Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH PERKEMBANGAN HUBUNGAN

INTERNASIONAL
Berbagi Itu Indah
5 tahun yang lalu

Ilmu Hubungan Internasional sendiri dimulai ketika istilah ‘nation’ atau bangsa
mulai ada. Ilmu Hubungan Internasional memakai kata atau istilah ‘nation’ atau
bangsa, walaupun ilmu ini sebenarnya membahas tentang hubungan antar negara atau
‘state’ maupun non-negara atau ‘non-state’. Hubungan internasional berawal
ketika sistem negara modern mulai dikembangkan, yaitu pada tahun 1968 di
Perjanjian Perdamaian Westphalia, yang mengakhiri perang 30 tahun di eropa.
Westphalia mendorong pembentukan konsep tentang kedaulatan negara, sehingga
mendorong pula bangkitnya negara-negara nasional modern yang independen,
pelembagaan diplomasi dan tentara. Dari perjanjian ini juga mulai muncul hukum
internasional modern yang mengatur hubungan antar negara-negara, lahir atas
masyarakat internasional yang didasarkan oleh negara-negara internasional.
Pentingnya hubungan antar negara dapat dirasakan pada awal perang dunia I. Perang
dunia I pada tahun 1914-1918 yang mengakibatkan banyak korban yang berjatuhan,
menimbulkan dampak tersendiri bagi masyarakatnya. Terjadinya perang pada masa
itu membuat negara-negara dunia untuk selalu dapat menjalin kerjasama dan menjaga
perdamaian. Sebelum Perang Dunia I, pembahasan hubungan internasional dimasukan
dalam Fakultas sejarah, hukum dan filsafat. Dalam catatan sejarah bahwa teori
diplomasi dan teori strategi ditafsirkan oleh para ahli negara dan ahli filsafat sebagai
sifat alamiah manusia, perang dan keadilan.
Sementara itu para ilmuan sejak lama mempelajari fenomena sosial seperti hukum
yang mengatur hubungan antar bangsa, hakekat kekuasaan, negara dan kedaulatan,
masalah pengelolaan hubungan kekuasaan, dan pengembangan lembaga-lembaga
Internasional. Dari berbagai studi ini muncullah pada abad 20 suatu bidang studi yang
terorganisasi dan dimasukkan dalam kurikulum beberapa universitas di Amerika
Serikat, yaitu bidang studi Hubungan Internasional.
Hubungan internasional pada mulanya bercita – cita ingin menciptakan keadaan
yang lebih teratur. Pada tahun 1919, hubungan internasional mulai dilembagakan
sebagai jurusan politik internasional di Universitas Wales di kota Aberystwythes. Dari
sinilah perkembangan hubungan internasional mengawali perjalanannya sebagai ilmu.
Cita – cita awal dibentuknya jurusan hubungan internasional adalah untuk
meniadakan perang dan berusaha menciptakan perdamaian di dunia ini. Tujuan yang
idealis ini dipelopori oleh Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson setelah melihat
dampak negatif dari Perang Dunia Pertama ( 1914-1918 ) bagi umat manusia, di mana
perang hanyalah menghasilkan kematian dan penderitaaan baik itu bagi pihak
pemenang maupun bagi pihak yang kalah perang. Menurut Wilson, cara untuk
menciptakan perdamaian dan mencegah terjadinya kembali perang antarnegara besar
adalah dengan membentuk kondisi dunia yang safe for democracy (Vasques, 1996).
Kepercayaan Wilson dan para penstudi hubungan internasional pada saat itu akan
rasionalitas manusia dan lembaga supranasional yang kemudian memuncul
pendekatan yang pertama dalam Studi Hubungan Internasional yaitu idealisme.
Pedekatan idealisme ini mendominasi Studi Hubungan Internasional pada periode
1920-an (R. Jackson dan G. Sorensen, 1999).
Keterkaitan Ilmu Hubungan Internasional dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya sangat
penting adanya, seperti politik, ekonomi, sejarah, hukum, filsafat, geografi, sosiologi,
antropologi, psikologi, budaya, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan hubungan
international berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri suatu
negara tertentu, yang ditujukan untuk menghasilkan kepentingan nasional yang paling
positif untuk negaranya, dan pasti akan melibatkan negara yang berbeda-beda.
Sehingga keterkaitan Ilmu Hubungan Internasional dengan berbagai disiplin ilmu-
ilmu sosial khususnya, tidak dapat dipisahkan.
Sejak berakhirnya perang dingin, studi hubungan internasional di hampir semua
universitas terkemuka di dunia, termasuk Indonesia, melakukan reorientasi, redefinisi
dan reformulasi keberadaan studi hubungan internasional sebagai disiplin. Meski
tidak semua berhasil keluar dengan jatidiri baru meyakinkan, tak pelak beberapa
perubahan mewarnai perkembangan studi hubungan internasional periode ini. Yang
mencolok, bila sebelumnya studi hubungan internasional fokus semata pada persoalan
politik dan keamanan, memasuki periode itu kajian-kajian hubungan internasional
menjadi lebih beragam, lebih interdisipliner dan lebih “global” (Dept. Hub. Int.
Universitas Airlangga, 2005, hal 1-2).

Referensi :
Jackson R., & Sorensen, G. 1999. Introduction to International Relations.New York:
Oxford University Press
Departemen Hubungan Internasional Universitas Airlangga. 2005. Road Map 2020.
Perwita, A. A. B, & Yani, Y. M. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Shcwarzenberger, George. 1964. Power Politics. London: Prentice Hall.
J. Vasques. 1996. Classics of International Relations. Upper Saddle River: Prentice
Hall, hal. 35-40
Evan, Graham & Newham, Jeffney. 1990. The Dictionary of World Politics: A
Reference Guide to Concepts, Ideas, and Institutions. Harvester: Wheatsheaf.

Anda mungkin juga menyukai