Anda di halaman 1dari 11

Perang Saudara di Burundi

Ivan Renaldi Sudarso


Ivan Pradipta Brilian
Herman C. Marbun
Alfian Jayiddan
Agenda Pembahasan
01 Model Konfilk
02 Wilayah Konflik

03 Isu Konflik

04 Dampak Konflik

05 Instrumen Konflik

06 diambil
Pembelajaran yang dapat
Kelompok Kami

NP.Ivan Renaldi Sudarso NP.Ivan Pradipta Brillian NP. Herman C.Marbun NP. Alfian Jayiddan
Nusa Tenggara Barat Lampung Kalimantan Selatan D.I Yogyakarta
. . .
Linimasa
Sepintas sekuel terkait perang saudara di
Burundi

2006
1962 1972-1978 Perdamaian
Pemberontakan
Merdeka Akhir dari perang sipil Burundi,
Genosida dari Rwanda sebagai pemerintah dan FNL
Burundi akhirnya merdeka menandatangani kesepakatan damai
sebagai negara monarki bentuik bantuan kepada Tutsi
terhadap pembenrontakan oleh etnis permanen di Dar es Salaam,
konstitusional Tanzania
Hutu

Kolonialisme Kudeta Pertama Pemiu Multipartai


Secara resmi Hutu menang dalam
Belgia menguasaii Burundi Michael Micomembero melakukan
pemilu namun tetap ada penolakan dari
yang terdiri dua etnis yakni kudeta (etnis Tutsi) untuk
Tutsi dengan melakukan kesekian
Hutu dan Tutsi membubarkan kerajaan
kudeta

1916 1967 1993


Terjadi perang saudara antara dua etnis yang
sebaga warga negara Burundi. Etnis Hutu dan
Tutsi yang berlangsung dari 1962 – 2006. Dua
warga yang sama tingkatannya dalam
merebutkan kekuasaanya sehingga diklasifikasi
sebagai model konflik horizontal.

Model Konflik
Wilayah Konflik

Terjadi di Burundi hingga ke


Rwanda saat terjadi kejahatan
Genosida. Negara Burundi
terletak di benua Afrika.
Wilayah konsentrasi kamp oleh
fraksi militer Brundi yakni etnis
Tutsi terjadi di Burundi
Isu Konflik Keinginan untuk menjadi
penguasa dan
Yang Diperebutkan kecemberuan perlakuan
antar etnis. Fanatisme
oleh aktor-aktor tinggi antar entis demi
kursi negara

Michael Micombero
(Kudeta Militer pada Tahun 1967) Korban :
1. Melchio Ndadayer
2. Habyarimana dan Cyprien
Ntaryamira
Fraksi Militer Tutsi dan Hutu
Moderat

Grup milisi etnsi Hutu yakni FNL,


fdd, ffap Domitien Ndayezeye
Dampak
Konflik
Meninggal pejabat etnis Hutu
Kudeta terjadi terus-menerus
Perbdeaan pendapat akibat perbedaan 05 Etnis Hutu menang dalam pemiilihan
etnis sebagai implikasi kudeta tiap periode pejabat, namun atas kecemburuan pihak
Tutsi, tak sedikit pejabat yang menjadi

04 korban

Kemiskinan
Tak ada pemasukan yakni pendapatan
daerah akibat konflik berkepanjangan 03

Kelaparan 02 Lebih dari 150.000 Korban


Akibat kamp konsentrasi yang dilakukan
oleh etnis Tutsi terhadap warga sipil
Burundi sehiingga tak ada pekerja bidang 01 Dikarenakan adanya genosida terhadap
etnis Hutu oleh pihak Rwanda dengan Tutsi
agraria
Instrumen Resolusi Konfilk

Verbal Gejala Konflik


• Pemilu Muultipartai • Kudeta
• Perundingan damai • Kamp Konsentrasi
• Perang antar etnis

Pengadlian genosida di Mahkamah Internasional untuk


Reanda (ICTR) DI Arusha, Tanzania Utara
Pembelajaran yang Dapat Diambil

Pentingnya Toleransi
Keberagaman atau diversitas pasti ada dan mutlak mengingat
era globalisasi sehingga tak ada batasan dalam mengenal
kebudayaan sehingga dengan sikap saling menghargai dapat
meminimalisir konflik yang berujung kekerasan
Perang bukanlah satu-satunya jalan
Instrumen resolusi konflik dengan perang hanya
menimbulkan kerusakan saat proses hinggan usainya perang
tersebut. Ada banyak opsi yang bisa dilakukan, mediasi dari
PBB dengan perdamaian antara dua pihak
Bersyukur selalu
Meninjau etnis Tutsi selalu melakukan kudeta akibat
ketidakpuasan akan hegemoni kekuasaan. Pentingnya untuk
bersyukur dengan apa yang sudah diberikan dan selalu
mencukupkan dirinya.
Memperhatikan kepentingan bersama
Pemerintah diktaktor seperti Michael Nicomembre tidak
relevan dengan perkembangan sekarang yang menjunjung
tinggi nilai demokrasi terutama terikat dengan kontrak sosial.
Lihat apa yang dibutuhkan masyarakat bukan keegoisan
pemimpin yang memaksakan kehendak
Thank You

Anda mungkin juga menyukai