Anda di halaman 1dari 18

Definisi Studi Hubungan Internasional (SHI)

 SHI berkaitan dengan politik, sosial, ekonomi dan interaksi lainnya


diantara aktor-aktor negara dan aktor-aktor non-negara. Hubungan
Internasional juga mengkaji tentang politik internasional (Viotti & Kauppi,
1993).
SHI adalah ilmu yang membahas tentang hubungan-hubungan antar
aktor, baik itu negara, non negara (seperti organisasi internasional dan
perusahaan multinasional) bahkan individu di dalam sistem
internasional. SHI dalam hal ini, melihat pada segala jenis hubungan
“harmoni ataupun konflik, damai ataupun perang, sipil ataupun militer,
politis maupun ekonomis” (J.C. Johari, 1985. International Relations and
Politics (Theoretical Perspectives)
The study of relationships and interactions between countries, including
the activities and policies of national governments, international
organizations (IGOs), nongovernmental organizations (NGOs), and
multinational corporations (MNCs) (Robert Jackson & Georg Sørensen.
2013. Introduction to International Relations Theories and Approaches),
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
Saat ini SHI telah berkembang cukup pesat sejak SHI menjadi kajian
akademik formal pada tahun 1919 di Universitas Wales di Aberystwyth
Inggris (sekarang menjadi Universitas Aberystwyth). David Davies
memberikan bantuan £ 20.000 kepada Universitas ini untuk
membentuk lembaga The Woodrow Wilson Chair yang ditujukan untuk
mempelajari tentang alasan-alasan manusia untuk berkonflik,
berperang dan tentang kerugian yang diakibatkan oleh perang.
Dalam usianya yang mencapai lebih dari satu abad, SHI telah banyak
mengalami perkembangan baik secara epistemologis, ontologis dan
metodologis.
• Secara epistemologis dan metodologis misalnya, perdebatan antar
paradigma di dalam SHI telah menyumbangkan berbagai macam
pendekatan teoritis dalam memahami isu-isu hubungan internasional.
• Lalu secara ontologis, SHI telah menjadi kajian dengan objek kajian
yang luas dan tidak lagi berpatokan pada superioritas negara sebagai
aktor penting dalam hubungan internasional.
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
Perlu diketahui bahwa SHI adalah sebuah disiplin ilmu yang
terbentuk dari gabungan dari beberapa disiplin ilmu
sebelumnya. Beberapa disiplin ilmu tersebut antara lain adalah:
1. Hukum internasional. Studi ini menekankan pada aturan-
aturan yang dibuat untuk mengatur hubungan antar negara-
negara yang ada di dunia. Pemikiran-pemikiran yang
dihasilkan para ahli hukum seperti Hugo Grotius sangat
berpengaruh di sini.
2. Sejarah diplomasi. Diplomasi adalah bagian dari instrumen
kebijakan luar negeri sebuah negara. Ilmu diplomasi sendiri
memiliki sejarah yang sangat panjang dan hasil karya
Thucydides dari Yunani dan Niccolo Machiavelli dari Italia
dipandang sebagai bagian penting dari perkembangan
diplomasi sebagai sebuah ilmu.
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
3. Ilmu kemiliteran (the art of war). Ilmu kemiliteran bahkan lebih
tua keberadaannya dari pada hukum internasional dan
diplomasi. Ilmu kemiliteran berbicara mengenai: sejarah militer,
strategi dan taktik, organisasi militer, teknologi militer dan
disiplin dan moral. Kontributor ilmu kemiliteran mulai dari Sun
Tzu di Cina hingga Carl von Clausewitz@ dari Prussia memiliki
pengaruh yang besar terhadap pemimpin negara maupun
pimpinan militer dari berbagai negara.
4. Organisasi internasional (OI). Studi mengenai organisasi
internasional adalah termasuk kajian yang baru. OI mulai
berkembang pasca Perang Dunia I seiring dengan semakin
banyaknya kerjasama antar negara yang diwujudkan melalui
pembentukan organisasi internasional.

.
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
5. Perdagangan internasional. Kajian tentang ilmu ini
berkembang pada abad ke 17 ketika aktivitas
perdagangan internasional semakin meningkat.
6. Pemerintahan jajahan (colonial government). Bahasan-
bahasan mengenai pemerintahan jajahan telah dimulai
sejak masa Yunani dan Romawi kuno.
7. Pelaksanaan hubungan luar negeri (conduct of foreign
relations). Membahas tentang pengambilan kebijakan
luar negeri sebuah negara. (Yessi, Perkembangan SHI,
2012)
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
8. Politik luar negeri & Politik internasional
Politik Luar Negeri dan Politik Internasional tercakup ke dalam
disiplin Hubungan Internasional. Hubungan Internasional sendiri
masuk ke dalam materi disiplin Ilmu Politik secara keseluruhan.

Carlton Clymer Rodee et al. mendefinisikan Politik Luar Negeri


sebagai:
 “Pola perilaku yang diwujudkan oleh suatu negara sewaktu
memperjuangkan kepentingannya dalam hubungannya
dengan negara lain … [yaitu] bagaimana cara menentukan
tujuan, menyusun prioritas, menggerakkan mesin
pengambilan keputusan pemerintah, dan mengelola sumber
daya manusia dan alam untuk bersaing dengan negara lain
di dalam lapangan internasional.”
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
Politik luar negeri adalah seperangkat maksud, tatacara, dan
tujuan, yang diformulasikan oleh orang-orang dalam posisi
resmi atau otoritatif, yang ditujukan terhadap sejumlah aktor
ataupun kondisi di lingkungan luar wilayah kekuasaan suatu
negara, yang bertujuan mempengaruhi target tertentu dengan
cara yang diinginkan oleh para pembuat keputusan.
Berbeda dengan disiplin Hubungan Internasional yang
memasukkan baik aktor negara maupun non-negara ke dalam
kajian, Politik Luar Negeri hanya mengkaji aktor negara.
Dalam Politik Luar Negeri, negara dipandang tengah
memperjuangkan kepentingan di dalam hubungannya dengan
negara (atau beberapa negara) lain. Secara otomatis, jika
suatu hubungan dilakukan suatu negara terhadap negara lain,
maka ia pasti melewati batas yuridiksi wilayah masing-masing
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
 Dalam aktivitas Politik Luar Negeri, suatu negara
memiliki tujuan, cara mencapai tujuan, cara
mengelola sumber daya alam agar ia dapat bersaing
dengan aktor-aktor (negara) lain.

Catatan:
Politik Luar Negeri hanya menganalisa apa-apa yang
ditetapkan suatu negara terhadap lingkungan ‘luarnya.’
Ia tidak ingin masuk lebih dalam lagi guna membahas
apa saja reaksi lingkungan (atau negara) ‘luar’ terhadap
suatu negara yang memberlakukan Politik Luar Negeri.
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
Politik internasional merupakan cabang ilmu politik yang membahas
tentang dimensi kekuatan (power) dan keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan (political equilibrium) dalam interaksi negara-
negara di dunia
KJ. Holsti mendefinisikan Politik Internasional sebagai:
“ […] interaksi antara dua negara atau lebih … [yang terdiri dari] pola
tindakan suatu negara dan reaksi atau tanggapan negara lain
terhadap tindakan tersebut […]”
Politik Internasional secara spesifik membahas bagaimana sebuah
negara menanggapi serangkaian tindakan, yang diambil
berdasarkan analisis kondisi internasional. (aksi-reaksi tindakan
antarnegara).
Politik Internasional menitikberatkan pada dinamika ‘tanggap-
menanggapi’ antara dua atau lebih negara. Tentu saja, di dalam
Politik Internasional juga dibahas masalah Politik Luar Negeri, tetapi
sejauh Politik Luar Negeri tersebut berakibat pada kondisi aksi-
reaksi antarnegara
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
Globalisasi,Globalisme,Regionalisme dan SHI
 Berangkat dari kata global yang berarti: menyeluruh, dimana dunia ini
tidak lagi dibatasi oleh negara, wilayah, ras, warna kulit dan
sebagainya.
Globalisasi
John huckle: “suatu proses hal mana kejadian, keputusan atau kegiatan
disalah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan
bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh.
 Globalisasi mengandung unsur proses atau kegiatan yang berpengaruh
terhadap seluruh dunia, melibatkan banyak orang yang heterogen, tapi
memiliki kebutuhan yang sama
 globalisasi ditandai dengan adanya persaingan yang semakin tajam,
padatnya informasi, kuatnya komunikasi, dan keterbukaan yang
semakin marak.
 Globalisasi juga selalu ditandai dengan hadirnya integrasi dibidang
ekonomi dan munculnya saling ketergantungan
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)

Globalisasi ekonomi

 Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses


kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-
negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan
penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap
arus modal, barang dan jasa.
 Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu
negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara
ekonomi nasional dengan perekonomian internasional
akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu
pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam
negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya
juga membuka peluang masuknya produk-produk global
ke dalam pasar domestik
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
Globalisme

Kennedy dan Cohen:


Globalisme merupakan paham atau isme mengenai
kesadaran dan pemahaman yang baru bahwa dunia adalah
satu,

Craig A. Lockard
Globalisme adalah visi negara atau dunia yang tanpa
batas. Globalisasi adalah suatu proses yang mengacu
pada meningkatnya hubungan antarbangsa dan masyarakat
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer dan bentuk-bentuk interaksi lainnya
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
Regionalisme (1)

Graham Evans dan Jeffrey Newnham (1992):


Regionalisme adalah seperangkat sikap, kesetiaan dan ide-ide
yang menyatukan pikiran individu dan kolektif dari masyarakat
atas apa yang mereka persepsikan sebagai wilayahnya.

 Regionalisme terbagi dua:


• Regionalisme dalam negara
 sebagai manifestasi dari rasa nasionalisme etnis,
 sebagai refleksi keinginan organisasi untuk meningkatkan
efisiensi dan membuat administrasi lebih bertanggung
jawab pada rakyat,
 merupakan seperangkat ide dan aspirasi yang bisa
memperlihatkan banyak sedikitnya konflik antara konsep
wilayah dengan konsep pusat.
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)

Regionalisme (2)

• Regionalisme antar negara

 berkorelasi positif dengan ide-ide kewilayahan;


 dalam hubungannya dengan politik luar negeri, ada
kesepakatan dari negara-negara dalam kawasan tsb.
untuk memandang lingkungan eksternal dalam lensa
regional/wilayah;
 permasalahan yang dipersepsikan sebagai “wilayah
mereka” diselesaikan dalam batasan solusi regional.
Oleh karena itu, kesepakatan regional seperti alliance,
entente, common market, atau free trade area menjadi
respons institusional secara umum.
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)

Regionalisme (2)

 Essentially, a region is a spatial concept. It is defined by


a combination of geographical proximity, density of
interactions, shared institutional frameworks, and
common cultural identities. Regions can be identified
empirically by relying on data on mutual interactions
such as trade flows, similarities of actor attributes, and
shared values and experiences.
 But one should also bear in mind that regions are
dynamic entities.
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)

Regionalisme (2)

 The term ‘regionalism’ captures these dynamic aspects


of regional cooperation defined as the growth of social
and economic interaction and of regional identity and
consciousness. Regionalism results from the increasing
flow of goods, people, and ideas within a spatial entity
which thus becomes more integrated and cohesive.
Regionalism can develop ‘from below’ (i.e. from the
decisions by companies to invest and by people
integration.
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)
Ekonomi politik internasional

Menurut Mohtar Mas’oed


Studi ekonomi politik internasional adalah studi tentang
hubungan antara politik domestik di berbagai negara
dengan ekonomi internasional; atau sebaliknya.
Jadi, EPI adalah studi tentang dampak kekuatan pasar
yang beroperasi pada ekonomi internasional terhadap
politik domestik negara-negara tertentu dengan kajian
yang terkait dengan persoalan ekonomi seperti inflasi,
defisit neraca perdagangan atau pembayaran,
penanaman modal asing, efisiensi produksi, dsb.
Perkembangan Studi Hubungan Internasional (SHI)

Selesai

Anda mungkin juga menyukai