Teori-Teori Belajar
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Dr. Widodo Supriyono, M.A
Disusun oleh:
Hidayati Azizah Ernawati
NIM: 133511050
[Type here]
untuk belajar, terutama tentang bagaimana proses belajar terjadi pada manusia
mempunyai sejarah panjang dan telah menghasilkan beragam teori. Salah satu teori
belajar yang terkernal adalah teori belajar behavioristik (seiring diterjemahkan
secara bebas sebagai teori perilaku atau teori tingkah laku). 2[2][2]
Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu proses belajar yang
menuntun terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar dapat didefenisikan
sebagai integrasi prinsip-prinsip yang menuntun di dalam merancang kondisi demi
tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu dengan adanya teori belajar akan
memberikan kemudahan bagi guru dalam menjalankan model-model pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka muncul rumusan masalah sebagai
berikut:
1.
2.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa pengertian belajar.
2. Untuk mengetahui macam-macam teori belajar.
[Type here]
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Belajar
Teori adalah seperangkat asas yang tersusun tentang kejadian-kejadian
tertentu dalam dunia nyata dinyatakan oleh Mc. Keachie dalam grendel 1991 : 5
(Hamzah Uno, 2006:4).Sedangkan Hamzah (2003:26) menyatakan bahwa teori
merupakan seperangkat preposisi yang didalamnya memuat tentang ide, konsep,
prosedur dan prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variable yang saling
berhubungan satu sama lainnya dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji serta
dibuktikan kebenarannya. Dari dua pendapat diatas Teori adalah seperangkat asas
tentang kejadian-kejadian yang didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan
prinsip yang dapat dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya. 3[3][3]
Belajar merupakan kegiatan yang sering dilakukan setiap orang. Belajar
dilakukan hampir setiap waktu, kapan saja, dimana saja, dan sedang melakukan apa
saja. Belajar juga merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan perubahahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau
pengalaman-pengalaman. Belajar dapat membawa perubahan pada si pelaku, baik
perubahan pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan.4[4][4] Pengertian belajar
sendiri adalah suatu perubahan dalam tingkah laku dan penampilan sebagai hasil dari
praktik dan pengalaman.
Jadi teori belajar adalah sebuah konsep yang abstrak yang membantu
peserta didik untuk belajar.
B. Macam-macam Teori Belajar
3
4
[Type here]
a.
[Type here]
[Type here]
[Type here]
Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus
memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami
konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul
akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan
perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya
akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu
penjelasan lagi, demikian seterusnya.10[10][10]
2.
Teori Kognitif
Psikologi kognitif lebih menekankan pendidikan sebagai proses internal mental
manusia termasuk bagaimana orang berfikir, merasakan, mengingat, dan belajar. 11
[11][11] Tingkah laku manusia yang tampak tidak dapat diukur dan diterangkan tanpa
melibatkan proses mentalnya, seperti motivasi, keyakinan, dan sebagainya. Psikolagi
kognitif menyebutkan bahwa belajar adalah peristiwa mental, bukan peristiwa
perilaku fisik meskipun hal-hal yang bersifat behavioral kadang-kadang tampak
kesat mata dalam setiap peristiwa belajar manusia. Seseorang yang sedang belajar
membaca dan menulis, tentu menggunakan perangkat jasmaniah yaitu mulut dan
tangan untuk mengucapkan kata dan menggoreskan pena. Akan tetapi, menggerakkan
mulut dan menggoreskan penayang dilakukan bukan sekedar respons atau stimulus
yang ada, melainkan yang terpenting karena dorongan mental yang diatur oleh
otaknya.
.12[12][12]
11[11][11] Sudarwan denim, dkk, psikologi pendidikan (bandung: alfabeta, 2011), hlm.38.
12[12][12] Mahmud, psikologi pendidikan, hlm. 82-83.
[Type here]
(insight). Pengertian atau insight ini muncul setelah beberapa saat seseorang
mencoba memahami suatu masalah yang muncul kepadanya. 13[13][13]
.14[14][14]
b. Teori Jean Piaget
Menurut Jean Piaget (1975) salah seorang penganut aliran kognitif yang kuat,
bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu: Proses asimilasi
adalah proses penyatuan (pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif yang
sudah ada dalam benak siswa. Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif ke
dalam situasi yang baru. Equilibrasi adalah penyesuain berkesinambungan antara
asimilasi dan akomodasi. Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam pembelajaran, yaitu
perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif
memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya, yaitu bagaimana anak
secara aktif mengkontruksi pengetahuannya. Pengetahuan sendiri datang dari
tindakan.
.15[15][15]
c. Teori Burner
Menurut pandangan Brunner (1964) bahwa teori belajar itu bersifat
deskriptif, sedangkan teori pembelajaran itu bersifat preskriptif. Misalnya, teori
penjumlahan, sedangkan teori pembelajaran menguraikan bagaimana cara
mengajarkan penjumlahan.16[16][16]
3.
Teori Humanistik
13[13][13] Mahmud, psikologi pendidikan, hlm. 88.
14[14][14] Oemar hamalik, psikologi belajar & mengajar, hal. 50.
15[15][15] http://kosrah.blogspot.com/2013/06/macam-macam-teori-belajarberdasarkan.html, diaksestanggal 10 desember 2013
[Type here]
Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada
manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi dari proses
belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan
proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih
tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar
seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian.. Teori
apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk memanusiakan manusia (mencapai
aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai. 17[17][17]
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus
berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaikbaiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang
pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik
adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masingmasing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan
membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Teori
Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan
bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan
potensi dirinya.
Berikut tokoh-tokoh teori humanistik:
a. Carl Rogers
Rogers kurang menaruh perhatian kepada mekanisme proses belajar. Belajar
dipandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Mereka berpendapat bahwa belajar
17[17][17] http://kosrah.blogspot.com/2013/06/macam-macam-teori-belajarberdasarkan.html. diakses tanggal 10 desember 2013
[Type here]
yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual
maupun emosional peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar humanisme
bahwa motifasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik.
Roger membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) belajar yang bermakna dan (2)
belajar yang tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses
pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan belajar yang
tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran
akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik. Bagaimana proses
belajar dapat terjadi menurut teori belajar humanisme?. Orang belajar karena ingin
mengetahui dunianya. Individu memilih sesuatu untuk dipelajari, mengusahakan
proses belajar dengan caranya sendiri, dan menilainya sendiri tentang apakah
proses belajarnya berhasil. Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan belajar
siswa menurut pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan
aktif dalam :
(1) membantu menciptakan suasana kelas yang kondusif agar siswa bersikap positif
terhadap belajar,
(2) membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan
kepada siswa untuk belajar,
(3) membantu siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai
kekuatan pendorong belajar,
(4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa,
(5) menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa
sebagaimana adanya.
b. Arthur Combs
Combs memberikan lukisan persepsi diri dalam dunia seseorang seperti dua
lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu.. Lingkaran kecil (1) adalah
gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia. Makin
jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya
[Type here]
terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri,
makin mudah hal itu terlupakan.18[18][18]
[Type here]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, Teori belajar merupakan
landasan terjadinya suatu proses belajar yang menuntun terbentuknya kondisi untuk
belajar. Oleh karena itu dengan adanya teori-teori belajar maka akan memberikan
kemudahan bagi guru dalam menjalankan model-model pembelajaran yang akan
dilaksanakan dan akan membantu peserta didik dalam belajar.
Ada beberapa macam teori belajar yang muncul di dalam masa perkembangan
psikologi pendidikan, diantaranya yaitu:
a. Teori behaviorisme
b. Teori kognitif, dan
c. Teori humanistik
B. Penutup
Demikan makalah yang dapat penulis sampaikan. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini agar
menjadilebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Amin.
[Type here]
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, pendidikan & psikologi perkembangan, Jogjakarta: ar-ruzz media, 2010.
Denim, Sudarwan, Khairil, psikologi pendidikan, bandung: alfabeta, 2011.
Hamalik, oemar, psikologi belajar & mengajar, bandung: sinar baru algensindo, 2012.
Mahmud, psikologi pendidikan, bandung: pustaka setia, 2009.
http://biologi-lestari.blogspot.com/2013/03/teori-teori-belajar-dan-pembelajaran.html,
diakses tanggal 19 november 2013.
http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/teori-belajar-menurut-para-ahli_29.html,
diakses tanggal 12 desember 2013.
http://kosrah.blogspot.com/2013/06/macam-macam-teori-belajar-berdasarkan.html.
diakses tanggal 10 desember 2013.
http://lathifatuss.blogspot.com/2013/06/teori-belajar.html, diakses tanggal 19
november 2013.
http://tutorialpendidikankewarganegaraan.blogspot.com/2011/09/tutorial-pendidikanppkn.html, diakses tanggal 19 november 2013.