Anda di halaman 1dari 6

A.

peran indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional


1.Makna hubungan internasional

Hubungan internasional adalah interaksi antarbangsa yang bersifat global atau interaksi manusia sebagai
representasi bangsa melampaui batas-batas negara. Interaksi yang berlangsung sejatinya adalah
interaksi antar manusia, namun terjadi dalam konteks hubungan formal antar bangsa. Ini adalah definisi
umum yang cukup sering diajarkan. Beberapa pakar telah mengusulkan pengertiannya sebagai berikut:

Trevor Taylor (1979) mengatakan bahwa hubungan internasional merupakan sebuah disiplin ilmu yang
mencoba menjelaskan tentang aktivitas politik lintas batas negara.

Seymon Brown (1988) berpendapat bahwa hubungan internasional sebagai studi tentang pola tindakan
dan reaksi antara negara-negara berdaulat sebagaimana direpresentasikan oleh elit pemerintahnya.

Joseph Ola (1999) mendefinisikan hubungan internasional sebagai studi tentang segala bentuk interaksi
antarbangsa dalam sebuah sistem internasional.

Pada prinsipnya, hubungan antarbangsa timbul karena kebutuhan. Mirip dengan interaksi sosial yang
timbul karena kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Beberapa poin berikut ini merupakan hasil
identifikasi Sosiologis.com tentang makna atau arti penting hubungan internasional. Makna hubungan
internasional antara lain:

 Menjamin kelangsungan hidup bangsa ditengah kehadiran bangsa-bangsa lain.


 Membangun solidaritas dan sikap menghargai antarbangsa.
 Memberi peluang untuk berpartisipasi dalam rangka mewujudkan dan menjaga perdamaian
dunia.
 Membuka peluang untuk membantu bangsa-bangsa lain yang tertindas.
 Membuka hubungan dengan bangsa-bangsa lain yang mau membantu ketika negara kita
ditindas.
 Menyelesaikan konflik antarnegara.
 Memposisikan bangsa secara strategis ditengah pergaulan dengan bangsa lain.

Dari beberapa poin di atas, kita identifikasi bahwa negara yang tidak menjalin hubungan internasional
dengan negara lain akan cenderung terkucil atau terisolasi. Namun demikian, jika para diplomat suatu
negara tidak punya posisi tawar yang strategis, negara yang diwalikinya berpotensi didominasi oleh
negara lain.

Di era globalisasi, hubungan internasional semakin mendapatkan panggung. Kini negara-bangsa hidup
dalam kondisi saling bergantung dengan negara lain. Negara penghasil ponsel butuh pasar untuk
menjual produknya atau perekonomiannya akan collapse. Negara-bangsa saat ini hidup dalam sistem
internasional dengan pola saling ketergantungan.

2. pentinganya hubungan internasional

1. Faktor Internal
Faktor internal yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun
intervensi dari negara lain. Selain itu, faktor internal juga mencakup hal-hal berikut.
 Adanya kepentingan nasional yang tidak selamanya dapat dipenuhi di dalam negeri sendiri, baik
yang bersifat ekonomis, politik, kultural, maupun keamanan.
 Keinginan meningkatkan kesejahteraan nasional.
 Keinginan untuk membuka hubungan politik dan memperoleh dukungan dari negara lain.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dimungkiri bahwa suatu negara tidak
dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Selain itu, faktor eksternal juga
mencakup hal-hal berikut.
 Adanya perbedaan kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan di berbagai bidang.
 Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah
penduduk yang menyebabkan perbedaan pendapatan negara.
 Tanggung jawab sebagai warga dunia untuk mewujudkan kehidupan dunia yang tertib, aman,
damai, dan merata.

Berdasarkan beberapa faktor pendorong tersebut, dapat kita ketahui arti penting hubungan internasional
bagi negara-negara yang melaksanakannya dan bagi negara-negara di dunia pada umumnya. Beberapa
di antaranya sebagai berikut.
 Hubungan internasional dapat memperbaiki pertumbuhan bangsa dan negara.
 Dengan melakukan hubungan internasional negara-negara yang bersangkutan dapat memenuhi
kepentingan nasional yang tidak dapat dipenuhi oleh negara sendiri.
 Membiasakan hubungan internasional dapat mewujudkan kehidupan dunia yang tertib, aman,
damai, adil, dan merata.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan internasional mempunyai dua sasaran penting yaitu
untuk mewujudkan perdamaian dunia dan kekuatan nasional suatu negara. Bagaimanakah dengan arah
hubungan internasional di negara Indonesia? Bagi bangsa Indonesia, hubungan internasional diarahkan
untuk hal-hal berikut ini.
 Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang demokratis.
 Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara materiil ataupun spiritual.
 Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di
dunia.
 Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
 Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar.
 Meningkatkan perdamaian internasional.
 Meningkatkan persaudaraan segala bangsa.

3. Politik Luar Negeri Indonesia dalam menjalin hubungan Internasional


Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang digunakan dan dilakukan oleh suatu negara utuk
mengadakan hubungan dengan negara lain dengan memiliki tujuan untuk tercapainnya tujuan negara
serta terpenuhinya kepentingan nasional negara yang bersangkutan.

Dalam pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea
keempat, mengenai tujuan negara, “ …ikut serta daam perdamaian dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Kalimat tersebut mengindikasikan bahwa politik
luar negeri bangsa indonesia mempunyai corak tertentu. Pemikiran para pendiri negara atau ( founding
fathers ) yang dituangkan dalam pembukaan Undang Undang Dasar Negara Repulik Indonesia Tahun
1945 tersebut berdasarkan kenyataan bahwa sebagai negara yang baru merdeka, bangsa Indonesia
dihadapkan pada lingkungan pergaulan dunia yang dilematis.
Pada awal berdirinya negara Republik Indonesia, bangsa indonesia dihadapkan pada situasi dan
kondisi dunia yang dikuasai oleh dua kekuatan negara adidaya sebagai akibat dari Perang Dunia II. Dua
kekuatan tersebut adalah blok Barat dibawah kendali Amerika Serikat dengan mengusung ideologi
liberal. Kekuatan lainnya dikuasai oleh blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet dengan mengusung
ideologi komunis. Kenyataan ini dangat berpengaruh pada indonesia yang baru saja merdeka. Bangsa
Indoensia sedang berusaha keras untuk mempertahankan kemerdekaanya dari rongrongan Belanda
yang ingin kembali menguasai bangsa indonesia. Kondisi tersebut mau tidak mau memaksa bangsa
indonesia untuk menentukan tindakan, walaupun usianya masih sangat muda. Sikap bangsa indonesia
tersebut tertuang dalam rumusan politik luar negeri indonesia.
Tujuan dari politik luar negeri bangsa Indonesia menurut Muhammad Hatta, yaitu :

1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselematan negara.


2. Mendapatkan berbagai barang yang dibutuhkan dari luar negeri untuk memperbesar
kemakmuran rakyat dan mencukupi kebutuhan rakyat sendiri.
3. Meningkatkan perdamaian internasional.
4. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksana cita-cita yang tersimpul di dalam
Pancasila, dasar dan filsafat negara indonesia.
Pemerintah Indonesia, yang pada waktu itu dipimpin oleh Ir. Soekarno yang menjabat sebagai
Presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai Wakil Presiden, pada tanggal 2 September 1948 di
hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat mengumkan pendirian politik luar negeri
indonesia yang antara lain berbunyi “ …tetapi haruskan kita, bangsa indonesia yang memperjuangkan
kemerdekaan bangsa dan negara kita hanya harus memilih antara Pro-Rusia atau Pro-Amerika ? Apakah
tak ada pendirian lain yangharus kita ambil dalam mengejar cita-cita kita ? “.

Pemerintah Indonesia pada waktu itu berpendapat bahwa pendirian harus diambil tidak
menjadikan negara indonesia terjebak dalam kepentingan dua blok tersebut, bangsa indonesia tidak bisa
menjadi objek dalam pertarungan politik antara blok barat dan blok timur. Bangsa Indonesia harus
menjadi subjek yang berhak menentukan sikap sendiri dan memperjuangkan tujuan sendiri, yaitumerdeka
seutuhnya  tanpa ada rongrongan dari negaralain. Dalam kesempatan ini Drs. Muhammad Hatta
menyampaikan pidatonya dengan judul yang sangat menarik, yaitu Mendayung antara Dua Karang.
Pidato tersebut kemudian dirumuskan kembali secara eksplisit sebagai prisip bebas aktif, yang kemudian
menjadi corak politik luar negeri Indonesia sampai saat ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
politik luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif.

Sifat politik luar negeri inilah yang mewarnai pola kerja sama Bangsa Indonesia dengan negara
lain. Dengan kata lain, dalam menjalin hubungan internasional dengan negara lain indonesia selalu
menitik beratkan pada peran atau konstribusi yang dapat diberikan oleh Bnagsa Indonesia bagi kemajuan
peradaban serta perdamaian dunia.

B. peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Melalui Organisasi Internasional

1. Peran Indonesia di PBB

Dalam rangka menjaga perdamaian dunia


1. Sebagai anggota PBB, Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang
menghasilkan Dasasila Bandung
2. Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi pelopor pencetusan ZOFTAN dan SEANWFZ
3. Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi salah satu pemprakarsa berdirinya ASEAN dan
Gerakan Non Blok
4. Indonesia telah mengirimkan beberapa kontingen dalam rangka visi perdamaian dunia seperti
pengiriman kontingen Indonesia ke Lebanon Selatan, menyumbang lebih dari 1.000 personel pasukan
yang tersebar di berbagai negara di dunia, serta pengiriman beberapa kontingen pasukan Garuda di
beberapa wilayah negara-negara di dunia, misalnya
 Mengirimkan Pasukan Garuda I (1957) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB untuk
menyelesaikan Perang Arab-Israel
 Mengirimkan Pasukan Garuda II dan III (1960) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB
untuk menyelesaikan perang saudara di Kongo
 Mengirimkan Pasukan Garuda XIV (1993) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di
Bosnia
 Mengirim Pasukan Garuda XXVI-C2 (2010) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di
Lebanon Selatan
Sebagai pemimpin serta anggota tetap dibeberapa organisasi PBB 
5. Pada tahun 1971, Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik pernah ditunjuk untuk menjadi
presiden di Majelis Umum PBB.
6. Indonesia tiga kali terpilih menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu periode tahun
1974 – 1975, periode tahun 1995-1996, dan periode tahun 2007-2008.
7. Indonesia pernah terpilih 11 kali sebagai anggota Dewan ekonomi dan sosial PBB, 2 kali ditunjuk
sebagai presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, serta 3 kali sebagai wakil presiden dari Dewan
tersebut.
8. Indonesia juga terpilih sebanyak 3 kali menjadi anggota Dewan Hak Asasi manusia PBB dan satu
kali ditunjuk sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut, yaitu periode tahun 2009-2010.
Memberikan Bantuan kemanusiaan di berbagai negara
9. Pada Tahun 1984, Indonesia mengirimkan Bantuan berupa beras melalui FAO yang ditujukan
untuk Ethiopia yang waktu itu dilanda bencana kelaparan.
10. Pada Tahun 1995, Sebagai anggota PBB Indonesia membantu dalam menampung para
pengungsi yang berasal dari Vietnam di pulau Galang
Membantu penyelesaian konflik diberbagai negara
11. Pada Tahun 1989, Sebagai anggota PBB Indonesia berhasil membantu menyelesaikan konflik
yang terjadi di kamboja
12. Sebagai anggota PBB, Indonesia berperan menjadi mediator atas penyelesaian konflik yang
terjadi antara Filiphina dan Moro National Front Liberation (MNFL) yang menguasai Mindanau Selatan
Meskipun indonesia memiliki banyak peranan dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), namun
Indonesia juga pernah keluar dari keanggotaan PBB. Hal tersebut terjadi pada tahun 1965 saat Indonesia
dipimpin oleh Presiden Soekarno, keluarnya Indonesia dari PBB didasari atas diterimanya malaysia
sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan, karena pada saat itu indonesia menganggap malaysia
sebagai negara boneka bentukan Inggris.
2. Peran Indonesia dalam ASEAN

1. Menjadi Salah Satu Dari 5 Pendiri ASEAN


2. Penyelenggara KTT ASEAN yang Pertama
3. Menjadi Penengah Dalam Konflik Kamboja dan Vietnam
4. Menjadi Penengah Antara MNFL dan Filipina
5.  Menjadi Pusat Kesekretariatan ASEAN
6. Berpartisipasi dalam ajang olahraga kawasan Asia Tenggara, South East Asia
Games (SEA Games)
7. Menjadi Pemimpin ASEAN
8. Memberi Gagasan Mengenai Pembentukan Komunitas Keamanan
9. Memberi Gagasan Mengenai Pentingnya HAM
10. Menjalin Kerjasama Dalam Bidang Akademis dengan Negara-negara di Kawasan
Asia Tenggara
11. Mendukung Terbentuknya Integrasi Perekonomian
12. Menjadi Koordinator Dalam Beberapa KTT ASEAN Bersama Negara Luar

3. Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa Indonesia merupakan negara penganut sistem politik luar negri
Indonesia yang bebas dan aktif. Dalam menjalankan politik tersebut, Indonesia telah melakukan berbagai
upaya dalam menjaga perdamaian serta keamanan dunia internasional, yaitu dengan mambantu
penyelesaian berbagai persoalan serta persengketaan di berbagai kawasan dunia, serta penyelesaian
diplomatik lainnya.

Peranan gerakan non blok di dunia 

 presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno menjadi salah satu pemrakarsa
berdirinya Organisasi tersebut bersama dengan 4 kepala negara sahabat lainnya, yaitu Presiden
Yugoslavia Josip Broz Tito, Perdana menterii India Pandit Jawaharlal Nehru, Presiden Mesir Gamal
Abdul Nasser, dan Perdana Menteri Ghana Kwame Nkrumah.
 GNB lahir sebagai suatu solusi atas beberapa kekisruhan yang terjadi di dunia internasional di
sera tahun 1950-an, dimana pada waktu itu telah terjadi perang dingin antara Amerika Serikat dan uni
Sovyet yang membawa dampak besar bagi beberapa negara, seperti Jerman, Vietnam, serta
semenanjung Korea.
 Salah satu alasan terjadinya perang dingin diantara 2 negara adikuasa tersebut adalah untuk
memperebutkan negara-negara yang berada di kawasan Asia Timur serta Asia Tenggara seperti
Indonesia, Malaysia, thailand, serta negara-negara yang banyak menghasilkan energi dunia seperti
Qatar, Uni Emirat Arab, serta Kuwait.

Awal kelahiran Gerakan Non Blok adalah ketika terjadi Konferensi Asia afrika (KAA) di Bandung pada
tahun 1955 dimana kurang lebih 29  kepala negara di kawasan Asia dan Afrika berkumpul guna
melakukan identifikasi serta pendalaman berbagai masalah yang menimpa dunia kala itu, serta
mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi kedua blok yang sedang
bertikai tersebut.

Masa Perkembangan Gerakan Non Blok

Indonesia beranggapan bahwa hubungan luar negri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan antar
bangsa baik itu regional maupun secara global melalui bernagai macam forum bilateral maupun
multilateral yang ditujukan untuk kepentingan nasional dengan politik Luar negri bebas aktif sebagai
landasannya. Kondisi tersebut diarahkan dengan ikut berperan aktif dalam mewujudkan tatanan dunia
baru yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, serta keadilan sosial untuk meningkatkan
hubungan kerja sama internasional, salah satunya adalah dengan memantapkan serta meningkatkan
peranannya dalam Gerakan Non Blok. Adapun langkah yang ditempuh Indonesia dalam meningkatkan
peranan di GNB adalah :
1. Meningkatkan kerjasama antar negara-negara anggota Gerakan Non Blok
Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia pada masa perkembangan Gerakan Non Blok adalah dengan
cara meningkatkan keeratan kerja sama yang telah dibangun antar sesama negara anggota GNB,
terutama dalam perkembangan kerjasama di bidang teknik dan ekonomi. Hal tersebut merupakan
perwujudan kerjasama Selatan-Selatan yang melibatkan negara-negara maju maupun lembaga-lembaga
keuangan internasional.

2. Berperan dalam penyelesaian masalah-masalah ekonomi internasional


Indonesia juga berperan dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam hubungan ekonomi
internasional yang berperan dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Peran Indonesia
tersebut salah satunya diwujudkan dengan meningkatkan dialog Utara – Selatan berdasar pada 
kepentingan dan tanggung jawab bersama, semangat kemitraan, saling ketergantungan, serta saling
memberi manfaat.

3. Menjadi Pemimpin Gerakan Non Blok


Sejak tahun 1992 hingga tahun 1995, Indonesia mendapat kepercayaan untuk memimpin organisasi
GNB tersebut, yaitu dengan terpilihnya Soeharto yang saat itu merupakan presiden Republik Indonesia
ke-2  menjadi Sekretaris Jendral (SekJen) Gerakan Non Blok. Indonesia menjadi negara yang selalu
setia serta komitmen terhadap prinsip serta aspirasi Gerakan Non Blok. Berbagai prestasi telah diraih
Indonesia selama memimpin organisasi dunia tersebut, diantaranya adalah :

 Pada masa kepemimpinannya di GNB adalah Indonesia telah mampu membawa organisasi
tersebut dalam menentukan arah serta menyesuaikan diri terhadap adanya perubahan-perubahan yang
terjadi secara dinamis, yaitu dengan cara melakukan penataan kembali prioritas-prioritas lama organisasi
dan menentukan adanya prioritas-prioritas baru serta menetapkan pendekatan dan orientasi yang baru
pula.
 Indonesia telah dianggap telah memberikan warna yang baru bagi organisasi tersebut,
diantaranya adalah dengan menitikberatkan kerjasama pada pembangunan ekonomi yaitu dengan
menghidupkan kembali dialog antara negara-negara selatan.
 Indonesia telah dipercaya untuk membantu menyelesaikan pertikaian atau konflik regional di
beberapa negara seperti kamboja, sengketa yang terjadi di laut cina selatan, serta gerakan separatis
Moro di Philipina.
 Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB yang ke-110
di Jakarta dan Bogor pada 1 hingga 7 September 1992. Dalam KTT tersebut telah berhasil merumuskan
suatu kesepakatan bersama yang dikenal dengan “Pesan jakarta.” Yang di dalamnya terkandung visi dari
Gerakan Non Blok, yaitu

Pasca pelaksanaan KTT tersebut, GNB dianggap telah mampu mendapatkan kembali kekuatan,
keteguhan, serta kejelasan terkait tujuan-tujuannya yang murni.

Anda mungkin juga menyukai