KELAS : R002
NIM : F1C221033
Bacalah teks secara saksama dan teliti. Selanjutnya, tandai dalam bentuk lingkaran atau
garisbawahi teks tersebut pada bagian yang menggunakan ciri-ciri teks akademik dan berikan
penjelasan Saudara tentang penggunaan ciri-ciri teks akademik tersebut.
Teks
Mereka duduk di belakang kelas bukan karena keinginan mereka melainkan karena
disitulah tempat yang seolah-olah telah disediakan untuk mereka. Di beberapa kelas, ada banyak
gangguan yang terlihat yang sering kali memaksa guru untuk memisahkan kelas satu dengan
kelas lain atau siswa yang satu dengan siswa yang lain. Di depan kelas ada siswa-siswa yang
rajin yang sudah menunggu dengan tangannya yang siap untuk mengacungkan jarinya pada
momen-momen khusus. Mereka membungkung-bungkuk seperti serangga-serangga besar yang
baru saja ditangkap dengan jebakan pendidikan. Mereka juga seolah-olah seperti atlet terkenal
yang sedang duduk di tengah-tegah kelas. Hal itu tentu membuat mereka tidak yakin untuk
duduk di belakang kelas dan dipinggir mahasiswa-mahasiswa lain. Sementara itu, siswa-siswa
yang duduk di bangku lain membuat suatu komunitas yang dengan alasannya masing-masing,
seperti mencerminkan bahwa mereka tidak berhasil menjalani sistem pendidikan umum di
Sekolah di Jambi. Dulu mereka sering kali dianggap orang-orang yang lemah, yang memiliki
prestasi rendah, lamban, miskin, tertinggal, dan sebutan-sebutan lain. Sekarang mereka lebih
kenal dengan siswa beresiko gagal. Wajah-wajah mereka berubah dan dalam seting perkotaan,
jumlah mereka juga terus bertambah. Delapan tahun yang lalu, ada banyak penelitian
tentang perlunya memperbaiki sistem pendidikan dan memberdayakan siswa-siswa yang
beresiko gagal. Pada tahun 90-an pemerintah sudah menulis sebuah dokumen bertajuk
―Resiko Pendidikan‖ yang mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam sistem
pendidikan di Jambi dan mengharapkan adanya reformasi besar-besaran. Salah satu
reformasi ini adalah upaya membangun sistem pembelajaran yang lebih bermutu dan standar-
standar prestesi siswa yang lebih tinggi. Namun, di tengahtengah semangat reformasi ini, ada
banyak siswa marginal yang kebutuhan kebutuhannya sering kali tidak dihiraukan. Masih jarang
diketengahkan persoalanpersoalan yang terkait dengan apakah reformasi ini menjamin bahwa
semua siswa dapat memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan yang
berkualitas. Agar pemberdayaan dalam ranah pendidikan dapat benar-benar terwujud, maka
kebutuhan-ke butuhan para siswa marginal ini perlu mendapatkan perhatian lebih.