Anda di halaman 1dari 14

i

TUGAS FISIKA
ENERGI TERBARUKAN
(ENERGI SURYA)

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5 (X.6)
1. MUTIARA FAJRI ACHSA (32)
2. ANISA BAHAR (04)
3. ASTIANANDA (13)
4. AWAL SAPUTRA (17)
5. CHAERUNNISA MUSTARI (20)
6. NURMAGFIRA (35)

SMA NEGERI 4 MAKASSAR

TAHUN 2021
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-

Nya, penulisdapat menyelesaikan tugas Fisika yang berjudul Energi Terbarukan.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Yth Ibu Sappewati

Umar selaku guru pembimbing yang telah membantu penulis dalam mengerjakan

tugas ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah

berkontribusi dalam proses pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari ada kekurangan pada tugas ini. Oleh sebab itu, saran

dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan. Penulis juga berharap semoga

tugas ini mampu memberikan pengetahuan kepada pembaca & menjadi sumber

informasi yang sangat bermanfaat.

Makassar, 27 Desember 2021


iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ i


Daftar isi ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 4
A. Definisi energi surya ....................................................... 4
B. Manfaat energi surya ...................................................... 4
C. kelemahan tenaga surya .................................................. 9
BAB III PENUTUP ................................................................................... 10
A. Kesimpulan ..................................................................... 10
B. saran ................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belaang

Energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi fundamental,

yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Ada berbagai

macam bentuk-bentuk energi, tetapi semua tipe energi ini harus memenuhi berbagai kondisi seperti dapat

diubah ke bentuk energi lainnya, mematuhi hukum konservasi energi, dan menyebabkan perubahan pada

benda bermassa yang dikenai energi tersebut. Bentuk energi yang umum di antaranya energi kinetik dari

benda bergerak, energi radiasi dari cahaya dan radiasi elektromagnetik, energi potensial yang tersimpan

dalam sebuah benda karena posisinya seperti medan gravitasi, medan listrik atau medan magnet,

dan energi panas yang terdiri dari energi potensial dan kinetik mikroskopik dari gerakan-gerakan partikel

tak beraturan. Beberapa bentuk spesifik dari energi potensial adalah energi elastis yang disebabkan dari

pemanjangan atau deformasi benda padat dan energi kimia seperti pelepasan panas ketika bahan bakar

terbakar. Setiap benda yang memiliki massa ketika diam, memiliki massa diam atau sama dengan energi

diam, meski tidak dijelaskan dalam fenomena sehari-hari di fisika klasik. Dalam hal energy, sekarang

banya jenis energy yang merupakan energy terbarukan.

Energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus yang

tersedia di alam. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia selain sandang, pangan,

dan papan. Dengan energi, manusia bisa memasak, berkendara, dan menerangi rumah. Energi juga

merupakan ujung tombak berbagai sektor kehidupan manusia seperti untuk pertanian, pendidikan,

kesehatan, transportasi, dan ekonomi. Dari sisi pemanfaatan energi, dunia masih sangat tergantung

terhadap energi tak terbarukan alias energi fosil. Masifnya penggunaan energi fosil membuat bumi

diracuni polusi, lingkungan rusak akibat libah yang dihasilkan, dan emisi gas rumah kaca meningkat.

Oleh karena itu, pengembangan energi terbarukan sangat penting untuk ditingkatkan dan terus

digaungkan akhir-akhir ini. Energi terbarukan adalah sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan
2

terus menerus dan tersedia di alam. Energi terbarukan bisa dimanfaatkan secara bebas, bisa diperbarui

secara terus menerus, dan ketersediannya di alam melimpah. Ada banyak alasan mengapa energi

terbarukan harus dikembangkan dan dimanfaatkan secara luas. Alasannya adalah ketersediaannya yang

melimpah, tidak menghasilkan polusi serta emisi karbon, dan membuat masyarakat mandiri dalam

mengupayakan energi sendiri. Dalam hal energy terbarukan dalam makalah ini kami sebagai penulis akan

menjelaskan tenytang salah satu energy surya, yaitu energy surya. Energi surya adalah pemanfaatan

energi matahari dilakukan dengan mengubah sinar matahari menjadi energi panas atau listrik untuk

memenuhi kebutuhan energi manusia. Pemanfaatan tenaga surya dilakukan dengan mengubah sinar

matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik maka banyak hal yang dapat kita bahas dalam

hal energy surya ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah ini adalah

a) Apa yang dimaksud dengan Energi Terbarukan Energy Surya?

b) Apa Manfaat Energi Terbarukan Energy Surya?

c) Apa kekurangan dari energy terbarukan tenaga surya?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan mempelajari dan menggali informasi lebih dalam tentang hal hal yang

berkaitan dengan energi terbarukan Energy Surya

D. Manfaat

Dengan penmbuatan makalah ini, diharapkan dapat memperoleh informasi/pengetahuan tentang

apa solusi mengatasi keterbatasan listrik dan energi terbarukan panel surya serta membuka ide-ide kepada
3

siswa/siswi untuk kiranya mengembangkan ide tentang energi terbarukan panel surya dan memajukan

perkembangan bangsa dalam energi terbarukan Energy Surya.


4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Energi Surya

Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini dapat

dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya,

listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan. Teknologi energi surya secara umum

dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan

aktif. Pengelompokan ini tergantung pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya.

Contoh pemanfaatan energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap

panas. Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke arah matahari,

memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan dispersi cahaya yang baik, dan merancang

ruangan dengan sirkulasi udara alami.

B. Manfaat energy surya

Bumi sudah semakin panas, sehingga manusia sudah harus memikirkan untuk beralih dari bahan

bakar yang tidak ramah lingkungan ke bahan bakar yang ramah lingkungan. Pemanfaatan tenaga energy

surya bisa dijadikan pilihan. Energi surya umumnya merujuk pada penggunaan radiasi surya untuk

kebutuhan praktis. Tetapi, semua energi terbarukan, kecuali geotermal dan pasang surut, berasal dari

matahari.

Teknologi surya dikategorikan secara umum menjadi: teknologi pasif dan teknologi aktif,

tergantung pada cara penyerapan, konversi, dan penyaluran cahaya matahari. Teknologi aktif meliputi

penggunaan panel fotovoltaik, pompa, dan kipas untuk mengubah energi surya ke bentuk yang berguna.

Teknologi pasif meliputi pemilihan bahan konstruksi yang memiliki sifat termal yang bagus, perancangan
5

ruangan dengan sirkulasi udara secara alami, dan menghadapkan bangunan ke matahari. Teknologi aktif

meningkatkan persediaan listrik dan disebut sebagai teknologi sisi penawaran, sedangkan teknologi pasif

mengurangi kebutuhan sumber daya alam lain dan disebut sebagai teknologi sisi permintaan.

Benerapa pemanfaatan tenaga surya yaitu:

1) Perencanaan arsitektur dan kota

Cahaya matahari telah mempengaruhi rancang bangunan sejak permulaan sejarah arsitektur.

Arsitektur surya yang maju dan rencana tata ruang kota pertama kali digunakan oleh

bangsa Yunani dan Cina, yang mengarahkan bangunan mereka menghadap selatan untuk

mendapatkan cahaya dan kehangatan.

2) Pertanian dan perkebunan

Pertanian dan perkebunan berusaha mengoptimalkan penyerapan energi surya untuk

meningkatkan produktivitas tanaman. Teknik seperti siklus penanaman yang diatur waktunya,

mengatur orientasi barisan, tinggi antar barisan yang berbeda, dan pencampuran varietas tanaman

dapat meningkatkan perolehan tanaman. Penerapan energi surya, selain untuk menumbuhkan

tanaman, meliputi memompa air, mengeringkan panen, beternak ayam, dan mengeringkan

kotoran ungags. Rumah kaca menggubah energi cahaya menjadi energi panas, yang

memperbolehkan produksi sepanjang tahun dan pertumbuhan tanaman khusus (dalam lingkungan

tertutup) dan tanaman lain yang tidak cocok tumbuh untuk iklim lokal.

3) Transportasi dan penjelajahan

Perkembangan mobil tenaga surya telah menjadi target perteknikan, beberapa kendaraan

menggunakan panel surya untuk tenaga pembantu, seperti untuk penyejuk udara, sehingga

menggurangi konsumsi bahan bakar. perkembangan tenaga surya ini juga mencakup pesawat

terbang dan balon udara.

4) Termal surya
6

eknologi termal surya dapat digunakan untuk memanaskan air, memanaskan ruangan,

mendinginkan ruangan, dan menghasilkan panas.

5) Pemanasan air

Sistem air panas surya menggunakan sinar matahari untuk memanaskan air. Di daerah dengan

lintang bujur geografis rendah (di bawah 40 derajat), 60% - 70% air panas untuk keperluan rumah

tangga dengan temperatur sampai dengan 60 °C dapat diperoleh dengan menggunakan sistem

pemanasan surya

6) Pemanasan, pendinginan, dan ventilasi

Cerobong surya (atau cerobong termal, dalam konteks ini) adalah sistem ventilasi surya pasif,

yang terdiri dari terowongan vertikal yang menghubungkan bagian dalam dengan bagian luar dari

bangunan. Saat cerobong mulai hangat, udara di dalamnya memanas dan menyebabkan udara

bergerak ke atas dan menarik udara melewati bangunan. Performansi dapat ditingkatkan dengan

menggunakan kaca dan materi massa termal untuk meniru rumah kaca. Pohon dan tanaman

musiman telah digunakan sebagai cara mengendalikan pemanasan dan pendinginan surya. Ketika

tanaman ditanam pada bagian selatan bangunan, daun tanaman akan berfungsi sebagai peneduh

pada musim panas, dan pada musim dingin, daun tanaman akan rontok dan cahaya dapat lewat

lebih banyak

7) Pengolahan air

Distilasi surya dapat digunakan untuk membuat air asin atau air payau dapat diminum.

Penggunaan pertama yang tercatat dari distilasi Energi surya dapat digunakan di kolam stabilisasi

air untuk mengolah air limbah tanpa menggunakan bahan kimia ataupun listrik. Keuntungan

lingkungan bertambah saat alga tumbuh di kolam tersebut dan mengkonsumsi karbon

dioksida saat melakukan fotosintesis, walau alga mungkin memproduksi zat kimia beracun yang

membuat air tidak bisa digunakan.

8) panas proses
7

Teknologi pengumpulan energi surya seperti piringan parabola, cekung parabola, dan pemantul

Scheffler dapat menyediakan panas proses untuk aplikasi komersial dan industri. Kolam

evaporasi adalah kolam dangkal yang meningkatkankan kadar padatan terlarut melalui

penguapan. Penggunaan kolam evaporasi untuk memperoleh garam dari air laut adalah contoh

aplikasi tertua dari energi surya. Penggunaan modern meliputi peningkatkan kadar larutan garam

yang digunakan dalam penambangan ekstraksi dan memisahkan padatan terlarut dari aliran

limbah.

9) memasak

emasak surya menggunakan cahaya matahari untuk memasak, mengeringkan, dan

proses pasteurisasi. Pemasak surya dapat digolongkan menjadi 3 kategori umum: pemasak

berbentuk kotak, pemasak berbentuk papan, dan pemasak dengan pemantul. emasak berbentuk

papan menggunakan papan pemantul untuk mengarahkan cahaya matahari ke wadah terisolasi

dan mencapai temperatur setara dengan pemasak berbentuk kotak. Pemasak dengan pemantul

menggunakan berbagai bentuk geometri (piringan, cekungan, cermin Fresnel) yang memusatkan

cahaya ke wadah masak. namun perlu diarahkan cahayanya biar berfungsi baik dan harus

diposisikan kembali untuk mengikuti Matahari.

10) produksi listrik

Tenaga surya adalah proses pengubahan cahaya matahari menjadi listrik, baik secara langsung

menggunakan fotovoltaik, atau secara tak langsung menggunakan tenaga surya

terpusat (concentrated solar power, CSP). Sistem CSP menggunakan lensa atau cermin dan

sistem lacak untuk memfokuskan paparan cahaya matahari yang luas menjadi seberkas sinar yang

kecil. PV mengubah cahaya menjadi aliran listrik menggunakan efek fotolistrik.

11) tenaga surya terpusat

Sistem tenaga surya terpusat (concentrated surya power, CSP) menggunakan lensa atau cermin

dan sistem lacak untuk memfokuskan paparan sinar matahari yang luas menjadi seberkas cahaya

kecil. Seberkas cahaya tersebut kemudian digunakan sebagai sumber panas untuk pembangkit
8

listrik konvensional. Terdapat sejumlah besar teknologi pemusatan; yang paling berkembang

adalah cekungan parabola, pemantul fresnel linear, piringan Stirling, dan menara tenaga surya. Di

sistem-sistem ini, fluida kerja dipanaskan oleh cahaya matahari yang dipusatkan, dan fluida kerja

ini kemudian digunakan untuk membangkitkan listrik atau sebagai penyimpan energi.

12) foto voltaic

Sel surya, atau sel fotovoltaik, adalah peralatan yang menggubah cahaya menjadi aliran listrik

dengan menggunakan efek fotovoltaik. Selain tenaga surya terpusat dan fotovoltaik, ada teknik

lain yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik menggunakan tenaga surya. Teknik ini

meliputi:

 Sel surya dengan pigmen sensitif

 Pemusat surya dengan pemendar (sejenis teknologi pemusatan forovoltaik)

 Sel surya biohibrid

 Sistem emisi termionik foton yang ditingkatkan

13) produksi bahan bakar

Proses kimia surya menggunakan energi surya untuk menjalankan reaksi kimia. Proses ini

mengurangi kebutuhan energi yang berasal dari sumber bahan bakar fosil dan juga dapat

mengubah energi surya menjadi bahan bakar yang dapat disimpan dan dipindahkan. Reaksi kimia

yang dipengaruhi oleh surya dapat digolongkan menjadi termokimia atau fotokimia. Sejumlah

besar bahan bakar dapat diproduksi dengan menggunakan fotosintesis buatan. Kimia katalisis

multielektron yang digunakan untuk membuat bahan bakar dengan dasar karbon (seperti metanol)

dari reduksi karbon dioksida merupakan suatu tantanganalternatif yang lebih mudah adalah

produksi gas hidrogen dari proton, namun menggunakan air sebagai sumber elektron

(sebagaimana yang dilakukan tanaman) membutuhkan penguasaan oksidasi multielektron dua

molekul air ke satu molekul oksigen. Beberapa ahli meramalkan akan adanya pabrik bahan bakar

surya di kota besar yang berada di tepi laut menjelang tahun 2050 - pemecahan molekul air laut

untuk menghasilkan gas hidrogen yang digunakan untuk pembangkit listrik di sekitarnya dan
9

produk samping air murni yang akan disalurkan untuk kebutuhan air permukiman. Visi yang lain

adalah bangunan buatan manusia menutupi seluruh permukaan Bumi (seperti jalan, kendaraan,

dan bangunan) melakukan fotosintesis lebih efisien dibandingkan tanaman.

C. Kelemahan Tenaga Surya

Kelemahan utama dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi. nergi surya membutuhkan

solusi penyimpanan energi murah dan efisien karena matahari adalah sumber energi intermiten (tidak

kontinyu). Proyek-proyek energi surya skala besar (pembangkit listrik tenaga surya yang besar) akan

membutuhkan lahan yang luas, dan banyak air untuk tujuan pendinginan.

Banyak daerah di dunia yang tidak memiliki cukup sinar matahari untuk menjadikan energi surya

bernilai ekonomis. Karena itu, solusi ilmiah yang lebih maju sangat diperlukan untuk membuat energi

surya menjadi komersial di daerah-daerah tersebut.

Seperti yang telah disebutkan di atas, energi surya benar-benar memiliki banyak keunggulan

dibandingkan dengan kekurangannya, tetapi biaya awal yang tinggi dan masalah efisiensi tidak dapat

diabaikan.
10

BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan

perkembangan teknologi energi surya yang terjangkau, tidak habis, dan bersih akan memberikan

keuntungan jangka panjang yang besar. Keuntungan-keuntungan ini berlaku global. Oleh sebab itu, biaya

insentif tambahan untuk pengembangan awal selayaknya dianggap sebagai investasi untuk pembelajaran;

inventasi ini harus digunakan secara bijak dan perlu dibagi bersama.

Perkembangan energy surya akan meningkatkan keamanan energi negara-negara melalui

pemanfaatan sumber energi yang sudah ada, tidak habis, dan tidak tergantung pada impor, meningkatkan

kesinambungan, mengurangi polusi, mengurangi biaya mitigasi perubahan iklim, dan menjaga

harga bahan bakar fosil tetap rendah dari sebelumnya.

B. saran

Berbeda dengan sumber energi lainnya, energi surya disebut sebagai sumber energi yang tidak habis, dan

dimanfaatkan sebagai energi terbarukan karena pasokannya yang tidak habis dan tidak menyebabkan

polusi serta memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. diharapkan pengembangan dalam penggunaan

energy surya dalam keseharian dapat dilakukan oleh sebagai pihak, baik masyarakat perusahaan swasta

maupun pemerintah disetiap Negara.


11

Daftar pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_surya

http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/334-pemanfaatan-energi-surya-skala-rumah-tangga

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/06/072921170/energi-terbarukan-pengertian-contoh-

manfaat-dan-kekurangannya?page=all

Anda mungkin juga menyukai