Anda di halaman 1dari 10

A.

PENGERTIAN POLITIK INTERNASIONAL


Politik internasional merupakan salah satu wujud dari interaksi dalam hubungan
internasional. Politik internasional membahas keadaan atau soal-soal politik di Masyarakat
internasional dalam arti yang lebih sempit, yaitu dengan berfokus pada diplomasi dan
hubungan antar negara dan kesatuan-kesatuan politik lainnya. Politik internasional seperti
halnya politik domestik terdiri dari elemen-elemen kerjasama dan konflik, permintaan dan
dukungan, gangguan dan pengaturan. Negara membuat pembedaan antara kawan dan lawan.
Politik internasional memandang tindakan suatu negara sebagai respon atas tindakan negara
lain. Dengan kata lain, politik internasional adalah proses interaksi antara dua negara atau
lebih.
Politik internasional juga suatu proses interaksi yang berlangsung dalam suatu wadah
atau lingkungan, atau suatu proses interaksi, interrelasi, dan interplay antar aktor dalam
lingkungannya. Faktor-faktor utama dalam lingkungan internasional dapat diklasifikasikan
dalam tiga hal, yaitu (1) lingkungan fisik, seperti lokasi geografi, sumber daya alam, dan
teknologi suatu bangsa; (2) penyebaran sosial dan perilaku, yang di dalamnya mengandung
pengertian sebagai hasil pemikiran manusia sehingga menghasilkan budaya politik serta
munculnya kelompok-kelompok elit tertentu; (3) timbulnya lembagalembaga politik dan
ekonomi serta organisasi-organisasi internasional dan perantaraperantara ekonomi serta
politik lainnya
Secara umum, objek yang menjadi kajian politik internasional juga merupakan kajian
politik luar negeri, dimana keduanya menitikberatkan pada penjelasan mengena ikepentingan,
tindakan serta unsur power Selain mencakup unsur power, kepentingan, dan tindakan, politik
internasional juga mencakup perhatian terhadap sistem internasional, deterrence, dan perilaku
para pembuat keputusan dalam situasi konflik
Kemudian, dalam interaksi antarnegara, interaksi dilakukan didasarkan pada kepentingan
nasional masing-masing negara, baik kepentingan yang inputnya berasal dari dalam ataupun dari luar
negara yang bersangkutan. Untuk memper-juangkan tujuan dan kepentingan nasional, negara tidak
dapat melepaskan diri dari kebijakannya baik yang ditujukan ke luar negara tersebut (politik luar
negeri) maupun ke dalam negara (politik dalam negeri). Kepentingan nasional adalah tujuan utama
dan merupakan awal sekaligus akhir perjuangan suatu bangsa. Kepentingan nasional dasar dibagi
empat jenis, yaitu: ideologi, ekonomi, keamanan, dan prestise.

B. BENTUK BENTUK INTERAKSI POLITIK INTERNASIONAL


Bentuk-bentuk interaksi dapat dibedakan berdasarkan banyaknya pihak yang melakukan interaksi,
intensitas interaksi, serta pola interaksi yang terbentuk. Secara umum bentuk reaksi dari suatu negara
terhadap negara lain dapat berupa akomodasi (accommodate}, mengabaikan (ignore), berpura-pura
seolah-olah informasi/pesan dari negara lain belum diterima (pretend), mengulur-ulur waktu
(procastinate), menawar (bargain), dan menolak (resist) aksi dari negara lain. Bentuk-bentuk interaksi
berdasarkan banyaknya pihak yang melakukan hubungan, antara lain dibedakan menjadi hubungan
bilateral, trilateral, regional, dan multilateral/ internasional. Adapun yang dimaksud dengan hubungan
bilateral adalah keadaan yang menggambarkan adanya hubungan yang saling mempengaruhi atau
terjadinya hubungan timbal balik antara dua pihak. Pola-pola yang terbentuk dari proses interaksi,
dilihat dari kecenderungan sikap dan tujuan pihak-pihak yang melakukan hubungan timbal balik
tersebut, dibedakan menjadi pola kerjasama, persaingan, dan konflik.
Rangkaian pola hubungan aksi-reaksi ini meliputi proses sebagai berikut. Rangsangan atau
kebijakan aktual dari negara yang memprakarsai. Persepsi dari rangsangan tersebut oleh pembuat
keputusan di negara penerima. Respon atau aksi balik dari negara penerima. Persepsi atau respon oleh
pembuat keputusan dari negara pemrakarsa. Formulasi dari pola aksi-reaksi ini memberi kesan bahwa
rangkaian aksi dan reaksi selalu tertutup atau berbentuk simetris. Misalnya negara A mengeluarkan
aksi terhadap negara B, maka aksi tersebut akan dipersepsikan oleh para pembuat keputusan di negara
B, dan selanjutnya berdasarkan hasil mempersepsikan tersebut, negara B akan memberikan respon
atau reaksi atas aksi dari negara A tadi. Kemudian reaksi negara B ini kembali direspon oleh negara A
berupa aksi susulan. Di dalam proses ini terdapat suatu hubungan timbal balik (resiprokal).

C. aspek aspek politik internasional


Aspek politik internasional mencakup berbagai dimensi yang memengaruhi hubungan
antarnegara di tingkat global. Beberapa aspek politik internasional yang penting termasuk:
1) Hubungan Diplomatik: Diplomasi adalah salah satu alat utama dalam politik
internasional. Negara-negara berinteraksi melalui perwakilan diplomatik untuk
membahas isu-isu bilateral, regional, dan global.
2) Kerjasama dan Konflik: Negara-negara bekerjasama dalam berbagai isu seperti
perdagangan, lingkungan, dan kesehatan global. Namun, konflik juga dapat muncul,
baik dalam bentuk konflik bersenjata maupun konflik politik.
3) Organisasi Internasional: Organisasi seperti PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa),
WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), dan NATO (Organisasi Pakta Atlantik Utara)
memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan internasional dan menangani
isu-isu bersama.
4) Hak Asasi Manusia: Isu hak asasi manusia menjadi perhatian dunia internasional.
Organisasi dan negara-negara sering kali bekerja sama untuk mempromosikan dan
melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia.
5) Keamanan Internasional: Upaya untuk menjaga perdamaian dan keamanan
internasional melibatkan banyak negara. Ini melibatkan pemeliharaan kekuatan
militer, perundingan perdamaian, dan operasi penjaga perdamaian.
6) Perdagangan Internasional: Hubungan ekonomi antarnegara melibatkan
perdagangan internasional, kebijakan perdagangan, dan organisasi perdagangan
global. Perjanjian perdagangan dan isu-isu terkait, seperti proteksionisme dan
liberalisasi perdagangan, juga memiliki dampak besar.
7) Isu Lingkungan Global: Perubahan iklim, keberlanjutan, dan polusi adalah isu-isu
lingkungan global yang memerlukan kerja sama internasional untuk
menanggulanginya. Perjanjian seperti Kesepakatan Paris tentang Perubahan Iklim
mencoba menciptakan kerangka kerja untuk menangani tantangan ini.
8) Teknologi dan Keamanan Siber: Perkembangan teknologi membawa tantangan baru
terkait keamanan siber dan privasi. Konflik siber dan perlindungan data menjadi isu-
isu kunci dalam politik internasional.
9) Intervensi Militer dan Kemanusiaan: Isu terkait intervensi militer untuk alasan
kemanusiaan dan perlindungan sipil menjadi kontroversial. Pemahaman tentang hak
untuk melindungi (responsibility to protect) dan dampaknya terhadap kedaulatan
nasional menjadi perdebatan dalam politik internasional.
10) Keuangan Global: Sistem keuangan global memiliki dampak besar pada stabilitas
ekonomi di berbagai negara. Isu seperti kebijakan moneter, utang global, dan krisis
keuangan internasional menjadi perhatian bersama.
Aspek-aspek ini saling terkait dan bersama-sama membentuk lanskap politik internasional
yang kompleks. Dinamika antarnegara ini terus berkembang seiring waktu dengan perubahan
politik, ekonomi, dan sosial di tingkat global.
D. PERAN ORGANISASI dalam politik internasional
Salah satu kajian utama dalam studi hubungan internasional adalah organisasi
internasional yang juga merupakan salah satu aktor dalam hubungan internasional. Menurut
Le Roy A. Bannet dalam bukunya “International Organization: Principles and Issue”,
organisasi internasional pada awalnya didirikan dengan tujuan untuk mempertahankan
peraturan-peraturan agar dapat berjalan tertib dalam rangka mencapai tujuan bersama dan
sebagai suatu wadah hubungan antar bangsa dan negara agar kepentingan masing-masing
negara terjamin dalam konteks hubungan internasional. Berdasarkan penjelasan tersebut
dapat dijelaskan bahwa organisasi internasional merupakan organisasi yang dibentuk sebagai
wadah kerjasama suatu negara untuk menjamin kepentingan negara-negara anggotanya.
Organisasi internasional dapat diartikan sebagai suatu Persekutuan ataupun
perhimpunan dari negara berdaulat di dunia yang dibentuk dengan maksud untuk
mewujudkan berbagai kepentingan yang telah ditetapkan. Organisasi internasional ini
menjadi sarana dalam meningkatkan hubungan internasional, dalam hal meningkatkan
kerjasama antarnegara dalamberbagai aspek sekaligus menjaga perdamaian dunia sehingga
hubungan internasional dapat berjalan dengan baik dan kondusif. Jika dilihat pada
kenyataannya, ada banyak organisasi internasional yang telah berhasil dalam menunjukkan
kemandiriannya sekaligus telah mampudalam memberikan corak serta warna baru dalam
lingkup internasional. Hal itu menjelaskan bahwa organisasi internasional sudah mengalami
perkembangan yang sangat pesat.
Secara lebih meluas, organisasi internasional sebenarnya tidak hanya mencakup organisasi
yang pembentukannya dilakukan oleh negara saja atau yang disebut dengan organisasi
internasional publik (public international organization), melainkan juga mencakup organisasi
yang pembentukannya dilakukan oleh badan-badan non-pemerintah atau disebut dengan
organisasi internasional privat (privat international organization). Organisasi internasional
yang publik anggotanya terdiri dari negara-negara yang kemudian disebut dengan organisasi
antarpemerintahan (inter-governmental organization). Sedangkan, organisasi internasional
privat tidak beranggotakan negara-negara yang kemudian disebut dengan organisasi non-
pemerintahan (non-governmental organization) Namun, secara umumnya, organisasi
internasional hanyalah meliputi organisasi publik saja (organisasi antarpemerintahan), hal ini
dikarenakan organisasi internasional secara umum lebih banyak melibatkan peranan
pemerintah dari setiap negara anggotanya sebagai pihak yang melaksanakan berbagai urusan
dunia.
Teori Peranan menegaskan bahwa perilaku politik adalah perilaku dalam menjalankan
peranan politik. Teori ini berasumsi bahwa sebagian besar perilaku adalah akibat dari tuntutan
atau harapan terhadap peran yang kebetulan dipegang oleh aktor politik. Seseorang yang
menduduki posisi tertentu diharapkan akan berperilaku tertentu pula. Harapan itulah yang
membentik peranan yang mana harapan tersebut tidak terbatas pada aksi (action) tetapi juga
termasuk motivasi (motivation), kepercayaan (beliefs), perasaan (feelings),sikap (attitudes),
dan nilainilai (values) (Perwita&Yani,2014:30). Kemudian peranan dapat diartikan sebagai
orientasi atau konsep dari bagian yang dimainkan oleh suatu pihak dalam porsi sosialnya.
Dengan peranan tersebut, para pelaku individu atau organisasi akan berperilaku sesuai
dengan harapan orang maupun lingkungannya. Dalam hal ini peranan menjalankan konsep
melayani untuk menghubungkan harapan-harapan yang terpola dari orang lain atau konsep
lingkungan dengan hubungan dan pola yang menyusun struktur sosial. Peran organisasi
internasional dalam hubungan internasional saat ini telah diakui karena keberhasilannya
dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi suatu negara. Bahkan saat ini
organisasi internasional dinilai dapat mempengaruhi tingkah laku negara secara tidak
langsung. Kehadiran organisasi internasional mencerminkan kebutuhan manusia untuk
bekerjasama, sekaligus sebagai sarana untuk menangani masalah-masalah yang timbul
melalui Kerjasama tersebut.

E. peran Indonesia dalam perdamaian dunia melalui Lembaga Lembaga


internasional
Tidak hanya lembaga yang membantu dalam perwujudan perdamaian dunia,
Indonesia juga memiliki peran dalam operasi pemeliharaan perdamaian yang merupakan
amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Disisi lain, konstelasi
perubahan dunia akan selalu berpengaruh terhadap kelangsungan bangsa negara
Indonesia. Dunia yang aman dan damai tentu saja menjadi harapan semua umat manusia
termasuk bangsa Indonesia.

1. Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB)

PBB merupakan organisasi internasional yang tujuannya untuk


mempertahankan perdamaian internasional serta meningkatkan kerjasama
internasional contohnya memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional
lembaga ekonomi dan perlindungan sosial. PBB didirikan pada tanggal 24 Januari
1945 tokohnya adalah presiden Amerika Serikat Wodrow Wilson. Indonesia sendiri
telah bergabung dalam PBB sejak tanggal 28 September 1950 dan tercatat sebagai
anggota yang ke-60. Kehadiran Indonesia dalam lingkup organisasi besar seperti PBB
ini juga berperan aktif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
keberlangsungan PBB, peranan Indonesia tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke
Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bantuan tersebut disampaikan pada
peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40.
2. Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober
2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di
Lebanon Selatan.
3. Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai.
4. Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir
segera mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Arab pada 18
November 1946. mereka menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan RI sebagai
negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah pengakuan De
Jure menurut hukum internasional.
5. Pada tahun 2013 lalu, Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB pada pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB
melalui pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan dari keseluruhan
192 negara anggota yang memiliki hak pilih.
6. Indonesia telah berpartisipasi dalam 4 operasi pemeliharaan perdamaian PBB
(UNPKO) sejak UNEF (Un Emergency Forces) di Sinai tahun 1957.
7. Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan
jumlah personil sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang
tersebar di 5 Negara.

2. ASEAN (Assosiation of South East Asian Nation)

ASEAN sendiri merupakan sebuah organisasi dari negara-negara di kawasan


Asia Tenggara, yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan
perdamaian di tingkat regionalnya. ASEAN didirikan di Bangkok pada tanggal 8
Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok dan saat itu juga Indonesia bergabung
dalam ASEAN. Ada pun, peranan Indonesia dalam ASEAN yang sangat besar
tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu pendiri ASEAN yang diwakili oleh Adam Malik
2. Sebagai Salah Satu Pemimpin ASEAN yang dipimpin oleh Presiden Soeharto
3. Sebagai Tuan Rumah KTT ASEAN
Indonesia telah mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan beberapa kali
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Adapun KTT ASEAN yang pernah
diselenggarakan di Indonesia antara lain adalah :
a. KTT ASEAN Ke-1 yang dilaksanakan pada 23 hingga 24 Februari 1976 di Bali.
Dalam KTT tersebut terdapat kesepakatan tentang pembentukan sekretariat
ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral (Sekjen)
pertamanya adalah putra Indonesia yang bernama H.R. Dharsono
b. KTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Oktober 2003 di Bali.
Dalam KTT tersebut, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean
(Asean Community) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, serta
keamanan.
c. KTT ASEAN ke-18 yang dilaksakan pada tanggal 4 hingga 8 Mei 2011 di
Jakarta
d. KTT ASEAN ke-19 yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 Nopember
2011 di Bali. Dalam Konferensi tersebut didapat kesepakatan tentang Kawasan
bebas senjata nuklir di Asia tenggara atau yang dikenal dengan Southeast Asia
Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ)
4. Mampu menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara
a. Pada tahun 1987, Indonesia menjadi penengah saat terjadinya konflik antara
Kamboja dan Vietnam yang pada akhirnya pada tahun 1991 dalam Konferensi
Paris, kedua negara tersebut menyepakati adanya perjanjian damai.
b. Indonesia menjadi penengah antara Moro National Front Liberation (MNFL)
dengan pemerintah Filiphina, yang pada akhirnya kedua belah pihak tersebut
sepakat untuk melakukan perjanjian damai yang dilakukan pada pertemuan di
Indonesia.
c. Indonesia berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencari
penyelesaian dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa
penyelesaian Indocina secara keseluruhan dan Vietnam khususnya sangat
penting dalam menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal
15-17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas
penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha
menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk mengurangi ketegangan-ketegangan
dan konflik-konflik bersenjata di Asia Tenggara.
d. Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yang
nantinya akan digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia
mendapatkan keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia.
e. Mengikuti kerja sama regional seperti ini maka akan lebih dihormati negara
lain, seperti hanya kerja sama regional yang di Eropa ataupun Timur Tengah,
lebih-lebih kalau ASEAN kuar dimata Internasional (sayangnya di Internasional
ASEAN kurang dipandang).
f. AL-TNI sering melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga akan
membuktikan pada dunia bahwa militer Indonesia masih kuat, dan Indonesia
pun melakukan perjanjian Ekstradisi disemua negara ASEAN, walaupun agak
lama untuk mendekati Singapura.
g. Pada tahun 2004 Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama
memimpin, Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Diantara
pertemuan itu adalah pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (Asean Ministerial
Meeting), Forum Kawasan ASEAN (Asean Regional Forum), Pertemuan
Kementrian Kawasan mengenai penanggulangan terorisme, dan beberapa
pertemuan lainnya.
3. Gerakan Non Blok (GNB)
GNB adalah suatu organisasi yang bertujuan untuk menjamin "kemerdekaan,
kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara non blok" dalam
perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme,
apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi,
interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik yang tercantum
dalam Deklarasi Havana tahun 1979. GNB didirikan pada tanggal 1 September 1961
dan Indonesia bergabung pada saat itu juga. Ada pun peranan Indonesia yaitu :
1. Sebagai pemprakarsa lahirnya GNB
2. Presiden Soekarno sebagai duta untuk menyampaikan keputusan KTT non blok
kepada Presiden Amerika serikat John F. Kennedi.
3. Indonesia menjadi penyelenggara sekaligus ketua Gerakan Non Blok dalam KTT
GNB di Jakarta pada Bulan September 1992.
4. Presiden Soeharto merintis dibukanya kembali Dialog Untara Selatan yang telah
lama mengalami pemutusan, yakni dalam KTT G-7 di Tokyo Jepang tahun 1993.
5. Indonesia selalu mengusulkan dalam KTT kemajuan Ekonomi, penghapusan
penjajahan, dan kemurnian GNB tetap dipertahankan.
6. Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan
bekas Yugoslavia pada tahun 1991.
7. Indonesia juga turut memecahkan masalah-masalah dunia berdasarkan perdamaian
dunia, memperjuangkan HAM, dan tata ekonomi dunia yang berdasarkan pada asas
keadilan. Indonesia memandang GNB sebagai wadah yang tepat bagi negara-
negara berkembang untuk memperjuangkan cita-citanya. Sikap ini secara
konsekuen diaktualisasikan Indonesia dalam kiprahnya di GNB

4. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)

APEC merupakan forum kerja sama bidang ekonomi antarnegara-negara di


Kawasan Asia dan Pasifik. APEC dibentuk di Canberra, Australia pada 6 November
1989 dan Indonesia bergabung saat itu juga. Peran Indonesia ini dilandasi oleh politik
luar negeri bebas aktif yang sejiwa dengan Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila :
1. Kontribusi utama Indonesia pada awal pembentukan APEC adalah merumuskan
Bogor Declaration pada saat Keketuaan APEC Indonesia tahun 1994, termasuk di
dalamnya adalah Bogor Goals yang menjadi fokus utama APEC untuk membentuk
suatu kawasan Asia Pasifik yang lebih bebas dan terbuka bagi perdagangan dan
investasi.
2. Ikut mewujudkan ketertiban dunia melalui forum konsultasi APEC yang jujur, adil,
dan bebas.
3. Saling membantu tanpa membedakan tingkat kemajuan bangsa.
4. Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan APEC yang ke-21 tepatnya di Nusa
Dua, Bali pada tahun 1-8 Oktober 2013
5. Konferensi Asia-Afrika (KAA)
KAA adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika yang
kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. Didirikan pada tanggal 18 April
1955 yaitu pertemuan yang pertama, yang Indonesia langsung bergabung pada tanggal
tersebut. Tujuannya mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-
Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet,
atau negara imperalis lainya.
1. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi
Pancanegara II yang berlangsung tanggal 28-29 Desember 1954 di Bogor (Jawa
Barat). Konferensi ini sebagai pendahuluan dari KAA.
2. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan KAA yang
berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung (Jawa
Barat). Dalam konferensi ini beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan
penting, diantaranya adalah :
Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjoyo
Sekretaris Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani
Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin
Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roseno

3. Dalam KAA Indonesia termasuk salah satu penggagas pertemuan tersebut bersama
Mesir dan India sehingga diadakan untuk yang pertama kalinya di Bandung tahun
1955.
6. Organisasi Konferensi Islam (OKI)
OKI merupakan organisasi negara-negara Islam dan negara-negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam yang dibentuk sebagai reaksi terhadap
pembakaran mesjid Al Aqsa oleh Israel. OKI didirikan pada tanggal 25 September
1969 di Rabat, Maroko, Indonesia bergabung dengan OKI pada tanggal itu juga.
Peran Indonesia bagi OKI yaitu :
1. Pada tahun 1993 Indonesia menerima mandat sebagai ketua Committee of Six,
yang bertugas memfasilitasi perundingan damai antara Moro National Liberation
Front (MNLF) dengan pemerintah Filipina. Kemudian pada tahun 1996, Indonesia
menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Menteri (KTM-OKI) ke-24 di Jakarta.
2. Indonesia juga memberikan kontribusi untuk mereformasi OKI sebagai wadah
untuk menjawab tantangan umat Islam memasuki abad ke-21. Pada
penyelenggaraan KTT OKI ke-14 di Dakar Senegal, Indonesia mendukung
pelaksanaan OIC's Ten-Year Plan of Action. Dengan diadopsinya piagam ini,
Indonesia memiliki ruang untuk lebih berperan dalam memastikan implementasi
reformasi OKI tersebut. Indonesia berkomitmen dalam menjamin kebebasan,
toleransi dan harmonisasi serta memberikan bukti nyata akan keselarasan Islam,
demokrasi dan modernitas.
Bagi Indonesia, OKI merupakan wahana untuk menunjukkan citra Islam yang santun dan
moderat. Sebagaimana yang ditunjukkan Indonesia pada dunia internasional dalam
pelaksanaan reformasi 1998 serta kemampuan Indonesia melewati transisi menuju negara
yang demokratis melalui penyelenggarakan pemilihan umum legislatif ataupun pemilihan
presiden secara langsung yang berjalan dengan relatif baik. Pengalaman Indonesia tersebut
dapat dijadikan rujukan bagi negara-negara anggota OKI lainnya, khususnya negara-negara
di Timur Tengah dan Afrika Utara yang sedang mengalami proses demokratisasi

Anda mungkin juga menyukai