Dosen pembimbing:
MUHAMMAD HARUN, S.S., M.Si.
Disusun oleh :
CANTIKA WULANDARI (062130100021)
Syukur Alhamdulillah senantia saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuni-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas tersebut untuk mata kuliah Pendidikan Agama, dengan judul: “Pengaruh
Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Proses Pembelajaran Agama di Perguruan Tinggi.”
Makalah ini disusun agar bermanfaat bagi mahasiswa program studi Teknik Sipil
pada khususnya untuk lebih mudah memahami materi mata kuliah Pendidikan Agama dan
bagi pembaca pada umumnya.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan tebatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
CANTIKA WULANDARI
1
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................................2
Bab.1. Pendahuluan...................................................................................................................3
1.3. Tujuan.................................................................................................................................4
Bab.2. Pembahasan....................................................................................................................5
2.4. Fungsi Media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran
PAI…………………………………………………………………………………………9-10
2.6. Pengaruh Penerapan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran
Agama di Perguruan Tinggi …….......................................................................................13-16
BAB.3. Penutup........................................................................................................................17
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................17
Daftar Pustaka...........................................................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
6. Apa pengaruh penerapan media teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran agama di perguruan tinggi ?
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi teknologi, tnformasi dan komunikasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis media dan fungsi media TIK
3. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Dalam Media Pembelajaran TIK
4. Untuk mengetahui Fungsi media TIK dalam pembelajaran PAI
5. Untuk mengetahui pemanfaatan Teknologi Informasi dalam PAI
6. Untuk mengetahui pengaruh penerapan media teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran agama di perguruan tinggi
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
c). Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” yang berarti “bersama”
sedangkan menurut kamus, definisi komunikasi dapat meliputi seperti informasi atau
pengetahuan, memberi gagasan atau bertukar pikiran, informasi, atau sejenisnya dengan
tulisan atau ucapan. Definisi lain terbatas pada situasi stimulus-response. Pesan dengan
sengaja disampaikan untuk mendapatkan respon, seperti pertanyaan yang diajukan
memerlukan jawaban, instruksi yang diberikan perlu diikuti, atau penyajian iklan untuk
stimulun agar orang membeli suatu produk. Kata komunikasi berasal dari kata lain cum
yaitu kata depan yang berarti dengan, bersama dengan dan unus yaitu kata bilangan yang
berarti satu. Dari kata kedua itu berbentuk kata benda cummunio dalam bahasa Inggris
menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan,
pergaulan, hubungan. Karena itu untuk ber-communio diperlukan usaha dan kerja, dari
kata itu dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu dengan orang
seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang, tukar menukar, membicarakan
sesuatu dengan seseorang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap,
bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Sehingga kata kerja communicare itu pada
akhirnya dijadikan sebagai kata kerja benda communicatio, atau communication dan
dalam bahasa Indonesia diserap menjadi komunikasi. Berdasarkan berbagai arti kata
communicate yang menjadi asal kata komunikasi, maka secara harfiah berarti
pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran, atau hubungan.
Menurut Widyosiswoyo yang dikutib oleh Hamzah B.Uno, dkk jenis media TIK terbagi dari 4
yaitu:
Televisi, merupakan hasil pengubahan gambar serta suara menjadi listrik, kemudian
disalurkan dengan perantara kabel atau gelombang elektromagnetik untuk diubah lagi
menjadi bentuk semula oleh pesawat penerima.
Radio, merupakan alat komunikasi yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik
sebagai pembawa pesan (sumber) yang dipancarkan melalui udara dengan kecepatan yang
menyamai cahaya.
Komputer, adalah mesin serba guna yang dapat dikontrol oleh program, digunakan untuk
mengolah data menjadi informasi. Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat
berupa angka maupun gambar, sedangkan informasi adalah bentuk data yang telah diolah
sehingga dapat menjadi bahan yang berguna untuk pengambilan keputusan
Internet, merupakan kumpulan jaringan komputer sehingga pemakai dapat berbagi
informasi dengan sumber-sumber yang lebih luas.
7
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang
bisa digunakan. Beberapa media yang paling akrab hampir dimemanfaatkan adalah media
cetak (buku). Selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain,
seperti gambar, model, dan over head projector (OHP) dan objek-objek nyata.
Sedangkan media TIK yang telah diketahui seperti televisi, radio, komputer dan internet,
program pembelajaran komputer dan internet masih jarang digunakan meskipun sebenarnya
media TIK tersebut sudah tidak asing lagi bagi sebahagian orang.
f) Memotivasi pembelajar.
l) Fasilitas dalam mencari informasi khusus dengan cara berpikir logis - Informasi yang
dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah diakses untuk kepentingan pendidikan.
m) Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas
yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta
8
didik berada dalam satu ruangan.
n) Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan TIK.
2) Kelemahan media TIK dalam pembelajaran
Menurut Kemp dan Dayton dalam Azhar Arsyad, ada tiga fungsi media TIK
adalah:
1). Memotivasi minat atau tindakan untuk memenuhi fungsi motivasi, media pengajaran
dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah
melahirkan minat dan merangsang para siswa.
9
2). Menyajikan informasi isi dan bentuk penyajian ini bersifat amat umum, berfungsi
sebagai pengantar, ringkasan atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula
berbentuk hiburan, drama atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton
bahan informasi, para siswa hanya bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari
siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental
atau terbatas pada perasaan tidak kurang senang, netral atau senang.
Memberi intruksi; media berfungsi untuk tujuan intruksi di mana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun
dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Fungsi dan pengaruh TIK sangatlah penting. Dengan adanya TIK maka proses
pembelajaran di sekolah dapat lebih mempermudahkan dalam mencari informasi,
manipulasi, pengelolaan dan transfer ilmu atau pemindahan informasi, sehingga
pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran menjadi peran penting dalam: 1)
Mengembangkan kemampuan berpikir siswa, 2) Mengembangkan keterampilan dalam
bidang TIK untuk kelancaran proses belajar. 3) Meningkatkan profesional guru dalam
penggunaan media TIK khususnya dalam pelajaran PAI, 4) Mengubah sekolah menjadi
institusi pembelajaran kreatif dan dinamis sehingga siswa termotivasi, selalu ingin tahu
dalam pembelajaran PAI.
Komunikasi elektronik telah menjadi salah satu strategi terbaru untuk mendukung
proses pembelajaran. Aspek paling penting dalam proses pembelajaran adalah kemampuan
peserta didik dan pengajar untuk melakukan komunikasi tanpa batas waktu. Proses
pemeblajaran secara konvensional menggunakan aktivitas yang ada di kelas begitu
kegiatannya selesai, maka interaksi juga usai. Oleh karena itu, komunikasi di kelas
konvensional bersifat statis. Dunia teknologi informasi kini memberikan banyak pilihan
kepada semua orang. Tak terkecuali Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Misalnya e-
dukasinet/ pembelajaran berbasis internet, penggunaan telematika, elearning, blog,
multimedia resources center, teknologi pembelajaran melalui komik, dan vidio conference.
Ada beberapa contoh pemanfaatan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran
PAI, yaitu :
10
1) Teknologi Informasi Berbasis Visual
11
Ada pemandangan baru di basis visual siswa. Sehingga bisa mengatasi kejenuhan
dalam belajar.
b) Agar lebih menarik, bisa juga guru menggunakan program macromedia flash.
Tidak hanya tulisan yang dapat disampaikan ke peserta didik, tetapi juga dapat
menampilkan suara atau video yang berkaitan dengan materi tersebut. Misalnya, dalam
materi pembelajaran tentang Iman Kepada Hari Akhir, melalui program ini peserta didik
tidak hanya mendapatkan pengetahuan materi tersebut, tetapi juga dapat ditampilkan
ilustrasi tentang kiamat sughra dan kubra.
a) E-mail
Menggunakan e-mail untuk mengumpulkan tugas dari peserta didik. Sekarang ini yang
biasa dilakukan guru kepada peserta didik dalam mengumpulkan tugas melalui buku atau
kertas. Bisa dibayangkan bagaimana kalau guru mengajar di 18 kelas. Masing-masing
kelas berjumlah 40 siswa. Berarti ada 720 buku tugas atau makalah yang menumpuk di
bawah atau atas meja guru. Pengumpulan tugas melalui email tersebut sekaligus mendidik
kepada peserta didik untuk mengurangi global warming (pemanasan global). Kita tahu
bahwa bahan baku kertas adalah berasal dari kayu. Artinya semakin banyak peserta didik
menggunakan kertas, maka bertambah banyak penebangan kayu untuk bahan baku kertas.
Tidak salah kalau sekarang ini hutan di Indonesia sekarang semakin berkurang.
Karenanya, hal ini peserta didik dilatih untuk mencegah global warming sekaligus
menyelamatkan dunia melalui meminimalisir penggunaan kertas.
12
b) Mailing List
Menggunakan list mail untuk diskusi kelas yang diajarkan. Melalui mailing list guru
dapmembuat grup atau kelompok sendiri, bisa berupa satu kelas atau satu sekolah untuk
berkomunikasi. Di sini guru PAI menginformasikan materi pembelajaran yang akan
disampaikan pada pertemuan ke depan via mailing list. Sedangkan seluruh anggota grup
akan mengetahuinya dalam waktu yang bersamaan. Saat itu juga peserta didik dapat
mendownload materi tersebut dari rumah atau dimanapun tempatnya asal ada jaringan
internet. Selain itu, melalui mailing list guru dapat membuka ruang diskusi dengan
peserta didik. Selama ini peserta didik kesempatan bertanya masih terbatas di ruang kelas,
melalui program tersebut guru dapat membantu permasalahan yang dihadapi peserta didik
kapanpun dan dimanapun mereka berada.
13
2.6. Pengaruh penerapan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
pembelajaran Agama di Perguruan Tinggi
Kegiatan proses pembelajaran, di perguruan tinggi pasti terjadi komunikasi.
Komunikasi dilakukan manusia bukan hanya untuk menyampaikan atau bertukar
pesan/informasi, melainkan ada tujuan untuk membangun dan memelihara relasi. Dalam
praktik pembelajaran pun, komunikasi dilakukan oleh dosen dan mahasiswa bukan hanya
sekedar proses pertukaran dan penyampaian materi pelajaran, melainkan ada dimensi relasi
dosen dan mahasiswa.
Seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, media komunikasi antara dosen
dan mahasiswa juga semakin beragam. Selain berkomunikasi dengan dunia nyata dosen dan
mahasiswa juga bisa berinteraksi di dunia maya melalui surat, elektronik, milis, media sosial
seperti facebook, dan twitter, obrolan online atau berkirim sms. Kemudahan mengakses
internet membuat komunikasi dosen dan mahasiswa bisa menggunakan media berbasis
internet yang cukup beragama. Oleh sebab itu, sudah selayaknya para dosen pun memahami
dan menguasai cara kerja media komunikasi berbasis internet. Teknologi informasi dan
komunikasi memang mengubah sebagian cara hidup, termasuk cara berkomunikasi. Dengan
adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, memberikan kemudahan dalam
menyampaikan materi pelajaran pada mahasiswa. Selain itu, juga mampu menciptakan
lingkungan kelas yang kondusif. Sehingga terjadi relasi yang baik antara dosen dan
mahasiswa dalam proses pembelajaran seperti yang sudah dikutip di atas bahwa merupakan
sebuah ilmu untuk meningkatkan efektivitas berkomunikasi. Komunikasi tersebut dalam
dunia pendidikan merupakan interaksi yang dilakukan antara dosen dan mahasiswa dalam
menyampaikan pesan/informasi berupa materi pelajaran.
TIK dalam pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan aksesibilitas serta
mengembangkan relevansi dan kualitas dalam pembelajaran. Manfaat tersebut adalah
sebagai berikut:
1). Memberi kemudahan dalam akuisisi dan penyerapan ilmu pengetahuan secara tidak
terbatas. Artinya teknologi informasi dan komunikasi memberikan peluang
pemanfaatannya agar perekaman dan pemrosesan ilmu pengetahuan tidak terlimitasi.
2). Memberikan peluang untuk memperkuat sistem pendidikan. Artinya teknologi informasi
dan komunikasi memperkuat terbentuknya seperangkat unsur pendidikan secara teratur
saling berkaitan sehingga terjadi totalitas pendidikan yang utuh.
14
3). Meningkatkan kebijakan atau aturan didalam memformulasikan dan mengeksekusi
pendidikan. Artinya teknologi informasi dan komunikasi menawarkan sejumlah unsur-
unsur pembentuk kebijakan dan aturan pendidikan, sehingga saat formulasi dan
eksekusi, kebijakan dan aturan pendidikan nilai efektifitasnya tinggi.
4). Mempersempit kesenjangan dunia pendidikan. Artinya teknologi informasi dan
komunikasi memberi kemungkinan semakin intensifnya diseminasi pendidikan untuk
siapa saja.
5). Membuka keterisolasian ilmu pengetahuan.Artinya teknologi informasi dankomunikasi
memberi kemungkinan semakin terbukanya eksistensi pengetahuan.
15
pendidikan agama Islam yaitu upaya membelajarkan peserta didik untuk dapat memahami,
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
ataupun latihan.
Seperti yang sudah diketahui, proses pembelajaran dalam dunia pendidikan tidak bisa
terlepas begitu saja dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini.
Khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan pendukung yang
sangat inklusif sehingga memberikan pemahaman terkait ilmu Pendidikan Agama Islam.
Melalui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu memberikan
kontribusi sebagai sebuah media pembelajaran guna mengembangkan proses pembelajaran
khususnya dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi. Dengan
adanya teknologi informasi dan komunikasi mampu mengolah, mentransfer, dan
memindahkan informasi keilmuan dengan efisien dan efektif serta memberikan kenyamanan
belajar antara peserta didik dengan guru. Sehingga terciptanya hubungan yang dekat dengan
peserta didik, mampu menghasilkan sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
perguruan tinggi secara kondusif sesuai keinginan.
Dalam proses pembelajaran membutuhkan metode, media dan strategi. Pemilihan
metode, media dan strategi tidak begitu saja ditentukan oleh selera dan kemauan dosen.
Pemilihan tersebut tergantung juga kepada sifat tugas, sifat tujuan belajar yang harus dicapai
kemampuan, bakat, pengetahuan sebelumnya serta umur siswa harus dipertimbangkan oleh
seorang guru. Sekarang penggunaan media teknologi pendidikan mampu mengatasi
problema dalam mengajar, sehingga dapat memberikan seperangkat prinsip yang digunakan
untuk mendasari metode dan teknik mengajar yang optimal yaitu dengan menggunakan
media TIK ini. Secara umum media teknologi pendidikan mempunya kegunaan-kegunaan
sebagai berikut:
1). Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau lisan belaka).
2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, seperti: - Objek yang terlalu besar
bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model. - Objek yang
kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar. - Gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high speed
photografi. - Kejadian atau peristiwa masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film, video, film bingkai foto atau secara verbal. - Objek yang terlalu kompleks
(misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain. - Konsep
16
yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat ditampilkan
dalam bentuk film, gambar dan lain-lain.
3). Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap
pasif anak didik. Dalam hal ini media TIK berguna untuk menimbulkan kegairahan
belajar. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan dan memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri
menurut kemampuan dan minatnya.
4). Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran ditentukan
sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana
semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan
siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media TIK, yaitu dengan
kemampuannya dalam memberikan rangsangan yang mendalam, mempersamakan
pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
Dalam kegiatan pembelajaran PAI perlu dipilih strategi yang tepat agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai. Pada setiap kegiatan pembelajaran terlebih dahulu harus
dirumuskan tujuan pembelajarannya. Tujuan pembelajaran harus berbentuk tingkah laku
yang dapat diamati dan diukur. Di sinilah letak pentingnya strategi pembelajaran yaitu
menentukan semua langkah-langkah dan kegiatan yang perlu dilakukan, sehingga dapat
memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Pembelajaran yang efektif memerlukan
perencanaan yang baik salah satunya media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang
pendidik memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas, seringkali didasarkan atas
pertimbangan. Pertimbangan ini diharapkan oleh pendidik dapat memenuhi kebutuhannya
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Kriteria pemilihan media harus
dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada
dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang
bersangkutan dan juga faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi pembelajaran,
organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber serta prosedur penilaiannya juga
perlu dipertimbangkan. Unsur terpenting dari pemilihan media TIK di sini adalah untuk
memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi
dalam proses pembelajaran PAI.
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mendorong terjadinya banyak
perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan. Dengan adanya kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi, pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran menjadi peran penting dalam
mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa, dalam mengembangkan keterampilan
pada bidang TIK untuk kelancaran proses belajar, meningkatkan profesional dosen dalam
penggunaan Media TIK khususnya dalam pelajaran PAI, dan mengubah perguruan tinggi
menjadi institusi pembelajaran kreatif dan dinamis sehingga mahasiswa termotivasi untuk
selalu ingin melakukan dan mengembangkan inovasi-inovasi khususnya dalam kegiatan
proses pembelajaran PAI yang menyenangkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Darimi, Ismail. (2017). Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Efektif. Jurnal Teknologi dan Informasi. 1 (2): 111-121.
Nuris, Masdiyah. (2018). Penggunaan Media Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Tesis. Parepare: STAIN Parepare.
Nuryana Zalik. (2017). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan Agama Islam.
75- 86.
19