A. Pokok Pikiran
B. Studi Kasus
Seleksi CASN 2021 Cari Smart ASN yang Miliki 8 Profil Ini
JAKARTA – Seleksi Pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2021 semakin
dekat.
Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) memastikan CASN yang nantinya diterima merupakan individu
bertalenta yang menjadi cikal bakal smart ASN.
Mereka harus siap menjadi bagian dari lahirnya birokrasi berkelas dunia 2024.
Plt. Asisten Deputi Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur Kementerian PANRB
Katmoko Ari Sambodo mengatakan, seorang smart ASN harus memiliki setidaknya 8
profil.
Delapan profil tersebut adalah integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan
global, IT dan bahasa asing, hospitality, jaringan, dan entrepreneurship.
“Kita akan mencari ASN sesuai dengan profil yang dapat mendorong terwujudnya
birokrasi berkelas dunia pada 2024. Kita juga ingin para CASN memiliki sikap anti
radikalisme,” jelasnya dalam rapat persiapan pengadaan CASN tahun 2021 yang
dihadiri seluruh instansi pemerintah pusat secara virtual, Rabu (05/05).
Dalam rapat yang dihadiri oleh panitia seleksi nasional (Panselnas) dan perwakilan
kementerian/lembaga tersebut, Katmoko Ari meminta agar semua pihak bersama-sama
memastikan seleksi tahun ini berjalan lancar.
Seluruh kegiatan akan diselenggarakan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
“Jadwal keseluruhan seleksi yang telah dibuat dapat berubah karena kita juga harus
memantau kebijakan pemerintah terkait pencegahan dan pengendalian Covid-19 dalam
melaksanakan rangkaian kegiatan ini,” imbuhnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah akan kembali membuka jalur formasi
umum dan formasi khusus pada seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021.
Formasi khusus CPNS terdiri dari formasi putra/putri lulusan terbaik berpredikat dengan
pujian (cumlaude), formasi penyandang disabilitas, formasi diaspora, dan juga formasi
bagi putra/putri Papua dan Papua Barat untuk ditempatkan kementerian/lembaga.
Sementara untuk seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) akan
dibuka bagi jabatan guru dan non-guru.
Katmoko mengimbau kepada seluruh pejabat pembina kepegawaian (PPK) untuk
mempersiapkan dokumen yang diperlukan dalam seleksi CASN 2021.
Selain itu diminta juga untuk membuat teknis penyelenggaraan seleksi kompetensi
dasar (SKD) dan serta seleksi kompetensi bidang (SKB).
“PPK dapat segera melakukan persiapan seperti dokumen persyaratan pengumuman,
sistem pendaftaran terintegrasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta
online help desk/call center yang dikelola masing-masing kementerian/lembaga,”
terangnya.
Pengumuman dan informasi lain terkait rekrutmen CASN 2021 dapat diakses oleh para
calon pelamar dari sumber yang tepercaya seperti website dan media sosial resmi milik
Kementerian PANRB, BKN, maupun instansi pemerintah yang akan membuka
rekrutmen CASN.
Sumber : https://suara-merdeka.com/2021/05/06/seleksi-casn-2021-cari-smart-
asn-yang-miliki-8-profil-ini/
D. Penerapan
Seorang digital leader harus memiliki kemampuan untuk memahami bagaimana
teknologi berdampak pada manusia dan model organisasi, dan kemampuan untuk
menentukan bagaimana teknologi dapat dipakai untuk memberikan value yang lebih.
Selain itu kita perlu memiliki atau menanam nilai disiplin dan hospitality, seorang
ASN juga perlu memiliki nilai-nilai entrepreneurship atau kewirausahaan. Nilai ini perlu
dimiliki lantaran disrupsi akibat revolusi industri 4.0 memaksa ASN untuk memiliki
kreativitas dan pandai berinovasi.
Pengetahuan sebagai landasan ASN dalam mempertimbangkan tindakan serta
pengambilan keputusan. Dalam prinsip smart ASN, terdapat poin wawasan global dan
penguasaan IT serta bahasa asing.
ASN harus dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan memiliki
pengetahuan yang luas agar tidak tertinggal dengan perkembangan global. Wawasan
yang luas juga akan menghindarkan ASN dari berita hoax.
A. Pokok Pikiran
a. Studi Kasus
Terlibat Politik Praktis, 20 ASN se NTB Dilaporkan ke KASN
Lombok Barat, Gatra.com - Setiapkali ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
digelar, Aparatur Sipil Negara (ASN) selalu menjadi sorotan Badan Pengawas Pemilu.
Sebab, para ASN kerapkali terlibat dalam ajang politik praktis dengan tujuan khusus
memenangkan salah satu calon pilihannya terutama para petahana.
Komisioner Bawaslu NTB Divisi Hukum dan Humas Suhardi, S.IP., M.H
mengatakan, di provinsi Nusa Tengara Barat (NTB) sendiri terdapat 7 kabupaten/kota
yang akan segera menggelar Pilkada serentak September 2020 mendatang.
“Dari 7 kabupaten/kota se NTB ini, hingga minggu pertama Februari 2020 ini
Bawaslu NTB sudah merekomendasikan sebanyak 20 ASN se NTB ke Komisi Aparatur
Sipil Negara (KASN) untuk ditindaklanjuti," katanya di Lombok Barat, Minggu (9/2).
Selanjutnya, KASN akan menginstruksikan ASN yang terlibat tersebut kepada
Kepala Daerah untuk memberikan sanksi berupa peringatan administrative, teguran
ataukah sanksi lainnya sebagaimana tertuang dalam UU Pemilu.
Suhardi yang mantan Komisioner KPUD Lombok Barat ini juga menegaskan,
dari 20-an kasus ASN jelang Pilkada se NTB tersebut klasifikasi penanganan
pelanggaran berupa kode etik, kode perilaku ASN yang tersebar acak di 7 daerah yang
akan melaksanakan kontestasi Pilkada lima tahun sekali tersebut.
“Kan sudah jelas etika ASN tersebut melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS," ujarnya.
Menurutnya, di dalam pasal 6 huruf d dan h dijelaskan bahwa PNS harus
mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan dan
PNS dituntut untuk harus profesionalisme, netralitas dan bermoral tinggi.
"Dalam pasal 11 huruf c, juga diatur etika diri sendiri sebagai PNS untuk
menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok ataupun golongan,” ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya bersama Bawaslu Kabupaten/Kota se NTB
sebelumnya dilakukam dari tahapan pengawasan, yang pada akhirnya memastikan
terduga pelanggar melakukan tindakan indisipliner terhadap Undang-undang
Pemilukada.
“Bawaslu melakukan klarifikasi personal pada ASN yang diduga melakukan
pelanggaran. Klarifikasi dilakukan guna memperjelas posisi atau dugaan pelanggaran
yang dilakukan ASN.
Lebih lanjut, Suhardi manyatakan, jika hasil klarifikasi ataupun kajian tersebut,
ASN terbukti kuat berdasarkan argument dan dokumen telah melakukan pelanggaran,
maka Bawaslu punya kewenangan untuk menindaklanjutinya dengan menerbitkan
rekomendasi untuk selanjutnya ke KASN.
“Selanjutnya KASN akan meneruskan itu ke Pejabat Pembinaan Kepegawaian
(PPK) dalam hal Kepala Daerah untuk diberikan sanksi," ucapnya.
Sumber : https://www.gatra.com/news-468555-politik-terlibat-politik-praktis-20-asn-se-
ntb-dilaporkan-ke-kasn.html
B. Penerapan
Setelah mengikuti mempelajari tentang Manajemen ASN ini saya harus
mengimplementasikan manajemen ASN dalam setiap pekerjaan yang saya laksanakan
di tempat tugas. Saya akan memberikan pelayanan kepada setiap pasien/ masyarakat
sesuai dengan peran dan fungsi ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Saya juga harus bekerja sesuai dengan kode etik dan kode prilaku ASN agar tidak
terkena hukum pelanggaran. Untuk meningkatkan kemampuan diri sebagai seorang
ASN saya juga harus selalu berupaya untuk mengembangkan diri seperti mengikuti
diklat dan lain sebagainya. Sehingga saya memiliki kompetensi untuk mengikuti
perkembangan jaman dan kemajuan teknologi informasi saat ini.