Kelas / Semester :
PAI J / 4
Disusun Oleh :
Dosen pengampu :
2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya lah
Informasi Dan Komunikasi”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Arinza
Regina Syuri, M.Pd. Pada Mata kuliah Teknologi Informasi Pembelajaran di Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung. Selain itu, Kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
Komunikasi.
Kami menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Arinza Regina
Syuri, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Teknologi Informasi Pembelajaran, karena tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan untuk kami. Kami ucapkan juga
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
A. Simpulan ...................................................................................................................... 16
B. Saran............................................................................................................................. 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dilatarbelakangi upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan strategi
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan yang sejalan
dengan upaya masyarakat dunia yang sedang mengembangkan tatanan masyarakat
informasi. Maka upaya pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan telah dimulai dan
sudah banyak berbagai inisiatif agar sekolah memanfaatkan TIK.
Pemerintah melalui Permendiknas Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/ MTS, dan SMA/MA pada
poin D.6 menegaskan bahwa standar untuk sarana laboroturium komputer pada sekolah
yang berisi antara lain: a) berfungsi sebagai tempat mengembangkan keterampilan
dalam bidang TIK, b) dapat menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja
dalam kelompok @ 2 orang, c) rasio minimum luas ruang laboratorium komputer 2
m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang,
luas minimum ruang laboratorium komputer 30 m2. Lebar minimum ruang laboratorium
komputer 5 meter, Dilengkapi sarana minimal sebagaimana yang distandarkan.
Beberapa penerapan ICT yang mungkin digunakan di sekolah di antaranya
adalah: Jaringan Komputer Lokal (Local Area Network), Koneksi ke Internet,
Laboratorium Komputer, Sistem Informasi yang berkaitan dengan kegiatan sekolah
seperti Perpustakaan, Data Siswa, Bahan Pelajaran dan lain-lain. Penerapan sejumlah
model teknologi ini harus dalam sebuah kesatuan. Integrasi teknologi ini harus menjadi
sebuah bentuk penerapan yang mendukung secara utuh proses yang dilaksanakan
sehari-hari di sekolah, sehingga usaha dan dana yang dikeluarkan untuk pengadaannya
tidak menjadi sia-sia.
iii
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu laboratorium TIK?
2. Apa saja infrastruktur ICT di Laboratorium TIK?
3. Apa yang dimaksud dengan strategi pengadaan sarana ?
4. Bagaimana tata letak peralatan laboratorium?
5. Apa saja aplikasi keamanan client-server di Laboratorium TIK?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu laboratorium TIK
2. Mengetahui apa saja infrastruktur ICT di Laboratorium TIK
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan strategi pengadaan sarana
4. Mengetahui bagaimana tata letak peralatan laboratorium?
5. Mengetahui apa saja aplikasi keamanan client-server di Laboratorium TIK
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Laboratorium TIK
1. Laboratorium Komputer
Laboratorium Komputer mungkin sebuah bentuk penggunaan Teknologi
Informasi di sekolah yang dianggap paling lazim. Walaupun Laboratorium
Komputer dapat menjadi tempat yang memberi fungsi cu- kup banyak, tapi
umumnya hanya digunakan untuk melakukan proses belajar menggunakan
komputer. Dalam pemberian materi pelajaran kom- puter adalah tepat jika tidak
berorientasi pada sebuah produk. Pengertian dasar tentang penggunaan komputer
jauh lebih penting disampaikan kepada pengguna komputer. Hal ini sudah cukup
terakomodasi dalam Buku Panduan KBK yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional.
Selain fungsi utama sebagai tempat belajar komputer, Laboratorium Komputer
sangat mungkin dioptimalkan penggunaannya. Siswa yang memiliki bakat yang
kuat terhadap komputer dapat melakukan eksperi- men dan eksplorasi lebih lanjut
di Laboratorium Komputer. Dengan memberikan keleluasaan penggunaan, dan
bimbingan yang cukup, maka Laboratorium ini akan menjadi tempat yang amat
berguna bagi mereka.
Pelatihan/diskusi penggunaan komputer bagi komunitas internal di sekolah
dapat juga dilakukan di laboratorium ini. Jika memungkinkan. pelatihan komputer
bagi siswa/masyarakat luar dapat menggunakan Labo-ratorium komputer yang
dimiliki sebuah sekolah. Akan sangat menye-nangkan juga jika beberapa siswa yang
mempunyai kemampuan lebih dalam bidang komputer, aktif dalam menjalankan
kegiatan semacam ini.
1
antar komputer, dengan memanfaatkan Jaringan komputer kita dapat membangun
berbagai sistem informasi yang berkaitan dengan tugas sehari-hari di sekolah.
Jaringan Lokal juga dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan internet.
3. Internet
Koneksi ke internet akan memberikan banyak manfaat bagi kegiatan di sekolah,
dan tidak lupa mempertimbangkan bahwa internet seperti pisau bermata dua, yang
mempunyai sisi negatifnya. Dengan penggunaan yang bijak, internet akan
memberikan bantuan yang sangat berharga bagi pelaksanaan proses pengajaran dan
kegiatan lain di sekolah.
4. Sistem Informasi
Dari jaringan komputer lokal yang dimiliki akan sangat mungkin untuk
menambahkan/membangun berbagai sistem informasi di atasnya. Untuk lingkungan
sekolah, biasanya akan berkaitan dengan sistem informasi data siswa, sistem
informasi mata pelajaran, perpustakaan, local message, forum diskusi, dan berbagai
kemungkinan lainnya. Sistem informasi ini diharapkan berguna untuk meningkatkan
kualitas pelak- sanaan kegiatan di sekolah. Seperti penyimpanan data yang lebih
tertata dan akurat, penampilan data yang lebih cepat, dan dapat membantu untuk
menentukan sebuah keputusan dari data yang telah diproses sesuai keperluan.
2
yang harus ditanggung oleh sekolah adalah restrukturisasi dalam pengelolaan se- kolah
(capacity building), profesionalisme guru, penyiapan infrastruktur, kesiapan siswa
dalam proses belajar dan iklim akademik sekolah.Permasalahan yang dihadapi banyak
sekolah saat ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar, guru, infrastruktur sekolah,
pembiayaan, efektivitas pembelajaran, Sistem penyelenggaraan dan daya dukung seko-
lah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK, salah satu imbasnya
mengakibatkan minimnya peralatan laboratorium yang tidak sebanding dengan jumlah
siswa. Hal ini diperlukan strategi dalam upaya mengembangkan peralatan dan fungsi
laboratorium.
Beberapa strategi tersebut adalah dengan penataan infrastruktur misalnya pengadaan
komputer rakitan yang spesifikasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, jika
laboratorium dirancang untuk meng- gunakan jaringan workgroup maka penggunaan
teknologi thin client merupakan solusi yang tepat karena dapat meminimalkan
pemakaian hardware. Selain daripada optimasi hardware sistem manajemen juga perlu
ditinjau kembali yaitu dengan menjadikan laboratorium sebagai sarana
perpustakaan dan pusat informasi. Tujuan dari kegiatan pengadaan dan pembenahan
lab komputer dil sekolah, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Agar terlaksananya prose pembelajaran TIK sesuai dengan amanat dan tuntutan
kurikulum terbaru (KTSP).
2. Agar pihak pimpinan madrasah, guru, siswa, personel sekolah dan Stakeholder dapat
memanfaatkan keberadaan lab komputer secara lebih maksimal terutama dalam
rangka menyikapi globalisasi teknologi informasi dan komunikasi.
3. Agar dapat mendukung proses pembelajaran yang berbasis multi- media dan agar
para guru dapat memanfaatkan komputer yang ada untuk lebih membuka wawasan
dan berupaya meningkatkan kete- rampilan dalam pemanfaatan media pembelajaran
berupa teknologi komputer.
4. Agar para siswa (i) dapat mensejajarkan dirinya dengan siswa-siswa
sekolah lain yang sederajat terutama dalam hal pemanfaatan ICT
(information and communication technology) dalam belajar.
5. Agar guru dan siswa mampu memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer
yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan
3
multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi
dan interaksi antara pengajar (guru) dan pembelajar (siswa).
6. Agar guru dan siswa dapat lebih meningkatkan kreativitas mereka
dalam hal penggalian informasi dan sumber belajar serta mampu
menghidupkan iklim ilmiah yang kompetetif menuju keunggulan madrasah.
4
kebutuhan, maka akan diketahui jenis-jenis komputer yang akan diadakan serta
bentuk dan strategi lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi
kebu- tuhan adalah: Pemanfaatan Ruang Laboratorium Komputer, Pemakai, Lama
pemakaian.
b. Persiapan Sarana dan Prasarana. Dalam persiapan sarana dan prasarana
laboratorium ini, ada beberapa hal yang patut diperhatikan, yaitu:
1) Listrik.
2) Gedung.
3) Grounding
4) Meja/Kursi..
5) Pemilihan Spesifikasi.
2. Tahap Pengadaan Peralatan Laboratorium
Dalam memfasilitasi suatu Laboratorium TIK kita bisa melakukan beberapa
strategi di antaranya:
a. Beli Tunai. Pengadaan barang dengan sistem beli tunai adalah di mana pihak
sekolah membayar kepada Toko Penjualan Pengadaan Sarana Lab sebagai
pihak sponsor secara tunai terhadap perleng kapan laboratorium TIK yang
dipesannya.
b. Beli Kredit. Sistem beli kredit adalah pihak sekolah membayar ke- pada toko
penjual pengadaan sarana lab secara kredit atau cicilan perbulan terhadap sarana
lab tersebut dengan garansi perawatan dan perbaikan bervariasi mulai dari 1
sampai 2 tahun dan garansi tersebut dapat diperpanjang dengan kontrak garansi
yang baru dikemudian hari.
c. Sewa Beli. Sistem sewa beli adalah pihak sekolah membayar kepada toko
penjual pengadaan sarana lab dengan harga sewa dihitung dari jumlah siswa di
sekolah tersebut. Setelah masa sewa selesai, maka seluruh peralatan sarana dan
prasarana lab tersebut menjadi milik sekolah.
d. Saham. Sistem saham adalah toko penjual pengadaan sarana lab menerbitkan
saham senilai total investasi (100%), 50% saham te- tap dimiliki oleh toko
tersebut selaku sponsor, sedangkan 50% sisa saham ini dijual kepada keluarga
besar sekolah (Komite, guru, dan pegawai) tetapi tidak dijual kepada pihak lain..
5
e. Blockgrant. Penyediaan dana blockgrant secara umum ditujukan untuk
pemberdayaan dan peningkatan mutu PTK-PNF di provinsi dalam rangka
mengoptimalisasikan kapasitas dan kemampuan Dinas Pendidikan provinsi
sesuai tugas pokok dan fungsinya yaitu melakukan pembinaan, bimbingan dan
peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal
Prosedur yang perlu ditempuh untuk mendapatkan dana bantuan blockgrant
adalah sebagai berikut :
a) Masing-masing sekolah, lembaga pendidikan luar sekolah dan Pemerintah
Daerah yang berminat untuk mendapatkan dana bantuan 'Blockgrant
menyusun proposal yang diajukan kepada Dewan atau Komite Pendidikan
Kabupaten/Kota.
b) Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota meneliti dan menilai
proposal yang masuk, kemudian menetapkan calon yang akan mendapatkan
dana bantuan 'blockgrant".
c) Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota menerbitkan surat
keputusan penerima dana bantuan 'blockgrant' dan mengirimkannya kepada
penanggung jawab 'blockgrant' sebagai dasar untuk mencair- kannya.
d) Dana dicairkan melalui PT Pos atau bank terdekat yang langsung
diterimakan kepada penanggung jawab sekolah, lembaga pendidikan luar
sekolah atau Pemerintah Daerah yang berhak menerima dana bantuan
'blockgrant' untuk digunakan sesuai dengan proposal yang diajukan.
e) Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pem- binaan,
mengawasi dan memantau pelaksanaan program yang didu- kung dengan
dana bantuan 'blockgrant' tersebut.
Prinsip Pemberian Blockgrant :
1. Responsif. Yang dimaksudkan dengan prinsip renponsif di sini ada- lah
bahwa pemberian subsidi ini dilakukan jika ada permohonan bantuan dari
pihak Pengelola Pondok Pesantren.
2. Keadilan. Yang dimaksudkan dengan prinsip keadilan di sini adalah bahwa
pemberian subsidi ini tidak diberikan hanya kepada pondok pesantren
tertentu yang memiliki latar belakang dan ciri khas tertentu.
6
3. Pemerataan. Yang dimaksudkan dengan prinsip pemerataan di sini adalah
bahwa sedapat mungkin, pemberian bantuan ini disebarluaskan kepada
seluruh pondok pesantren yang memenuhi syarat dan memperhatikan
kemampuan anggaran yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
4. Tidak tumpang tindih. Yang dimaksudkan di sini adalah bahwa pondok
pesantren yang sudah memperoleh bantuan fisik/nonfisik dari proyek lain
yang dikelola pemerintah pusat atau daerah, tidak berhak menerima bantuan
blockgrant ini.
Syarat Penerima Bantuan :
Yang berhak menerima bantuan blockgrant adalah sekolah yang memiliki
program untuk pembangunan ruang kelas, pembangunan pondokan/asrama
atau rehabilitasi gedung dan memerlukan bantuan dana, sehubungan dengan
itu maka pada tahun anggaran 2004 ini persyaratan penerima, dapat
diuraikan sebagai berikut.
Syarat Pokok:
a) Merupakan sekolah kurang mampu tetapi potensial untuk mening- katkan
Angka Partisipasi atau Mutu Pendidikan.
b) Dalam tiga tahun terakhir tidak sedang menerima subsidi untuk kegiatan
pembangunan fisik RKB atau Rehabilitasi Gedung atau subsidi lain dari
pemerintah (pusat atau daerah).
c) Memiliki lahan sendiri (minimal berukuran lebar 9m dan panjang 11m
setiap RKB/asrama yang akan dibangun) lahan ini bisa berupa tanah atau
berupa lantai bagian atas yang sudah siap untuk mem- bangun gedung
dengan konstruksi tingkat. d) Kekurangan ruang kelas (khususnya bagi
pemohon bantuan block- grant pembangunan ruang kelas baru). Atau
gedung pondok rusak dan kurang dana untuk memperbaikinya.
d) Membuka rekening tabungan di Bank BRI Unit setempat atas nama
pengelola, yang akan dipergunakan untuk penyaluran bantuan. Syarat-
syarat tersebut merupakan syarat mutlak. Satu saja di antara lima syarat ini
tidak dipenuhi, maka suatu lembaga pemohon subsidi tidak berhak
ditetapkan menjadi penerima subsidi blockgrant.
7
Syarat Tambahan :
Tujuan khusus
Syarat Penerima
8
Persyaratan untuk menerima dana bantuan (blockgrant) bagi Dinas
Pendidikan Provinsi sebagai berikut.
Penyelenggaraan Program
9
Setelah dana blockgrant diterima oleh penanggung jawab teknis, di harapkan sesegera
mungkin melakukan kegiatan sesuai dengan program dan jadwal yang dituangkan
dalam proposal yang sudah disetujui. Mekanisme Pertanggungjawaban (Akuntabilitas)
Kinerja Dana blockgrant tahun berjalan, harus dipertanggung jawabkan dengan tolak
ukur yang sesuai dengan proposal yang telah disetujui.
Laboratorium TIK yang lengkap sebagai sarana penunjang belajar bagi perserta
didik merupakan suatu kebutuhan mutlak dan utama dalam meningkatkan mutu
pendidikan dewasa ini, sekaligus dapat digunakan untuk peningkatan status akreditasi
lembaga pendidikan tersebut.
10
bersangkutan, yang terpenting adalah pemenuhan persyaratan untuk lab komputer.
Syarat umum yang harus dipenuhi dalam tata-letak peralatan komputer adalah:
11
dengan besar ruangan yang diperlukan untuk menampung seluruh komputer yang
tersedia dibutuhkan. Ada beberapa jenis tata-letak peralatan labo- ratorium yang biasa
digunakan dalam penataan laboratorium komputer tapi yang umum digunakan ada dua
jenis yaitu: menghadap ke depan dan menghadap ke samping.
12
Network security tidak akan efektif kecuali user yang menggunakan jaringan
mengetahui tanggung jawab masing-masing. Dalam hal me- nentukan security policy,
kebijakan harus mencakup:
1. Tanggung jawab user pada keamanan jaringan, yang meliputi keha- rusan user
untuk mengganti password dalam periode tertentu, atur- an tertentu, atau memeriksa
kemungkinan terjadinya pengaksesan oleh orang lain.
2. Tanggung jawab administrator pada keamanan sistem, misalnya memantau
prosedur-prosedur yang digunakan pada host.
3. Penggunaan yang benar atas resource network, dengan menentukan siapa yang
dapat menggunakan resource tersebut, apa yang dapat dan tidak boleh dilakukan.
Berikut ini beberapa interface aplikasi software yang digunakan dalam pengelolaan
laboratorium komputer di sekolah:
1. Ipscan.
Ipscan dimanfaatkan sebagai tool ringan dan termasuk soft- ware yang bebas di
download (freeware) untuk mengetahui internet protokol dari masing-masing host
(komputer client untuk siswa) Seorang administrator dapat pula menggunakan
perintah ping de- ngan command dari run, misal ping 192.168.0.9 untuk mengetahui
status client tersebut (ternyata off).
2. Portscan
Portscan dimanfaatkan sebagai tool ringan dan termasuk software yang bebas
didownload (freeware) untuk mengetahui port yang terbuka maupun closes di dalam
remote access dari host-host yang ada.
3. Putty, VNC, dan WinSCP
Putty, VNC, WinSCP, SSH, OpenSSH dan yang lain meskipun secara interface
mempunyai perbedaan-perbedaan namun peman- faatannya sering kali untuk
kepentingan remote access antarkomputer baik yang berbasis windows maupun
linux. Dengan remote access ini kita dapat masuk ke dalam komputer lain dan
memerintahkannya untuk bekerja meskipun secara fisik kita berada di komputer
yang berbeda. Jika beberapa tahun yang lalu orang mengenal telnet untuk aktivitas
remote access, saat ini banyak pengguna yang beralih ke aplikasi yang lain. NetOp,
Radmin, dan Netsupport
13
4. NetOp, Radmin dan Netsupport
adalah tools aplikasi yang sering kali dimanfaatkan di dalam pengelolaan
sebuah laboratorium komputer untuk melakukan monitoring terhadap aktivitas para
siswa dalam memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran dan pelatihan.
Dengan tools aplikasi tersebut, seorang administrator atau guru dapat melakukan
aktivitas monitoring terhadap semua komputer yang digunakan oleh para siswa,
aktivitas apa pun yang dilakukan siswa termasuk memberikan message baik berupa
voice maupun text sebagai bentuk reward maupun punishment.
Dengan tools di atas guru dapat pula melalukan lock (pengun- cian) pada sebuah
atau beberapa komputer client bila siswa mela- kukan aktivitas yang melanggar tata
tertib sekolah. Bahkan guru dapat melakukan perintah shutdown pada komputer-
komputer client sebagai alternatif bila terdapat siswa yang keluar dari aktivitas
kegiatan pembelajaran maupun keluar dari norma-norma yang ada. Aplikasi
Netsupport untuk Aktivitas Client Server
Sebelum melakukan aktivitas dengan aplikasi netsupport atau yang lain, maka
diperlukan konfigurasi jaringan terlebih dahulu, workgroup. TCP/IP maupun
menggunakan sarana yang lain. Pengaturan jaringan komputer pada windows XP
tidak jauh berbeda dengan windows 9x/ Me. Pengaturan ini dilakukan agar
komputer-komputer dapat saling berkomunikasi di dalam jaringan tersebut. Untuk
itu diperlukan peng- aturan IP (internet protokol) yang sekelas terhadap komputer-
komputer yang ada. Berikut langkah konfigurasinya, klik kanan My Network Places,
pada desktop maupun control panel untuk memunculkan menu popup. Setelah itu
akan muncul jendela baru yang menampilkan setting koneksi jaringan yang dimiliki
(yang aktif) oleh sebuah komputer, baik dial up, local area network, wireless.
Klik kanan mouse pada local area connection, pilih properties yang berisi
komponen-komponen jaringan komputer yang digunakan oleh windows XP. Pilih
Internet protocol (TCP/IP) untuk melakukan peng- aturan NetId, HostId dan
Maskingnya.
Untuk memudahkan pengaturan beberapa jaringan, lebih baik dila- kukan
pengaturan workgroup untuk tiap-tiap jaringan yang berbeda. Misalnya sebuah
workgroup dengan nama laboratorium (atau bisa apa saja untuk sebuah nama) untuk
14
menandakan sebuah jaringan di labo- ratorium komputer. Klik kanan pada My
Computer pilih properties, pada system properties pilih tab Computer Name dan klik
change untuk melakukan perubahan pada nama komputer (tuliskan nama komputer
di Computer name misalnya azzam dan lakukan perubahan workgroup misalnya
laboratorium. Setelah selesai klik ok, bila komputer menghendaki restrart ikuti
untuk melakukan konfigurasi.
Bila pengaturan (set hardware dan software) telah dilakukan maka selanjutnya
adalah:
1. Menyiapkan software netsupport school pro.
2. Melakukan installasi software, pilih teacher untuk komputer server dan pilih
student untuk komputer client.
3. Melakukan konfigurasi dan deteksi seluruh komputer client. Bila semua
komputer client telah terdeteksi dengan baik lakukan peng- aturan group
pada server. Misalnya komputer 1, komputer 2, kom- puter 3, group barat.
komputer 6, komputer 7, komputer 8, komputer 9 dan komputer 10 untuk
group utara dan sebagainya.
4. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh netsupport antara lain sebagai berikut.
a. Chat baik dengan text maupun voice.
b. Show kepada seluruh atau sebagian komputer client.
c. View (melihat desktop) seluruh atau sebagian komputer
d. File transfer protocol untuk aktivitas transfer data/file.
e. Penguncian pada sebagian fungsi atau seluruh fungsi komputer jauh
client.
f. Remote jarah jauh.
g. Reboot atau mematikan komputer client.
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Permasalahan yang banyak timbul adalah kesiapan dari SDM yang ada, baik
secara nasional maupun regional. Ditinjau dari segi sumber daya manusia saat ini
masih banyak masyarakat pendidikan masih enggan untuk mempelajari teknologi,
terutama yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sikap
apatis terhadap teknologi yang sebenarnya dapat membantu mempercepat proses
transfer penge- tahuan sering kita jumpai pada masyarakat pendidikan. Ironisnya
adalah ketidakaktifan dalam belajar teknologi informasi dengan alasan usia yang
sudah mendekati masa purna kerja "Biarlah anak-anak saya saja yang belajar" kalimat
16
demikian sering kita jumpai dalam dialog sesama profesi pendidikan. Bukankah
belajar itu tanpa mengenal usia? Dan belajar yang optimal saat ini adalah belajar di
mana teknologi informasi yang berkembang saat ini digunakan sebagai media untuk
mempelajari ilmu pengetahuan yang lain. Pada kenyataannya perangkat teknologi
informasi sangat membantu sekali pada setiap kinerja di masyarakat, dengan satu
syarat mau untuk menguasai dengan jalan mempelajari dalam artian meluangkan
waktu untuk belajar mengaplikasikan perangkat teknologi informasi untuk menunjang
pekerjaan yang ditekuni. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi itu sendiri
tidak dapat dibendung, se- hingga memaksa semua masyarakat untuk
menggunakannya, dan sasaran yang paling tepat adalah dengan mengaplikasikan pada
semua sektor kehidupan yang bertolak dari sektor pendidikan.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Depok : PT Raja Grafindo Persada
18