Anda di halaman 1dari 14

SITUASI DUNIA PENDIDIKAN DI KOTA MATARAM

Makalah

Sebagai tugas terstruktur pengkaderan instasi Dinas Pendidikan IPDN Kampus


Papua

Oleh :
MP.Ivan Renaldi Sudarso

Jurusan Politik Indonesia Terapan


Fakultas Politik Pemerintahan
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Kampus Papua

1
Kata Pengantar
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus selaku Tuhan Yang
Maha Esa atas karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan penulisan makalah ini
dengan baik Terimakasih saya ucapkan untuk bapak pamong pengasuh pengkaderan Dinas
Pendidikan IPDN Kampus Papua Christian The Mambrasar, S.STP dan Amos Siswanto
S.STP yang tidak kenal lelah dalam memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Terimakasih juga saya berikan kepada petugas-petugas perpustakaan Kampus IPDN Papua
yang menyediakan referesi kajian pustaka dalam penyusunan makalah ini. Terimakasih
buat rekan-rekan praja yang memberikan masukan dalam penyusunan makalah ini.

Saya membuat makalah “Situasi Dunia Pendidikan di Kota Mataram” untuk


memenuhi tugas terstruktur pengkaderan instansi Dinas Pendidikan IPDN Kampus Papua.
Selain itu tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengulas lebih lanjut terkait isu-isu
pendidikan di Kota Mataram. Sebagai calon aparatur negara, saya ingin makalah ini dapat
dibaca dan dijadikan referensi untuk keperluan akademisi bagi ilmuwan pemerintahan yang
ingin membangun di bidang pendidikan. Menambah wawasan mengenai kebutuhan di
bidang pendidiakn sebagai tujuan yang terakhir dalam penulisan makalah ini.

Saya ucapkan mohon maaf apabila terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah
ini, tiada gading tak retak. Mohon kritik dan saran untuk perbaikan karya ilmiah ke
depannya. Sekian dan Terimakasih

Waena, 18 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................
BAB 1.....................................................................................................................1-
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1-2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3-8
2.1 Situasi Pendidikan di Kota Mataram....................................................3-4
2.2 Problematika yang Sedang Terjadi di Bidang Pendidikan di Kota
Mataram................................................................................................5-6
2.3 Solusi Problematikan Terkait Bidang Pendidikan di Kota Mataram....6-8
BAB III...................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................9
3.2 Saran......................................................................................................9
Daftar Pustaka......................................................................................................10-11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta
didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi
kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia.

Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika
pendidik memiliki gambaran yang jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya.
Pemahaman pendidik terhadap sikap hakikat manusia akan membentuk peta tentang
karateristik manusia. Peta ini akan menjadi landasan serta memberi acuan bagi
pendidik dalam bersikap, menyusun strategi, metode, dan teknik, serta memilih
pendekatan dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan komunikasi didalam
interaksi edukatif. Gambaran yang benar dan jelas tentang manusia itu perlu dimiliki
oleh pendidik adalah karena adanya pengembangan sains dan teknologi yang pesat.
Oleh karena itu, adalah sangat strategis jika pembahasan tentang hakikat manusia
ditempatkan pada bagian pertama dari seluruh pengkajian tentang pendidikan.

Masalah relevansi dari kualitas pndidikan dasar masih merupakan bagian dari
masalah pokok pendidikan yang belum terpecahkan dengan baik di sekolah dasar
karena pada umumnya sekolah dasar masih memiliki otonomi yang terbatas dalam
mengelola sekolah dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan. Kondisi ini
menuntut adanya kemampuan professional dalam menentukan keberhasilan pencapaian
tujuan pendidikan.

Dunia pendidikan di Nusa Tenggara Barat khususnya di Kota Mataram


menjadi PR bagi Pemerintah Kota Mataram. Sistem pendidikan masih bermuara
Kurikulum 2013 menuntut pembelajaran berbasis masalah (contextual learning),
seakan-akan guru hanya fasilitator dan murid lebih aktif, menjadi tantangan tersendiri

1
bagi pemerintah untuk memicu inisiatif belajar bagi siswa dari berbagai jenjang.
Pendidikan yang difokuskan untuk dibahas dari jenjang SD hingga SMA/SMK Se-
derajat. Lain pulanya kebutuhan tenaga pengajar ASN yang belum memadai sedangkan
alokasi tenaga pendidik honorer masih bergantung dana BOS (Bantuan Opersional
Sekolah) yang berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota
Mataram HL. Fatwir Uzali ( 13/03/2019). Masih banyak lagi masalah yang harus
dikupas satu demi satu namun yang terutama yang terjadi di Kota Mataram adalah
kesadaran belajar sebagai suatu kebutuhan untuk masa depan.

1.2. .Rumusan Masalah


Permasalah yang akan dibahas mengenai admnistrasi dunia pendidkan di
Kota Mataram , antara lain :
1. Bagaimana situasi pendidikan di Kota Mataram?
2. Apa problematika yang sedang terjadi di bidang pendidikan di Kota Mataram
?
3. Bagaimana solusi pada problematika yang sedang terjadi ?
1.3. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas pengkaderan
Dinas Pendidikan Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Papua. Selain itu
sebagai keharusan saat menjadi ASN tahu –menahu soal pendidikan mengingat
pendidikan sebagai aset bernilai bagi masyarakat khususnya siswa yang akan menjadi
penerus bangsa.

2
BAB 2

ISI

2.1. Situasi Pendidikan di Kota Mataram

Di Kota Mataram, jumlah sekolah yang ada dari enam kecamatan menurut
data referensi pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019:

SD SMP SMA SMK


No Kecamatan
N S JML N S JML N S JML N S JML
1 Ampenan 24 14 38 4 7 11 1 5 6 0 1 1
2 Mataram 32 9 41 5 10 15 0 10 10 1 4 5
3 Cakranegara 36 5 41 2 4 6 0 3 3 0 2 2
4 Sekarbela 17 6 23 4 6 10 3 3 6 1 3 4
Selaparang 25 5 30 7 4 11 6 6 12 6 1 7
6 Sandubaya 15 7 22 5 9 14 5 3 6 2 1 3

Jumlah data peserta didik termutakhir Kota Mataram menurut Data


Referensi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2019 :

N SD SMP SMA SMK


Kecamatan N S JML N S JML N S JML N S JML
o
1 Ampenan 7048 187 8922 1859 396 2255 1137 328 1465 0 0 0
4
2 Mataram 7347 224 9590 4599 185 6451 0 800 800 1112 63 1745
3 2 3
3 Cakranegara 8865 719 9584 1710 465 2175 0 695 695 0 48 483
3
4 Sekarbela 4104 711 4815 1015 72 1087 1436 0 1436 230 33 562
2
5 Selaparan 631 457 677 404 176 422 388 36 425 548 20 550
g 7 4 9 5 3 9 2 3 3
6 Sandubaya 442 561 498 252 154 268 294 0 294 131 32 135
1 2 9 3 5 5 8 0

3
Berdasarkan data statistik terkait dengan situasi dan kondisi bidang pendidikan di
Kota Mataram, dari jumlah peserta didik baik swasta maupun negeri tertinggi dari enam
kecamatan yang ada yakni Kecamatan Mataram dengan angka 4,647 (dibulatkan hingga satuan
terdekat) . Selisih tiap rerata peserta didik tiap kecamatan tidak berbeda jauh kecuali Sekarbela
jika diselisihkan dengan 5 kecamatan lainnya memiliki jumlah signifikan, angka rerata
Kecataman Sekarbela adalah 1,975. Indikator diatas menunjukkan sekolah didominasi oleh
pihak negeri dalam pemberian pelayanan publik di bidang pendidikan.

Berdasarkan kabar berita online, dilansir dari kabar24.bisinis.com (10


September 2018) yaitu Mendikbud menaruh perhatian pendidikan di NTB bahwa
pendidikan tetap berjalan walau dalam keterbatasan kondisi sarana prasarana. Sarana
dan prasarana yang dimaksudkan ada kendala dalam proses pembelajaran pasca gempa
bumi. Banyak gedung sekolah belum diperbaiki. Namun Mendikbud berusaha
mendukung dengan membentuk Gerakan Kembali Sekolah untuk memotivasi peserta
dan tenaga pendidik yang ada dengan memberikan insentif bagi guru PNS maupun non-
PNS yang kena dampak gempa. Sebagai bentuk perlindungan kepada guru demi
membangun kembali semangat belajar mengajar sesuai dengan Permendikbud Nomor 11
Tahun 2017.

Dilansir dari radarlombok.co.id (13/03/2019), Kota Mataram masih


kekurangan guru. Pendidikan tak kunjung usai yang secara kontinyu dan berjenjang
mencetak kader bangsa namun berdasarakan anaslisa kebutuhan guru bahwa minimnya
tenaga pendidk sebagai hambatan tersebut. Ditinjau dari enam kecamatan yang ada
bahwa guru PNS sudah memasuk usia pensiun sedangan pemetaan guru sebagai P3K
masih terbatas terkait penggajian masih bersumber dana BOS. Banyak keluhan
tersampaikan bahwa sayang sekali untuk mencetak prestasi siswa tetapi kekurangan
tenaga pendidik dalam memberi bimbingan dan pengajaran

4
2.2. Problematika yang Sedang Terjadi di Bidang Pendidikan di Kota Mataram
Permasalahan yang pertama yang sedang terjadi di Kota Mataram adalah
belum semua kecamtan yang ada dapat akses pendidikan yang sama dengan acuan
Kecamatan Mataram sebagai kecamatan yang mendapat akses yang baik dengan angka
rata-rata jumlah peserta didik 4,647 siswa. Menurut Indikator Kementrian Pendidikan
dan Budaya tahun 2015/2016 yaitu presentase anggaran terhadap PDB, presentase
anggaran pendidikan terhadap APBN, presentase anggaran pendidikan menurut asal,
presentase penduduk menurut tingkat pendidikan, angka anak dan remaja yang masih
bersekolah, dan penduduk berumur 15 tahun ke atas menurut lapangan pekerjaan utama
dan pendidikan tertinggi. Akses pendidikan di Kota Mataram, mengalami kendala
dalam pengalokasian dana pendidikan. Terutama bekas gempa sehingga sekolah belum
diperbaiki sebagaimana mestinya. Walau 1,2 Triliun APBD NTB untuk benahi
pendidikan yang dilansir dari suarantb.com.
Permasalahan yang kedua adalah sarana dan prasarana dalam menunjang
pendidikan di Kota Mataram. Apalagi di revolusi industri 4.0 dan kebijakan baru dari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yakni Nadim Makarim yang mengutamakan
pendidikan berbasis teknologi dan informasi melalui e-learning. Tidak semua sekolah
bisa menerapkan kebijakan tersebut terutama layanan internet di daerah pelosok yang
belum bisa dijangkau. Data pustaka untuk keperluan pembelajaran masih kurang dan
kesadaran untuk membaca atau isitlahnya gerakan literasi yang dicanangkan oleh Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kota Mataram masih minim.
Permasalahan yang ketiga adalah kurangnya tenaga pendidik untuk dalam
proses pembelajaran. Walau adanya e-learning yang mengandalkan kemajuan teknologi
dalam belajar namu tetap guru belum bisa digantikan oleh mesin. Guru selain mengajar
materi, mereka mendidik karakter peserta didik mengenai moral bangsa.Di Kota
Mataram terutama di Kecamatan Sekarbela sebagai penghasil mutiara yang mayoritas
pekerjaannya sebagai pedagang sehingga kurang minatnya untuk menjadi guru dengan

5
adanya anggapan penghidupan standar dan kurangnya mendapat perhatian dari
pemerintah. Selain itu, guru PNS belum memadai sementara guru senior sudah
memasuki masa pensiun, bagaimanapun juga belum bisa diharapkan pengalokasian
guru dengan status PPPK oleh karena anggaran pemerintah belum maksimal serta
masih mengandalkan dana BOS. Kondisi dusun-dusun yang belum terjamah pemerintah
terutama di bidang pendidikan dipastikan belum ada jangkauan tenaga pendidik selain
sekolah yang memadai.
2.3. Solusi Problematika Terkait Bidang Pendidikan di Kota Mataram
Masalah pertama terkait akses pendidikan di tiap kecamatan terkait dengan
masalah anggaran dan kebijakan pemerintah. Meningkatkan anggara pendapatan daerah
sebagaimana diatur dalam UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bahwa
pendidikan sebagai urusan pemerintahan daerah pula. Di Sekarbela yang dikenal
sebagai penghasil mutiara dengan menarik pajak pariwisata dan mengalokasikan
peningkatan fasilitas pendidikan. Pendirian perpustakaan tetap selain Perpustakan
Daerah di Jalan Panjitilar untuk memenuhi referensi dalam belajar. Seteleah itu
pelayanan jaringan internet untuk daerah yang belum bisa dijangkau dengan
pemasangan kabel optik sehubungan dengan revolusi industri 4.0 mengingat derasnya
informasi terutama di pendidikan bagi peserta didik. Tetapi akses pendidikan dapat
dibenah dengan mencicil target yang harus diselesaikan dan mengevaluasi akses
pendidikan apakah cocok atau perlu diperbaiki lagi.
Masalah kedua terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan. Sarana
merupakan segala seusatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai
maksud dan tujuan dari suatu proses produksi sedangkan prasarana adalah seagal
seusatu yang merupkan penunjang utama terselenggaranya produksi. Sarana pendidikan
terdiri sumber pustaka, bus sekolah, internet, dan lain-lain yang masih dikategorikan
sebagai benda bergerak. Prasarana pendidikan adalah gedung sekolah , ruang kelas,
perpustakaan, dan lain-lain. Masih banyak peserta didik dari kalangan kurang mampu

6
yang berhak mendapatkan hak pendidikan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 31
ayat (1) UUD 1945,

“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.”

Dengan sistem zonasi sekolah yang diselenggarakan guna memberi kesempatan bagi
peserta didik dari kalangan kurang mampu bisa bersekolah. Namun masih ada curi-curi
kesempatan oleh oknum yang memalsukan tempat tinggalnya sehingga jatah kursi
peserta didik diambil dan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan
peserta didik dari kalangan mampu memiliki peluang lebih kecil. Perlu penegasan dan
pemberian pinalti supaya peserta didik dari kalangan kurang mampu bisa bersekolah.
Selain itu, meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur lembaga pendidikan.
Infrastruktur lembaga pendidikan mulai dari ruang kelas yang masuk dalam kelaikan
standar ruang kelas, dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2008
tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yakni dalam satuan pendidikan wajib memiliki
prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel
kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Pengalokasian dana dan melibatkan pihak swasta dapat menjadi solusi alternatif seperti
dari kajian lembaga kursus untuk membantu membina dan mendidik peserta didik
dengan hal-hal yang belum ada dalam kurikulum pendidikan.

7
Masalah ketiga mengenai tenaga pendidik yang minim untuk pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. Dapat mengadopsi dari cara perusahaan meningkatkan
usahanya melaui intensifikasi dan ektensifikasi. Ekstensifikasi dengan menambah
tenaga pendidik, pemerintah memberi peluang dan fasilitas bagi SDM yang berminat
untuk menjadi tenaga pendidik mengingat minimnya minat untuk menjadi guru di Kota
Mataram. Ikatan dinas menjadi solusi untuk menarik peminat menjadi guru dengan
syarat siap mengajar di berbagai tempat sebagai abdi negara. Intensifikasi dengan
memberi kesempatan bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan kompetensi dan
kualifikasi di bidang pengajaran melaui diklat, seminar, kuliah dengan jenjang yang
lebih tinggi.

8
BAB
III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan data yang ada serta kabar berita mengenai situasi pendidikan
yang ada di Kota Mataram memberikan bahwa di bidang pendidikan di Kota Mataram
pada tiap enam kecamatan yang ada memiliki kendala di bidang akses pendidikan,
sarana/prasarana, dan tenaga pendidikan. Namun dari solusi yang diberikan memang
pemerintah sebagai peranan penting namun dapat dimaksimalkan dengan melibatkan
pihak swasta serta pengalokasian dana dari pendapatan asli daerah sebagaimana
pendidikan pula sebagai urusan pemerintahan daerah.
3.2. Saran
Saya menyarankan bukan dari pihak pemerintah yang punya tugas tersebut.
Melainkan inisiatif masyarakat harus sadar betapa urgensi pendidikan bagi nusa dan
bangsa supaya kita tidak dijajah oleh negara lain. Motivasi dan kesadaran (awareness)
perlu dibangun dalam pendidikan karakter bangsa. Selain itu sistem pendidikan yang
merata sehingga kesempatan untuk berinovasi memiliki peluang lebih sedikit daripada
pendidikan yang terfokus sesuai dengan kemampuannya.

9
Daftar Pustaka
Buku
Husamah, Arina Restian, dan Rohmad Widodo. 2015. Pengantar Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Malang: Malang

Jurnal dan Dokumen


Shafa, Dosen STAIN Samarinda. “ Karakteristik Proses Pembelajaran Kurikulum 2013” dalam
jurnal Dinamika Ilmu Vol.14 No.12 (hlm.81-93)
Endang Hangestiningsih, Heri Maria Zulfiati, dan Arif Bintoro Johan. “Diktat Pengantar Ilmu
Pendidikan” dalam bentuk Portable Document Format dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitan Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Peraturan
Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2008 tentang Standar
Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK)

Internet
radarlombok.co’id, "Kota Mataram Masih Kekurangan Guru", https://radarlombok.co.id/kota-
mataram-masih-kekurangan-guru-2.html, 13 Maret 2019 (Diakses pada 17 November 2019)

10
tekno.tempo.com, “5 Kebijakan Mendikbud Nadiem untuk Kembangkan Pendidikan”,
https://tekno.tempo.co/read/1273133/5-kebijakan-mendikbud-nadiem-untuk-kembangkan-
pendidikan/full&view=ok, 17 November 2019 ( Diakses pada tanggal 18 November 2019)
suarantb.com, “Rp 1,2 Triliun APBD NTB untuk Benahi Pendidkan” ,
https://www.suarantb.com/pendidikan/2018/12/264238/Rp1,2.Triliun.APBD.NTB.untuk.Benah
i.Pendidikan/, 8 Desember 2018 ( Diakses pada tanggal 17 Novemebr 2019)
referensi.data.kemdikbud.go.id, “JUMLAH DATA SATUAN PENDIDIKAN (SEKOLAH)
PER KABUPATEN/KOTA : Kota Mataram Berdasarkan Seluruh Jenis Pendidikan”
https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=236000&level=2, (Diakses pada
tanggal 17 November 2019)
referensi.data.kemdikbud.go.id, “JUMLAH DATA PESERTA DIDIK PER
KABUPATEN/KOTA : Kota Mataram
Berdasarkan Seluruh Bentuk Pendidikan” https://referensi.data.kemdikbud.go.id/pd_index.php?
kode=236000&level=2 , (Diakses pada tanggal 17 November 2019)

11

Anda mungkin juga menyukai