Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MONOPOLY BERBASIS SEJARAH

LOKAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA KELAS XI

DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH :
ANINDA SALMA RAHMAWATI
A1A221026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
NOVEMBER, 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran
Monopoly Berbasis Sejarah Lokal Pada Mata Pelajran Sejarah Indonesia Kelas
XI di SMA Negeri 8 Kota Jambi” dengan baik.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Model dan Media Pembelajaran Sejarah. Dalam penulisan penelitian ini, penulis tidak
lepasdari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
terutama kepada Ibu Reka Seprina S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Model dan
Media Pembelajaran Sejarah serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan proposal penelitian ini.

Saya sendiri sebagai penulis menyadari bahwa proposal ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar penulis dapat menyajikan karya-karya yang lebih baik di waktu yang
akan datang. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan
penulis pada khususnya.

Jambi, 15 November 2022


Penulis

Aninda Salma Rahmawati


Nim. A1A221026

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR. ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3

1.3 Tujuan Pengembangan ..................................................................... 4

1.4 Spesifikasi Pengembangan............................................................... 4

1.5 Pentingnya Pengembangan .............................................................. 5

1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ....................................... 6

1.7 Definisi Istilah .................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pembelajaran sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah
tentang asal-usul dan perkembangan serta penanan masyarakat pada masa lampau
yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih
kecerdasan membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Pembelajaran
sejarah berfungsi untuk menyadarkan peserta didik akan adanya proses perubahan
dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk membangun
perspektif serta kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami, dan menjelaskan
jati diri bangsa di masa lalu, masa kini, dan masa depan di tengah-tengah perubahan
dunia. Pembelajaran sejarah juga merupakan cara untuk membentuk sikap sosial.
Adapun sikap sosial tersebut antara lain: saling menghormati, menghargai
perbedaan, toleransi dan kesediaan untuk hidup berdampingan dalam nuansa
multikulturalisme (Zahro, 2017:5).
Permasalahan pembelajaran sejarah yang umum ditemukan di sekolah-sekolah
dan dengan fenomena-fenomena seperti masalah model dan media pembelajaran,
kurikulum, masalah materi dan buku ajar atau buku teks, profesionalisme guru
sejarah dan lain sebagainya. Pembelajaran sejarah jauh dari harapan untuk
memungkinkan anak melihat relevansinya dengan kehidupan masa kini dan masa
depan. Tidak aneh bila pendidikan sejarah terasa kering, tidak menarik, dan tidak
memberi kesempatan kepada anak didik untuk belajar menggali makna dari sebuah
peristiwa sejarah. Banyak guru yang mengajar sejarah hanya dengan metode
ceramah dan masih menggunakan media yang monoton sehingga peserta didik
menjadi bosan. Kemudian masalah kurikulum sejarah, karena kurikulum adalah
salah satu komponen yang menjadi acuan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Dalam sebuah kurikulum termuat berbagai komponen yang
menggambarkan posisi peserta didik dalam belajar dan asessmen hasil belajar.
Pelajaran sejarah seolah sangat mudah dan digampangkan. Oleh karena itu banyak
pendidik yang tidak berlatar belakang pendidikan sejarah terpaksa mengajar sejarah
di sekolah karena kurangnya tenaga pendidik yang ahli pula (Agustianto, 2018:3).

1
2

Setelah dilakukannya observasi wawancara yang peneliti lakukan di SMA


Negeri 8 Kota Jambi dapat diketahui beberapa permasalahan yang dialami dalam
penerapan pembelajaran sejarah di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Permasalahan
tersebut meliputi media yang terbatas untuk menerapkan pembelajaran yang tidak
membosankan, sedangkan pemebelajaran haruslah bervariatif dan interaktif agar
peserta didik tidak bosan dengan pembelajaran yang monoton. Di SMA Negeri 8
Kota Jambi ini kurang menyediakan media yang bervariatif dan hanya disediakan
proyektor dan sejenisnya. Selain permasalahan media yang terbatas, model
pembelajran SMA Negeri 8 Kota Jambi juga kurang menarik bagi siswa. Pasalnya,
hanya beberapa kelas saja yang menerapkan model pembelajaran yang beraneka
ragam dan ada beberapa kelas yang menerapkan metode pembelajaran yang
membosankan misalnya seperti metode story telling yang tergolong membosankan.

Upaya yang dilakukan oleh guru di SMA Negeri 8 Kota Jambi untuk membuat
mata pelajaran Sejarah Indonesia tidak dipandang sebelah mata lagi dengan
mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk diterapkan dalam
proses pembelajaran. Melihat begitu pentingnya media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar mata pelajaran Sejarah Indonesia, maka guru SMA Negeri 8 Kota
Jambi diyakini mempunyaikeahlian dalam memilih media pembelajaran yang tepat.
Minat belajar siswa akan tumbuh apabila proses belajar mengajar dilaksanakan
secara variasi, antara lain yaitu dengan menggunakan media pembelajaran. Dalam
menggunakan media pembelajaran siswa akan lebih aktif dan pembelajaran akan
lebih menarik (Liana, 2017:420). Ada banyak jenis media dan model yang tidak
membosankan untuk diterapkan seperti belajarmelalui film, quiz atau bahkan game.
Salah satu alternatif media pembelajaran Sejarah Indonesia yakni yang dapat
diterapkan yakni monopoly. Dengan adanya penerapan media pembelajaran
monopoly ini, pembelajran Sejarah Indonesia di kelas akan terkesan lebih interaktif
dan tidak monoton.
3

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyampaikan informasi pelajaran kepada peserta didik dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Hal ini didukung dengan pendapat Arsyad dimana media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan
minat siswa dalam belajar (Arsyad, 2020:10). Media pembelajaran adalah suatu
perentara yang menghubungkan si penyampai pesan dengan si penerima pesan,
dalam hal ini pesan berupa materi pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan dalam
hal yang berhubungan dengan program Pendidikan (Karim 2019:7). Media adalah
segala sesuatu yang dapat dieksplorasi atau dapat dilihat secara jelas oleh mata yang
berfungsi sebagai perantara atau alat untuk proses komunikasi proses belajar
mengajar.

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 8 Kota Jambi dapat diketahui bahwa
masih jarang penggunaan dan pemanfaatan media sebagai alat bantu ataupun sebagai
penunjang proses belajar mengajar. Guru mata pelajaran Sejarah hanya
menggunakan media dan alat yang biasa dan umum digunakan seperti spidol, papan
tulis, media gambar berupa power point. Dengan hal ini pemanfaatan media yang
digunakan di SMA tersebut masih jarang digunakan padahal sudah tersedianya alat
seperti komputer, dan proyektor yang seharusnya dimanfaatkan guru dengan baik
agar menunjang pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Metode yang
digunakan guru hanya metode ceramah dan tanya jawab sehingga pembelajaran
Sejarah dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan.
Monopoly merupakan sebuah teknik pembelajaran dengan cara bermain
permainan monopoly yang dimodifikasi disesuaikan tujuan pembelajaran dan
dilaksanakan dengan cara membagi siswa ke dalam kelompok yang berorientasi
pada proses belajar mengajar melalui aktivitas permainan yang menantang dan
memacu motivasi serta semangat siswa dalam belajarnya meningkat. Secara umum
siswa sudah mengenal permainan monopoly tersebut sehingga kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan akan lebih menarik dan suasana akan menjadi santai
namun serius dalam belajar. Melalui permainan monopoly ini, peserta didik
memperoleh berbagai kemampuan seperti kemampuan bersosialisasi, kemampuan
manajemen emosi dan kemampuan berfikir logis. untuk mempermudah siswa dalam
menjawab pertanyaan (Liana, 2017:420).
4

Penerapan media monopoly di SMA Negeri 8 Kota Jambi juga dapat dijadikan
media dalam pembelajaran sejarah local. Sumbersumber belajar yang digunakan
untuk pembelajaran sejarah juga mendukung guru dan siswa untuk memahami dan
merekonstruksi ulang sejarah lokal daerahnya sendiri, karena tak jarang sejarah lokal
sering luput dalam sejarah nasional yang tertulis dalam buku-buku paket sejarah di
kelas. Sejarah lokal adalah bidang sejarah yang bersifat geografis yang mendasarkan
pada unit-unit kecil seperti daerah, kampung, komunitas atau kelompok masyarakat
tertentu, suatu peristiwa yang terjadi di daerah yang merupakan imbas atau latar
terjadinya peristiwa nasional. Oleh karena itu dengan adanya media pembelajaran
Monopoly berbasis sejarah local dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan karena permainan Monopoly memiliki cara unik dan anti mainstream
yang dapat memberikan cara bagi peserta didik untuk memahami suatu materi
seperti materi peninggalan Hindu-Budha. Misalnya dengan mengambil materi atau
bahan ajar dari sub bab yang ada dalam mata pelajaran sejarah seperti Perkembangan
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Dengan mempelajari kerajaan Hindu-Buddha
di Indonesia melalui media monopoly, peserta didik jadi lebih tertarik dan merasa
lebih tertantang sehingga siswa lebih semangat belajar sejarah (Daryanto, 2017:41).
Karena Monopoly merupakan media yang kuat untuk mendidik, maka animasi
Monopoly dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam Pendidikan. Monopoly
merupakan sebuah teknik pembelajaran dengan cara bermain permainan monopoly
yang dimodifikasi disesuaikan tujuan pembelajaran dan dilaksanakan dengan cara
membagi siswa ke dalam kelompok yang berorientasi pada proses belajar mengajar
melalui aktivitas permainan yang menantang dan memacu motivasi serta semangat
siswa dalam belajarnya meningkat (Liana, 2017:420).
Monopoly menjadi pilihan cocok untuk dijadikan media belajar oleh guru di
sekolah bagi siswa-siswanya. Karena Monopoly menggunakan teknik belajar
berbasis permainan sehingga tidak membosankan baik bagi guru maupun siswa.
Monopoly yang dijadikan media dalam proses pembelajaran yang mengangkat tema
Perkembangan Kerajaan Hindu-Budha yang ada di Indonesia agar dapat memberi
pengetahuan yang luas dan positif terhadap siswa. Melalui penggunaan media
Monopoly pada pembelajaran sejarah diharapkan dapat membantu siswa untuk
meningkatkan hasil belajar sesuai tujuan kurikulum darurat 2020. Monopoly
termasuk audio visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah. Dengan
memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif,inovatif, dan variative, menjadikan
pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi
5

pada prestasi belajar dan suasana belajar pun lebih menarik perhatian siswa.
Sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan tanpa harus
berimajinasi yang belum sesuai dengan yang sebenarnya.

Berdasarkan paparan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian pengembangan berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran
Monopoly Berbasis Sejarah Lokal Pada Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Kelas
XI Di SMA Negeri 8 Kota Jambi”. Dimana penelitian ini perlu dilakukan dan
bertujuanmembantu permasalahan yang terjadi pada siswa dan guru.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana persiapan dalam pengembangan media pembelajan Monopoly pada
mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas XI di SMA Negeri 8 Kota Jambi?
2. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran Monopoly pada mata
pelajaran Sejarah Indonesia kelas XI di SMA Negeri 8 Kota Jambi?
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajan Monopoly pada mata
pelajaran Sejarah Indonesia kelas XI di SMA Negeri 8 Kota Jambi?

1.3 Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pengembangan media


pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskrpsikan kesiapan media pembelajan Monopoly dengan materi


Perkembangan Kerjaan Hindu Budhha pada mata pelajaran SejarahIndonesia
kelas XI di SMA Negeri 8 Kota Jambi.

2. Untuk mendeskripsikan proses pengembangan media pembelajaran


Monopoly pada mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas XI di SMA Negeri 8
Kota Jambi.

3. Untuk mendeskripsikan bagaimana respon siswa terhadap media


pembelajaran Monopoly pada mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas XI di
SMA Negeri 8 Kota Jambi
6

1.4 Spesifikasi Pengembangan


Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini
adalah sebagai berikut:

1. Media yang dihsailkan berupa media permaianan monopoly yang berwujud kertas
karton yang berisi tentang materi pembelajaran sejarah berbasis sejarah local.

2. Media ini dapat digunakan melaui pertemuan pembelajaran dikelas secara


langsung.

3. Kegunaan produk digunakan sebagai media pembelajaran berbasis sejarah local


pada mata pelajaran Sejarah Indonesia.

4. Media ini ditujukan untuk peserta didik kelas XI IPS di SMA Negeri 8 Kota
Jambi.

5. Media ini tidak berbasis digital.

6. Media ini dapat membantu mengatasi masalah pembelajaran berbasis sejarah local
pada mata pelajaran Sejarah Indonesia.

1.5 Pentingnya Pengembangan


Pentingnya pengembangan media pembelajaran Monopoly berbasis sejarah local
pada mata pelajaran sejarah Indonesia di SMA Negeri 8 Kota Jambi dapat dilihat sebagai
berikut:

1) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat di gunakan sebagai salah satu


alternative model pembelajaran yang bisa di gunakan pada mata pelajaran
sejarah Indonesia kelas XI .

2) Bagi Guru
Studi Penelitian ini diharapkan dapat di gunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk pemilihan model pembelajaran yang efektif dan
efesien dan dapat di gunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran
sejarahindonesia yang menarik dan menyenangkan serta kegunaanya lebih
praktis.
7

3) Bagi Siswa
Diharapkan dapat di gunakaan sebagai panduan dalam proses
pembelajaran serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap
mata pelajaran sejarah Indonesia menggunakan media Monopoly.
4) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan pengetahuan dalam
mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan dapat di gunakan sebagai referensi untuk
mengembangkan penelitian berikutnya.

1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1.6.1 Asumsi

Asusmsi dalam penegembangan ini adalah:

Asumsi pengembangan yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini


adalah sebagai berikut:
1. Media Monopoly memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
peserta didik.
2. Perangkat media Monopoly berbasis sejarah lokal pada mata pelajaran Sejarah
Indonesia dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
3. Perlu di kembangkan media Monopoly berbasis sejarah lokal pada ruang lingkup
SMA/SMK sederajat.

1.6.2 Keterbatasan Pengembangan


Keterbatasan pengembangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan uji coba hanya terbatas pada lingkup peneliti hal ini karena
pengembangan hanya di lakukan oleh seorang peniliti saja.
2. Pengembangan media ini dilakukan dalam berbasis sejarah lokal.
3. Pengembangan model ini menggunakan pengembangan 4D.
8

1.7 Definisi Istilah

Definisi istilah diberikan untuk mengurangi terjadinya kekeliruan persepsi dan


pengertian mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini,
sehingga perlu dilakukan pembatasan ruang lingkup dalam istilah-istilah tersebut.
Berikut merupakan istilah yang perlu didefinisikan secara operasional dalam
pengembangan media Monopoly ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pembelajaran Sejarah
Pembelajaran sejarah dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh siswa dan guru untuk memperoleh seperangkat pengetahuan
tentang sejarah yang meliputi pengalaman kehidupan manusia pada masa
lampau dan berhubungsn dengan masa kini.

2) Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat


digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik
secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

3) Media Pembelajaran Monopoly

Monopoly merupakan permainan papan yang paling terkenal di dunia.


Permainan ini bertujuan untuk menguasai semua petak di atas papan melalui
pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang
disederhanakan (Azhar, 2021:41).

4) Media Pembelajaran Monopoly berbasis sejarah local

Media pembelajaran berbasis permainan monopoly yang digunakan pendidik


dalam mengkaji peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada suatu wilayah
lokal atau wilayah tempat tinggal.
9

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, A. 2021. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Daryanto, K. 2017. Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: PT. Putra Gava Media.

Hamzah, U. 2011. Teori Motivasi dan pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Karim, A. 2014. Media Pembelajaran. Makassar: Nasmedia.

Liana, C. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Monopoly Pada Pokok


Materi Perkembangan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia . Jurnal Avatara,
420(1).

Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan pembelajaran Kreatif dan


Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Rohani, A. 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sadiman, A. 1986. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali.

Suardi, M. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Palembang: CV. Budi Utama.

Zahro, M. 2017. The Implementation Of The Character Education In History


Teaching. Jurnal Historica, 5(1).

Anda mungkin juga menyukai