Penelitian Hubungan
Internasional:
Pengantar Penulisan
Skripsi
Andi Purwono
Banyak mahasiswa menjumpai kesulitan dan merasa berat ketika hendak menyusun skripsi.
Padahal, kalau kita mencermati dari sisi bobot SKS, skripsi di perguruan tinggi biasanya hanya
berbobot 6 (enam) SKS. Sementara itu, setiap semester, mahasiswa terbiasa menempuh 20- 24 (dua
puluh sampai dua puluh empat) SKS. Dengan logika ini, maka seharusnya skripsi bisa diselesaikan
dengan lebih cepat dan tidak dijadikan sebagai beban.
Kesulitan dan rasa berat di dalam menyusun skripsi itu sendiri bersumber dari berbagai
sebab, mulai dari ketakutan secara psikologis hingga ketidaktahuan dan kurang mahir/ terampil
dalam menyusun skripsi. Didasari pengalaman sepuluh tahun dalam membimbing mahasiswa
program studi hubungan internasional ketika menyusun skripsi, penulis mencoba menuliskan
beberapa resep dan kiat yang dituangkan dalam buku “Panduan Menyusun Skripsi Hubungan
Internasional” ini.
Penulis berharap, panduan ringkas ini bisa membantu mahasiswa di dalam menyelesaikan
skripsi sehingga bisa menuntaskan studi tepat waktu sesuai yang direncanakan. Penulis menyadari
bahwa di dalam buku ini masih dijumpai kekurangan. Oleh karenanya, masukan dan kritik yang
membangun akan sangat dinantikan.
Halaman Judul
Kata Pengantar
BAB I
1
Conway Henderson, International Relations: Conflict and Cooperation in the Turn
of 21st Century (London: MacMillan, 2001)
2
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_internasional"
2
3
Couloumbis, T. A, dan Wolfe, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional: Keadilan
dan Power (Bandung: CV Abardin, 1990)
3
4
Michael Nicholson, International Relations: A Concise Introduction (Lomdon:
MACMILLAN, 1998), h. 97.
5
Dikutip dari Soelistyati Ismail Gani, Pengantar Ilmu Politik (Jakarta: Ghalia, 1987)
h. 28-29 mengutip Contemporary Political Science: A Survey of Methods Research
and Teaching (Paris: Unesco, 1950).
4
6
Suwardi Wiriatmadja, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional (Bandung: Tinta
Mas, 1967) mengutip pendapat Norman D. Palmer dan Howard C. Perkins,
International Relations (1957).
7
Ibid
8
8
Ibid
9
Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi (Jakarta:
LP3ES, 1990), h. 28.
9
10
Ibid, h. 28-33.
10
BAB II
SKRIPSI, PROPOSAL
DAN RENCANA PENELITIAN
HUBUNGAN INTERNASIONAL
A. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk
mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil
peneli tian sarjana strata satu (S-1) yang membahas suatu
permasalahan/ fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.11 Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah
yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan
akademis.12 Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan
menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya.
Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu
memadukan pengetahuan dan ketrampilannya dalam memahami,
menganalisis, menggambarkan dan menjelaskan masalah yang
berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.
Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status
sarjana (S-1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi
11
http://id.wikipedia.org/wiki/Skripsi
12
Kamus Besar Bahasa Indonesia
12
B. Karakteristik Skripsi
Skripsi memiliki krakteristik khusus jika dibandingkan dengan
karya tulis lainnya. Pertama, skripsi merupakan karya ilmiah sehingga
harus dihasilkan melalui metode ilmiah. Kedua, skripsi merupakan
laporan tertulis dari hasil penelitian pada salah satu aspek kehidupan
masyarakat atau organisasi (untuk ilmu sosial). Hasil penelitian ini
dikaji dengan merujuk pada suatu fenomena, teori atau hasil-hasil
penelitian yang relevan yang pernah dilaksanakan sebelumnya. Dari
paparan tersebut, maka kita bisa menemukan poin penting bahwa
skripsi hakikatnya adalah laporan hasil penelitian, sehingga dalam
penyusunannya membutuhkan perencanaan penelitian.
Sebagai produk penelitian mahasiswa starta satu, skripsi
memiliki perbedaan jika kita bandingkan dengan tesis untuk
mahasiswa S-2 dan disertasi untuk mahasiswa S-3. Pada disertasi,
mahasiswa S-3 biasanya diharuskan untuk menemukan atau
membuat (theory building) dan menjelaskan teori baru. Sedangkan
pada kasus tesis, mahasiswa diupayakan untuk bisa menemukan teori
baru atau memverifikasi teori (teory testing) yang sudah ada dan
menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk
mahasiswa strata satu, skripsi bisa diibaratkan dengan “belajar
meneliti”. Oleh karenanya, meski skripsi perlu disiapkan secara serius
akan tetapi tidak perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang
maha berat.
14
C. Pengertian Proposal
Proposal berasal dari kata berbahasa Inggris “proposal”yang
bermakna usulan atau tawaran. Ada juga bentuk to invinitive “to
propose” yang berarti mengusulkan.13 Dengan demikian, membuat
proposal bisa dimaknai dengan membuat suatu usulan atau tawaran
agar diterima uleh pihak yang berwenang menerima usulan. Dalam
konteks buku ini, maka proposal adalah usulan/ rencana penelitian itu
sendiri.
D. Pengertian Penelitian
Penelitian bisa didefinisikan sebagai proses mencari atau
memecahkan sesuatu secara sistematis dalam waktu yang lama
dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan- aturan yang
berlaku. Definisi tersebut memberi kita 4 (empat) kata kunci penting
yaitu pertama, proses atau bisa disebut kerja mencari atau
memecahkan masalah. Dasar dari kegiatan penelitian adalah masalah
yang akan dipecahkan. Artinya, ketika tidak ada masalah yang harus
dipecahkan, maka bisa dikatakan tidak diperlukan penelitian.
Kata kunci penting kedua adalah sistematis yang
mengandung pengertian bahwa penelitian itu adalah kerja yang
teratur, yang memiliki pedoman, aturan dan kaidah. Penelitian tidak
bisa dilakukan dengan kegiatan yang serampangan karena akan
berakibat pada tidak tercapainya tujuan untuk memecahkan
13
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. 1996), h.4 56.
15
masalah. Ini juga berkaitan dengan kata kunci ketiga yaitu dengan
metode ilmiah. Sistematika yang berlaku dalam masyarakat ilmiah
adalah metode ilmiah. Kata kunci keempat adalah menggunakan
aturan- aturan yang berlaku.
Empat kata kunci tersebut mengharuskan adanya kesiapan
sebelum terjun melaksanakan penelitian. Kesiapan itu diperoleh
melalui sebuah perencanaan. Di sisi ini lah perencanaan penelitian
menjadi penting.
BAB III
14
http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Tips-Membuat-Judul-dan-Abstrak-
Skripsi.html
20
15
http://fisip.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/PANDUAN-Skripsi-
HI.pdf
21
16
http://menulisproposal.blogspot.com/2009/03/menetapkan-judul-penelitian.html
22
“atraktif” dan populer. Namun saat ini kita hidup di masa borderless
world dimana saling ketergantungan (interdependency) menjadi jiwa
zaman yang terbantahkan. Implikasinya, fenomena saling keterkaitan
mendorong aneka kerjasama internasional ada dan begitu dekat
dengan kehidupan kita. Artinya, tinggal kejelian kita melihat dan
mengambil tema yang tersedia ini. Wabah penyakit (AIDS/ flu burung/
dll), bencana alam, kerusakan lingkungan telah mendorong
penanganan bersama oleh komunitas internasional pada masalah-
masalah yang selama ini disebut low politik. Ini adalah ladang menarik
untuk dikaji.
Aspek ketiga yang bisa mengarahkan kita ke judul penelitian
adalah perhatian kepada wilayah geografis. Kita bisa menemukan
judul dengan mengarahkan pandangan pada kajian tentang Timur
Tengah misalnya, Afrika, Asia Tenggara, Asia Timur, Pasifik, Amerika
Latin, eropa, atau wilayah lainnya. Biasanya mahasiswa yang sudah
memiliki ketertarikan pada suatu wilayah akan lebih mudah
menemukan judul/ tema penelitian.
Aspek terakhir yang bisa membantu kita menemukan judul
adalah perhatian pada bidang kajian dalam hubungan internasional.
Ini meliputi kajian yang sejak awal studi hubungan internasional ada
hingga kajian- kajian kontemporer yang mungkin baru seperti
ekonomi politik, politik luar negeri, globalisasi, lingkungan hidup,
gender, atau keamanan atau lainnya) lain- lain. Setelah dicermati baik
dari sisi kompetensi maupun ketersediaan sumber daya (akses data,
biaya, waktu, kemampuan) maka judul bisa dirumuskan.
25
18
Beberapa contoh judul skripsi pada program studi hubungan internasional
26
Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang. Nomor 7-10 adalah contoh judul
tesis jurusan politik yang mengambil minat hubungan internasional dalam Buku
Wisuda Lulusan Sekolah Pascasarjana UGM 25 April 2005.
27
BAB IV
-Penting
-Dapat diuji
32
BAB V
19
http://massofa.wordpress.com/2008/01/14/kupas-tuntas-metode-penelitian-
kualitatif-bag-1/
33
20
Ibid.
34
BAB VI
21
http://menulisproposal.blogspot.com/2009/05/merumuskan-tujuan-penelitian.html
38
BAB VII
A. Pengertian Teori
Sebagai mahasiswa yang belajar menjawab permasalahan
secara ilmiah, maka setiap jawaban atas permasalahan yang diajukan
sebaiknya didasarkan pada pijakan dan alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan. Pernyataan apapun yang dimunculkan oleh
kaum terpelajar dengan demikian seyogyanya muncul dari pikiran
yang memiliki dasar. Dasar dalam berfikir dan berargumen itu diisi
oleh teori.
Teori sendiri sering didefinisikan sebagai seperangkat
preposisi yang memuat hubungan antara dua konsep atau lebih
serta memberi penjelasan mengapa hal itu terjadi. Fred N. Kerlinger
menyatakan bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan
proposisi yang saling berkaitan yang memberikan gambaran
sistematis dari suatu fenomena. Proposisi sendiri adalah statement
yang menghubungkan dua fenomena. Dalam bukunya Ilmu HI: Disiplin
dan metodologi, Mohtar Mas’oed menjelaskan teori merupakan
bentuk pernyataan yang menjawab pertanyaan mengapa
(eksplanatif).22
22
Mohtar Mas’oed , Ilmu HI: Disiplin dan Metodologi (Jakarta:LP3ES, 1994), 187.,
40
BAB VIII
A. Jenis Penelitian
Ada dua macam jenis (pendekatan dalam) penelitian yaitu
pendekatan kuantitatif dimana peneliti akan bekerja dengan angka-
angka sebagai perwujudan gejala yang diamati dan pendekatan
kualitatif dimana peneliti akan bekerja dengan informasi-informasi
data dan di dalam menganalisanya tidak menggunakan analisa data
23
Baca misalnya Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif,
(Bandung:Alumni, 1982), atau Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach (Yogyakarta:
Andi Offset, 1994), atau Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian, (Bandung:
PT. Bina Aksara, 1998)
45
data mengenai suatu hal atau variabel didapat dari catatan, transkrip,
buku surat kabar, majalah, jurnal maupun dokumen-dokumen karya
ilmiah yang berkaitan dengan tema penelitian dan untuk selanjutnya
dijadikan acuan.
27
Lexy Moeleoeng, Ibid, h.209.
48
28
Scott Burchill and Andrew Linklater, Theories of International Relations ., h. 24.
50
29
Ibid., h 2.
30
Fred Halliday, Rethinking International Relations (Rhampshire: MACMILLAN
PRESS LTD, 1994), p. 9.
51
31
Henderson, Op. Cit., h. 10-20.
32
Untuk melihat levels of analysis ini baca John Spanier, Games Nations Play:
Analyzing International Politics (New York: Prentice Hall, 1981)
52
BAB IX
DAFTAR PUSTAKA
Internet:
http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_internasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Skripsi
http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Tips-Membuat-Judul-dan-
Abstrak-Skripsi.html
http://menulisproposal.blogspot.com/2009/03/menetapkan-judul-
penelitian.html
http://massofa.wordpress.com/2008/01/14/kupas-tuntas-metode-
penelitian-kualitatif-bag-1/
http://menulisproposal.blogspot.com/2009/05/merumuskan-tujuan-
penelitian.html
http://fisip.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/PANDUAN-
Skripsi-HI.pdf