Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

HUBUNGAN INTERNASIONAL SEBAGAI ILMU

NAMA : LU’LU’ MAMLUATUL HIKMAH LADIENDA

NIM : 10020222047

KELAS : HUB. INTERNASIONAL / B

Istilah teori berasal dari Bahasa Yunani yang artinya adalah “melihat” atau
“memperhatikan”. Jadi secara sederhana dapat dikatakan bahwa teori ialah suatu pandangan atau
persepsi mengenai apa yang terjadi. Teori dikatakan semakin tinggi tingkatannya Ketika semakin
tinggi tingkat abstraksinya, sementara tingkat kepraktisannya semakin sedikit. Teori tidak hanya
sekedar sekumpulan hukum tetapi lebih merupakan penrnyataan pernyataan yang menjelaskan
hukum.

Dalam kamus Bahasa Indonesia ilmu di definisikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut meode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan. Ilmu merupakan seluruh usaha untuk
menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan.
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu
diperoleh dari keterbatasannya.

Teori Hubungan Internasional bermula pada masa pra-modern. Teori ini berkembang
pesat di eropa pasca Perjanjian Westphalia 1648 yang memutuskan untuk memisahkan gereja
dari politik dan memberikan hak bagi negara negara untuk menjalankan kedaulatan pada batas
territorial tertentu. Lalu ilmu Hubungan Internasional dikenal menjadi satu disiplin ilmu setelah
Perang Dunia I. Kemudian ilmu ini terus berkembang hingga memasuki era Perang Dunia II.
Menurut Jurnal Teori Hubungan Internasional Sebuah Pendekatan Paradigmatik oleh M.
Saeri ‘Ilmu hubungan internasional adalah satu disiplin ilmu yang relatif masih baru”. Hal ini
dikarenakan Pertumbuhannya sebagai disiplin ilmu tersendiri dimulai sejak akhir Perang Dunia I
(PD I), dan selanjutnya perkembangannya sangat pesat sejak akhir Perang Dunia II (PD II)
dengan munculnya kekuatan-kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam
pertarungan politik dunia. Disebutkan juga Ilmu Hubungan Internasional lahir dan berkembang
sebagai bentuk tanggapan langsung terhadap peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi di dunia dan
mendefinisikan tujuannya untuk mencegah pengulangan peristiwa yang telah terjadi.

Studi Hubungan Internasional memiliki tujuan utama yaitu mempelajari perilaku


internasional dari sejumlah aktor, baik aktor negara maupun non-negara, didalam arena transaksi
hubungan internasional. Perilaku tersebut dapat berwujud perang, konflik, Kerjasama,
pembentukan aliansi, interaksi dalam organisasi internasional dan lainnya. Aktor yang
berpengaruh dan mendapat perhatian analis dan pemelajar HI ialah aktor negara. Dengan ruang
lingkupnya yang begiatu luas menyebabkan studi hubungan internasional memuat banyak aspek
dan kajian studi dengan banyak faktor X yang terlibat.

Ada realita yang dihadapi dalam memahami Hubungan Internasional,. Pertama,


masyarakat internasional berbeda dengan masyarakat nasional. Masyarakat internasional terdiri
dari aktor-aktor yang memiliki kedaulatan sendiri yang artinya mereka tidak tunduk pada satu
kekuatan politik dan hukum yang terpusat. Berbeda dengan masyarakat nasional dimana terdapat
hukum dan norma politik yang berdaulat pada tiap negaranya. Kedua, ilmu Hubungan
Internasional pendekatan dan metode tersendiri yang berbeda dengan pendekatan kajian politik
pada umumnya. Kedua realita ini bertentangan dengan kenyataan lainnya yaitu peperangan antar
Bangsa Eropa disatu sisi dan keinginan orang untuk hidup damai telah mendorong para ilmuwan
untuk mengajukan teoritik di bidang hubungan internasional.

Karena itu para peneliti Hubungan Internasional harus bijak dalam memilih teori yang
akan dipakai dalam menjelaskan fakta-fakta yang menjadi obyek penelitiannya. Pemilihan teori
hendaknya ditentukan oleh relevansi dengan fakta yang diteliti. Dalam konteks ini, maka kita
dapat mengidentifikasi kegunaan teori dalam studi Hubungan Internasional sekurang-kurangnya
menyangkut tiga hal yaitu : mendeskripsikan (to describe), memberikan penjelasan (to explain),
melakukan prediksi (to predict). Dengan demikian, bagi tradisi keilmuan Amerika Serikat masa
depan studi Hubungan Internasional ditentukan antara lain oleh daya prediksi teori-teorinya.

Dari semua penjelasan teori tentang Hubungan Internasional ( HI ) perkembangan HI


selalu dikelilingi oleh fenomena kompleks dan aktor dengan latar belakang beragam

• Dimasa dulu, interaksi yang terjadi menciptakan sudut pandang politik struktural
dengan pendekatan yang berbeda beda. Sudut pandang politik yang sama dapat melahirkan
kondisi yang sangat kontras karena faktor faktor tertentu.

• Dimasa ini, berbagai pengembangan teori dan keilmuan terus dilakukan. Hal ini
sering ditemui pada implementasi resolusi politik pada fenomena-fenomena yang berorientasi
sejalan. Dengan segala variable yang berubah, hal ini memberikan analisis dan variable baru
untuk diteliti lebih dalam oleh para ahli.

• Dimasa depan, dengan pengembangan HI yang jauh lebih dalam, akan lebih
banyak aktor yang terlibat dalam interaksi antar masyarakat internasional maupun nasional.
Pendekatan dalam menghadapi situasi tertentu akan lebih beragam dengan pandangan, teori, dan
ilmu yang telah mencapai spektrum lebih dalam.

Hubungan internasional mempunyai tujuan sebagai disiplin ilmu yaitu “membuat perbedaan
pada dunia” untuk mencapai tujuan ini antara teori dan dunia harus disatukan. Menggunakan apa
yang terjadi di dunia sebagai bahan mentah dan menggunakan teori yang dibuat untuk
merumuskan ilmu yang nantinya membantu kita mengerti dan memiliki potensi untuk merubah
bermacam-macam oraktik yang ada dalam hubungn internasional.

Saya setuju denga isi jurnal yang menyatakan bahwa ruang lingkup teori studi hubungan
internasioanl sangat luas dan bervariasi. Seperti teori realisme dan liberalisme yang menjelasskan
pola pola yang luas negara perilaku.
DAFTAR PUSTAKA
Dari Buku :
Dugis, Vinsensio. Desember 2016. Teori Hubungan Internasional (Perspektif-perspektif
klasik). Surabaya.
Hadiwinata, Bob Sugeng, Agustus 2017. Studi dan teori Hubungan Internasional (Arus
utama, Alternatif, dan Relflektivis). Jakarta.

Dari jurnal :
Saeri, M. Februari 2016. Teori Hubungan Internasional Sebuah Pendekatan
Paradigmatik. Jurnal transnasional, Vol. 3, No 2.

Anda mungkin juga menyukai