Anda di halaman 1dari 19

DINAMIKA PERAN INDONESIA

DALAM PERDAMAIAN DUNIA

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. DHITA AMELIA PUTRI (04)
2. DIMAS INDRAWAN (05)
3. M. ARBAIN NAWAWI (14)
4. DWI BAYU LESTARI (06)
Apa Itu Hubungan Internasional ?
Secara umum hubungan Internasional dapat
diartikan sebuah hubungan dengan perjanjian antar
negara atau antara negara dengan organisasi
Internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu
berupa hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian tersebut.
Landasan Hukum Hubungan Internasional bagi
Bangsa Indonesia
Beberapa Landasan Hukum dalam Menjalin Hubungan Internasional yakni :
1. Landasan Idiil
Landasan Idiil merupakan suatu landasan yang menjadi idiologi suatu
bangsa,dalam hal ini Landasan Idiil Indonesia adalah sila ke-2 dari pancasila yang
mengandung makna bahwa bangsa indonesia menganggap dirinya sebagai bagian
dari umat manusia di Dunia yang harus mengembangkan sikap hormat
menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
2. Landasan Konstitusional
Landasan Konstitusional merupakan landasan yang berkaitan dengan segala
ketentuan dan aturan tentang kenegaraan/ UUD suatu negara,yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 alenia ke-1 dan alenia ke-4.
3.Landasan Operasional
Landasan Operasional merupakan suatu konsep dasar tujuan pengelolaan secara
menyeluruh dari kehidupan nasional suatu negara. 4 elemen landasan operasional
hubungan internasional indonesia :
a. Ketetapan MPR, Menurut GBHN (TAP MPR RI No.IV/MPR/1999) misi
hubungan luar negeri indonesia adalah perwujudan politik luar negeri yang
berdaulat,bermartabat,bebas dan pro aktif begi kepentingan nasional dalam
menghadapi perkembangan global.
b. Undang-undang, misalnya UU. No. 37/1999 tentang hubungan luar negeri.
c. Keputusan / Kebijakan Presiden, Yang dituangkan dalam perpres.
d. Kebijakan / Peraturan yang di keluarkan oleh Menteri luar negeri,
Sebuah hubungan internasional ditandai dengan dimulainya pembukaan
utusan (konsuler atau diplomatik) yang bersifat bilateral. Dalam hubungan
internasional terdapat aktor yang melakukan hubungan internasional, aktor
pelaku hubungan internasional disebut sebagai subjek hukum internasional, ialah
orang atau lembaga/badan yang dianggap mampu melakukan perbuatan atau
tindakan hukum yang diatur dalam hukum internasional dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum internasional atas perbuatannya.
ASAS – ASAS HUBUNGAN INTERNASIONAL
Asas merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari
beberapa atau semua negara, dengan tujuan untuk kepentingan bersama dari
mereka yang menyatukan diri didalamnya. Yakni meliputi:
I. Asas Teritorial, di dasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Negara
melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di
wilayahnya sehingga selain dari itu maka berlaku hukum asing.
Contohnya, kekuatan maritim dan sumber daya yang menjadi miliknya.
Dengan perluasan laut tak terbatas dari setiap negara akan melestarikan yang
tidak seimbang dan kekayaan memegang.
II. Asas kebangsaan, dapat ditafsirkan sebagai kerjasama internasional dengan
dasar kekuatan masing-masing negara untuk semua elemen dari semua
warga negaranya.
Contohnya, bantuan hukum warga negara indonesia, artinya yaitu setiap
warga negara menerima hak dan dukungan penuh dari kedutaan untuk
memecahkan berbagai masalah.
ASAS – ASAS HUBUNGAN INTERNASIONAL
III. Asas Kepentingan Umum, adalah didasarkan pada kewenangan negara
untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan sosial.
Contoh nyata dalam kasus ini, misalnya, adalah tak tersentuh terorisme,
yang mengancam masyarakat dunia dan perdamaian,termasuk Indonesia.
Siapapun dalam komunitas yang sengaja melakukan pemberontakan dengan
Pengebomam tidak akan menerima perlindungan hukum untuk negara
terkait. Hal ini disebabkan oleh perlindungan hukum dasar untuk setiap
bentuk peristiwa yang melibatkan kepentingan publik, adalah musuh umum.
 IV. Asas Persamaan Harkat, Martabat dan Derajat, Hubungan internasional
harus didasarkan pada prinsip yang berhubungan dengan negara-negara
yang berdaulat. OIeh oleh karena itu, HAM berpegang pada martabat tinggi
dan martabat masing-masing negara, yang berhubungan dengan kesetaraan
derajat, sehingga menghormati dan memelihara hubungan baik dan saling
menguntungkan.
 Contoh kasus dalam hubungan internasional, khususnya pada prinsip ini,
seperti bentuk pelatihan militer yang dilakukan Indonesia dengan Asytralia.
Pada 2017, lambing Indonesia, yaitu Pancasila, sengaja membuat amperand
yang melecehkan bangsa Indonesia.
SARANA – SARANA HUBUNGAN INTERNASIONAL

Suatu hubungan antarbangsa dan negara akan dapat berlangsung dengan baik apabila
terdapat pedoman-pedoman yang menjadi landasan berpijak, baik itu tertulis maupun tidak
tertulis. Sarana – saran hubungan internasional terbagi menjadi 2 yaitu:
Sarana Formal, disebut demikian karena dimiliki setiap negara dan terikat pada aturan dan
prosedur yang berlaku baik secara nasional maupun internasional.
Sarana hubungan internasional yang formal meliputi:
a. Departemen Luar Negeri
b. Perwakilan Diplomatik
c. Perwakilan konsuler
Sarana Informal, sarana informal disebut demikian karena penggunaannya tidak
dimonopoli negara, ruang geraknya bebas bagi
semua pelaku, memiliki aturan dan prosedur yang
sangat luwes, baik nasional maupun internasional.
Sarana hubungan internasional yang formal itu meliputi:
. Alat Komunikasi Canggih
. Pertandingan Olahraga Internasional
SARANA- SARANA HUBUNGAN INTERNASIONAL
Adapun sarana-sarana dalam hubungan internasional adalah sebagai berikut:
a. Diplomasi
Diplomasi merupakan seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik
luarnegeri suatu negara dalam hubungannya dengan negara dan bangsa lain.
Diplomasi dapat bersifat bilateral (melibatkan 2 negara) atau multilateral
(melibatkan lebih dari 2 negara). Intsrumen diplomasi ada 2 yaitu, deplu, yang
berkedudukan di ibukota negara, merupakan “Otak” nya dan perwakilan
diplomtik yang berkedudukan di ibukota negara penerima yang merupakan
“Panca Indra dan Penyambung Lidahnya.”
Diplomat mempunyai 3 fungsi dasar Dalam mewakili negara dan bangsa
1. Sebagai Lambing (Lambang atau Prestise Negara Pengirim)
2. Sebagai wakil yuridis yang sah menurut hukum dan HI dari negara
pengirim.
3. Sebagai perwakilan diplomatik suatu negara
di negara lain.
SARANA- SARANA HUBUNGAN
INTERNASIONAL
  Tugas diplomat dibagi menjadi 4 fase, yaitu :
1.Perwakilan (representation)
2. Perundingan (negotiation)
3. Laporan (reporting)
b. Propaganda
Propaganda adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi pikiran, emosi dan
tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum. Ada dua hal yang
membedakan diplomasi dan propaganda:
1. Propaganda ditujukan kepada rakyat negara tersebut, bukan
pemerintahnya.
2. Propaganda dilakukan hanya demi kepentingan negara pembuat propaganda.
c. Ekonomi
Hubungan internasional melalui sarana ekonomi tidak mutlak dilakukan oleh
pemerintah, swasta pun dapat berperanan besar, baik selama masa damai maupun
dalam situasi perang. Semua negara terlibat dalam hubungan ekonomi untuk
mendapatkan barang yang tidak dapat diproduksinya sendiri. Keuntungan lainnya
dari perdagangan internasional adalah diperolehnya suatu barang melalui sistem
produksi yang paling efisien dan murah.
SARANA- SARANA HUBUNGAN
INTERNASIONAL
  d. Kekuatan Militer dan Perang
Berlawanan dengan ekonomi, bidang militer benar-benar dikuasai oleh
pemerintah. Bidang militer sangat mempengaruhi diplomasi karena memiliki
kekuatan militer yang tangguh akan menambah rasa percaya diri, sehingga
bisa mengabaikan ancaman-ancaman dan tekanan lawan yang dapat
mengganggu kepentingan nasionalnya. Kekuatan militer diperlihatkan dalam
parade militer di hari-hari nasional untuk menggertak dan memperingatkan
negara-negara lawan sehingga perang dapat dihindarkan. Perang adalah pilihan
terakhir.
PENTINGNYA HUBUNGAN INTERNASIONAL DALAM
MEWUJUDKAN PERDAMAIAN DUNIA

Hubungan antar negara merupakan salah satu hubungan kerjasama mutlak


diperlukan,karena tidak ada satu negarapun di dunia yang tidak bergantung
kepada negara lain.Ketergantungan inilah yang menuntut diperlukannya
hubungan antar negara. Dalam Pelaksanaan hubungan antar negara perlu
dilandasi dengan prinsip persamaan derajat dandidasarkan pada kemauan bebas
dalam melaksanakan hubungan tersebut. Arti penting hubungan internasional
bagi suatu negara antara lain karena faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor internal :
Yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baikmelalui
kudeta maupun intervensi dari negara lain.
2. Faktor eksternal :
a. Yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu
negara tidakdapat berdiri sendiri, tanpa bantuan dan kerja sama dengan
negara lain. Ketergantungantersebut, terutama dalam upaya memecahkan
masalah-masalah ekonomi, politik, hukum,sosial budaya, pertahanan dan
keamanan.
PENTINGNYA HUBUNGAN INTERNASIONAL DALAM
MEWUJUDKAN PERDAMAIAN DUNIA

b. Untuk membangun komunikasi lintas bangsa dan negara guna mewujudkan


kerja sama yang produktif dalam memenuhi berbagai kebutuhan yang
menyangkut kepentingan nasional negara masing- masing.
c. Mewujudkan tatanan dunia baru yang dapat memberikan manfaat bagi
kesejahteraan dan perdamaian yang abadi bagiwarga masyarakat dunia.
POLITIK LUAR NEGERI DALAM MENJALIN HUBUNGAN
INTERNASIONAL

Politik luar negeri adalah arah kebijakan suatu negara untuk mengatur
hubungannya dengan negara lain yang berpijak kepada kepentingan nasional
negara yang bersakutan dalam lingkup Dunia Internasional.
Menurut UUD No.37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, Politik luar
negeri adalah kebijaksanaan, sikap, dan langkah pemerintah RI yang diambil dalam
melakukan hubungan negara lain, organisasi internasional, dan subjek hukum
internasional lainnya dalam rangka nmenghadapi masalah Internasional guna
mencapai tujuan nasional.
Politik luar negeri bebas aktif dipilih dalam rangka menjamin kerjasama dan
hubungan baik dengan bangsa lain di dunia, dengan tujuan mempertahankan
kemerdekaan bangsa dan keselamatan negara, dan tentu saja untuk meningkatkan
perdamaian Internasional.
Bebas, artinya bangsa Indonesia dlam menentukan sikap dan pandangan terhadap
berbagai permasalahan Internasional terlepas dari ikatan antara Blok Barat dan
Blok Timur.
Aktif, artinya indonesia senantiasa aktif memperjuangkan terhujudnya
perdamaian dunia,baik dalam memperjuangkan kemerdekaaan maupun ketertiban
dunia.
PELAKSANAAN POLITIK LUAR NEGERI
INDONESIA
Penerapan politik bebas–aktif pada masa Demokrasi Terpimpin bersifat revolusioner dan
radikal. Dalam jurnal Politik Luar Negeri Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
(2018) karya Sandi Dwi dan Corry Liana, karakteristik dari politik luar negeri Indonesia
adalah kekuatan dan ketegasan. Diplomasi yang diajukan oleh Indonesia harus
direalisasikan dan bersifat tuntutan yang berfokus pada ketercapaian kepentingan nasional.
Indonesia menjalankan politik luar negeri bebas-aktif bertumpu pada ideologi Pancasila
dan landasan konstitusional UUD 1945 yang merupakan dasar hukum tertinggi negara
Indonesia.
Bentuk kerja sama yang sudah dikembangkan indonesia yaitu:
1. Memprakarsai penyelenggaraan Konfrensi Asia-Afrika (KAA) Pada tahun
1955 yang melahirkan dasasila bandung.
2. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ke-60
pada tanggal 28 september 1950. Meskipun pernah keluar dari keanggotaan
PBB pada tanggal 7 januari 1965 sebagai bentuk protes atas diterimanya
Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, akan tetapi
tanggal 28 september 1966 Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB
dan tetap sebagai anggota yang ke-60.
3. Ikut serta dalam setiap pesta olahraga Internasional mulai dari SEA (South East
Asian) Games,Asian games,Olimpiade,dan sebagainya.
MANFAAT PERAN INDONESIA DALAM HUBUNGAN
INTERNASIONAL

1. Bidang Politik
Diwujudkan dalam keikutsertaan Indonesia dalam forum-forum
Internasional dengan tetap memegang prinsip Bebas Aktif.
2. Bidang Ekonomi
Membawa pusat promosi ASEAN untuk perdagangan,investasi,dan
pariwisata.
3. Bidang Sosial
Penanggulangan bencana alam.
4. Bidang Budaya
Pertukaran pelajar dan Mahasiswa.
MENGAPA PERJANJIAN INTERNASIONAL DIANGGAP
SANGAT PENTING

1. Perjanjian intenasional lebih menjamin kepastian hukum


sebab perjanjian internasional dilakukan secara tertulis.
2. Perjanjian internasional mengatur masalah – masalah
kepentingan bersama diantara para subjek hukum
internasional.

Anda mungkin juga menyukai