3. Dalam KAA Indonesia termasuk salah satu penggagas pertemuan tersebut bersama
Mesir dan India sehingga diadakan untuk yang pertama kalinya di Bandung tahun
1955.
6. Organisasi Konferensi Islam (OKI)
OKI merupakan organisasi negara-negara Islam dan negara-negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam yang dibentuk sebagai reaksi terhadap
pembakaran mesjid Al Aqsa oleh Israel. OKI didirikan pada tanggal 25 September
1969 di Rabat, Maroko, Indonesia bergabung dengan OKI pada tanggal itu juga.
Peran Indonesia bagi OKI yaitu :
1. Pada tahun 1993 Indonesia menerima mandat sebagai ketua Committee of Six,
yang bertugas memfasilitasi perundingan damai antara Moro National Liberation
Front (MNLF) dengan pemerintah Filipina. Kemudian pada tahun 1996, Indonesia
menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Menteri (KTM-OKI) ke-24 di Jakarta.
2. Indonesia juga memberikan kontribusi untuk mereformasi OKI sebagai wadah
untuk menjawab tantangan umat Islam memasuki abad ke-21. Pada
penyelenggaraan KTT OKI ke-14 di Dakar Senegal, Indonesia mendukung
pelaksanaan OIC's Ten-Year Plan of Action. Dengan diadopsinya piagam ini,
Indonesia memiliki ruang untuk lebih berperan dalam memastikan implementasi
reformasi OKI tersebut. Indonesia berkomitmen dalam menjamin kebebasan,
toleransi dan harmonisasi serta memberikan bukti nyata akan keselarasan Islam,
demokrasi dan modernitas.
Bagi Indonesia, OKI merupakan wahana untuk menunjukkan citra Islam yang santun dan
moderat. Sebagaimana yang ditunjukkan Indonesia pada dunia internasional dalam
pelaksanaan reformasi 1998 serta kemampuan Indonesia melewati transisi menuju negara
yang demokratis melalui penyelenggarakan pemilihan umum legislatif ataupun pemilihan
presiden secara langsung yang berjalan dengan relatif baik. Pengalaman Indonesia tersebut
dapat dijadikan rujukan bagi negara-negara anggota OKI lainnya, khususnya negara-negara
di Timur Tengah dan Afrika Utara yang sedang mengalami proses demokratisasi