Anda di halaman 1dari 16

UJIAN AKHIR SEMESTER SEJARAH HUBUNGAN INTERNASIONAL

OLEH

NAMA : MARIA ERMELINDA M. BHOKI

NIM : 2015 240 210

SEMESTER : IV/A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI SEJARAH
UNIVERSITAS FLORES
ENDE
2017
UJIAN AKHIR SEMESTER

MATAKULIAH : SEJARAH HUBUNGAN INTERNASIONAL


PROGRAM STUDI/FAK : PENDIDIKAN SEJARAH/KIP
SEMESTER/SKS : IV/2
KELAS : A, B,D
DOSEN PENGASUH : FRANSISKUS XAVERIUS REMA, S.Pd., M.Pd

ESSAY TEST

1. Uraikan dengan ringkas bagaimanakah sejarah HI berawal sampai pada HI menjadi


disiplin ilmu? (15)
2. Apakah yang dimaksud dengan hubungan internasional dan bagaimanakah arti
penting hubungan internasional bagi suatu bangsa ? (10)
3. Mengapa suatu negara perlu mengadakan hubungan internasional dan tujuan
apakah yang ingin dicapai dalam hubungan tersebut ? (5)
4. Jelaskan tahapan dalam pembuatan perjanjian internasional menurut Konvensi Wina
1969!(10)
5. Uraikanlah jenis perjanjian internasional dan berikan contoh jenis perjanjian
tersebut! (5)
6. Sebutkanlah prinsip-prinsip pokok yang menjadi dasar bangsa Indonesia
mengadakan hubungan dengan bangsa lain ! (10)
7. Uraikanlah, arti penting ASEAN bagi kepentingan nasional Indonesia dalam bidang
ekonomi dan sosial budaya ! (15)
8. Jelaskanlah dan beri alasan, apakah KTT Gerakan Negara-Negara Non Blok hingga
dewasa ini masih dianggap relevan! (5)
9. Jelaskan dan beri alasan, mengapa peran PBB tidak mampu efektif jika sudah
berhubungan dengan negara-negara pemegang hak veto ! (10)
10. Berikan penjelasan, bagaimana sesungguhnya peran dan fungsi PBB dalam tata
pergaulan internasional !(15)
1. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Hubungan Internasional

Ilmu Hubungan Internasional adalah disiplin yang relatif baru, namun substansi
yang ada dalam Ilmu Hubungan Internasional sudah ada sejak lama. Kerangka awal
substansi Ilmu Hubungan Internasional merupakan hasil pemikiran para filsuf, seperti
Emmanuel Kant, Thucydides, & Morganthau. Ilmu Hubungan Internasional awalnya
terlahir sebagai ‘art’, yakni sebuah kajian terhadap fenomena interaksi sejak pertama kali
munculnya kehidupan manusia. Sehingga, Ilmu Hubungan Internasional pada awal
kelahirannya belum berbentuk sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri dan sempurna.
Contohnya, kemunculan teknik diplomasi & perang dalam kehidupan aktor-aktor
terdahulu lama sebelum munculnya negara yang sah. Perang yang menimbulkan korban,
kerusakan, kehancuran, dan kerugian yang tidak sedikit, membuat para negarawan
mencari sebuah solusi dari persoalan ini. Terlihat bahwa filosofi pemikiran Ilmu
Hubungan Internasional telah ada sejak awal perkembangan sejarah kehidupan manusia.

Ilmu Hubungan Internasional terus berkembang karena banyak ilmu berperan


menyumbangkan ilmunya bagi perkembangan Ilmu Hubungan Internasional. Ilmu-ilmu
yang berperan terhadap perkembangan Ilmu Hubungan Internasional adalah Diplomatic
History, Military Science, Colonial Government, Practical of Foreign Relation,
International Law, Organization, Trade and Politics. Meskipun Ilmu Hubungan
Internasional terkesan sebagai anak cabang & sangat terpengaruh dari disiplin ilmu sosial
yang lain, Ilmu Hubungan Internasional mempunyai cara & hukumnya sendiri untuk
memodifikasi disiplin ilmu sosial lainnya, supaya Ilmu Hubungan Internasional menjadi
sebuah disiplin ilmu yang mandiri. Pola modifikasi seperti ini sering disebut synthesis
pattern, sebuah pattern yang mengkaji berdasarkan banyak disiplin ilmu sosial lainnya
yang sudah lama ada.

Dalam perkembangan sejarah Ilmu Hubungan Internasional sebagai sebuah


disiplin ilmu yang mandiri, ada dua sumber sejarah yang menjadi arah, yaitu bersumber
pada perkembangan di Amerika Serikat dan Inggris Raya. Di Amerika Serikat, segalanya
berawal dari macam-macam gerakan perubahan yang dilakukan Amerika Serikat setelah
Perang Dunia II, misalnya pemberian Marshall Plan & pendirian PBB. Akibat untuk para
penganut sumber dari Amerika Serikat adalah munculnya paradigma bahwa Ilmu
Hubungan Internasional masih merupakan anak cabang dari Ilmu Politik. Sedangkan di
Inggris Raya, yang dianggap sebagai sumber sejarah tertua, segalanya bermula dari
lahirnya Department of International Relation di University College of Wales, yang
merupakan reaksi repreventif dari Perang Dunia I. Sehingga, semua persoalan global
yang ada bisa teratasi karena keberadaan Ilmu Hubungan Internasional sebagai ‘science’.

Ilmu Hubungan Internasional penting untuk dipelajari, karena merupakan sebuah


disiplin ilmu pencegah sekaligus penyelesai perang dan konflik, sehingga tercipta
perdamaian dunia. Ilmu Hubungan Internasional juga merupakan sebuah disiplin ilmu
yang mampu mengakomodasi kerjasama diantara aktor-aktor Hubungan Internasional.
Selain itu, Ilmu Hubungan Internasional juga merupakan motor penggerak aksi bersama
dalam langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengatasi persoalan global yang kian
kompleks.

HI as a science lahir pertama kali di University ,Wales pada tahun 1872. Pada saat
itu para praktisi ilmu hubungan internasional mempelajari tentang adanya Perang Dunia I.
dimana perang tersebut menyengsarakan masyarakat dunia khususnya Eropa. Dari kajian
fenomena tersebut para praktisi menginginkan bagaimana caranya agar perdamaian di
dunia ini dapat terwujud dan tidak akan terulang perang-perang lainnya. Presiden
Woodrow Wilson lah yang merupakan founder dari ilmu Hubungan Internasional yang
ingin mewujudkan tatanan dunia yang damai. Presiden Woodrow Wilson menginginkan
Hubungan Internasional yang ada di dunia diatur oleh hukum internasional dan akhirnya
dibentuklah LBB.

Akan tetapi LBB tidak bisa bertahan lama dikarenakan LBB dinilai tidak bisa
mengakomodasi keinginan semua pihak. Dengan jatuhnya LBB maka pandangan
terhadap paham liberalism pun terkikis dan mulai muncul paham baru yaitu realis.
Munculnya negara-negara fasis menyebabkan teori akan paham realis terbukti
kebenarannya ditambah lagi pecahnya perang dunia II seperti yang ditakutkan oleh kaum
liberal menyebabkan paham liberal “terkalahkan” oleh paham realis.

Setelah perang dunia II munculah perdebatan baru yaitu perdebatan tentang


metode. Metode tradisionalis dan metode behavioralis. Metode tradionalis menekankan
terhadap nilai-nilai serta norma, sejarah, dan lain lain. Sedangkan metode behavioralis
lebih menekankan terhadap hipotesis, klasifikasi, generalisasi, dan lain lain yang bisa
dijelaskan secara ilmiah. Setelah berakhinya perang dunia II perkembangan Ilmu
Hubungan Internasional sangatlah cepat. Pada awalnya  Ilmu Hubungan Internasional
hanya mengupas masalah politik dunia saat ini Ilmu Hubungan Internasional sudah
menjadi disiplin ilmu interdisipliner yang berarti tidak hanya mempelajari Ilmu Politik
tetapi juga disiplin ilmu lain. Salah satu alasan munculnya disiplin Hubuingan
Internasional adalah adanya kesulitan dalam menghadapi sesuatu. Dalam hal ini yang
dimnaksud adalah ketika sebuah konflik muncul maka akan muncul kesulitan untuk
mengatasi masalah tersebut sehingga diperlukan teori-teori yang bisa memberikan solusi
untuk konflik tersebut.

2. Pengertian HI dan arti penting HI bagi suatubangsa

Hubungan internasional adalah hubungan antarnegara atau antarindividu dari negara


yang berbeda dalam bidang tertentu untuk kepentingan kedua belah pihak. Setiap negara
tentunya tidak dapat terlepas dari hubungan internasional. Hal ini karena setiap negara
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga hubungan internasional
melengkapi itu.Hubungan internasional tidak hanya terjadi karena ingin bekerjasama.
Persahabatan, persengketaan, permusuhan, ataupun peperangan juga termasuk hubungan
internasional. Hubungan internasional bisa antar individu, antar kelompok, maupun antar
negara di negara yang berbeda. Menurut Sam Suhaedi, hubungan antar internasional juga
terdapat hukum internasional yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat
internasional.

Arti hubungan internasional secara umum adalah kerjasama antar negara, yaitu unit
politik yang didefinisikan  secara global untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Menurut UU No. 37 Tahun 1999, hubungan internasional adalah kegiatan yang
menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah di tingkat
pusat dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, lembaga
negara, badan usaha, organisasi politik, organisasi masyarakat, LSM atau Warga Negara.

3. Pentingnya Hubungan Internasional

Hubungan internasional dianggap penting dalam rangka untuk menumbuhkan


saling pengertian antarbangsa, mempererat hubungan persahabatan dan persaudaraan
antarbangsa, saling mencukupi kebutuhan masing-masing bangsa yang bekerja sama,
memenuhi rasa keadilan dan kesejahteraan, dan membina dan menegakkan perdamaian
dan ketertiban dunia. Suatu negara yang tidak mau mengadakan hubungan internasional
dengan negara lain akan terkucilkan dalam pergaulan dunia. Akibatnya, negara tersebut
akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Arti penting hubungan internasional bagi suatu bangsa yaitu: 

 1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai. 


 2. Mengembangkan penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi. 
 3. Membangun solidaritas dan saling menghormati antar bangsa. 
 4. Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia 
 5. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara di tengah bangsa-bangsa lain. 
 Hubungan Internasioal menjadi penting bagi suatu negara, karena di masa sekarang
diyakini bahwa tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan adanya
hubungan internasional, pencapaian tujuan negara akan lebih mudah dilakukan dan
perdamaian dunia lebih mudah diciptakan.
 Dengan demikian tak satu bangsa pun di dunia ini dapat membebaskan diri dari
keterlibatan dengan bangsa dan negara lain. Bagi suatu negara hubungan dan
kerjasama internasional sangat penting. Menurut Mochtar Kusumaatmadja
(1982), hubungan dan kerja sama tersebut timbul karena adanya kebutuhan yang
disebabkan antara lain oleh pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri
yang tidak merata di dunia.
 Jadi, ada saling ketergantungan dan membutuhkan antarbangsa. Ketergantungan
terjadi dipelbagai bidang kehidupan baik perdagangan, kebudayaan, ilmu
pengetahuan, keagamaan, sosial maupun olah raga. Disamping itu, hubungan dan
kerja sama internasional juga penting untuk :
 a. memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan
bangsa lain;
 b. mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan, permusuhan atau
persengketaan yang mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya
kepentingan nasional yang berbeda di antara bangsa dan negara di dunia;
 c. mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan
dan diplomasi yang lazim ditempuh negara-negara beradab, cinta damai dan
berpegang kepada nilai-nilai etik dalam pergaulan antarbangsa;
 d. membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antarbangsa;
 e. membantu bangsa lain yang terancam keberadaannya sebagai akibat pelanggaran
atas hak-hak kemerdekaan yang dimiliki;
 f. berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social;
 g. menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, kelangsungan keberadaan dan
kehadirannya ditengah bangsa-bangsa lain.
 Beberapa faktor yang ikut menentukan dalam proses hubungan internasioanal, baik
secara bilateral maupun multilateral antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah
penduduk, sumber daya dan letak geografis.
 Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan
nya telah diakui oleh negara lain, baik secara de facto, maupun de jure. Perlunya
kerjasama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor
berikut:
 a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya
baik melaui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
 b. Faktor eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri
bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan
negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam memecahkan masalah-
masalah ekonomi, politik, hukum sosial budaya dan pertahanan keamanan.
 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor pendorong
hubungan internasional adalah sebagai berikut.
 a. Faktor kodrat manusia sebagai makhluk social yang harus mengadakan
kerjasama dengan sesama.
 b. Faktor wilayah yang saling berjauhan akan mengakibatkan timbulnya kerja sama
regional dan internasional
 c. Faktor pertumbuhan bangsa dan negara itu sendiri.
 d. Faktor kepentingan nasional yang tidak selamanya dapat dipenuhi di dalam
negeri sendiri.
 e. Faktor tanggung jawab sebagai warga dunia untuk mewujudkan kehidupan yang
aman, tertib serta damai.
 Disamping itu hubungan kerjasama antar negara di dunia diperlukan guna
memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata
pergaulan internasional, disamping demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan
hidup yang merupakan dambaan setiap manusia dan negara di dunia.
 Kerjasama antarbangsa di dunia didasari atas sikap saling menghormati dan saling
menguntungkan. Kerja sama internasional antara lain bertujuan untuk :
 a. Memacu pertumbuhan ekonomi seiap negara.
 b. Menciptakan saling pengertian antarbangsa dalam membina dan menegakkan
perdamaian dunia.
 c. Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.

1. Alasan Melakukan Hubungan Internasional

Negara tidak akan bisa hidup sendiri. Negara-negara di dunia pun juga demikian.
Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada negara yang
memiliki sumber daya alam yang berlimpah dan ada pula negara yang memiliki sumber
daya manusia yang cerdas. Setiap negara akan bekerjasama untuk saling melengkapi
kekurangannya itu. Nah, apa sajakah alasan melakukan hubungan internasional? Langsung
saja kita simak yang pertama:

 . Menjaga Ketertiban dan Perdamaian Dunia

Berdasarkan Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 alinea ke-4 telah


disebutkan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk “ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial”. Maka dari itu, sangat perlu dilakukan kerjasama antar negara lain
untuk menyebarkan perdamaian dunia.

 Kepentingan Nasional

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu tujuan nasional
adalah untuk menjaga ketertiban dan perdamaian dunia. Selain itu, alasan melakukan
hubungan internasional adalah untuk kepentingan nasional. Misalnya dalam kerjasama
militer, politik, ekonomi, keamanan, sosial, dll.

 Perbedaan Sumber Daya

Perbedaan sumber daya menjadi alasan utama dalam melakukan hubungan


internasional. Kita telah menyadari bahwa setiap negara tidak akan mampu mencukupi
kebutuhan dalam negerinya sendiri. Ada negara yang menghasilkan minyak, ada yang
menghasilkan mineral, ada yang menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas, dan
ada yang menghasilkan sumber daya alam yang melimpah. Oleh karena itu, setiap negara
perlu melakukan hubungan internasional untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

 . Spesialisasi Produksi

Menurut ekonomi, suatu negara lebih baik melakukan spesialisasi produksi. Jika
terdapat produk yang tidak bisa didapat di negara tersebut, maka dia bisa
mendapatkannya dari negara lain. Salah satu caranya adalah dengan melakukan hubungan
internasional.

 . Saling Membantu

Jika terjadi bencana alam di suatu negara. Maka negara lain akan ikut merasa
prihatin dan akan mengirim beragam bantuan untuk membantu negara yang sedang
terkena musibah tersebut. Adanya internet juga mempercepat penyaluran informasi ke
seluruh dunia sehingga dengan cepat seluruh masyarakat dunia tahu dan segera mengirim
bantuan. Contohnya adalah saat terjadi topan haiyan di Filipina dan tsunami yang terjadi
di Jepang. Hubungan internasional akan mempererat tali solidaritas antar negara di dunia.

Maksud dan tujuan hubungan inetrnasional

 Mempererat hubungan antara ngara yang satu dengan negara yang lainnya

 Mengadakan kerjasama dalam rangka saling membantu

 Menjelaskan dan menegakan kaedualatan dan batas-batas wilayah

 Mengadakan perdamaian dan perundingan pakta nonagresi

 Mengadakan hubungan dagang ataau ekonomi dengan kepentingan


masing-masing

4.Tahap-tahapPerjanjianInternasional

Perjanjianinternasionaladalahsuatuperjanjian yang diaturdalamhukuminternasional


yang
dibuatsecaratertulisdalambentukdannamatertentusertamenimbulkanhakdankewajibanbagip
ihak-pihaktertentu (negaraatauorganisasi). Dalamhukuminternasional,
tahapanpembuatanhukuminternasionaldiaturdalamKonvensiWinatahun 1969
tentangHukum (Perjanjian) Internasional.Konvensitersebutmengaturtahap-
tahappembuatanperjanjianbaik bilateral (duanegara) mau pun multilateral (banyaknegara).

Dalammelakukanperjanjian, suatunegaraharusmelakukantahap-
tahappembuatanperjanjian.Tahap-tahaptersebutdilakukansecaraberurutan,
yaitumulaidariperundinganantarnegara yang berkepentingan, penandatanganan MOU,
agreement, atau pun treaty yang mengikatnegara-negara yang membuatperjanjian,
mensahkanperjanjiantersebutmelaluiratifikasi yang
melibatkandewanperwakilanatauparlemen.
MochtarKusumaatmadjadalambukunyaPengantarHukumInternasionalmenyebutkantigata
hapdalammelakukanperjanjianinternasional, yaitu:

 Perundingan(Negotiation)
Perundingandilakukanolehwakil-wakilnegara yang diutusolehnegara-
negarapesertaberdasarkanmandattertentu. Wakil-
wakilnegaramelakukanperundinganterhadapmasalah yang harusdiselesaikan.
Perundingandilakukanolehkepalanegara, menteriluarnegeri, ataudutabesar.
PerundinganjugadapatdiwakiliolehpejabatdenganmembawaSuratKuasaPenuh
(full power).
Apabilaperundinganmencapaikesepakatanmakaperundingantersebutmeningkat
padatahappenandatanganan.

 Penandatanganan(Signature)
Penandatangananperjanjianinternasional yang
telahdisepakatiolehkeduanegarabiasanyaditandatanganiolehkepalanegara,
kepalapemerintahan, ataumenteriluarnegeri.
Setelahperjanjianditandatanganimakaperjanjianmemasukitahapratifikasiataupe
ngesahanolehparlemenataudewanperwakilanrakyat di negara-negara yang
menandatanganiperjanjian.

 Pengesahan (Ratification)

Ratifikasidilakukanoleh DPR danpemerintah.Pemerintahperlumengajak DPR


untukmensahkanperjanjiankarena DPR
merupakanperwakilanrakyatdanberhakuntukmengetahuiisidankepentingan yang
diembandalamperjanjiantersebut.Pasal 11 UUD 1945
menyatakanbahwamasalahperjanjianinternasionalharusmendapatkanpersetujuandari
DPR.Apabilaperjanjiantelahdisahkanataudiratifikasidenganpersetujuan DPR
makaperjanjiantersebutharusdipatuhidandilaksanakandenganpenuhtanggungjawab.

5. Jenis-jenis perjanjian nasional


Berdasarkan jumlah pihak yang terlibat dalam perjanjian, perjanjian internasional
terbagi kepada dua bentuk:
a) Perjanjian Bilaterial
Perjanjian internasional merupakan kata sepakat antara dua atau lebih subyek hukum
internasional ( Negara, tahta suci, kelompok pembebasan, organisasi internasional )
mengenai suatu obyek tertentu yang dirumuskan secara tertulis dan tunduk pada atau yang
diatur oleh hukum internasional.

Dalam pengertian lain, perjanjian bilateral adalah perjanjian yang diadakan oleh
dua pihak. Perjanjian bilateral merupakan perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract)
karena hanya mengatur ha-hal yang menyangkut kepentingan kedua negara saja.
Perjanjian ini bersifat tertutup, yaitu menutup kemungkinan bagi pihak lain untuk turut
dalam perjanjian tersebut.
Contonya:

 Perjanjian ekstradisi Indonesia dengan Malaysia pada tahun 1974


 Perjanjian bilateral Indonesia India di bidang pertahanan dan ekonomi pada tahun
2011
 Perjanjian bilateral Indonesia Perancis di berbagai bidang pada tahun 2011
 Perjanjian bilateral Indonesia Timor Leste di bidang lingkungan pada tahun 2011<
 Perjanjian bilateral Indonesia Vietnam di bidang kebudayaan dan hukum pada tahun
2011

b) Perjanjian Multilateral

Perjanjian multilateral berarti perjanjian yang diadakan oleh banyak pihak.


Perjanjian ini biasanya tidak hanya mengatur kepentingan pihak-pihak yang terlibat
dalam perjanjian.
Dalam definisi lain, perjanjian multilateral didefinisikan sebagai perjanjian
yang diadakan oleh banyak pihak. Dalam perjanjian ini tidak hanya mengatur
kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian tetapi juga mengatur hal-hal
yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat terbuka, yaitu memberi kesempatan
bagi negara lain untuk turut serta dalam perjanjian tersebut, sehingga perjanjian ini
sering disebut law making treaties.
Contohnya:

 Konvensi Wina 1969, perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh
dua negara atau lebih yang bertujuan untu mengadakan akibat-akibat hukum tertentu.
 Konvensi Wina 1986, Perjanjian internasional sebagai persetujuan internasional yang
diatur menurut hukum internasional dan ditanda tangani dalam bentuk tertulis antara
satu negara atau lebih dan antara satu atau lebih organisasi internasional,
antarorganisasi internasional.
 Oppenheimer-Lauterpact, Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan
antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang
mengadakan.
 Konvensi Jenewa (tahun 1949) tentang Perlindungan Korban Perang.
 Konvensi Hukum Laut (tahun 1958).
 Konvensi Winna (tahun 1961) tentang Hubungan Diplomatik.

6. Prinsip-prinsip pokok politik luar negeri Indonesia

Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan oleh pemerintah pada tanggal 2


September 1948 di hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat, dapat kita
temukan pokok-pokok yang menjadi dasar politik luar negeri Indonesia adalah sebagai
berikut.

a. Menjalankan politik damai.

b. Menjalin persahabatan dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai


dengan  tidak mencampuri soal susunan dan corak pemerintahan negara
masing-masing.

c. Memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional untuk


menjamin perdamaian yang kekal.
d. Mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional.

e. Membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman pada


piagam PBB.

f. Dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan bangsa-


bangsa yang masih dijajah sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan, dan
perdamaian internasional itu tidak akan tercapai.

7. Manfaat ASEAN bagi bangsa Indonesi

 Bidang Ekonomi

Keberadaan Indonesia dalam ASEAN memberikan dampak positif bagi negara ini,
salah satunya dari sektor ekonomi. Terjadinya hubungan perdagangan (ekspor dan impor)
antara Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya. Selain itu Indonesia juga
mendapatkan modal atau dana investasi dari negara-negara ASEAN lainnya yang
digunakan sebagai dana untuk pembangunan dinegara ini.

 Bidang Sosial

Tentunya Indonesia juga mendapatkan manfaat dari keberadaannya sebagai salah satu
anggota ASEAN misalnya saja dalam bidang sosial. Masih ingat kejadian Tsunami Aceh
2004? Pada saat itu beberapa negara ASEAN memberikan bantuan kepada Indonesia baik
itu berupa moril maupun materil. Selain itu banyak kejadian-kejadian di Indonesia yang
dibantu oleh negara-negara ASEAN lainnya.

 Bidang Budaya

Dalam bidang kebudayaan tentunya ada juga manfaat dari ASEAN kepada Indonesia.
Pertukaran pelajar merupakan salah satu dari sekian banyak manfaat kehadiran ASEAN
bagi Indonesia, banyak pelajar-pelajar Indonesia yang menuntut ilmu dinegara-negara
tetangga. Selain itu juga ada pementasan kesenian-kesenian atau kebudayaan-
kebudayaan Indonesia dinegara-negara Asia Tenggara.
8. Alasan, apakah KTT Gerakan Negara-Negara Non Blok hingga dewasa ini masih
dianggap relevan?
Menurut saya tidak karena GNB mempunyai prinsip untuk tidak memihak kepada
salah satu blok kekuatan,GNB juga memelihara teguh prinsip hidup berdampingan
secara damai dalam bidang politik,ekonomi,dan sosial.Akan tetapi dengan runtuh nya
blok Uni soviet menyebabakan tidak ada lagi kekuatan blok barat dan blok timur,setiap
negara menjadi aman,damai tentram namun masih ada negara yang masih ber knoflik itu
sebabnya blok amerika membentuk PBB/UNO yang menjaga keamanan kestabilitasan
dan kedamaian.

KTT Gerakan Non Blok sebenarnya dibuat untuk menangani masalah Blok Barat dan
Blok Timur pada era Perang Dingin masih terjadi. Namun pada masa sekarang ini,
Perang Dingin sudah berakhir dan Gerakan-gerakan blok seperti Blok Barat dan Blok
Timur sudah dibubarkan. Maka tidak ada lagi hal yang perlu dibicarakan dalam KTT
Gerakan Non Blok, sampai sekarang KTT Gerakan Non Blok dianggap tidak perlu lagi
atau sudah tidak relevan.

9. Mengapa peran PBB tidak mampu efektif jika sudah berhubungan dengan negara-
negara pemegang hak veto?.

PBB sebagai suatu Organisasi Internasional masih belum bisa menjunjung tinggi
bahkan memperjuangkan kepentingan keamanan dan perdamaian Internasional.
Selama masih adanya negara-negara yang memegang hak Veto, terlebih lagi negara-
negara tersebut adalah yang pernah ikut dan terlibat dalam Perang Dunia ke-2,
rasanya riskan untuk PBB memperjuangkan misi dan tujuan utamanya, sebab selain
hak Veto yang dimiliki adalah posisi negara-negara kuat tersebut dalam Anggota
Tetap Dewan Keamanan PBB, yang notabenenya adalah lembaga tertinggi di PBB itu
sendiri.

10. fungsi danp eran PBB

 Fungsi PBB

Fungsi PBB sebagai sebuah lembaga internasional dapat dilihat dari seberapa besar
guna atau manfaat yang telah diberikan kepada masyarakat internasional.
Sebagaimanasejarah kelahirannya, PBB diharapkan dapat menjalankan fungsinya, yaitu
sebagai berikut.

a. Fungsi proteksi, yaitu PBB berusaha memberikan perlindungan kepada


seluruhanggota.
b. Fungsi integrasi, yaitu PBB sebagai wadah atau forum untuk membina
persahabatan dan persaudaraan bangsa-bangsa.

c. Fungsi sosialisasi, yaitru PBB sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilaidan


norma kepada semua anggota.

d. Fungsi pengendali konflik, yaitu PBB sebagai lembaga internasional


diharapkandapat mengendalikan konflik-konflik yang muncul dari sesame
anggotasehingga tidak sampai menimbulkan ketegangan dan peperangan sesama
anggota PBB.

e. Fungsi kooperatif, yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkan mampu


membina/mendorong kerja sama di segala bidang antar bangsa di dunia.

f. Fungsi negoisasi, yaitu PBB diharapkan dapat memfasilitasi perundingan-


perundingan antarnegara untuk membentuk hukum, baik yang bersifat
umummaupun khusus.g. Fungsi arbitrase, yaitu PBB hendaknya dapat
menyelesaikan masalah-masalah secara hukum yang timbul dari sesama anggota
sehingga tidak menjadi masalahyang berkepanjangan yang dapat mengganggu
perdamaian dunia. Peran yang dimainkan oleh PBB, sejak berdirinya sampai
sekarang, dapat kitalihat pada bidang-bidang yang telah dilakukan sesuai
dengan tugas danfungsinya, sebagai berikut.

 Peran PBB dalam Bidang Keamanan, Perdamaian, dan Kemerdekaan


- Telah berhasil menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda (masalah Irian
Barat).
- Menyelesaikan masalah penjajahan di beberapa daerah Afrika sehingga muncul
negara-negara di Afrika menjadi Negara merdeka.
- Penyelesaian konfrontasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tentang
penempatan peluru kendali / nuklir di Kuba.
- Penyelesaian konflik di Timur Tengah mengenai Trusan Suez.
- Membantu meredakan krisis di Libanon.
- Misi paninjauan PBB untuk membantu memisahkan pasukan setelah timbul
peperangan antara India dan Pakistan.
- Telah berhasil mencegah timbulnya perang nuklir antara Negara adi kuasa (Amerika
Serikat dan Uni Soviet).
- Membantu proses kemerdekaan Timor Timur.
- Ikut menyelesaikan konflik politik antara Negara-Negara yang tergabung dalam Uni
Soviet.
 Peran PBB dalam Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya
- Memberikan bantuan – bantuan kesejahteraan dan pembangunan di Negara – Negara
yang sedang berkembang melalui badan-badan khusus PBB, seperti ILO, WHO,
FAO, UNESCO, UNICEF, dan IMF.
- Penghapusan dalam segala bentuk dominasi rasial.
- Penghapusan diskriminasi terhadap wanita yang mencakupi hak, politik, ekonomi,
social budaya, dan kewarganegaraan.
- Memberikan bantuan bahan makanan untuk kesejahteraan anak – anak melalui
UNICEF.
- Penanggulangan berjangkitnya penyakit cacar melalui program WHO.
- Memajukan kerja sama internasional tentang ilmu pengetahuan seperti penggunaan
tenaga atom/nuklir untuk maksud-maksud damai, menyelamatkan bangunan-
bangunan kuno Mesir yang terancam genangan air oleh bendungan Aswan dan
pemugaran Candi Borobudur di Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai