Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN : PERANGKAT UNTUK MENGAJAR SECARA


EFEKTIF

Untuk memenuhi Tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Devi Marganing Tyas M.Psi, Psikolog

Disusun Oleh :
BRAMUSTI AJI PRABOWO 22416273201258 PS22G
DEDI MULYANI 22416273201110 PS22F
DINDA EKA PUTRI 22416273201134 PS22F
FACHRUL NUR BAHARI 22416273201320 PS22F
LISVANIA 22416273201080 PS22G
MUHAMAD HIBATUR RAHMAN 22416273201256 PS22F

RIKA WAHYUNI 22416273201201 PS22F

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

SEMESTER 3

2023
Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang khusus mempelajari
perilaku individu dalam proses pendidikan dan belajar. Psikologi pendidikan merupakan
aplikasi psikologi yang mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran, dan
isuisu lain yang berkaitan dengan yang muncul dalam lingkungan pendidikan. Psikologi
pendidikan fokus pada masalah kegiatan belajar dan mengajar.

Konsumen utama psikologi pendidikan adalah tenaga pendidik yakni guru dan dosen.
Tujuan psikologi pendidikan adalah untuk menemukan beberapa fakta, generalisasi, dan teori
psikologi yang berhubungan dengan pendidikan dengan metode ilmiah tertentu, untuk
mencapai efektivitas dalam proses pendidikan. Psikologi pendidikan telah membangun atas
dasar teori pengkondisian operan, fungsionalisme, strukturalisme, konstruktivisme, psikologi
humanistik, psikologi Gestalt, dan pemrosesan informasi.

Psikologi pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pengajaran. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa psikologi pendidikan penting dalam pengajaran:

• Memahami karakteristik peserta didik


Psikologi pendidikan membantu guru untuk memahami karakteristik peserta
didik, seperti kemampuan kognitif, minat, bakat, dan kebutuhan belajar. Dengan
memahami karakteristik peserta didik, guru dapat merancang strategi pengajaran yang
sesuai dan efektif.

• Meningkatkan motivasi belajar


Psikologi pendidikan membantu guru untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Dengan memahami faktor-faktor
tersebut, guru dapat merancang strategi pengajaran yang dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik.

• Meningkatkan efektivitas pengajaran


Psikologi pendidikan membantu guru untuk memahami bagaimana peserta
didik belajar dan bagaimana informasi diproses dalam otak. Dengan memahami hal ini,
guru dapat merancang strategi pengajaran yang lebih efektif dan efisien.

• Mengatasi masalah belajar


Psikologi pendidikan membantu guru untuk mengatasi masalah belajar yang
dihadapi oleh peserta didik. Dengan memahami masalah belajar tersebut, guru dapat
merancang strategi pengajaran yang dapat membantu peserta didik mengatasi masalah
tersebut.
psikologi pendidikan sangat penting dalam pengajaran karena dapat membantu guru
untuk memahami karakteristik peserta didik, meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan
efektivitas pengajaran, dan mengatasi masalah belajar.

I. Teori Pembelajaran
a) Behavioristik
Teori pembelajaran Behaviorisme adalah teori yang mempelajari perilaku
manusia dan menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan diukur secara konkret. Teori ini memfokuskan
kajiannya pada sikap dan perilaku seseorang yang terjadi dalam proses belajar
antara pendidik dan peserta didik. Teori behaviorisme memberikan penekanan
pada keadaan lingkungan yang berkaitan erat dengan proses pembelajaran.
Teori ini menekan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar. Beberapa prinsip teori behaviorisme antara lain adalah:
▪ Belajar terjadi melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
▪ Perilaku yang diinginkan dapat ditingkatkan melalui penguatan atau
reward.
▪ Perilaku yang tidak diinginkan dapat dikurangi melalui hukuman atau
penghapusan reward.
▪ Belajar terjadi melalui asosiasi antara stimulus dan respon.
Teori behaviorisme dapat dipraktekan dengan cara memberikan penguatan atau
reward pada perilaku yang diinginkan dan memberikan hukuman atau
penghapusan reward pada perilaku yang tidak diinginkan.
b) Kognitivisme

Teori pembelajaran Kognitivisme adalah teori yang mempelajari proses


mental yang terjadi dalam diri individu saat belajar. Teori ini menekankan
pentingnya pemahaman, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam otak
individu. Teori Kognitivisme fokus pada bagaimana individu memproses
informasi, mengingat, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.
Beberapa prinsip teori Kognitivisme antara lain adalah:
▪ Belajar melibatkan proses mental yang kompleks, seperti pengolahan
informasi, pemrosesan, dan penyimpanan dalam memori jangka
panjang.
▪ Pembelajaran melibatkan penggunaan struktur kognitif individu, seperti
skema, konsep, dan representasi mental.
▪ Pembelajaran melibatkan penggunaan strategi belajar yang efektif,
seperti pengorganisasian informasi, pengulangan, dan penggunaan
asosiasi.

Teori Kognitivisme dapat diimplementasikan dengan cara memberikan


pengalaman belajar yang bermakna, memberikan kesempatan untuk berpikir
kritis dan kreatif, serta memberikan umpan balik yang konstruktif. Dengan
demikian, teori Kognitivisme sangat penting dalam pengajaran karena dapat
membantu guru untuk memahami bagaimana individu memproses informasi,
mengingat, memecahkan masalah, dan membuat keputusan dalam proses
belajar.

c) Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme adalah teori yang mendorong
terbentuknya pengetahuan oleh peserta didik sendiri melalui pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan. Teori ini mengakui bahwa peserta didik memiliki
pengetahuan awal yang berbeda-beda dan belajar melalui pengalaman yang
berbeda-beda pula. Beberapa prinsip teori konstruktivisme antara lain adalah:
▪ Belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan oleh peserta didik
sendiri.
▪ Peserta didik memiliki pengetahuan awal yang berbeda-beda dan belajar
melalui pengalaman yang berbeda-beda pula.
▪ Belajar melibatkan interaksi sosial dan lingkungan yang mendukung.
Teori konstruktivisme dapat dipraktekan dengan cara memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk aktif dalam proses belajar, memberikan
tugas yang memancing rasa penasaran peserta didik, dan memberikan umpan
balik yang konstruktif. Teori konstruktivisme sangat penting dalam pengajaran
karena dapat membantu guru untuk memahami bagaimana peserta didik
membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan.

d) Humanisme
Teori belajar humanisme adalah teori yang menekankan pada pengembangan
diri individu dengan cara yang sesuai dengan potensi diri. Teori ini memandang
bahwa manusia mampu mengenali dirinya sendiri sebagai langkah untuk
belajar. Beberapa prinsip teori humanisme antara lain adalah:
▪ Belajar merupakan proses pengembangan diri individu.
▪ Peserta didik memiliki hak untuk mengenali dirinya sendiri sebagai
langkah untuk belajar.
▪ Belajar melibatkan pengembangan potensi diri individu.
Teori humanisme dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengembangkan potensi diri mereka, memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengenali diri mereka sendiri, dan
memberikan umpan balik yang positif. Teori humanisme sangat penting dalam
pengajaran karena dapat membantu guru untuk memahami bagaimana peserta
didik mengembangkan potensi diri mereka dan mengenali diri mereka sendiri
sebagai langkah untuk belajar.
e) Sibernetik
Teori belajar sibernetik adalah teori yang menekankan pada penggunaan
teknologi dan komputasi dalam proses pembelajaran.Teori ini berasumsi bahwa
komputasi dapat digunakan sebagai alat untuk memancing dan meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik untuk menciptakan dan
membangun pengetahuan baru. Beberapa prinsip teori sibernetik antara lain
adalah:
▪ Belajar melibatkan penggunaan teknologi dan komputasi.
▪ Belajar melibatkan penggunaan alat untuk memancing dan
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik.
▪ Belajar melibatkan penggunaan sistem informasi.
Teori sibernetik dapat di praktekan dengan cara memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk menggunakan teknologi dan komputasi dalam proses
pembelajaran, memberikan tugas yang memancing kemampuan pemecahan
masalah pada peserta didik, dan memberikan umpan balik yang konstruktif
Teori sibernetik sangat penting dalam pengajaran karena dapat membantu guru
untuk memahami bagaimana teknologi dan komputasi dapat digunakan dalam
proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada
peserta didik.
II. Motivasi dalam pembelajaran
Motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena dapat mempengaruhi keberhasilan
siswa dalam belajar. Berikut adalah beberapa hal yang harus di tekankan tentang
motivasi dalam pembelajaran : o Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan
penggerak perilaku seseorang untuk mencapai tujuan. o Motivasi belajar merupakan
sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan
untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan
o Motivasi belajar dapat berfungsi sebagai pendorong untuk mencapai hasil yang
baik
o Motivasi belajar dapat terbentuk dari dalam diri seseorang dengan berbagai hal
yang dapat membangkitkan semangat belajar. o Motivasi belajar dapat
ditingkatkan dengan memberikan pujian, memberikan hadiah, memberikan
umpan balik yang positif, dan memberikan tugas yang menantang.
Motivasi belajar dapat dibentuk dari dalam diri siswa sendiri atau dari luar diri siswa
dengan memberikan pujian, hadiah, umpan balik yang positif, dan tugas yang
menantang yang berarti motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena dapat
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Berikut adalah jenis-jenis motivasi :
o Motivasi intrinsik
Motivasi yang muncul dari dalam diri individu untuk mencapai sesuatu demi
memuaskan diri sendiri dan tanpa dipengaruhi oleh ketidakseimbangan dari
eksternal. Contoh: Berpartisipasi dalam perlombaan karena ingin menikmati
aktivitas perlombaannya
o Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang muncul karena adanya keinginan untuk mendapatkan
keseimbangan atau hadiah dari luar diri individu. Contoh: Berpartisipasi dalam
perlombaan karena ingin mendapatkan hadiah atau penghargaan
o Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
Kedua jenis motivasi ini dapat digunakan dalam situasi dan kegiatan yang
berbeda, serta memberikan efek yang juga berbeda pada perilaku manusia.
Contoh: Berpartisipasi dalam perlombaan karena ingin menikmati aktivitas
perlombaannya dan juga ingin mendapatkan hadiah atau penghargaan

Dalam lingkungan pembelajaran motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat


digunakan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar. Motivasi intrinsik
dapat dibentuk dari dalam diri siswa sendiri dengan memberikan tugas yang menantang
dan memberikan umpan balik yang positif. Sedangkan motivasi ekstrinsik dapat
terbentuk dari luar diri siswa dengan memberikan pujian, hadiah, dan umpan balik yang
positif.
Motivasi memegang peranan penting dalam belajar, karena merupakan salah
satu faktor yang sangat menentukan hasil belajar siswa. Motivasi merupakan daya
penggerak yang menjadikan siswa bekerja atau belajar dengan inisiatif, kreatifitas, dan
terarah. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan selalu berusaha untuk
berbuat lebih baik dan ingin terlihat sebagai siswa yang sukses di lingkungannya.
Sebaliknya, siswa yang motivasinya rendah mungkin mengalami kesulitan dalam
belajar dan mencapai tujuannya. Motivasi dapat dibagi menjadi dua faktor: internal dan
eksternal. Faktor internal berkaitan dengan keinginan, cita-cita, dan kemampuan belajar
yang dimiliki individu. Sedangkan, faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan
belajar, seperti metode mengajar guru, fasilitas, dan dukungan orang tua serta teman
sebaya. Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi cenderung
memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki motivasi
rendah. Hal ini dikarenakan motivasi dapat mendorong siswa untuk lebih disiplin,
fokus, dan gigih dalam belajar, serta mengutamakan kegiatan yang bermanfaat untuk
mencapai tujuannya.Oleh karena itu, upaya peningkatan motivasi belajar siswa menjadi
penting untuk meningkatkan hasil belajarnya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa:
o Menerapkan metode pembelajaran yang beragam, efisien, dan tepat.

o Memaksimalkan fasilitas pembelajaran yang tersedia, seperti perpustakaan dan


taman sekolah.
o Meningkatkan kualitas guru, baik dari segi penguasaan materi maupun
kemampuan dalam memahami psikologi siswa.
o Memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif terhadap prestasi siswa.

o Membuat tujuan belajar yang jelas dan terukur.

o Mengaitkan pengalaman belajar dengan motivasi siswa.

o Membangkitkan minat belajar siswa dengan memilih topik yang menarik dan
relevan dengan kehidupan siswa
Dalam menerapkan strategi-strategi tersebut, peran guru, orang tua, dan
lingkungan belajar sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
dan memotivasi siswa untuk belajar dengan semangat.
III. Kepribadian dan Pembelajaran
Kepribadian siswa dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar mereka. Tipe
kepribadian yang dimiliki siswa dapat mempengaruhi sikap mereka dalam
menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan, termasuk dalam proses
pembelajaran. Sikap belajar siswa adalah kecenderungan perilaku saat belajar yang
bersifat akademik dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Untuk meningkatkan pembelajaran siswa, perlu mempertimbangkan tipe kepribadian
siswa dalam proses pembelajaran.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memperhatikan
tipe kepribadian siswa dalam pembelajaran: o Menggunakan pendekatan pembelajaran
yang beragam dan sesuai dengan tipe kepribadian siswa.
o Memberikan umpan balik yang sesuai dengan tipe kepribadian siswa.

o Membuat lingkungan belajar yang kondusif dan sesuai dengan tipe kepribadian
siswa.
o Penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan tipe kepribadian siswa. o

Meningkatkan kualitas guru dalam memahami tipe kepribadian siswa


Dalam menerapkan strategi-strategi tersebut, peran guru dan lingkungan belajar
sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan
memperhatikan tipe kepribadian siswa dalam pembelajaran.
Untuk meningkatkan pembelajaran siswa, perlu mempertimbangkan tipe
kepribadian siswa dalam proses pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian, tipe
kepribadian siswa dapat mempengaruhi hasil belajar mereka. Oleh karena itu, strategi
pembelajaran yang berbeda dapat diterapkan untuk memperhatikan tipe kepribadian
siswa dalam pembelajaran. Guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang
beragam dan sesuai dengan tipe kepribadian siswa, memberikan umpan balik yang
sesuai dengan tipe kepribadian siswa, membuat belajar lingkungan yang kondusif dan
sesuai dengan tipe kepribadian siswa, menerapkan metode pembelajaran yang sesuai
dengan tipe kepribadian siswa, dan meningkatkan kualitas guru dalam memahami tipe
kepribadian siswa. Dalam menerapkan strategi-strategi tersebut, peran guru dan
lingkungan belajar sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
dan memperhatikan tipe kepribadian siswa dalam pembelajaran. Dengan
memperhatikan tipe kepribadian siswa, diharapkan siswa dapat lebih mudah
menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan, termasuk dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membangun
hubungan positif dengan siswa:
o Luangkan waktu untuk berbicara secara individu dengan siswa. o Berikan

umpan balik yang positif dan konstruktif. o Tidak adanya minat pada minat dan

kegiatan siswa.
o Berbagi cerita atau pengalaman pribadi. o Kenali siswa dengan nama dan

identitas mereka. o Hadiri acara atau kegiatan siswa. o Berikan perhatian

khusus pada siswa yang kesulitan. o Ciptakan lingkungan kelas yang positif dan

kondusif

Dalam menerapkan strategi-strategi tersebut, peran guru sangat penting untuk


menciptakan hubungan positif dengan siswa. Dengan membangun hubungan positif
dengan siswa, diharapkan siswa dapat merasa dihargai, didengar, dan didukung dalam
proses pembelajaran mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa, serta menciptakan lingkungan kelas yang sehat dan nyaman bagi semua siswa.

IV. Metode Pembelajaran Efektif


Metode pembelajaran punya berbagai macam. Metode pembelajaran terbagi
menjadi metode umum dan metode khusus. Metode umum pembelajaran adalah metode
yang digunakan untuk semua mata pelajaran/bidang studi. Contohnya tanya jawab,
ceramah atau diskusi. Sementara, metode khusus akan merujuk pada pembelajaran di
bidang tertentu. Misalnya, metode khusus dalam pembelajaran bahasa.
Ada beberapa metode pembelajaran yang mendasar dan selebihnya yaitu
kombinasi atau modifikasi dari metode dasar tersebut. Berikut adalah beberapa contoh
metode pembelajaran dalam pendidikan:

1. Metode Pembelajaran Demonstrasi


Metode demonstrasi adalah metode yang diterapkan dengan suatu keahlian.

Sesuai dengan namanya, metode ini dipakai untuk mendemonstrasikan penggunaan

alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya. Metode

demonstrasi ini juga bisa disebut metode eksperimen. Jenis metode pembelajaran

ini pelaksanaannya bisa di dalam kelas maupun tempat khusus.

Keuntungan/kelebihan Metode Demonstrasi o Perhatian siswa akan bisa dipusatkan

kepada hal yang dianggap penting.

o Mampu mengurangi kesalahan-kesalahan, bila dibandingkan dengan membaca


buku, karena siswa bisa memperoleh gambaran yang jelas dari hasil praktik dan
pengamatannya. o Siswa akan mendapatkan pengalaman praktik, untuk
mengembangkan kecakapannya dalam melakukan pembelajaran.
o Beberapa masalah (yang menimbulkan pertanyaan), bisa dijawab pada waktu
mengamati proses demonstrasi atau praktikum.

Kekurangan/Kelemahan Metode Demonstrasi


o Demonstrasi bisa saja gagal, hal ini mungkin terjadi apabila tidak dilakukan
persiapan yang matang. o Mungkin akan membutuhkan biaya yang lebih,
karena memerlukan peralatan, bahan-bahan serta tempat yang memadai.
o Dalam melakukan demonstrasi, perlu memerlukan kemampuan atau
keterampilan khusus. Artinya, guru harus bekerja lebih profesional.

2. Metode Pembelajaran Ceramah


Metode pembelajaran ceramah yaitu bentuk pengajaran dengan penjelasan
konsep, prinsip dan fakta. Biasanya, pada akhir metode ceramah akan ditutup
dengan sesi tanya jawab. Guru atau dosen juga bisa mengkombinasikan metode
ceramah dengan metode lain.
Kelebihan Metode Pembelajaran Ceramah o
Sangat mudah untuk dilaksanakan.
o Pengajar bisa menguasai seluruh arah kelas. o Bisa menyampaikan materi yang
banyak dalam waktu yang terbatas dengan jumlah siswa yang banyak.
Kekurangan Metode Pembelajaran Ceramah o

Keberhasilan siswa cenderung sulit terukur. o

Perhatian dan motivasi siswa sulit diukur.

o Peran siswa dalam pembelajaran biasanya rendah. o Materi mungkin bisa

kurang terfokus.

o Pembicaraan sering melantur.


3. Metode Pembelajaran Sosiodrama
Metode sosiodrama merupakan metode pembelajaran di mana siswa akan
memainkan peran seseorang. Nantinya, siswa akan menampilkan peran sosok
tersebut di depan kelas.

Kelebihan Metode Pembelajaran Sosiodrama o

Membantu mengembangkan kreativitas siswa.

o Mengembangkan bakat, khususnya dalam berperan atau akting.

o Siswa mungkin bisa lebih memperhatikan pelajaran. o Menumbuhkan rasa

percaya diri dan keberanian.

o Melatih siswa untuk menganalisa masalah serta mengambil kesimpulan dalam


waktu singkat.
Kekurangan Metode Pembelajaran Sosiodrama
o Kemungkinan siswa bisa kurang sungguh-sungguh dalam memainkan
perannya. Hal ini akan menyebabkan tujuan yang diharapkan mungkin tidak
bisa tercapai.

o Seringnya terjadi kesalahan-kesalahan dalam berperan, membuat bahan


tertawaan.
4. Metode Pembelajaran Diskusi
Dikutip dari repository STAIN Kudus, metode diskusi adalah metode
pembelajaran berupa kegiatan tukar menukar pendapat, informasi atau unsur-unsur
pengalaman secara teratur. Tujuannya metode diskusi yaitu memperoleh pengertian
bersama yang lebih jelas dan lebih teliti akan sesuatu. Adanya diskusi bisa untuk
mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Dengan demikian, metode
diskusi ini berbeda dengan debat (beradu argumentasi). Metode diskusi bisa
melibatkan guru maupun semua siswa, di mana mereka akan dilatih untuk
mengeluarkan dan mengembangkan ide-ide. Cara melakukan metode diskusi,
biasanya siswa-siswa akan dihadapkan kepada suatu masalah (bisa berupa
pernyataan atau pertanyaan) yang bersifat problematis, artinya untuk dibahas dan
dipecahkan secara bersama.
Kelebihan Metode Pembelajaran Diskusi o Membiasakan siswa untuk

mendengarkan pendapat orang lain. o Menumbuhkan rasa sikap toleran, dari

pendapat orang yang berbeda-beda. o Menyadarkan siswa jika suatu masalah

mampu dipecahkan dengan berbagai jalan. Artinya, bukan satu jalan atau satu

jawaban saja. o Menyadarkan kalau dengan berdiskusi, mereka akan saling

mengemukakan pendapat secara konstruktif. Sehingga akan diperoleh keputusan

bersama yang lebih baik.

o Melatih siswa untuk berpikir kritis dan mau mengungkapkannya. Kelemahan


Metode Diskusi o Tidak bisa digunakan dalam kelompok yang besar.

o Peserta diskusi mungkin saja mendapat informasi yang terbatas. o Jika siswa

tidak memahami konsep dasar suatu permasalahan, maka dipastikan diskusi


tidak akan berjalan efektif.

o Mungkin hanya bisa dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.

o Alokasi waktu mungkin akan sulit, karena biasanya banyak memakan waktu di
luar dari yang sudah ditentukan.

5. Metode Pembelajaran Permainan (Game Method)


Tujuan utama metode pembelajaran permainan adalah untuk membangun
kesenangan serta ketertarikan proses pelajaran. Metode ini akan mengurangi sifat
kelas yang monoton atau membosankan, sehingga suasana kelas yang terbangun
akan lebih menyenangkan. Contohnya, permainan abjad dan angka, permainan kata
dalam bahasa Inggris, permainan gambar dan masih banyak lagi. Jenis permainan
bisa disesuaikan dengan usia siswa maupun mata pelajarannya. Dalam metode
pembelajaran permainan peran guru adalah sebagai berikut:
o Memutuskan cara maupun pantas atau tidaknya dari permainan-permainan yang
akan dimainkan.
o Memaksimalkan keikutsertaan siswa. o Membuat siswa mampu merealisasikan

aturan-aturan yang berlaku sesuai perintah. 4. Dimainkan dengan kewajaran

serta kendali (aman).


o Menyediakan hadiah (opsional) yang akan diberikan untuk pemenang.

6. Metode Pembelajaran Drill


Metode pembelajaran drill merupakan metode mengajar yang memberikan
latihan-latihan kepada siswa, untuk memperoleh suatu keterampilan. Kegiatan
latihannya akan dilakukan secara berulang-ulang. Contoh metode pembelajaran dril
yaitu latihan yang bisa melatih keterampilan motorik, di antaranya seperti: o
Kesenian (melalui penggunaan alat-alat musik, cara menari, latihan vokal, dan lain-
lain) o Olahraga o Melatih kecakapan mental

o Pembelajaran matematika (kegiatan menghafal, mengalikan, menjumlahkan dan


masih banyak lagi).
7. Metode Pembelajaran Kerja Lapangan (Field Work Method)
Metode kerja lapangan adalah metode pembelajaran di mana para siswa
akan pergi ke "lapangan" untuk bekerja disebut juga sebagai praktek kerja lapangan
(PKL). Tujuan utama metode kerja lapanganyaitu memberikan kesempatan ke para
siswa untuk mencapai pengetahuan, melalui pengalaman sendiri di lapangan yang
tidak mereka diperoleh di kelas.

Kelebihan Metode Pembelajaran Kerja Lapangan o Mampu menerapkan prinsip

pengajaran dengan lingkungan nyata. o Membuat bahan atau materi yang dipelajari

di sekolah menjadi lebih relevan dengan apa yang ada di masyarakat. o Bisa lebih

merangsang kreativitas siswa. Kelemahan Metode Pembelajaran Kerja Lapangan o

Memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang. o Akan melibatkan banyak

pihak, bisa guru, perusahaan, komunitas maupun lembaga terkait. o Dalam kerja

lapangan sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan

unsur studinya terabaikan. o Memerlukan adanya pengawasan dari guru atau

pembimbing terhadap kegiatan anak didik di lapangan.


o Biasanya memerlukan biaya.

o Memerlukan tanggung jawab guru serta sekolah/universitas dalam kelancaran


kerja lapangan maupun keselamatan siswa (khususnya siswa yang kerja
lapangan jangka panjang).
8. Metode Pembelajaran Karya Wisata
Metode karya wisata adalah metode pembelajaran dengan cara mengajak
siswa untuk pergi mengunjungi berbagai objek wisata. Metode ini tujuannya bukan
untuk sekedar rekreasi, tetapi bertujuan untuk mempelajari sesuatu. Contoh, dalam
rangka mendalami pelajaran sejarah para siswa bisa diajak untuk pergi ke museum.
Di sana siswa bisa melihat secara langsung benda- benda bersejarah. Metode karya
wisata ini tidak selamanya membutuhkan biaya yang mahal. Misalnya, dalam
pelajaran ekonomi siswa bisa melakukan pengamatan kegiatan jual beli di pasar
lokal. Mereka bisa melakukan wawancara dengan para penjual atau pembeli.
Dengan hal itu, siswa juga bisa memperoleh pengalaman tentang pelajaran
ekonomi.

9. Metode Pembelajaran Kerja Kelompok


Metode pembelajaran kerja kelompok dilakukan dengan cara membagi
para siswa atau kelas menjadi beberapa kelompok. Lalu, kelompok tersebut akan
diberi tugas untuk mencapai tujuan pelajaran. Metode ini merupakan metode yang
paling sering digunakan pembelajaran dalam pendidikan. Kelebihan Metode
Pembelajaran Kerja Kelompok o Membagi pekerjaan siswa agar lebih efisien dan

mudah. o Mengatasi kekurangan alat-alat pelajaran siswa.

o Menjadi solusi atas kesulitan karena adanya perbedaan kemampuan belajar


siswa. o Mengatasi adanya perbedaan minat siswa (kelompok bisa dibuat atas
persamaan minat dan bakat).
Kelemahan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok
o Biasanya akan memunculkan sifat-sifat pribadi siswa, yang ingin menonjolkan
diri atau sebaliknya.
o Menimbulkan sifat bergantung pada siswa lain di anggota kelompoknya.

o Bila kemampuan atau kecakapan setiap anggota tidak seimbang, maka itu bisa
menghambat penyelesaian tugas. o Biasanya didominasi oleh siswa yang pintar
atau yang memiliki percaya diri yang kuat.
V. Strategi Belajar Efektif 1. Pengulangan Berkala (Spaced Repetition)
Untuk memaksimalkan proses belajar, maka usahakan untuk sering belajar.
Tak perlu berlama-lama, kamu hanya perlu belajar sebentar saja namun sering dan
dilakukan secara berkala. Para Neurosaintis telah membuktikan bahwa sinapsis atau
titik temu antara terminal satu neuron dengan neuron lain yang bertugas untuk
membuat kita bisa mengingat dan memahami berbagai macam hal, akan bekerja
lebih maksimal jika kita melakukan metode belajar tersebut. Hal ini berarti bahwa
kita akan lebih produktif untuk belajar secara rutin dan berkala jika kita
menyisipkan waktu istirahat diantaranya.

2. Temukan Cara Belajarmu Sendiri


Setiap orang pasti memiliki cara belajarnya sendiri sesuai dengan kebutuhan
serta ketertarikannya. Ada beberapa orang cepat menangkap pelajaran hanya
dengan menonton video tutorial saja. Namun, ada juga orang yang harus belajar
bersama untuk bisa memahami pelajaran tertentu. Atau ada pula yang harus belajar
sendiri di tempat yang sepi dan bisa untuk fokus memahami pelajaran yang sedang
ingin dipahami.
3. Tidur Yang Cukup
Tidur dan juga istirahat yang cukup adalah salah satu hal yang sangat
penting untuk menyimpan informasi yang ada di dalam otak. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Universitas Harvard menunjukkan bahwa mahasiswa yang
memiliki kualitas tidur dan istirahat yang cukup pada malam harinya, bisa lebih
mengingat materi pelajaran sebesar 35 persen. Jumlah tersebut tergolong lebih baik
dibandingkan dengan mahasiswa yang tes di pagi harinya dan melakukan kegiatan
belajar di malam hari tanpa menyempatkan tidur diantaranya.
4. Buat Pengelompokan Materi
Pengelompokan materi adalah salah satu strategi menghafal secara
sederhana. Misalnya saja kamu perlu mengingat berbagai macam flora dan fauna
yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari Sabang Sampai Merauke.
Cobalah untuk mencari sebuah cara menghubungkan kedua materi tersebut di dalam
memori. Misalnya saja mengelompokkan flora yang ada di Indonesia yang berasal
dari wilayah Sabang. Kemudian mengelompokkan berbagai macam fauna yang
berasal dari wilayah Merauke.
5. Gunakan Teknik Pomodoro
Untuk menerapkan teknik ini, kamu harus mengatur timer selama 25 menit
sebagai pengingat lama waktu belajar kamu. Lalu setelah timer sudah berbunyi,
pakailah waktu lima menit untuk istirahat supaya pikiran menjadi lebih segar dan
rileks kembali. Pemberian waktu jeda untuk istirahat itu bertujuan untuk
memberikan motivasi supaya tidak merasa bosan dan juga jenuh saat belajar.
Kemudian setelah lima menit beristirahat, atur kembali timer selama 25 menit lagi
dan mulai belajar kembali. Lakukan metode tersebut secara berkala dan konsisten.

6. Menyelesaikan Hal Yang Sulit Dahulu


Cara selanjutnya yang bisa kamu terapkan adalah dengan mendahulukan
pelajaran yang dirasa sulit untuk dipahami atau dikerjakan. Saat kamu sudah
menyelesaikan hal-hal yang lebih susah dulu, tentu perasaan kamu akan menjadi
lebih lega dan percaya diri untuk menyelesaikan hal-hal lain berikutnya yang relatif
lebih mudah.Tak hanya itu, mengerjakan tugas tersulit terlebih dahulu juga bisa
membuat perasaanmu menjadi lebih puas saat sudah berhasil menyelesaikannya.

7. Belajar Melalui Lingkungan Yang Kaya Akan Visual


Kamu bisa menghafal dengan lebih cepat dan juga efektif di lingkungan
yang kaya akan keberagaman secara visual. Pada sebuah penelitian, ada dua
kelompok mahasiswa yang diteliti untuk mengingat sebuah kata-kata secara acak.
Dimana satu kelompok belajar melakukan proses pembelajaran dengan cara
berpindah-pindah dari ruang satu ke ruangan kelas lain. Sementara satu kelompok
lain hanya belajar di satu ruangan yang sama tanpa berpindah-pindah. Hasilnya
menunjukkan bahwa kelompok yang belajar dengan cara berpindah-pindah bisa
mengingat kata-kata acak tersebut 40 persen lebih baik dibandingkan dengan
kelompok yang hanya belajar di tempat yang sama. Sehingga bisa kita simpulkan
bahwa proses belajar dengan teknik berpindah tempat adalah salah satu cara belajar
efektif yang bisa memuat proses mengingat materi menjadi lebih cepat.
8. Belajar Dengan Interval
Agar bisa mengingat sesuatu dalam waktu yang lama, cobalah untuk
mengulangi kegiatan belajar berkala atau berinterval. Misalnya saja saat kamu
menghafalkan kosa kata yang ada di dalam sebuah kamus bahasa. Cara belajar yang
paling efektif adalah dengan mereview kosa kata tersebut dalam waktu satu atau
dua hari setelah kamu menghafal kosa kata tersebut pertama kali.Kamu bisa
mereview kosa kata yang sudah kamu hafalkan dalam kurun waktu seminggu,
sebulan, dan seterusnya. Hal tersebut jauh lebih efektif daripada hanya
mengulanginya saja setiap hari.

9. Belajar Di Tempat Yang Disukai


Tidak bisa dipungkiri bahwa tempat yang nyaman akan sangat berpengaruh
pada mood atau suasana hati kita saat sedang belajar. Oleh karena itu, cobalah untuk
mengatur tempat belajar kamu yang ada di rumah menjadi tempat yang nyaman.
Ubah posisi dan juga tampilan ruangan setiap beberapa waktu sekali untuk
memberikan suasana yang baru dan lebih segar serta memberikan semangat. Kamu
juga bisa mencari atmosfer yang berbeda dengan sesekali belajar di cafe, taman,
atau perpustakaan. Namun, sebelum melakukan cara tersebut, pastikan bahwa
keadaan tempat umum yang kamu pilih tidak akan mengganggu proses belajar kamu
ya.
10. Menjadikan Belajar Sebagai Sebuah Kebutuhan
Kebutuhan adalah sebuah hal yang harus dipenuhi supaya kita bisa tetap
bertahan hidup. Oleh sebab itu, saat kita menganggap bahwa belajar adalah sebuah
kebutuhan, maka kita juga akan merasa lebih semangat dan bersungguh-sungguh
dalam melakukannya.
Kegiatan belajar tidak lagi hanya dilakukan saat berada di kondisi tertekan.
Tapi bisa dilakukan kapan saja dengan hati senang dan semangat yang membara.
Dengan begitu, tentu semua materi yang kamu pelajari akan lebih mudah dipahami
dan diingat.
11. Menyusun Target Belajar
Dengan memiliki target waktu untuk menguasai materi pelajaran akan
membuat kita semakin merasa tertantang. Oleh karena itu, cobalah untuk menyusun
jadwal belajar dan bagi waktu untuk belajar dengan baik. Jika berhasil mencapai
target yang telah ditentukan, beri diri kamu hadiah kecil. Misalnya saja dengan
membeli makanan kesukaan. Dengan memperoleh sedikit hadiah, maka akan timbul
rasa senang dan puas di dalam diri kita. Sehingga akan semakin terpacu untuk
mencapai target belajar selanjutnya.
12. Berperan Menjadi Seorang Guru
Setelah melakukan kegiatan belajar, cobalah untuk berperan sebagai seorang
guru. Jelaskan materi-materi yang sudah kamu pelajari sebelumnya dengan
menggunakan bahasa kamu dan tujukan kepada diri sendiri. Kamu juga bisa minta
bantuan keluarga atau teman untuk mendengarkan penjelasan materi yang akan
kamu sampaikan.
Para ahli psikologi menganggap bahwa dengan mengulang kembali materi
yang telah dipelajari adalah salah satu cara belajar efektif untuk mengingat dan
memahami semua materi yang telah kamu pelajari. Saat kamu menjelaskan materi
tersebut, maka kemungkinan akan ada beberapa hal yang terlewat. Namun justru
dengan hal itulah kamu bisa menjadikannya patokan untuk mengulang kembali
materi-materi yang sempat terlewat dengan mempelajarinya lagi.
13. Buatlah Latihan Ujian
Sebelum menghadapi tes atau ujian yang sesungguhnya, kamu bisa berlatih
untuk menjawab soal-soal ujian terlebih dulu dengan membuat latihan ujian sendiri.
Hal tersebut bisa menguji mental kamu sebelum nantinya akan berhadapan
langsung dengan soal ujian yang sebenarnya. Cara tersebut merupakan salah satu
cara untuk mencegah rasa jenuh karena kamu harus rutin membaca materi ujian.
Setelah kamu bisa menyelesaikan latihan soal mandiri itu, jangan lupa untuk periksa
jawabannya. Dengan begitu, kamu akan tahu mana saja soal yang harus diperbaiki
dan mana saja jawaban yang sudah benar.
14. Bersikap Kritis
Setelah memahami materi yang sedang kamu pelajari, cobalah untuk
melatih otak kamu supaya berpikir lebih kritis terhadap semua materi yang sudah
dipelajari. Aktiflah dengan mencari tahu dan juga menganalisis kebenaran dari
halhal yang ada di materi tersebut. Cara itu dinilai bisa membuat seseorang menjadi
lebih mudah mengingat semua materi saat ujian datang. Selain itu, dengan mengulik
informasi lebih lanjut mengenai materi yang sedang dipelajari, maka kamu akan
memperoleh perspektif yang lebih luas.
15. Hindari Mendengarkan Musik Dengan Lirik
Musik memang sudah terbukti dapat membantu seseorang dalam
meningkatkan konsentrasinya. Akan tetapi saat belajar, hindari mendengarkan
musik yang ada liriknya. Sebab, hal tersebut bisa membuat pikiran kita menjadi
terdistraksi. Alangkah lebih baik, dengarkanlah musik klasik saat sedang belajar.
Supaya pikiran kamu bisa menjadi lebih tenang dan fresh.
16. Baca Ringkasan Materi Sebelum Beranjak Tidur
Sebuah penelitian membuktikan bahwa tidur adalah salah satu cara yang
cukup efektif untuk membantu proses mengingat. Oleh karena itu, membaca
kembali ringkasan dari materi pelajaran sebelum beranjak tidur sangat
dianjurkan.Lalu, jangan lupa untuk tidur dalam jangka waktu tujuh sampai sembilan
ham per hari. Hal ini bertujuan agar pikiran menjadi terasa segar saat bangun.
17. Berdiskusi
Belajar memang sering kali dilakukan seorang diri. Akan tetapi, beberapa
orang justru lebih suka dengan gaya belajar bersama dan berkelompok. Jika kamu
adalah tipe orang yang lebih suka belajar bersama, maka cobalah untuk mencari
teman yang bisa diajak untuk berdiskusi. Dari proses diskusi tersebut, kamu akan
memperoleh lebih banyak hal yang mungkin saja tidak bisa kamu dapatkan ketika
belajar sendiri.
VI. Strategi Pengajaran Efektif
Dalam menerapkan strategi-strategi pembelajaran, peran guru sangat penting
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memperhatikan kebutuhan
siswa. Dengan menerapkan strategi pengajaran yang efektif, diharapkan siswa dapat
lebih mudah memahami konsep yang diajarkan dan meningkatkan hasil belajar mereka.
Berikut adalah beberapa strategi pengajaran efektif yang dapat diterapkan di kelas: o
Visualisasi: menggunakan gambar, video, atau grafik untuk membantu siswa
memahami.
o Pembelajaran Kooperatif: mengorganisir siswa ke dalam kelompok kecil
untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan pembelajaran.
o Instruksi Berbasis Pertanyaan: mengajukan pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir sendiri dan sebagai pembelajar yang lebih
berdikari.
o Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: menggunakan teknologi seperti
komputer, internet, atau aplikasi untuk membantu siswa memahami konsep
yang diajarkan.
o Pembelajaran Berbasis Masalah: memperkenalkan siswa pada situasi atau
masalah yang nyata dan menantang, di mana mereka harus menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari untuk menemukan solusi.
o Pembelajaran Aktif: mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran melalui kegiatan seperti diskusi kelompok, permainan peran,
eksperimen, dan presentasi.
o Pembelajaran Terbalik (Flipped Classroom): siswa mempelajari materi
sebelumnya di rumah dan menggunakan waktu di kelas untuk diskusi dan
penerapan konsep.
o Pembelajaran Kolaboratif: mendorong siswa untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan pembelajaran berikut juga terdapat strategi pembelajaran
efektif pemanfaatan teknologi, peran guru sangat penting untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif dan memperhatikan kebutuhan siswa. Dengan
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, diharapkan siswa dapat lebih
mudah memahami konsep yang diajarkan dan meningkatkan hasil belajar
mereka. Selain itu, teknologi juga dapat membantu guru dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa
dan guru. Berikut adalah beberapa strategi pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran:

o E-learning: penggunaan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh, seperti video


pembelajaran, forum diskusi online, dan tugas.
o Media Pembelajaran Digital: penggunaan media digital seperti video, audio,
dan gambar untuk membantu siswa memahami konsep yang diajarkan.
o Aplikasi Pembelajaran: penggunaan aplikasi pembelajaran untuk membantu
siswa memahami konsep yang diajarkan.
o Pembelajaran Berbasis Game: penggunaan game untuk membantu siswa
memahami konsep yang diajarkan.
o Pembelajaran Berbasis Proyek: penggunaan teknologi untuk membantu siswa
dalam membuat proyek yang berkaitan dengan konsep yang diajarkan. o
Pembelajaran Berbasis Web: penggunaan teknologi untuk membuat situs web
yang berisi materi pembelajaran dan sumber daya pendukung
o Pembelajaran Berbasis Video : penggunaan video untuk membantu siswa
memahami konsep yang diajarkan.

Kemudian dengan dengan memberikan umpan balik yang efektif, diharapkan


siswa dapat memahami kinerja mereka dan meningkatkan hasil belajar mereka. Selain
itu, umpan balik yang efektif juga dapat membantu siswa dalam menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman yang memungkinkan mereka berkembang.

Berikut adalah beberapa strategi pemberian umpan balik yang efektif kepada siswa:

o Fokus pada tujuan: umpan balik harus memberikan informasi tentang kinerja
siswa dalam kaitannya dengan tujuan tugas.
o Tepat waktu: umpan balik harus diberikan secepat mungkin setelah tugas
selesai.
o Spesifik: umpan balik harus memberikan informasi yang spesifik tentang apa
yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang harus diperbaiki.
o Profesional: umpan balik harus disampaikan dengan cara yang profesional dan
hormat.
o Bersifat netral: umpan balik harus bersifat netral dan obyektif,
menggambarkan apa yang telah dilakukan dan tidak dilakukan siswa.
o Bersifat deskriptif: umpan balik harus bersifat deskriptif dan disampaikan pada
waktu yang tepat

VII. Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran


Penilaian dan evaluasi pembelajaran merupakan dua hal yang berbeda,
meskipun keduanya saling berkaitan. Berikut adalah perbedaan antara pengukuran,
penilaian, dan evaluasi pembelajaran :
o Pengukuran: pengukuran adalah proses menentukan kuantitas seseorang atau
sesuatu hal. Dalam konteks pembelajaran, pengukuran dapat dilakukan dengan
memberikan tugas atau pertanyaan dan kemudian memberikan penilaian sejauh
mana pemahaman siswa.
o Penilaian: penilaian adalah proses pengambilan informasi tentang hasil yang
dicapai peserta didik. Penilaian dalam pembelajaran bertujuan untuk
mendapatkan informasi belajar peserta didik secara berkala, berkesinambungan,
dan menyeluruh. Penilaian dapat dilakukan dengan memberikan nilai atau
kualitas terhadap pencapaian belajar siswa.
Berikut adalah beberapa jenis penilaian yang dapat digunakan dalam
pembelajaran :
▪ Penilaian Formatif: penilaian yang dilakukan selama proses
pembelajaran untuk memberikan umpan balik dan membantu siswa
memperbaiki pemahaman mereka.
▪ Penilaian Sumatif: penilaian yang dilakukan pada akhir pembelajaran
untuk mencapai pencapaian siswa.
▪ Penilaian Diagnostik: penilaian yang dilakukan sebelum pembelajaran
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dalam pemahaman
konsep.
▪ Penilaian Informal: penilaian yang dilakukan dalam umpan balik
dengan siswa, seperti memberikan pertanyaan-pertanyaan awal sebelum
memulai pembelajaran.
▪ Penilaian Formal: penilaian yang dilakukan dalam bentuk evaluasi
terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran, baik berupa tes
tertulis maupun lainnya dengan menggunakan standar yang telah
ditetapkan.
▪ Penilaian Kinerja: penilaian yang dilakukan dengan meminta siswa
melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas.
▪ Penilaian Proyek: penilaian yang dilakukan dengan memberikan tugas
proyek kepada siswa.
▪ Penilaian Portofolio: penilaian yang dilakukan dengan mengumpulkan
karya siswa dalam bentuk portofolio
▪ Penilaian Tertulis: penilaian yang dilakukan dengan memberikan tes
tertulis kepada siswa.
o Evaluasi: evaluasi adalah proses atau kegiatan untuk menentukan nilai,
kriteriapenilaian atau tindakan dalam pembelajaran. Evaluasi pembelajaran
merupakan suatu proses yang menampilkan hasil dari belajar siswa itu sendiri.
Evaluasi meliputi kegiatan pengukuran dan penilaian, yang dalam proses
melalui tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta pengolahan hasil dan
pelaporan.
Dengan menerapkan strategi evaluasi yang tepat, diharapkan siswa
dapat memahami kinerja mereka dan meningkatkan hasil belajar mereka. Selain
itu, evaluasi strategi yang efektif juga dapat membantu siswa dalam
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman yang memungkinkan
mereka berkembang. Berikut adalah beberapa strategi evaluasi pembelajaran
yang dapat diterapkan dalam kelas, berdasarkan hasil pencarian:
▪ Evaluasi Formatif: evaluasi yang dilakukan selama proses
pembelajaran untuk memberikan umpan balik dan membantu siswa
memperbaiki pemahaman mereka.
▪ Evaluasi Sumatif: evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran
untuk mencapai pencapaian siswa.
▪ Diagnostik Evaluasi: evaluasi yang dilakukan sebelum pembelajaran
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dalam pemahaman
konsep.
▪ Evaluasi Informal: evaluasi yang dilakukan dalam umpan balik dengan
siswa, seperti memberikan pertanyaan-pertanyaan awal sebelum
memulai pembelajaran.
▪ Evaluasi Formal: evaluasi yang dilakukan dalam bentuk evaluasi
terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran, baik berupa tes
tertulis maupun lainnya dengan menggunakan standar yang telah
ditetapkan.
▪ Evaluasi Kinerja: evaluasi yang dilakukan dengan meminta siswa
melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas.
▪ Evaluasi Proyek: evaluasi yang dilakukan dengan memberikan tugas
proyek kepada siswa.
▪ Evaluasi Portofolio: evaluasi yang dilakukan dengan mengumpulkan
karya siswa dalam bentuk portofolio.
▪ Evaluasi Tertulis : evaluasi yang dilakukan dengan memberikan tes
tertulis kepada siswa.

VIII. Pembelajaran Inklunsif


Pembelajaran inklusif adalah suatu proses yang mengkombinasikan semua
siswa di dalam kelas, termasuk siswa yang mempunyai kekurangan secara fisik dan
emosi. Berikut adalah beberapa strategi pembelajaran inklusif yang dapat diterapkan di
kelas:
o Mengadaptasi metode pembelajaran: Jika ada siswa yang lemah dalam
membaca dan menulis karena kekurangan dapat diatasi dengan cara
memberikan kuis atau ujian dengan teknik audio. Guru juga dapat
membacakan soal-soal ke siswa yang berkebutuhan khusus, serta
memberikan waktu tambahan.
o Mengganti struktur fisik dalam kelas: Siswa yang belajar dalam kelas
inklusif harus bisa beradaptasi dengan struktur ruangan kelas. Ini tentunya
membutuhkan strategi inklusif seperti mengganti struktur fisik dalam kelas
(seperti meja dan bangku) dan ini akan membantu dan memudahkan siswa
yang mempunyai kekurangan secara fisik.
o Penataan tempat duduk: Diperlukan pengaturan tempat duduk untuk
siswa yang mempunyai kekurangan dalam pendengaran dan pengaturan
waktu belajar dalam kelas terhadap siswa yang kekurangan dalam daya
tangkap dan kelakuan, sehingga mereka dapat belajar lebih nyaman di kelas.
o Menyampaikan materi pembelajaran yang diselingi sedikit
permainan: Strategi guru dalam mengajar di kelas inklusi adalah dengan
menyampaikan materi pembelajaran yang diselingi sedikit permainan.
o Mengenal dan memahami perilaku serta karakteristik siswa: Sebagai
tenaga pendidik, penting sekali untuk mengenal dan memahami perilaku
serta karakteristik siswa, khususnya siswa berkebutuhan khusus harus
diberikan perhatian ekstra agar materi belajar dapat disampaikan secara
merata untuk semua siswa baik yang normal maupun yang berkebutuhan
khusus.
o Menerapkan model pembelajaran inklusi: Model pembelajaran inklusi
dapat diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran klasikal dan
individual bagi siswa berkebutuhan khusus.

Pemahaman tentang keberagaman siswa sangat penting dalam

pembelajaran. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dipahami tentang

keberagaman siswa: o Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda,

termasuk latar belakang budaya, kemampuan akademik, minat, dan gaya belajar. o

Setiap siswa belajar dengan cara yang berbeda-beda dan bahkan mempunyai garis

start yang berbeda dilihat dari kesiapan belajar mereka.

o Siswa mempunyai keunikan dan potensi yang perlu diakui dan didorong. o
Pentingnya mengakui dan menerima keberagaman cara belajar setiap siswa
adalah agar tidak ada lagi stigma bodoh atau favoritisme dalam proses
pembelajaran di kelas. o Guru harus mengetahui kebutuhan belajar setiap
peserta didik, termasuk peserta didik yang memerlukan kebutuhan belajar
yang spesifik. o Teknologi dapat membantu siswa mengakses sumber daya
pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi
antar siswa dengan latar belakang budaya yang berbeda.
o Dalam menghadapi kekeringan siswa, guru harus menyediakan berbagai
pendekatan pembelajaran yang memperhitungkan kebutuhan individu. o
Guru harus dapat mengetahui karakteristik siswa sebelum guru melakukan
kegiatan belajar mengajar.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk


mendukung keberhasilan semua siswa:

o Mengadopsi pendekatan pembelajaran inklusif: Guru harus mengadopsi


pendekatan pembelajaran inklusif yang memperhitungkan kebutuhan
individu siswa, termasuk siswa berkebutuhan khusus.
o Menyediakan sumber daya pembelajaran yang beragam: Guru harus
menyediakan sumber daya pembelajaran yang beragam, termasuk
teknologi, buku, dan materi pembelajaran yang dapat diakses oleh semua
siswa.
o Membuat lingkungan belajar yang aman dan nyaman: Guru harus
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa,
termasuk siswa berkebutuhan khusus.
o Mengenal dan memahami perilaku serta karakteristik siswa: Sebagai tenaga
pendidik, penting sekali untuk mengenal dan memahami perilaku serta
karakteristik siswa, khususnya siswa berkebutuhan khusus harus diberikan
perhatian ekstra agar materi belajar dapat disampaikan secara merata untuk
semua siswa baik yang normal maupun yang berkebutuhan khusus.
o Memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan: Guru harus
menyediakan dukungan dan bantuan yang diperlukan bagi siswa
berkebutuhan khusus, termasuk dukungan emosional dan akademik.
o Menerapkan strategi pembelajaran kreatif: Guru dapat menerapkan strategi
pembelajaran kreatif yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan
meningkatkan hasil belajar mereka.
o Melibatkan orang tua dan keluarga siswa: Guru harus melibatkan orang tua
dan keluarga siswa dalam proses pembelajaran, termasuk dalam
mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.
o Memberikan umpan balik yang efektif: Guru harus memberikan umpan
balik yang efektif kepada siswa untuk membantu mereka memperbaiki
pemahaman mereka dan meningkatkan hasil belajar mereka.
o Menyediakan waktu tambahan: Guru dapat memberikan waktu tambahan
bagi siswa yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami materi
pembelajaran.
o Menyediakan bantuan teman kelas: Guru dapat menyediakan bantuan teman
kelas bagi siswa yang membutuhkan bantuan tambahan dalam memahami
materi pembelajaran.

IX. Etika dan Profesionalisme dalam Pengajaran


Etika dan profesionalisme dalam pengajaran sangat penting untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif dan memperhatikan kebutuhan siswa. Berikut adalah
beberapa hal yang dapat dipahami tentang etika dan profesionalisme dalam pengajaran:
o Etika dalam pengajaran adalah kumpulan nilai-nilai dan prinsip yang harus
diikuti oleh guru dalam melaksanakannya. o Profesionalisme dalam pengajaran
adalah kemampuan guru untuk melaksanakannya dengan baik dan berdisiplin.
o Guru harus memahami dan menghormati hak-hak siswa, termasuk hak atas
privasi dan keamanan.
o Guru harus memperlakukan semua siswa dengan adil dan sama, tanpa
diskriminasi berdasarkan latar belakang budaya, agama, atau jenis kelamin. o
Guru harus memahami dan menghormati perbedaan siswa, termasuk perbedaan
kemampuan akademik, minat, dan gaya belajar.
o Guru harus memahami dan menghormati perbedaan budaya siswa, termasuk
bahasa, adat istiadat, dan kepercayaan.
o Guru harus memahami dan menghormati hak orang tua siswa, termasuk hak
untuk terlibat dalam pendidikan anak mereka.
o Guru harus memahami dan menghormati kode etik dan peraturan pendidikan
yang berlaku di negara mereka.
o Guru harus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka secara teratur
untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
o Guru harus membantu memperhatikan kebutuhan siswa dan memberikan
dukungan dan yang diperlukan untuk membantu mereka mencapai tujuan
belajar mereka.
Berikut adalah beberapa prinsip etika dalam pengajaran yang dapat dipahami,
berdasarkan hasil pencarian:

o Prinsip keadilan: Guru harus memperlakukan semua siswa dengan adil dan
sama, tanpa diskriminasi berdasarkan latar belakang budaya, agama, atau jenis
kelamin
o Prinsip kesamaan hak: Guru harus memahami dan menghormati hak-hak
siswa, termasuk hak atas privasi dan keamanan
o Prinsip hak asasi: Guru harus memahami dan menghormati hak orang tua
siswa, termasuk hak untuk terlibat dalam pendidikan anak mereka
o Prinsip hormat pada harkat (nilai) manusia sebagai pribadi (pribadi):
Guru harus memahami dan menghormati perbedaan siswa, termasuk perbedaan
kemampuan akademik, minat, dan gaya belajar
o Prinsip moral dan nilai akhlak: Guru harus memahami dan menghormati
perbedaan budaya siswa, termasuk bahasa, adat istiadat, dan kepercayaan
o Prinsip: kebebasan Guru harus memperbarui pengetahuan dan keterampilan
mereka secara teratur untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka
o Prinsip tanggung jawab: Guru harus memperhatikan kebutuhan siswa dan
memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan untuk membantu mereka
mencapai tujuan belajar mereka

Sebagai seorang pendidik, guru memiliki tanggung jawab terhadap siswa dan masyarakat.
Berikut adalah beberapa tanggung jawab guru terhadap siswa dan masyarakat :

Tanggung jawab guru terhadap siswa:

o Memberikan pendidikan yang berkualitas dan memperhatikan kebutuhan


individu siswa. o Mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif dan
memperhatikan keamanan dan privasi siswa. o Memperlakukan semua siswa
dengan adil dan sama, tanpa diskriminasi berdasarkan latar belakang budaya,
agama, atau jenis kelamin.
o Memahami dan menghormati perbedaan siswa, termasuk perbedaan
kemampuan akademik, minat, dan gaya belajar. o Memahami dan menghormati
perbedaan budaya siswa, termasuk bahasa, adat istiadat, dan kepercayaan.
o Memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan bagi siswa berkebutuhan
khusus. o Memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa untuk membantu
mereka memperbaiki pemahaman mereka dan meningkatkan hasil belajar
mereka. o Menyediakan waktu tambahan bagi siswa yang membutuhkan waktu
lebih lama untuk memahami materi pembelajaran. o Memberikan bantuan
teman sekelas bagi siswa yang membutuhkan bantuan tambahan dalam
memahami materi pembelajaran.

Tanggung jawab guru terhadap masyarakat:

o Membina masyarakat melalui pendidikan dan memberikan kontribusi positif


bagi masyarakat.
o Menjadi teladan dan referensi dalam masyarakat dan khususnya anak didik yang
dia ajar.
o Menjaga kewibawaannya sebagai guru dan menjaga jarak sosial antara dirinya
dengan murid.
o Memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka secara teratur untuk
meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
o Menghormati kode etik dan peraturan pendidikan yang berlaku di negara

mereka. o Meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap perkembangan

teknologi dan memanfaatkannya dalam pembelajaran.


o Melibatkan orang tua dan keluarga siswa dalam proses pembelajaran, termasuk
dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.
o Menjadi teladan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
X. Studi Kasus dan Aplikasi Praktis
Dalam psikologi pendidikan, terdapat banyak kasus yang dapat dipelajari dan
dijadikan bahan pembelajaran. Berikut adalah beberapa contoh kasus psikologi
pendidikan yang dapat ditemukan:
o Kasus kekerasan di sekolah: Seorang siswa SD pernah menyaksikan
kekerasan di sekolah. Guru harus memperhatikan keamanan dan privasi siswa
serta memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan bagi siswa yang
mengalami kekerasan di sekolah.
o Permasalahan pembelajaran: Siswa kurang memperhatikan guru selama
kegiatan belajar mengajar. Cara penyelesaiannya yaitu guru harus lebih kreatif
dalam menggunakan dan mengadaptasi metode pembelajaran.
o Kasus manajemen kelas yang bersifat individu: Siswa tidak mau
mengerjakan tugas dari guru karena merasa tidak mampu. Harus dengan
menggunakan bahan bangunan dan memberikan kepercayaan diri kepada siswa
bahwa ia dapat mengerjakannya apabila siswa mau berusaha. o Studi kasus
psikologi pendidikan menggunakan teori behavioristik:
Salah satu studi kasus psikologi pendidikan yang dapat ditemukan
adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat studi kasus psikologi pendidikan
yang menggunakan teori behavioristik di PAUD Kabupaten Bekasi Jawa Barat
Penelitian ini dilakukan oleh Upi Lutpiah, Ajat Rukajat, dan Yayat Herdiana
dari Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk melihat bagaimana penerapan teori behavioristik dalam
pembelajaran di PAUD Kabupaten Bekasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori behavioristik memandang
individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek
mental. Dengan kata lain, behavioristik tidak mengakui adanya kecerdasan,
bakat, minat, dan peran individu dalam suatu belajar. Pristiwa belajar
sematamata melainkan refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi
kebiasaan yang dikuasai individu. Dalam penelitian ini, penerapan teori
behavioristik dalam pembelajaran di PAUD Kabupaten Bekasi dilakukan
dengan memberikan stimulus yang akan menghasilkan respon dari siswa.
Dalam hal ini, guru harus memperhatikan respon yang dihasilkan oleh siswa
dan memberikan umpan balik yang tepat untuk membantu siswa memperbaiki
pemahaman mereka dan meningkatkan hasil belajar mereka.

Daftar Pustaka

Psikologi Pendidikan, Nyanyu Khodijah, tanggal tayang 22 Agustus 2022, Diakses Rabu, 27
September 2023. http://ikor.fik.unm.ac.id/psikologi-pendidikan/

Psikologi Pendidikan: Pengertian, Tujuan, dan Sejarah Perkembangannya, Cicin Yulianti


,tanggal tayang 15 November 2022, Diakses Rabu, 27 September 2023.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6406134/psikologi-pendidikan-pengertian-
tujuandan-sejarah-perkembangannya.

Umi kulsum,(2021). Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran. Jurnal Mubtadiin, Vol. 7
01.

Teori Behaviorisme: Pengertian, Tokoh, dan Prinsip. Devita Savitri, tanggal tayang 20
Desember 2022, Diakses Rabu, 27 September 2023.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d6470535/teori-behaviorisme-pengertian-tokoh-dan-
prinsip.

RK Rusli, MA Kholik, (2013). Teori Belajar Dalam Psikologi Pendidikan. Jurnal Sosial
Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2

Khoirotul Ni’amah, Hafidzulloh S.M, (2021). Teori Pembejaran Kognitivistik dan Aplikasinya
dalam Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikir Vol.10 No. 2 DOI:
https://doi.org/10.24090/jimrf.v10i2.4947 , hlm. 204-217

Teori Belajar Kontruktivisme, Pengertian, Ciri, dan Penerapannya. Destiara Anggita Putri,
tanggal tayang 12 Juni 2023, Diakses Rabu 27 September 2023.
https://katadata.co.id/agung/lifestyle/6486e33d04016/teori-belajar-kontruktivismepengertian-
ciri-dan-penerapannya
Implementasi Teori Belajar Humanisme dalam Pandangan Abraham H. Maslow & Carl
Rogers. Freddy Widya Ariesta, S.Pd., M.Pd, tanggal tayang 08 Juli 2021, Diakses Rabu 27
September 2023. https://pgsd.binus.ac.id/2021/07/08/implementasi-teori-belajar-
humanismedalam-pandangan-abraham-h-maslow-carl-rogers/

Abd. Qodir, (2017). Teori Belajar Humanistik dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.
Jurnal Pedagogik, Vol. 04 No. 02 ISSN : 2354-7960, E-ISSN : 2528-5793

M. Arifin, Ayu Puspita S, Adriawan M.T, (2017). Implikasi Teori Belajar Sibernetik Dalam
Proses Pembelajaran dan Penerapan IT di Era Modern. Seminar Nasional Pendidikan
Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke-2 ISBN:
978-602-361-102-7, http://hdl.handle.net/11617/9613

Tri Rumhadi, (2017). Urgensi Motivasi dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Diklat Keagamaan,
Vol. 11, no. 1.

Sunarti Rahman, (2021). Pentingnya Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar “ Merderka Belajar dalam Menyambut Era
Masyarakat 5.0” ISBN 978-623-98648-2-8.
https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/PSNPD/article/view/1076

Mengenal Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik. dr. Merry Dame Cristy Pane, tanggal tayang 6
Desember 2021, Diakses Rabu, 27 September 2023.
https://www.alodokter.com/mengenalmotivasi-intrinsik-dan-ekstrinsik

Setyowati, 2007. “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN
13 Semarang”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran,
Semarang : Universitas Negeri Semarang. http://lib.unnes.ac.id/1088/1/2668.pdf

Siti Suprihatin, (2015). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal
Promosi Jurnal Pendidikan Ekonomi Um Metro. ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015) 73-82

7 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa biar Lebih Semangat, Tim CNN, tanggal tayang
26 Januari 2023, Diakses Jumat, 29 September 2023.
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230124142228-569-904230/7-cara-
meningkatkanmotivasi-belajar-siswa-biar-lebih-semangat.

Widodo Winarso, (2014). Pengaruh Perbedaan Tipe Kepribadian Terhadap Sikap Belajar
Matematika Siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 1 Juli –
Desember 2014, h. 95-115 https://media.neliti.com/media/publications/121579-ID-none.pdf

6 Strategies for Building Better Student Relationships, Cicely Woodard, tanggal tayang 7
Agustus 2019, Diakses Jumat, 29 September 2023.
https://www.edutopia.org/article/6strategies-building-better-student-relationships/

Positive student-teacher relationships: 8 Ways to build stronger connections in the classroom,


Diana Zinveliu, tanggal tayang 13 Juli 2022, Diakses Jum’at, 29 September 2023.
https://www.cypherlearning.com/blog/k-20/positive-student-teacher-relationships-8-ways-
tobuild-stronger-connections-in-the-classroom

Strategi Mengajar yang Efektif dan Contoh Penerapannya, Anugrah Dwi, tanggal tayang 23
Juni 2023, Diakses Sabtu, 30 September 2023.
https://fkip.umsu.ac.id/2023/06/23/strategimengajar-yang-efektif/

4 Strategi Pengajaran Efektif dalam Kelas, Dwita Nurcahyani, tanggal tayang 20 September
2021, Diakses Sabtu, 30 September 2023. https://guruinovatif.id/@dwitanurcahyani/4-
strategipengajaran-efektif-dalam-kelas

Pebriana Dheni P, Yosua Damas S, (2020). Pemanfaatan Teknologi Dalam Pembelajaran


Sebagai Upaya Peningkatan Kompetesnsi Pedagogik. Jurnal Publikasi Pendidikan
Volume 10 Nomor 3, p-ISSN2088-2092e-ISS2548-6721.
http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan Masa Kini, Fadhol SEVIMA, tanggal
tayang 12 September 2022, Diakses Sabtu, 30 September 2023.
https://sevima.com/lombaartikel/pemanfaatan-teknologi-informasi-dalam-pendidikan-masa-
kini

Umpan Balik yang Efektif bagi Siswa, Rahmah Kurniawaty, S.Kom, S.S, M.T, tanggal tayang
30 Januari 2023, Diakses Sabtu, 30 September 2023.
https://lpmpdki.kemdikbud.go.id/umpanbalik-yang-efektif-bagi-siswa/

Jenis-jenis Umpan Balik dari Pembelajaran, Tujuan dan Metode yang digunakan, Riefni,
tanggal tayang 05 Maret 2021, Diakses Sabtu, 30 September 2023.
https://binus.ac.id/knowledge/2021/03/jenis-jenis-umpan-balik-dari-pebelajar-tujuan-
danmetode-yang-digunakan/

Cara Memberikan Umpan Balik Yang Efektif Kepada Siswa, Vanessa Tsang, Diakses Sabtu, 30
September 2023. https://blog.classpoint.io/id/cara-memberikan-umpan-balik-yang-
efektifkepada-siswa/

Neneng Y, M.Nursikin, (2033). Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, Dan Evaluasi Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam. J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol.2, No.2, Februari 2023.
ISSN : 2828-5271
Macam- Macam Penilaian yang Dapat Digunakan dalam Pembelajaran, Rahma Tanisa, tanggal
tayang 1 November 2022, Diakses Minggu, 1 Oktober 2023.
https://naikpangkat.com/macammacam-penilaian-yang-dapat-digunakan-dalam-
pembelajaran/

Jenis dan Bentuk Penilaian dalam Evaluasi Pendidikan, Ahmad Dahlan, tanggal tayang 1
Desember 2022, Diakses Minggu, 1 Oktober 2023. https://pendidikan.matamu.net/jenis-
danbentuk-penilaian-dalam-evaluasi-pendidikan/

Seten Hartedi, (2016). Evaluasi Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam Di SD
Negeri Kecamatan Bunga Mas Bengkulu Selatan. Al-Bahtsu Jurnal Penelitian Pendidikan
Islam Vol 1, No 2 DOI: http://dx.doi.org/10.29300/btu.v1i2.437

Strategi Pembelajaran Pendidikan Inklusi Di Dalam Kelas, Tim CAE, tanggal tayang 4 Januari
2018, Diakses Minggu, 1 Oktober 2023. https://www.cae-
indonesia.com/articledetail/8/strategi-pembelajaran-pendidikan-inklusi-di-dalam-kelas

Imam Yuwono, Mirnawati, (2021). Strategi Pembelajaran Kreatif dalam Pendidikan Inklusi di
Jenjang Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu Vol 5 No 4 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN
2580-1147. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1108

Dinar W.A, (2016). Differentiated Instruction : Solusi Pembelajaran dalam Keberagaman


Siswa di Kelas Inklusif. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 2, Nomor 3, Mei 2016,
hlm. 340-349. https://dx.doi.org/10.30738/trihayu.v2i3.725

Ilena Dwika Musyafira, Wiwin H, (2021). Sikap Guru Dalam Mendukung Keberhasilan
Pendidikan Inklusi. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di
Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol. 7, No. 1 : Maret 2021. E-ISSN: 2442-
7667 pp. 75-85. http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/index

Nilai Dan Prinsip Etika Guru, Dr. Joseph Teguh Santoso, M.Kom, tanggal tayang 3 Oktober
2022, Diakses Senin, 2 Oktober 2023. https://stekom.ac.id/artikel/nilai-dan-prinsip-etika-guru

Zainal Arifin,(2021). Peran Guru Di Sekolah Dan Masyarakat. Studia Religia Jurnal Pemikiran
dan Pendidikan Islam Vol. 5 No. 1, Juni 2021, pp. 43-50, ISSN :2598-2834, e-ISSN :
261484196.

Ahmad Sopian, (2016). Tugas, Peran, Dan Fungsi Guru Dalam Pendidikan. RAUDHAH Proud
To Be Professionals Jurnal Tarbiyah Islamiyah Volume 1 Nomor 1 Edisi Juni 2016 P-ISSN :
2541-3686. https://media.neliti.com/media/publications/300413-tugas-peran-dan-fungsi-
gurudalam-pendid-4e6b20f0.pdf

Uus T, Iwan S.K, (2017). Studi Kasus Pada Psikologi Pendidikan: Bagaimana Mahasiswa
Memiliki Kemampuan Problem Solving?, Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia Volume 3
Nomor 1 Tahun 2017 (P-Issn: 2442-3750; E-Issn: 2527-6204) (Halaman 36-44).

Upi Lutpiah, Ajat Rukajat, Yayat Herdiana,(2021). Study Kasus Psiokologi Pendidikan
Menggunakan Teori Behavioristik, ltruistik : Jurnal Konseling dan Psikologi PendidikanVol.
1 No. 2 Desember 2021, 72-78. DOI : https://doi.org/10.24114/altruistik.v1i2.26942

9 Metode Pembelajaran yang Efektif dan Menyenangkan, Kholida Q, tanggal tayang 24


agustus 2022, Diakses Kamis, 12 Oktober 2023.
https://www.detik.com/jabar/berita/d6249529/9-metode-pembelajaran-yang-efektif-dan-
menyenangkan

17 Cara Belajar Efektif Dan Efisien. Sevilla. tanggal tayang 12 Juli 2022, Diakses Kamis, 12
Oktober 2023. https://www.gramedia.com/best-seller/cara-belajar-efektif/

Anda mungkin juga menyukai