Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional berdasarkan
karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Alimul Hidayat, 2007).
(Aditya, Ig. Dodiet.  Handout Mata Kuliah: “Metodologi Research” Untuk Prodi D III
Kebidanan Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)

Mendefinisikan variable secara operasional adalah menggambarkan / mendeskripsikan


variable penelitian sedemikian rupa, sehingga variable tersebut bersifat :

1. Spesifik ( Tidak Beinterpretasi Ganda )


2. Terukur ( Observable atau Measurable )
Contoh variable yang berinterpretasi ganda : Status Gizi. Variable ini dapat diukur dan
dideskripsikan dengan bermacam kombinasi pengertian atau pengukuran, seperti :

1. Berat Badan (BB) dengan Tinggi Badan (TB)


2.  BB – TB dengan Usia
3.  Kadar Protein serum
4.  Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Kepala, dsb.
(Aditya, Ig. Dodiet.  Handout Mata Kuliah: “Metodologi Research” Untuk Prodi D III
Kebidanan Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)

Definisi operasional ditentukan berdasarkan Parameter yang dijadikan ukuran dalam


penelitian. Sedangkan cara pengukuran adalah Cara dimana variable dapat diukur dan
ditentukan karakteristiknya. Sehingga dalam Definisi Operasional mencakup penjelasan
tentang :

1. Nama variable
2. Definisi variable berdasarkan konsep/maksud penelitian.
3. Hasil Ukur / Kategori
4. Skala Pengukuran.
Contoh :

Suatu penelitian dengan judul “Faktor – factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada
ibu hamil…”

Berdasarkan judul tersebut, maka Variabel bebasnya (misalnya) adalah Obesitas, Diet Tinggi
Garam, Genetik dan Umur. Sedangkan Variabel terikatnya adalah Hipertensi.

Maka Definisi
Operasionalnya
dapat dibuat
sebagai berikut DEFINISI HASIL UKUR /
: NO VARIABEL OPERASIONAL KATEGORI SKALA
Kelebihan massa
tubuh responden yang
didapat berdasarkan
perhitungan rasio berat
badan dan tinggi
badan pada kurun
1 : IMT > 27
waktu tiga bulan
kg/m2
1 Obesitas terakhir. Nominal
2 : IMT ≤ 27
kg/m2

Intensitas :

Kebiasaan responden
1 : Sering
dalam mengkonsumsi
Diet Tinggimakanan yang rasanya
2 Garam asin. 2. Tidak Pernah Nominal

(Aditya, Ig. Dodiet. Handout Mata Kuliah : “Metodologi Research” Untuk Prodi D III
Kebidanan Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)

Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan


perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel. Variabel yang dimasukkan
dalam operasioanal adalah variabel kunci/ penting yang dapat diukur secara operasional dan
dapat dipertanggung jawabkan (refrensi harus jelas). Dengan definisi operasional maka dapat
dietentukan cara yang dipakai untuk mengukur variabel, tidak dapat arti dan istilah-istilah
ganda yang apabila tidak dibatasi akan menimbulkan tafsiran yang berbeda. Definisi
operasional hendaknya memuat batasan tentang :

1. Variabel bebas dan variabel terikat


2. Istilah yang dipakai untuk menghubungkan variabel-variabel
(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 41)

Batasan atau arti suatu variabel dilakukan dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan.
Definisi operasional variabel merupakan pedoman bagi peneliti untuk  mengukur atau
memanipulasi variabel tersebut. Definisi operasional variabel harus spesifik (tidak
berinterpretasi ganda) dan terukur (measurable dan observable). (Saryono, S. Kp, M. Kes.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 41)

Mendefinisikan variabel secara operasional dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :

1. Secara langsung, dilakukan dengan menjelaskan bagaimana pengukuran dpat


dilakukan. Kalau terdapat bermacam-macam pengukuran, maka definisi yang
dipilih harus sesuai dengan teknik yang akan digunakan.
Contoh :
“Status gizi”, dapat diukur dengan beberapa macam teknik yaitu :

1. Secara biokimia : kadar albumin darah, protein serum


2. Secara fisik : BB/ TB, BB/ U, TB/ U, tebal kulit
3. Secara klinis : turgor kulit, derajat anemia.
4. Secara tidak langsung, dilakukan dengan menjelaskan kriteria manipulasi terhadap
variabel dan cara mengukur efekdari manipulasi tersebut.
Contoh :

“urin tampung” : jumlah urin yang dikeluarkan pasien  selama penampungan 24 jam.

“daya tahan tubuh” : kemampuan tubuh menahan serangan antigen yang diukur dari ferkuensi
terjadinya penyakit dalam satu bulan.

(Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hal. 41-42)

Anda mungkin juga menyukai