Perbedaan antara kebijakan luar negeri dengan konsep-konsep lainnya adalah sebagai berikut:
Secara umum, kebijakan luar negeri merupakan bagian dari politik internasional dan dipengaruhi
oleh diplomasi serta proses pembuatan keputusan. Hubungan internasional mencakup banyak
topik termasuk kebijakan luar negeri, tetapi fokus utamanya adalah pada studi interaksi antara
negara-negara, organisasi internasional, dan aktor non-negara yang beroperasi di tingkat
internasional.
Tujuan kebijakan luar negeri dapat berbeda-beda antara negara satu dengan negara lain,
tergantung pada kepentingan nasional, kondisi politik dan ekonomi, serta strategi keamanan yang
diambil. Namun, secara umum, tujuan kebijakan luar negeri adalah sebagai berikut:
a. Memperkuat keamanan nasional: Kebijakan luar negeri dapat diarahkan untuk
mempertahankan keamanan nasional suatu negara, seperti melalui perjanjian pertahanan
atau kerjasama militer dengan negara-negara lain. Tujuannya adalah untuk melindungi
negara dari ancaman internal dan eksternal.
b. Memperluas akses pasar: Negara dapat mengadopsi kebijakan luar negeri untuk
mempromosikan ekspor dan memperluas pasar untuk barang dan jasa domestik. Hal ini
dapat dilakukan melalui perjanjian perdagangan internasional atau dengan membuka
perwakilan perdagangan di negara-negara lain.
c. Meningkatkan reputasi dan pengaruh: Kebijakan luar negeri dapat dilakukan untuk
memperkuat reputasi dan pengaruh suatu negara di tingkat internasional. Hal ini dapat
dicapai melalui diplomasi publik, pengiriman bantuan luar negeri, atau melalui partisipasi
dalam organisasi internasional.
d. Mempromosikan nilai-nilai nasional: Kebijakan luar negeri dapat juga diarahkan untuk
mempromosikan nilai-nilai nasional seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan
kemanusiaan. Hal ini dapat dilakukan melalui partisipasi dalam organisasi internasional
atau melalui pendanaan proyek-proyek pembangunan yang diarahkan untuk membantu
masyarakat di negara-negara berkembang.
e. Mengelola hubungan dengan negara-negara lain: Kebijakan luar negeri dapat diarahkan
untuk menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain dan mengelola konflik yang
mungkin timbul. Hal ini dapat dicapai melalui diplomasi dan negosiasi bilateral atau
multilateral.
Dalam praktiknya, tujuan kebijakan luar negeri suatu negara seringkali tidak terpisah satu sama
lain, dan seringkali terdapat pertimbangan yang kompleks dalam mengambil keputusan
mengenai kebijakan luar negeri yang akan diambil.
a. Tingkat Individu: Analisis kebijakan luar negeri dapat dimulai dengan mempelajari
karakteristik individu yang berada di dalam pemerintahan dan berperan dalam pembuatan
keputusan kebijakan luar negeri. Faktor-faktor seperti latar belakang, pengalaman,
ideologi, nilai, dan persepsi individu dapat mempengaruhi keputusan kebijakan luar
negeri.
b. Tingkat Kelompok: Analisis kebijakan luar negeri juga dapat dilihat dari sudut pandang
kelompok atau faksi-faksi dalam pemerintahan. Kelompok-kelompok ini dapat terbentuk
berdasarkan kepentingan, ideologi, atau peran dalam pembuatan keputusan kebijakan luar
negeri. Kelompok-kelompok ini dapat bersaing atau bekerja sama dalam mengambil
keputusan kebijakan luar negeri.
c. Tingkat Institusional: Analisis kebijakan luar negeri juga dapat dilihat dari sudut pandang
institusional, yaitu struktur pemerintahan dan lembaga yang terlibat dalam pembuatan
keputusan kebijakan luar negeri. Struktur pemerintahan yang terfragmentasi atau
lembaga-lembaga yang tidak terkoordinasi dapat mempengaruhi keputusan kebijakan luar
negeri yang diambil.
d. Tingkat Sistemik: Analisis kebijakan luar negeri dapat juga dilihat dari sudut pandang
sistemik, yaitu faktor-faktor di luar negara tersebut yang dapat mempengaruhi kebijakan
luar negeri yang diambil. Faktor-faktor tersebut dapat berupa hubungan antarnegara,
kebijakan internasional, atau perubahan dalam kondisi lingkungan internasional.
4. Apa saja faktor penjelas kebijakan luar negeri dari unsur domestik?
Beberapa faktor penjelas kebijakan luar negeri dari unsur domestik adalah sebagai berikut:
a. Politik dalam negeri: Kebijakan luar negeri suatu negara dapat dipengaruhi oleh kondisi
politik dalam negeri. Faktor-faktor seperti stabilitas politik, kekuatan partai politik, dan
pandangan masyarakat dapat mempengaruhi keputusan kebijakan luar negeri yang
diambil.
b. Kebijakan ekonomi: Kebijakan luar negeri juga dapat dipengaruhi oleh kebijakan
ekonomi yang diterapkan dalam negeri. Kondisi ekonomi domestik yang buruk dapat
mendorong negara untuk mencari pasar baru dan melakukan kerjasama internasional
dalam bidang perdagangan dan investasi.
c. Kebijakan keamanan: Kebijakan luar negeri suatu negara juga dapat dipengaruhi oleh
kebijakan keamanan domestik. Faktor-faktor seperti ancaman terorisme, konflik di dalam
negeri, dan upaya penyelesaian konflik dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri yang
diambil.
d. Budaya dan identitas nasional: Faktor budaya dan identitas nasional juga dapat
mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara. Nilai-nilai dan tradisi budaya dapat
membentuk persepsi negara terhadap negara lain dan mempengaruhi keputusan kebijakan
luar negeri yang diambil.
e. Opini publik: Opini publik juga dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara.
Ketertarikan masyarakat pada isu-isu tertentu seperti hak asasi manusia, perdamaian, atau
lingkungan dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri yang diambil oleh pemerintah.
Faktor-faktor di atas dapat saling berkaitan dan mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu
negara secara kompleks. Oleh karena itu, dalam membuat kebijakan luar negeri, pemerintah
perlu mempertimbangkan faktor-faktor domestik yang berpengaruh secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA