Anda di halaman 1dari 6

ISI MUKADIMAH KONSTITUSI RIS DAN UUDS 1950

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS INDIVIDU


PADA MATA KULIAH PANCASILA
YANG DIAMPU : RAHMATULLAH, S.IP ., M.Si.

DISUSUN OLEH:
MUH. ALDI
R011211017

PROGRAM STUDI SARJANA 1 KEPERAWATAN

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021/2022
ABSTRAK

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki catatan sejarah yang cukup panjang dalam
mencapai sebuah kemerdekaan. Dimulai dari masa Kerajaan Sriwijaya, Majapahit hingga Mataram
sampai kepada penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang.

Pengalaman panjang bangsa Indonesia yang pernah dijajah bangsa asing menjadi sebuah
pelajaran berharga bagi para pendiri bangsa. Oleh sebab itu untuk menjaga bangsa Indonesia
dari pendudukan kembali bangsa asing dirumuskanlah undang-undang dasar yang isinya
berpihak terhadap kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
LATAR BELAKANG

Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sepakat utntuk menyusun sebuah Undang-
Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis dengan segala arti dan fungsinya. Sehari setelah proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, konstitusi Indonesia sebagai
sesuatu ”revolusi grondwet” telah disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia dalam sebuah naskah yang dinamakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Dengan demikian, sekalipun Undang-Undang Dasar 1945 itu merupakan
konstitusi yang sangat singkat dan hanya memuat 37 pasal namun ketiga materi muatan konstitusi
yang harus ada menurut ketentuan umum teori konstitusi telah terpenuhi dalam Undang-Undang
Dasar 1945 tersebut.

Pada dasarnya kemungkinan untuk mengadakan perubahan atau penyesuaian itu memang sudah
dilihat oleh para penyusun UUD 1945 itu sendiri, dengan merumuskan dan melalui pasal 37 UUD
1945 tentang perubahan Undang-Undang Dasar. Dan apabila MPR bermaksud akan mengubah
UUD melalui pasal 37 UUD 1945 , sebelumnya hal itu harus ditanyakan lebih dahulu kepada seluruh
Rakyat Indonesia melalui suatu referendum.(Tap no.1/ MPR/1983 pasal 105-109 jo. Tap
no.IV/MPR/1983 tentang referendum)

Perubahan UUD 1945 kemudian dilakukan secara bertahap dan menjadi salah satu agenda sidang
Tahunan MPR dari tahun 1999 hingga perubahan ke empat pada sidang tahunan MPR tahun 2002
bersamaan dengan kesepakatan dibentuknya komisi konstitusi yang bertugas melakukan
pengkajian secara komperhensif tentang perubahan UUD 1945 berdasarkan ketetapan MPR No.
I/MPR/2002 tentang pembentukan komisi Konstitusi.

A. Konstitusi RIS

Konstitusi RIS adalah konstitusi yang berlaku di Republik Indonesia Serikat sejak tanggal 27
Desember 1949 (yakni tanggal diakuinya kedaulatan Indonesia dalam bentuk RIS) hingga diubahnya
kembali bentuk negara federal RIS menjadi negara kesatuan RI pada tanggal 17 Agustus 1950.

Konstitusi Republik Indonesia Serikat disahkan sebagai undang-undang dasar negara berkaitan dengan
pembentukan Republik Indonesia Serikat oleh hasil Konfrensi Meja Bundar, sejak 27 Desember 1949
berdasarkan poin pertama dan kedua. Naskah konstitusi ini dirumuskan oleh Panitia Urusan
Ketatanegaraan dan Hukum Tatanegara yang terdiri dari anggota orang Indonesia maupun
Belanda.[1] Pemberlakuan Konstitusi Republik Indonesia Serikat tidak serta merta mencabut Undang-
Undang Dasar Tahun 1945 karena perbedaan ruang lingkup penerapan. Konstitusi Republik Indonesia
Serikat berlaku sampai dengan tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950 berdasarkan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 pada Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia
Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, Sidang Pertama Babak ke-3
Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta. Konstitusi Republik Indonesia Serikat terdiri
atas mukadimah, isi dan piagam persetujuan. Isi Konsitusi Republik Indonesia Serikat terdiri enam bab
dan seratus sembilan puluh tujuh pasal.
a. Isi mukadimah konstitusi RIS

Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat berisi secara ringkas pembukaan Undang-Undang
Dasar Tahun 1945, yang menekankan aspek kesatuan, kedaulatan, ketuhanan dan filosofi negara.
Adapun isi mukadimah RIS yakni:

Kami bangsa Indonesia semendjak berpuluh-puluh tahun lamanja bersatu-padu dalam


perdjuangan-kemerdekaan, dengan senantiasa berhati-teguh berniat menduduki hak-hidup
sebagai bangsa jang merdeka-berdaulat.

Kini dengan berkat dan rahmat Tuhan telah sampai kepada tingkatan sedjarah jang berbahagia
dan luhur.

Maka demi ini kami menjusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam negara jang
berbentuk republik-federasi, berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Jang Maha-Esa, peri-
kemanusiaan, kebangsaan, kerakjatan dan keadilan sosial.

Untuk mewudjudkan kebahagiaan kesedjahteraan perdamaian dan kemerdekaan dalam


masjarakat dan negara-hukum Indonesia Merdeka jang berdaulat sempurna.

Adapun Bab-bab RIS Membahas:

• Bab 1 Konstitusi Republik Indonesia Serikat ini terdiri atas enam bagian. Empat bagian pertama
merupakan bagian mengenai Bentuk Negara dan Kedaulatan, Daerah Negara, Lambang dan
Bahasa Negara serta Kewarganegaraan dan Penduduk Negara.

• Bab 2 konstitusi RIS membahas tentang Republik indonesia serikat dan daerah-daerah bagian.

• Bab 3 konstitusi RIS membahas tentang perlengkapan Republik Indonesia Serikat.

• BAB 4 konstitusi RIS membahas tentang Pemerintahan.

• Bab 5 konstitusi RIS membahas tentang konstituante.

• Bab 6 konstitusi RIS membahas tentang perubahan ketentuan-ketentuan peralihan dan


ketentuan-ketentuan penutup .

B. UUDS 1950

UUDS 1945 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17

Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekret Presiden 5 Juli 1959.


UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang

Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar


Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS

tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.

Konstitusi ini dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu


terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi

baru. Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis, tetapi

Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut. Pada tanggal 5 Juli 1959,

Presiden Soekarno mengeluarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959, yang antara lain berisi kembali
berlakunya UUD 1945.

a. Isi UUDS 1950

Mukaddimah

Bahwa sesungguhnja kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka pendjadjahan
diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perdjoangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan Rakjat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara
Indonesia, jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Dengan berkat dan rahmat Tuhan tertjapailah tingkatan sedjarah jang berbahagia dan luhur,

Maka demi ini kami menjusun kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam Negara jang berbentuk
republik-kesatuan, berdasarkan ke-Tuhanan Jang Maha Esa, peri-kemanusiaan, kebangsaan, kerakjatan
dan keadilan sosial, untuk mewudjudkan kebahagiaan, kesedjahteraan,. perdamaian dan kemerdekaan
dalam masjarakat dan Negara-hukum Indonesia Merdeka jang berdaulat sempurna.

Adapun bab-bab UUDS membahas:

• Bab 1 membahas tentang Negara Republik Indonesia.

• Bab 2 membahas tentang alat-alat perlengkapan negara ketentuan umum.

• Bab 3 membahas tentang tugas alat-alat perlengkapan negara.

• Bab 4 membahas tentang pemerintahan daerah-daerah Separatis.

• Bab 5 membahas tentang konstituante

• Bab 6 membahas tentang perubahan, ketentuan peralihan, dan ketentuan penutup.


REFERENSI

https://id.m.wikisource.org/wiki/Undang-
Undang_Dasar_Sementara_Republik_Indonesia_1950

https://id.m.wikisource.org/wiki/Konstitusi_Republik_Indonesia_Serikat

Anda mungkin juga menyukai