Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI

DI BIDANG PENDIDIKAN

Oleh:

Lusi Diah Wiranti

12150121581

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIM KASIM RIAU

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengaruh
Teknologi Informasi Di Bidang Pendidikan” dengan tepat waktu. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Roza Afifah, S.Pd., M.Hum. selaku dosen
mata kuliah bahasa Indonesia dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi orang lain
dan berguna bagi penulis sendiri. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu, penulis harapkan kritik
dan saran dari pembaca.

Duri, 20 September 2021

Lusi Diah Wiranti

ii
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3. Tujuan Masalah.........................................................................................3

BAB II

PEMBAHASAN......................................................................................................4

2.1. Pengertian Teknologi Informasi................................................................4

2.2. Perkembangan Teknologi Informasi Di Bidang Pendidikan.....................5

2.3. Manfaat dan Dampak Teknologi Informasi Di Bidang Pendidikan..........7

2.4 Upaya Mengatasi Teknologi Informasi Di Bidang Pendidikan………..12

BAB III

PENUTUP..............................................................................................................14

3.1. Simpulan..................................................................................................14

3.2. Saran........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam


segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan
bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita
hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktifitas manusia, khusus dalam bidang teknologi informasi
sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif.

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu techne yang berarti ‘keahlian’
dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi
mengacu pada obyek benda yang digunakan untuk kemudahan aktivitas manusia,
seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras (Rusman, 2012). Teknologi sebagai
penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan secara sistematis dan
memecahkan masalah (Miarso, 2005). Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur
komputer maupun telekomunikasi (Darmawan, 2012). Teknologi informasi dan
komunikasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah
semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi),
pengelolaan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.

Di Indonesia infrasruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan


kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi
terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah yang proses
memperoleh informasinya masih terbatas. Hal ini dikarenakan di Indonesia
penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum merata, sekarang ini hanya di
kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, misalnya E-learning. E-learning merupakan bentuk teknologi

1
informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui
elearning belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja.

Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan berkomunikasi tukar


informasi sehingga tempat, waktu dan jarak tidak lagi menjadi kendala.
Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat tak lepas dari
perkembangan teknik komputer. Kemajuan bidang komputer dan teknologi informasi
ini juga memberikan dampak positip pada bidang pendidikan. Aplikasi bidang
teknologi komputer dan teknologi informatika yang paling berpengaruh pada bidang
pendidikan adalah pemakaian jaringan komputer dan internet. Dengan internet
layanan informasi pada sasaran didik tidak terbatas ruang, tempat waktu dan jarak.
Melalui internet layanan informasi dapat diberikan sebagai sumber belajar, media
belajar yang dapat dipelajari sesuai dengan kecepatan belajar peserta didik. Media
belajar tidak terbatas pada huruf dan gambar melainkan dapat dikombinasikan dengan
grafik, animasi, video, audio secara bersama-sama sehingga media ini lebih dikenal
dengan istilah multimedia.

Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering jumpai adanya pemfaatan


dari perkembangan Teknologi dalam dunia pendidikan, seperti yang sering dilakukan
oleh guru atau dosen yaitu mengkombinasikan alat teknologi dalam peroses
pembelajaran. Namun demikian, teknologi itu tidak hanya mendatangkan manfaat
positif, melainkan juga akan dapat mendatangkan dampak negatif, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan semakin terbuka dan
tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas
ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan perilaku, etika,
norma, aturan, atau moral kehidupan yang bertentangan dengan etika, norma, aturan,
dan moral kehidupan yang ada pada masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari pengaruh teknologi informasi di bidang
pendidikan sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan teknologi informasi ?
2. Bagaimana perkembangan teknologi informasi di bidang pendidikan?
3. Bagaimana manfaat dan dampak negatif dari teknologi informasi di
bidang pendidikan?
4. Bagaimana upaya mengatasi dampak negatif teknologi informasi dalam
dunia pendidikan?

2
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari pengaruh teknologi informasi di bidang
pendidikan sebagai berikut:
1. Mendefinisikan maksud dari teknologi informasi
2. Menjelaskan perkembangan teknologi informasi di bidang pendidikan
3. Menjelaskan manfaat dan dampak negatif dari teknologi informasi di
bidang pendidikan
4. Menjelaskan upaya mengatasi dampak negatif teknologi informasi dalam
dunia pendidikan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teknologi Informasi

Menurut William & Sawyer dalam Kadir & Terra (2003), teknologi informasi
didefinisikan sebagai teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur
komunikasi kecepatan tinggi, yang membawa data, suara, dan video. Menurut Haag
& Keen dalam Kadir & Terra (2003), teknologi informasi adalah seperangkat alat
yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut Martin dalam Kadir & Terra
(2003), teknologi informasi adalah teknologi yang tidak hanya pada teknologi
komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan digunakan untuk
memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencakup teknologi komunikasi
untuk mengirim atau menyebarluaskan informasi. Definisi ini memperlihatkan
bahwa dalam teknologi informasi pada dasarnya terdapat dua komponen utama yaitu
teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer yaitu teknologi
yang berhubungan dengan komputer termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan
dengan komputer. Sedangkan teknologi komunikasi yaitu teknologi yang
berhubungan perangkat komunikasi jarak jauh, seperti telepon, feximil, dan televisi.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa teknologi


informasi secara sederhana dapat dipandang sebagai ilmu yang diperlukan untuk
mengelola informasi agar informasi tersebut dapat secara mudah dicari atau
ditemukan kembali. Sementara dalam pelaksanaannya untuk dapat mengelola
informasi tersebut dengan baik, cepat, dan efektif, maka diperlukan teknologi
komputer sebagai pengolah informasi dan teknologi komunikasi sebagai penyampai
informasi jarak jauh. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan
dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengelolaan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi.

4
2.2 Perkembangan Teknologi Informasi Di Bidang Pendidikan

Menghadapi abad ke-21, UNESCO (1996) melalui jurnal “The International


Commission on Education for the Twenty First Century” merekomendasikan
Pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat
pilar proses pembelajaran, yaitu : learning to know (belajar untuk menguasai
pengetahuan), learning to do (belajar untuk mengetahui keterampilan), learning to be
(belajar untuk mengembangkan diri), dan learning to live together (belajar untuk
hidup bermasyarakat), untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era
globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu
menguasai dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
(Jamun, 2018).

Menurut Rosenberg dalam Jamun (2018), dengan berkembangnya penggunaan


TIK ada beberapa pergeseran dalam proses pembelajaran, antara lain:

a. Dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja,


b. Dari kertas ke “on line” atau saluran,
c. Dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-


media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail dan lain sebagainya.
Interaksi antar guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka
dan juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat
memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula
siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber
media cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.

Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber
teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu
satu model pembelajaran dengan menggunakan media Teknologi Komunikasi dan
Informasi khususnya Internet. Menurut Rosenberg dalam Jamun (2018), e-learning
merupakan satu penggunaan tekonologi Internet dalam penyampaian pembelajaran
dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria, antara lain:

a. E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,


menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau Informasi,

5
b. Pengiriman sampai kepengguna terakhir melalui komputer dengan
menggunakan teknologi Internet yang standar,
c. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik
paradigma pembelajaran tradisional.

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi itu sendiri


pengertian e-learning bisa menjadi lebih luas yaitu pembelajaran yang
pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti video-audio, smartphone,
komputer dan internet. Menurut Hariningsih dalam Jamun (2018), mengemukakan
secara ilustratif bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-
buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa:

a. Komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan


materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau di
dengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara.
b. Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode
security untuk masuk rumah, kalkulator dan sebagainya.
c. Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan,
musik, dan TV.
d. Alat-alat musik.
e. Alat-alat olahraga.
f. Bingkisan untuk makan siang.

Hal itu menunjukkan bahwa gejala kelengkapan anak sekolah dimasa itu nanti
berupa perlengkapan yang bernuansa Internet sebagai alat bantu belajar. Sebagai
sebuah proses, teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi
pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai dan
mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar
manusia, AECT (Munir, dalam Jamun 2018). Sejalan dengan hal tersebut, maka
lahirnya Teknologi Pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu/kualitas, relevansi, dan
efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan
mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas tertentu
saja, ini dapat dipecahkan melalui pendekatan Teknologi Pendidikan.

Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan


perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering

6
jumpai adanya pemfaatan dari perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan.
Penerapan teknologi di dalam kegiatan pembelajaran ditandai dengan hadirnya e-
learning yang dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan
dalam pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik seperti:
audio/video, TV interaktif, compact disc (CD), dan internet (Jamun,2018). Seperti
yang sering dilakukan oleh guru atau dosen yaitu mengkombinasikan alat teknologi
dalam proses pembelajaran.

Internet merupakan salah satu alat komunikasi yang murah dimana


memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan
karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (e-
learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang
maksimal.Namun demikian, dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh lupa
bahwa teknologi itu tidak hanya mendatangkan manfaat positif, melainkan juga akan
dapat mendatangkan dampak negatif, inilah yang harus tetap kita waspadai.
Mengingat saat sekarang ini sering kita jumpai dimana-mana banyak para pelajar dan
mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas teknologi tidak sesuai dengan yang
diharapkan, sehingga hal ini dapat mendatangkan dampak yang negatif.

2.3 Manfaat Dan Dampak Teknologi Informasi Di Bidang Pendidikan

2.3.1 Manfaat Teknologi Informasi Di Bidang Pendidikan

Manfaat teknologi informasi di bidang pendidikan membuat sistem


pembelajaran tidak lagi hanya fokus pada tatap muka. Bahkan pembelajaran jarak
jauh sudah menjadi hal yang sangat umum saat ini. Selain itu teknologi informasi di
bidang pendidikan menjadi solusi dalam kegiatan belajar distance learning, web-
based education, dan e-learning yang memungkinkan transfer ilmu bisa dilakukan di
mana saja selama ada koneksi internet.
Menurut Suripto dkk dalam Jamun (2018) pengembangan dan penerapan
teknologi informasi juga bermanfaat untuk pendidikan antara lain:
a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat Pendidikan. Seperti jaringan internet, lab. komputer sekolah dan lain-lain.
Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satusatunya sumber ilmu pengetahuan,
sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang
diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari
Internet, olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga
sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya
pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi
dan Komunikasi dalam pembelajaran.

7
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang
abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan Teknologi bisa dibuat abstrak,
dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses
pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan
hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi,
proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa
juga menggunakan jasa pos Internet dan lainlain.
d. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan
Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk
melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan
dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua
tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang
cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan
menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data
dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.
e. Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat.
Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan,
salah satu contoh, yaitu; penggandaan soal ujian, dengan adanya mesin foto copy,
untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan
waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi
dengan perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam
waktu yang singkat. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu:
1) Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik.
2) Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks.
3) Mempercepat proses yang lama.
4) Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi.
5) Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan.

Sedangkan menurut dosen.pendidikan (2021), dampak positif teknologi informasi di


bidang pendidikan sebagai berikut:

1. Informasi yang dibutuhkan untuk menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam
mengakses tujuan pendidikan.

8
2. Inovasi dalam pembelajaran tumbuh di hadapan e-learning inovasi yang lebih
memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan pengembangan teleconference kelas
virtual atau kelas yang berbasis yang tidak memerlukan pendidik dan peserta
didik berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada lembaga pendidikan akan lebih mudah dan lancar
karena penerapan sistem TIK.
5. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber
pengetahuan dan pendidikan pusat.
6. Munculnya metode pembelajaran yang baru, yang memungkinkan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi menciptakan
metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi yang abstrak,
karena materi dapat dibuat dengan bantuan teknologi abstrak.
7. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan
teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dan guru,
tetapi juga dapat menggunakan layanan pos, internet dan lain-lain.
8. Mengurangi lag dalam penggunaan TIK dalam pendidikan dibandingkan
dengan negara-negara berkembang dan negara maju lainnya.
9. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
10. ICT sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru
meningkatkan kompetensi mereka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan
dan profil lembaga pendidikan yang diakui oleh Pemerintah.
11. Berbagi hasil penelitian, penelitian yang dipublikasikan dalam internet akan
mudah digunakan oleh orang lain di seluruh penjuru dunia dengan cepat.
12. Konsultasi dengan ahli, konsultasi ahli di bidang undangan dapat dilakukan
dengan mudah bahkan jika para ahli sangat banyak di tempat.
13. Perpustakaan online, perpustakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk
digital.
14. Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
15. Kelas online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga
pendidikan jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
“Computer Aided Instruction” telah melihat sedikit peningkatan kinerja siswa
pada pilihan ganda, pengujian standar di beberapa daerah. Computer Aided
(atau dibantu) Instruksi (CAI), yang umumnya mengacu pada siswa belajar
mandiri atau tutorial pada PC, telah terbukti sedikit meningkatkan nilai tes
siswa dalam membaca dan matematika keterampilan atau mata pelajaran lain,
meskipun apakah peningkatan ini berkorelasi dengan peningkatan yang
signifikan dalam belajar siswa.
16. TIK digunakan dalam mata pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan ICT
untuk simulasi dan pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti
efektif, karena memiliki perangkat lunak pengolah kata dan komunikasi (e-
mail) dalam pengembangan bahasa dan kemampuan komunikasi siswa.

9
17. Akses luar sekolah mempengaruhi kepercayaan pengguna. Siswa yang
menggunakan komputer di rumah juga menggunakan komputer di sekolah
lebih sering dan lebih percaya diri daripada siswa yang tidak memiliki akses
di rumah mereka.

2.3.2 Dampak Negatif Teknologi Informasi Di Bidang Pendidikan

Adanya penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk


melakukan tindak pidana. Jika kemampuan di bidang teknologi yang tinggi tidak
dibarengi dengan moral yang seimbang, maka bisa menimbulkan keinginan untuk
melakukan pencurian data atau menerobos sistem keamanan perusahaan. Teknologi
bisa mendatangkan sifat kecanduan, sehingga pemakaiannya jadi kurang efektif,
terutama bila tujuannya masih belum jelas. Untuk itu penggunaan TIK dalam bidang
pendidikan sebaiknya tetap dibatasi. Terlalu mudahnya akses internet bisa
menimbulkan penyalahgunaan manfaat teknologi. Misalnya saja akses video porno
saat berada di sekolah yang tentunya bisa mengakibatkan dampak buruk bagi yang
mengaksesnya.
Menurut Sudibyo dalam Jamun (2018) dampak negatif yang akan ditimbulkan
oleh perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan) antara lain:
1. E-learning yang dapat menyebabkan pengalih fungsian guru dan
mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya
individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran dapat dilakukan
dengan hanya seorang diri. Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin peserta
didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika
dan manusia khususnya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat
manusia yang utama yaiu sebagai makhluk sosial akan tergerus.
2. Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya
benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah
mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, game online. Bahkan
dapat terkena cyber-relational addiction ialah keterlibatan yang berlebihan
pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan
virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubunganhubungan yang
ada dalam dunia nyata.
3. Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi
yang tidak ada habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela menghabiskan
waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir informasi yang
ada, yang akhirnya dapat membuat seseorang kecanduan, terutama
menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk
melayani kecanduan tersebut.
4. Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya
secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika siswa/mahasiswa tidak memiliki
sikap skeptic serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam
konteks dunia maya (internet) mereka secara tidak langsung telah masuk di

10
dalam dunia yang over free, maka sangat penting adanya kedua sikap di atas
untuk menjadi benteng atau filter dari segala sumber informasi yang ada.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya ialah perhatian dari orang tua juga
sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama
sebagai landasan hidup.
5. Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini dapat
terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah
tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai
ujian akhir atau negara) dengan media internet.
6. Menimbulkan sikap yang apatis pada masingmasing individu, baik bagi
pelajar/siswa/ mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat
misalnya pada system pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning.
Di mana system pembelajaran yang tidak saling bertemu antara peserta didik
dengan pengajar, maka dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem
pembelajaran dan hasilnya tidak maksimal.

` Menurut Anggraini & Lidya (2019), dampak negatif teknologi informasi di


bidang pendidikan sebagai berikut:
1. Siswa Menjadi Malas Belajar. Dengan adanya peralatan yang seharusnya
dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti laptop dengan jaringan
internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang
banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang
hanya mendatangkan kesenangan semata. Seperti facebook, chating dan lain-
lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
2. Munculnya media massa, khususnyya media elektronik sebagai sumber ilmu
dan pusat pengetahuan yang disalah gunakan oleh pelajar. Dengan munculnya
media masa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat
menimbulkan adanya bebagai perilaku yang menyimpangang dapat terjadi,
seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk
bermaingames, main ps main facebook chating, sehingga waktu yang
seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain,
sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan
dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi
kemerosotan moral dari para siswa sampai mahasiswa.
3. Munculnya metode - metode pembelajaran yang baru, memudahkan siswa dan
guru dalam proses pemebelajaran, sehingg membuat siswa menjadi malas.
Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses
pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi
malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk
membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusingpusing, karena
cukup mencari bahan lewat internet dan mengkopi paste karya orang lain,
sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.

11
4. Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam. Selama ini sering
kita melihat dan mendengar di siaran tv, tentang adanya kebocoran soal ujian,
ini merupakan salah satu akibat dari penyalagunaan teknologi, karena dengan
adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih. Maka dengan mudah
dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang
dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkaitt dengan
kebocoran soal ujian, sehingga ini sering meresahkan pemerintah dan
masyarakat.
5. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak criminal. Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan
perubahan yang positif, namun pada akhirnya sering kali tujuan ini
diselewengkan dengan berbagai alas an. Contohnya seorang hacker dengan
kemampuannya melakukan penerobosan dengan tidak perlu merampok
langsung ke bank atau kekantor-kantor, cukup dengan melakukan pembobolan
sistem keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan,
dan sulit untuk dilacak pelakunya.
6. Adanya peyalahgunaan sistem pengolah data yang menggunakan teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan sistem teknologi, sering kali kita
temukan adanyya kecurangan dalam melakukan analisis dan hasil penelitian
yang dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk
mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian
yang dilakukan. KESIMPULAN Ilmu pegetahuan dan teknologi berkembang
dari hari kehari, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan
itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam,
bahkan menit atau detik terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan
komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronik. Pengaruhnya meluas
keberbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.
Dampak negatif lain yang ditimbulkan dari adanya TIK pada peserta didik adalah
kecendrungan mengikuti budaya asing mulai dari cara bergaul muda-mudi, cara
berpakaian, berbahasa dan berperilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam bahkan
budaya Indonesia. Selain itu, teknologi informasi juga menimbulkan rasa malas untuk
malas belajar. Peserta didik menjadi malas untuk berfikir dan mengasah fikiran
bahkan mengerjakan tugas karena mereka jawaban dari pertanyaan atau tugas sekolah
semua dapat ditemukan melalui professor google.

2.4 Upaya Mengatasi Dampak Negatif Teknologi Informasi Dalam Dunia


Pendidikan
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi dan komunikasi
merupakan salah satu teknologi yang digunakan dan dibutuhkan banyak orang.
Melalui fitur yang disediakan seperti internet, game, dan lain-lain, menjadikan
teknologi informasi dan komunikasi menjadi kebutuhan pokok bagi manusia . Namun
teknologi informasi dan komunikasi juga sama halnya dengan jenis teknologi lainnya
yang memiliki dampat positif dan dampak negatif . Banyak sekali dampak negatif

12
yang ditimbulkan dari adanya teknologi informasi khususnya di bidang pendidikan.
Menyikapi hal tersebut, maka peran pendidikan sangat penting untuk
mengembangkan dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi informasi sesuai
dengan tujuannya.
Menurut Jamun (2018), upaya mengatasi dampak negatif pemanfaatan
teknologi informasi di dunia pendidikan sebagai berikut:
a) Mempertimbangkan pemakaian teknologi informasi dan komunikasi dalam
pendidikan khususnya untuk anak di bawah umur.
b) Tidak menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media atau
sarana satu-satunya dalam pembelajaran, dalam arti misalnya tidak hanya
men-download e-book, tetapi tetap membeli buku-buku cetak sebagai
referensi.
c) Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal tetapi tanpa
menghilangkan etika.
d) Pemerintah harus peka dalam memfilter/menyaring informasi yang dapat
diakses oleh peserta didik.
e) Menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan cyber task
yang bertugas untuk menentukan standar operasi pengendalian dalam
penerapan teknologi informasi, meliputi keamanan teknologi, sistem rekap
data, serta fungsi pusat penanganan penyalahgunaan dibawah umur.
f) Menghindari penggunaan telepon selular berfitur canggih oleh anak-anak di
bawah umur dan lebih mengawasi pemakaiannya.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Adapun simpulan pengaruh teknologi informasi di bidang pendidikan sebagai
berikut:

1. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari ilmu


pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengelolaan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
2. Perkembangan teknologi informasi sudah merambah di bidang
pendidikan. Dimulai dari data peserta didik yang harus diinput melalui
website sampai saat ini yaitu adanya e-rapot. Guru sebagai pendidik
dituntut untuk melek terhadap perkembangan TIK. Karena penggunaan
TIK dapat membantu guru dalam administrasi dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3. Adapun manfaat dan dampak negatif teknologi informasi di bidang
pendidikan sebagai berikut:
a. Manfaat teknologi informasi di bidang pendidikan membuat sistem
pembelajaran tidak lagi hanya fokus pada tatap muka. Bahkan
pembelajaran jarak jauh sudah menjadi hal yang sangat umum saat ini.
Selain itu teknologi informasi di bidang pendidikan menjadi solusi dalam
kegiatan belajar distance learning, web-based education, dan e-learning
yang memungkinkan transfer ilmu bisa dilakukan di mana saja selama
ada koneksi internet.
b. Adapun dampak negatif dari teknologi informasi di bidang pendidikan
terlalu mudahnya akses internet. Misalnya saja akses video porno saat
berada di sekolah yang tentunya bisa mengakibatkan dampak buruk bagi
yang mengaksesnya, game online, dan pencurian dokumen atau asset
penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya
dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) dengan media
internet.
4. Upaya mengatasi dampak negatif dalam dunia pendidikan adalah dengan
mempertimbangkan pemakaian teknologi informasi dan komunikasi
dalam pendidikan khususnya untuk anak di bawah umur dan tidak
menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media atau
sarana satu-satunya dalam pembelajaran, dalam arti misalnya tidak hanya
men-download e-book, tetapi tetap membeli buku-buku cetak sebagai
referensi

14
3.2 Saran
Adapun saran dari makalah ini sebagai berikut:
1. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang manfaat teknologi
informasi di berbagai bidang.
2. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang prediksi penggunaan
teknologi informasi khususnya pada bidang pendidikan.
3. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang peran siswa dalam
menghadapi perkembangan teknologi informasi di bidang pendidikan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana, (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi


Informasi dan Komunikasi; Mengembangkan Profesionalitas Guru,
(Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada). hlm 78
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=860054

Yusufhadi Miarso, (2005). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Jakarta: Prenada


Media, kerjasama dengan Pustekkom DIKNAS)
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/
download/394/249

Deni Darmawan, (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja.


http://eprints.ums.ac.id/29627/7/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Abdul Kadir & Terra Ch.Triwahyuni (2003). Pengenalan Teknologi Informasi.


Yogyakarta: Andi Offset. https://www.researchgate.net/profile/Abdul-
Kadir-14/publication/264422151_Pengantar_Teknologi_Informasi_Edisi_Re
visi/links/53de044d0cf2a76fb667f972/Pengantar-Teknologi-Informasi-
Edisi-Revisi.pdf

Yohannes Marryono Jamun, (2018). Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan. Jurnal


Pendidikan dan Kebudayaan Missio. Volume 10 (1).
https://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jpkm/article/download/54/40

https://www.dosenpendidikan.co.id/dampak-teknologi-informasi/ . (2021)

Evi Anggraini, Lidya Nababan Aprilliana, (2019) . PENDIDIKAN BERBASIS


TEKNOLOGI. Prosding Seminar Nasional Pendidikan Program
PascaSarjana Universitas PGRI Palembang. https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/3029

16

Anda mungkin juga menyukai