Konsep hubungan internasional berkait erat dengan subyek-subyek, seperti organisasi internasional,
diplomasi, hukum internasional, dan politik internasional. Organisasi-organisasi internasional seperti
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Perkumpulan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), Organisasi
perdagangan (WTO), dan sebagainya berperan besar untuk menjembatani kepentingan berbagai
negara.
Untuk lebih memahami lebih jauh tentang pengertian hubungan internasional, berikut ini, beberapa
pengertian menurut para ahli...
Tygve Nathiessen: Pengertian hubungan internasional merupakan bagian dari ilmu politik
dan karena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional,
organisasi dan administrasi internasional dan hukum internasional.
J.C. Johari: Menurut Johari, pengertian hubungan internasional merupakan sebuah studi
tentang interaksi yang berlangsung diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga
studi tentang pelaku-pelaku non negara (non states actors) yang perilakunya memiliki
dampak terhadap tugas-tugas negara.
Menurut Hugo de Groot, dalam hubungan internasional asas persamaan derajat merupakan dasar
yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua negara. Tujuannya adalah
untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri di dalamnnya. Dalam hubungan
internasional, dikenal beberapa asas yang didasarkan pada daerah dan ruang lingkup berlakunya
ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara masing-masing. Ada tiga asas dalam hubungan
internasional yang saling memengaruhi yaitu...
a. Asas Teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan
hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi, terhadap semua barang
atau orang yang ada di luar wilayah tersebut, berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya.
b. Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya. Menurut asas ini, setiap warga
negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini mempunyai
kekuatan exteritorial. Artinya hukum dari negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya,
walaupun berada di negara asing.
Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam
kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan
dan peristiwa yang bersangkut paut dengan kepentingan umum, Jadi, hukum tidak terikat pada
batas-batas wilayah suatu negara.
Apabila ketiga asas tidak diperhatikan, akan timbul kekacauan hukum dalam hubungan antarbangsa
(internasional). Oleh sebab itu, antara satu negara dengan negara lain perlu ada hubungan yang
teratur dan tertip dalam bentuk hukum internasional. Walaupun demikian, kerapkali masih terdapat
masalah dan pertikaian-pertikaian yang perlu dipecahkan. Misalnya persoalan dwi
kewarganegaraan, batas-batas negara, wajib militer dan wajib palak.
Pentingnya Hubungan Internasional
Setiap negara memiliki sumber kekuatan yang berbeda. Mungkin ada negara yang kayak akan
sumber daya alam, ada pula negara yang bnayak jumlah penduduknya, sementara negara lain
mengandalkan berlimpahnya jumlah ilmuwan. Kelebihan-kelebihan semacam itu sangat
berpengaruh terhadap posisi suatu negara dalam hubungan internasional.
Beberapa faktor yang ikut menentukan dalam proses hubungan internasional, baik secara bilateral
maupun multilateral antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya dan letak
geografis. JIka suatu negara memiliki kekuatan dalam empat faktor tersebut, maka negara tersebut
relatif lebih longgar untuk tidak mengadakan hubungan internasional. Namun, jika empat faktor
kekuatan tersebut lemah, maka suatu negara akan sangat membutuhkan hubungan internasional.
Dalam kenyataannya tidak ada negara yang tidak membutuhkan dengan negara lain. Bahkan ada
negara-negara iundustri maju pun membutuhkan negara-negara lain yang belum maju untuk
memasarkan produk-produk mereka. Tidak jarang bahkan negara iundstri maju membutuhkan
bahan mentah yang mungkin lebih banyak dimiliki oleh negara sedang berkembang.
Dewasa ini, dengan semakin majunya perkembnagna teknologi informasi dan komunikasi, hampir
semua negara telah mengadakan hubungan kerja sama dalam lingkup internasional. Tetapi, harus
diakui bahwa pertumbuhan ekonomi di antara berbagai negara di dunia tidak berimbang. Ada
negara yang sudah sangat maju, sementara sebagian lainnya berusaha untuk mengembangkan
ekonominya, sedangkan yang lain masih sangat terimpit kemiskinan.
Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang pertahanan dan
keamanan, ekonomi, sosial budaya, dan bahkan ideologi. Hubungan semacam ini biasanya diarahkan
untuk memajukan kepentingan masing-masing negara atau untuk kepentingan bersama umat
manusia yang bersifat universal.
Suatu negara dapat mengadakan kerjasama antarnegara atau hubungan internasional manakala
kemerdekaan dan kedaulatannya baik secara de facto maupun de jure telah diakui oleh negara lain.
Perlunya kerjasama dalam bentuk hubungan internasional lain karena faktor-faktor berikut...
a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta
maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dimungkiri bahwa suatu negara
tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Ketergantungan
tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial
budaya, pertahanan dan keamanan.
TUGAS
HUBUNGAN INTERNASIONAL
MOH RAFLI
B 401 15 104
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2018