Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang 


Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi
antara beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi
negara-negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan
substansional (kelompok-kelompok atau badan-badan dalam suatu negara), seperti
birokrasi dan pemerintah domestik, serta individu-individu. Dalam hubunngan
internasional terdapat berbagai pola hubungan antar bangsa seperti : pola
penjajahan, pola hubungan ketergantungan, pola hubungan sama derajat
antarbangsa. Memiliki arti penting serta sarana hubungan internasional. Oleh karena
itu penulis akan menjelaskan poin-poin penting tersebut yang bersumber dari buku
dan artikel artikel yang telah dibaca dan ditambah dengan referensi-referensi lainnya

B.    Rumusan Masalah


Untuk mengkaji makalah ini, penyusun merumuskan masalah sebagai berikut :
* Mendeskripsikan tentang hubungan internasional
* Dampak suatu negara yang mengucilkan diri dari bangsa
* Pentingnya Hubungan Internasional

C.    Tujuan Yang Dicapai


•    Menambah wawasan
•    Mengetahui arti dari Hubungan Internasional

1|Page
BAB II
PEMBAHASAN

HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN ORGANISASI


INTERNASIONAL

A. Pengertian Hubungan Internasional


Menurut RENSTRA ( Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar
Negeri Indonesia ) adalah       hubungan         antar      bangsa  dalam segenap
aspeknya yang dilakukan suatu Negara yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial
budaya dan hankam dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa itu.
Hubungan Internasional adalah proses interasksi manusia yang terjadi antar
hanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Hubungan Internasional merupakan kegiatan interaksi manusia antar bangsa
baik secara individual maupun kelompok, ahli hukum mengatakan bahwa hubungan
internasional adalah hubungan antara bangsa.
Tujuan Nasional Bangsa Indonesia adalah sebagaimana yang termaktub
dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
    

2.    Untuk memajukan kesejahteraan sosial.


3.    Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4.    Dan untuk melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
B. Komponen yang ada di Hubungan Internasional :
1. Politik Internasional.
    

2.    Studi tentang peristiwa Internasional.


3.    Hukum Internasional.
4.    Organisasi administrasi Internasional.
C. Wujud dari Hubungan Internasional :
1.    
Individual ( turis mahasiswa pedagang yang mengadakan kontak-kontak pribadi
sehingga timbul kepentingan timbal balik di antara mereka ).
2. Antar kelompok (Lembaga social dan keagamaan dan perdagangan yang
   

melakukan kontak secara insidental, periodik atau permanen).


3. Hubungan antar Negara ( negara yang satu dengan negara lainmengadakan
   

kerjasama dalam bidang ekonomi, kebudayaan, tekhnologi, dll ).


D. Sifat Hubungan Internasional :
1. Persahabatan.
    

2.    Persengketaan.
3.    Permusuhan.
4.    Peperangan.
E. Pola Hubungan Internasional :

2|Page
a.    Penjajahan: bangsa yang satu menghisap bangsa lain yang disebabkan oleh
perkembangan kapitalisme.  Kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi industri
dalam negeri, oleh karena bahan mentah itu banyak diluar negeri maka timbul
kehendak untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa
lain itu.
b. Saling ketergantungan : hubungan ini terjadi antara negara-negara yang belum
   

berkembang  (negara-negara dunia ke tiga ) dengan negara maju. Negara baru


merdeka atau negara berkembang ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya
mereka melakukan hubungan ekonomi, mengembangkan industri dan bersaing
dengan negara maju di pasar global.  Namun mereka tidak memiliki modal dan
tekhnologi, maka negara tadi bergantung kepada modal dan tekhnologi negara
maju. Pola hubungan ini dekat dengan neo- kolonoalisme, yaitu usaha menguasai
negara lain atas bidang ekonomi, kebudayaan, idiologi atau kemiliteran  negara atau
kawasan tertentu tapi dengan cara mengindahkan proforma kemerdekaan politis.
c. Sama derajat anatar bangsa : hubungan ini dilakukan dalam rangka kerjasama
   

dalam rangka untuk mewujutkan kesejahteraan mereka.  Pola hubungan ini sulit
dilakukan terutama oleh negara-negara atau bangsa-bangsa yang serba
ketinggalan  dalam kualitas sumber dayanya, terutama sumber daya manusianya.
Terkait dengan hubungan sama derajat sila kedua Pancasila mengajarkan bahwa
hubungan antar negara atau antar bangsa harus bertolak pada kodrat manusia. 
Dalam Pancasila kodrat manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan YME yang merdeka
dan sama derajatnya.  Oleh karena itu hubungan antar bangsa harus diwarnai
dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat, tapa
memandang idiologi, bentuk negara dan sistem pemerintahan dari negara lain itu.
Oleh karena itu nasionalisme bangsa indonesia tidak jatuh kepaham Chauvinisme
dan kosmopolitisme. Chauvinisme adalah paham yang mengagung-agungkan
bangsa sendiri dengan memandang renfah bangsa lain.  Kosmopolitisme adalah
pandangan yang melihat kosmos (seluruh Dunia ) sebagai polis (negeri sendiri )
sehingga cenderung melupakan nasionalisme yang sehat dan mengabaikan tugas
terhadap bangsanya sendiri.

Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih politik luar negeri Bebas


Aktif. Bebas berarti :
1. Banga Indonesia bebas bergaul denagn bangsa manapun.
    

2.    Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak Intervensi atau tidak mencampuri


urusan dalam negeri negara lain.
3. Dalam pergaulan itu terjadi saling memberi dan menerima bantuan dan pertolongan
   

yang tidak mengikat.


Aktif berarti :
1. Bangsa Indonesia aktif bekerjasama dengan bangsa lain untuk perdamaian dunia
    

2.    Bangsa indonesia aktif membela bangsa yang terancam keberadaan dan
kedaulatannya atas dasar persamaan derajat tidak termasuk intervensi.

3|Page
Dalam pelaksanaan kerjasama  dan hubungan Internasional Presiden
sebagai kepala negara dibantu oleh Menteri dan Departemen Luar Negeri serta
dibantu oleh para Duta dan Konsul yang diangkat oleh Presiden dan dibantu oleh
Duta dan Konsul Negara lain yang diterimanya.  Pengankatan Duta dan Konsul serta
penerimaan Duta dan Konsul negara lain telah diatur dalam pasal 13 UUD 1945,
yang berbunyi :
a. Ayat 1  Presiden mengangkat duta dan konsul
   

b.    Ayat 2  Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR
c.    Ayat 3 Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan DPR.

F. Arti Penting Hubungan dan kerjasama Internasional :


Tidak satupun bangsa di dunia ini dapat membebaskan diri ketergantungan
dengan bangsa dan negara lain. Menurut Mochtar Kusumaatmaja hubungan dan
kerjasama antar bangsa itu timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan oleh
pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata di dunia.
Disamping itu hubungan antar bangsa penting disebabkan :
1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai.
    

2.    Mengembangka penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi.


3.    Membangun solidaritas dan saling menghormati antar bangsa.
4.    Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia
5.    Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara di tengah bangsa-bangsa lain.
G.Sarana Hubungan Internasional :
a. Diplomasi : seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu
Negara
dalam hubungannya dengan Negara dan bangsa lain.
   Fungsi dasar Diplomat ada 3 yaitu :
a. Sebagai lambang, prestise Negara pengirim
   

b.    Sebagai wakil yuridis yang sah dari Negara pengirim


c.    Sebagai perwakilan diplomatic suatu Negara di Negara lain. :
- perunding (negotiation)
- Melaporkan (reporting)
- Perwakilan (refresentation)
- Melindungi kepentingan negara dan warga negaranya di luar negeri.
b. Propaganda : usaha sistimatis untuk mempengaruhi pikiran, emosi demi
kepentinagn masyarakat umum. Propaganda : lebih ditujukan kepada warga Negara
lain dari pada pemerintahannya, dan untuk kepentingan Negara yang membuat
propaganda.
c. Ekonomi : Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam
hubungan internasional  baik dalam masa damai maupun masa perang.  Pada masa
tertentu semua negara harus terlibat dalam perdagangan internasional agar dapat
memperoleh barang yang tak dapat diproduksi dalam negeri., sehingga terjadi
ekspor dan impor.

4|Page
d. Kekuatan militer dan perang (show of Force): Peralatan militer yang
memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi.  Diplomasi
tanpa dukunagan militer yang kuat dapat membuat suatu negara tidak memiliki rasa
percaya diri sehingga tak mampu menghindari tekanan dan ancaman negara lain
yang dapat menggangu kepentingan nasuonalnya.  Maka dengan demikian
demontrasi senjata, latihan perang bersama kerasp dilaksanakan untuk
menampilkan kekuatannya.  Namun yang lebih diutamakan bukanlah perang tetapi
tindakan prevetif dalam hubungan internasional.

H.Asas-asas dalam Hubungan Internasional :


1. Asas Teritorial yaitu hak dari suatu Negara atas wilayahnya, berhak
menegakkan hokum terhadap barang dan semua orang yang berada di wilayahnya.
2. Asas Kebangsaan yaitu kekuasan Negara atas warga negaranya, setiap
warga Negara dimanapun ia berada tetap mendapat perlakuan hokum dari
negaranya. Asas ini memiliki kekuatan eksteritorial yaitu hokum Negara tersebut
tetap berlaku bagi warga negaranya walaupun berada di Negara asing.
3. Asas kepentingan umum yaitu Negara dapat melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan masyarakat.  Negara dapat menyesuaikan diri
dengan semua peristiwa yang ada hubungannya dengan kepentingan umum. 
Hukum tidak terbatas oleh  wilayah suatu Negara.
I. Perwakilan Negara di Luar Negeri :
1. Perwakilan Diplomatik
adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina
hubungan politik dengan negara lain.  Tugas ini dilakukan oleh perangkat diplomatik
yang meliputi duta besar, duta, kuasa usaha dan atase-atase.
Dalam praktik internasional ada dua jenis perwakilan diplomatik :
a. Kedutaan Besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling
   

memberikan hubungan rutin antar negara tersebut.


b. Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional (PBB).
   

2. Tingkatan dan Kepangkatan Perwakilan Diplomatik :


Tingkatan dan kepangkatan perwakilan diplomatik menurut menurut Kongres
di  Aachen tahun 1918 sbb :
1) Duta Besar ( Ambassador) adalah tingkatan tertinggi dalam perwakilan diplomatik. 
   

Duta Besar memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa dan ditempatkan pada negara
yang punya hubungan erat dan banyak hubungan timbal balik. Dalam beberapa hal
seorang duta besar dapat memutuskan sesuatu yang menyangkut negaranya tanpa
berkonsultasi dengan kepala negaranya terlebih dahulu.
2) Duta (Gerzant) adalah setingkat lebih rendah dari duta besar, biasanya ditempatkan
  

pada negara yang tidak banyak hubungan timbal balik dan derajat kereratan
hubungan lebih rendah dari pada negara yang mengirim duta besar.  Segala
persoalan.  Segala persoalan yang menyangkut ke dua negara, seorang duta harus
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pemerintah negaranya.

5|Page
3)   Menteri Presiden (Minister President) adalah mereka yang tidak dianggab sebagai
wakil kepala negara, tetapi hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan
negaranya.
4) Kuasa Usaha (Charge D’affair), kuasa usaha tidak diperbantukan kepada kepala
  

negara, tetapi kepada menteri luar negeri negara penerima.  Berhubungan dengan
kepala negara negara penerima melalui menteri luar negeri negara penerima.
5) Atase-atase, adalah tenaga ahli kedutaan, ada atase militer. atase perekonomian,
  

atase pendidikan dan kebudayaan, dll.


3. Fungsi, Hak dan Kewajiban Perwakilan Diplomat menurut Konvensi Wina tahun
1961 :
a) Wakil negara pengirim di negara penerima.
   

b)   Melindungi kepentingan negara dan warga negara pengirim sesuai hukum
internasional.
c) Mengadakan perundinagn dan persetujuan dengan negara penerima.
   

d)   Mengetahui keadan dan perkembangan di negara penerima dengan cara yang syah
sesuai dengan Undang-undang dan melaporkannya kepada negara pengirim.
e) Memelihara persahabatan serta membina hubungan ekonomi, pendidikan dan
   

kebudayaan, ilmu pengetahuan antara negara pengirim dan penerima.


 4. Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik :
a) Sudah habis masa jabatan.
   

b)   Ia ditarik oleh pemerintah negaranya.


c)    Karena tidak disenangi (di persona non grata ).
d)   Negara penerima perang dengan negara pengirim.
5. Hak Kekebalan (immunitet) Korps Diplomatik :
a. Hak Ekstrateritorialitas, hak kekebalan dalam daerah perwakilan seperti
daerah kedutaan besar, daerah kedutaan termasuk halaman dan bangunannya
dimana terpancang bendera dan lambang negara itu. Berdasarkan hukum
internasional daerah itu dipandang sebagai daerah negara pengirim.  Orang yang
masuk tanpa izin bisa dikeluarkan.  Gedung perwakilan negara asing tidak boleh
digeledah atau dimasuki oleh petugas kehakiman, polisi, tanpa seizin kepala
perwakilan diplomatik yang bersangkutan.  Arsip-arsip, surat-surat ataupun telegram
tidak boleh dibuka oleh polisi, hakim tersebut.  Warga negara yang mencari
perlindungan digedung perwakilan diplomatik tidak dapat ditanmgkap begitu saja
melainkan harus melalui perundingan dengan kepala perwakilan setempat.  Kecuali
pelaku kejahatan, yang memang harus diserahkan  pada polisi setempat.
b. Hak Kekebalan atau Kebebasan Korps Diplomatik, setiap anggota korps
diplomatik harus tunduk kepada hukum dan peraturan kepolisian setempat namun
tidak dapat dituntut dimuka pengadilan.  Mereka dibebaskan dari pajak dan bea
cukai, bebas pemeriksaan atas tas diplomatik, bebas mendirikan tempat ibabad
dilingkungan kedutaan.
6. Perwakilan Konsuler : adalah lembaga    kenegaraan di luar negeri yang bertugas
dalam membina hubungan non politik dengan negara lain. Ada konsuler yang
bersifat tetap ada konsuler kehormatan.  Tugas pokok konsul kehormatan adalah

6|Page
menghubungkan perdagangan ke dua negara.  Pejabat ini tidak mendapat gaji,
melainkan mendapat honoraruium atas jasa-jasanya itu.

1. Tingkatan kepangkatan perwakilan konsuler :


a) Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu kota negara
   

tempat ia bertugas.
b) Konsul , konsul mengepalai suatu kekonsulan yang    membawahi satu daerah
  

kekonsulan kadang-kadang diperbantukan konsul Jenderal.


c) Konsul Muda, mengepalai kantor wakil konsulat yang ada didalam satu daerah
   

kekonsulan. Kadang diperbantukan kepada konsul jenderal atau Konsul.


d) Gen Konsul, diangkat oleh konsul jenderal atau oleh konsul untuk pengurus hal
  

tertentu yang berhubungan dengan daerah kekonsulan, biasanya ditempatkan di


kota-kota yang termasuk kekonsulan.
7. Fungsi Perwakilan Konsuler menurut Konvensi Wina :
a) Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya, badanhukum sesuai
   

dengan hukum internasional ( sesuai batas-batas yangdi izinkan).


b) Memajukan hubungan perdagangan, ekonomi, kebudayaan dan iptek ke dua negara.
  

c)    Mengeluarkan paspor dan Visa atau dokumen perjalanan kepada warga negara
pengirim.
d) Bertindak sebagai notaris dan panitera sipil, melakukan fungsi administratif yang
  

tidak bertentangan dengan peraturang negara penerima.


8. Berakhirnya misi perwakilan konsuler :
1. Fungsi seorang pejabat konsuler telah berakhir
2. Penarikan dari negara pengirim
3. Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai anggota staf konsuler

J. Perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler:


A. Korps Diplomatik :
a) Memelihara kepentingan negaranya dengan melakukan hubungan dengan pejabat
   

tingkat pusat.
b) Berhak mengadakan hubungan bersifat politik.
  

c)    Satu negara hanya memiliki satu perwakilan diplomatik di negara penerima.
d)   Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak tunduk pada kekuasaan peradilan)
B. Korps Konsuler :
a) Memelihara kepentingan negaranya dengan melaksanakan hubungan  dengan
   

pejabat tingkat daerah (setempat).


b) Berhak mengadakan hubungan yang bersifat non politik
  

c)    Satu negara dapat mempunyai lebih dari satu perwakilan konsuler.
d)   Tidak mempunyai hak ekstrateritorial (tunduk pada pelaksanaan kekuasaan
peradilan).

7|Page
K. PERJANJIAN INTERNASIONAL
1. Pengertian perjanjian internasional
a. Mochtar Kusumaatmaja, perjanjian internasional adalah perjanjian yang
diadakan anatara anggota masyarakat bangsa-bangsa yang bertujuan untuk
mengakibatkan akibat hukum tertentu. Dalam definisi ini subyek hukum internasional
yang mengadakan perjanjian adalah anggota masyarakat bangsa-bangsa, lembaga-
lembaga internasional dan negara-negara.
b. Definisi lain Perjanjian Internasional adalah kesepakatan antara dua atau
lebih subyek hukum internasional (lembaga internasional. negara) yang menurut
hukum internasional menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang
membuat kesepakatan.
2. Macam Perjanjian Internasional :
Perjanjian internasional dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :
a. Jumlah pesertanya
b. Srtrukturnya
c. Objeknya
d. Cara berlakunya
e. Intrumen pembentuk perjanjiannya
Jumlah pesertanya, yaitu perjanjian bilateral dan multilateral.  Bilateral adalah
perjanjian antar dua negara unutk mengatur kepentingan kedua belah pihak. 
Perjanjian multilateral adalah diadakan oleh banyak negara untuk mengatur
kepentingan bersama negara-nebara peserta perjanjian tersebut.
Contoh perjanjian bilateral : Indonesia – Cina (dwikewarganegaraan),
Indonesia – Malaysia (ekstradisi), Indonesia-Tailand (garis batas laut Andaman) dll.
Contoh multilateral adalah Konvensi Jenewa (perlindungan korban perang),
Konvensi Wina (diplomatic), Konvensi Hukum Laut Internasional (laut teritorial, zona
bersebelahan, ZEE dan landas benua), dll
Dari segi strukturnya yaitu ada perjanjian yang bersifat Law Making
Treatiesadalah perjanjian yang mengandung kaidah hukum yang berlaku bagi
semua bangsa di dunia, Seperti konvensi Jenewa, Wina, hukum laut. Sedangakan 
ada perjanjian yang bersifat treaty contract adalah perjanjian yang menimbulkan hak
dan kewajiban hanya bagi negara yang mengadakan perjanjian saja, seperti
Indonesia-Malaysia, Indonesia-Cina, dll
Dari segi objeknya, perjanjian internasional dibedakan antara perjanjian yang
berisi soal-soal politik, dengan perjanjian yang berisi soal-soal ekonomi, budaya, dll
Dari segi cara berlakunya, yaitu  perjanjian bersifat self-executing (berlaku
dengan sendirinya)yaitu perjanian itu langsung dapat berlaku setelah diratifikasi oleh
negara peserta) dan non self- executing, jika berlakunya perjanjian itu harus
dilakukan perubahan undang-undang di negara peserta terlebih dahulu.
Dari segi intrumennya, perjanjian internasional itu ada dua, yaitu tertulis dan
lisan. Perjanjian internasional tertulis adalah perjanjian yang dituangkan dalam
instrumen-instrumen pembentuk perjanjian yang tertulis dan formal, seperti Treaty,
Comvention, Agreement, Charter, Covenant, Statute, Constitution, Protocol,

8|Page
Declaration, Arrangement. Sedangkan perjanjian  internasional lisan adalah setiap
perjanjian internasional yang doekspresikan melalui instrumen-instrumen tidak
tertulis, seperti  :
1) Perjanjian internasional lisan ( international oral agreement), yang diperjanjikan
   

adalah hal-hal yang disepakati secara lisan, seperti the London


Agreement(keanggotaan Dewan Keamanan PBB).
2) Deklarasi Unilateral atau deklarasi sepihak ( unilateral declaration), adalah
  

pernyataan suatu negara yang disampaikan  oleh wakil negara itu dan ditujukan
kepada negara lain.
3) Perjanjian diam-diam (tacit consent atau tacit agreement), perjanjian yang dibuat
  

tidak tegas, artinya keberadaan perjanjian itu hanya dapat diketahui melalui
penyimpulan suatu tingkah laku baik aktif atau tidak aktif, dari Negara atau subyek
hokum internasional lainnya.
3. Tahap Pembuatan Perjanjian Internasional :
Menurut Mochtar Kusumaatmaja ada dua macam cara pembentukan
perjanjian internasional :
a) Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 3 tahap yaitu (perundingan,
   

penandatanganan, ratifikasi atau pengesahan), cara ini dupakai apabila materi atau
yang diperjanjikan itu dianggap sangat penting maka perlu persetujuan DPR.
b) Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 2 tahap yaitu ( perundingan dan
  

penandatanganan) dipakai untuk perjanjian yang tidak begitu penting, penyelesaian


cepat, berjangka pendek, seperti Perjanjian perdagangan.
Menurut  Hukum Positif Indonesia, pada pasal 11 ayat 1 UUD 1945
dosebutkan bahwa Presiden dengan persetujuan DPR membuat perjanjian dengan
Negara lain.  Dalam Undang-undang RI  No. 24 tahun 2000 ditegaskan bahwa
pembuatan perjanjian internasional dilakukan melalui tahap ( penjajakan,
perundingan, perumusan naskah, penerimaan dan penandatanganan).
Menurut Konvensi Wina 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional
disebutkan tahap pembuatan perjanjian internasional dilakuakn melalui tahap:
1) Perundingan (Negotiation), perundingan tahap pertama tentang objek tertentu,
   

diwakili oleh kepla negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri atau duta besar
dengan menunjukkan Surat Kuasa Penuh (full powers)
2) Penandatanganan (Signature), biasanya dilakukan oleh menteri luar negeri atau
  

kepala pemerintahan.  Tapi perjanjian belum dapat diberlakukan sebelum diratifikasi


oleh masing-masing negara.
3) Pengesahan (Ratification), Penandatanganan hanya bersifat sementara dan harus
  

dikuatkan  dengan pengesahan atau penguatan yang disebut ratifikasi.  Ratifikasi


perjanjian internasional  dapat dibedakan sbb:
a. Ratifikasi oleh badan eksekutif, biasanya dilakukan oleh raja absolut dan
   

pemerintahan otoriter.
b. Ratifikasi oleh badan Legislatif atau DPR,Parlemen tapi jarang digunakan.
   

c.    Ratifikasi campuran antara DPR (legislatif) dengan Pemerintah (Eksekutif).

9|Page
JENIS PERJANJIAN INTERNASIONAL

1. Bilateral bersifat khusus (Treaty Contract) karena hanya mengatur


kepentingan ke dua negara, oleh sebab itu perjanjian bilateral bersifat
‘tertutup’ dalam arti tertutup kemungkinan bagi negara lain untuk ikut serta
dalam perjanjian tersebut.

Contohnya : Indonesia dengan RRC (1955) tentang Penyelesaian


dwikewarganegaraan.  Indonesia dengan Thailand tentang garis batas laut
Andaman sebelah utara selat Malaka 1071.  Indonesia dengan Malaysia tentang
Ektradisi 1974.  Indonesia dengan Australia tentang Pertahanan dan Keamanan
kedua negara 1995.

1. Multilateral yang disebut juga Law Making Treatis biasanya mengatur hal


yang berkaitan dengan kepentingan umum dan bersifat terbuka dala  arti tidak
hanya mengatur kepentingan negara yang mengadakan perjanjian itu tetapi
juga kepentingan negara lain yang tidak turut serta dalam perjanjian itu
(bukan Peserta). Contohnya :Konvensi Jenewa 1949 tentang perlindungan
korban perang.  Konvensi wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik. 
Konvensi Hukum Laut Internasiobnal 1982 tentang laut teritorial (200 mil),
Zona Bersebelahan (24 mil), Zona Ekonomi Eksklusif (200 mil), Landas
Benua (lebih 200 mil).

ISTILAH-ISTILAH DALAM PERJANJIAN INTERNASIONAL :


1.
    
Traktat (treaty) perjanjian paling formal merupakan persetujuan dua negara atau
lebih mencakup perjanjian bidang politik dan ekonomi.
2. Konvensi (Convention) persetujuan formal bersifat multilateral yang tidak berurusan
   

dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (haigh Plicy) dilegalisasi oleh wakil yang
berkuasa penuh.
3. Protokol (Protocol) persetujuan tidak resmi umumnya tidak dibuat oleh kepala
   

negara yang mengatur masalah-masalah tambahan seperti penafsiran klaususl-


klausul tertentu ( Klausul = ketentuan tambahan sebuah perjanjian).
4. Persetujuan (Agreement) perjanjian bersifat tekhnis atau administratif.  Tidak
   

diratifikasi karena  sifatnya tidak seresmi atau seformal traktat atau konvensi.
5.    Perikatan ( Arrangement) adalah  istilah yang digunakan untuk transaksi yang
sifatnya sementara.  Tidak diratifikasi.
6. Proses Verbal catatan atau ringkasan atau kesimpulan konferensi diplomatik, atau
   

catatan suatu pemufakatan.  Tidak diratifikasi.


7. Piagam (Statute) yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan leh persetujuan
   

internasional baik mengenai pekerjaan atau kesatuan tertentu seperti pengawasan


internasional yang mencakup tentang minyak, lapangan kerja.  Contoh  Piagam
Kebebasan Transit.

10 | P a g e
8.    Deklarasi (declaration) yaiut perjanjianinternasinal yang berbentuk  traktat dan
dokumen tidak resmi.
9. Modus Vivendi dokumen untuk mencatat persetujuan  internasional bersifat
   

sementara, sampai perjumpaan permanen, terinci dan sistimatis serta tidak


memerlukan ratifikasi.
10. Pertukaran Nota yaitu metode tidak resmi namun banyak digunakan.  Biasanya
 

diulakukan oleh wakil-wakil militer dan negara dan bisa bersifat multilateral dan
melahirkan kewajiban bagi yang mengadakannya.
11. Ketentuan Penutup (final Act) ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan negara
 

peserta, nama utusan,masalah yang disetujui konferensi dan tidak diratifikasi.


12. Ketenrtuan Umum (General Act) traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi.
 

13.  Charter adalah istilah dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan yang
melakukan fungsi administratif.  Misalnya Atlantic Charter, Magna Charter.
14. Pakta (fact), menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus dan membutuhkan
 

ratifikasi.  Misalny Pakta Warsawa (mengenai Pertahanan ).


15. Covenant yaitu anggaran dasar LBB (Liga Bangsa-Bangsa).
 

ORGANISASI INTERNASIONAL
A. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) United Nations
Berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 diprakarsai oleh 5 negara antara
lain Amerika serikat, Inggris, Rusia, Cina dan Prancis. Kelima Negara tersebut
sekarang sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memegang
hak Veto yaitu hak untuk membatalkan atau memveto keputusan dewan keamanan
PBB.  Bahasa persidangan PBB adalah bahasa Arab, Inggris, Prancis, mandarin.
Rusia dan Spanyol. Dan Sekjen PBB sekarang adalah Ban Kimon dari Korea
Selatan.
a. Tujuan PBB:
1. Menjaga perdamaian dunia
2. Mengembangkan persahabatan antar bangsa
3. Membantu masyarakat dunia lebih sejahtera, memberantas kemiskinan, buta
aksara, penyakit menular, menghentikan pengrusakan lingkungan dan
penghormatan HAM.
4. Menjadi pusat bangsa –bangsa dalam pencapaian tujuan PBB diatas.
b. Prinsip-Prinsip PBB:
1. Negara anggota memiliki kedaulatan sederajat.
2. Negara anggota mematuhi piagam PBB
3. Negara-negara menyelesaikan perselisihan dengan cara damai
4. Negara-negara menghindari penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan.
5. Negara anggota membantu PBB
c. Badan /Alat Perlengkapan PBB:
1. Majelis Umum (General Asembly) :
Angotanya semua Negara anggota PBB.  Fungsinya sebgai forum untuk
membahas masalaha yang menjadi keprihatinan dunia.  Bersidang  setiap tahun. 

11 | P a g e
Keputusannya tidak mengikat anggota PBB karena hanya bersifat rekomendasi
namun berbobot karena merupakan hasil pandangan mayoritas Negara di dunia.
2. Dewan Keamanan PBB (Security Council) :
Adalah badan PBB yang fungsinya memelihara atau mempertahankan
perdamaian dan keamanan internasional.  Anggaotanya 15 negara yang terbagi
menjadi 5 anggota tetap (Inggris, Prancis, Rusia, Cina, Amerika serikat) dan 10
negara anggota tidak tetap yang dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan 2
tahun.  Dewan ini memiliki hak Veto yaitu hak untuk memblokir atau menolak
keputusan Dewan walaupun ke 14 anggota dewan yang lain menyetujui keputusan
yag bersangkutan, namun bias dibatalkan oleh 1 negara dari anggota Dewan
tersebut.
3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) :
Anggotanya terdiri dari 54 negara dan setiap tahun dipilih 18 anggota baru
oleh Majelis Umum PBB untuk masa jabatan 3 tahun.  Fungsi dewan ini adalah
bertanggug jawab atas kegiatan social  PBB.  Bersidang setiap tahun selama satu
bulan.  Dewan ini merekomendasi kepada majelis umum yang berkaitan dengan
pembanguna ekonomi, masalah lingkungan dan Hak Asasi Manusia.  Badan ini
mengkoordinir badan-badan seperti WHO (World Health Organization) oeganisasi
kesehatan Dunia,ILO (International Labour Organization) organisasi Perburuhan
Internasional, FAO (Food and Agriculture Organization) organiasai Pangan dan
Pertanian, UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural
Organization) Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan.  UNICEF
(United Nations Shildren’s Fund) Dana Kanak-Kanak Perserikatan Bangsa-Bangsa
yang memberikan bantuan untuk rencana-rencana kesejahteraan ibu dan anak di
selurug Negara di dunia.
4. Dewan Perwalian (Trusteeship Council) :
Dewan ini bertugas menyelenggarakan pemerintahan dan melakukan
pengawasan terhadap wilayah-wilayah yang masuk kategori trust territories (wilayah
peerwalian).  Wilayah perewalian adalah wilayah bekas jajahan yang ditempatkan
dalam satu system perwalian sebagai satu cara agar Negara-negara anggota
bertanggung jawab atas wilayah tersebut (biasanya Negara bekas penjajahnya) dan
menngkatkan kemajuan wiulayah itu menuju kemerdekaannya. Contoh Negara Togo
dan Kamerun, kepulauan Solomon adalah bekas jajahan Jerman.  Kemudian
Negara bekas jajahan Turki seperti Jordania dan Palestina.  Negara yang terakhir
yang mencapai kemerdekaannya pada Bulan November 1994 adalah Palau. Pada
bulan Desember menjadi anggota PBB.
Sistem perwalian itu di selenggarakan dalam rangka :
1. Memelihara keamanan dan perdamaian internasional
2. Memajukan politik, ekonomi, sosbud penduduk setempat.
3. Mendorong peenghormatan HAM dan saling ketergantungan sesame
bangsa,
4. Menjamin penanganan masalah-masalh soaial dan ekonomi.
5. Mahkamah Internasional (International Court of Justice) :

12 | P a g e
Adalah badan pengadilan internasional resmi dan tetap yang bertugas untuk
memeriksa dan memutus perkara yang diajukan kepadanya.  Terdiri 15 hakim yang
dipilih Majelis Umum berdasarkan kemampuan mereka dan bermarkas di Den Haag
Belanda.
Pihak yang dapat mengajukan perkara ke Mahkamah internasional :
1. Semua Negara yang berada di bawah Statuta (wilayah Kerja) Mahkamah
Internasional, Perkara apa saja.
2. Negara lain yang bukan statute Mahkamah  Internasioanl dengan syarat yang
telah ditetapkan.
3. Dewan Keamanan PBB.
Mahkamah Internasional selain mengadili perkara dapat juga memberikan nasihat
hokum kepadamajelis Umum, Dewan keamanan atas permohonan badan tersebut
dan badan PBB lainnya.
6. Sekretariat (Secretariat) :
Badan ini terdiri atas satu orang sekretaris Jenderal dan staf yang diperlukan. 
Sekretaris Jenderal diangkat  oleh Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan PBB. 
Sekjen sekarang Ban Kimon dari Korea selatan.
Badan Khusus PBB (Specialized Agencies) :
1. ILO (International Labour Organizatiaon) yaitu Organisai buruh internasional
didirikan pada tanggal  11 April 1919 bermarkas di Jenewa, Swiss.  Bertujuan
memelihara perdamaian abadi dengan memajukan keadilan ekonomi, social dan
memperbaiki syarat perburuhan dan tingkat kehidupannya.
2. FAO ( Food and agriculture Organization) yaitu organisasi bahan makanan dan
pertanian PBB didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945 bermarkas di Roma, Italia.
Badan ini bertujuan meningkatkan perdamaian dan effisiensi produksi dan distribusi
hasil makanan dan pertanian, hutan, perbaiki hidup penduduk desa.
3. UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural Organization) , yaitu
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan yang didirikan pada
tanggal 4 November 1946 bermarkas di Paris, Prancis.  Badan ini bertujuan member
sumbangan kearah perdamaian dan keamanan dengan memajukan kerjasama antar
bangsa-bangsa melalui pendidikan, pengetahuan.
4. WHO (World Health Organization) yaitu organisasi kesehatan Dunia yang
didirikan pada tanggal 7 April 1948 bermarkas di Jenewa , Swiss, bertujuan
mencapai tingkat kesehatan yang tertinggi bagi semua rakyat di dunia.
5. IBRD ( International Bank of Reconstruction and development) yaitu bang
pembangunan dan perkembangan internasional yang didirikan pada tanggal 27
Desember 1945 bertyujuan membantu pembangunan dan perkembangan daerah-
daerah milik anggota PBB untuk memudahkan penanaman modal untuk tujuan
produktif.
6. IMF (International Monetary Fund) yaitu dana moneter internasional didirikan pada
tanggal 27 desember 1945 bermarkas di Washington, Amerika Serikat.  Bertujuan
memajukan kerjasama moneter internasional dan perluasan perdagangan
internasional, stabilitas pertukaran uang, membantu menetapkan system
pembayaran multilateral terhadap transaksi yang sedangberjalan.

13 | P a g e
7. ICAO (International Civil Aviation Organization) yaitu organisasi penerbangan sipil
internasional.
8.  UPU (Universal Postal Union) yaitu persatuan pos sedunia.
9. ITU (International Telecommunication union yaitu persatuan telekomunikasi
internasional.
10. ITO (International Trade Organization) yaitu organisasi perdagangan
internasional dan peraetujuan mengenai bea  dan cukai dan perdagangan.
11. WTO (Word Trade Organization) Organisasi perdagangan Dunia.(Bukan Badan
PBB)
B. ASEAN (Association of South East Asian Nations) Atau Perhimpunan Bangsa-
bangsa Asia Tenggara:
ASEAN di bentuk berdasarkan deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967
yang ditandatangani 5 tokoh ASEAN yaitu Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul
Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Muangthai), Rajaratnam (Singapura) dan
Narciso R. Ramos (Filipina).  Sekarang jumlah anggotanya 10 negara yaitu
ditambah dengan Brunai Darussalam, Vietnam, laos, Mnyanmar, dan Kamboja.
Disamping itu ada Forum Regional ASEAN (FRA) sejak rahun 1994, yaitu
forum dialog tentang isu-isu keamanan di wilayah Asia Pasifik.  Terdiri 23 negara
yaitu 10 negara ASEAN, Papua Nugini sebagai Peninjau dan 12 negara patner yaitu
Kanada, Asustralia, India, Jepang, Selandia Baru Korea Selatan, Korea Utara,
Federasi Rusia, RRC, Amerika Serikat,  Mngolia dan Uni Eropa.
A. Tujuan ASEAN :
1. Memepercepat peetumbuhan ekonomi, soaial dan budaya dfi kawasan asia
tenggara.
2.   Meningkatkan perdamaian dan stabiloitas regional dan saling mengjhormati.
3. Meningkatkan kerjasama dalam masalah yang menyangkut kepentingan
beresama bidang ekonomi, soaial budaya, tekhnik, pengetahuan dan administrasi.
4. Saling memberi bantuan dalam bentuk saran latihan dan penelitian.
5. Bekerjasama dalam dalam penggunaan pertanian dan industry, perbaikan tarap
hidup rakyat.
6. Membina kerjasama dengan organisasi dunia lainnya.
B. Struktur ASEAN :
Menurut KTT ASEAN di BALI 1976 strukturnya sbb :
1. ASEAN Summit, yaitu pertemuan para kepala pemerintahan se ASEAN.  Konferensi
    

Tingkat Tinggi ini merupakan lembaga pembuat keputusan tertinggi dalam ASEAN. 
Didahului dengan pertemuan para menteri ekonomi dan menteri luar negeri ASEAN.
2. ASEAN Miniterial Meeting (AMM), yaitu siding para menteri luar negeri ASEAN yang
   

merumuskan garis kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN.


3. ASEAN Economic Ministers (AEM) adalah siding para menteri ekonomi untuk
   

meneruskan kebijakan yang telah dirumuskan.  Sidang ini 2 kali setahun.


4. ASEAN Finance Meeting (AFMM) adalah siding para menteri keuangan ASEAN
   

merumuska kebijakan ASEAN di bidang keuangan.

14 | P a g e
5.    Other ASEAN Ministerial Meeting (OAMM) yaitu siding para menteri non ekonomi
merumuskan kebojakan selain ekonomi seperti pendidikan, keshatan penerangan,
sosbud, teknologi, ilmu pengetahuan, perburuhan.
6. ASEAN Standing Committee (ASC) komisi tetap ASEAN dipimpin oleh menteri luar
   

negeri dari Negara yang mendapat giliran manjadi Ketua yaitu tuan rumah dari
siding tahunan para menteri luar negeri ASEAN.
7. ASEAN Secretariat yaitu sekretaris ASEAN  yang berfungsi untuk memprakarsai,
   

member nasehat dan pertimbangan dan mengkoordinasikan dan melaksanakan


jkegiatan-kegiatan ASEAN.
Mamfaat Kerja sama dan Perjanjian Internasional bagi Indonesia  :
A. Mamfaat keraja sama Internasional:
1. Dewan Keamanan PBB menghentikan Agresi Militer Belanda I atas usul India
dan Australia.
2. Perundingan Indonesia Belanda melalui Jasa baik KTN (komisi Tiga Negara)
untuk menghentikan pendudukan belanda di Indonesia.
3. PBB mengeluarkan resolusi untuk menghentikan Agresi Militer belanda IIyang
berisi : – Hentikan saling menyerang
- Membebaskan segala tawanan
- Berunding atas dasar Perjanjian Lingarjati dan renville
- Pemerintaha RI dikembalikan ke Yogyakarta.
4. Pengembalian Irian barat oleh PBB dari tangan belanda ke RI tahun 1962
5. Pengakuan kedaulatan RI oleh belanda melalui KMB tanggal 27 Desember 1949.
B. Mamfaat Perjanjian Internasional :
1. Diterimanya konsep Negara kepulauan (archipelagic state) Wawasan Nusantara.
2. Penentuan Batas Wilayah laut RI melalui Konvensi Hukum Laut Inmternasional
tahun 1982, yaitu :
a. Batas wilayah 12 mil laut territorial Negara pantai  dan Negara kepulauan.
b. batas 200 mil laut ZEE (Zona Ekonimi Eksklusif).
c., pengakuan hak Negara tak berpantai utk ikut memamfaatkan sumber daya
alam dan kekayaan lautan.
C. Secara regional perjanjian batas laut dengan Negara tetangga sbb:
a. Indonesia – Malaysia : lndas kontinen selat malaka daan lau natuna.
b. Indonesia- Thailand : Landas kontinen selat malaka danm laut Andaman.
c. Indonesia – Australia : Laut arafuru dan utara irian jaya dengan papua
nugini
d. Indonesia- Singapura :garis batas laut territorial.
e. Indonesia – India : Lands kontinen laut Andaman.
Berdasarkan pengakuan tersebut maka luas wilayah Indonesia menjadi
sekitar 8.4 juta km persegi :
1. daratan/Kepulauan                     : 2.027.087 km
2. Laut territorial                             : 3.166.163 km
3. Landas Kontinen                            : 800.000 km
4. ZEE                                             : 2.500.000 km

15 | P a g e
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan : 
                Hubungan dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya
pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga
terjadi saling ketergantungan antara bangsa dan negara yang berbeda.Karena
hubungan dan kerjasama ini terjadi terus menerus, sangatlah penting untuk
memelihara dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan khusus
sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai