Di susun Oleh :
Dosen Pengampu :
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah “ Peran dan Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan” ini dapat tersusun sampai dengan
selesai.
Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penyusun berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Teknologi informasi dan komunikasi sekarang berkembang dengan hebat.
Terlihat bagaimana komputer dan telepon genggam selaku bagian teknologi
komunikasi dan informasi yang kian canggih. Hanya bermula dari fitur telepon yang
dimiliki telepon genggam hingga sekarang terdapat fitur tekbologi 4G yang bisa
membuat informasi tersampaikan dengan cepat, waktunya lebh efisien dan biaya yang
lebih sedikit. Serupa dari perkembangan teknologi, kemajuan pesat pun terjadi pada
komputer1.
Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah erat kaitannya dengan proses
pembelajaran di dalam kelas yang melibatkan interaksi dari peserta didik dengan guru.
Secara hakikat, pembelajaran ialah sebuah hubungan ataupun interaksi timbal balik dari
peserta didik dengan guru pada konteks pendidikan2. Sebagai upaya peningkatan mutu
pendidikan, sekolah perlu bisa menjadi penggerak berbagai komponen yang termasuk
subsistem atas sebuah system mutu pendidikan. Teknologi yang terus berkembang ini
perlu dikuasai supaya pada ranah pendidikan bisa diterapkan sebaik mungkin, bisa
melakukan penguasaan perkembangan teknologi berarti bisa melaksanakan
pengembangan proses belajar mengajar dengan mutu tinggi, sehingga hasil
pembelajaran bisa terus ditingkatkan3.
Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa
menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu
pendidikan, terutama penyesuaian penggunaannya bagi dunia pendidikan khususnya
dalam proses pembelajaran. Teknologi informasi merupakan perkembangan sistem
informasi dengan menggabungkan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi
(Baharudin, 2010). Institusi pendidikan di Indonesia mulai berlomba-lomba
mememanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pendidikan
dengan membangun infrastruktur hardware, jaringan internet, pengadaan sofware dan
1
Muhibbin Syah. (2013). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung: Remaja Rosdakarya
2
Yoga Fajar R Prabowo dan Wakijo,“Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Berbantu
Fotonovela Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X MA Bustanul Ulum Jayasakti”, Jurnal Pendidikan
Ekonomi UM Metro, no. 1, (2020),19.
3
Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta; Kencana Prenada Media Group, 2013,
Cetakan Kedua),12
1
lain sebagainya, yang semua itu dilakukan dalam usaha memenuhi kebutuhan akan
metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Pelatihan-pelatihan dengan
pemanfaatan aplikasi komputer pun sering diselenggarakan seperti; Intelligent Tutoring
System (ITS), Computer Basad Training (CBT), dan e-Learning System (Hariningsih,
2005).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Peran TIK dalam Bidang Pendidikan?
2. Apa saja manfaat yang didapatkan dari Pemanfaatan TIK dalam Bidang
Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Peran TIK dalam Bidang Pendidikan
2. Untuk memahami apa saja Pemanfataan Tik dalam Bidang Pendidikn
2
BAB II
Pembahasan
3
B. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Dunia Pendidikan
Pendidikan sangat diuntungkan dari kemajuan teknologi informasi karena
memperoleh manfaat yang luar biasa. Mulai dari eksplorasi materi-materi pembelajaran
berkualitas seperti literatur, jurnal, dan buku, membangun forum -forum diskusi ilmiah,
sampai konsultasi/diskusi dengan para pakar di dunia, semua itu dapat dengan mudah
dilakukan dan tanpa mengalami sekat-sekat karena setiap individu dapat melakukannya
sendiri. Dampak yang sedemikian luas tersebut telah memberikan warna atau wajah
baru dalam sistem pendidikan dunia, yang dikenal dengan berbagai istilah e-learning,
distance learning, online learning, web based learning, computer-based learning, dan
virtual class room, dimana semua terminologi tersebut mengacu pada pengertian yang
sama yakni pendidikan berbasis teknologi informasi. Adapun peranan teknologi
informasi dan komunikasi dalam dunia Pendidikan yaitu sebagai berikut:
a) Sebagai Infrastruktur Pembelajaran, TIK sangat berperan sebagai infrastruktur
pembelajaran di mana bahan ajar tersedia dalam format digital dengan begitu
proses belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Para murid tidak
harus terpaku belajar pada tempat dan waktu yang telah ditentukan. Saat
senggang dan sedang berada di tempat umum, mereka tetap bisa belajar melalui
gadget mereka.
b) Sebagai Sumber Bahan Ajar, Kini sumber bahan ajar para tenaga pendidik tidak
hanya bisa didapat dari buku saja. TIK juga bisa dijadikan sebagai sumber bahan
ajar yang mengikuti perkembangan zaman. Ada banyak bahan ajar yang bisa
didapat dari seluruh belahan dunia sehingga ilmu yang didapat pun lebih
banyak.
c) Sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pembelajaran, Tidak lagi menggunakan papan
tulis dan kapur, kini proses belajar-mengajar telah didukung oleh TIK. Sebagai
alat bantu dan fasilitas pembelajaran, TIK akan membuat proses belajar-
mengajar jadi lebih inovatif dan menyenangkan. Cara tersebut juga dikenal
efektif karena lebih modern. Untuk itu para tenaga pendidik juga wajib untuk
mengikuti perkembangan teknologi supaya bisa mengajar sesuai tren yang
sedang berkembang. Para murid pun bisa mengeksplorasi ilmu pengetahuan
dengan lebih luas dan secara mandiri.
d) Sebagai Skill dan Kompetensi Penggunaan TIK harus proporsional.
Maksudnya adalah TIK bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi
disesuaikan dengan porsinya masing-masing. Jangan sampai TIK untuk
4
masyarakat berpendidikan universitas diberikan kepada masyarakat pedesaan
yang rata-rata memiliki latar belakang pendidikan rendah.
e) Sebagai Sumber Informasi Penelitian Proses penelitian dalam dunia pendidikan
jadi lebih mudah dilakukan berkat adanya TIK sebagai sumber informasi.
Keberadaan TIK juga membuat penelitian seseorang jadi bisa dimanfaatkan dan
diketahui oleh orang lain. Hal tersebut akan berguna untuk mencegah terjadinya
penelitian yang serupa.
f) Sebagai Media Konsultasi, Internet banyak dimanfaatkan sebagai media
berkonsultasi dengan pakar yang berada di tempat lain. Baik tenaga pendidik
maupun pelajar sama-sama bisa memanfaatkannya untuk mendukung kegiatan
belajar mereka langsung dari pakarnya tanpa harus mengeluarkan biaya mahal.
g) Sebagai Media Belajar Online, Belajar bisa dilakukan di mana saja, termasuk
secara online menggunakan internet. Banyaknya website, blog, forum, atau
aplikasi yang kini banyak tersedia di internet membuat siapa saja bisa belajar
secara online. Contohnya saja ada perpustakaan online, yaitu perpustakaan
dalam bentuk digital yang menggunakan internet sebagai wadahnya. Siapapun
bisa mengakses sumber-sumber ilmu dengan cara mudah tanpa dibatasi jarak
dan waktu. Ada juga diskusi online dari forum-forum yang terbentuk di internet
yang membuat siapapun bisa berdiskusi dan bertukar pendapat dengan orang-
orang yang tergabung dalam forum tersebut.
5
E-Learning merupakan salah satu bentuk pendidikan jarak jauh yang
menggunakan media elektronik sebagai media penyampaian materi dan komunikasi
antara pengajar dengan pelajarnya. (Goran et al, 1996). Pembelajaran berbasis e-
learning memungkinkan penyelenggaraan distance teaching baik itu dalam mode
synchronous atau asynchronous. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan E-Learning antara
lain e-mail, discussion forums, video conferencing dan live lecture.
E-learning memiliki beberapa manfaat dalam pembelajaran untuk
meningkatkan daya serap atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif,
meningkatkan kemampuan belajar mandiri dari peserta didik, dan meningkatkan
kualitas materi pembelajaran. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru
para peserta didik sesuai dengan kebutuhan mereka. Manfaat E-learning menurut
Pranoto, dkk (2009:309) adalah:
1. Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat
meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
3. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
4. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
5. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
6. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat
teknologi informasi, dengan perangkat biasa sulit dilakukan.4
❖ Kelebihan e-leraning dari beberapa pandangan (Elangoan, 1999; Soekarwati, 2002;
Mulvihil, 1997 dan Utarini, 1997), yang dihimpun dalam Rusman (2008: 137) antara
lain:
1. Tersedianya fasilitas emoderating di mana dosen dan mahasiswa dapat
berkomunikasi secara mudah mellaui fasilitas internet secara reguler dan kapan
saja kegiatan komunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat
dan waktu.
2. Dosen dan mahasiswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar
yang terstruktur dan tgerjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling
menilai sampai seberapa jauh bahan ajar yang dipelajar.
3. Mahasiswa dapat belajar atau me-review bahan perkuliahan setiap saat dan
dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpanj dalam komputer.
4
Nursalam. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
6
4. Bila mahasiswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan
yang dpelajarinya, ia dapat melakukan akses internet secara lebih mudah.
5. Baik dosen maupun mahasiswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang
dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehinga menambah ilmu
pemngetahuan dan wawasan yang lebih luas.
❖ Kekurangan Pembelajaran berbasis elearning menurut (Bullen, 2001; dan Beam, 1997)
adalah:
1. Kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa atau bahakan antar siswa itu
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam
proses pembelajaran.
2. Kecendrungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong adanya aspek bisnis/komersial.
3. Proses pembelajaran cendrung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4. Berubahnya peran dosen dari yang tadinya menguasai teknik konvensional, kini
dituntut juga mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
5. Mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cendrung
gagal.5
5
Arsyad, Azhar (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
6
Dr. Wasis D. Dwiyogo,M.Pd, Pembelajaran Berbasis Blended Learning, (Depok;PT RajaGrafindo Persada,
2018, Cetakan Pertama),63
7
mudahnya siswa melaksanakan akses pengayakan serta materi pelajaran oleh
karenanya bisa membantu siswa agar hasil belajar yang didapat bisa meningkat7.
Prinsip-prinsip blended learning yaitu komunikasi antara pertemuan pembelajaran tatap
muka dengan komunikasi tertulis online. Konsep pembelajaran ini terkesan sangat
sederhana namun lebih komplek dalam penggunaannya.
❖ Manfaat Blended Learning yaitu:
1. Proses belajar mengajar tidak hanya tatap muka saja, tetapi ada penambahan
waktu pembelajaran dengan memanfaatkan media online.
2. Mempermudah dan mempercepat proses komunikasi antara guru dan peserta
didik (mitra belajar).
3. Membantu memotivasi keaktifan peserta didik untuk ikut terlibat dalam proses
pembelajaran. Hal ini akan membentuk sikap kemandirian belajar pada peserta
didik.
4. Meningkatkan kemudahan belajar sehingga peserta didik menjadi puas dalam
belajar.
❖ Kelebihan Blended Learning :
1. Dapat digunakan untuk menyampaikan pembelajaran kapan saja dan dimana
saja.
2. Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki
kelebihan yang dapat saling melengkapi.
3. Pembelajaran lebih efektif dan efisien
4. Meningkatkan aksesbilitas. Dengan adanya Blended Learning maka pembelajar
semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran.
5. Pembelajaran menjadi lebih luwes dan tidak kaku.
❖ Kekurangan Pembelajaran Berbasis Blended Learning
1. Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila
sarana dan prasarana tidak mendukung.
2. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pebelajar, seperti komputer dan akses
Internet. Padahal dalam Blended Learning diperlukan akses Internet yang
memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta dalam
mengikuti pembelajaran mandiri via online.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi
7
Husamah. (2013). Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Hasil Pustaka.
8
4. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses
Internet.
5. Membutuhkan strategi pembelajaran yang tepat untuk dapat memaksimalkan
potensi dari Blended Learning.8
8
Aunurrahman.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV.Alfabeta.
9
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Metode E-learning Manfaat para pendidik adalah dapat meningkatkan
kreativitas mereka dalam menyiapkan materi dengan memanfaatkan penggunaan
E-Learning. Bagi peserta didik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
penggunaan E-learning. Blended Learning adalah salah satu trend model
pembelajaran saat ini dan masa depan yang menggabungkan proses pembelajaran
tatap muka dan pembelajaran online. Era pengetahuan saat ini memang menuntut
guru mampu menghadirkan pembelajaran yang menarik dan inovatif. Oleh karena
itu, Blended Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan dan dimanfaatkan dalam mewujudkan tuntutan era digital pendidikan
saat ini.
B. Saran
Jika ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini penyusun
mohon maaf sebesar-besarnya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
10
Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Aunurrahman.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV.Alfabeta
Dr. Wasis D. Dwiyogo,M.Pd. Pembelajaran Berbasis Blended Learning. (Depok : PT
RajaGrafindo Persada. 2018
Husamah. (2013). Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Hasil Pustaka
Yoga Fajar R Prabowo dan Wakijo. “Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) Berbantu Fotonovela Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X MA
Bustanul Ulum Jayasakti”.Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro no. 1.2020
11