BAB I
PENDAHULUAN
1
Aidil Afriansyah, Rancang Bangun Media Pembelajaran Coreldraw Berbasis
Multimedia, (Sekayu: Jurnal TIPS , No. 1, Universitas Teknologi Informasi dan Komputer
Politeknik Sekayu, 2018), h. 1.
2
Belajar dapat dilakukan dimana saja dan tidak mengenal waktu. Dalam
proses belajar yang dilakukan secara formal adalah di sekolah yang bertujuan
untuk mengarahkan perubahan tingkah laku, pengetahuan, dan pemahaman
peserta didik, salah satu proses keberhasilan dalam belajar adalah tergantung
pada kompetensi guru dalam belajar. Guru dapat menyampaikan materi
pembelajaran dengan baik melalui suatu media pembelajaran.
Buku merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam suatu
proses pembelajaran. Karena dengan adanya buku peserta didik banyak
mendapatkan pembelajaran. Saat ini pembelajaran yang diajarkan di sekolah
madrasah ibtidaiyah yang sudah menggunakan kurikulum 2013 ialah
pembelajaran sejarah kebudayan islam. Karena dalam pembelajaran sejarah
kebudayaan islam banyak materi tentang sejarah Islam, maka salah satu
media yang dapat diajarkan adalah media buku cerita bergambar yang
terdapat cerita dan gambar.
4
Burhan Nurgiantoro, Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2013), h. 153.
5
Putu Eka Dambayana Saputra, Pengembangan Cerita Bergambar Berkarakter Untuk
4
Anak SD/MI, Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,
Indonesia ISSN: 2339-1663, 2014.
6
Hasil obsevasi, MI Darul Ulum 1 Karang Sari tanggal 12 Maret 2020
5
pengajaran, dengan adanya gambar yang menarik penuh warna dan cerita
dapat memotivasi anak untuk belajar, meningkatkan minat baca peserta
didik, peserta didik akan lebih mudah paham dan mengingat pelajaran dari
media buku cerita bergambar yang peserta didik lihat, penyajian materi
disusun dengan sedemikian rupa sehingga mudah diterima oleh peserta didik.
Berdasarkan penjelasan latar belakang, peneliti melakukan penelitian
dengan judul “Penggunaan Media Pembelajaran Cerita Bergambar Berbasis
Adobe Photoshop Pada Mata Pelajaran SKI di Kelas V Mi Darul Ulum 1
Karang Sari ”. Guna menyampaikan pembelajaran yang menarik dan layak
digunakan untuk proses belajar mengajar.
B. Fokus Masalah
Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian pada
penggunaan media pembelajaran cerita bergambar berbasis Adobe Photoshop
pada mata pelajaran SKI kelas V MI Darul Ulum 1 Karang Sari.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1.
6
2. Manfaat Penelitian
Dari hasil peneitian pengembangan buku cerita bergambar
berbasis nilai karakter pada mata pelajaran SKI kelas V MI Darul Ulum 1
Karang Sari ini diharapkan dapat memperoleh manfaat, yaitu:
a. Manfaat bagi pendidik:
1. Sebagai media pembelajaran, guru lebih mudah dalam
menyampaikan materi pelajaran.
2. Menambah pengetahuan guru tentang pengembangan media
pembelajaran.
b. Manfaat bagi peserta didik
E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan merupakan suatu penjabaran secara deskriptif
tentang hal-hal yang akan ditulis, yang secara garis besar terdiri dari bagian
awal, bagian isi, dan bagian akhir, Adapun unsur masing-masing bagian dan
penjelasannya diuraikan sebagai berikut:
Untuk lebih terarahnya penulisan skripsi ini penulis membuat
sistematika penulisan. Dalam setiap bab dibagi pula kepada sub-sub bab yang
dirinci sebagai berikut:
Bagian awal meliputi halaman judul, halaman keaslian, pengesahan,
nota dinas pembimbing, abstrak, halaman motto, halaman persembahan,
kata pengantar, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
Pada bab isi skripsi memuat pokok-pokok permasalahan yang terdiri
dari bab I sampai V, yaitu:
Bab I : pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, fokus
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
pembahasan.
Bab II : pembahasan yang pertama mengenai deskripsi teori,
penelitian yang relevan, dan kerangka teori.
Bab III : tentang metode penelitian meliputi, tempat dan waktu
penelitian, metode penelitian, instrument penelitian, sampel sumber data,
tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data, pengujian keabsahan data.
Bab IV : hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari gambaran
umum lokasi penelitian, temuan penelitian sesuaikan dengan jumlah
rumusan masalah, dan pembahasan temuan pendidikan.
Bab V : kesimpulan dan rekomendasi meliputi kesimpulan dan
8
rekomendasi.
9
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Deskripsi Teori
1. Teori Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media Pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran
adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.
Dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa
bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.7
Banyak batasan atau pengertian yang dikemukakan para ahli
tentang media, di antaranya adalah:
Asosiasi Teknologi dan komunikasi Pendidikan (association of
Education and Communication Technology (AECT) di Amerika,
mendefinisikan media sebagai segala bentuk dan salurannya yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. National
Education Association (NEA), mengatakan bahwa “media” adalah
bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio visual serta
peralatannya. Gagne (1970), mengatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan
pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. Briggs
(1970), mengatakan media adalah segala wahana atau alat fisik yang
dapat menyajikan peserta didik serta merangsang pembelajar.
Schramm, mengatakan media adalah teknologi pembawa informasi
atau pesan intruksional. Y. Miarso, mengatakan bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemajuan pembelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajarnya. Dari
7
Asnawir dan Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), h.
3
10
10
Asnawir dan Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran (Jakarta:Ciputat Pers, 2002),h.
13-15
13
11
Ibid.h. 15-16
14
bidang/materi tertentu.12
12
Dadang Supriatna. Pengenalan Media Pembelajaran. (online). Tersedia
http://www.tklb.org/documents/etrainingmedia%20pembelajaran/2.Pengenalan_Media_Pembelaja
ran.pdf. (Diakses 30 Juni 2020).
13
Mulyani Sumantri Dan Johar Permana, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 2011), h.183
14
Supartinah, Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Melalui Teknik
Pembelajaran Bercerita Gambar Seri, Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, (Volume 04. No. 1)
2011, h. 10
15
Ahmad Rofi”Uddin & Darmiyati Zuhdi, Pendidikan Berbahasa Dikelas Tinggi,
(Jakarta: Departemen Pedidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2013), h. 115
16
Agus F. Tangyong, Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak, (Jakarta:
Grasindo. 2010), h. 149
15
17
Arif s, sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan Dan
Pemanfaatannya.(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 28
18
Cecep Kunadi, Bambang Sujtipto. Media Pembelajaran Manual Dan Digital.
(Bogor: Ghalia Indonesia. 2013), h. 41
19
Ricard E Mayer. Multimedia Prinsip-Prinsip Dan Aplikasi. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2009), h. 95
16
20
Arif S . Sadiman Dkk, media pendidikan…, h. 6
21
Naelul Ngulya Dkk, Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap Kemampuan
Berbicara Anak Usia Dini Infantia , Vol. 4 No. 2, Agustus 2016, h. 3
22
Yuliyani Nuraini & Bambang Sujiono, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak,
(Jakarta: PT Indeks 2011), h. 26
17
23
Rusman, Metode-Metode Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,(Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2013). h. 3
24
M. Fadillah, bermain dan permainan anak usia dini (Jakarta : PrenadaMedia Group,2017).
h.196
18
26
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011), h. 104
20
27
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: Gava Media, 2016), h. 19.
21
sebuah cerita yang ditulis dengan gaya bahasa ringan, cenderung dengan
gaya obrolan, kemudian dilengkapi dengan sebuah gambar yang
merupakan kesatuan dari cerita itu sendiri untuk menyampaikan suatu
fakta atau gagasan.28
Cerita bergambar dalam sejarah perkembangannya sering dikaitkan
dengan komik. Meski cerita bergambar dan komik sama-sama
menggunakan gambar dalam pembuatan ceritanya, ada juga perbedaan
diantara keduanya yang mendasar antara cerita bergambar dan komik.
Cerita bergambar, yaitu terdiri dari tulisan sebagai isi cerita dan gambar
sebagai penghiasnya. Sedangkan komik terdiri atas panel, gambar, dan
balon kata, yang harus dibaca secara berurutan untuk memahami isi cerita
atau komik bercerita melalui bahasa gambar.29
Menggunakan buku cerita bergambar pada proses kegiatan belajar
mengajar dapat bermanfaat karena aktivitas belajar akan lebih terarah dan
memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran. Buku cerita bergambar dapat memuat pesan melalui
ilustrasi dan teks tulisan. Dengan demikian, pesan yang terdapat dalam isi
teks tersebut dapat mendorong anak untuk lebih giat dalam belajar.
a. Ciri-Ciri Buku Cerita Bergambar
Menurut Anitah bahwa ciri-ciri buku cerita bergambar yang
baik untuk peserta didik, yaitu sebgai berikut :
1. Buku cerita bergambar harus nyambung terhadap tingkatan umur
dan kemampuan peserta didik.
2. Bersahaja, yaitu dalam artian tidak terlalu kompleks, maka
dengan adanya gambar itu peserta didik akan mendapatkan
gambaran yang lebih pokok.
3. Realistis, yaitu berarti gambar pada buku tersebut sesuai dengan
yang akan digambarkan sehingga harus lebih memperhatikan
28
Ibid., h. 5
29
Thio Dhamma Kumaro Sulis,Dkk , Perancangan Buku Kumpulan Cerita Bergambar
Rakyat Kalimantan Timur Sebagai Media Penyampaian Pesan Moral, (Surabaya: Jurnal Dkv
Adiwarna 1, No. 2, Universitas Krister Petra, 2013), h. 4.
22
31
Anisa Nurkhasanah, Pengembangan Buku Cerita „Petruk Sinau Basa Jawa‟ Untuk
Kelompok B Taman Kanak-Kanak, (Yogyakarta: Jurnal Profesi Pendidikan Dasar Vol. 4 No. 2, e-
ISSN: 2503-3530 p-ISSN: 2406-8012, Desember 2017, h. 113.
32
Sudjana, Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001. h.83
24
34
Rina Mashar, Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembanagn,
26
36
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, h. 3
28
bergambar dapat memberikan dampak yang positif bagi anak usia dini
dan mengembangkan kognitif peserta didik.
37
Omear Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 30
38
Dimyati Dan Mudjiono, Belajar Dan Pembalajaran, (Jakarta: Rineka Cipta
Tahun2009), h. 200
29
1. Ranah Kognitif
2. Ranah afektif
3. Ranah psikomotorik.
41
Ibid, h. 5
42
Ibid, h. 9
31
43
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2010), h. 42.
44
Burhan Nurgianto, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah,
(Yogyakarta: BPFE, Tahun 1988), h. 42
32
Tabel 1.0
Jenis dan indikator hasil belajar45
No Ranah Indikator
1. Ranah kognitif 1.1 Dapat menyebutkan
a. Ingatan, 1.2 Dapat menunjukkan kembali
Pengetahuan
(knowledge) 2.1 Dapat menjelaskan,
b. Pemahaman 2.2 Dapat mendefinisikan dengan bahasa sendiri
(Comprehension)
3.1 Dapat memberikan contoh
c. Penerapan 3.2 Dapat menggunakan secara tepat
(Application)
d. Analisis (Analysis)
4.1 Dapat menguraikan
4.2 Dapat mengklasifikasikan/ memilah
e. Menciptakan,
membangun 5.1 Dapat menghubungkan materi –materi,
(Synthesis) sehingga menjadi kesatuan yang baru
5.2 Dapat menyimpulkan
5.3 Dapat menggeneralisasikan (membuat
prinsip umum)
f. Evaluasi
(Evaluation)
6.1 Dapat menilai,
6.2 Dapat menjelaskan dan menafsirkan,
6.3 Dapat menyimpulkan
2. Ranah Afektif
45
Muhibin Syah, “Pisikologi Belajar”, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada),
Tahun 2011, h. 39-
33
b. Kecakapan ekspresi
2.1 Kefasihan melafalkan/ mengucapkan
verbal dan non-verbal
2.2 Kecakapan
membuat mimik dan
gerakan jasmani
5. Apresiasi
6. Emosional
7. Hubungan sosial
8. Jasmani
9. Etis atau budi pekerti
10. Sikap.47
47
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara : 2004), h. 30
48
Ibid,h.121-122
36
c. Ekstensi Photoshop
Adobe Photoshop memiliki beberapa format file yaitu:
1. Ekstensi .PSD (Photoshop Document)
Format yang menyimpan gambar dalam bentuk layer,
termasuk teks, mask, opacity, blend mode, channel warna, channel
2. Ekstensi .PSB
Adalah versi terbaru dari PSD yang di desain
untuk file yang berukuran 2GB
3. Ekstensi .PDD
Adalah versi lain dari PSD yang hanya dapat mendukung
fitur perangkat lunak Photoshop Deluxe.52
Fitur-Fitur
54
Riyanto, Slamet (2006). Praktikum Adobe Photoshop CS, [e-book], diakses tanggal 17
Juni 2020, dari < http://www.jakapramana.com/2014/04/download-ebook-tutorial-
belajar_18.html>.Hog Pictures. 2015. Pengertian Atau Definisi Photoshop.
44
gambar.
c. Color Replacement Tool
Mengganti warna objek pada gambar dengan warna
lain. Komponen ini tidak mengubah bentuk maupun
pencahayaan. Hanya mengubah warna nya saja.
d. Mixer Brush Tool
Memberi efek lukisan dengan goresan kuas pada
gambar yang menyesuaikan warna yang ada di sekitar gambar.
8. Stamp Tool
a. Clone Stamp Tool
Komponen ini digunakan untuk mengkloning gambar
ke gambar lain. Cara menggunakan nya adalah aktifkan
komponen Clone Stamp Tool lalu tekan tombol “Alt” sambil
klik area yang akan dikloning. Setelah itu, goreskan diatas area
gambar lain.
b. Pattern Stamp Tool
Sama seperti Brush Tool, komponen ini untuk melukis
gambar tetapi tidak dengan pilihan warna yang terdapat
di color box. Komponen ini melukis gambar dengan
menggunakan pola tertentu yang ada di option bar.
9. History Brush Tool
untuk mengembalikan kegiatan yang kita lakukan sebelum
di brush. Sedangkan Art History Brush memiliki fungsi yang
hampir sama dengan History Brush Tool. Akan tetapi, Art History
Brush memiliki model artistik tertentu.
10. Eraser Tool
Eraser Tool terbagi menjadi 3 bagian yaitu Eraser
Tool, Background Eraser Tool dan Magic Eraser Tool. Semua
komponen tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu menghapus
objek gambar di dalam layer raster. Namun, Magic Eraser
Tool memiliki perbedaan dengan 2 komponen lainnya yaitu
47
55
Sugeng, Sugiharto. Bingkai Sejarah Kebudayaaan Islam 4 untuk Kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah, ( Solo, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008) h. 87
56
An-Nur.Tim, Sejarah Kebudayaan Islam untuk MI Kelas V, ( Semarang, Aneka Ilmu,
2007) h. 89
48
57
Tim , Bina Karya Guru, Bina Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Ibtidaiyah
Kelas VI, (Jakarta, Erlangga, 2009) h. 65
49
58
Yuli Puspitasari, Penerapan Metode Cerita Bergambar RA Raihan Sukarame Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2016/2017, Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Universitas Islam
Negeri Raden Intan, Lampung, Indonesia ISSN: 2339-1553, 2017.
59
Nofriyanti Syamsiati Penggunaan Media Cerita Bergambar Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia e-ISSN: A 2715-2723 2014.
50
C. Kerangka Teori
Bahan ajar dapat di buat dalam bentuk seperti cetakan, non cetak dan
bersifat audio visual. Cerita bergambar ialah salah satu media visual yang
dipakai dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sehingga
memudahkan peserta didik dalam menerima mata pelajaran ski. Karena pada
dasarnya peserta didik memerlukan media pembelajaran yang sesuai dan tepat
agar dapat digunakan selama proses pembelajaran.
Media cerita bergambar disusun dengan proses pengembangan
sehingga memanfaatkan literatur yang ada untuk dijadikan bahan media cerita
bergambar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pada kenyataannya,
bahan ajar yang tersedia belum berhasil dalam meningkatkan pemahaman
peserta didik terhadap materi. Penyebabnya, yaitu tidak adanya media yang
dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik di MI Darul Ulum 1
Karang Sari untuk dapat mengembangkan pengetahuan peserta didik secara
optimal.
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam bertujuan untuk
mempermudah anak dalam memahami materi, mengembangkan
60
Dian Nur’aini Penggunaan Media Cerita Bergambar dalam pembelajaran tematik
dengan tema kegiatan sehari-hari untuk meningkatkan hasil belajara siswa kelas II SDS Angkasa
Surabaya, (Surabaya: Jurnal Penelitian pendidikan guru sekolah dasar) Vol. 2 No. 2, Januari
2014).
51
kemapuannya, kebutuhan dan minat peserta didik. Adapun tujuan lainnya agar
para peserta didik mampu menumbuhkan nilai karakter dalam kehidupannya
sehari-hari. Materi yang diberikan untuk kelas V MI Darul Ulum 1 Karang
Sari dilaksanakan pada media buku teks, sedangkan penyajian dengan buku
teks saja kurang memadai.
Buku cerita bergambar merupakan salah satu pilihan media
pembelajaran yang tepat untuk peserta didik kelas V MI Darul Ulum 1 Karang
Sari. Media buku cerita bergambar dikembangkan sebagai suatu alternatif
penyajian Sejarah Kebudayaan Islam mampu menari minat dan mudah diingat
peserta didik karena adanya gambar-gambar yang menarik sehingga
meningkatkan motivasi belajar dan atusias peserta didik. Peserta didik lebih
menyukai materi pembelajaran yang disajikan secara visual, sehingga peserta
didik pun merasa senang atau merasa tidak jenuh selama proses pembelajaran.
Adanya kelebihan yang ada pada media buku cerita bergambar,
peneliti menyakini bahwa akan mempermudah peserta didik dalam belajar.
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Februari Maret April Ket.
Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
Proposal
2 Penyusunan
Instrumen
3 Seminar
Proposal
Pengujian
Validitas dan
Reliabilitas
4 Penentuan
Sampel
5 Pengumpula
n Data
6 Analisis Data
7 Pembuatan
53
Draf Laporan
8 Penyempurn
aan laporan
9 Penggandaan
laporan
Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Instrumen Penelitian
Tabel 1.1
611
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2005). h.162
54
Instrumen Penelitian
Pertanyaan Penelitian Terkait Sumber Data
dengan Rumusan Masalah Wawancara Studi Observasi/
Dokumen Catatan
(SD) Lapangan
(CL)
1. Bagaimana penggunaan media Guru W.1 Siswa (SD) (CL)
pembelajaran cerita bergambar SKI WK
berbasis Adobe Photoshop pada MI
mata pelajaran SKI kelas V MI
Darul Ulum 1 Karang Sari?
2. Bagaimana peningkatan hasil Guru W.1 Siswa (SD) (CL)
belajar dalam penggunaan media SKI WK
pembelajaran cerita bergambar MI
berbasis Adobe Photoshop pada
mata pelajaran SKI kelas V MI
Darul Ulum 1 Karang Sari?
3. Apa saja factor pendukung dan Guru W.1 Siswa (SD) (CL)
dan siswa?
3. Bagaimana keadaan sarana dan Wk 1 SD CL
prasarana
3. Dan lain-lain
D. Sampel dan Sumber Data
1. Observasi
69
Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, h.203
70
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 66.
71
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2009), h. 85-89
58
3. Reduksi Data
Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan
lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data, dimulai dengan
membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, menulis memo, dan lain
sebagainya, dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak
relevan, kemudian data tersebut diverifikasi.
4. Penyajian Data
Pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif, dengan
tujuan dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam
bentuk yang padu dan mudah dipahami.
5. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan analisis yang lebih
dikhususkan kepada penafsiran data yang telah disajikan, dari data yang
diuraikan kemudian ditarik kesimpulan sesuai dengan yang diharapkan
berkaitan dengan usaha peningkatan hasil belajar dalam penggunaan
media pembelajaran cerita bergambar berbasis adobe photoshop pada mata
pelajaran SKI di kelas V MI Darul Ulum 1 Karang Sari.
72
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif....., hlm. 330.
73
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm. 330.
61
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Lain :
https://id.wikipedia.org, diakses pada 17 Juni 2020.
Darmawan, D. (2015, juni 6). About Us : A. pengenalan nama dan toolbox
adeobe photosop. Retrieved from blog om ded: tutorial-
omded.blogspot.co.id
Fitri, T. (2013, June 11). About Us : kumpulan makalah komputer. Retrieved
from A. makalah komputer fitri:
makalahkomputerfitri.blogspot.co.id
64