Anda di halaman 1dari 25

PEMANFAATAN TIK/ICT DALAM PEMBELAJARAN

MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH
ICT AND APPROACH TO TEACHING ENGLISH AS FOREIGN LANGUAGE

KELOMPOK 5
1. KAMALUDIN 20177479057
2. ENI RAMADHANI 20177479025
3. RATIH MUSTIKOWENI 20177479138
4. HARIS 20177479….

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2019
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan

4. Manfaat

BAB IIPEMBAHASAN

1. Pengertian Teknologi dan Informasi

2. Peranan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

3. TIK dalam Pembelajaran

4. Pengaruh/damapak diterapkannya TIK dalam pembelajaran

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PEMANFAATAN TIK/ICT DALAM

PEMBELAJARAN” tepat pada waktunya.

Makalah ini yang berjudul “PEMANFAATAN TIK/ICT DALAM

PEMBELAJARAN” ditulis untuk memenuhi Mata Kuliah ICT AND APPROACH TO

TEACHING ENGLISH AS FOREIGN LANGUAGE. Pada kesempatan yang baik ini,

izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis

dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwat makalah ini masih banyak kekurangannya, baik isi,

bentuk, maupun teknik penyajiannya. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat

membangun demi penyempurnaan makalah ini kami harapkan. Semoga makalah ini

dapat berguna bagi pembaca maupun siapapun yang membutuhkannya.

Jakarta, 06 April 2019


Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Teknologi Informasi dan Telekomunikasi pada era ini berkembang sangat pesat,

dimulai dengan ditemukannya system komputer hingga komunikasi dunia maya yang

bisa dinikmati melalui telepon selular dengan akses GPRS. Namun masih banyak yang

masih awam tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut. Hal tersebut terlihat

dari kurang optimalnya dalam penggunaan teknologi di atas dalam kehidupan sehari-

hari.

Ada berbagai manfaat dari Teknologi Informasi dan komunikasi Salah satu

manfaat TIK yaitu dalam dunia pendidikan terutama dalam proses pembelajaran.

Teknologi dan informasi telah menjadi factor pendukung dalam proses pembelajaran,

salah satunya pemanfaatannya sebagiai media pembelajaran, sehingga mempermudah

guru dalam memyampaikan materi pelajaran dan mempermudah siswa dalam

menangkap materi yang diberikan. Selain itu internet juga sangat menunjang

pembelajaran, karena melalui internet kita dengan mudah dapat mengakses berbagai

informasi yang kita inginkan dengan cepat dan murah, sehingga akan menambah

wawasan dan pengetahuan kita sebagai guru dan peserta didik. Namun kenyataan

dilapangan terutama pendidikan di sekolah-sekolah terpencil masih belum mengetahui

dan memanfaatkan teknologi dan informasi dalam menunjang pembelajaran. Sehingga

teknologi dan informasi belum dapat digunakan secara maksimal dalam meningkatkan

mutu pendidikan.
TIK telah memberi pengaruh yang sangat besar dalam pembelajaran, selain

mengeser makna pembelajaran, dan meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa,

TIK juga telah mengubah peran guru, guru yang dulu menjadi satu-satunya sumber

informasi sekarang tidak lagi, sekarang guru berperan sebagai fasilitator dan siswa

diharuskan lebih aktif dalam mengali informasi baik di buku maupun di internet,

sehingga wawasan siswa menjadi lebih luas. Namun perlu dilakukan optimalisasi

penggunaan TIK dalam pembelajaran agar TIK dapat dimanfaatkan secara optimal

dalam menunjang proses pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan

I.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Teknologi dan Informasi?

2. Apakah manfaat Teknologi dan Informasi dalam kehidupan sehari-hari?

3. apakah manfaat teknologi dalam pembelajaran?

4. apakah ada pengaruh diterapkannya TIK dalam pembelajaran?

5. bagaimana mengoptimalkan TIK dalam pembelajaran?

I.3 Tujuan

1. untuk mengetahui pengertian Teknologi dan informasi

2. untuk mengetahui manfaat Teknologi dan informasi dalam kehidupan

sehari-hari.

3. untuk mengetahui manfaat Teknologi dan Informasi dalam pembelajaran.

4. untuk mengetahui pengaruh diterapkannya TIK dlam pembelajaran.

5. untuk mengetahui cara-cara mengoptimalkan TIK dalam pembelajaran.


I.4 Manfaat

1. Makalah ini diharapkan dapat memeberikan informasi yang berharga

bagi pembaca dalam memahami manfaat Teknologi dan Informasi

terutama manfaat Teknologi dan informasi dalam pembelajaran.

2. Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah ICT and

approach to teaching english as a foreign language.

==========
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Teknologi dan Informasi

Ada beberapa pendapat yang dkemukakan oleh para ahli tentang Teknologi

Informasi dan Komunikasi antara lain:

1. menurut Eric Deeson menyatakan bahwa teknologi Informasi adalah kebutuhan

manusia di dalam mengambildan memindahkan, mengolah dan memproses

informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat

secara keseluruhan.

2. Haag & Keen (1996) Menyatakan Teknologi informasi adalah Seperangkat alat

yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas

yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

3. Menurut puskur diknas Indonesia, Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK)

mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.

Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,

penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi

komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk

memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lain.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan komunikasi

adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang

segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipilasi, pengelolaan dan

tansfer/pemindahan informasi antar media.


Dari pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa TIK adalah sebuah media atau

alat bantu yang digunakan untuk tranfer data baik itu untuk memperoleh suatu data /

informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan

sebagai alat komunikasi baik satu arah maupun dua arah.

II.2 Peranan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan

berbagai aktifitas yang dibutukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang

dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat

secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala

aktivitasnya. Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain

dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan.

A. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para

usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha

merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan

Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja.

Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu

aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara

lama kebanyakan yang digunakan.

B. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis

Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk

perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah

perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.


C. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan

Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah

diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.

Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer

uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi

rekening.

D. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan

Pergeseran paradigma dalam pranata pendidikan yang semula terpusat menjadi

desentralistis membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan,khususnya di

tingkat sekolah. Kebijakan tersebut dapat dimaknai sebagai pemberian otonomi yang

seluas-luasnya kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalamnya

berinovasi dalam pengembangan kurikulum dan model pembelajaran. Otonomi yang

luas itu, hendaknya diimbangi dengan perubahan yang berorientasi kepada kinerja dan

partisipasi secara menyeluruh dari komponen pendidikan yang terkait. Kondisi ini gayut

dengan perubahan kurikulum yang sedang diluncurkan dewasa ini oleh pemerintah,

yakni kurikulum 2013 (K13 Revisi) . Konsekuensi yang harus ditanggung oleh sekolah

adalah restrukturisasi dalam pengelolaan sekolah (capacity building), profesionalisme

guru, penyiapan infrastruktur, kesiapan siswa dalam proses belajar dan iklim akademik

sekolah. Kebijakan penerapan K13 Revisi dan pemberian otonomi pendidikan juga

diharapkan melahirkan organisasi sekolah yang sehat serta terciptanya daya saing

sekolah. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan pembelajaran berbasis

teknologi informasi yang sangat pesat, hendaknya sekolah menyikapinya dengan

seksama agar apa yang dicita-citakan dalam perubahan paradigma pendidikan dapat

segera terwujud. Kecenderungan yang telah dikembangkan dalam pemanfaatan


teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran adalah program e-

learning. Beragam istilah dan batasan telah dikemukakan oleh para ahli teknologi

informasi dan pakar pendidikan. Secara sederhana e-learning dapat difahami sebagai

suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer

yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan

multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan

interaksi antara pengajar (guru/dosen) dan pembelajar (siswa/mahasiswa). Permasalahan

yang dihadapi sekolah saat ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar, guru,

infrastruktur sekolah, pembiayaan, efektifitas pembelajaran, sistem penyelenggaraan

dan daya dukung sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK. Lalu,

apakah mungkin program e-learning dapat dilaksanakan di sekolah? Ini yang menjadi

esensi dari kebermaknaan e-learning di sekolah

Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan

zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Makalah Teknologi Informasi dan

Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video,

dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan

terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet

memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi

lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

E. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan

Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk

mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu

tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot
untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil

pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.

II.3 TIK dalam Pembelajaran

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang

cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televise

pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan

pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk

mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran

masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak

adanya interaksi imbal balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber

belajar atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya

mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie)

memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio

dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebihlebih bila

materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi

internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun

asinkron (delayed).

Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara

sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus

berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang

dijalankan berdasar teknologi Internet, memungkinkan pembelajar berada di mana saja

sepanjang terhubung ke jaringan computer. Internet sebagai salah satu penerapan terkini

dari teknologi informasi dan komunikasi adalah salahsatu sumber pembelajaran yang
selama belasan tahun belakangan ini terus dikembangkan (Calhoun, [1999]). Dari

sekedar tempat mencari informasi yang amat luas dan sebagai media komunikasi antar

sesama pembelajar di dunia maya tanpa batasbatas ruang dan waktu, sampai ke

pengembangan system pembelajaran berbasis web, serta LMS (Learning Management

Systems), semakin hari peranan Internet dalam proses pembelajaran semakin penting.

Sekarang sudah dikenal secara luas berkembangnya suatu konsep pembelajaran berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang disebut elearning, yang

versi onlinenya harus didukung oleh sambungan Internet. Badan Akreditasi Nasional

(BAN) di Indonesia misalnya, pada saat ini telah membakukan penyediaan sarana

koneksi dari 5 Internet dengan kapasitas minimal 1 Kbps per mahasiswa pada setiap

kampus. Seorang peserta didik yang benar-benar akan belajar secara intensif, tidak lagi

hanya tergantung pada ketersediaan guru atau dosen yang berkualitas saja, melainkan

harus mempumengoptimalkan segenap sumber belajar yang tersedia, termasuk Internet.

Teknologi Internet memungkinkan terbangunnya suatu jaringanpembelajaran (learning

network) baik antara pembelajar dengan pembelajar lainnya, maupun antara pembelajar

dengan berbagai sumberpembelajaran, yang melampaui batasbatas dinding sekolah,

bahkan melampaui batasbatas negara sekali pun. Dengan demikian akan terwujudlah era

kolaborasi global dalam system pembelajaran, sehingga bagi seorang pembelajar, dunia

akan menjadi semacam “kampus global” tempat ia belajar terus menerus sepanjang

hidupnya.

1. Buku Elektronik

Buku elektronik atau ebook adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer

untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Ke

dalam ebook dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi,


maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku

konvensional. Jenis ebook paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku

konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan

teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact

disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai

8,5 GB), ataupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 4 GB). Bentuk yang

lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat ada

pada misalnya Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan

ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia

memungkinkan ebook menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara,

gambar, movie dan unsure multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis

musik, misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga

pengguna dapat dengan jelas memahamiapa yang dimaksud oleh penyaji.

2. E-learning

Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya,

menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal

maupun nonformal yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet)

untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi (Tinio, tt: 4). Untuk

pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet,

sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan

pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa

elektronik (SEAMOLEC, 2003:1). Meski beragam definisi namun pada dasarnya

disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi

elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut
tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning.

Meskipun per definisi radio dan televise pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning,

pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah

bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based

learning dalam bentuk paling sederhana adalah web-site yang dimanfaatkan untuk

menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar

mengakses sumber belajar yang disediakan oleh nara sumber atau fasilitator kapanpun

dikehendaki. Bila diperlukan, dapat pula disediakan mailing-list khusus untuk situs

pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang

lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak

pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir

berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama

tersedia akses ke internet (Hari Wibawanto, 2006). Fasilitas yang disediakan meliputi

pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan

proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan

komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini

memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara

pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar).

‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh email, kanal chatting, atau

melalui video conference.

3. Aplikasi Lain

Selain e-book dan fasilitas e-learning, berbagai aplikasi lain bermunculan (dan kadang

saling berintegrasi sehingga menimbulkan sinergi) sebagai dampak ikutan

perkembanganTIK terutama internet. E-zine dari kata e-magazine, merupakan bentuk


digital dari majalah konvensional. Penerbitan majalah berformat digital memungkinkan

ditekannya ongkos produksi (karena tidak perlu mencetak) dan distribusi (karena sekali

diupload ke server, seluruh dunia bisa mengaksesnya). Pemutakhiran isinya juga dapat

dilakukan dengan sangat cepat sehingga perkembangan mutakhir dapat disajikan

dengan lebih cepat. Termasuk dalam kategori e-zine ini adalah e-newspaper yang

berfokus pada berita terkini dan e-journal yang memfokuskan diri pada laporan hasil-

hasil penelitian. E-laboratory, merupakan bentuk digital dari fasilitas dan proses-proses

laboratorium yang dapat disimulasikan secara digital. Pada dasarnya, perangkat lunak

ini adalah perangkat lunak animasi dan simulasi yang dapat dikemas dalam keping CD,

DVD maupun disajikan pada web-site sebagai web-based application (perangkat lunak

yang berjalan pada jaringan internet). Blog atau weblog adalah perkembangan mutakhir

di bidang web-based application. Ide semula adalah menyediakan fasilitas electronic

diary atau buku harian elektronik untuk remaja. Pengguna dapat mengisi buku harian

tersebut semudah menulis email, mengunggah (upload) ke server hanya dengan meng-

klik ikon, dan hasilnya adalah tayangan tulisan di layar browser. Pemakai internet di

manapun berada dapat melihat publikasi tersebut dengan mengakses alamat situs. Dari

sisi kandungan isi, blok sekarang banyak berisi gagasan, ide, dan opini pribadi tentang

satu masalah yang menarik secara subyektif. Meskipun akurasi informasi yang tersaji

masih bisa diperdebatkan, tetapi yang penting adalah blog memungkinkan seseorang

tanpa pengetahuan desain web-site dapat dengan mudah membuat web-site pribadi dan

mengelola maupun memutakhirkan isinya dengan sangat mudah. Kemudahan lain

adalah tersedianya banyak server blog gratis. Dalam konteks pemanfaatannya bagi

proses pembelajaran, kandungan isi blog pembelajar, misalnya, dapat menjadi umpan

balik bagi
fasilitator.

4. TIK sebagai Media Pembelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bukan merupakan teknologi yang berdiri

sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan software. Hal penting yang

harus diperhatikan dalam pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware

dan software yang tersedia dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa

pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya, presentasi, demonstrasi,

eksperiment virtual dan kelas virtual.

Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, yang sekarang telah

berkembang dari pemakaian OHP menjadi komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada

beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilakan

Animasi dan video, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan

siswa untuk menangkap materi yang disampaikan. Belakangan ini kita menggunakan

software yang paling banyak digunakan untuk presentasi yakni microsoft powerpoint.

Pada presentasi pun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan presentasi,

diantaranya: jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan aagar mudah

dimengerti oleh peserta didik, tulisan jangan terlalu kecil agar mudah terlihat,

perbanyak memasukkan gambar dan animasi agar menarik dan memotivasi untuk

belajar dan usahakan bentuk presentasi yang interaktif agar peserta didik mudah

memahami.

Kedua adalah demonstrasi. Demonstrasi biasanya digunakan untuk

menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Dengan TIK kita

bisa membuat suatu film cara-cara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan

pengukuran dengan mikrometer yang benar sehingga dengan cara ini peserta didik bisa
diarahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari

kegiatan tersebut. Selanjutnya adalah eksperimen virtual maksud dari eksperimen

virtual disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer.

Peserta didik bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software

virtual eksperimen. Metode ini bisa digunakan jika tidak mempunyailaboratorium IPA

yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.

Yang terakhir kelas virtual maksud kelas virtual disini adalah siswa belajar mandiri

berbasis web, misalnya menggunakan moodle. Pada kelas maya tersebut, siswa akan

mendapat materi, tugas dan tes secara online. Gurupun memperoleh kemudahan dalam

memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa terutama hasil siswa akan dinilai secara

otomatis.

Dengan pemanfaatan TIK seperti di atas diharapkan perubahan cara berpikir

dalam prose pembelajaran yakni dapat melakukan perubahan paradigma dari sentralisasi

menjadi otonomi, dari teacher-based menjadi resource-based, dan dari teacher centre

menjadi student centre. Dengan berkembangnya penggunaan TIK diharapkan akan ada

pergeseran-pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke

penampilan (2) dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja. (3) dari kertas ke ”online”

(4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-medi

komunikasi seperti telepon, komputer, internet, dan email. Interaksi antar guru dan

siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan

menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memeberikan layanan tanpa harus

berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi

dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space dengan
menggunakan komputer dan internet hal yang paling mutahir adalah berkembangnya

apa yang disebut ”cyber teaching” seperti kelas virtual yang telah dijelaskan di atas.

II.4 Pengaruh/damapak diterapkannya TIK dalam pembelajaran

1) Pergeseran pandangan tentang pembelajaran

Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal

yang harus diwujudkan yaitu (1) siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi

digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2) harus

tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru,

dan (3) guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat

dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar akademik.

Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan

tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pandangan tradisional

di masa lalu (dan masih ada pada masa sekarang), proses pembelajaran dipandang

sebagai: (1) sesuatu yang sulit dan berat, (2) upoaya mengisi kekurangan siswa, (3) satu

proses transfer dan penerimaan informasi, (4) proses individual atau soliter, (5) kegiatan

yang dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada satuan-satuan kecil dan

terisolasi, (6) suatu proses linear. Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi

perubahan pandangan mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai: (1) proses

alami, (2) proses sosial, (3) proses aktif dan pasif, (4) proses linear dan atau tidak linear,

(5) proses yang berlangsung integratif dan kontekstual, (6) aktivitas yang berbasis pada

model kekuatan, kecakapan, minat, dan kulktur siswa, (7) aktivitas yang dinilai

berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan pemecahan masalah nyata baik

individual maupun kelompok.


Hal itu telah menguban peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran

guru telah berubah dari: (1) sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi,

akhli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran,

pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar; (2) dari mengendalikan

dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih

banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.

Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu:

(1) dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses

pembelajaran, (2) dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan

dan berbagai pengetahuan, (3) dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual

(soliter) menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.

Lingkungan pembelajaran yang di masa lalu berpusat pada guru telah bergesar

menjadi berpusat pada siswa. Secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut:

Lingkungan Berpusat pada guru Berpusat pada siswa


Aktivitas kelas Guru sebagai sentral dan Siswa sebagai sentral dan
bersifat didaktis bersifat interaktif
Peran guru Menyampaikan fakta-fakta, Kolaboratif, kadang-
guru sebagai akhli kadang siswa sebagai akhli
Penekanan pengajaran Mengingat fakta-fakta Hubungan antara informasi
dan temuan
Konsep pengetahuan Akumujlasi fakta secara Transformasi fakta-fakta
kuantitas
Penampilan keberhasilan Penilaian acuan norma Kuantitas pemahaman ,
penilaian acuan patokan
Penilaian Soal-soal pilihan berganda Protofolio, pemecahan
masalah, dan penampilan
Penggunaan teknologi Latihan dan praktek Komunikasi, akses,
kolaborasi, ekspresi
2) Kreativitas dan kemandirian belajar

Dengan memperhatikan pengalaman beberapa negara sebagaimana

dikemukakan di atas, jelas sekali TIK mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap

proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK telah

memungkinkan terjadinya individuasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan

produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas

pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber daya manusia secara

keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan terangsang untuk belajar maju

berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran

dengan menggunakan TIK menuntut kreativitas dan kemandirian diri sehingga

memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya..

Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini kreativitas dan

kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan.

Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara

lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan

dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif

dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup,

dan keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari

segi kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran,

keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai

dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani

menghadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa

humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain,

dsb. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat


ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya kemandirian sangat

diperlukan dalam kehidupan yang penuh tantangan ini sebab kemandirian merupakan

kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam

kehidupannya. Kemandirian didukung dengan kualitas pribadi yang ditandai dengan

penguasaan kompetensi tertentu, konsistensi terhadap pendiriannya, kreatif dalam

berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan dirinya, dan memiliki komitmen yang

kuat terhadap berbagai hal.

Dengan memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan kemandirian tersebut, maka

dapat dikatakan bahwa TIK memberikan peluang untuk berkembangnya kreativitas dan

kemandirian siswa. Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat

menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat

dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK siswa

akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam

sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif

bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi,

kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri

maupun terhadap pihak lain.

3) Peran guru

Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki

kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik

dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan

dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus

menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan

memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi
harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu,

karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber

informasi. Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer,

Jr. dkk (1995), menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru

mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer

pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang. Sebagai pelatih

(coaches), guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk

mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-

masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan

satu cara yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, di mana

pelatih hanya memberikan petunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan

itu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan

dan kondisi yang ada. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi

interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam

suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru.

Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa dan

membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer pembelajaran, guru

memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan

kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang

pembelajaran. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi

juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal ini mengandung makna

bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai

fasilitator pembelajaran siswa. Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi

seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju
tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuk

mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan

lain di luiar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar

dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya.

Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya

yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang

mandiri bukan sebagai tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk

yang baku, melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai

karya inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh daya abstraksi dan

komitmen yang tinggi sebagai basis kualitas profesionaliemenya

==========
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Dari uraian penjelasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

 TIK adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk tranfer data baik

itu untuk memperoleh suatu data / informasi maupun memberikan informasi kepada

orang lain serta dapat digunakan sebagai alat komunikasi baik satu arah maupun dua

arah.

 Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam

perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan.

 Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yaitu: e-learning,e-book,aplikasi lain(e-

magazine) dan sebagai media pembelajaran

 Pengaruh/damapak diterapkannya TIK dalam pembelajaran yaitu: pergeseran

pandangan tentang pembelajaran,kreatifitas dan kemandirian belajar serta peran guru.

III.2. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan semoga makalah ini berguna bagi pembaca,

khususnya para guru, sehingga dapat menambah wawasannya dalam pemanfaatan TIK

dalam pembelajaran.

==========
DAFTAR PUSTAKA

Rosalina, 2009, Pemanfaatan TIK sebagai media Pembelajaran di masa

depan,http//www.engineeringtown.com/home/teacher/index.php?option=com_content&

view=artikel&id=115:pemanfaatan-tik-sebagai-media-pembelajaran.html, 01 januari

2010.

Wahidin, 2009, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media

pembelajaran, http//makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/03/18, 24 desember

2009.

Tati Hartati,2009, multi media sebagai media pembelajaran,http://biologi-

staincrb.web.id/blog/multimedia-sebagai-media-pembelajaran, 24 desember 2009

Prof. Dr. H. Mohamad Surya, 2006,Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Peningkatan Mutu Pembelajaran di Kelas, 24 desember 2009

Edy Haryanto,ST, 2008, Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan

Perkembangannya. 24 Desember 2009.

Darmawan Ady Prabowo,S.Kom, http://blognoesa.co.cc/artikel/penerapan-tik-dalam-

pendidikan-di-indonesia/, 24 desenber 2009.

Anda mungkin juga menyukai