walaupun umumnya diremehkan, pemanas dan

pendingin air teknologi surya yang paling banyak digunakan dengan perkiraan

kapasitas 154 GW pada tahun 2007.

2.3 Konversi Energi Surya Menjadi Energi Listrik

A. Pembangkit Listrik Surya Termal

Dalam pembangkit ini, energi cahaya matahari akan digunakan untuk

memanaskan suatu fluida yang kemudian fluida tersebut akan memanaskan air.

Air yang panas akan menghasilkan uap yang digunakan untuk memutar turbin

sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Pembangkit Listrik Termal Surya

dapat bekerja dalam berbagai cara. Pembangkit ini juga biasa dikenal sebagai

pembangkit listrik surya terkonsentrasi ( concentrated solar power plants ). Tipe

yang paling banyak digunakan adalah desain parabola cekung. Cermin parabola

dirancang untuk menangkap dan memfokuskan berkas cahaya ke satu titik fokus,

seperti seorang anak yang menggunakan kaca pembesar untuk membakar kertas.

Pada titik fokus tersebut terdapat pipa hitam yang panjangnya sepanjang cermin

tersebut. Didalam pipa tersebut terdapat fluida yang dipanaskan hingga temperatur

yang sangat tinggi, seringkali diatas 300 derajad fahrenheit (150 derajad celcius).

Fluida panas tersebut dialirkan dalam pipa menuju ke ruang pembangkitan energi

listrik untuk memasak air, menghasilkan uap air dan menghasilkan energi listrik .

7
Gambar 2.1 pembangkit listrik surya termal

Gambar 2.2 diagram alir pembangkit listrik surya termal

B. Sel Surya Fotovoltaik

Sel surya fotovoltaik merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi

sinar matahari secara langsung menjadi energi listrik. Pada dasarnya sel tersebut

merupakan suatu diode semikonduktor yang bekerja menurut suatu proses khusus

yang dinamakan proses tidak seimbang (non-equibilirium process) dan

berlandaskan efek fotovoltaik ( photovoltaic effects ). Efek fotovoltaik ini

ditemukan oleh Becquerel pada tahun 1839, dimana Becquerel mendeteksi adanya

tegangan foto ketika sinar matahari mengenai elektroda pada larutan elektrolit.

Pada tahun 1954 peneliti di Bell Telephone menemukan untuk pertama kali sel

surya silikon berbasis p-n junction dengan efisiensi 6%. Sekarang ini, sel surya

8
silikon mendominasi pasar sel surya dengan pangsa pasar sekitar 82% dan

efisiensi lab dan komersil berturut-turut yaitu 24,7% dan 15%.

Prinsip kerja sel surya silikon adalah berdasarkan konsep semikonduktor

p-n junction . Pada sel surya terdapat junction antara dua lapisan tipis yang terbuat

dari bahan semikonduktor yang masing-masing diketahui sebagai semikonduktor

jenis p ( positif ) dan semikonduktor jenis n ( negatif ). Struktur sel surya

konvensional silikon p-n junction dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 2.3 struktur sel surya p-n junction

Semikonduktor tipe-n didapat dengan mendoping silikon dengan unsur

dari golongan V sehingga terdapat kelebihan elektron valensi dibanding atom

sekitar. Pada sisi lain semikonduktor tipe-p didapat dengan doping oleh golongan

III sehingga elektron valensinya defisit satudi banding atom sekitar. Ketika

semikonduktor tipe-p dan tipe-n disambungkan maka akan terjadi difusi hole dari

tipe-p menuju tipe-n dan difusi elektron dari tipe-n menuju tipe-p. Difusi tersebut

akan meninggalkan daerah yang lebih positif pada batas tipe-n dan daerah lebih

negatif pada batas tipe-p. Batas tempat terjadinya perbedaan muatan pada p-n

junction disebut dengan daerah deplesi . Adanya perbedaan muatan pada daerah

deplesi akan mengakibatkan munculnya medan listrik yang mampu menghentikan

laju difusi selanjutnya. Medan listrik tersebut mengakibatkan munculnya arus

9
drift. Namun arus ini terimbangi oleh arus difusi sehingga secara keseluruhan

tidak ada arus listrik yang mengalir pada semikonduktor p-n junction . tersebut.

Ketika junction disinari, photon yang mempunyai energi sama atau lebih besar

dari lebar pita energi material tersebut akan menyebabkan eksitasi elektron dari

pita valensi ke pita konduksi dan akan meninggalkan hole pada pita valensi.

Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam material sehingga menghasilkan

pasangan electron hole. Apabila ditempatkan hambatan pada terminal sel surya,

maka elektron dari arean akan kembalike area-p sehingga menyebabkan

perbedaan potensial dan arus akan mengalir. Skema cara kerja sel surya silikon

ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.

Gambar 2.4 skema cara kerja sel surya silicon

2.4 Konversi Energi Surya Sebagai Bahan Bakar

A. Mobil Tenaga Surya

Mobil Tenaga Surya ―Solar Car‖ atau tenaga matahari, yaitu tipe

kendaraan listrik yang memakai tenaga matahari untuk sumber dayanya. Daya

matahari di tangkap dengan memakai panel cell surya lalu dipakai untuk

10
menggerakkan motor listrik yang berperan untuk memutar roda. Supaya bisa

dipakai dengan cara stabil maka pada mobil surya dilengkapi dengan area untuk

menyimpan energy (energy storage) biasanya dipakai accu/aki atau batterai.

Dilengkapi dengan alat control pengatur kecepatan maka mobil ini bisa melaju

sesuai dengan kecepatan yang dirancang.

Gambar 2.5 mobil surya karya anak bangsa

Penggunaan tenaga surya dalam mobil bertenaga surya yaitu untuk

menyerap panas teriknya sinar matahari. Panas yang dihasilkan dalamsolar cell

akan dialihkan ke Baterai Control Regulator (BRC). Untuk menambah arus yang

dipakai, bisa menggunakan aki untuk disalurkan ke baterai. Tenaga yang

dihasilkan dalam mobil diolah di power inverter untuk mengubah dari arus AC ke

DC. Dinamo AC yang ditentukan haruslah sebesar 1PK atau 750 watt. Dalam

sebuah mobil bertenaga surya bisa dipakaikan 3 baterai yang masng-masing diberi

kekuatan sebesar 100ampere. Jadi, penggunaan 3 baterai dalam sebuah mobil

bertenaga surya ini bisa mencapai 300 ampere. Sebuah solar cell akan mampu

bertahan menyimpan tenaga sebanyak 6 ampere dalam mobil bertenaga surya.

Jika kekuatan baterai 100 ampere, maka mobil ini akan bisa menempuh jarak100

11
km dalam 40 km/jam. Salah satu kekurangan mobil ini yaitu hanya mampu

bertahan dimusim kemarau. Jika musim penghujan datang inilah kekurangan

mobil tenaga surya diuji. Tidak adanya sinar matahari yang cukup membuat mobil

ini susah bergerak. Jadi pemakaian mobil tenaga surya ini sangat terbatas, bisa

saja mobil ini melaju tanpa tenaga surya, tetapi belum adanya perkembangan lebih

lanjut dan belum adanya standarisasi dari mobil ini.

Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan

iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Salah satu bentuk

pemanfaatan energi surya yaitu dengan panel surya. Panel surya adalah perangkat

rakitan sel-sel fotovoltaik yang mengkonversi sinar matahari menjadi listrik.

Ketika memproduksi panel surya, produsen harus memastikan bahwa sel-sel surya

saling terhubung secara elektrik antara satu dengan yang lain pada sistem tersebut.

Sel surya juga perlu dilindungi dari kelembaban dan kerusakan mekanis karena

hal ini dapat merusak efisiensi panel surya secara signifikan dan menurunkan

masa pakai dari yang diharapkan. Contoh Lainnya adalah C-MAX Solar Energy

Concept Car.

12
Mobil ini diproduksi oleh produsen mobil Ford Motors Amerika Serikat.

Mobil ini dapat memanfaatkan tenaga surya dengan menggunakan konsentrator

khusus yang bertindak seperti kaca pembesar, mengarahkan sinar matahari ke

panel-panel surya pada atap mobil. Sebuah sel surya mengubah energi cahaya

menjadi energi listrik. Konversi ini didasarkan pada fenomena efek fotovoltaik.

Sinar matahari terdiri dari foton dengan tingkat energi yang berbeda, tergantung

darimana spektrum mereka berasal. Ketika sinar matahari datang, permukaan

bahan fotovoltaik menyemburkan elektron yang menghasilkan generasi listrik.

Fenomena ini dikenal sebagai efek fotovoltaik.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1 Energi Dari Matahari: Energi matahari adalah sumber energi yang melimpah

dan penting bagi kehidupan di Bumi. Dalam bentuk radiasi surya, energi ini

diserap oleh berbagai elemen di planet kita, mulai dari atmosfer hingga lautan

dan daratan, memengaruhi berbagai proses termal dan atmosferik.

2 Perkembangan Energi Surya: Dari penemuan awal oleh Alexandre-Edmund

Becquerel hingga pengembangan teknologi sel surya fotovoltaik modern,

perkembangan energi surya telah mengalami evolusi yang signifikan. Krisis

energi dan peningkatan kesadaran akan dampak lingkungan mendorong

pengembangan teknologi surya.

3 Konversi Energi Surya Menjadi Energi Listrik: Ada dua cara utama untuk

mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik, yaitu menggunakan

pembangkit listrik surya termal dan sel surya fotovoltaik. Keduanya memiliki

14
prinsip kerja yang berbeda tetapi sama-sama efektif dalam menghasilkan

listrik dari energi matahari.

4 Konversi Energi Surya Sebagai Bahan Bakar: Selain digunakan untuk

menghasilkan listrik, energi matahari juga dapat dikonversi menjadi bahan

bakar, seperti dalam mobil tenaga surya. Meskipun masih dalam tahap

pengembangan, mobil tenaga surya menunjukkan potensi sebagai alternatif

ramah lingkungan dalam transportasi.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan jauh

dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan

berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun mengenai

pembahasan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://atonergi.com/konversi-energi-surya-menjadi-listrik/

https://www.academia.edu/35138388/Makalah_Energi_Surya_Energi_Baru_Terbarukan

https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/170618/energi-surya-konversi-
termal-dan-fotovoltaik.html

16

Anda mungkin juga menyukai