Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

Dinamika Peran Indonesia Dalam Perdamaian Dunia

Kompetensi Dasar:
3.4. Menganalisa dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indinesia tahun 1945

Pembelajaran 1 :

Sub A : Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Melalui


Hubungan Internasional

Tujuan pembelajaran :
1. Menjelaskan makna Hubungan Internasional
2. Menjelaskan arti penting Hubungan Internasional bagi Indonesia
3. Menjelaskan sarana-sarana Hubungan Internasional
4. Menjelaskan tahap-tahap Perjanjian Internasional
5. Menjelaskan hal-hal penting dalam Perjanjian Internasional
6. Menjelaskan fungsi, tugas dan kekebalan Perwakilan Diplomatik.

A. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Melalui Hubungan


Internasional
Pada dasarnya manusia adalah makhluk social (homo socius) dalam arti tidak ada
manusia yang mampu hidup sendiri, tidak ada manusia yang mampu berdiri sendiri, tetapi
manusia adalah makhluk masyarakat yang berarti manusia hanya dapat hidup di dalam
masyarakat, mulai dari masyarakat desa, masyarakat kecamatan, masyarakat kabupaten,
masyarakat propinsi, masyarakat negara, bahkan masyarakat bangsa-bangsa di dunia.
Sebelum lahirnya negara-negara modern hubungan manusia antar bangsa telah
terjalin. Sejarah telah mencatat bahwa bangsa Indonesia telah menjalin hubungan dengan
bangsa India, China, Arab dll, jauh sebelum negara Indonesia merdeka, bahkan Kerajaan
Majapahit telah memiliki politik luar negeri yang disebut dengan politik luar negeri Mitreka
Satata yang berarti hubungan antar bangsa atas dasar saling menghormati.
Apabila kita perhatikan tujuan Negara Indonesia sebagaimana yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat berbunyi “….Melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social….”
Atas dasar tujuan nasional tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Negara Indonesia
merupakan bagian dari masyarakat bangsa-bangsa di dunia oleh karena itu negara indonesia
akan menjalin hubungan dan kerja sama dengan negara lain.
1. Makna Hubungan Internasional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan hubungan
internasional adalah hubungan antar bangsa-bangsa di dunia. Untuk lebih jelasnya
berikut ini ada beberapa pengertian hubungan internasional menurut beberapa ahli.
a. Renstra ( Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI )
Hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya
yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional Negara
tersebut
b. Warsito Sunaryo
Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-
kesatuan sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi
interaksi. Adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan sosial tertentu biasa
diartikan sebagai negara, bangsa maupun organisasi negara sepanjang bersifat
internasional.
c. Tygve Nathiessen
Hubungan internasional merupakan bagian dari ilmu politik dan karena itu
komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional,
organisasi dan administrasi internasional, dan hukum internasional.

Adapun wujud hubungan internasional bisa berupa hubungan individu (misalnya:


turis, mahasiswa, pedagang, dan sebagainya mengadakan kontak-kontak pribadi
sehingga timbul kepentingan timbal balik diantara mereka) ; antar kelompok (misalnya:
lembaga-lembaga sosial, keagamaan, atau perdagangan dan sebagainya saling
melakukan kontak secara insidental, periodik, ataupun permanent) ; antar negara,
(misalnya : negara yang satu dengan negara lainnya mengadakan kerja sama dalam
bidang ekonomi, kebudayaan, teknologi dan lain sebagainya. Sedangkan sifat hubungan
antar bangsa tersebut dapat berupa persahabatan ataupun persengketaan, permusuhan,
dan peperangan.

2. Arti Penting Hubungan Internasional


Menurut Mochtar Kusumaatmaja dalam bukunya “Pengantar Hukum
Internasional”, tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang dapat membebaskan diri dari
keterlibatan dengan bangsa dan Negara lain, hal ini karena pembagian kekayaan alam
dan perkembangan industri yang tidak merata di dunia.
Ada satu Negara yang kaya akan sumber daya alam sebaliknya ada Negara yang
kurang atau miskin sumber daya alam, ada Negara yang memiliki perkembangan industri
yang maju dan ada yang sebaliknya. Atas dasar pertimbangan inilah maka antar Negara
atau bangsa saling membutuhkan dan saling ketergantungan satu sama lain dalam
berbagai bidang kehidupan, baik perdagangan, kebudayaan, sosial, ilmu pengetahuan,
olah raga dan sebagainya.
Melihat pentingya hubungan dan kerjasama antar negara maka menumbuhkan
kesadaran untuk mengatur dan memelihara hubungan tesebut sehingga menimbulkan
hubungan yang bermanfaat secara timbal balik. Pengaturan itu dimaksudkan agar :
a. Tumbuh rasa persahabatan dan saling menghormati antar bangsa di dunia
b. Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan
bangsa lain
c. Mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan, permusuhan atau persengketaan
yang mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan nasional
yang berbeda diantara bangsa dan negara di dunia
d. Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan
diplomasi yang lazim ditempuh negara-negara beradab, cinta damai dan berpegang
kepada nilai-nilai etik dalam pergaulan antar bangsa
e. Membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antar bangsa
f. Membantu bangsa lain yang terancam keberadaannya sebagi akibat pelanggaran
hak-hak kemerdekaan yang dimiliki
g. Berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social
h. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, kelangsungan, keberadaan dan
kehadirannya di tengah bangsa-bangsa lain.

3. Sarana-sarana Hubungan Internasional


Menurut J.Frankel, ada aneka ragam sarana yang dapat digunakan oleh negara-
negara dalam hubungan internasional yakni :
a. Diplomasi
Yang disebut dengan diplomasi adalah seluruh kegiatan untuk
melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan bangsa
dan negara lain.
Menurut Sumarsono Mestoko (1985) diplomasi mencakup kegiatan :
1) Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga untuk
mencapai tujuan tersebut
2) Menyesuaikan kepentingan dari bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai
dengan daya dan tenaga yang ada padanya
3) Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan
bangsa atau negara lain
4) Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada sebaik-baiknya
Departemen luar negeri merupakan “otak” politik luar negeri. Di departemen
ini diolah bahan dari semua sumber untuk merumuskan langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam hubungan antar bangsa. Sedangkan perwakilan diplomatik
merupakan “pancaindera dan penyambung lidah” dari negara yang diwakili. Petugas-
petugas yang mewakili suatu negara di negara lain dan berkedudukan di perwakilan
diplomatik disebut diplomat.
Dalam mewakili Negara dan bangsanya diplomat mempunyai tiga fungsi
dasar yakni :
1) Sebagai lambang
Diplomat merupakan lambang prestise nasional di luar negeri . Didalam
upacara-upacara resmi seperti resepsi atau undangan kenegaraan, atau upacara
kebesaran lainnya, seorang diplomat mewakili kepala negara pengirim.
2) Sebagai wakil yuridis yang syah
Menurut hukum dan hubungan internasional seorang diplomat bertindak
sebagai perwakilan yuridis yang resmi dari pemerintah. Diplomat membuat dan
menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum, mengumumkan
pernyataan, dan mempunyai wewenang untuk meratifikasi dokumen atau
mengumumkan dokumen yang telah disahkan oleh negara pengirim.
3) Sebagai Perwakilan Diplomatik
Sebagai perwakilan diplomatik diplomat mempunayi tugas pokok yakni : (1)
melaksanakan politik/kebijakan dari negaranya sendiri (2) melindungi kepentingan
Negara dan warga negaranya (3) memberikan informasi, bahan-bahan keterangan,
laporan kepada pemerintahnya tentang perkembangan-perkembangan penting di
dunia
b. Propaganda
Propaganda adalah usaha sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi
pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum.
Dalam melaksanakan propaganda, bisa dilakukan dengan tehnik
menyajikan pemberitaan dan informasi se-objektif mungkin dan membiarkan
pendengar atau pembaca membuat kesimpulannya sendiri. Bisa juga dengan teknik
yang berlawanan dengan itu yaitu “bohong besar”. Tentu saja bentuk “bohong besar
“ itu harus menarik. Umumnya masyarakat akan memberikan respon terhadap
sebuah slogan apabila slogan itu berisi kata-kata berharga seperti perdamaian,
kerukunan, toleransi, pluralisme, keadilan, hak-hak asasi manusia, penentuan nasib
sendiri dan lain sebagainya. Slogan yang berisi kata-kata berharga semacam itu
memainkan peranan besar dalam propaganda
c. Ekonomi
Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam hubungan
internasional baik dalam masa damai ataupun pada masa perang. Dalam masa
damai, perdagangan dan bantuan internasional sangat penting. Dalam masa perang,
pelbagai tindakan perang ekonomi juga sering digunakan.

d. Kekuatan Militer dan Perang

Demonstrasi kekuatan
militer seringkali dapat
menambah keyakinan
dan stabilitas dalam
berdiplomasi, sehingga
negara tersebut akan
disegani negara lain

Peralatan militer yang memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas


untuk berdiplomasi. Diplomasi tanpa dukungan kekuatan militer yang kuat dapat
membuat suatu Negara tak memiliki rasa percaya diri. Mereka tak mampu
menghindari tekanan-tekanan dan ancaman-ancaman yang dilancarkan lawan yang
dapat mengganggu kepentingan nasionalnya. Oleh karena itu untuk menjamin
kepentingan nasionalnya, sebuah Negara kadang harus mendemonstrasikan
kekuatan militernya dihadapan bangsa dan Negara lain. Persenjataan dan formasi
pasukan diperlihatkan ketika parade-parade hari besar nasional.
Meskipun peralatan militer dapat digunakan, namun Negara-negara
umumnya memilih kebijakan yang lebih bersifat preventif (pencegahan) dalam
hubungan internasional. Artinya, demonstrasi kekuatan militer lebih untuk
memperingatkan lawan atau membuat lawan berpikir ulang bilamana mau
menyerang. Perang adalah sarana terakhir, bila semua sarana diplomasi gagal
memecahkan masalah.

4. Tahap-Tahap Perjanjian Internasional


Pengertian Perjanjian internasional sangat beragam, berikut ini pengertian
perjanjian internasional menurut para ahli :
a. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, SH, LL.M
Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa yang
bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hokum tertentu
b. Oppenheimer-Lauterpacht
Perjanjian internasional adalah suatu perjanjian antar Negara yang
menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang mengadakannya
c. Konferensi Wina tahun 1969
Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua Negara atau
lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hokum tertentu.
Tegasnya,perjanjian internasional mengatur perjanjian antar Negara saja selaku
subjek hokum internasional
Menurut konvensi Wina tahun 1969, tahap-tahap pembuatan perjanjian
internasional adalah sebagai berikut :
a. Perundingan (Negotiation)
Tahap ini merupakan penjajakan atau pembicaraan pendahuluan oleh
masing-masing fihak yang berkepentingan, dalam hal ini suatu Negara biasanya
diwakili oleh pejabat yang dapat menunjukkan surat kuasa penuh (full powers) atau
dapat juga dilakukan oleh kepala Negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri,
atau duta besar
b. Penandatanganan (Signature)
Lazimnya penandatanganan dilakukan oleh para menteri luar negeri (menlu)
atau kepala pemerintahan. Untuk perundingan yang bersifat multilateral,
penandatanganan teks perjanjian sudah dianggap syah jika 2/3 suara peserta yang
hadir memberikan suara, kecuali jika ditentukan lain.
c. Pengesahan (Ratification)
Yang dimaksud dengan ratifikasi adalah Suatu perjanjian internasional baru
akan memiliki kekuatan hokum mengikat apabila telah disahkan oleh badan yang
berwenang di Negara tersebut.
Ratifikasi perjanjian internasional dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Ratifikasi oleh badan eksekutif (kini jarang dilakukan dan merupakan peninggalan
raja-raja absolute dan pemerintahan otoriter)
b. Ratifikasi oleh badan legislative (system ini jarang dilakukan)
c. Ratifikasi campuran (legislative dan eksekutif). Sistem ini paling banyak
digunakan karena peranan legislative dan eksekutif sama-sama menentukan
dalam proses ratifikasi suatu perjanjian

Salah satu tahap perjajian internasional adalah penandatangan oleh masing-masing negara
pembuat perjanjian internasional
5. Hal-Hal Penting Dalam Perjanjian Internasional
a. Berlakunya Perjanjian Internasional :
1) Mulai berlaku sejak tanggal yang telah ditentukan dalam naskah perjanjian
menurut persetujuan oleh Negara-negara yang terlibat
2) Jika tidak ada ketentuan atau persetujuan, perjanjian mulai berlaku segera
setelah persetujuan dan dinyatakan oleh semua Negara yang terlibat
3) Bila persetujuan suatu Negara untuk diikat oleh perjanjian timbul setelah
perjanjian itu berlaku, maka perjanjian itu mulai berlaku bagi Negara itu pada
tanggal tersebut, kecuali perjanjian menentukan lain
4) Ketentuan-ketentuan perjanjian yang mengatur pengesahan teksnya, pernyataan
persetujuan, persyaratan, fungsi-fungsi penyimpangan, dan masalah-masalah
lain yang timbul yang perlu sebelum berlakunya perjanjian itu berlaku sejak saat
disetujuinya teks perjanjian itu.

b. Batalnya Perjanjian Internasional :


1) Terjadinya pelanggaran terhadap ketentuaan-ketentuan yang ada dalam hukum
nasional peserta
2) Jika terdapat unsur kesalahan berkenaan dengan suatu fakta atau keadaan pada
waktu perjanjian itu dibuat
3) Jika terdapat unsur penipuan oleh salah satu peserta terhadap peserta lain
4) Jika terdapat kelicikan terhadap mereka yang menjadi kuasa penuh dari negara
peserta
5) Jika terdapat unsur paksaan kepada seorang peserta kuasa penuh
6) Jika terdapat suatu ketentuan yang melanggar atau bertentangan dengan suatu
kaidah dasar atau hukum internasional (asas ius cogenty)

c. Berakhirnya Perjanjian internasional :


1) Telah dapat dicapainya tujuan perjanjian internasional
2) Habis masa berlakunya
3) Salah satu fihak peserta perjanjian, punah
4) Persetujuan dari peserta untuk mengakhiri perjanjian itu
5) Diadakannya perjanjian baru antar peserta yang isinya meniadakan perjanjian
lama
6) Telah dipenuhi syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian itu
7) Perjanjian secara sepihak oleh salah satu peserta dan diterima pihak yang lain

6. Fungsi Perwakilan Diplomatik


Diatas telah dijelaskan bahwa departemen luar negeri adalah “otak” dari politik
luar negeri, sementara perwakilan diplomatik “panca indera dan penyambung lidah”. Oleh
karena itu dalam rangka hubungan antar negara maka negara harus membuka
perwakilannya di negara lain (perwakilan diplomatik). Perwakilan diplomatik merupakan
sarana yang sah (legal), terbuka, dan terang-terangan dalam rangka hubungan antar
bangsa.
Kronologis pengangkatan perwakilan diplomatic adalah sebagai berikut :

I II
Kedua belah pihak saling Mendapat persetujuan
menukar informasi tentang (demende aggregation) dari
akan dibukanya perwakilan Negara yang menerima
(oleh Deplu masing-masing
Negara)

IV III
Surat kepercayaan Diplomat yangakan
diserahkan kepada kepala ditempatkan, menerima surat
Negara penerima ( letter de kepercayaan (letter de
rapple) dalam suatu credence) yang ditandatangani
upacara oleh kepala Negara

Perwakilan suatu Negara dilakukan oleh korps perwakilan diplomatik dan korps
perwakilan konsuler
a. Perwakilan Diplomatik
Korps diplomatik yang ada di suatu Negara dipimpin oleh kepala misi
diplomatik. Kepala misi diplomatik dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Duta Besar (ambassador, pro-nuntius)
Memimpin kedutaan besar, yang ditempatkan dinegara yang dinilai
penting oleh atau mempunyai hubungan yang erat dengan atau yang
menempatkan duta besar pula di Negara penerima. Duta besar mempunyai
kekuasaan penuh dan luar biasa sehingga ia dapat berhubungan dengan kepala
Negara tempat ia ditugaskan
2. Duta (envoy, internuntius)
Memimpin kedutaan di Negara yang dinilai penting dan derajat keeratan
hubungan antara Negara pengirim dan Negara penerima lebih rendah
dibandingkan dengan Negara yang saling mengirim duta besar. Walaupun
demikian seorang duta juga dapat berhubungan dengan kepala Negara tempat ia
ditugaskan
3. Kuasa Usaha (charge d’affaires)
Dikirim oleh kepala Negara pengirim kepada menteri luar negeri Negara
penerima. Oleh karena itu, kuasa usaha berhubungan dengan kepala Negara
penerima harus melalui menteri luar negeri tersebut
b. Perwakilan Konsuler
Korps perwakilan konsuler meliputi :
1) Kantor Konsulat Jenderal (consulate general)
2) Kantor Konsulat (consulate)
3) Kantor Wakil Konsulat (voice consulate)
4) Kantor Perwakilan Konsulat (consular agency)
7. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik
a. Tugas umum perwakilan diplomatic adalah sebagai berikut :
1) Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat
melakukan protes, mengadakan penyelidikan pertanyaan dengan pemerintah
Negara penerima, ia mewakili kebijakan politik pemerintah negaranya
2) Negosiasi, yaitu untuk mengadakan perundingan/pembicaraan baik dengan
Negara di mana dia diakreditasi maupun dengan Negara lain
3) Observasi, yaitu untuk menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di
Negara penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya
4) Proteksi, yaitu untuk melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan-
kepentingan warga negaranya yang berada diluar negeri.
5) Relationship, yaitu untuk meningkatkan hubungan persahabatan antar Negara
pengirim dan Negara penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan maupun
ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Fungsi Perwakilan Diplomatik, menurut Konggres Wina 1961 mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1) Mewakili Negara pengirim di dalam Negara penerima
2) Melindungi kepentingan Negara pengirim dan warga negaranya di Negara
penerima di dalam batas-batas yang diizinkan oleh hokum internasional
3) Mengadakan persetujuan dengan pemerintah Negara penerima
4) Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima
sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara
pengirim
5) Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara

8. Kekebalan dan Keistimewaan Perwakilan Diplomatik


Dalam melaksanakan tugasnya perwakilan diplomatin memiliki hak kekebalan
atau hak imunitet yang dijamin oleh hokum internasional, pada intinya meliputi :
a. Hak eksteritorialitas
Adalah hak kekebalan dalam daerah perwakilan, seperti daerah kedutaan
besar atau daerah kedutaan, termasuk halaman dan bangunan-bangunannya
dimana dipancang bendera dan lambang Negara itu. Berdasarkan hukum
internasional daerah itu dipandang sebagai daerah negara pengirim, sehingga
orang-orang yang masuk tanpa izin dapat dikeluarkan
b. Hak kebebasan/kekebalan
Setiap anggota korps diplomatik walaupun harus tunduk kepada hukum dan
peraturan kepolisian setempat, namun tidak dapat dituntut dimuka pengadilan.
Merekapun juga dibebaskan dari pajak dan bea cukai dan pemeriksaan atas kas
diplomatik. Mereka juga bebas mendirikan tempat ibadah di dalam lingkungan
kedutaan

EVALUASI

Untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan materi dalam Modul ini, Silahkan Kalian
menjawab Latihan soal berikut ini!
Pilihlah salah satu jawaban yang merupakan Jawaban yang paling Benar
1. Terjadinya kerjasama dan hubungan internasional dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Contoh faktor internal yang mempengaruhi terjadinya kerjasama dan
hubungan internasional adalah …..
a. adanya kekhawatiran kelangsungan hidup suatu negara
b. keinginan untuk hidup berdampingan secara dama
c. adanya kepentingan yang sama antara satu negara dengan negara laain
d. rasa tanggung jawab sebagai warga dunia
e. adanya perbedaan kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan di berbagai bidang
2. Jauh sebelum NKRI berdiri, yakni kerajaan Majapahit telah menunjukkan adanya hubungan
atau interaksi antar bangsa, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya…..
a. Wilayah Kerajaan Majapahit sangat luas
b. Majapahit mampu menyatukan nusantara
c. Majapahit adalah kerajaan yang mashur
d. Adanya politik luar negeri “Mitreka Satata”
e. Majapahit adalah Negara antar nusa pertama
3. Pada saat mendirikan Negara RI, para pendiri Negara menyadari bahwa RI adalah bagian
dari masyarakat internasional oleh karena itu RI akan mengadakan hubungan dan kerja
sama dengan Negara lain. Tekat ini dapat ditemukan dalam…..
a. Naskah Proklamasi Kemerdekaan
b. Alinea pertama Pembukaan UUD 1945
c. Alinea kedua Pembukaan UUD 1945
d. Alinea ketiga Pembukaan UUD 1945
e. Alinea keempat Pembukaan UUD 1945
4. Tidak ada satupun negara di dunia ini yang sanggup hidup sendiri dan tidak melibatkan diri
dengan negara lain, hal ini karena negara-negara di dunia pada dasarnya mempunyai sifat….
a. monopoli
b. ingin bersaing
c. saling mempengaruhi
d. individualis
e. ketergantungan
5. Landasan bagi setiap negara untuk melakukan hubungan luar negeri dan merupakan
pencerminan dari politik nasional disebut ….
a. perjanjian internasional
b. dasar negara
c. politik luar negeri
d. hukum internasional
e. hukum nasional
6. Wujud nyata dari pelaksanaan politik luar negeri Indonesia diantaranya adalah ….
a. diberangkatkannya jama'ah haji ke Arab Saudi
b. pengiriman misi Garuda ke Lebanon
c. menghujat Amerika Serikat atas serbuannya ke Irak
d. diberangkatkannya duta-duta olahraga ke luar negeri
e. menyerap budaya luar yang positif
7. Melihat pentingya hubungan dan kerjasama antar Negara maka menumbuhkan kesadaran
untuk mengatur dan memelihara hubungan tesebut sehingga menimbulkan hubungan yang
bermanfaat secara timbal balik, Kecuali…..
a. Meningkatkan persahabatan antar bangsa
b. Menumbuhkan sikap saling menghormati antar bangsa
c. Membangun rasa solidaritas antar bangsa
d. Menyelesaikan konflik dengan cara damai
e. mempengaruhi negara lain
8. Pengertian diplomasi mencakup hal-hal sebagai berikut, kecuali……
a. menggunakan semua daya dan tenaga untuk mencapai tujuan
b. Menyesuaikan kepentingan dari bangsa lain dengan kepentingan nasional
c. Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan bangsa
atau Negara lain
d. Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
e. Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada sebaik-baiknya
9. Diplomat merupakan lambang prestise nasional di luar negeri . Didalam upacara-upacara
resmi seperti resepsi atau undangan kenegaraan, atau upacara kebesaran lainnya. Hal ini
berarti diplomat berfungsi sebagai….
a. Wakil Yuridis yang syah menurut hukum dan hubungan internasional
b. Perwakilan Diplomatik
c. Lambang
d. Propaganda
e. penyambung lidah
10. Diplomat membuat dan menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum,
mengumumkan pernyataan, dan mempunyai wewenang untuk meratifikasi dokumen atau
mengumumkan dokumen yang telah disahkan oleh Negara pengirim. Hal ini berarti diplomat
berfungsi sebagai….
a. Wakil Yuridis yang syah menurut hokum dan hubungan internasional
b. Perwakilan Diplomatik
c. Lambang
d. Propaganda
e. Penyambung lidah
11. Salah satu faktor yang menentukan dalam proses hubungan internasional baik secara
bilateral maupun multilateral adalah …..
a. kekuatan militer
b. sumber daya manusia
c. kebebasan negara
d. kekayaan negara
e. ketangguhan negara
12. Usaha sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu
kelompok demi kepentingan masyarakat umum disebut….
a. Politik internasional
b. Taktik internasional
c. Popaganda
d. Promosi
e. Isu internasional
13. Sarana ini sangat efektif digunakan dalam hubungan internasional baik dalam kondisi damai
ataupun dalam kondisi konflik (perang) yakni…..
a. Diplomasi
b. Propaganda
c. Ekonomi
d. Kekuatan Militer
e. Lobi politik
14. Dalam hubungan internasional kekuatan persenjataan dan kekuatan militer memegang
peranan yang penting, kecuali……
a. Mampu memberikan tekanan dan ancaman kepada Negara lain
b. Memberikan rasa percaya diri bagi Negara yang bersangkutan
c. Sebagai pendukung misi diplomatic
d. Agar Negara lain berfikir ulang bila akan menyerang
e. Militer adalah sarana terakhir bila diplomasi dianggap gagal
15. Pengaturan hubungan internasional bermanfaat bagi bangsa-bangsa di dunia karena hal itu
akan…..
a. Mendorong Negara penjajah untuk memerdekakan daerah jajahannya
b. Menumbuhkan rasa persahabatan dan saling percaya antar bangsa
c. Mencegah terjadinya kesimpangsiuran dalam hubungan antar bangsa
d. Memantapkan ketergantungan Negara miskin pada Negara maju
e. Memudahkan Negara penjajah mengelola daerah jajahannya
16. Tahap ini merupakan penjajakan atau pembicaraan pendahuluan oleh masing-masing fihak
yang berkepentingan, dalam hal ini suatu Negara biasanya diwakili oleh pejabat yang dapat
menunjukkan surat kuasa penuh (full powers) …….
a. Perundingan
b. Penerimaan naskah perjanjian
c. Ratifikasi
d. Persetujuan diam-diam
e. Pengesahan
17. Menuerut Konvensi Wina 1969, tahapan kedua dalam proses pembuatan perjanjian
internasional adalah …….
a. Negotiation d. Aplication
b. Signature e. Registration
c. Ratification
18. Untuk perundingan yang bersifat multilateral, penandatanganan teks perjanjian sudah
dianggap syah jika 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara, kecuali jika ditentukan
lain……
a. Perundingan d. Persetujuan diam-diam
b. Penerimaan naskah perjanjian e. Pengesahan
c. Penandatanganan
19. Suatu perjanjian internasional baru akan memiliki kekuatan hukum mengikat apabila telah
disahkan oleh badan yang berwenang di Negara tersebut……
a. Perundingan
b. Persetujuan diam-diam
c. Penerimaan naskah perjanjian
d. Pengesahan
e. Penandatanganan
20. Ratifikasi ini sekarang jarang dilakukan dan merupakan peninggalan raja-raja absolute dan
pemerintahan otoriter….
a. Ratifikasi legislative
b. Ratifikasi campuran
c. Ratifikasi eksekutif
d. Ratifikasi eksekutif-yudikatif
e. Ratifikasi yudikatif
21. Ratifikasi ini paling banyak digunakan karena peranan legislative dan eksekutif sama-sama
menentukan dalam proses ratifikasi suatu perjanjian…..
a. Ratifikasi legislative
b. Ratifikasi campuran
c. Ratifikasi eksekutif
d. Ratifikasi eksekutif-yudikatif
e. Ratifikasi yudikatif
22. Dibawah ini sebab-sebab batalnya perjanjian internasional, kecuali…..
a. Telah habis masa berlakunya
b. Terdapat unsur penipuan
c. Terdapat unsure paksaan
d. Bertentangan dengan kaidah hukum internasional
e. Terdapat unsure kesalahan berkenaan dengan suatu fakta
23. Dibawah ini sebab-sebab berakhirnya perjanjian internasional adalah …..
a. tercapainya tujuan perjanjian internasional
b. adanya unsur paksaan
c. adanya unsur penipuan
d. bertentangan dengan kaidah hukum internasional
e. adanya unsur kesalahan berkenaan dengan suatu fakta
24. Setiap negara di dunia mempunyai hak perwakilan aktif. Artinya, hak setiap negara untuk……
a. Menerima wakil diplomatik negara lain
b. Mengirim wakil dplomatik ke negara lain
c. Menolak wakil diplomatik dari negara lain
d. Mendirikan perwakilan diplomatik secara bebas
e. Melakukan hubungan internasional
25. Perwakilan diplomatic ini mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa, sehingga ia dapat
berhubungan langsung dengan kepala Negara dimana dia ditugaskan…..
a. Duta Besar
b. Atase
c. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
d. Konsulat
e. Kuasa Usaha
26. Perwakilan diplomatik ini dikirim oleh kepala Negara pengirim kepada menteri luar negeri
Negara penerima. Oleh karena itu, dalam berhubungan dengan kepala Negara penerima
harus melalui menteri luar negeri tersebut …..
a. Duta Besar
b. Atase
c. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
d. Konsulat
e. Kuasa Usaha
27. Selain untuk mewakili pemerintah negaranya, perwakilan diplomatic dapat melakukan protes,
mengadakan penyelidikan pertanyaan dengan pemerintah Negara penerima, ia mewakili
kebijakan politik pemerintah negaranya. Ini merupakan tugas……
a. Negosiasi
b. Observasi
c. Proteksi
d. Representasi
e. Proteksi
28. Yang termasuk kekebalan diplomatik adalah kekebalan …..
a. Dari kewajiban untuk menjadi saksi
b. Terhadap berbagai penyakit
c. Untuk membayar pajak
d. Terhadap badan atau anggota tubuh
e. Untuk membayar cukai
29. Dubes RI di Kuala Lumpur (Malaysia), melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan-
kepentingan TKI di Malaysia, merupakan pelaksanaan tugas….
a. Negosiasi
b. Observasi
c. Proteksi
d. Representasi
e. Proteksi
30. Fungsi perwakilan diplomatik menurut Konggres Wina 1961 adalah sebagai berikut
kecuali……..
a. Mewakili Negara pengirim dinegara penerima
b. Melindungi kepentingan Negara pengirim di Negara penerima
c. Menjalankan fungsi spionase di Negara penerima
d. Mengadakan persetujuan dengan Negara penerima
e. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara

Anda mungkin juga menyukai