Anda di halaman 1dari 8

IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI KOTA MATARAM

Ivan Renaldi Sudarso,


Program Studi Politik Indonesia Terapan IPDN Kampus Papua
renaldivan12@gmail.com
______________________________________________________________________________
Abstrak
E-government sebagai peradaban baru di bidang pemerintahan. Konsekuensi dari Industri
Revolusi 4.0 manakala mengedepankan sistem digital dalam penyelesaian tugas manusia.
Beigut juga dalam birokrasi pemerintahan. Efektivitas dan efisiensi dalam kinerja pegawai
dalam implentasi e-government sebagai harapan besar pemerintah.

Latar Belakang

Definisi E-Government
E-Government merupakan tranformasi pelayanan publik oleh pemerintah kepada masyarakat
dengan memanfaatkan integrasi kemajuan teknologi informasi dalam pendayagunaan dan
manajemen sistemnya. Bagian dari revolusi industri 4.0, efisiensi dan efektivitas dapat
dimaksimalkan dari sumber daya manusia (Human Resources). Begitu juga dengan pelayanan
yang bersifat sentralistik manakala data-data kebutuhan pemerintah disimpan dalam
penyimpanan elektronik dalam jumlah besar (>1000 TB) dengan tingkat keamanan yang tinggi
sistem blockchain. Dalam perekonomian juga melalui e-budgeting, di Indonesia oleh Kementrian
Komunikasi dan Informasi sudah mengusung akan implementasinya di Than 2019 ini yang
disampaikan di Seminar Business & Economics National Conference: Blockchain & Prospek
Bisnis Masa Depan di Unika Atmajaya (kominfo.go.id). Transparansi sebagai corak khas dari e-
government, sehingga muncul rasa percaya yang kuat antara masyarakat terhadap pemerintah
sehubungan pemerintahn dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Kota Mataram

1
Kota Mataram merupakan Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki wilayah seluas
61,30 km2 dengan kepadatan 6,900/km2 (Wikipedia,2019). Secara geografis terletak pada 8° 35′

Gambar 1. Peta Wilayah Kota Mataram


0″ S, 116° 7′ 0″ E dengan batas-batasnya antara lain dari batas utara yakni Kabpupaten Lombok
Barat, batas selatan yakni Kabupaten Lombok Barat, batas timur dengan Kabupaten Lombok

Gambar 2. Peta Kecamatan di Kota Mataram


Barat, dan batas barat dengan Selat Lombok. Secara admnistratif, Kota Mataram dibagi menjadi
enam kecematan yang terdiri dari Kecamatan Ampenan, Kecamatan Cakranegara, Kecamatan
Mataram, Kecamatan Sandubaya, Kecamatan Selaparang, dan Kecamatan Sekarbela.

2
Kota Mataram didominasi dengan jumlah penduduk yang besar yang ada di NTB walau memiliki
luas wilayah terkecil di Provinsi NTB.Berdasarkan laporan IPM 2017 Kota Mataram
(mataramkota.bps.go.id) memiliki sumber daya manusia cukup bagus dengan angka

Tujuan Penelitian
Untuk memberikan pemahaman mengenai impelementasi e-government khususnya di Kota
Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai suatu kajian yang dapat digunakan untuk
referensi mengenai perkembangan E-government di Indonesia dengan meninjau tiap-tiap provinsi
yang ada. Selain itu, dapat sebagai referensi pustaka bagi penulis lain untuk penelitan maupun
kebutuhan akademis lainnya.

Pembahasan

Salah satu potensi dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan adalah teknologi informasi dan
komunikasi. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada prosesproses kerja di
pemerintahan sesungguhnya telah berjalan lama dan menjadi kebutuhan yang penting.
Penggunaan TIK terbukti dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam pengolahan data
dan pengelolaan informasi dalam sekala besar hingga mendukung sistem manajemen untuk
pengambilan keputusan. Sejalan dengan sasaran reformasi birokrasi maka pemanfaatan TIK akan
mendukung layanan publik yang baik dan meningkatkan kapasitas, akuntabilitas dan transparansi
dalam proses birokrasi. Untuk mewujudkan layanan ini, Pemerintah Pusat dalam hal ini
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menetapkan
kebijakan dalam bentuk 9 (sembilan) Program Percepatan Reformasi Birokrasi, dimana salah
satunya adalah Pengembangan Sistem e-Government berupa implementasi e-office, e-planning,
e-budgeting, e-procurement serta e-Performance.

Meskipun pemanfatan TIK telah menyebar dan melingkupi berbagai bidang pekerjaan di
Pemerintah Provinsi NTB, namun dari sisi pengelolaanya masih dinilai belum optimal. Ini
setidaknya tercermin dari hasil penilaian Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) yang
dilaksanakan setiap tahunnya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hasil penilaian
PeGI pada tahun 2013 menunjukan Provinsi NTB khususnya Kota Matarm berada di peringkat
ke-14 atau dikategorikan berwarna kuning alias kurang (www.pegi.layanan.go.id). Dari lima
dimensi egovernmen masih dinilai kurang dari sisi kelembagaan, kebijakan, perencanaan, dan

3
infrastruktur. Intinya penyelenggaraan e-government masih belum berada pada kondisi ideal
seperti yang diharapkan dan perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan atau pengembangan sesuai
dengan arahan dan standar yang telah ditetapkan.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram sesuai dengan Peraturan Walikota Mataram
Nomor 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram tentunya diharapkan memenuhi tuntutan
masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan bidang komunikasi dan informasi kepada
masyarakat sehingga penyelenggaraan pemerintahan transparan dan akuntabel sesuai dengan era
keterbukaan informasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta
implementasi e-Government yang dimaknai sebagai penyelenggaraan kepemerintahan berbasis
elektronik yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efisien, efektif dan
interaktif, merupakan konsep yang sinergi antara penyelenggaraan pemerintahan dengan
pemanfaatan teknologi informasi melalui kesiapan infrastruktur dan sumber daya aparatur
sebagai pelayan masyarakat.

Bidang-Bidang pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataran:

1. Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, terdiri atas:

a) Seksi Pengelolaan Informasi Publik;


b) Seksi Pengelolaan Komunikasi Publik.
c) Seksi Layanan Informasi Publik

2. Bidang Penyelenggaraan e-Government, terdiri atas :

a) Seksi Infrastruktur dan Teknologi;


b) Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Data dan Aplikasi;
c) Seksi Layanan e-Government.
4
3. Bidang Persandian dan Statistik, terdiri atas :

a) Seksi Tata Kelola Penjaminan Keamanan Informasi berklasifikasi;


b) Seksi Layanan Operasional Persandian;
c) Seksi Statistik.

Aplikasi atau program atau perangkat lunak komputer banyak dimiliki dan digunakan di setiap
SKPD lingkup kota Mataram dengan ragam jenis dan fungsi sesuai dengan kebutuhan tupoksi
unit kerja masing-masing, sebagaimana yang ditampilkan pada Tabel 3.4. Setiap SKPD
dibolehkan untuk mengadakan aplikasi masing-masing tanpa harus berkoordinasi dengan Bagian
Kesekretariatan dan PDE Biro Umum atau Balai PDE Dishubkominfo

Nama/Jenis Apliksi SKPD Pengguna


I. Aplikasi Pelayanan
1 SIKNAS, Web base, Linux/Windows, Dinas Kesehatan
SQLServer
2 SIKDA Generic, Web base, Dinas Kesehatan
Linux/Windows, MySQL
3 Aplikasi samsat se-NTB, Desktop, Dispenda
Windows Server, SQL Server
4 Sistem Peayanan Informasi dan Perizinan Badan Koodinasi Penanaman Modal dan
Investasi (SPIPISE),Web base, Perizinan Terpadu
Windows/Linux
5 Sistem Informasi Potensi Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal dan
Daerah, Web, Windows/Linux Perizinan Terpadu
6 Pengaduan Masyarakat SMS Center, Web Biro Umum
base (local), Linux, MySQL
7 SIMLUH, Web base, Windows, Sekretarian Badan Koordinasi Penyuluhan
SQLServer Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi
NTB
8 Sistem Informasi Pejabat Pengelola PPID Provinsi (Dishubkominfo)
Informasi dan Dokumentasi (SIPPID),
9 Web base, MySQL, Biro Umum
http://ppid.ntbprov.go.id/
1 Trouble Ticketing System (Untuk Biro Umum
0 Pelayanan Pengaduan Aplikasi LPSE

5
Provinsi NTB), Webbase, Linu, MySQL
1 Sistem Informasi Manajemen Badan Perpustakaan dan Arsip
1 Perpustakaan
1 Sistem Informasi “Kampung Media” Dishubkominfo
2

II. Aplikasi Admnistrasi dan Manjemen


1 e-Mail Server, Web/Desktop/Mobile, Biro Umum
Linux, PostgreSQL;
https://mail.ntbprov.go.id/
2 Pusat Data dan Sistem Informasi Dinas Pertanian
Pertanian (Pusdatin)
3 Sistem Informasi Manajemen Biro Umum
Kehumasan, Webbase (local),
Linux, MySQL
4 Sistem Informasi Strategis “NTB In My Semua SKPD
Hand”, Web base,
http://inmyhand.ntbprov.go.id/, Linux,
MySQL
5 Sistem Informasi Manajemen Terpadu Bappeda
Penanggulan Kemiskinan, Webbase,
http://simpadu.bappeda.ntbprov.go.id/
6 Sistem Informasi Persediaan Barang Biro Umum
Pakai Habis, Web base(local), Linus,
MySQL
III. Aplikasi Admnistrasi Legislasi
1 Sistem Informasi Produk Hukum Biro Hukum
(http://jdih.ntbprov.go.id), Web, Linux,
MySQL ;
IV. Aplikasi Manajemen Pembangunan
1 Layanan Pengadaan Secara Elektronik, Biro Umum
Web base, http://lpse.ntbprov.go.id/eproc/
; Linux, PostgreSQL
2 Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Bappeda, Biro AP
Pembangunan Daerah (SIMONEV), Web
base (local), Windows Server,
6
SQLServer;
3 Sistem Informasi Pembangunan Nasional Bappeda
(SIPNAS), Web base
4 Sistem Informasi Perencanaan Bappeda
Pembangunan Daerah (SIPPD), Web base
(local), Windows Server, SQLServer
5 Sistem Informasi Geografis (GIS), Web Bappeda
base (local),
6 e-Planning, Web base; Dinas Kesehatan
V. Aplikasi Manajemen Keuangan
1 Simda Keuangan, Desktop, Windows, Semua SKPD
SQLServer
2 Simda Barang, Desktop, Windows, Semua SKPD yang menerima APBN
SQLServer
3 SPM, Desktop, Windows, SQLServer Semua SKPD yang menerima APBN
4 RKA_KL, Desktop, Windows,MySQL Semua SKPD yang menerima APBN
5 PP39, Desktop, Windows, SQLServer Semua SKPD yang menerima APBN
6 SABMN, Desktop, Windows, MySQL; Semua SKPD yang menerima APBN
VI. Aplikasi Manajemen Kepegawaian
1 Simpeg,Web/Desktop BKD dan Diklat, Biro Umum, Biro
Organiasai, Dinas Kesehatan
2 Sistem Informasi & Absensi Sidik Jari Semua SKPD
Online, Webbase
. Dalam penyusunan suatu rencana induk pengembangan TIK atau e-Government adalah penting
untuk memperhatikan dan mengantisipasi trend perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi ke depan. Pada saat menyusun rancangan teknis cetak biru pengembangan tentunya
dalam batas tertentu harus mengadaptasi teknologi TIK di masa yang akan datang dengan
permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Mataram agar teknologi yang
diterapkan tidak ketinggal zaman dapat dapat tetap digunakan secara efektif dan efesien dalam
kurun bebera tahun ke depan. Berikut ini akan digambar beberapa trend perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang cukup mempengaruhi dan mulai banyak diimplementasikan oleh
berbagai organisasi atau perusahaan di lingkup nasional Indonesia.

Namun kurangnya SDM dianggap sebagai penghambat akan implementasi e-government.


Banyak rencana induk dari strategi yang diarahakan dari Pemprov. NTB ke Kota Mataram.
Meningat ASN begitu terbatas dan tidak semua ASN memiliki kualifikasi di bidang IT sehingga

7
perlu peningkatan keterampilan dan keahlian di bidang IT. Birokrasi Pemerintahan Kota
Mataram dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Daftar Pustaka

NN. 2015. Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rencana Induk Pengembangan e-Government
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015-2019. Provinsi NTB: Kota Matarm

Anda mungkin juga menyukai