Anda di halaman 1dari 8

PERAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH DALAM MENUNJANG

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Disusun oleh :

Farizi Rahman (08030121070)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2023
PENDAHULUAN

Kualitas perencanaan pembangunan sangat didukung oleh adanya kesediaan data dan
informasi, menyangkut sumberdaya pendukung pembangunan, baik menyangkut sumberdaya
manusia, sumberdaya alam, maupun sumberdaya energi yang ada, serta berbagai permasalahan
yang dapat diajukan. Tidak kalah pentingnya juga adalah berkaitan dengan sumber-sumber
pendapatan negara, baik yang sudah biasa diperoleh melalui pajak, investasi asing, maupun
potensi sumber-sumber pendapatan baru. Dalam upaya menelusur berbagai potensi dan
permasalahan yang ada di era digital ini, tidak cukup diekplorasi melalui data manual, yang
tentunya sangat terbatas, dan memerlukan waktu yang lama, sehingga program pembangunan
yang memerlukan tindakan cepat dan tepat tidak dapat terwujud dengan baik, oleh sebab itu,
diperlukan cara yang lebih tepat, yaitu melalui sajian-sajian data elektronik, yang dapat
dipercaya dan dikelola oleh lembaga yang resmi dan berwenang, serta memiliki kemampuan
dalam menyajikan dan mengalisis berbagai sajian data elektronik, baik yang disediakan oleh
lembaga pemerintah sendiri, swasta, investor, maupun temuan-temuan yang dikelola secara
profesional dari masyarakat, sebagai pendukung penting dalam proses perencanaan
pembangunan. Kecepatan dan ketepatan dalam menyusun perencanaan pembangunan sangat
diperlukan, untuk dapat mewujudkan dan merealisasikan tujuan perencanaan pembangunan
sebagaimana disampaikan oleh Kuncoro (2018), berikut ini: Perencanaan Pembangunan sangat
dibutuhkan agar dapat mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan, dengan
meningkatkan pembangunan daerah, mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh
dengan lebih menekankan pada keberpihakan kepada masyarakat, menanggulangi kemiskinan
dan pengangguran, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai
pelayanan sosial serta sarana prasarana ekonomi, menghilangkan diskriminasi dalam berbagai
aspek termasuk gender (Kuncoro, 2018). Disamping itu penggunaan data eletronik, baik dalam
penyediaan data dan informasi perencanaan pembangunan, juga dalam hal penyelenggaraan
layanan publik, untuk mempermudah sistem penyelenggaraan negara, percepatan
pembangunan dalam upaya percepatan pencapaian tujuan pembangunan, yaitu masyarakat adil
dan sejahtera.

PEMBAHASAN

A. Konsep Sistem Informasi Pemerintah Daerah

Memasuki era Revolusi Industri 4.0, peranan teknologi informasi dalam menunjang
operasional dan manajerial pemerintah menjadi hal yang sangat utama dan menentukan
keberhasilan jalannya pemerintahan. Kemajuan teknologi informasi telah menempatkan
informasi sebagai salah satu sumber daya yang sangat berharga dan penting untuk dikelola
secara profesional. Indonesia sebagai suatu negara dalam transisi menjadi negara maju
sebagaimana diharapkan oleh seluruh rakyat Indonesia membutuhkan suatu penerapan
Teknologi Informasi yang handal sebagai landasan utama dalam melakukan pelayanan dan
mendukung pengambilan keputusan eksekutif. Pengembangan suatu sistem informasi yang
terintegrasi mulai dari daerah hingga pusat merupakan suatu langkah yang dapat ditempuh
pemerintah dalam upaya penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas
layanan kepada masyarakat serta pengambilan keputusan secara lebih cepat dan tepat.
Pengambangan Sistem Informasi Pemerintah Daerah menjadi salah satu investasi awal
dalam dalam pengembangan sistem informasi yang terintegrasi secara lebih luas yang tidak
hanya mencakup teknologi informasi, melainkan seluruh pranata dan media informasi yang
berkaitan dengan informasi Pemerintah Republik Indonesia. Tiada lain tujuan dari
pengembangan Sistem Informasi adalah untuk membangun suatu infrastruktur handal yang
mendukung pelaksanaan tugas Negara terutama dalam menuju taraf Good governance
dengan akuntabilitas yang tinggi dan mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat.
Good governance adalah suatu konsep pelayanan publik yang effisien dan berkeadilan
meliputi bidang sosial politik dan ekonomi serta berkaitan dengan fungsi-fungsi badan
penyelenggara negara, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif (KAUR, 2008).

Sistem informasi pemerintah daerah merupakan suatu support system dalam


pengembangan infrastruktur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang
terpadu secara nasional dan terintegrasi dalam suatu kesatuan yang utuh dalam rangka
mendukung pencapaian Good governance. Secara umum definisi Sistem Informasi
Pemerintah merupakan sebuah pengembangan dari Sistem Informasi secara umum yang
memiliki definisi sebagai kumpulan yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak
serta tenaga pelaksananya yang bekerja dalam sebuah proses berurutan dan secara bersama-
sama saling mendukung mengolah data untuk menghasilkan suatu produk berupa informasi
(Nataniel & Hatta, 2009). Sementara itu Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD)
memiliki definisi sebagai Pengelolaan informasi secara sistematis berdasarkan alur kerja
yang sesuai dengan azas efisiensi dan efektifitas dalam mencapai tujuan organisasi
diseluruh jajaran Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
(KAUR, 2008).
B. Urgensi Sistem Informasi Pemerintah Daerah

Syarat minimal yang harus dipenuhi dari Sistem Informasi Pemerintah Daerah adalah
terwujudnya keterbukaan informasi publik sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menjamin
warga negara untuk mengakses informasi publik. Good Governance salah satunya adalah
menyangkut “transparansi yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi; wajib
melakukan keterbukaan informasi” (Remaja, 2017: 39). Pengelolaan Informasi Daerah
secara profesional juga dikuatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, bahwa
Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi Pemerintahan Daerah (informasi
pembangunan Daerah dan Informasi keuangan Daerah) dan dapat menyediakan dan
mengelola informasi Pemerintahan Daerah lainnya yang dikelola dalam SIPD.

Disamping itu, adanya tuntutan dalam proses perencanaan pembangunan yang


diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, serta keterbukaan informasi publik yang menjadi isu strategis
dalam pembangunan membuat Pemerintah terpacu untuk berinovasi dalam perencanaan
pembangunan. Sehingga terbitlah Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah yang mengatur
teknis pengelolaan SIPD yang sesuai dengan kebutuhan pemerintah, industri, dan
masyarakat saat ini. Namun penting untuk diperhatikan agar Sistem Informasi Pemerintah
Daerah harus mampu mendukung arsitektur SPBE yang terpadu secara nasional
sebagaimana dituangkan dalam perpres Nomor 95 Tahun 2018. Untuk itu perlu
diperhatikan beberapa hal berikut dalam pengembangan SIPD yaitu (Mendagri, 2019).

1. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah semakin dinamis membutuhkan suatu


sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan penyelenggara pemerintah daerah.
2. Kebutuhan akan akuntabilitas dan transparasi menjadi isu penting yang harus
difasilitasi oleh Sistem Informasi Pemerintah Daerah sebagai salah satu bentuk
Open Government Indonesia (OGI).
3. Sehingga akan terjadi perubahan pola kerja pada sistem fisik sebagai bentuk
adaptasi dalam menjawab tuntutan revolusi industri 4.0.
C. Jenis Sistem Informasi Pemerintah Daerah

Penyelenggaraan Pemerintahan berbasis SPBE terpadu nasional sangat penting untuk


diwujudkan menuju Good Governance dan menghasilkan satu data Indonesia yang akurat
dan terintegrasi mulai daerah hingga pusat. Untuk itu, diterbitkanlah Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2019 yang mengatur jenis SIPD yang
dapat dikembangkan Pemerintah Daerah menjadi beberapa kelompok sebagai berikut
(Mendagri, 2019).

1. Informasi Pembangunan Daerah SIPD mampu mengelola data dan informasi


berkaitan dengan perencanaan pembangunan daerah dengan melibatkan
stakeholder terkait. Lebih khusus lagi, dalam SIPD mampu memfasilitasi
penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD, RENSTRA PD, dan RENJA PD, Sehingga
mudah diperoleh analisis dan profil dari pelaksanaan pembangunan daerah, serta
mampu menjadi dasar dalam pembaharuan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah. Informasi mengenai perencanaan pembangunan meliputi
kondisi geografis daerah, demografi, potensi sumber daya daerah, ekonomi dan
keuangan daerah, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, serta daya saing
daerah.
2. Informasi Keuangan Daerah. SIPD mampu mengelola data keuangan daerah
melalui stakeholder terkait secara lebih efektif dan efisien dengan tetap
memperhatikan asas akuntabilitas dan transparasi.
3. Informasi Pemerintah Daerah Lainnya SIPD mampu memberikan informasi umum
lainnya berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan. Informasi umum tersebut
dapat berupa Laporan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) selama
satu tahun, PERDA, dan informasi umum lainnya yang dikelola oleh stakeholder
terkait.
D. Pengembangan Sistem Informasi Pemerintah Daerah

Dalam pengembangan SIPD perlu diperhatikan aspek komunikasi baik bersifat teknologi
maupun non teknologi. Pembangunan sistem komunikasi yang baik menjadi penentu dalam
pengembangan SIPD secara menyeluruh, hal ini berkaitan erat dengan informasi yang
dimuat dalam setiap komunikasi. Begitu pentingnya aspek komunikasi sebagai landasan
pengembangan SIPD, maka peranan insfrastruktur jaringan menjadi hal dasar dalam
membentuk jaringan komunikasi mulai daerah hingga pusat. Jaringan komunikasi yang
terbentang memudahkan aliran data hingga terkumpul dalam pusat data dan informasi
sebagai dasar pengolahan data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan.

Jaringan komunikasi sosial juga penting menjadi support system, terutama untuk
menjangkau daerah-daerah yang belum tersentuh insfrastruktur jaringan komunikasi
teknis. Selain itu jaringan komunikasi sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana
untuk memperluas cakupan penyebaran informasi yang berasal dari SIPD. Perkembangan
SIPD, telah menjadi suatu alasan untuk mempersatukan seluruh sumber daya informasi
yang dimiliki, sehingga memudahkan seluruh pihak yang terkait untuk mengelola dan
memanfaatkan informasi yang tersedia bagi kepentingan publik maupun pemerintah.

E. Perencanaan Pembangunan Daerah

Pembangunan adalah upaya berkesinambungan menciptakan keadaan yang dapat


menyediakan lebih banyak alternatif yang sah bagi setiap warga negara untuk mencapai
aspirasinya yang paling humanistik (Mahi dan Trigunarso, 2017: 29). Pendekatan yang
paling humanistik yang ingin dicapai, maka kepentingan untuk menghadirkan pemenuhan
kepentingan dari berbagai pihak sangat perlu menjadi sekala prioritas, hal ini dapat
dilakukan melalui perencanaan pembangunan yang komprehensif, dan melibatkan banyak
pihak.

prinsip-pinsip perencanaan perkotaan, yang dapat diterapkan pada perencanaan secara


umum, menyebutkan dalam empat model, yaitu; 1) Ameliorative Problem Solving,
perencanaan yang disusun berdasarkan permasalahan yang ada dan cenderung hanya
berorientasi jangka pendek; 2) Allocative trend modifiying; perencanaan yang disusun pada
kencendrungankecendrungan saat ini, untuk mengantisipasi permasalahan-permasalahan
yang muncul di masa yang akan datang, dengan demikian perencanaan berorientasi pada
masa depan; 3) Exploitive oppurtunity seeking; perencanaan sama sekali tidak melihat
permasalahan-permasalahan di masa mendatang , melainkan langsung melihat peluang-
peluang baru yang muncul.

Tujuan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah menyusun suatu rencana pembangunan


yang merupakan pegangan atau acuan pemerintah daerah untuk melaksanakan
pembangunan yang berlandaskan pada kemampuan dan potensi sumberdaya daerah serta
peluang-peluang ekonomi yang ada, sehingga dapat ditangkap secara cepat. Selanjutnya
manfaatnya diharapkan terjadinya perubahan kualitas/taraf hidup masyarakat sehingga
dapat menikmati kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya dan daerah dapat berkembang
secara cepat dan berkelanjutan (Mahi dan Trigunarso, 2017: 48).

F. Peran Sistem Informasi Pemerintahan Daerah dalam Menunjang Perencanaan


Pembangunan

Sistem Informasi Pemerintahan Daerah semakin kuat fungsinya, dan data yang disajikan
semakin akurat, setelah melibatkan daya dukung teknologi informasi, yang dikemas dalam
e-government. Dalam perencanaan pembangunan daerah kepentingan data dan informasi
akurat, cepat dan memenuhi kepentingan berbagai aspek serta stakeholders yang ada, dapat
menghasilkan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, artinya semua sisi
kepentingan pembangunan dapat terpenuhi, keterlibatan banyak pihak semakin diutamakan
dan dapat mencapai tujuannya “demokrasi inklusif”, dalam proses mencari dan
menemukan berbagai permasalahan pembangunan, menentukan daya dukung dan daya
tampung wilayah, mengkritisi berbagai faktor pembangunan yang ada, dalam waktu
singkat dan akurat, sangat memungkinkan dengan adanya teknologi informasi yang
memadai seperti saat ini.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, sebagai agenda utama dalam melaksanakan


pembangunan selanjutnya (2030), yang dirancang dalam pola pembangunan dunia, yang
harus juga menjadi acuan pembangunan di Indonesia maupun daerah yang ada di wilayah
Indonesia, yang dapat dimulai dari perencanaan, menetapkan tujuan dan indikator
pembangunan, sesuai dengan sekala permasalahan dan potensi yang ada diwilayah masing-
masing. Kepentingan memperoleh informasi diberbagai belahan dunia tentang
pembangunan dan perencanaan pembangunan, hanya dapat dibantu oleh TIK.

KESIMPULAN

Berdasarkan latar belakang dan diskusi teori yang telah disajikan di atas, maka dapat
disampaikan simpulan sebagai berikut: a. Pentingnya tata kelola Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah (SIPD) secara berkualitas dalam menunjang Perencanaan Pembangunan
di daerah yang berkualitas b. SIPD menjadi bagian e-government memiliki fungsi kritis dalam
perencanaan pembangunan daerah untuk menghasilkan: 1) pemerintahan yang responsif
terhadap persoalan-persoalan daerah, 2) peningkatan partisipasi dan demokrasi inklusif dalam
perencanaan daerah; 3) dapat mendorong transfaransi dan keterbukaan publik di daerah.
DAFTAR PUSTAKA

Koncoro, 2018. Perencanaan Pembangunan Daerah, Teori dan Apliasinya.PT Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta

KAUR, B. K. D. K. (2008). Master Plan Teknologi Informasi Pemerintah Kabupaten KAUR.


In Pemerintah Kabupaten KAUR (Vol. 1).

Nataniel, D., & Hatta, H. R. (2009). Perancangan Sistem Informasi Terpadu Pemerintah Daerah
Kabupaten Paser. 4(1), 47–54.

Remaja, I Nyoman Gede, 2017. “Penerapan Good Governance Dalam Tata Kelola
Penyelenggaraaan Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta Yang Berbasis Pelayanan”.
Dalam Prosiding Seminar : Revitalisasi Tata Kelola Perguruan Tinggi Juni 2017 (P.27-40).
Unit Penerbitan (UP) Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Unipas
Singaraja.

Mendagri, I. (2019). Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
2019 Tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah. Jakarta.

Mahi, Ali Kabul & Sri indra Trigunarso, 2017. Perencanaan Pembangunan Daerah Teori dan
aplikasi. Kencana, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai