Disusun Oleh :
BRAMUSTI AJI PRABOWO 22416273201258 PS22G
DEDI MULYANI 22416273201110 PS22F
DINDA EKA PUTRI 22416273201134 PS22F
FACHRUL NUR BAHARI 22416273201320 PS22F
LISVANIA 22416273201080 PS22G
MUHAMAD HIBATUR RAHMAN 22416273201256 PS22F
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
SEMESTER 3
2023
Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang khusus mempelajari
perilaku individu dalam proses pendidikan dan belajar. Psikologi pendidikan merupakan
aplikasi psikologi yang mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran, dan
isuisu lain yang berkaitan dengan yang muncul dalam lingkungan pendidikan. Psikologi
pendidikan fokus pada masalah kegiatan belajar dan mengajar.
Konsumen utama psikologi pendidikan adalah tenaga pendidik yakni guru dan dosen.
Tujuan psikologi pendidikan adalah untuk menemukan beberapa fakta, generalisasi, dan teori
psikologi yang berhubungan dengan pendidikan dengan metode ilmiah tertentu, untuk
mencapai efektivitas dalam proses pendidikan. Psikologi pendidikan telah membangun atas
dasar teori pengkondisian operan, fungsionalisme, strukturalisme, konstruktivisme, psikologi
humanistik, psikologi Gestalt, dan pemrosesan informasi.
Psikologi pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pengajaran. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa psikologi pendidikan penting dalam pengajaran:
I. Teori Pembelajaran
a) Behavioristik
Teori pembelajaran Behaviorisme adalah teori yang mempelajari perilaku
manusia dan menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan diukur secara konkret. Teori ini memfokuskan
kajiannya pada sikap dan perilaku seseorang yang terjadi dalam proses belajar
antara pendidik dan peserta didik. Teori behaviorisme memberikan penekanan
pada keadaan lingkungan yang berkaitan erat dengan proses pembelajaran.
Teori ini menekan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar. Beberapa prinsip teori behaviorisme antara lain adalah:
▪ Belajar terjadi melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
▪ Perilaku yang diinginkan dapat ditingkatkan melalui penguatan atau
reward.
▪ Perilaku yang tidak diinginkan dapat dikurangi melalui hukuman atau
penghapusan reward.
▪ Belajar terjadi melalui asosiasi antara stimulus dan respon.
Teori behaviorisme dapat dipraktekan dengan cara memberikan penguatan atau
reward pada perilaku yang diinginkan dan memberikan hukuman atau
penghapusan reward pada perilaku yang tidak diinginkan.
b) Kognitivisme
c) Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme adalah teori yang mendorong
terbentuknya pengetahuan oleh peserta didik sendiri melalui pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan. Teori ini mengakui bahwa peserta didik memiliki
pengetahuan awal yang berbeda-beda dan belajar melalui pengalaman yang
berbeda-beda pula. Beberapa prinsip teori konstruktivisme antara lain adalah:
▪ Belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan oleh peserta didik
sendiri.
▪ Peserta didik memiliki pengetahuan awal yang berbeda-beda dan belajar
melalui pengalaman yang berbeda-beda pula.
▪ Belajar melibatkan interaksi sosial dan lingkungan yang mendukung.
Teori konstruktivisme dapat dipraktekan dengan cara memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk aktif dalam proses belajar, memberikan
tugas yang memancing rasa penasaran peserta didik, dan memberikan umpan
balik yang konstruktif. Teori konstruktivisme sangat penting dalam pengajaran
karena dapat membantu guru untuk memahami bagaimana peserta didik
membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan.
d) Humanisme
Teori belajar humanisme adalah teori yang menekankan pada pengembangan
diri individu dengan cara yang sesuai dengan potensi diri. Teori ini memandang
bahwa manusia mampu mengenali dirinya sendiri sebagai langkah untuk
belajar. Beberapa prinsip teori humanisme antara lain adalah:
▪ Belajar merupakan proses pengembangan diri individu.
▪ Peserta didik memiliki hak untuk mengenali dirinya sendiri sebagai
langkah untuk belajar.
▪ Belajar melibatkan pengembangan potensi diri individu.
Teori humanisme dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengembangkan potensi diri mereka, memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengenali diri mereka sendiri, dan
memberikan umpan balik yang positif. Teori humanisme sangat penting dalam
pengajaran karena dapat membantu guru untuk memahami bagaimana peserta
didik mengembangkan potensi diri mereka dan mengenali diri mereka sendiri
sebagai langkah untuk belajar.
e) Sibernetik
Teori belajar sibernetik adalah teori yang menekankan pada penggunaan
teknologi dan komputasi dalam proses pembelajaran.Teori ini berasumsi bahwa
komputasi dapat digunakan sebagai alat untuk memancing dan meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik untuk menciptakan dan
membangun pengetahuan baru. Beberapa prinsip teori sibernetik antara lain
adalah:
▪ Belajar melibatkan penggunaan teknologi dan komputasi.
▪ Belajar melibatkan penggunaan alat untuk memancing dan
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik.
▪ Belajar melibatkan penggunaan sistem informasi.
Teori sibernetik dapat di praktekan dengan cara memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk menggunakan teknologi dan komputasi dalam proses
pembelajaran, memberikan tugas yang memancing kemampuan pemecahan
masalah pada peserta didik, dan memberikan umpan balik yang konstruktif
Teori sibernetik sangat penting dalam pengajaran karena dapat membantu guru
untuk memahami bagaimana teknologi dan komputasi dapat digunakan dalam
proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada
peserta didik.
II. Motivasi dalam pembelajaran
Motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena dapat mempengaruhi keberhasilan
siswa dalam belajar. Berikut adalah beberapa hal yang harus di tekankan tentang
motivasi dalam pembelajaran : o Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan
penggerak perilaku seseorang untuk mencapai tujuan. o Motivasi belajar merupakan
sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan
untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan
o Motivasi belajar dapat berfungsi sebagai pendorong untuk mencapai hasil yang
baik
o Motivasi belajar dapat terbentuk dari dalam diri seseorang dengan berbagai hal
yang dapat membangkitkan semangat belajar. o Motivasi belajar dapat
ditingkatkan dengan memberikan pujian, memberikan hadiah, memberikan
umpan balik yang positif, dan memberikan tugas yang menantang.
Motivasi belajar dapat dibentuk dari dalam diri siswa sendiri atau dari luar diri siswa
dengan memberikan pujian, hadiah, umpan balik yang positif, dan tugas yang
menantang yang berarti motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena dapat
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Berikut adalah jenis-jenis motivasi :
o Motivasi intrinsik
Motivasi yang muncul dari dalam diri individu untuk mencapai sesuatu demi
memuaskan diri sendiri dan tanpa dipengaruhi oleh ketidakseimbangan dari
eksternal. Contoh: Berpartisipasi dalam perlombaan karena ingin menikmati
aktivitas perlombaannya
o Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang muncul karena adanya keinginan untuk mendapatkan
keseimbangan atau hadiah dari luar diri individu. Contoh: Berpartisipasi dalam
perlombaan karena ingin mendapatkan hadiah atau penghargaan
o Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
Kedua jenis motivasi ini dapat digunakan dalam situasi dan kegiatan yang
berbeda, serta memberikan efek yang juga berbeda pada perilaku manusia.
Contoh: Berpartisipasi dalam perlombaan karena ingin menikmati aktivitas
perlombaannya dan juga ingin mendapatkan hadiah atau penghargaan
o Membangkitkan minat belajar siswa dengan memilih topik yang menarik dan
relevan dengan kehidupan siswa
Dalam menerapkan strategi-strategi tersebut, peran guru, orang tua, dan
lingkungan belajar sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
dan memotivasi siswa untuk belajar dengan semangat.
III. Kepribadian dan Pembelajaran
Kepribadian siswa dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar mereka. Tipe
kepribadian yang dimiliki siswa dapat mempengaruhi sikap mereka dalam
menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan, termasuk dalam proses
pembelajaran. Sikap belajar siswa adalah kecenderungan perilaku saat belajar yang
bersifat akademik dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Untuk meningkatkan pembelajaran siswa, perlu mempertimbangkan tipe kepribadian
siswa dalam proses pembelajaran.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memperhatikan
tipe kepribadian siswa dalam pembelajaran: o Menggunakan pendekatan pembelajaran
yang beragam dan sesuai dengan tipe kepribadian siswa.
o Memberikan umpan balik yang sesuai dengan tipe kepribadian siswa.
o Membuat lingkungan belajar yang kondusif dan sesuai dengan tipe kepribadian
siswa.
o Penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan tipe kepribadian siswa. o
umpan balik yang positif dan konstruktif. o Tidak adanya minat pada minat dan
kegiatan siswa.
o Berbagi cerita atau pengalaman pribadi. o Kenali siswa dengan nama dan
khusus pada siswa yang kesulitan. o Ciptakan lingkungan kelas yang positif dan
kondusif
demonstrasi ini juga bisa disebut metode eksperimen. Jenis metode pembelajaran
kurang terfokus.
mampu dipecahkan dengan berbagai jalan. Artinya, bukan satu jalan atau satu
o Peserta diskusi mungkin saja mendapat informasi yang terbatas. o Jika siswa
o Alokasi waktu mungkin akan sulit, karena biasanya banyak memakan waktu di
luar dari yang sudah ditentukan.
pengajaran dengan lingkungan nyata. o Membuat bahan atau materi yang dipelajari
di sekolah menjadi lebih relevan dengan apa yang ada di masyarakat. o Bisa lebih
pihak, bisa guru, perusahaan, komunitas maupun lembaga terkait. o Dalam kerja
lapangan sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan
o Bila kemampuan atau kecakapan setiap anggota tidak seimbang, maka itu bisa
menghambat penyelesaian tugas. o Biasanya didominasi oleh siswa yang pintar
atau yang memiliki percaya diri yang kuat.
V. Strategi Belajar Efektif 1. Pengulangan Berkala (Spaced Repetition)
Untuk memaksimalkan proses belajar, maka usahakan untuk sering belajar.
Tak perlu berlama-lama, kamu hanya perlu belajar sebentar saja namun sering dan
dilakukan secara berkala. Para Neurosaintis telah membuktikan bahwa sinapsis atau
titik temu antara terminal satu neuron dengan neuron lain yang bertugas untuk
membuat kita bisa mengingat dan memahami berbagai macam hal, akan bekerja
lebih maksimal jika kita melakukan metode belajar tersebut. Hal ini berarti bahwa
kita akan lebih produktif untuk belajar secara rutin dan berkala jika kita
menyisipkan waktu istirahat diantaranya.
Berikut adalah beberapa strategi pemberian umpan balik yang efektif kepada siswa:
o Fokus pada tujuan: umpan balik harus memberikan informasi tentang kinerja
siswa dalam kaitannya dengan tujuan tugas.
o Tepat waktu: umpan balik harus diberikan secepat mungkin setelah tugas
selesai.
o Spesifik: umpan balik harus memberikan informasi yang spesifik tentang apa
yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang harus diperbaiki.
o Profesional: umpan balik harus disampaikan dengan cara yang profesional dan
hormat.
o Bersifat netral: umpan balik harus bersifat netral dan obyektif,
menggambarkan apa yang telah dilakukan dan tidak dilakukan siswa.
o Bersifat deskriptif: umpan balik harus bersifat deskriptif dan disampaikan pada
waktu yang tepat
termasuk latar belakang budaya, kemampuan akademik, minat, dan gaya belajar. o
Setiap siswa belajar dengan cara yang berbeda-beda dan bahkan mempunyai garis
o Siswa mempunyai keunikan dan potensi yang perlu diakui dan didorong. o
Pentingnya mengakui dan menerima keberagaman cara belajar setiap siswa
adalah agar tidak ada lagi stigma bodoh atau favoritisme dalam proses
pembelajaran di kelas. o Guru harus mengetahui kebutuhan belajar setiap
peserta didik, termasuk peserta didik yang memerlukan kebutuhan belajar
yang spesifik. o Teknologi dapat membantu siswa mengakses sumber daya
pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi
antar siswa dengan latar belakang budaya yang berbeda.
o Dalam menghadapi kekeringan siswa, guru harus menyediakan berbagai
pendekatan pembelajaran yang memperhitungkan kebutuhan individu. o
Guru harus dapat mengetahui karakteristik siswa sebelum guru melakukan
kegiatan belajar mengajar.
o Prinsip keadilan: Guru harus memperlakukan semua siswa dengan adil dan
sama, tanpa diskriminasi berdasarkan latar belakang budaya, agama, atau jenis
kelamin
o Prinsip kesamaan hak: Guru harus memahami dan menghormati hak-hak
siswa, termasuk hak atas privasi dan keamanan
o Prinsip hak asasi: Guru harus memahami dan menghormati hak orang tua
siswa, termasuk hak untuk terlibat dalam pendidikan anak mereka
o Prinsip hormat pada harkat (nilai) manusia sebagai pribadi (pribadi):
Guru harus memahami dan menghormati perbedaan siswa, termasuk perbedaan
kemampuan akademik, minat, dan gaya belajar
o Prinsip moral dan nilai akhlak: Guru harus memahami dan menghormati
perbedaan budaya siswa, termasuk bahasa, adat istiadat, dan kepercayaan
o Prinsip: kebebasan Guru harus memperbarui pengetahuan dan keterampilan
mereka secara teratur untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka
o Prinsip tanggung jawab: Guru harus memperhatikan kebutuhan siswa dan
memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan untuk membantu mereka
mencapai tujuan belajar mereka
Sebagai seorang pendidik, guru memiliki tanggung jawab terhadap siswa dan masyarakat.
Berikut adalah beberapa tanggung jawab guru terhadap siswa dan masyarakat :
Daftar Pustaka
Psikologi Pendidikan, Nyanyu Khodijah, tanggal tayang 22 Agustus 2022, Diakses Rabu, 27
September 2023. http://ikor.fik.unm.ac.id/psikologi-pendidikan/
Umi kulsum,(2021). Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran. Jurnal Mubtadiin, Vol. 7
01.
Teori Behaviorisme: Pengertian, Tokoh, dan Prinsip. Devita Savitri, tanggal tayang 20
Desember 2022, Diakses Rabu, 27 September 2023.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d6470535/teori-behaviorisme-pengertian-tokoh-dan-
prinsip.
RK Rusli, MA Kholik, (2013). Teori Belajar Dalam Psikologi Pendidikan. Jurnal Sosial
Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2
Khoirotul Ni’amah, Hafidzulloh S.M, (2021). Teori Pembejaran Kognitivistik dan Aplikasinya
dalam Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikir Vol.10 No. 2 DOI:
https://doi.org/10.24090/jimrf.v10i2.4947 , hlm. 204-217
Teori Belajar Kontruktivisme, Pengertian, Ciri, dan Penerapannya. Destiara Anggita Putri,
tanggal tayang 12 Juni 2023, Diakses Rabu 27 September 2023.
https://katadata.co.id/agung/lifestyle/6486e33d04016/teori-belajar-kontruktivismepengertian-
ciri-dan-penerapannya
Implementasi Teori Belajar Humanisme dalam Pandangan Abraham H. Maslow & Carl
Rogers. Freddy Widya Ariesta, S.Pd., M.Pd, tanggal tayang 08 Juli 2021, Diakses Rabu 27
September 2023. https://pgsd.binus.ac.id/2021/07/08/implementasi-teori-belajar-
humanismedalam-pandangan-abraham-h-maslow-carl-rogers/
Abd. Qodir, (2017). Teori Belajar Humanistik dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.
Jurnal Pedagogik, Vol. 04 No. 02 ISSN : 2354-7960, E-ISSN : 2528-5793
M. Arifin, Ayu Puspita S, Adriawan M.T, (2017). Implikasi Teori Belajar Sibernetik Dalam
Proses Pembelajaran dan Penerapan IT di Era Modern. Seminar Nasional Pendidikan
Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke-2 ISBN:
978-602-361-102-7, http://hdl.handle.net/11617/9613
Tri Rumhadi, (2017). Urgensi Motivasi dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Diklat Keagamaan,
Vol. 11, no. 1.
Sunarti Rahman, (2021). Pentingnya Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar “ Merderka Belajar dalam Menyambut Era
Masyarakat 5.0” ISBN 978-623-98648-2-8.
https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/PSNPD/article/view/1076
Mengenal Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik. dr. Merry Dame Cristy Pane, tanggal tayang 6
Desember 2021, Diakses Rabu, 27 September 2023.
https://www.alodokter.com/mengenalmotivasi-intrinsik-dan-ekstrinsik
Setyowati, 2007. “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN
13 Semarang”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran,
Semarang : Universitas Negeri Semarang. http://lib.unnes.ac.id/1088/1/2668.pdf
Siti Suprihatin, (2015). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal
Promosi Jurnal Pendidikan Ekonomi Um Metro. ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015) 73-82
7 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa biar Lebih Semangat, Tim CNN, tanggal tayang
26 Januari 2023, Diakses Jumat, 29 September 2023.
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230124142228-569-904230/7-cara-
meningkatkanmotivasi-belajar-siswa-biar-lebih-semangat.
Widodo Winarso, (2014). Pengaruh Perbedaan Tipe Kepribadian Terhadap Sikap Belajar
Matematika Siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 1 Juli –
Desember 2014, h. 95-115 https://media.neliti.com/media/publications/121579-ID-none.pdf
6 Strategies for Building Better Student Relationships, Cicely Woodard, tanggal tayang 7
Agustus 2019, Diakses Jumat, 29 September 2023.
https://www.edutopia.org/article/6strategies-building-better-student-relationships/
Strategi Mengajar yang Efektif dan Contoh Penerapannya, Anugrah Dwi, tanggal tayang 23
Juni 2023, Diakses Sabtu, 30 September 2023.
https://fkip.umsu.ac.id/2023/06/23/strategimengajar-yang-efektif/
4 Strategi Pengajaran Efektif dalam Kelas, Dwita Nurcahyani, tanggal tayang 20 September
2021, Diakses Sabtu, 30 September 2023. https://guruinovatif.id/@dwitanurcahyani/4-
strategipengajaran-efektif-dalam-kelas
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan Masa Kini, Fadhol SEVIMA, tanggal
tayang 12 September 2022, Diakses Sabtu, 30 September 2023.
https://sevima.com/lombaartikel/pemanfaatan-teknologi-informasi-dalam-pendidikan-masa-
kini
Umpan Balik yang Efektif bagi Siswa, Rahmah Kurniawaty, S.Kom, S.S, M.T, tanggal tayang
30 Januari 2023, Diakses Sabtu, 30 September 2023.
https://lpmpdki.kemdikbud.go.id/umpanbalik-yang-efektif-bagi-siswa/
Jenis-jenis Umpan Balik dari Pembelajaran, Tujuan dan Metode yang digunakan, Riefni,
tanggal tayang 05 Maret 2021, Diakses Sabtu, 30 September 2023.
https://binus.ac.id/knowledge/2021/03/jenis-jenis-umpan-balik-dari-pebelajar-tujuan-
danmetode-yang-digunakan/
Cara Memberikan Umpan Balik Yang Efektif Kepada Siswa, Vanessa Tsang, Diakses Sabtu, 30
September 2023. https://blog.classpoint.io/id/cara-memberikan-umpan-balik-yang-
efektifkepada-siswa/
Neneng Y, M.Nursikin, (2033). Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, Dan Evaluasi Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam. J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol.2, No.2, Februari 2023.
ISSN : 2828-5271
Macam- Macam Penilaian yang Dapat Digunakan dalam Pembelajaran, Rahma Tanisa, tanggal
tayang 1 November 2022, Diakses Minggu, 1 Oktober 2023.
https://naikpangkat.com/macammacam-penilaian-yang-dapat-digunakan-dalam-
pembelajaran/
Jenis dan Bentuk Penilaian dalam Evaluasi Pendidikan, Ahmad Dahlan, tanggal tayang 1
Desember 2022, Diakses Minggu, 1 Oktober 2023. https://pendidikan.matamu.net/jenis-
danbentuk-penilaian-dalam-evaluasi-pendidikan/
Seten Hartedi, (2016). Evaluasi Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam Di SD
Negeri Kecamatan Bunga Mas Bengkulu Selatan. Al-Bahtsu Jurnal Penelitian Pendidikan
Islam Vol 1, No 2 DOI: http://dx.doi.org/10.29300/btu.v1i2.437
Strategi Pembelajaran Pendidikan Inklusi Di Dalam Kelas, Tim CAE, tanggal tayang 4 Januari
2018, Diakses Minggu, 1 Oktober 2023. https://www.cae-
indonesia.com/articledetail/8/strategi-pembelajaran-pendidikan-inklusi-di-dalam-kelas
Imam Yuwono, Mirnawati, (2021). Strategi Pembelajaran Kreatif dalam Pendidikan Inklusi di
Jenjang Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu Vol 5 No 4 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN
2580-1147. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1108
Ilena Dwika Musyafira, Wiwin H, (2021). Sikap Guru Dalam Mendukung Keberhasilan
Pendidikan Inklusi. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di
Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol. 7, No. 1 : Maret 2021. E-ISSN: 2442-
7667 pp. 75-85. http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/index
Nilai Dan Prinsip Etika Guru, Dr. Joseph Teguh Santoso, M.Kom, tanggal tayang 3 Oktober
2022, Diakses Senin, 2 Oktober 2023. https://stekom.ac.id/artikel/nilai-dan-prinsip-etika-guru
Zainal Arifin,(2021). Peran Guru Di Sekolah Dan Masyarakat. Studia Religia Jurnal Pemikiran
dan Pendidikan Islam Vol. 5 No. 1, Juni 2021, pp. 43-50, ISSN :2598-2834, e-ISSN :
261484196.
Ahmad Sopian, (2016). Tugas, Peran, Dan Fungsi Guru Dalam Pendidikan. RAUDHAH Proud
To Be Professionals Jurnal Tarbiyah Islamiyah Volume 1 Nomor 1 Edisi Juni 2016 P-ISSN :
2541-3686. https://media.neliti.com/media/publications/300413-tugas-peran-dan-fungsi-
gurudalam-pendid-4e6b20f0.pdf
Uus T, Iwan S.K, (2017). Studi Kasus Pada Psikologi Pendidikan: Bagaimana Mahasiswa
Memiliki Kemampuan Problem Solving?, Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia Volume 3
Nomor 1 Tahun 2017 (P-Issn: 2442-3750; E-Issn: 2527-6204) (Halaman 36-44).
Upi Lutpiah, Ajat Rukajat, Yayat Herdiana,(2021). Study Kasus Psiokologi Pendidikan
Menggunakan Teori Behavioristik, ltruistik : Jurnal Konseling dan Psikologi PendidikanVol.
1 No. 2 Desember 2021, 72-78. DOI : https://doi.org/10.24114/altruistik.v1i2.26942
17 Cara Belajar Efektif Dan Efisien. Sevilla. tanggal tayang 12 Juli 2022, Diakses Kamis, 12
Oktober 2023. https://www.gramedia.com/best-seller/cara-belajar-efektif/