Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Internasional – Pengertian, Asas, Sarana,

Tujuan, Makalah
Sayanda.com – Hubungan Internasional – Pengertian, Asas, Sarana, Tujuan, Makalah.
Secara umum, hubungan internasional memiliki arti bentuk kerja sama yang dibuat antar negara yang memiliki
tujuan yang sama dan saling menguntungkan.

Sedangkan menurut UU No. 37 Tahun 1999, hubungan internasional didefinisikan sebagai kegiatan yang meliputi
aspek regional dan internasional yang kegiatannya dilakukan oleh pemerintah di tingkat pusat maupun internasional,
meliputi lembaga negara, organisasi politik, lembaga swadaya masyarakat, badan usaha, ataupun warga negara.

Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai Hubungan Internasional – Asas, Pengertian, Pentingnya, Sarana,
Tujuan.

Pengertian Hubungan Internasional Menurut Para Ahli

Beberapa ahli turut


memberikan pandangannya mengenai definisi hubungan internasional. Di antaranya adalah:

1. Tyge Nathiessen
Hubungan internasional merupakan cabang ilmu politik yang terdiri dari komponen-komponen berupa organisasi
dan administrasi internasional serta hukum internasional.

2. Charles McClelland
Hubungan internasional didefinisikan sebagai studi yang membahas transaksi, pertukaran, dan hubungan serta
respon masyarakat yang terorganisir secara terpisah, termasuk komponen-komponen yang ada di dalam hubungan
internasional.

3. C. Johari
Hubungan internasional adalah ilmu yang yang mempelajari tentang interaksi negara-negara berdaulat yang turut
pula menyelidiki pelaku-pelaku non-negara atau di luar pemerintah yang memiliki pengaruh terhadap tugas-tugas
negara.

4. Mohtar Mas’ud
Hubungan internasional merupakan hubungan yang melibatkan bangsa-bangsa berdaulat sehingga dibutuhkan aturan
dan mekanisme kompleks yang melibatkan negara-negara.

5. John Houston
Hubungan internasional dapat diartikan sebagai sebuah cabang ilmu yang membahasa interaksi anggota-anggota
komunitas internasional dan perilaku aktor-aktor yang turut terlibat di dalamnya.

Asas-Asas Hubungan Internasional

Hugo de Groot menyatakan bahwa asas persamaan derajat dan persetujuan dari semua negara merupakan dasar
terbentuknya hubungan internasional.

Dalam hubungan internasional, terdapat pula beberapa asas berdasarkan ruang lingkup ketentuan hukum daerah atau
negara-negara yang terlibat di dalamnya. Asas-asas tersebut di antaranya adalah:

1. Asas Teritorial
Elemen yang menjadi dasar asas teritorial meliputi wilayah dan daerah yang menjadi kekuasaan suatu negara.

Berdasarkan asas teritorial, negara memiliki hak untuk memberlakukan hukum bagi seluruh warga dan komponen-
komponen lain yang terdapat di wilayahnya. Sementara, masyarakat atau barang yang berada di luar wilayah
kedaulatan merupakan bagian dari hukum internasional.

2. Asas Kebangsaan
Asas kebangsaan dibuat berdasarkan kekuasaan negara atas warga negaranya. Artinya, setiap warga negara yang
berada di wilayah manapun tetap mendapatkan perlakuan hukum yang layak dari negara, sekalipun orang tersebut
berada di negara asing.
3. Asas Kepentingan Umum
Asas kepentingan umum dalam hubungan internasional meliputi wewenang negara untuk memberikan perlindungan
atau mengatur kepentingan warga negaranya dalam kehidupan bermasyarakat.

Negara dituntut agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan atau peristiwa yang memiliki sangkut paut dengan
kepentingan umum. Artinya, pelaksanaan hukum menurut asas kepentingan umum tidak terikat pada batas-batas
wilayah suatu negara.

Tujuan Hubungan Internasional

Pada dasarnya, hubungan


internasional terjalin atas kesadaran bahwa tidak ada satu negara di dunia yang dapat hidup tanpa bantuan dan kerja
sama dari negara lain. Tujuan hubungan internasional lainnya adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan kerja sama untuk saling membantu memenuhi kebutuhan suatu negara yang belum dapat
terpenuhi seluruhnya oleh negara tersebut.
2. Menegakkan kedaulatan batas-batas wilayah negara.
3. Membentuk usaha atau perundingan dalam rangka mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.
Sarana Hubungan Internasional

J. Frankel berpendapat
bahwa ada beberapa sarana yang dapat digunakan oleh para pelaku hubungan internasional. Sarana-sarana tersebut
di antaranya adalah:

1. Diplomasi
Diplomasi merupakan kegiatan politik luar negeri suatu negara dengan negara lain. Ada dua jenis diplomasi, yakni
bilateral (melibatkan dua negara), dan multilateral (melibatkan lebih dari dua negara).

Dalam praktik diplomasi, ada dua instrumen yang berperan langsung dalam mewujudkan hubungan internasional,
yakni Kementerian Luar Negeri yang berkedudukan di ibukota negara, serta perwakilan diplomatik negara atau yang
biasa disebut dengan Kedutaan Besar yang berada di ibukota negara mitra hubungan internasional.

Kegiatan diplomasi suatu negara sering diwakili oleh diplomat. Dalam menjalankan tugasnya sebagai duta negara,
diplomat memiliki tiga fungsi: sebagai perwakilan politik, lambang negara, dan wakil yuridis yang diakui
berdasarkan hukum internasional.

Selain itu, seorang diplomat juga memiliki tugas utama untuk menyukseskan empat fase pokok diplomasi yakni:
perwakilan (representation), perundingan (negotiation), laporan, serta agen perlindungan bagi warga negara di
tempat ia ditugaskan.
2. Propaganda
Propaganda merupakan suatu usaha terstruktur dan sistematis yang bertujuan untuk memengaruhi pikiran, tindakan,
dan emosi suatu kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Hal yang membedakan propaganda dan diplomasi adalah
sasaran objek tujuan diberlakukannya praktik tersebut.

Propaganda bertujuan untuk memengaruhi masyarakat suatu negara dan bukan pemerintahnya. Selain itu,
propaganda juga hanya menguntungkan pihak negara yang memberlakukan praktik tersebut.

3. Ekonomi
Hubungan internasional yang berlatar belakang ekonomi tidak selalu dilakukan oleh negara. Organisasi atau badan
usaha swasta pun diperbolehkan untuk mengadakan kerja sama dengan negara lain.
Semua pihak yang terlibat dalam kerja sama internasional ini akan diuntungkan dalam hal penyediaan kebutuhan
yang tidak dapat diperoleh di negaranya sendiri. Keuntungan lainnya yang dapat diperoleh dari kerja sama ekonomi
adalah produksi barang yang efisien dan terjangkau.

4. Kekuatan Militer dan Perang


Kerja sama di bidang militer ini hanya boleh dilakukan oleh pemerintah sebagai otoritas pemegang angkatan militer
negara. Kekuatan militer suatu negara merupakan cerminan pertahanan yang dimiliki oleh negara.

Unjuk kekuatan militer sebuha negara dapat memberikan kepercayaan diri dan ancaman bagi pihak-pihak yang
berniat merusak kedaulatan suatu negara.

Perang merupakan sarana terakhir yang dapat digunakan jika jalan diplomasi dan perundingan tidak memperoleh
titik temu yang memuaskan dua pihak yang terlibat.

Pentingnya Hubungan Internasional bagi Suatu Negara

Setiap bangsa di dunia perlu untuk menjalin hubungan dengan negara lain.

Mochtar Kusumaatmadja menyatakan bahwa hubungan yang terjain antar negara timbul atas kesadaran bahwa
sumber daya yang tersebar di seluruh dunia tidak merata. Oleh sebab itu, setiap negara perlu menjalin kerja sama
agar kebutuhan dalam negerinya dapat terpenuhi.

Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi terbentuknya hubungan internasional. Faktor-faktor tersebut di
antaranya adalah:

1. Faktor Internal
Faktor internal dibentuknya hubungan internasional oleh suatu negara dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan
adanya ancaman terhadap kedaulatan negara yang berupa intervensi dari negara lain. Di samping itu, faktor internal
juga mencakup beberapa aspek di bawah ini:
 Kepentingan nasional yang tidak selalu dapat diwujudkan oleh negara.
 Adanya hasrat untuk meningkatkan kemajuan negara, baik itu dalam bidang ekonomi, pertahanan, maupun
sosial budaya.
 Keinginan untuk diakui negara lain sebagai negara yang berdaulat.
2. Faktor Eksternal
Kesadaran bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain
mencerminkan bahwa hubungan internasional merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari.

aktor eksternal yang melatarbelakangi diselenggarakannya hubungan internasional di antaranya adalah:

 Kesadaran akan tanggung jawab warga internasional untuk mewujudkan kehidupan dunia yang damai, tertib,
dan aman.
 Adanya perbedaan kemajuan dalam bidang ekonomi, teknologi, dan sumber daya manusia sehingga negara-
negara yang lebih maju dituntut untuk dapat membantu negara-negara berkembang.

Anda mungkin juga menyukai