Anda di halaman 1dari 17

ENERGI DAN PERUBAHAN IKLIM

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan
Kelas / Semester:
PAI J / 4
Disusun oleh:
Mita Neli Hastuti 2111010092
Yusriyah 2111010156
Dosen Pengampu:
Mega Binziria, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan keudahan dan
kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Pendidikan
Lingkungan meteri “Energi Dan Perubahan Iklim” yang insya Allah telah
diselesaikan dengan baik.
Kemudian shalawat beserta salam semoga selalu terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta Nabi Muhammad SAW yang mudah-mudahan kita
selaku umat-Nya mendapat syafa’atul ‘uzma-Nya dihari kiamat kelak. Atas
tersusunnya makalah ini, kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
kami Ibu Mega Binziria, M.Si.
Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya harap dosen pengampu
bersedia memberikan kritik dan saran yang membangun agar sekiranya
penyusunan makalah yang kurang baik akan menjadi lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca, memahami dan
mengamalkannya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandar Lampung, 17 Mei 2023

Kelompok 11

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

1. ENERGI .................................................................................................................... 3

a. Pengertian Energi .............................................................................................. 3

b. Jenis Energi ....................................................................................................... 3

c. Pengelolaan Dan Pengawasan Penggunaan Energi Yang Lebih Baik


Akan Meningkatkan Efisiensi Kemampuan Bersaing Dan Ketahanan
Energi Indonesia.................................................................................................... 4

d. Menuju Strategi Energi Yang Berkelanjutan .................................................... 6

2. PERUBAHAN IKLIM .............................................................................................. 7

a. Penjelasan dan Ciri-Ciri Perubahan Iklim ......................................................... 7

b. Contoh Perubahan Iklim.................................................................................... 8

c. Penyebab Perubahan Iklim ................................................................................ 8

d. Upaya Mencegah Perubahan Iklim Terjadi ..................................................... 11

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13

B. Saran ....................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Energi dan perubahan iklim adalah dua topik yang semakin
menjadi perhatian global pada era modern ini. Energi merupakan sumber
daya yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa energi, kegiatan
sehari-hari seperti pemanasan, pencahayaan, dan transportasi tidak dapat
dilakukan. Namun, penggunaan energi yang tidak bijaksana dan
berlebihan dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan
perubahan iklim.
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam kondisi
iklim di Bumi. Perubahan iklim terjadi akibat perubahan kadar gas rumah
kaca di atmosfer, yang mempengaruhi suhu rata-rata global, pola curah
hujan, tinggi permukaan laut, dan fenomena cuaca ekstrem lainnya.
Peningkatan suhu rata-rata global, yang disebut dengan pemanasan global,
adalah dampak utama dari perubahan iklim.
Penggunaan energi juga berkontribusi pada perubahan iklim dan
dampak negatif lainnya terhadap lingkungan. Penggunaan bahan bakar
fosil seperti minyak, gas, dan batu bara yang merupakan sumber energi
utama saat ini, menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon
dioksida (CO2) yang berperan penting dalam mempercepat perubahan
iklim. Selain itu, penggunaan energi juga dapat menyebabkan pencemaran
udara dan air, kerusakan habitat alami, dan hilangnya keanekaragaman
hayati. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi dampak
negatif penggunaan energi terhadap lingkungan dan perubahan iklim.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut dapat disimpulkan
rumusan masalah diantaranya yaitu:
1. Apa pengertian dan jenis energi, serta bagaimana pengelolaan dan
pengawasan penggunaan energi yang lebih baik akan

1
meningkatkan efisiensi kemampuan bersaing dan ketahanan energi
indonesia, dan bagaimana menuju strategi energi yang
berkelanjutan?
2. Apa penjelasan, ciri-ciri, contoh, penyebab perubahan iklim, dan
bagaimana upaya untuk mencegah perubahan iklim terjadi?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut dapat disimpulkan
tujuan penulisan makalah ini yaitu mahasiswa mampu menjelaskan dan
memahami pengertian dan jenis energi, serta bagaimana pengelolaan dan
pengawasan penggunaan energi yang lebih baik akan meningkatkan
efisiensi kemampuan bersaing dan ketahanan energi indonesia, dan
bagaimana menuju strategi energi yang berkelanjutan. Serta penjelasan,
ciri-ciri, contoh, penyebab perubahan iklim, dan bagaimana upaya untuk
mencegah perubahan iklim terjadi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. ENERGI
a. Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian
karena setiap kerja yang dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun
tetap membutuhkan energi. Berikut beberapa pendapat ahli tentang
pengertian energi:
1) Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L.
Wolke).
2) Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha
(Mikrajuddin).
3) Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki
oleh suatu benda (Pardiyono).
4) Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan
salah satu aspek penting dalam analisis teknik (Michael J. Moran).
Dari berbagai pengertian dan definisi energi diatas dapat
disimpulkan bahwa secara umum energi dapat didefinisikan sebagai
kekuatan yang dimilki oleh suatu benda sehingga mampu untuk
melakukan kerja.
b. Jenis Energi
Energi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu energi
terbarukan dan tak terbarukan.
1) Energi Terbarukan
Energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat
diperbaharui secara alami dan tidak terbatas jumlahnya. Contoh
sumber energi terbarukan antara lain energi matahari, angin, air,
panas bumi, dan biomassa. Sumber energi ini tidak hanya
berkelanjutan dan tidak terbatas, tetapi juga bersih dan ramah
lingkungan, sehingga memiliki potensi besar untuk mengurangi

3
emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak negatif pada
lingkungan. Pemanfaatan energi terbarukan terus berkembang
dalam beberapa tahun terakhir. Energi matahari, misalnya, dapat
dimanfaatkan melalui panel surya untuk menghasilkan listrik,
sedangkan energi angin dapat dimanfaatkan melalui turbin angin.
Sementara itu, energi air dapat dimanfaatkan melalui pembangkit
listrik tenaga air (SLTA), sedangkan energi panas bumi dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan
panas bumi yang dihasilkan dari dalam bumi. Sedangkan biomassa
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, gas bio, atau bahan
bakar padat.1
2) Energi Tak Terbarukan
Energi tak terbarukan adalah sumber energi yang tidak
dapat diperbaharui secara alami dan jumlahnya terbatas. Contoh
sumber energi tak terbarukan yang berasal dari fosil antara lain
minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Sumber energi ini terus
berkurang karena jumlahnya yang terbatas, dan penggunaannya
juga memiliki dampak negatif pada lingkungan, seperti emisi gas
rumah kaca dan pencemaran udara dan air. Karena jumlah sumber
energi tak terbarukan semakin berkurang, maka penggunaan energi
terbarukan menjadi semakin penting dalam memenuhi kebutuhan
energi global. Dalam jangka panjang, energi terbarukan diharapkan
dapat menggantikan penggunaan energi tak terbarukan untuk
meminimalkan dampak negatif pada lingkungan dan menjaga
keberlanjutan sumber daya energi.
c. Pengelolaan Dan Pengawasan Penggunaan Energi Yang Lebih
Baik Akan Meningkatkan Efisiensi Kemampuan Bersaing Dan
Ketahanan Energi Indonesia.

1
Wikipedia, Energi Terbarukan, dalam id.wikipedia.org/wiki/energi_terbarukan, diakses
pada Senin 10 April 2023, 12.30 WIB.

4
Negara ini akan diuntungkan dengan mengurangi penggunaan
energi yang tidak efisien, pencemaran dan perilaku subsidi yang
menghambat semua yang membebani masyarakat. Selain itu, dengan
mengembangkan sumber energi terbarukan, mengurangi
ketergantungan pada energi impor, menstimulasi efisiensi ekonomi,
dan daya saing. Meningkatkan penggunaan dan efisiensi energi, serta
menurunkan emisi juga menghasilkan keuntungan pembangunan
tambahan, seperti udara yang lebih bersih di perkotaan dan rumah,
mengurangi kemacetan, pengelolaan sampah yang lebih baik, serta
proses produksi yang lebih kompetitif. Untuk mempromosikan energi
terbarukan, Indonesia dapat juga memanfaatkan peluang pendanaan
karbon.2
Sebagai bagian dari agenda pembangunan karbon rendah untuk
sektor energi, Indonesia dapat menyesuaikan harga keopportunity cost
dan memanfaatkan pendanaan iklim berbiaya rendah untuk
menciptakan insentif bagi energi terbarukan, mengurangi emisi tidak
sehat, menstimulasi investasi baru dan lapangan kerja, serta
meningkatkan ketahanan energi. Harga dan insentif fiskal (seperti:
depresiasi) dapat membantu industri/eksportir menjadi lebih efisien
dan kompetitif. Peningkatan kapasitas dalam perusahaan pelayanan
energi dapat menciptakan lapangan kerja dan memberikan keuntungan
baru bagi para manufaktur. Kebijakan perdagangan meningkatkan
kepentingan teknologi bersih dan menstimulasi ekspor teknologi bersih
Indonesia, seperti lampu compact fluorescent. Perbaikan kualitas
bahan bakar dapat menurunkan biaya kesehatan, dan kerugian
produktivitas dari pencemaran udara perkotaan. Pengembangkan
sistem bus transit yang terjangkau dapat menurunkan kemacetan,
menambah mobilitas pekerja, dan meningkatkan kualitas hidup di
Indonesia.

2
Endro Adinugroho, energi dan perubahan iklim, (Jakarta: world bank, 2000), hlm 3.

5
Banyak pilihan kebijakan yang sedang dipertimbangkan bagi
penurunan emisi Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menyusun
Rencana Kerja Nasional untuk Perubahan Iklim dan Respons
Perencanaan Pembangunan Nasional terhadap Perubahan Iklim.
Departemen Keuangan telah melakukan beberapa penelitian, dan
BAPPENAS sedang mengintegrasikan perubahan iklim ke dalam
kerangka perencanaan pembangunan jangka menengah.
d. Menuju Strategi Energi Yang Berkelanjutan
Strategi energi yang lebih berkelanjutan dan rendah emisi
hendaknya dapat mengirimkan pesan yang jelas kepada investor,
produsen, dan konsumen. Strategi ini harus mendorong energi
terbarukan untuk pembangkit listrik serta efisiensi energi sektor
industri, transportasi dan rumah tangga. Hal ini dapat dicapai dengan
kebijakan dan insentif dengan tepat, agar mendorong investasi sumber
energi terbarukan. Pendekatan kebijakan yang terintegrasi dapat
mencakup: kebijakan sektor perbankan, pajak, dan depresiasi insentif,
serta kebijakan perdagangan yang membantu penerapan teknologi
yang lebih bersih. Strategi ini perlu melihat harga energi untuk
meningkatkan efisiensi energi, menghemat penggunaan bahan bakar
fosil, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.3
Indonesia yang lebih berkelanjutan adalah apabila:
• Biaya degradasi lingkugan dan perubahan iklim menurun,
sehingga semakin sedikit kekayaan yang dialihkan dari
pertumbuhan;
• Pengelolaan lingkungan yang baik berkontribusi pada
pengentasan kemiskinan dengan mengurangi dampak pada
masyarakat miskin dan pembagian keuntungan yang lebih
baik;

3
Endro Adinugroho, energi dan perubahan iklim, (Jakarta: world bank, 2000), hlm 4.

6
• Sumber daya terbarukan digunakan secara berkelanjutan,
sementara yang tidak terbarukan dikembangkan secara
bijaksana untuk investasi pada manusia dan modal fisik;
• Warga negara sadar dan berpartisipasi secara langsung dalam
masalah lingkungan atau melalui perwakilan mereka dan
organisasi lainnya.

2. PERUBAHAN IKLIM
a. Penjelasan dan Ciri-Ciri Perubahan Iklim
Iklim adalah rata-rata peristiwa cuaca di suatu daerah tertentu,
termasuk perubahan ekstrem musiman dan variasinya dalam waktu
yang relatif lama, baik secara lokal, regional atau meliputi seluruh
bumi kita dan diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang cukup lama
dari aspek-aspek seperti orbit bumi, perubahan samudera, atau
keluaran energi dari matahari. Iklim dipengaruhi oleh letak geografis
dan topografi tempat tersebut. Pengaruh posisirelatif matahari
terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri
yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim
menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.4
Perubahan iklim adalah perubahan yang terjadi pada alam dan
merujuk pada faktor iklim seperti suhu, dan hujan yang terjadi di
seluruh dunia dengan berbagai tingkat dan berbagai cara. Beberapa
contoh nya adalah pada abad ke-20 usa lebih basah dan daerah sahel
lebih kering. Ciri-ciri perubahan iklim:
• Meningkatnya pemanasan
• Jumlah karbon dioksida yang lebih banyak di atmosfer
• Lebih banyak air, tetapi penyebarannya tidak merata
• Kenaikan permukaan laut
• Pengurangan tutupan salju

4
Nadia Shabrina, perubahan iklim dalam
academia.edu/9672128/makalah_perubahan_iklim diakses pada Sabtu, 23 Maret 1996, 17.50 WIB.

7
b. Contoh Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang terjadi di dunia maupun di Indonesia
memberi dampak nyata bagi kehidupan. Salah satu Contoh dampak
nyata dari perubahan iklim adalah terancam gagal panennya para
petani di belantikan karena perubahan iklim yang tidak dapat ditebak.
Sungai belantikan terletak dikecamatan belantikan, kabupaten
lamandau kalteng. Desa-desa yang mengalami gagal panenantara lain
desa bintang mangalih, desa kahingai, desa banuatan. Hal ini
berdampak kepada petani tradisional yang memakai sistem padi
gunung atau ladang berpindah. Kegiatan petanidengan sistem padi
gunung biasanya dimulai di saat penghujung musim kemarau dan masa
pertumbuhan padi di musim hujan
c. Penyebab Perubahan Iklim
Perubahan iklim tidak terjadi secara tiba-tiba, peristiwa ini terjadi
oleh berbagai sebab. Ada yang disebabkan oleh ulah manusia, ada pula
yang terjadi karena faktor alam. Beberapa penyebab perubahan iklim
karena faktor alam, adalah sebagai berikut:
1) Pemanasan Bumi: Bumi memiliki system tersendiri untuk
memanaskan temperaturnya dengan cara menghasilkan efek gas
rumah kaca. Karena jika tidak ada gas rumah kaca, bumi
sebetulnya akan 33º lebih dingin dari yang sekarang dan perbedaan
suhu siang dan malam akan sangat ketara, sehingga tidak
memungkinkan untuk dihuni oleh makhluk hidup. Namun karena
adanya gas rumah kaca, bumi tidak terlalu panas juga tidak terlalu
dingin. Gas rumah kaca ini berada pada ambang batas normal,
sehingga tidak mengakibatkan bencana alam.
2) Aktivitas Matahari: Sejumlah variasi dari aktivitas matahari yang
telah diamati dari penelitian sunspot danisotope berilium. Matahari
memancarkan radiasi kebumi yang selanjutnya akan diserap oleh
bumi. Namun jika pancaran panas matahari ini terlalu banyak,
bumi tidak dapat menyerapnya dan yang terjadi adalah panas ini

8
terperangkap didalam bumi dan menyebabkan bumi menjadi lebih
panas dari yang seharusnya.
3) Bervariasinya Jalur Orbit: Bumi jalur orbit bumi bervariasi dari
mulai hamper berbentuk lingkaran sampai sedikit elips dalam
siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi dalam jarak
bumi-matahari. Poros bumi pun bervariasi kemiringannya dalam
siklus sekitar 42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan
bumi yang terpapar kepada matahari. Periode-periode variasi orbit
dan gerak poros bumi itu telah mempengaruhi perubahan iklim
sepanjang zaman.
4) Pergeseran Lempeng Tektonik: Bumi ini terdiri dari lempeng
tektonik yang saling bergerak dan bergesekan satu sama lain. Hal
ini menyebabkan reposisi benua, keausan, penyimpanan karbon,
sulfur, besar-besaran dan peningkatan glaciation. Gas karbon (co2)
terkandung dalam lempeng tanah, danau dan kolam magma yang
gunungnya masih aktif. Jika terjadi pergeseran lempeng, maka
struktur tanah akan berubah, menyebabkan perubahan susunan atas
karbon yang tadinya ada dibawah akan berpindah keatas
permukaan. Bahaya dari co2 adalah dapat mengurangi hemoglobin
dalam pengikatan o2 sehingga makhluk hidup akan kesulitan
bernapas, dan juga co2 memiliki karakteristik yang kasat mata
sehingga sulit dideteksi. Fenomena letusan gunung berapi dan
geiser, dapat mempengaruhi iklim.
5) El Nino dan La Nina: El nino adalah proses terjadinya peningkatan
temperature atau suhu air laut didaerah perudan ekuador yang
dapat berdampak mengganggu iklim secara global. Peristiwa ini
umumnya terjadi dalam waktu dua sampai tujuh tahun sekali.
Sedangkan la nina adalah kebalikan dari elnino, yaitu ketika suhu
atau temperatur air laut didaerah peru dan ekuador menjadi dingin.
Peristiwa la nina bisa menyebabkan angina kencang, hujan lebat
dan juga banjir didaerah-daerah sekitar Indonesia.

9
Beberapa penyebab perubahan iklim karena faktor manusia, adalah
sebagai berikut:
1) Gas Rumah Kaca: Salah satu aktifitas manusia yang merusak
lingkungan adalah penggunaan barang yang menggunakan
pembakaran fosil sebagai bahan bakar utamanya, seperti mobil dan
motor. Hasil pembakaran bahan bakar fosil ini adalah gas co2. Gas
ini dapat mengakibatkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca adalah
terjadinya peningkatan suhu udara di muka bumi akibat semakin
banyaknya gas pencemar di dalam udara, hasil dari polusi buangan
pabrik dan bahan samping dari pembakaran bahan bakar fosil
berupa gas co2, co, no2, so2, hcn, hcl, h2s, hf, dan nh4. Semakin
hari zat-zat ini makin terakumulasi dan semakin tinggi kadarnya
dan hal tersebut menghambat radiasi matahari yang mencapai
permukaan bumi. Sebagian sinar matahari dipantulkan ke angkasa,
tetapi tertahan oleh gas lain yang kembali dipantulkan ke bumi,
hingga berakibat semakin panasnya udara di permukaan bumi.
Kenaikan suhu ini kan berakibat pada pencairan es di kutub lalu
meningkatnya permukaan air laut hingga terendamnya area di
sekitartepi pantai hingga berkuragnya wilayah kepulauan.
2) Aktifitas Manusia: Kegiatan manusia merupakan penyebab
terjadinya perubahan iklim, terlebih aktivitas manusia yang
melakukan pengrusakan lingkungan seperti penebangan hutan,
pembangun pemukiman didaerah resapan air, membuang limbah
pabrik sembarangan, dan lain sebagainya. Salah satunya yaitu
melakukan penebangan hutan sembarangan. Pohon adalah sebagai
salah satu sumber daya alami yang akan menyerap co2 yang kita
keluarkan. Apabila terlalu banyak pohon yang ditebang akan
menyebabkan co2 yang ada tidak akan mampu terserap oleh
pohonsehingga menyebabkan pemanasan global.

10
d. Upaya Untuk Mencegah Perubahan Iklim Terjadi
Upaya untuk mencegah perubahan iklim terjadi dapat dilakukan
melalui beberapa cara, di antaranya:
1) Mengurangi emisi gas rumah kaca: Emisi gas rumah kaca seperti
karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida merupakan faktor
utama penyebab perubahan iklim. Oleh karena itu, mengurangi
emisi gas rumah kaca dengan cara mengurangi penggunaan bahan
bakar fosil, meningkatkan penggunaan energi terbarukan,
meningkatkan efisiensi energi, dan memperkuat kebijakan yang
berhubungan dengan lingkungan dapat membantu memperlambat
laju perubahan iklim.
2) Meningkatkan efisiensi energi: Mengurangi konsumsi energi
dengan cara meningkatkan efisiensi energi dapat membantu
mengurangi emisi gas rumah kaca. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi antara lain
menggunakan teknologi yang lebih efisien, mengurangi konsumsi
energi di rumah, dan memilih kendaraan yang lebih efisien.
3) Menggunakan energi terbarukan: Meningkatkan penggunaan
energi terbarukan seperti energi matahari, angin, air, panas bumi,
dan biomassa dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pengembangan teknologi energi terbarukan juga dapat membantu
mengurangi biaya produksi dan mempercepat adopsi energi
terbarukan.
4) Menjaga keanekaragaman hayati: Keanekaragaman hayati sangat
penting bagi keseimbangan ekosistem dan dapat membantu
mengurangi emisi gas rumah kaca. Melestarikan hutan, menanam
pohon, dan mendukung pengembangan pertanian yang
berkelanjutan dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati
dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
5) Meningkatkan kesadaran masyarakat: Meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang perubahan iklim dan upaya untuk mencegah

11
perubahan iklim dapat membantu mengurangi emisi gas rumah
kaca dan memperlambat laju perubahan iklim. Pendidikan,
kampanye lingkungan, dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
lingkungan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan
dukungan masyarakat terhadap upaya mencegah perubahan iklim.5

5
Nadia Shabrina, Perubahan Iklim, dalam
academia.edu/9672128/makalah_perubahan_iklim, diakses pada Sabtu, 23 Maret 1996, 17.50
WIB.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki
oleh suatu benda. Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan
hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat
tergantung pada ketersediaan energi yang cukup. Untuk menghindari krisis
energi yang dikarenakan keterbatasan energi di alam diperlukanlan energi
terbarukan. Dengan adanya energi terbarukan diharapkan kebutuhan
manusia akan sumber energi tidak akan berkurang.
Perubahan iklim bisa terjadi di muka bumi disebabkan karena
beberapa faktor. Baik faktor alami dari alam maupun faktor manusia
seperti aktivitas-aktivitas manusia yang berpengaruh terhadap alam.
Namun, sebagian besar perubahan iklim diakibatkan oleh manusia.
Adapun tugas manusia dalam menghadapi perubahan iklim terjadi adalah
dengan mengelola bumi dengan baik serta sebisa mungkin bertindak hal-
hal positif yang tidak memperparah keadaan bumi khususnya iklim.
B. Saran
Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sumber energi maka
energi terbarukan harus lebih dikembangkan. Namun dalam
pengembangannya harus ada aspek – aspek yang perlu di perhatikan, salah
satunya adalah lingkungan. Hemat energi berarti mencegah terjadinya
krisis energi.
Dalam menghadapi perubahan iklim yang terjadi, diperlukan
adanya kesadaran didiri masyarakat untuk menjaga lingkungan dan
melakukan hal-hal yang dapat meminimalisir dampak buruk dari
perubahan iklim atau bahkan global warming. Selain itu kerja sama yang
baik antara pemerintah dan elemen dari masyarakat juga sangat diperlukan
untuk mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adinugroho, Endro. Energi Dan Perubahan Iklim. Jakarta: world bank. 2000

Hilman, M, dkk. 2007. Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan


Iklim. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Jakarta, Indonesia.

Nadia Shabrina, Perubahan Iklim, dalam


academia.edu/9672128/makalah_perubahan_iklim, diakses pada Sabtu, 23
Maret 1996, 17.50 WIB.

Pusat Data dan Informasi. 2006. Statistik Ekonomi Energi Indonesia 2006.
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Indonesia.

Wikipedia, Energi Terbarukan, dalam id.wikipedia.org/wiki/energi_terbarukan,


diakses pada Senin 10 April 2023, 12.30 WIB.

14

Anda mungkin juga menyukai