Dosen Pengampu :
Helmi Febriyanto, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Misbahul Munir
2. Sumiati
3. Susilo Pranoto
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat allah SWT atas berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Konsep
Dasar ICT”.
Dalam penyusunan makalah ini kami masih merasa terdapat kekurangan-
kekurangan baik pada penulisan maupun pada materi yang kami dapat melalui
sumber buku dan internet. maka dari itu kami menerima kritik dan saran dari
semua pihak agar dapat menyempurnakan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat,mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Atas
partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Batasan masalah...........................................................................................2
BAB II
ISI
A. Pengertian Konsep Dasar Pembelajaran ICT………..............................3
B. Teknologi ICT (Information and Communication Technology).................6
C. Peranan ICT Pada Sekolah Dasar…………….………..………….……10
D. Dampak penerapan pembelajaran berbasis ICT di sekolah dasar ….........12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran................................................................................................14
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………....….15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam era globalisasi seperti saat ini, di mana masyarakat diseluruh Dunia
bersifat ruturistik dalam semua bidang, masyarakat pendidik khususnya,
seharusnya berkemahiran dalam berkomunikasi, mengakses maklumat dan belajar
menggunakan berbagai teknologi yang dapat diadaptasikan dalam profesion
pendidikan. Masyarakat seluruh Dunia juga telah mula menyadari kepentingan
pendidikan dan senantiasa mencari jalan bagi meningkatkan persekitaran
pengajaran dan pembelajaran dalam semua bidang pada sistem pendidikan melalui
ICT.
iv
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pengertian Konsep Dasar Pembelajaran ICT?
2. Apa Teknologi ICT (Information and Communication Technology)?
3. Bagaimana Peranan ICT Pada Sekolah Dasar?
4. Bagaimana Dampak penerapan pembelajaran berbasis ICT di sekolah
dasar?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Konsep Dasar Pembelajaran ICT.
2. Mengetahui Apa Teknologi ICT (Information and Communication
Technology).
3. Memahami Bagaimana Peranan ICT Pada Sekolah Dasar.
4. Memahami Bagaimana Dampak penerapan pembelajaran berbasis ICT di
sekolah dasar.
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
menambah beban materi dan waktu maka kehadiran TIK justru tidak ada
gunanya. Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di
mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok
pedesaan. Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan
pengelolaan yang tepat.
vii
b. Tahap applying; yaitu perguruan tinggi/sekolah memiliki pemahaman baru
akan kontribusi TIK. Pendidik dan tenaga kependidikanu menggunakan
TIK dalam manajemen sekolah dan kurikulum (enhancing traditional
teaching)
c. Tahap infusing; yaitu melibatkan kurikulum dengan mengintegrasikan
TIK. Perguruan tinggi/sekolah mengembangkan teknologi berbasis
komputer dalam lab, kelas, dan administrasi. Pendidik dan tenaga
kependidikan mengekplorasi melalui pemahaman baru, dimana TIK
mengubah produktivitas professional (facilitating learning).
d. Tahap Transforming; yaitu perguruan tinggi/sekolah telah memanfatkan
TIK dalam seluruh organisasi. Pendidik dan tenaga kependidikan
menciptakan lingkungan belajar yang integratif dan kreatif (creating
innovative learning environment) melalui TIK.
viii
Pemanfaatan itu dapat berupa sumber bahan ajar maupun media
pembelajaran. Pada perkembangannya web based learning ini sering disebut
elearning (lihat di wikipedia, web based learning di-direct ke E-learning),
meskipun ada yang menyebutkan elearning ini adalah electronic learning
bukan internet learning.
1. Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini ICT digunakan
sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu
pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat
unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk
siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini
teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa.
Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan
tinggi seperti informatikaa, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam
pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran ICT
sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
ix
3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran
(literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran
sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi
berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian
rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan
prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini
posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai :
fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
2. e-learning
x
E-learning sering dihubungkan dengan aktivitas yang menggunakan
komputer dan dilakukan secara interaktif dan simultan. Salah satu definisi
yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley
[Hartley, 2001] yang menyatakan: eLearning merupakan suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]
menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: eLearning adalah sistem
pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar
mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer
standalone.
3. Web-based learning
Web-based learning / pembelajaran berbasis web adalah
pembelajaran yang berhubungan dengan materi ajar yang disajikan melalaui
web browser (seperti internet explorer, mozila firefox, opera, netscape, dll),
termasuk didalamnya adalah bagaimana penyajian pembelajaran tersebut
dikemas menggunakan media CD-ROM maupun media penyimpanan yang
xi
lainnya. Pembelajaran berbasis web menyajikan materi pembelajaran yang
ditampilkan melalui web browser, dan materi pembelajaran yang aktual
dikirimkan atau dimasukkan ke dalam format web. Web-based learning
memiliki analogi dengan textbook, di mana materi pemebalajaran dikemas
seperti halnya buku, novel, maupun laporan. Computer Based Training
(CBT) yang didownload dari internet dan disimpan dalam format web,
hasilnya bukanlah menjadi pembelajaran yang berbasis web selama isinya
tidak terdiri dari materi pembelajaran yang lengkap. Materi pembelajaran
berbasis web biasanya di dapat dari website, tetapi pembelajaran berbasis
web tidak harus membutuhkan internet atau jaringan komputer. Sebagai
contoh pembelajaran berbasis web yang dijalankan menggunakan CD-
ROM, dimana seluruh materi pembelajaran telah masuk didalamnya, siswa
hanya tinggal memasukan CD kedalam CD-ROM, kemudian siswa sudah
dapat menggunakannya sebagai media pembelajaran. Penggunaan CD-ROM
dapat lebih efektif dirasakan, jika di sekolah, rumah, atau komunitas yang
tidak terkoneksi dengan internet, maka dapat menggunakan web-based
learning tersebut.
4. Online learning
5. Distance learning
xii
Distance learning / pembelajaran jarak jauh melibatkan interaksi
jarak jauh antara guru dan siswa, sehingga guru dapat secara langsung
mangawasi siswanya. Menyiarkan secara langsung materi pembelajaran ke
siswa bukanlah termasuk sebagai distance learning. Guru harus dapat
berinteraksi secara langsung untuk dapat menerima tanggapan yang
diberikan dari siswanya. Distance learning adalah konsep yang paling tua
dibandingkan dengan konsep-konsep yang lainnya, pada distance learning
tidak membutuhkan komputer ataupun jaringannya. Terminologi distance
learning ini sejak dulu sudah ada, hanya dulu distribusi bahan ajar dan
proses pembelajaran tidak menggunakan media elektronik, misalnya
universitas terbuka yang dulu mengirimkan module pembelajaran lewat pos.
Hanya, saat ini universitas yang menerapkan distance learning kebanyakan
sudah menggunakan media elektronik untuk mendistribusikan bahan ajar
dan proses belajar mengajar, dengan kata lain bisa saja distance learning
masuk ke definisi e-Learning untuk kondisi ini. Tapi tidak menjadi masalah
kalau open university yang ada di dunia ini tetap menggunakan term
distance learning, karena mungkin sudah lebih lama dan terbiasa digunakan.
Pembelajaran ini menghubungkan interaksi antara sebuah kelas atau
perorangan yang terpisah secara ruang, dan memungkinkan pengajar
berintaraksi dengan siswanya. Distance learning seperti siaran TV maupun
pendidikan yang menggunakan metode dengan saling mengirim
surat/berkas, tetapi masih juga dapat menggunakan e-learning.
xiii
Pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan akhir-akhir ini
digalakkan oleh pemerintah dengan memanfaatkan Information and
Communication Technology (ICT). Pemanfaatan ICT ini secara umum bertujuan
menghubungkan murid-murid dengan jaringan pengetahuan dan informasi.
Selain itu mengembangkan sikap dan kemampuan murid-murid untuk
belajar sepanjang hidup (life-long education), meningkatkan kinerja guru dalam
bidang ICT. Pada akhirnya akan mengubah sekolah menjadi institusi
pembelajaran yang kreatif dan dinamis dengan menjadikan murid-murid sebagai
pembelajar yang lebih termotivasi, selalu ingin tahu, dan kreatif.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka pemanfaatan ICT ini adalah
dengan menyediakan prasarana dan fasilitas TIK untuk murid dan guru yang
memungkinkan mereka mengakses informasi, mendorong pemain kunci dalam
sistem sekolah dalam menjalankan peran baru mereka. Di samping itu juga,
sekolah mengintegrasikan TIK dalam pendidikan sekolah melalui kurikulum yang
sesuai dan dukungan sumberdaya dan mendorong tumbuhnya lingkungan berbasis
komunitas yang kondusif terhadap manajemen perubahan.
Menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran mempunyai
kelebihan, yakni mempermudah dan mempercepat kerja siswa (mengefisienkan),
juga menyenangkan karena siswa berinteraksi dengan warna-warna, gambar,
suara, video, dan sesuatu yang instan. Situasi dan kondisi yang menyenangkan ini
sebenarnya menjadi faktor yang sangat penting dan esensial untuk mencapai
efektivitas belajar. Di sini teknologi mampu membangkitkan emosi positif dalam
proses belajar.
Selain membantu menciptakan kondisi belajar yang kondusif bagi mental
siswa, peran penting kedua dari teknologi informasi dan komunikasi dalam proses
pembelajaran adalah menyediakan seperangkat media dan alat (tools) untuk
mempermudah dan mempercepat pekerjaan siswa, serta tentu saja memberi
keterampilan penggunaan teknologi tinggi (advanced skills).
Perkembangan ICT di dunia sangat cepat, dari waktu ke waktu.
Perkembangan ICT tersebut tentunya merupakan potensi untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Teknologi informasi menyimpan informasi tentang segala hal
xiv
yang tak terbatas, yang dapat digali untuk kepentingan pengembangan pendidikan
yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.
Adapun beberapa contoh penerapan pembelajaran berbasis ICT yang dapat
dilakukan oleh pendidik sekolah dasar :
1. Penggunaan Jaringan Komputer untuk Pembelajaran (E-Learning)
E-learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan di
bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Melalui e-learning belajar
tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja
dan dimana saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas siswa yang dilakukan
melalui e-learning mendorong siswa untuk melakukan analisa dan sintesa
pengetahuan, menggali, mengolah dan memanfaatkan informasi,
menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Siswa dirangsang
untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Fasilitas yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar melalui e-learning diantaranya : e-
book, e-library, interaksi dengan pakar, emaill, mailling list, News group, dan
lain-lain.
2. Teknologi Informasi untuk Media Pembelajaran
Penerapakan ICT dalam pembelajaran salah satunya adalah
penggunaan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas
kemampuan siswa. Untuk hasil yang optimal pembelajaran harus
menyenangkan dan merangsang imajinasi serta kreativitas siswa. Penggunaan
multi metoda dan multi media sangat membantu untuk meningkatkan hasil
belajar. Teknologi informasi dengan teknologi audio visual mengahasilkan
fitur-fitur baru yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Pembelajaran
berbasis multi media (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara dan
video) dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton,
dan memudahkan penyampaian.
xv
pembelajaran berbasis ICT sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, penerapan ICT juga memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai
dampak dari penggunaan ICT dalam proses pembelajaran.
Adapun beberapa kelebihan penerapaan pembelajaran berbasis ICT di
sekolah dasar yang merupakan dampak positif penerapaan pembelajaran berbasis
ICT antara lain :
1. Menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan mengasyikan (efek
emosi)
2. Siswa akan menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran
3. Membekali kecakapan siswa untuk menggunakan teknologi tinggi
4. Mendorong lingkungan belajar konstruktivis
5. Mendorong lahirnya pribadi kreatif dan mandiri pada diri siswa
6. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
7. Membantu siswa yang memiliki kecepatan belajar lamba
8. Selain memiliki kelebihan, penerapan ICT juga mempunyai beberapa
kelemahan, yaitu diantaranya :
9. Penerapannya membutuhkan biaya yang relatif besar.
10. Rentan terhadap penyalahgunaan fungsi.
11. Guru dalam dalam penerapan ICT dituntut memiliki keahlian tinggi.
12. Sulit diterapkan di sekolah yang kurang maju yang pada umumnya
terdapat di pedesaan.
xvi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengenalan ICT di sekolah dasar sangat penting karena dengan adanya
perkembangan zaman siswa dituntut untuk menjadi kreatif, inovatif dan
mengetahui segala informasi yang dapat diterima melalui media pembelajaran
yang berbasis ICT. Para pendidik sekolah dasar dituntut pula untuk mengetahui
dan mengembangkan pembelajaran bagi siswa. Pengenalan ICT untuk tingkat
sekolah dasar masih tergolong rendah.
Pemanfaatan ICT sangat penting guna meningkatkan mutu pembelajaran
dan pendidikan di sekolah dasar. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka
pemanfaatan ICT ini adalah dengan menyediakan prasarana dan fasilitas TIK
untuk murid dan guru yang memungkinkan mereka mengakses informasi,
mendorong pemain kunci dalam sistem sekolah dalam menjalankan peran baru
mereka. Pembelajaran berbasis ICT tidak selamanya selalu memiliki kelebihan
tapi juga memiliki kekurangan dalam penerapannya. Beberapa faktor yang
mempengaruhi dalam penerapan pembelajaran ICT di sekolah dasar ialah
kemampuan sekolah, kemampuan sumber daya manusia dan lingkungan social
B. Saran
Makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka kritik dan
saran yang membangun kami harapkan guna untuk pembuatan makalah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
xviii