Anda di halaman 1dari 11

Usulan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

SIINERGI DALAM PENYEBARLUASAN


(DISEMINASI) INFORMASI PUBLIK

Prof. H. M. Mas’ud Said, MM., Ph.D


NIP 1964 0803 1990 011 1 001

Universitas Islam Malang


Program Pascasarjana
Agustus 2022
SINERGI DALAM PENYEBARLUASAN (DISEMINASI ) INFORMASI PUBLIK

LATAR BELAKANG
Informasi publik terutama informasi dari pemerintah adalah strategic goods. Di
era keterbukaan informasi ini data pembangunan, pengiriman berita, kualitas rencana
pembangunan, evaluasi pembangunan dalam hubungannya dengan masyarakat adalah
hal yang sangat penting sebagai elemen penting demokrasi dan hampir menjadi
kebutuhan pokok masyarakat modern.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Undang Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengatur bagaimana
tata kelola informasi yang disebarkan kepada masyarakat untuk tujuan pembangunan.
Manajemen informasi sebagai sarana komunikasi dua arah masyarakat dan sebagai hak
masyarakat untuk mengakses informasi publik, citizen rights to access public information.
Undang-Undang mengharuskan pemerintah dan organisasi publik untuk
memberikan hal-hal mengenai kebijakan pemerintah kepada masyarakat. Sedangkan
demokrasi membari jaminan kepada masyarakat memberi input masyarakatahkan kritik
agar kebijakan tersebut selaras dengan aspirasi masyarakat.

Keharusan Pembangunan Kualitas Informasi Publik


Dalam konteks internasional disepakati bahwa diseminasi publik adalah
kewajiban pemerintah yang tidak bisa dielakkan. “The government has a responsibility to
collect, maintain, and disseminate information to the public. The free flow of information
between the government and the public that it serves is essential to maintaining an
informed citizenry”. (https://www.ala.org/advocacy/govinfo/keyprinciples)
Persoalannya ialah bahwa pada jaman sekarang dimana sumber berita, akurasi
berita, kecepatan untuk mengirim dan membuat berita tidak lagi bertumpu pada
pemerintah sebagai sender atau pengirim pesan. Masyarakat umum bahkan individu
memiliki kekuasaan dan kekuatan untuk menjadi pengirim pesan, kekuatan itu menjadi
sangat nyata dalam 7-10 tahun belakangan ini.
Kepala Daerah, Dinas Kominfo dan Pengelola Informasi dan Dokumentasi
bukanlah pemain tunggal dengan otoritas tak terbatas. Oleh sebab itu dipandang urgen
untuk membuat format yang terpadu tentang pengelolaan dan penyebarluasan informasi
publik khususnya dari pemerintah.
Ancangan Pelayanan Informasi dasar (M. Mas’ud Said. 2019)

Oleh sebab itu sangat penting untuk membuat pakem scenario agar hal-hal
berkaitan dengan format diseminasi informasi bisa dilaksanakan dengan baik, teratur,
aman dan menjadi guidance bagi stake holders pengelola informasi pemeritah.
Skenario tersebut mengacu visi misi pengelolaan informasi, skenario itu terdiri
dari gambaran apa yang harus diproduksi dan disiarkan. Skenario itu untuk menjamin
bahwa lalu lintas informasi berisi hal-hal yang berkualitas dan sekaligus mengatasi hoax
dan konten-konten yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
keamanan negara di daerah.
Skenario Diseminasi Informasi Publik (M. Mas’ud Said. 2019)

Kunci sukses inisiasi (Mas’ud Said. 2019)


Media penyebaran hoax pada saat ini beragam, diantaranya aplikasi chat seperti
whatsapp, line, telegram sebanyak 62,80%, situs web sebanyak 34,90%, dan media
sosial sebanyak 92,40% (instagram, facebook, twitter). Data dari laman web
kominfo.go.id mengatakan ada 800.000 situs penyebar hoax dan hate speech di
Indonesia

Bahan, jenis data, kategorisasi dan penyebaran (Mas’ud Said.2019)


Bahan Informasi dan sumber produksi informasi (Mas’ud Said. 2019)
IMPLEMENTASI SIINERGI DALAM PENYEBARLUASAN
(DISEMINASI ) INFORMASI PUBLIK

LANGKAH-LANGKAH

Untuk melakukan implementasi sinergi dalam penyebarluasan (diseminasi) informasi


publik dilakukan melalui 5 langkah, yakni:

Kunci sukses inisiasi (Mas’ud Said. 2019)

A. Concern Kepaka Daerah, Ideologi Inovasi dan IT


Kepekaan, perhatian dan kesediaan kepala daerah untuk memahami bahwa
informasi pemerintah menjadi kebutuhan demokrasi dan kualitas pemerintahan
menjadi prasyarat bagi terjadinya integrasi informasi publik dan diseminasinya.
Selanjutnya ada Peraturan Daerah dan peraturan kepala daerah yang berkaitan
dengan informasi publik yang sangat menentukan dan menjadi salah satu kunci
sukses. Regulasi ini juga berupa rencana kerja anggaran tahunan dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Ideologi Inovasi yang. Dimaksud
ialah bahwa informasi harus selalu updated, dengan format yang mudah dibaca
masyarakat dan terpercaya.
B. DUKUNGAN REGULASI DAN SUPPORT ANGGARAN.
Semua level pemerintahan bekerja atas dasar acuan regulasi. Di tingkat daerah
Perda, Pergub, Perwali, Perbub adalah salah satu kunci menggerakkan lini
birokrasi. Semua kepala daerah memiliki keterbatasan anggaran untuk memenuhi
semua programnya. Prioritas anggaran merupakan jawaban atas sistem informasi
menajemen yang terintegrasi. Dari scarcity atau keterbataan anggaran, besaran dan
efektifitas belanja daerah merupakan kunci.

C. MEMBUAT SUPER TEAM BIDANG INFORMATION TECHNOLOGI DI DAERAH.


Kelembagaan yang menangani IT menurut perundangan terdiri dari eksekutif
daerah, pimpinan daerah termasuk pimpinan DPRD dan pimpinan OPD. Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) adalah organ yang ditunjuk sebagai
lekasana akan hal ini. Namun demikian secara teknis aparatur pelaksana
pemerintah rata rata lemah dalam bidang pembangunan infrastruktur dan program
serta format yang terkait IT, karena IT itu harus ditangani eksperts nya, namun
demikian seharusnya diperkuat, diperluas dan dikembangkan kemampuannya
sebagai super team IT.

D. KUAT KELEMBAGAAN DAN SOLID DALAM FORMAT PENYEBARAN.


Dinas komunikasi dan informasi dan PPID adalah unit yang menjadi kunci
untuk pelaksanaan program pembangunan sistem informasi, membangun data dan
informasi yang berkualitas . Kelembagaan yang kuat ditopang oleh struktur yang
kuat, personel yang berkualitas dan juga kultur kerja yang terpadu, produktif yang
terukur.
Format informasi, kualitas informasi, bentuk informasi yang cocok untuk saluran
media informasi semacam sosial media harus dibangun dengan kreatifitas tinggi
dengan kualitas pesan yang formtnya mudah dipahami masyarakat.
Proses inisiasi (M. Mas’ud Said. 2019)

E. Kelembagaan yang menangani IT adalah prasyarat pembangunan sistem


informasi pemerintah daerah yang berkualitas. Kualitas diseminasi berawal dari
syarat ini, kelembagaan IT daerah seharusnya mendapat fasilitas yang memadai,
dalam hal ini ada bahaya umum yang terjadi dimana belanja daerah besar
besaran diperuntukkan membeli hardware namun ia tak begitu berguna sebab
pelaksanaan-nya justru tidak memiliki kapasitas minimal. Perangkat hardware
yang canggih dan mahal harus dilengkapi dengan sofware yang feasible dan SDM
internal yang mumpuni, selaras dengan target pemerintah untuk menguatkan
bidang ini. Bangunan yang padu akan menentukan kualitas hasil.
KESIMPULAN / PENUTUP

Dengan demikian, atas nama Undang Undang dan atas nama menjaga demokrasi
dan keterbukaan informasi, ada hak masyarakat untuk memperoleh informasi secara
terbuka dan berkualitas di satu pihak dan ada kewajiban pemerintahan untuk diseminasi
atau penyebar luasan informasi tersebut secara terukur, terhindar dari bias informasi
dan pembalikan fakta dan gerakan anti pemerintah atau penyebaran hoax gerakan
melawan NKRI dan Pancasila serta merusak persatuan bangsa.

Kekayaan Intelektual ini dimaksudkan untuk menjadi guidance bagi stakeholders


tata kelola dan diseminasi informasi publik untuk tujuan di atas.
REFERENSI

Gede, Naryana dkk (2020) Bunga Rampai Satu Dekade Keterbukaan Informasi Publik di
K. Morris, Edward (1985) Public Information, Dissemination and Behavior
Analysis. Lawrence: University of Kansas.

M. Mas’ud Said, (2020), Diseminasi Informasi Publik dan Sekenario Smart Province di
Jawa Timur, Dinas Kominfo Jatim, tidak diterbitkan.

M. Mas’ud Said, (2019), Sekenario Smart Province di Jawa Timur dan Perencanaan
Pembangunan Terintegrasi, Sekretariat Daerah Jatim, tidak diterbitkan.

Undang Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi


Elektronik (UU ITE)

Public Information Dissemination in the State of Washington, Washington State,


Transportation Center (TRAC). Washington: Dapertment of Transportation: 1982

Anda mungkin juga menyukai