PENDAHULUAN
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2. Persengketaan.
3. Permusuhan.
4. Peperangan.
E. Pola Hubungan Internasional :
2|Page
a. Penjajahan: bangsa yang satu menghisap bangsa lain yang disebabkan oleh
perkembangan kapitalisme. Kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi industri
dalam negeri, oleh karena bahan mentah itu banyak diluar negeri maka timbul
kehendak untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa
lain itu.
b. Saling ketergantungan : hubungan ini terjadi antara negara-negara yang belum
dalam rangka untuk mewujutkan kesejahteraan mereka. Pola hubungan ini sulit
dilakukan terutama oleh negara-negara atau bangsa-bangsa yang serba
ketinggalan dalam kualitas sumber dayanya, terutama sumber daya manusianya.
Terkait dengan hubungan sama derajat sila kedua Pancasila mengajarkan bahwa
hubungan antar negara atau antar bangsa harus bertolak pada kodrat manusia.
Dalam Pancasila kodrat manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan YME yang merdeka
dan sama derajatnya. Oleh karena itu hubungan antar bangsa harus diwarnai
dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat, tapa
memandang idiologi, bentuk negara dan sistem pemerintahan dari negara lain itu.
Oleh karena itu nasionalisme bangsa indonesia tidak jatuh kepaham Chauvinisme
dan kosmopolitisme. Chauvinisme adalah paham yang mengagung-agungkan
bangsa sendiri dengan memandang renfah bangsa lain. Kosmopolitisme adalah
pandangan yang melihat kosmos (seluruh Dunia ) sebagai polis (negeri sendiri )
sehingga cenderung melupakan nasionalisme yang sehat dan mengabaikan tugas
terhadap bangsanya sendiri.
2. Bangsa indonesia aktif membela bangsa yang terancam keberadaan dan
kedaulatannya atas dasar persamaan derajat tidak termasuk intervensi.
3|Page
Dalam pelaksanaan kerjasama dan hubungan Internasional Presiden
sebagai kepala negara dibantu oleh Menteri dan Departemen Luar Negeri serta
dibantu oleh para Duta dan Konsul yang diangkat oleh Presiden dan dibantu oleh
Duta dan Konsul Negara lain yang diterimanya. Pengankatan Duta dan Konsul serta
penerimaan Duta dan Konsul negara lain telah diatur dalam pasal 13 UUD 1945,
yang berbunyi :
a. Ayat 1 Presiden mengangkat duta dan konsul
b. Ayat 2 Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR
c. Ayat 3 Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan DPR.
4|Page
d. Kekuatan militer dan perang (show of Force): Peralatan militer yang
memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi. Diplomasi
tanpa dukunagan militer yang kuat dapat membuat suatu negara tidak memiliki rasa
percaya diri sehingga tak mampu menghindari tekanan dan ancaman negara lain
yang dapat menggangu kepentingan nasuonalnya. Maka dengan demikian
demontrasi senjata, latihan perang bersama kerasp dilaksanakan untuk
menampilkan kekuatannya. Namun yang lebih diutamakan bukanlah perang tetapi
tindakan prevetif dalam hubungan internasional.
Duta Besar memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa dan ditempatkan pada negara
yang punya hubungan erat dan banyak hubungan timbal balik. Dalam beberapa hal
seorang duta besar dapat memutuskan sesuatu yang menyangkut negaranya tanpa
berkonsultasi dengan kepala negaranya terlebih dahulu.
2) Duta (Gerzant) adalah setingkat lebih rendah dari duta besar, biasanya ditempatkan
pada negara yang tidak banyak hubungan timbal balik dan derajat kereratan
hubungan lebih rendah dari pada negara yang mengirim duta besar. Segala
persoalan. Segala persoalan yang menyangkut ke dua negara, seorang duta harus
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pemerintah negaranya.
5|Page
3) Menteri Presiden (Minister President) adalah mereka yang tidak dianggab sebagai
wakil kepala negara, tetapi hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan
negaranya.
4) Kuasa Usaha (Charge D’affair), kuasa usaha tidak diperbantukan kepada kepala
negara, tetapi kepada menteri luar negeri negara penerima. Berhubungan dengan
kepala negara negara penerima melalui menteri luar negeri negara penerima.
5) Atase-atase, adalah tenaga ahli kedutaan, ada atase militer. atase perekonomian,
b) Melindungi kepentingan negara dan warga negara pengirim sesuai hukum
internasional.
c) Mengadakan perundinagn dan persetujuan dengan negara penerima.
d) Mengetahui keadan dan perkembangan di negara penerima dengan cara yang syah
sesuai dengan Undang-undang dan melaporkannya kepada negara pengirim.
e) Memelihara persahabatan serta membina hubungan ekonomi, pendidikan dan
6|Page
menghubungkan perdagangan ke dua negara. Pejabat ini tidak mendapat gaji,
melainkan mendapat honoraruium atas jasa-jasanya itu.
tempat ia bertugas.
b) Konsul , konsul mengepalai suatu kekonsulan yang membawahi satu daerah
c) Mengeluarkan paspor dan Visa atau dokumen perjalanan kepada warga negara
pengirim.
d) Bertindak sebagai notaris dan panitera sipil, melakukan fungsi administratif yang
tingkat pusat.
b) Berhak mengadakan hubungan bersifat politik.
c) Satu negara hanya memiliki satu perwakilan diplomatik di negara penerima.
d) Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak tunduk pada kekuasaan peradilan)
B. Korps Konsuler :
a) Memelihara kepentingan negaranya dengan melaksanakan hubungan dengan
c) Satu negara dapat mempunyai lebih dari satu perwakilan konsuler.
d) Tidak mempunyai hak ekstrateritorial (tunduk pada pelaksanaan kekuasaan
peradilan).
7|Page
K. PERJANJIAN INTERNASIONAL
1. Pengertian perjanjian internasional
a. Mochtar Kusumaatmaja, perjanjian internasional adalah perjanjian yang
diadakan anatara anggota masyarakat bangsa-bangsa yang bertujuan untuk
mengakibatkan akibat hukum tertentu. Dalam definisi ini subyek hukum internasional
yang mengadakan perjanjian adalah anggota masyarakat bangsa-bangsa, lembaga-
lembaga internasional dan negara-negara.
b. Definisi lain Perjanjian Internasional adalah kesepakatan antara dua atau
lebih subyek hukum internasional (lembaga internasional. negara) yang menurut
hukum internasional menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang
membuat kesepakatan.
2. Macam Perjanjian Internasional :
Perjanjian internasional dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :
a. Jumlah pesertanya
b. Srtrukturnya
c. Objeknya
d. Cara berlakunya
e. Intrumen pembentuk perjanjiannya
Jumlah pesertanya, yaitu perjanjian bilateral dan multilateral. Bilateral adalah
perjanjian antar dua negara unutk mengatur kepentingan kedua belah pihak.
Perjanjian multilateral adalah diadakan oleh banyak negara untuk mengatur
kepentingan bersama negara-nebara peserta perjanjian tersebut.
Contoh perjanjian bilateral : Indonesia – Cina (dwikewarganegaraan),
Indonesia – Malaysia (ekstradisi), Indonesia-Tailand (garis batas laut Andaman) dll.
Contoh multilateral adalah Konvensi Jenewa (perlindungan korban perang),
Konvensi Wina (diplomatic), Konvensi Hukum Laut Internasional (laut teritorial, zona
bersebelahan, ZEE dan landas benua), dll
Dari segi strukturnya yaitu ada perjanjian yang bersifat Law Making
Treatiesadalah perjanjian yang mengandung kaidah hukum yang berlaku bagi
semua bangsa di dunia, Seperti konvensi Jenewa, Wina, hukum laut. Sedangakan
ada perjanjian yang bersifat treaty contract adalah perjanjian yang menimbulkan hak
dan kewajiban hanya bagi negara yang mengadakan perjanjian saja, seperti
Indonesia-Malaysia, Indonesia-Cina, dll
Dari segi objeknya, perjanjian internasional dibedakan antara perjanjian yang
berisi soal-soal politik, dengan perjanjian yang berisi soal-soal ekonomi, budaya, dll
Dari segi cara berlakunya, yaitu perjanjian bersifat self-executing (berlaku
dengan sendirinya)yaitu perjanian itu langsung dapat berlaku setelah diratifikasi oleh
negara peserta) dan non self- executing, jika berlakunya perjanjian itu harus
dilakukan perubahan undang-undang di negara peserta terlebih dahulu.
Dari segi intrumennya, perjanjian internasional itu ada dua, yaitu tertulis dan
lisan. Perjanjian internasional tertulis adalah perjanjian yang dituangkan dalam
instrumen-instrumen pembentuk perjanjian yang tertulis dan formal, seperti Treaty,
Comvention, Agreement, Charter, Covenant, Statute, Constitution, Protocol,
8|Page
Declaration, Arrangement. Sedangkan perjanjian internasional lisan adalah setiap
perjanjian internasional yang doekspresikan melalui instrumen-instrumen tidak
tertulis, seperti :
1) Perjanjian internasional lisan ( international oral agreement), yang diperjanjikan
pernyataan suatu negara yang disampaikan oleh wakil negara itu dan ditujukan
kepada negara lain.
3) Perjanjian diam-diam (tacit consent atau tacit agreement), perjanjian yang dibuat
tidak tegas, artinya keberadaan perjanjian itu hanya dapat diketahui melalui
penyimpulan suatu tingkah laku baik aktif atau tidak aktif, dari Negara atau subyek
hokum internasional lainnya.
3. Tahap Pembuatan Perjanjian Internasional :
Menurut Mochtar Kusumaatmaja ada dua macam cara pembentukan
perjanjian internasional :
a) Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 3 tahap yaitu (perundingan,
penandatanganan, ratifikasi atau pengesahan), cara ini dupakai apabila materi atau
yang diperjanjikan itu dianggap sangat penting maka perlu persetujuan DPR.
b) Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 2 tahap yaitu ( perundingan dan
diwakili oleh kepla negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri atau duta besar
dengan menunjukkan Surat Kuasa Penuh (full powers)
2) Penandatanganan (Signature), biasanya dilakukan oleh menteri luar negeri atau
pemerintahan otoriter.
b. Ratifikasi oleh badan Legislatif atau DPR,Parlemen tapi jarang digunakan.
9|Page
JENIS PERJANJIAN INTERNASIONAL
dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (haigh Plicy) dilegalisasi oleh wakil yang
berkuasa penuh.
3. Protokol (Protocol) persetujuan tidak resmi umumnya tidak dibuat oleh kepala
diratifikasi karena sifatnya tidak seresmi atau seformal traktat atau konvensi.
5. Perikatan ( Arrangement) adalah istilah yang digunakan untuk transaksi yang
sifatnya sementara. Tidak diratifikasi.
6. Proses Verbal catatan atau ringkasan atau kesimpulan konferensi diplomatik, atau
10 | P a g e
8. Deklarasi (declaration) yaiut perjanjianinternasinal yang berbentuk traktat dan
dokumen tidak resmi.
9. Modus Vivendi dokumen untuk mencatat persetujuan internasional bersifat
diulakukan oleh wakil-wakil militer dan negara dan bisa bersifat multilateral dan
melahirkan kewajiban bagi yang mengadakannya.
11. Ketentuan Penutup (final Act) ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan negara
13. Charter adalah istilah dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan yang
melakukan fungsi administratif. Misalnya Atlantic Charter, Magna Charter.
14. Pakta (fact), menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus dan membutuhkan
ORGANISASI INTERNASIONAL
A. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) United Nations
Berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 diprakarsai oleh 5 negara antara
lain Amerika serikat, Inggris, Rusia, Cina dan Prancis. Kelima Negara tersebut
sekarang sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memegang
hak Veto yaitu hak untuk membatalkan atau memveto keputusan dewan keamanan
PBB. Bahasa persidangan PBB adalah bahasa Arab, Inggris, Prancis, mandarin.
Rusia dan Spanyol. Dan Sekjen PBB sekarang adalah Ban Kimon dari Korea
Selatan.
a. Tujuan PBB:
1. Menjaga perdamaian dunia
2. Mengembangkan persahabatan antar bangsa
3. Membantu masyarakat dunia lebih sejahtera, memberantas kemiskinan, buta
aksara, penyakit menular, menghentikan pengrusakan lingkungan dan
penghormatan HAM.
4. Menjadi pusat bangsa –bangsa dalam pencapaian tujuan PBB diatas.
b. Prinsip-Prinsip PBB:
1. Negara anggota memiliki kedaulatan sederajat.
2. Negara anggota mematuhi piagam PBB
3. Negara-negara menyelesaikan perselisihan dengan cara damai
4. Negara-negara menghindari penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan.
5. Negara anggota membantu PBB
c. Badan /Alat Perlengkapan PBB:
1. Majelis Umum (General Asembly) :
Angotanya semua Negara anggota PBB. Fungsinya sebgai forum untuk
membahas masalaha yang menjadi keprihatinan dunia. Bersidang setiap tahun.
11 | P a g e
Keputusannya tidak mengikat anggota PBB karena hanya bersifat rekomendasi
namun berbobot karena merupakan hasil pandangan mayoritas Negara di dunia.
2. Dewan Keamanan PBB (Security Council) :
Adalah badan PBB yang fungsinya memelihara atau mempertahankan
perdamaian dan keamanan internasional. Anggaotanya 15 negara yang terbagi
menjadi 5 anggota tetap (Inggris, Prancis, Rusia, Cina, Amerika serikat) dan 10
negara anggota tidak tetap yang dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan 2
tahun. Dewan ini memiliki hak Veto yaitu hak untuk memblokir atau menolak
keputusan Dewan walaupun ke 14 anggota dewan yang lain menyetujui keputusan
yag bersangkutan, namun bias dibatalkan oleh 1 negara dari anggota Dewan
tersebut.
3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) :
Anggotanya terdiri dari 54 negara dan setiap tahun dipilih 18 anggota baru
oleh Majelis Umum PBB untuk masa jabatan 3 tahun. Fungsi dewan ini adalah
bertanggug jawab atas kegiatan social PBB. Bersidang setiap tahun selama satu
bulan. Dewan ini merekomendasi kepada majelis umum yang berkaitan dengan
pembanguna ekonomi, masalah lingkungan dan Hak Asasi Manusia. Badan ini
mengkoordinir badan-badan seperti WHO (World Health Organization) oeganisasi
kesehatan Dunia,ILO (International Labour Organization) organisasi Perburuhan
Internasional, FAO (Food and Agriculture Organization) organiasai Pangan dan
Pertanian, UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural
Organization) Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan. UNICEF
(United Nations Shildren’s Fund) Dana Kanak-Kanak Perserikatan Bangsa-Bangsa
yang memberikan bantuan untuk rencana-rencana kesejahteraan ibu dan anak di
selurug Negara di dunia.
4. Dewan Perwalian (Trusteeship Council) :
Dewan ini bertugas menyelenggarakan pemerintahan dan melakukan
pengawasan terhadap wilayah-wilayah yang masuk kategori trust territories (wilayah
peerwalian). Wilayah perewalian adalah wilayah bekas jajahan yang ditempatkan
dalam satu system perwalian sebagai satu cara agar Negara-negara anggota
bertanggung jawab atas wilayah tersebut (biasanya Negara bekas penjajahnya) dan
menngkatkan kemajuan wiulayah itu menuju kemerdekaannya. Contoh Negara Togo
dan Kamerun, kepulauan Solomon adalah bekas jajahan Jerman. Kemudian
Negara bekas jajahan Turki seperti Jordania dan Palestina. Negara yang terakhir
yang mencapai kemerdekaannya pada Bulan November 1994 adalah Palau. Pada
bulan Desember menjadi anggota PBB.
Sistem perwalian itu di selenggarakan dalam rangka :
1. Memelihara keamanan dan perdamaian internasional
2. Memajukan politik, ekonomi, sosbud penduduk setempat.
3. Mendorong peenghormatan HAM dan saling ketergantungan sesame
bangsa,
4. Menjamin penanganan masalah-masalh soaial dan ekonomi.
5. Mahkamah Internasional (International Court of Justice) :
12 | P a g e
Adalah badan pengadilan internasional resmi dan tetap yang bertugas untuk
memeriksa dan memutus perkara yang diajukan kepadanya. Terdiri 15 hakim yang
dipilih Majelis Umum berdasarkan kemampuan mereka dan bermarkas di Den Haag
Belanda.
Pihak yang dapat mengajukan perkara ke Mahkamah internasional :
1. Semua Negara yang berada di bawah Statuta (wilayah Kerja) Mahkamah
Internasional, Perkara apa saja.
2. Negara lain yang bukan statute Mahkamah Internasioanl dengan syarat yang
telah ditetapkan.
3. Dewan Keamanan PBB.
Mahkamah Internasional selain mengadili perkara dapat juga memberikan nasihat
hokum kepadamajelis Umum, Dewan keamanan atas permohonan badan tersebut
dan badan PBB lainnya.
6. Sekretariat (Secretariat) :
Badan ini terdiri atas satu orang sekretaris Jenderal dan staf yang diperlukan.
Sekretaris Jenderal diangkat oleh Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan PBB.
Sekjen sekarang Ban Kimon dari Korea selatan.
Badan Khusus PBB (Specialized Agencies) :
1. ILO (International Labour Organizatiaon) yaitu Organisai buruh internasional
didirikan pada tanggal 11 April 1919 bermarkas di Jenewa, Swiss. Bertujuan
memelihara perdamaian abadi dengan memajukan keadilan ekonomi, social dan
memperbaiki syarat perburuhan dan tingkat kehidupannya.
2. FAO ( Food and agriculture Organization) yaitu organisasi bahan makanan dan
pertanian PBB didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945 bermarkas di Roma, Italia.
Badan ini bertujuan meningkatkan perdamaian dan effisiensi produksi dan distribusi
hasil makanan dan pertanian, hutan, perbaiki hidup penduduk desa.
3. UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural Organization) , yaitu
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan yang didirikan pada
tanggal 4 November 1946 bermarkas di Paris, Prancis. Badan ini bertujuan member
sumbangan kearah perdamaian dan keamanan dengan memajukan kerjasama antar
bangsa-bangsa melalui pendidikan, pengetahuan.
4. WHO (World Health Organization) yaitu organisasi kesehatan Dunia yang
didirikan pada tanggal 7 April 1948 bermarkas di Jenewa , Swiss, bertujuan
mencapai tingkat kesehatan yang tertinggi bagi semua rakyat di dunia.
5. IBRD ( International Bank of Reconstruction and development) yaitu bang
pembangunan dan perkembangan internasional yang didirikan pada tanggal 27
Desember 1945 bertyujuan membantu pembangunan dan perkembangan daerah-
daerah milik anggota PBB untuk memudahkan penanaman modal untuk tujuan
produktif.
6. IMF (International Monetary Fund) yaitu dana moneter internasional didirikan pada
tanggal 27 desember 1945 bermarkas di Washington, Amerika Serikat. Bertujuan
memajukan kerjasama moneter internasional dan perluasan perdagangan
internasional, stabilitas pertukaran uang, membantu menetapkan system
pembayaran multilateral terhadap transaksi yang sedangberjalan.
13 | P a g e
7. ICAO (International Civil Aviation Organization) yaitu organisasi penerbangan sipil
internasional.
8. UPU (Universal Postal Union) yaitu persatuan pos sedunia.
9. ITU (International Telecommunication union yaitu persatuan telekomunikasi
internasional.
10. ITO (International Trade Organization) yaitu organisasi perdagangan
internasional dan peraetujuan mengenai bea dan cukai dan perdagangan.
11. WTO (Word Trade Organization) Organisasi perdagangan Dunia.(Bukan Badan
PBB)
B. ASEAN (Association of South East Asian Nations) Atau Perhimpunan Bangsa-
bangsa Asia Tenggara:
ASEAN di bentuk berdasarkan deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967
yang ditandatangani 5 tokoh ASEAN yaitu Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul
Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Muangthai), Rajaratnam (Singapura) dan
Narciso R. Ramos (Filipina). Sekarang jumlah anggotanya 10 negara yaitu
ditambah dengan Brunai Darussalam, Vietnam, laos, Mnyanmar, dan Kamboja.
Disamping itu ada Forum Regional ASEAN (FRA) sejak rahun 1994, yaitu
forum dialog tentang isu-isu keamanan di wilayah Asia Pasifik. Terdiri 23 negara
yaitu 10 negara ASEAN, Papua Nugini sebagai Peninjau dan 12 negara patner yaitu
Kanada, Asustralia, India, Jepang, Selandia Baru Korea Selatan, Korea Utara,
Federasi Rusia, RRC, Amerika Serikat, Mngolia dan Uni Eropa.
A. Tujuan ASEAN :
1. Memepercepat peetumbuhan ekonomi, soaial dan budaya dfi kawasan asia
tenggara.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabiloitas regional dan saling mengjhormati.
3. Meningkatkan kerjasama dalam masalah yang menyangkut kepentingan
beresama bidang ekonomi, soaial budaya, tekhnik, pengetahuan dan administrasi.
4. Saling memberi bantuan dalam bentuk saran latihan dan penelitian.
5. Bekerjasama dalam dalam penggunaan pertanian dan industry, perbaikan tarap
hidup rakyat.
6. Membina kerjasama dengan organisasi dunia lainnya.
B. Struktur ASEAN :
Menurut KTT ASEAN di BALI 1976 strukturnya sbb :
1. ASEAN Summit, yaitu pertemuan para kepala pemerintahan se ASEAN. Konferensi
Tingkat Tinggi ini merupakan lembaga pembuat keputusan tertinggi dalam ASEAN.
Didahului dengan pertemuan para menteri ekonomi dan menteri luar negeri ASEAN.
2. ASEAN Miniterial Meeting (AMM), yaitu siding para menteri luar negeri ASEAN yang
14 | P a g e
5. Other ASEAN Ministerial Meeting (OAMM) yaitu siding para menteri non ekonomi
merumuskan kebojakan selain ekonomi seperti pendidikan, keshatan penerangan,
sosbud, teknologi, ilmu pengetahuan, perburuhan.
6. ASEAN Standing Committee (ASC) komisi tetap ASEAN dipimpin oleh menteri luar
negeri dari Negara yang mendapat giliran manjadi Ketua yaitu tuan rumah dari
siding tahunan para menteri luar negeri ASEAN.
7. ASEAN Secretariat yaitu sekretaris ASEAN yang berfungsi untuk memprakarsai,
15 | P a g e
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Hubungan dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya
pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga
terjadi saling ketergantungan antara bangsa dan negara yang berbeda.Karena
hubungan dan kerjasama ini terjadi terus menerus, sangatlah penting untuk
memelihara dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan khusus
sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.
16 | P a g e