Anda di halaman 1dari 2

DIPLOMASI DALAM PERSPEKTIF HUBUNGAN INTERNASONAL

David Richard Warami


190910101127

University of Jember
Faculty of Social and Political Sciences

Perang merupakan tragedi besar bagi umat manusia dan merupakan sejarah
yang kelam dimana jutaan manusia terkorbankan. Perdamaian merupakan sesuatu
yang wajib diraih dan dijaga oleh segenap umat manusia. Melalui sejarah kelam
tersebut para pemikir hubungan internasioan pada medio 1900 hingga 1990
( hingga berakhirnya perang dingin antara US dan USSR ) berhasil melahirkan
pemikiran-pemikiran kontemporer mengenai hubungan internasional dan
sekaligus juga mengakibatkan perdebatan antar akademisi hubungan
internasional.
Beberapa pemikiran yang digunakan hingga sekarang ialah realisme,
liberalisme, masyarakat internasional dan ekonomi politik internasional. Untuk
menjamin agar tidak ada negara berkekuatan besar ( great power ) mencapai
posisi hegemoni atas dominasi keseluruhan, berdasarkan intimidasi, paksaan atau
penggunaan kekuatan yang sewenang-wenang adalah penting bagi suatu negara
untuk membangun dan memelihara keseimbangan kekuatan militer. Keamanan
merupakan salah satu nilai paling fundamental dalam hubungan internasional.
Pendekatan pada studi politik dunia tersebut adalah ciri khas dari teori kaum
realis HI ( Morgenthau,1960). Berangkat dari pemikiran tersebut maka setiap
negara bertanggung jawab sendiri atas keselamatan negaranya. Berdasarkan
pandangan kaum realis , politik internasional merupakan sebuah anarki
internasional. Tidak ada lembaga atau kekuasaan yang lebih tinggi dari negara.
Berdasarkan fakta tersebut kita mengetahui bahwa negara-negara memiliki
kepentingan dan juga tujuan yang berbeda dan dalam mencapai tujuan tersebut
negara bebas melakukan tindakan apapun.
Perang dunia merupakan salah satu bukti yang menguatkan pandangan
realisme sebagai dasar berfikir masyarakat HI. Perang dunia kedua merupakan
bukti bahwa dengan kekuatan militer yang besar maka penggunaan kekerasan
untuk menekan dan menghegemoni negara lain akan semakin nyata. Belajar dari
masa lalu negara - negara mulai mengembangkan kekuatan militer untuk
melindungi kepentingan dan tujuan nasional mereka.
Dengan demikian maka perimbangan kekuatan merupakan upaya untuk
memajukan keamanan nasioanal dan melindungi segenap warga negara. Semakin
ketatnya permbangan kekuatan maka perlu adanya upaya komunikasi yang lebih
intensif antar negara untuk menjalin kerjasama yang menguntungkan dengan
mengedepankan perdamaian. Disitulah peran dari Diplomasi. Diplomasi adalah
manajemen hubungan antar negara atau hubungan antar negara dengan aktor
aktor hubungan internasional lainnya untuk menyampaikan,mengkoordinasikan
dan mengamankan kepentingan nasional melalui korespondensi, pembicaraan
tidak resmi, saling menyampaikan cara pandang, lobby, kunjungan, dan aktivitas-
aktivitas lainnya yang terkait.”(R.P. Barston, 1997).
Lebih lanjut kita bahas bahwa unsur pokok atau nilai dasar dari diplomasi
ialah negosiasi. Diplomasi bisa terjadi pada negara dengan kepentingan yang
sama ataupun kepentingan yang berbeda. Tetapi pada dasarnya diplomasi
dilakukan untuk mencapai kepentingan nasional dari masing-masing negara
tersebut. Pada masa lalu, apabila diplomasi gagal dilakukan maka negara-negara
menyelesaikannya dengan cara berperang, akan tetapi cara tersebut telah
ditinggalkan dan pada era modern negara-negara lebih menggunakan cara damai
untuk berdiplomasi demi keuntungan bersama.
Penting bagi para akademisi hubungan internasional untuk mempelajari
diplomasi.

Anda mungkin juga menyukai