PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemgertian ini guru, buku, teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
bagi tiga macam dilihat dari jenisnya media pembelajaran dibagi menjadi 3
yaitu 1) Media Auditif, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, piringan hitam. 2) media visual, adalah media yang
yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Selain itu klasifikasi media
kelompok lima besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media
audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak.
III yaitu bapak Zainal Arifin, M.Pd di peroleh informasi bahwa rendahnya
kempuaan serta minat belajar dikarenakan (1) tidak adanya daya tarik dari
cara menciptakan media pembelajaran yang kreatif dan juga inovatif. Dalam
hal ini guru memiliki peran penting dalam menciptakan serta membuat media
efektif selain itu dapat meningkat minat belajar peserta didik secara tidak
langsung hal ini dapat meningkatkan literasi dari peserta didik itu sendiri.
SDN Inpers Kananga 2 adalah salah satu sekolah yang memiliki
sarana dan prasarana yang mampu menunjang keberhasilan padaa saat proses
belajar mengajar namun hanya sedikit dari guru yang mampu memanfaatkan
pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswanya. Daya tarik suatu
mata pelajaran ditentukan oleh dua hal, pertama oleh mata pelajaran itu
dirasa sulit menjadi mudah, yang tadinya tak berarti menjadi bermakna Oleh
manfaatnya untuk keberhasilan belajar siswa. Dengan alat peraga siswa dapat
pembelajaran pop up book. Media pop-up termasuk benda tiga dimensi yang
anak (4) memberi pengetahuan serta pengenal berbagai jenis permainan yang
tentang pop up book maka penulis membuat media pembelajar pop up book
dengan inovasi yang berbeda yaitu Pop Up Burima ( Buku Cerita Dan
media pembelajaran ini materi yang dipelajari oleh siswa didesain dengan
kombinasi buku cerita tentang permainan tradisional dan cerita yang terdapat
dalam pop burima disajikan dengan dua bahasa yaitu bahasa Bima dan bahasa
Indonesia. Hal ini dibuat agar memudahkan siswa dalam memahami materi
hanya 1 orang yang rajin membaca. Hal ini didukung pula dari data The
Oleh karena itu media pembelajaran ini dibuat agar dapat digunakan
mungkin sehingga mampu menarik perhatian serta rasa ingin tahu dari peserta
didik secara tidak langsung media ini dapat meningkatkan daya tarik serta
Menurut Sri (2010), salah satu solusi mengatasi rendahnya minat dan
merupakan salah satu buku dan solusi yang tepat dalam pembelajaran literasi
bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Dalam pembelajaran literasi dengan pop
bentuk tiga dimensi yang dapat digerakan dengan visualisasi cerita yang
menarik sehingga tidak membosankan ( Djuanda, 2011: 1). Pembelajaran
lierasi dengan pop up book juga lebih interaktif dengan elemen kejutan dari
setiap halaman sehingga memberikan daya tarik bagi siswa sekolah dasar
(Nur Isnaiani Utami, dkk 2018:213). Model 4D ini terdiri dari 4 langkah
yang telah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli yang valid dan efektif
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
penelitian adalah :
Kerifan Lokal?
E. Tujuan Penelitian
yaitu :
Kearifan Lokal pada siswa kelas III. Media ini berbasis kearifan lokal dengan
Hal ini diharapkan agar ada inovasi dalam dunia pendidikan khususnya pada
media pembelajaran.
akan didesain dengan bahan yang tahan lama sehingga tidak hanya
digunakan sekali.
tersebut. Selain itu media ini akan didesain dengan penggunaan bahasa
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
literasi pada siswa kelas III SDN Inpres Kananga 2 adalah sebagai berikut:
1. Siswa pada umumnya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar
terbebani.
2. Media pembelajaran Pop Up Burima pada siswa kelas III berupa buku
3. Validator pada produk yaitu dosen dan praktis lapangan yang sesuai
dengan bidangnya.
Pop Up Burima (Buku Cerita dan Permainan) Berbasis Kearifan Lokal untuk
Kananga 2
3. Uji validasi di lakukan oleh para ahli media, ahli materi, dan ahli RPP
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran Pop Up Book
a. Pengertian Pop Up Book
Peranan media dalam proses pembelajaran sangatlah
penting. Adanya media dapat mendukung proses pembelajaran,
mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran, serta
meningkatkan kualitas mengajar guru yang berdampak pada
kualitas hasil belajar siswa. Media dibedakan menjai media du
dimensi dan media tiga dimensi. Salah satu media tiga dimensi
adalah pop-up-book. ’’ Menurut Ann Montanaro dalam ( Aulia
Azmi Masna 2015:12) menjelaskan bahwa sekilas pop up mirrip
dengan origami dimana kedua seni menggunakan teknink melipat
kertas. Buku pop up memiliki kelebihan tersendiri dari media
lainya seperti menampilkan bentuk yang dibuat dengan melipat dan
memiliki dimensi.sedangkan Dzuanda (2011:1), berpendapat
bahwa buku pop up adalah sebuah buku yang mempunyai bagian
yang dapat bergerak atau memiiki unsur 3 dimensi serta
memberikan visualisasi cerita yang lebih menraik, mulai dari
tampilan gambar yang dapat bergerak ketika halamanya dibuka.
b. Jenis-Jenis Teknik Pop-Up
Pop-Up Book merupakan salah satu media pembelajaran
yang nenarik, karena pop up memiliki bermacam-macam jenis.
Menurut Benadette (2010) terdapat beberapa tehnik pop-up
diantaranya sebagai berikut.
a. Transformations. Yaitu bentuk tampilan yang terdiri
dari potongan-potongan pop-up yang disusun secara
vertikal.
b. Volvelles. Yaitu bentuk tampilan yang menggunakan
unsur tingkat dalam pembuatannya.
c. Pepshow. Yaitu tampilan yang tersusun dari
serangkaian tumpukan kertas yang disusun bertumpuk
menjadi satu sehingga menciptkan ilusi kedalam dan
perspektif.
Pull-tabs. Yaitu sebuah tabb kertas geser atau bentuk yang ditarik dan didorong
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Rahmawati, Ami. 2009. Permainan Tradisional Untuk Anak Usia 3-4
Tahun.Bandung: Sandiarta Sukses.
Sohibun, Filza Yulina Ade” Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual
Class BerbantuanGoogle Drive”,(Jurnal Tadris Keguruan dan ilmu
tarbiyah, Vol, 02 , No, 2, 2017), Hal.123
Yopa Taufik Saleh, Mohammad Fahmi Nugraha, Meliana Nurfitriani. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Volume 1 Nomor
2b.desember 2017, hal. 131.
Ane Permatasari. Jurnal membangun kualitas bangsa dengan budaya literasi,
Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015. Hal. 153
Lely Qodariah dan Laely Armiyati.jurnal ilmu-ilmu sosial, nilai-nilai kearifan
lokal masyarakat Adat kampong Naga sebagai alternative sumber belajar.
Vol 10. No 1, Mei 2013. Hal.10-20.
Lis Basyiroh. Jurnal program pengembangan kemampuan anak usia dini, Vol. 3
No. 2 Oktober 2017. Hal. 120-134.
Nova Triana Tarigan, Jurna Curere / Vol.02 / No. 02 / Oktober 2018 / p-ISSN :
297-907 / e-ISSN : 297-915 pengertian buku cerita
Saparida z. Tesis”kajian Pustaka Pengembangan Sosial Emosional Anak Melalui
Permainan Tradisional Ular Naga Panjang Usia 5-6 Tahun, Tahun 2020.
Hal. 60 -63.
Lina Amelia, Hemildar. Jurnal Pengaruh Modifikasi Permainan Ular Naga
dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan pada Anak
Kelompok B2 di PAUD Save The Kids Banda Aceh, Vol. IV.no.1, Maret
2017. Hal. 14-16.
Siti Miftakul Janah. Artikel Penelitian “ Meningkatkan Kemampuan Membilang
Angka 1-10 melalui Permainan Congklak pada Anak Kelompok B di TK Al-
Hidayah 03 Kebonduren Kecamatan Ponorogo Kabupaten Belitar Tahun
2015. Hal. 4-5.
Yhana Partiwi, M. Kristanto. Jurnal Penelitian PAUDIA,”meningkatkan
Kemampuan Motorik Kasar Anak melalui Tradisional Engklek di Kelompok
B Tunas Rimba II Tahun Ajaran 2014/2015. Hal. 25-29.
Ujang Fauji. Skripsi” Aplikasi Permainan Engklek Bercahaya untuk
Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok B di TK
Dharma Indira 1 kecamatan Patrang Kabupaten Jember Tahun Ajaran
2015/2016. Hal.16.
Putri Chandra Dewi. Skripsi” Pengunaan Media Permainan Congklak Untuk
Meningkatkan hasil Belajar Matematika tentang Konsep Perkalian pada
Siswa Kepas II SDN 30 Rejang Lebong Tahun 2019. Hal. 19-22.
Siti Sarafiah, skripsi "Pengembangan Media Pembelajaran Permainan
Tradisional Engklek Berbasis Etnomatematika pada Kelas IV SDN Sila,
Tahun 2020. Hal.58-61