Anda di halaman 1dari 4

UPAYA DALAM MELAKSANAKAN KETERBUKAAN INFORMASI

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR MELALUI PLATFORM


INSTAGRAM

PENDAHULUAN

Teknologi Informasi penting dalam kehidupan kita karena kita menggunakan teknologi
untuk melakukan hal-hal seperti menggunakan smartphone, laptop dan gadget lainnya.
Kebanyakan orang menggunakan perangkat teknologi sebagian besar waktu mereka
menggunakannya.

Survei APJI (Asosiasi Pengguna Jasa Internet) 2018 menemukan bahwa rata-rata orang
di Indonesia menghabiskan sekitar tiga hingga empat jam sehari untuk online. Survei
menemukan bahwa 171,17 juta orang di Indonesia terdaftar sebagai pengguna internet aktif. Itu
64,8% dari total populasi negara itu 264,16 juta orang.

Jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat lebih dari 54%. Hal ini terutama
terlihat ketika melihat penggunaan media sosial, di mana orang Indonesia lebih cenderung
mengakses situs media sosial dibandingkan tahun 2017.

PEMBAHASAN

Peran teknologi Informasi sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik sebenarnya sudah tertuang di Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 04 Butir (c) yang menyebutkan bahwa,
"Pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik dilaksanakan dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik."

Undang-undang ini mewajibkan penyedia layanan publik untuk menggunakan teknologi


informasi untuk meningkatkan kualitas layanannya. Hal ini akan membantu pemerintah
mempercepat proyek e-government-nya, yaitu upaya mewujudkan pemerintahan yang
menggunakan informasi elektronik sebagai pengganti kertas.
Pada awalnya, penyedia layanan publik menggunakan situs web sebagai cara untuk
memberikan informasi kepada masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu, instansi
pemerintah juga mulai menggunakan media sosial. Media sosial adalah cara untuk tetap
berhubungan dengan orang-orang dan berkomunikasi dengan lembaga pemerintah dengan lebih
mudah. Ini juga berguna untuk membangun hubungan antara orang dan lembaga pemerintah.

Menurut McGraw Hill Dictionary, dalam bukunya berjudul Model Komunikasi


menyebutkan bahwa, Media sosial adalah cara untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan
berbagi dan bertukar informasi dan ide dalam jaringan dan komunitas virtual.

Sedangkan menurut Tracy L. Tuten dan Michael R. Solomon menyatakan bahwa, Media
sosial adalah cara untuk terhubung dengan orang-orang dari seluruh dunia, berbagi ide, dan
bekerja sama untuk mewujudkan sesuatu. Ini juga bagus untuk tetap terhubung dengan teman
dan keluarga, dan untuk menyelesaikan sesuatu.

Media sosial adalah cara untuk berbagi informasi dan konten dengan orang lain secara
online. Para ahli mengatakan ini cara yang baik untuk terhubung dengan orang lain, dan itulah
mengapa ini populer.

Ada beberapa jenis media sosial yang sudah dikenal masyarakat, seperti layanan blog,
layanan jejaring sosial (Facebook dan Instagram), dan layanan microblogging Twitter. Internet
telah berkembang pesat selama bertahun-tahun, dan hal ini menyebabkan berkembangnya
teknologi baru yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Media sosial
adalah salah satu sumber informasi yang paling umum digunakan, dan seringkali mudah diakses
oleh publik. Media sosial adalah cara menggunakan teknologi untuk membantu penyedia
layanan publik, seperti lembaga pemerintah, melakukan pekerjaannya dengan lebih baik.

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Republik Indonesia No. 83 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pemanfaatan Media Sosial Instansi
Pemerintah, beberapa manfaat penggunaan media sosial di instansi pemerintah adalah
kemudahan dalam menyebarkan informasi pemerintahan kepada masyarakat, dan hal ini dapat
membantu membangun peran aparatur negara dan masyarakat. Selain itu, lebih mudah untuk
mendapatkan pendapat masyarakat tentang kebijakan dan program pemerintah.
Peraturan ini akan memudahkan masyarakat untuk menggunakan layanan komunitas
online, yang akan membuat mereka lebih aman dan lebih mudah diakses. Penggunaan media
sosial bagi Instansi Pemerintah tentulah berbeda dengan tata cara penggunaan media sosial untuk
pribadi.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menemukan bahwa penggunaan media sosial
seperti Instagram dapat membantu mengelola arus informasi dengan lebih efisien. Misalnya,
mereka dapat memberi tahu orang ketika ada kuota online terbuka untuk layanan di kantor.

Dinas Kesehatan memiliki sistem online baru untuk mendaftar ke layanan kesehatan.
Namun, seringkali masyarakat melewatkan informasi penting tentang kapan harus membuka
kuota pelayanan kesehatan dan berapa kuota yang tersedia setiap harinya. Sesuai penerapan
inovasi dalam memberikan informasi update mengenai waktu dan jumlah kuota antrian yang
akan dibuka harian dan mingguan melalui postingan akun Instagram yang telah dilakukan sejak
Juni 2019. Sistem ini memudahkan orang untuk menemukan tempatnya di antrean dan
memastikan semua orang mengikuti aturan. Ini juga memperjelas siapa yang bertanggung jawab
atas berbagai hal, dan orang tidak perlu khawatir ditipu.

Instansi pemerintah yang menggunakan media sosial untuk meningkatkan pelayanan


publik hanyalah salah satu contoh bagaimana media sosial dapat membantu. Komunitas dapat
dengan mudah mengakses layanan dan berkomunikasi satu sama lain melalui bagian komentar.
Mereka juga dapat menyampaikan saran dan keluhan. Masyarakat diajak untuk turut mengawal
pelayanan publik dengan berpartisipasi dalam program yang disebut Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009.

KESIMPULAN

Instansi pemerintah harus menggunakan media sosial hanya jika mereka memiliki alasan
yang baik dan menggunakan pendekatan yang spesifik dan terukur untuk melakukannya.
Pengelolaan media sosial yang baik akan membantu memastikan bahwa masyarakat puas dengan
layanan publik yang diberikan oleh penyedia layanan publik.

Ke depan, diharapkan seluruh Instansi Pemerintah akan lebih efisien dan terorganisir
dalam menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Dengan
mengoptimalkan media sosial, pemerintah dapat meningkatkan layanan publik yang mereka
tawarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, D. F. I., Santoso, D., & Nursanty, N. (2021). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN


PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK MELALUI SITUS
WEB (MEDIA CENTER) DISKOMINFO KOTA BENGKULU. Jurnal Dinamika
Manajemen Dan Kebijakan Publik (DMKP), 1(1), 41–55.
https://doi.org/10.33369/dinamikapublik.v1i1.19578

Febrianingsih, Nunuk, 2012. Keterbukaan Informasi Publik, Pemerintahan yang Baik,


Pemerintahan Terbuka (Public Information Disclosure in open Government
towards good governance). Jurnal Rechtsvinding media tata pembinaan
hukum nasional. Volume 1 dan 2.

Isbandono, Prasetyo, 2017. Kualitas Pelayanan Publik Media Center di Dinas Komunikasi dan
Informatika KotaSurabaya. https://core.ac.uk/download/pdf/230717321. pdf
Kapahang, Sheren Etika, 2019. Keterbukaan Informasi Publik Pada Dinas Kominfo
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Komunikasi, Volume 1 dan 2.

Setiawan, Agus, dkk 2013. Implementasi Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik


(Analisis Kritis Implementasi Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik di
Pemerintahan Kota Bandung kepada Warga Kota). Jurnal KajianKomunikasi,
Volume1, No 2

Anda mungkin juga menyukai