Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah : Teknologi Informasi Pembelajaran

Kelas / Semester :

PAI J / 4

Disusun Oleh :

1. Ana Munawaroh 2111010011

2. Dio Raihan rakasiwi 2111010037

3. Mita Neli Hastuti 2111010092

4. Siti Nurul Rohmah 2111010143

Dosen pengampu :

Arinza Regina Syuri, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan

kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya lah

kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Laboratorium Teknologi

Informasi Dan Komunikasi”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Arinza

Regina Syuri, M.Pd. Pada Mata kuliah Teknologi Informasi Pembelajaran di Universitas Islam

Negeri Raden Intan Lampung. Selain itu, Kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah

wawasan bagi pembaca mengenai Manajemen Laboratorium Teknologi Informasi Dan

Komunikasi.

Kami menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Arinza Regina
Syuri, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Teknologi Informasi Pembelajaran, karena tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan untuk kami. Kami ucapkan juga
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 16 Mei 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... iii

A. Latar Belakang............................................................................................................. iii


B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... iv
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... iv

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 1

A. Laboratorium TIK ....................................................................................................... 1


B. Infrastruktur ICT di Laboratorium TIK ..................................................................... 2
C. Strategi Pengadaan Sarana .......................................................................................... 4
D. Tata Letak Peralatan Laboratorium ............................................................................ 10
E. Aplikasi Keamanan Client-Server di Laboratorium TIK ......................................... 12

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 16

A. Simpulan ...................................................................................................................... 16
B. Saran............................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilatarbelakangi upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan strategi
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan yang sejalan
dengan upaya masyarakat dunia yang sedang mengembangkan tatanan masyarakat
informasi. Maka upaya pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan telah dimulai dan
sudah banyak berbagai inisiatif agar sekolah memanfaatkan TIK.
Pemerintah melalui Permendiknas Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/ MTS, dan SMA/MA pada
poin D.6 menegaskan bahwa standar untuk sarana laboroturium komputer pada sekolah
yang berisi antara lain: a) berfungsi sebagai tempat mengembangkan keterampilan
dalam bidang TIK, b) dapat menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja
dalam kelompok @ 2 orang, c) rasio minimum luas ruang laboratorium komputer 2
m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang,
luas minimum ruang laboratorium komputer 30 m2. Lebar minimum ruang laboratorium
komputer 5 meter, Dilengkapi sarana minimal sebagaimana yang distandarkan.
Beberapa penerapan ICT yang mungkin digunakan di sekolah di antaranya
adalah: Jaringan Komputer Lokal (Local Area Network), Koneksi ke Internet,
Laboratorium Komputer, Sistem Informasi yang berkaitan dengan kegiatan sekolah
seperti Perpustakaan, Data Siswa, Bahan Pelajaran dan lain-lain. Penerapan sejumlah
model teknologi ini harus dalam sebuah kesatuan. Integrasi teknologi ini harus menjadi
sebuah bentuk penerapan yang mendukung secara utuh proses yang dilaksanakan
sehari-hari di sekolah, sehingga usaha dan dana yang dikeluarkan untuk pengadaannya
tidak menjadi sia-sia.

iii
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu laboratorium TIK?
2. Apa saja infrastruktur ICT di Laboratorium TIK?
3. Apa yang dimaksud dengan strategi pengadaan sarana ?
4. Bagaimana tata letak peralatan laboratorium?
5. Apa saja aplikasi keamanan client-server di Laboratorium TIK?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu laboratorium TIK
2. Mengetahui apa saja infrastruktur ICT di Laboratorium TIK
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan strategi pengadaan sarana
4. Mengetahui bagaimana tata letak peralatan laboratorium?
5. Mengetahui apa saja aplikasi keamanan client-server di Laboratorium TIK

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Laboratorium TIK
1. Laboratorium Komputer
Laboratorium Komputer mungkin sebuah bentuk penggunaan Teknologi
Informasi di sekolah yang dianggap paling lazim. Walaupun Laboratorium
Komputer dapat menjadi tempat yang memberi fungsi cu- kup banyak, tapi
umumnya hanya digunakan untuk melakukan proses belajar menggunakan
komputer. Dalam pemberian materi pelajaran kom- puter adalah tepat jika tidak
berorientasi pada sebuah produk. Pengertian dasar tentang penggunaan komputer
jauh lebih penting disampaikan kepada pengguna komputer. Hal ini sudah cukup
terakomodasi dalam Buku Panduan KBK yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional.
Selain fungsi utama sebagai tempat belajar komputer, Laboratorium Komputer
sangat mungkin dioptimalkan penggunaannya. Siswa yang memiliki bakat yang
kuat terhadap komputer dapat melakukan eksperi- men dan eksplorasi lebih lanjut
di Laboratorium Komputer. Dengan memberikan keleluasaan penggunaan, dan
bimbingan yang cukup, maka Laboratorium ini akan menjadi tempat yang amat
berguna bagi mereka.
Pelatihan/diskusi penggunaan komputer bagi komunitas internal di sekolah
dapat juga dilakukan di laboratorium ini. Jika memungkinkan. pelatihan komputer
bagi siswa/masyarakat luar dapat menggunakan Labo-ratorium komputer yang
dimiliki sebuah sekolah. Akan sangat menye-nangkan juga jika beberapa siswa yang
mempunyai kemampuan lebih dalam bidang komputer, aktif dalam menjalankan
kegiatan semacam ini.

2. Jaringan Komputer Lokal (Local Area Network)


Jaringan Komputer umumnya sudah menjadi kebutuhan dasar jika sebuah
institusi memiliki banyak komputer. Dengan membangun Jaringan Komputer Lokal,
akan diperoleh sejumlah keuntungan. Selain fungsi dasarnya untuk komunikasi data

1
antar komputer, dengan memanfaatkan Jaringan komputer kita dapat membangun
berbagai sistem informasi yang berkaitan dengan tugas sehari-hari di sekolah.
Jaringan Lokal juga dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan internet.

3. Internet
Koneksi ke internet akan memberikan banyak manfaat bagi kegiatan di sekolah,
dan tidak lupa mempertimbangkan bahwa internet seperti pisau bermata dua, yang
mempunyai sisi negatifnya. Dengan penggunaan yang bijak, internet akan
memberikan bantuan yang sangat berharga bagi pelaksanaan proses pengajaran dan
kegiatan lain di sekolah.

4. Sistem Informasi
Dari jaringan komputer lokal yang dimiliki akan sangat mungkin untuk
menambahkan/membangun berbagai sistem informasi di atasnya. Untuk lingkungan
sekolah, biasanya akan berkaitan dengan sistem informasi data siswa, sistem
informasi mata pelajaran, perpustakaan, local message, forum diskusi, dan berbagai
kemungkinan lainnya. Sistem informasi ini diharapkan berguna untuk meningkatkan
kualitas pelak- sanaan kegiatan di sekolah. Seperti penyimpanan data yang lebih
tertata dan akurat, penampilan data yang lebih cepat, dan dapat membantu untuk
menentukan sebuah keputusan dari data yang telah diproses sesuai keperluan.

B. Infrastruktur ICT di Labolatorium TIK


Pergeseran paradigma dalam pranata pendidikan yang semula terpusat menjadi
desentralistis membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di
tingkat sekolah. Kebijakan tersebut dapat di- maknai sebagai pemberian otonomi yang
seluas-luasnya kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalamnya
berinovasi dalam pe- ngembangan kurikulum dan model-model pembelajaran.
Otonomi yang luas itu, hendaknya diimbangi dengan perubahan yang berorientasi
kepada kinerja dan partisipasi secara menyeluruh dari komponen pendidikan yang
terkait. Kondisi ini gayut dengan perubahan kurikulum yang sedang diluncurkan dewasa
ini oleh pemerintah, yakni kurikulum tingkat satuan pendidkan (KTSP). Konsekuensi

2
yang harus ditanggung oleh sekolah adalah restrukturisasi dalam pengelolaan se- kolah
(capacity building), profesionalisme guru, penyiapan infrastruktur, kesiapan siswa
dalam proses belajar dan iklim akademik sekolah.Permasalahan yang dihadapi banyak
sekolah saat ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar, guru, infrastruktur sekolah,
pembiayaan, efektivitas pembelajaran, Sistem penyelenggaraan dan daya dukung seko-
lah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK, salah satu imbasnya
mengakibatkan minimnya peralatan laboratorium yang tidak sebanding dengan jumlah
siswa. Hal ini diperlukan strategi dalam upaya mengembangkan peralatan dan fungsi
laboratorium.
Beberapa strategi tersebut adalah dengan penataan infrastruktur misalnya pengadaan
komputer rakitan yang spesifikasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, jika
laboratorium dirancang untuk meng- gunakan jaringan workgroup maka penggunaan
teknologi thin client merupakan solusi yang tepat karena dapat meminimalkan
pemakaian hardware. Selain daripada optimasi hardware sistem manajemen juga perlu
ditinjau kembali yaitu dengan menjadikan laboratorium sebagai sarana
perpustakaan dan pusat informasi. Tujuan dari kegiatan pengadaan dan pembenahan
lab komputer dil sekolah, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Agar terlaksananya prose pembelajaran TIK sesuai dengan amanat dan tuntutan
kurikulum terbaru (KTSP).
2. Agar pihak pimpinan madrasah, guru, siswa, personel sekolah dan Stakeholder dapat
memanfaatkan keberadaan lab komputer secara lebih maksimal terutama dalam
rangka menyikapi globalisasi teknologi informasi dan komunikasi.
3. Agar dapat mendukung proses pembelajaran yang berbasis multi- media dan agar
para guru dapat memanfaatkan komputer yang ada untuk lebih membuka wawasan
dan berupaya meningkatkan kete- rampilan dalam pemanfaatan media pembelajaran
berupa teknologi komputer.
4. Agar para siswa (i) dapat mensejajarkan dirinya dengan siswa-siswa
sekolah lain yang sederajat terutama dalam hal pemanfaatan ICT
(information and communication technology) dalam belajar.
5. Agar guru dan siswa mampu memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer
yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan

3
multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi
dan interaksi antara pengajar (guru) dan pembelajar (siswa).
6. Agar guru dan siswa dapat lebih meningkatkan kreativitas mereka
dalam hal penggalian informasi dan sumber belajar serta mampu
menghidupkan iklim ilmiah yang kompetetif menuju keunggulan madrasah.

C. Strategi Pengadaan Sarana


Dimasa ini perkembangan di berbagai bidang khususnya di bidang TIK semakin
meningkat pesat, untuk itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu
untuk menghadapi perkembangan zaman di era teknologi ini yang semakin maju. Terjait
dengan sumber daya manusia, maka tidak bisa terlepas dari dunia pendidikan, oleh
karena itu dunia pendidikan sangat berperan penting dalam menciptakan sumber daya
manusia yang handal, profesional, dan mampu berkembang sesuai dengan tuntutan
kemajuan zaman.
Sejalan dengan itu pemerintah melalui menteri pendidikan member- lakukan metode
pembelajaran dengan sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dengan
metode ini diharapkan peserta didik yang lulus dari sekolah diharapkan sudah siap
dengan lapangan pekerjaan yang akan dihadapinya. Untuk mewujudkan metode KTSP
ini harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Untuk itu diharapkan setidaknya sekolah harus memiliki sarana prasarana sebagai
alat pendukungnya. Dengan adanya laboratorium TIK yang lengkap sebagai sarana
penunjang belajar bagi perserta didik me- rupakan suatu kebutuhan mutlak dan utama
dalam meningkatkan mutu pendidikan dewasa ini, sekaligus dapat digunakan untuk
peningkatan status akreditasi lembaga pendidikan tersebut.
Untuk membantu tercapainya program tersebut kami membuat Stategi pengadaan
sarana dan prasarana Laboratorium TIK untuk memenuhi standar kebutuhan di sekolah
dengan harga terjangkau dan bergaransi atas risiko kerusakan yang terjadi dikemudian
hari.
1. Tahapan Pembangunan
a. Identifikasi Kebutuhan. Langkah ini yang paling sering dilupakan oleh SMK atau
instansi yang akan membangun sebuah laboratorium komputer. Dengan identifikasi

4
kebutuhan, maka akan diketahui jenis-jenis komputer yang akan diadakan serta
bentuk dan strategi lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi
kebu- tuhan adalah: Pemanfaatan Ruang Laboratorium Komputer, Pemakai, Lama
pemakaian.
b. Persiapan Sarana dan Prasarana. Dalam persiapan sarana dan prasarana
laboratorium ini, ada beberapa hal yang patut diperhatikan, yaitu:
1) Listrik.
2) Gedung.
3) Grounding
4) Meja/Kursi..
5) Pemilihan Spesifikasi.
2. Tahap Pengadaan Peralatan Laboratorium
Dalam memfasilitasi suatu Laboratorium TIK kita bisa melakukan beberapa
strategi di antaranya:
a. Beli Tunai. Pengadaan barang dengan sistem beli tunai adalah di mana pihak
sekolah membayar kepada Toko Penjualan Pengadaan Sarana Lab sebagai
pihak sponsor secara tunai terhadap perleng kapan laboratorium TIK yang
dipesannya.
b. Beli Kredit. Sistem beli kredit adalah pihak sekolah membayar ke- pada toko
penjual pengadaan sarana lab secara kredit atau cicilan perbulan terhadap sarana
lab tersebut dengan garansi perawatan dan perbaikan bervariasi mulai dari 1
sampai 2 tahun dan garansi tersebut dapat diperpanjang dengan kontrak garansi
yang baru dikemudian hari.
c. Sewa Beli. Sistem sewa beli adalah pihak sekolah membayar kepada toko
penjual pengadaan sarana lab dengan harga sewa dihitung dari jumlah siswa di
sekolah tersebut. Setelah masa sewa selesai, maka seluruh peralatan sarana dan
prasarana lab tersebut menjadi milik sekolah.
d. Saham. Sistem saham adalah toko penjual pengadaan sarana lab menerbitkan
saham senilai total investasi (100%), 50% saham te- tap dimiliki oleh toko
tersebut selaku sponsor, sedangkan 50% sisa saham ini dijual kepada keluarga
besar sekolah (Komite, guru, dan pegawai) tetapi tidak dijual kepada pihak lain..

5
e. Blockgrant. Penyediaan dana blockgrant secara umum ditujukan untuk
pemberdayaan dan peningkatan mutu PTK-PNF di provinsi dalam rangka
mengoptimalisasikan kapasitas dan kemampuan Dinas Pendidikan provinsi
sesuai tugas pokok dan fungsinya yaitu melakukan pembinaan, bimbingan dan
peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal
Prosedur yang perlu ditempuh untuk mendapatkan dana bantuan blockgrant
adalah sebagai berikut :
a) Masing-masing sekolah, lembaga pendidikan luar sekolah dan Pemerintah
Daerah yang berminat untuk mendapatkan dana bantuan 'Blockgrant
menyusun proposal yang diajukan kepada Dewan atau Komite Pendidikan
Kabupaten/Kota.
b) Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota meneliti dan menilai
proposal yang masuk, kemudian menetapkan calon yang akan mendapatkan
dana bantuan 'blockgrant".
c) Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota menerbitkan surat
keputusan penerima dana bantuan 'blockgrant' dan mengirimkannya kepada
penanggung jawab 'blockgrant' sebagai dasar untuk mencair- kannya.
d) Dana dicairkan melalui PT Pos atau bank terdekat yang langsung
diterimakan kepada penanggung jawab sekolah, lembaga pendidikan luar
sekolah atau Pemerintah Daerah yang berhak menerima dana bantuan
'blockgrant' untuk digunakan sesuai dengan proposal yang diajukan.
e) Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pem- binaan,
mengawasi dan memantau pelaksanaan program yang didu- kung dengan
dana bantuan 'blockgrant' tersebut.
Prinsip Pemberian Blockgrant :
1. Responsif. Yang dimaksudkan dengan prinsip renponsif di sini ada- lah
bahwa pemberian subsidi ini dilakukan jika ada permohonan bantuan dari
pihak Pengelola Pondok Pesantren.
2. Keadilan. Yang dimaksudkan dengan prinsip keadilan di sini adalah bahwa
pemberian subsidi ini tidak diberikan hanya kepada pondok pesantren
tertentu yang memiliki latar belakang dan ciri khas tertentu.

6
3. Pemerataan. Yang dimaksudkan dengan prinsip pemerataan di sini adalah
bahwa sedapat mungkin, pemberian bantuan ini disebarluaskan kepada
seluruh pondok pesantren yang memenuhi syarat dan memperhatikan
kemampuan anggaran yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
4. Tidak tumpang tindih. Yang dimaksudkan di sini adalah bahwa pondok
pesantren yang sudah memperoleh bantuan fisik/nonfisik dari proyek lain
yang dikelola pemerintah pusat atau daerah, tidak berhak menerima bantuan
blockgrant ini.
Syarat Penerima Bantuan :
Yang berhak menerima bantuan blockgrant adalah sekolah yang memiliki
program untuk pembangunan ruang kelas, pembangunan pondokan/asrama
atau rehabilitasi gedung dan memerlukan bantuan dana, sehubungan dengan
itu maka pada tahun anggaran 2004 ini persyaratan penerima, dapat
diuraikan sebagai berikut.
Syarat Pokok:
a) Merupakan sekolah kurang mampu tetapi potensial untuk mening- katkan
Angka Partisipasi atau Mutu Pendidikan.
b) Dalam tiga tahun terakhir tidak sedang menerima subsidi untuk kegiatan
pembangunan fisik RKB atau Rehabilitasi Gedung atau subsidi lain dari
pemerintah (pusat atau daerah).
c) Memiliki lahan sendiri (minimal berukuran lebar 9m dan panjang 11m
setiap RKB/asrama yang akan dibangun) lahan ini bisa berupa tanah atau
berupa lantai bagian atas yang sudah siap untuk mem- bangun gedung
dengan konstruksi tingkat. d) Kekurangan ruang kelas (khususnya bagi
pemohon bantuan block- grant pembangunan ruang kelas baru). Atau
gedung pondok rusak dan kurang dana untuk memperbaikinya.
d) Membuka rekening tabungan di Bank BRI Unit setempat atas nama
pengelola, yang akan dipergunakan untuk penyaluran bantuan. Syarat-
syarat tersebut merupakan syarat mutlak. Satu saja di antara lima syarat ini
tidak dipenuhi, maka suatu lembaga pemohon subsidi tidak berhak
ditetapkan menjadi penerima subsidi blockgrant.

7
Syarat Tambahan :

Di samping syarat utama tersebut di atas, ada beberapa syarat tambahan


yang seyogianya juga harus dipenuhi untuk bisa menerima subsidi blockgrant
dari pemerintah. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.

a. Dalam tiga tahun terakhir mempunyai peserta didik/siswa dengan


jumlah rata-rata minimal 75 orang, serta kecenderungan jumlah per
tahunnya tidak menurun.
b. Mempunyai izin operasional dan akte pendirian dari instansi yang
berwenang
c. Sekolah masih beroperasi dibuktikan dengan rata-rata kehadiran siswa
dan guru/pendidik minimal 90 % untuk satu tahun terakhir.
d. Status tanah dan bangunan tersebut adalah milik sekolah yang
dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan yang sah, Surat bukti
kepemilikan ini bisa berupa sertifikat, atau surat pernyataan yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang. Syarat-syarat tambahan ini
digunakan untuk menetapkan peringkat calon penerima
bantuan/subsidi, dengan memberikan skor untuk setiap butirnya sesuai
dengan panduan penilaian proposal yang akan diuraikan di belakang,
dapat ditetapkan peringkat masing-masing sekolah/lembaga pendidikan
yang sudah lolos dari syarat pokok.

Tujuan khusus

1. Meningkatkan mutu dan profesionalisme pendidik dan tenaga kepen-


didikan.
2. Mendata PTK yang berada di wilayah provinsi.
3. Membentuk dan memberdayakan pokja PTK Provinsi.
4. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga yang terkait. 5.
Meningkatkan pemberdayaan forum-forum di daerah. 6. Melaksanakan
Seleksi bagi PTK berprestasi dan berdedikasi.

Syarat Penerima

8
Persyaratan untuk menerima dana bantuan (blockgrant) bagi Dinas
Pendidikan Provinsi sebagai berikut.

1. Mengajukan proposal kepada Direktur Jenderal Peningkatan Mutu


Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pendidikan.
2. Proposal ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
3. Mencantumkan secara rinci program kegiatan yang akan diseleng-
garakan, dan dana (RAB) yang dibutuhkan untuk setiap program/
kegiatan.
Proposal yang diajukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi menggunakan sistematika
sebagai berikut.
 Bab 1: Pendahuluan memuat (Latar belakang, Dasar, Tujuan dan Hasil yang
diharapkan).
 Bab II: Analisis Situasi (mendeskripsikan data yang ada di wilayah provinsi dan
masalah yang dihadapi).
 Bab III: Rencana Program Kegiatan memuat (Rasional, Tujuan,Sasaran,
Pelaksanaan Kegiatan, Pendanaan, dan Jadwal Kegiatan).
 Bab IV: Pemantauan dan evaluasi (memuat kegiatan monitoring. evaluasi dan
yang akan dilakukan).
 Bab V: Lampiran Penutup memuat (Kesimpulan dan Saran).
Data pendukung meliputi: Jumlah dana yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi
yang bersumber dari APBD dan Jumlah tenaga yang ada di Dinas Pendidikan Provinsi.
Serta Fotocopy Nomor Rekening Dinas Pendidikan Provinsi dan NPWP
Penyaluran Dana Blockgrant
1. Dana blockgrant disalurkan sekaligus kepada rekening Dinas Pendidikan melalui
bank pemerintah.
2. Pengelolaan selanjutnya diserahkan kepada penanggung jawab teknis dalam hal ini
Kepala Subdin yang bersangkutan.

Penyelenggaraan Program

9
Setelah dana blockgrant diterima oleh penanggung jawab teknis, di harapkan sesegera
mungkin melakukan kegiatan sesuai dengan program dan jadwal yang dituangkan
dalam proposal yang sudah disetujui. Mekanisme Pertanggungjawaban (Akuntabilitas)
Kinerja Dana blockgrant tahun berjalan, harus dipertanggung jawabkan dengan tolak
ukur yang sesuai dengan proposal yang telah disetujui.

Sumbangan Pihak lain.

Untuk menambah rasa memiliki pihak-pihak eksternal sekolah yang di antara


lain wali murid, pihak komite ataupun masyarakat sekitar lingkungan sekolah
diharapkan bekerja sama dengan sekolah untuk mengadakan sarana dan prasarana
pengadaan laboratorium komputer. Untuk kelengkapan sarana dan prasarana yang
meliputi fasilitas laboratorium komputer dan multimedia yang tersedia masih belum
memadai, sehingga PBM kurang optimal, maka dengan adanya bantuan sharing dari
Komite akan sangat membantu Dana blockgrant, SSN maupun SBI yang akan
dikucurkan, sebagai upaya untuk mempercepat kemajuan dan perkembangan mutu
pendidikan yang mampu bersaing di tingkat Internasional.

Laboratorium TIK yang lengkap sebagai sarana penunjang belajar bagi perserta
didik merupakan suatu kebutuhan mutlak dan utama dalam meningkatkan mutu
pendidikan dewasa ini, sekaligus dapat digunakan untuk peningkatan status akreditasi
lembaga pendidikan tersebut.

D. Tata Letak Peralatan Labolatorium

Tata letak peralatan laboratorium berhubungan dengan bagaimana kita mengatur


penempatan alat-alat utama di dalam lab dan alat-alat pendukung yang tentu saja hal ini
dikaitkan dengan luas ruangan dan persyaratan-persyaratan umum dalam penataan lab
komputer. Dalam kaitannya dengan luas ruangan tidak ada patokan standar dalam
menen- tukan luas ruangan lab komputer, tapi biasanya luas lab komputer meng- ikuti
luas ruang standar lab pada umumnya, yaitu kurang-lebih sekitar (6m x 8m) atau (8m x
12m) tergantung ketersediaan ruang/lahan yang ada di sekolah/madrasah yang

10
bersangkutan, yang terpenting adalah pemenuhan persyaratan untuk lab komputer.
Syarat umum yang harus dipenuhi dalam tata-letak peralatan komputer adalah:

1. Luas untuk 1 unit komputer minimal adalah 60cm x 100cm


2. Jarak antarkomputer ke komputer yang ada di belakangnya 30cm
3. Jarak antara meja komputer dengan kursi sekitar 30cm sehingga jarak mata pengguna
ke layar monitor sekitar 40cm.

Peralatan Laboratorium Komputer


Peralatan laboratorium komputer/TIK adalah seluruh peralatan yang dibutuhkan
dan ada di dalam ruangan lab, peralatan ini meliputi peralatan utama dan penunjang
Peralatan utama adalah peralatan standar yang harus ada di dalam lab yang diperlukan
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, peralatan utama meliputi:
a. Unit Komputer
b. Meja dan kursi tempat meletakkan komputer dan tempat duduk user
c. Meja instruktur/guru d. Papan tulis/white-board
Tanpa adanya peralatan ini kegiatan belajar mengajar tidak akan terlaksana. Peralatan
penunjang adalah peralatan yang tersedia di dalam lab dan berguna dalam meningkatkan
efektivitas kegiatan belajar mengajar. Adapun yang termasuk ke dalam kategori
peralatan penunjang adalah:
a. Sistem jaringan
b. Piranti keluaran/output
c. Komputer instruktur/guru
d. LCD Screen
e. LCD Proyektor
f. Lemari/Kabinet
g. AC/Fan/Exchause
Secara umum yang dimaksud dengan penataan peralatan laborato- rium komputer
adalah menata seluruh peralatan yang ada, mulai dari unit komputer dan fasilitas
penunjangnya seperti: meja instruktur/guru. komputer guru, LCD screen, LCD
proyektor, kabel listrik dan jaringan dan lain-lain. Sedangkan yang paling utama dalam
penataan lab adalah peletakan unit komputer dalam ruangan, karena hal ini berkaitan

11
dengan besar ruangan yang diperlukan untuk menampung seluruh komputer yang
tersedia dibutuhkan. Ada beberapa jenis tata-letak peralatan labo- ratorium yang biasa
digunakan dalam penataan laboratorium komputer tapi yang umum digunakan ada dua
jenis yaitu: menghadap ke depan dan menghadap ke samping.

E. Aplikasi Keamanan Client-Server di Laboratorium TIK


Di dalam sebuah laboratorium komputer, di mana terpasang pe- rangkat jaringan
untuk mengoneksikan seluruh komputer yang ada di laboratorium, maupun komputer-
komputer yang berada di gedung yang berbeda, maka diperlukan perlakuan-perlakuan
yang berbeda dengan lab yang dengan komputer-komputer yang bekerja sendiri (stand
alone). Pengamanan, monitoring, backup data senantiasa harus dilakukan untuk
menjaga kestabilan dan otoritas yang berada di jaringan.
Keamanan jaringan komputer sebagai bagian dari sebuah sistem sangat penting
untuk menjaga validitas dan integritas data serta menja- min ketersediaan layanan bagi
penggunanya (siswa, guru, administrasi) Sistem harus dilindungi dari segala macam
serangan dan usaha-usaha penyusupan atau pemindahan oleh pihak-pihak yang tidak
berhak. Keamanan jaringan secara umum adalah komputer yang terhu- bung ke
network, mempunyai ancaman keamanan lebih besar daripada komputer yang tidak
terhubung kemana-mana. Dengan pengendalian yang teliti, risiko dapat dikurangi.
Namun, network monitoring, network security biasanya bertentangan network access,
di mana bila network access semakin mudah maka network security semakin rawan, dan
bila network security semakin baik, network access semakin tidak nyaman. Suatu
network didesain sebagai komunikasi data highway dengan tujuan meningkatkan akses
ke sistem komputer, sementara security didesain untuk mengontrol akses. Penyediaan
network security adalah sebagai aksi penyeimbang antara open access dengan security.
Di sini, network dikatakan sebagai highway karena menyediakan akses yang
sama untuk semua, baik pengguna normal ataupun tamu yang tidak diundang. Sebagai
analogi, keamanan di rumah dilakukan dengan memberi kunci di pintu rumah, tidak
dengan cara memblokir jalan di depan rumah. Hal seperti ini juga diterapkan pada
network security. Keamanan dijaga untuk (setiap) host-host tertentu, tidak langsung
pada networknya.

12
Network security tidak akan efektif kecuali user yang menggunakan jaringan
mengetahui tanggung jawab masing-masing. Dalam hal me- nentukan security policy,
kebijakan harus mencakup:
1. Tanggung jawab user pada keamanan jaringan, yang meliputi keha- rusan user
untuk mengganti password dalam periode tertentu, atur- an tertentu, atau memeriksa
kemungkinan terjadinya pengaksesan oleh orang lain.
2. Tanggung jawab administrator pada keamanan sistem, misalnya memantau
prosedur-prosedur yang digunakan pada host.
3. Penggunaan yang benar atas resource network, dengan menentukan siapa yang
dapat menggunakan resource tersebut, apa yang dapat dan tidak boleh dilakukan.
Berikut ini beberapa interface aplikasi software yang digunakan dalam pengelolaan
laboratorium komputer di sekolah:
1. Ipscan.
Ipscan dimanfaatkan sebagai tool ringan dan termasuk soft- ware yang bebas di
download (freeware) untuk mengetahui internet protokol dari masing-masing host
(komputer client untuk siswa) Seorang administrator dapat pula menggunakan
perintah ping de- ngan command dari run, misal ping 192.168.0.9 untuk mengetahui
status client tersebut (ternyata off).
2. Portscan
Portscan dimanfaatkan sebagai tool ringan dan termasuk software yang bebas
didownload (freeware) untuk mengetahui port yang terbuka maupun closes di dalam
remote access dari host-host yang ada.
3. Putty, VNC, dan WinSCP
Putty, VNC, WinSCP, SSH, OpenSSH dan yang lain meskipun secara interface
mempunyai perbedaan-perbedaan namun peman- faatannya sering kali untuk
kepentingan remote access antarkomputer baik yang berbasis windows maupun
linux. Dengan remote access ini kita dapat masuk ke dalam komputer lain dan
memerintahkannya untuk bekerja meskipun secara fisik kita berada di komputer
yang berbeda. Jika beberapa tahun yang lalu orang mengenal telnet untuk aktivitas
remote access, saat ini banyak pengguna yang beralih ke aplikasi yang lain. NetOp,
Radmin, dan Netsupport

13
4. NetOp, Radmin dan Netsupport
adalah tools aplikasi yang sering kali dimanfaatkan di dalam pengelolaan
sebuah laboratorium komputer untuk melakukan monitoring terhadap aktivitas para
siswa dalam memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran dan pelatihan.
Dengan tools aplikasi tersebut, seorang administrator atau guru dapat melakukan
aktivitas monitoring terhadap semua komputer yang digunakan oleh para siswa,
aktivitas apa pun yang dilakukan siswa termasuk memberikan message baik berupa
voice maupun text sebagai bentuk reward maupun punishment.
Dengan tools di atas guru dapat pula melalukan lock (pengun- cian) pada sebuah
atau beberapa komputer client bila siswa mela- kukan aktivitas yang melanggar tata
tertib sekolah. Bahkan guru dapat melakukan perintah shutdown pada komputer-
komputer client sebagai alternatif bila terdapat siswa yang keluar dari aktivitas
kegiatan pembelajaran maupun keluar dari norma-norma yang ada. Aplikasi
Netsupport untuk Aktivitas Client Server
Sebelum melakukan aktivitas dengan aplikasi netsupport atau yang lain, maka
diperlukan konfigurasi jaringan terlebih dahulu, workgroup. TCP/IP maupun
menggunakan sarana yang lain. Pengaturan jaringan komputer pada windows XP
tidak jauh berbeda dengan windows 9x/ Me. Pengaturan ini dilakukan agar
komputer-komputer dapat saling berkomunikasi di dalam jaringan tersebut. Untuk
itu diperlukan peng- aturan IP (internet protokol) yang sekelas terhadap komputer-
komputer yang ada. Berikut langkah konfigurasinya, klik kanan My Network Places,
pada desktop maupun control panel untuk memunculkan menu popup. Setelah itu
akan muncul jendela baru yang menampilkan setting koneksi jaringan yang dimiliki
(yang aktif) oleh sebuah komputer, baik dial up, local area network, wireless.
Klik kanan mouse pada local area connection, pilih properties yang berisi
komponen-komponen jaringan komputer yang digunakan oleh windows XP. Pilih
Internet protocol (TCP/IP) untuk melakukan peng- aturan NetId, HostId dan
Maskingnya.
Untuk memudahkan pengaturan beberapa jaringan, lebih baik dila- kukan
pengaturan workgroup untuk tiap-tiap jaringan yang berbeda. Misalnya sebuah
workgroup dengan nama laboratorium (atau bisa apa saja untuk sebuah nama) untuk

14
menandakan sebuah jaringan di labo- ratorium komputer. Klik kanan pada My
Computer pilih properties, pada system properties pilih tab Computer Name dan klik
change untuk melakukan perubahan pada nama komputer (tuliskan nama komputer
di Computer name misalnya azzam dan lakukan perubahan workgroup misalnya
laboratorium. Setelah selesai klik ok, bila komputer menghendaki restrart ikuti
untuk melakukan konfigurasi.
Bila pengaturan (set hardware dan software) telah dilakukan maka selanjutnya
adalah:
1. Menyiapkan software netsupport school pro.
2. Melakukan installasi software, pilih teacher untuk komputer server dan pilih
student untuk komputer client.
3. Melakukan konfigurasi dan deteksi seluruh komputer client. Bila semua
komputer client telah terdeteksi dengan baik lakukan peng- aturan group
pada server. Misalnya komputer 1, komputer 2, kom- puter 3, group barat.
komputer 6, komputer 7, komputer 8, komputer 9 dan komputer 10 untuk
group utara dan sebagainya.
4. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh netsupport antara lain sebagai berikut.
a. Chat baik dengan text maupun voice.
b. Show kepada seluruh atau sebagian komputer client.
c. View (melihat desktop) seluruh atau sebagian komputer
d. File transfer protocol untuk aktivitas transfer data/file.
e. Penguncian pada sebagian fungsi atau seluruh fungsi komputer jauh
client.
f. Remote jarah jauh.
g. Reboot atau mematikan komputer client.

15
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Pada kenyataannya saat ini sudah banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang


berupaya untuk menuju ke arah pemanfaatan TIK Terutama sekolah di kota-kota
besar, TIK merupakan kebutuhan mutlak bagi masyarakat sekolah. Bahkan di desa-
desa pun, Sekolah Dasar yang ada sudah dilengkapi dengan laboratorium komputer,
walaupun hanya komputer bekas dan agak tertinggal dengan ruangan yang serba
terbatas, Kenyataan ini sudah menggambarkan suatu usaha untuk mengikuti
perkembangan zaman dengan memanfaatkan sarana Teknologi Informasi untuk media
belajar. Tidak dapat dipungkiri lagi saat ini semua media pembelajaran sudah dapat
diadopsi dalam paket multimedia bebasis TIK, kenyataan mengatakan bahwa siswa
lebih tertarik dan termotivasi belajar dengan menggunakan fasilitas multimedia
daripada dengan media yang konvensional. Lalu bagaimana tindakan kita sebagai
masyarakat yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, apakah akan terus terlena
dengan media yang sudah tertinggal teknologi?, apakah dari segala fasilitas TIK yang
sudah ada di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan itu hanya sarana semu
yang tidak dimaksimalkan pemanfaatannya?, hanya untuk gagah-gagahan dan semata-
mata memenuhi tuntutan zaman?, atau akan beranjak untuk meningkatkan kemampuan
diri untuk menyong. song dengan tanggung jawab dan senang hati segala kemajuan
yang telah ada dengan belajar dan bekerja lebih giat lagi.

Permasalahan yang banyak timbul adalah kesiapan dari SDM yang ada, baik
secara nasional maupun regional. Ditinjau dari segi sumber daya manusia saat ini
masih banyak masyarakat pendidikan masih enggan untuk mempelajari teknologi,
terutama yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sikap
apatis terhadap teknologi yang sebenarnya dapat membantu mempercepat proses
transfer penge- tahuan sering kita jumpai pada masyarakat pendidikan. Ironisnya
adalah ketidakaktifan dalam belajar teknologi informasi dengan alasan usia yang
sudah mendekati masa purna kerja "Biarlah anak-anak saya saja yang belajar" kalimat

16
demikian sering kita jumpai dalam dialog sesama profesi pendidikan. Bukankah
belajar itu tanpa mengenal usia? Dan belajar yang optimal saat ini adalah belajar di
mana teknologi informasi yang berkembang saat ini digunakan sebagai media untuk
mempelajari ilmu pengetahuan yang lain. Pada kenyataannya perangkat teknologi
informasi sangat membantu sekali pada setiap kinerja di masyarakat, dengan satu
syarat mau untuk menguasai dengan jalan mempelajari dalam artian meluangkan
waktu untuk belajar mengaplikasikan perangkat teknologi informasi untuk menunjang
pekerjaan yang ditekuni. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi itu sendiri
tidak dapat dibendung, se- hingga memaksa semua masyarakat untuk
menggunakannya, dan sasaran yang paling tepat adalah dengan mengaplikasikan pada
semua sektor kehidupan yang bertolak dari sektor pendidikan.

B. Saran

Demikianlah hasil penulisan makalah dari kelompok kami, kami sadar


bahwasanya penulisan kami ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi materi,
penulisan, maupun isi yang tertuang dalam makalah ini. Maka dari itu saran dan kritik
dari pembaca sangat kami butuhkan untuk perbaikan makalah kami berikutnya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua aamiin...

17
DAFTAR PUSTAKA

Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Depok : PT Raja Grafindo Persada

18

Anda mungkin juga menyukai