Anda di halaman 1dari 8

e - ISSN: 2615-8787

PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP BOOK


UNTUK PEMBELAJARAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALKU
KELAS IV SDN 1 PAKUNDEN KABUPATEN PONOROGO

Handaruni Dewanti1, Anselmus J E Toenlioe2, Yerry Soepriyanto3


Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang
E-mail: handarunity88@gmail.com

Artikel diterima: 17 Juli 2018; direvisi: 19 Juli 2018; disetujui: 23 Juli 2018

ABSTRAK

Media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi anak supaya proses belajar
mengajar terjadi (Sumanto & Seken,2012:5). Rangsangan yang dimaksud ini adalah perhatian, minat,
pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Fungsi
dari penggunaan media pembelajaran menurut Fathurrohman & Sutikno (2009:67) antara lain, menarik
perhatian siswa, membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, memperjelas
penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan), mengatasi
keterbatasan ruang, pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, pembelajaran lebih komunikatif dan
produktif, waktu pembelajaran bisa dikondisikan, dan menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
Dengan demikian, penggunaan media sangatlah penting dalam suatu pembelajaran. Melalui penggunaan
media yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, pembelajaran akan mudah tercapai. Tujuan penelitian
ini adalah menghasilkan media Pop-Up Book untuk pembelajaran Lingkungan Tempat Tinggalku kelas IV
di SDN 1 Pakunden Kabupaten Ponorogo yang valid. Penelitian pengembangan ini menggunakan model
prosedural yang dikembangkan oleh Dick & Carey yang terdiri atas 10 langkah, yaitu analisis kebutuhan
dan tujuan, analisis pembelajaran, analisis pembelajar dan konteks, merumuskan tujuan performansi,
mengembangkan instrumen, mengembangkan strategi pembelajaran, mengembangkan dan memilih bahan
pembelajaran, merancang dan melakukan evaluasi formatif, melakukan revisi, evaluasi sumatif (Setyosari,
2013:230). Kajian produk berdasarkan hasil validasi media kepada validator, diperoleh presentase 95.71%
dari validasi ahli media, 94.93% dari ahli materi, 95.17% dari ahli pengguna (guru), dan 95% dari uji
coba pengguna (siswa). Hasil validasi secara keseluruhan yaitu 95.20% dengan kriteria “Sangat Valid”,
maka media ini sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran Tematik pada sutema Lingkungan
Tempat Tinggalku.

Kata kunci : Media Pembelajaran, Pop-Up Book, Lingkungan Tempat Tinggalku

PENDAHULUAN
Salah satu komponen pembelajaran slide (gambar bingkai), foto, gambar,
adalah media pembelajaran. Media grafik, televisi dan komputer”. Dengan
pembelajaran adalah sarana untuk demikian dapat disimpulkan bahwa media
memberikan perangsang bagi anak pembelajaran merupakan segala sesuatu
supaya proses belajar mengajar terjadi yang digunakan untuk menyampaikan isi
(Sumanto & Seken,2012:5). Rangsangan materi pembelajaran guna memudahkan
yang dimaksud ini adalah perhatian, siswa dalam memperoleh pengetahuan,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam keterampilan dan sikap sesuai tujuan
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
pembelajaran tertentu. Sedangkan menurut Media memiliki kegunaan yang
Gagne’ dan Briggs (dalam Arsyad, besar dalam proses pembelajaran yang
2014:4) “media pembelajaran meliputi berlangsung di kelas. Seperti yang
alat yang secara fisik digunakan untuk diungkapkan Sadiman (2010:17), kegunaan
menyampaikan isi materi pengajaran, media dalam pembelajaran antara lain
yang terdiri dari buku, tape-recorder, bisa mengatasi keterbatasan ruang, waktu
kaset, video camera, video recorder, film, dan daya indera. Penggunaan media yang

Media Pop-Up Book . . . - Handaruni, dkk - || 221


sesuai dengan situasi dan kondisi dalam materi. Pada pembelajaran Tematik
kelas akan meminimalisir waktu yang subtema Lingkungan Tempat Tinggalku
dibutuhkan guru untuk menyampaikan misalnya, guru hanya menggunakan peta
isi pembelajaran. Kemp & Dayton (1985) Indonesia sebagai media pembelajaran
(dalam Arsyad, 2014:19) mengungkapkan untuk menunjukkan batas-batas wilayah,
bahwa media memenuhi tiga fungsi utama sehingga siswa kekurangan pengetahuan
yakni memotivasi, menyajikan informasi khususnya tentang lingkungan tempat
dan memberi instruksi. Berdasarkan uraian tinggal mereka, karena mereka belum
tersebut, fungsi dari penggunaan media pernah melihat peta Ponorogo secara
pembelajaran antara lain sebagai alat untuk langsung.
menarik perhatian siswa, menyampaikan Dari hasil wawancara tersebut,
materi pembelajaran, serta membantu maka peneliti ingin memberikan inovasi
siswa untuk memahami materi yang dalam kegiatan pembelajaran yang
dipelajari. Sejalan dengan Hamalik (2008) dilakukan oleh guru dan siswa. Inovasi
(dalam Wisnu Lazuardi Yusuf, 2018) yang yang dikembangkan oleh peneliti yaitu
mengungkapkan bahwa penggunaan media melalui pengembangan media Pop-Up
pembelajaran dapat mewujudkan situasi Book dalam kegiatan pembelajaran.
pembelajaran yang efektif, mempercepat Menurut Dzuanda (2011 : 11) Pop-Up
proses pembelajaran, dan membantu siswa Book adalah sebuah buku yang memiliki
dalam upaya memahami materi yang bagian yang dapat bergerak atau memiliki
disampaikan guru di dalam kelas. unsur tiga dimensi serta memberikan
visualisasi cerita yang lebih menarik,
Lebih detail, fungsi dari mulai dari tampilan gambar yang dapat
penggunaan media pembelajaran menurut bergerak ketika halamannya dibuka.
Fathurrohman & Sutikno (2009:67) Menurut Bluemel dan Taylor (2012: 22)
antara lain; (1) Menarik perhatian siswa, Pop-Up Book adalah sebuah buku yang
(2) Membantu untuk mempercepat menampilkan potensi untuk bergerak dan
pemahaman dalam proses pembelajaran, interaksinya melalui penggunaan kertas
(3) Memperjelas penyajian pesan agar sebagai bahan lipatan, gulungan, bentuk,
tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk roda, atau putarannya.
kata-kata tertulis atau lisan), (4) Mengatasi Pemilihan media haruslah tepat.
keterbatasan ruang, (5) Pembelajaran Melalui penggunaan media yang
lebih komunikatif dan produktif, (6) tepat dan sesuai dengan kebutuhan,
Pembelajaran lebih komunikatif dan pembelajaran akan mudah tercapai.
produktif, (7) Waktu pembelajaran bisa Seperti yang diungkapakn William H.
dikondisikan, dan (8) Menghilangkan Allen (1975) (dalam M. Bashoirul, 2018)
kebosanan siswa dalam belajar. mengatakan bahwa pemilihan media pada
Peneliti melakukan wawancara pembelajaran harus disesuaikan dengan
pada tanggal 9 April 2017 terhadap guru klasifikasi materi pembelajaran. Karena
kelas IV di SDN 1 Pakunden Kabupaten setiap jenis media mempunyai kemampuan
Ponorogo. Hasil wawancara yang yang berbeda pula. Sedangkan manfaat
diperoleh menunjukkan bahwa selama media Pop-Up Book sendiri menurut
ini penyampaian materi dalam suatu Dzuanda (2011 : 5-6) antara lain: (1)
tema kurang maksimal. Siswa sering Mengajarkan anak untuk menghargai
tidak memperhatikan penjelasan yang buku dan merawatnya dengan baik, (2)
disampaikan oleh guru. Penyebabnya Mengembangkan kreatifitas anak, (3)
adalah guru jarang menggunakan media Merangsang imajinasi anak, (4) Memberi
pembelajaran dalam menyampaikan pengetahuan serta memberi pengenalan

222 || JKTP Volume 1, Nomor 3, September 2018


bentuk benda, (5) Dapat digunakan diharapkan dapat membantu guru dan
sebagai media untuk menumbuhkan siswa dalam pembelajaran Tematik
motivasi baca pada anak dengan judul “Pengembangan Media
Sedangkan menurut Bluemel dan Pop-Up Book untuk Pembelajaran
Taylor (2012: 23) menyebutkan beberapa Lingkungan Tempat Tinggalku Kelas IV
kegunaan media Pop-Up Book, yaitu: (1) SDN 1 Pakunden Kabupaten Ponorogo”.
Untuk mengembangkan kecintaan anak Peneliti telah mengkaji penelitian
muda terhadap buku dan membaca, (2) dan pengembangan yang dapat dijadikan
Dapat berguna untuk berfikir kritis dan referensi sebagai dasar pengembangan
mengembangkan kreatifitas, (3) Dapat Pop-Up Book yang pernah dilakukan
menangkap makna melalui perwakilan sebelumnya oleh oleh Indah Yuniarti pada
gambar yang menarik dan untuk tahun 2012 yang berjudul “Perancangan
memunculkan keinginan serta dorongan Pop-Up Book “Ayo Mengenal Pancasila”
membaca. Untuk Anak Sekolah Dasar” dengan
Media Pop-Up Book yang subjek penelitian siswa kelas 1-3 SD.
dikembangkan oleh peneliti berisikan Peneliti juga mengkaji penelitian lain
materi Lingkungan Tempat Tinggalku yang berjudul “Pengembangan Media
yang didalamnya membahas tentang Pop-Up Book Pada Pembelajaran
tempat-tempat wisata, transportasi umum, Lingkungan Tempat Tinggalku Kelas IV
sumber daya alam dan mata pencaharian SDN Bulukerto 02 Batu” oeh Nurlaely
masyarakat di Kabupaten Ponorogo. Fazariya pada tahun 2016. Subjek
Peneliti memilih Lingkungan penelitianya adalah siswa kelas 4 SD.
Tempat Tinggalku sebagai materi Dalam penelitian mereka, Indah Yuniarti
pada media Pop-Up Book yang akan dan Nurlaely Fazariya telah membuktikan
dikembangkan. Alasannya karena pada bahwa Pop-Up Book cocok digunakan
buku paket Tematik tema 8 subtema sebagai media pembelajaran untuk siswa
Lingkungan Tempat Tinggalku, salah SD, adanya ketertarikan anak terhadap
satu materi yang disajikan adalah tempat- Pop-Up Book daripada buku biasa, dan
tempat wisata yang terkenal secara umum Pop-Up Book dapat meningkatkan minat
di Indonesia. Sedangkan objek wisata siswa dalam belajar.
yang ada di Ponorogo hanya di sebutkan Peneliti juga telah mengkaji jurnal
saja oleh guru, tanpa di tunjukkan pada terkait media Pop-Up Book. Pada jurnalnya
peta maupun disertai fotonya. Oleh yang berjudul “Pendidikan Kesiapsiagaan
karena itu peneliti ingin mengembangkan Bencana Tanah Longsor Untuk Siswa
media yang dapat menunjukkan kondisi Anak Usia Dini Dengan Metode Dongeng
alam dimana siswa itu tinggal yaitu Berbasis Media Pop-Up Book Di Paud Dewi
di Kabupaten Ponorogo, agar siswa Sartika Kecamatan Bergas”, Andi Irwan
mengenal dan mengetahui kondisi alam Benardi (2017) mengungkapkan bahwa
lingkungan tempat tinggal mereka. Media rata-rata aktivitas siswa selama mengikuti
dengan materi serupa yang pernah ada pembelajaran dengan berbantuan media
adalah berupa power point ataupun video Pop-Up book adalah tinggi dan adanya
pembelajaran yang menerangkan tentang peningkatan pada semua indikator respon
tempat tinggalku. Namun kebanyakan siswa terhadap pembelajaran semakin
disajikan dalam porsi untuk siswa SMA, memperkuat bahwa media Pop up book
materi terlalu luas jika dikonsumsi oleh efektif digunakan dalam pembelajaran
siswa kelas IV SD. siswa PAUD. Lilis Afifah (2018) pada
Hal tersebut mendorong peneliti jurnalnya yang berjudul Media Buku Pop-
untuk mengembangkan media yang Up Untuk Pembelajaran Karya Sastra

Media Pop-Up Book . . . - Handaruni, dkk - || 223


Bahasa Jerman, mengungkapkan bahwa tujuan performansi; (5) mengembangkan
selain menjadi sebuah media edukatif bagi instrumen; (6) mengembangkan strategi
siswa SMA, Buku Pop-Up dapat juga pembelajaran; (7) mengembangkan
dijadikan sebagai sumber belajar yang dan memilih bahan pembelajaran; (8)
menarik, kreatif dan inovatif. Dengan merancang dan melakukan evaluasi
demikian, siswa dapat memahami dan formatif; (9) melakukan revisi;dan (10)
mempelajari materi dengan mudah dan evaluasi sumatif (Setyosari, 2013:230-
tidak membosankan. Jurnal lain yang 235).
berkaitan dengan Pop-Up Book ditulis
oleh Mohammad Arief Nazaruddin dan Prosedur Penelitian & Pengembangan
Mohammad Efendi (2018) berjudul The Tahapan prosedur pengembangan
Book of Pop Up Augmented Reality to media Pop-Up Book Mengenal Lingkungan
Increase Focus and Object Recognition Tempat Tinggalku pada pembelajaran
Capabilities for Children with Autism. Di Tematik kelas IV di SDN 1 Pakunden
dalam jurnalnya, mereka membuktikan Kabupaten Ponorogo diantaranya sebagai
bahwa Pop-Up Book layak dan efektif berikut.
digunakan untuk pembelajaran pada anak 1. Analisis kebutuhan dan tujuan
autis. Analisis kebutuhan dilakukan
Dari ketiga jurnal diatas, dapat untuk menentukan tujuan produk yang
disimpulkan bahwa media Pop-Up Book akan dikembangkan. Kegiatan yang
dapat digunakan di berbagai jenjang dilakukan adalah mengidentifikasi
pendidikan, di PAUD, SMA, bahkan fakta yang terjadi di lapangan, meliputi
untuk pembelajaran pada anak autis, dan wawancara, dan observasi.
ketiganya terbukti efektif. Berdasarkan hasil wawancara
dengan wali kelas IV SDN 1 Pakunden
METODE PENELITIAN Kabupaten Ponorogo pada bulan April
Model Pengembangan 2018 dapat disimpulkan bahwa media
Penelitian yang dilakukan pembelajaran Lingkungan Tempat
merupakan penelitian pengembangan. Tinggalku belum pernah dibuat dikelas dan
Penelitian dan pengembangan menurut dimanfaatkan dikelas IV, maka dibutuhkan
Sukmadinata (2009:164) adalah “suatu media untuk sarana dalam menyampaikan
proses atau langkah-langkah untuk materi oleh guru kepada siswa, sebagai
mengembangkan suatu produk baru atau sarana siswa untuk lebih memahami
menyempurnakan produk yang telah ada materi Lingkungan Tempat Tinggalku
dan yang dapat dipertanggungjawabkan”. sesuai dengan tujuan pembelajarannya,
Penelitian pengembangan yang dilakukan dan untuk membangkitkan motivasi
peneliti bertujuan untuk mengembangkan belajar pada diri siswa.
media Pop-Up Book untuk pembelajaran 2. Analisis pembelajaran
Lingkungan Tempat Tinggalku kelas IV Pada analisis pembelajaran,
di SDN 1 Pakunden Kabupaten Ponorogo peneliti melakukan analisis terhadap
yang valid. subtema Lingkungan Tempat Tinggalku
Penelitian pengembangan yang mencakup keterampilan, proses,
yang dilakukan menggunakan model serta tugas-tugas belajar yang dibutuhkan
prosedural yang dikembangkan oleh Dick untuk mencapai tujuan pembelajaran.
& Carey yang terdiri atas 10 langkah, 3. Analisis pembelajar dan konteks
yaitu: (1) analisis kebutuhan dan tujuan; Dalam kegiatan ini peneliti
(2) analisis pembelajaran; (3) analisis menganalisis sikap, serta karakteristik
pembelajar dan konteks; (4) merumuskan awal siswa di dalam kelas. Berdasarkan

224 || JKTP Volume 1, Nomor 3, September 2018


hasil observasi, pada subtema Lingkungan Pada tahap ini peneliti membuat
Tempat Tinggalku, peneliti mengamati produk dan melakukan evaluasi formatif
siswa kurang berperan aktif dalam atau sering disebut juga validasi media.
pelaksanaan pembelajaran. Validasi media merupakan proses untuk
4. Merumuskan tujuan performansi menilai rancangan produk oleh para
Pada tahap ini, peneliti ahli yang berpengalaman. Validasi oleh
menerjemahkan Standar Kompetensi ahli bertujuan untuk menguji kelayakan
yang telah ada ke dalam tujuan khusus produk apakah layak dijadikan sebagai
yang lebih operasional dengan indikator- media pembelajaran pada tingkat SD atau
indikator tertentu. tidak, dan untuk mengetahui kelemahan
5. Mengembangkan instrumen dari media yang perlu diperbaiki sebelum
Pada tahap ini, peneliti diujicobakan pada subjek penelitian.
mengembangkan instrumen yang berkaitan Dalam penelitian pengembangan
dengan tujuan operasional yang ingin ini terdapat tim ahli yang terdiri dari
dicapai berdasarkan indikator tertentu enam ahli yang berperan sebagai validator
dan berkaitan dengan kualitas produk produk di dalamnya yaitu dua ahli materi,
atau media yang dikembangkan. Pada dua ahli media, dan dua ahli pengguna.
instrumen pengukuran kualitas produk Setelah melakukan validasi, media
berkaitan dengan kualitas produk menurut kemudian diujicobakan pada siswa.
ahli media, kualitas produk menurut ahli 9. Melakukan revisi
materi, serta kualitas produk menurut ahli Pada tahap ini, peneliti
pengguna (guru). menggunakan hasil dari evaluasi formatif
6. Mengembangkan strategi dan uji coba lapangan terbatas yang telah
pembelajaran dilakukan, serta data angket yang disebar
Pada tahap ini, peneliti pada siswa kelas IV untuk acuan revisi
mengembangkan strategi pembelajaran produk.
yang berfungsi untuk membantu siswa 10. Memproduk akhir
mencapai tujuan khusus. Peneliti Pada tahap terakhir ini peneliti
menyusun RPP yang di dalamnya termasuk melakukan produksi akhir media Pop-Up
pemilihan metode belajar seperti apa yang Book untuk pembelajaran Lingkungan
dapat digunakan apabila menggunakan Tempat Tinggalku. Produk akhir ini dibuat
media yang telah dikembangkan oleh sesuai dengan hasil revisi pada tahap
peneliti. evaluasi formatif oleh ahli media, evaluasi
7. Mengembangkan dan memilih bahan formatif oleh ahli materi, evaluasi formatif
pembelajaran oleh ahli pengguna serta uji coba lapangan
Pada tahapan ini, peneliti terbatas.
mengembangkan materi pembelajaran
untuk media Pop-Up Book subtema Uji Coba Produk
Lingkungan Tempat Tinggalku. Peneliti Tahap ini dilakukan dengan tujuan
juga memberikan judul untuk setiap untuk menentukan tingkat kelayakan
pembelajaran sebagai fokus pembelajaran. produk yang dihasilkan. Urutan dalam
Pada pembelajaran 3, peneliti memberi tahapan ini berupa desain uji coba,
judul Berkunjung ke Ponorogo, subjek uji coba, jenis data, instrumen
pembelajaran 4 berjudul Ponorogo Kota pengumpulan data, dan analisis data.
yang kaya SDA, dan pembelajaran 6 1. Desain Uji Coba
dengan judul Sarana Umum di Ponorogo. Kegiatan ini bertujuan untuk
8. Membuat produk dan melakukan mendapat data yang lengkap sehingga
evaluasi formatif dapat digunakan untuk memperbaiki

Media Pop-Up Book . . . - Handaruni, dkk - || 225


media dan mengetahui kelayakan dari Kabupaten Ponorogo). Pemilihan angket
produk yang dihasilkan. Tahapan ini ini digunakan untuk mengetahui sejauh
terdiri dari dua tahapan, yakni uji coba ahli mana siswa dapat menerima media Pop-
serta uji coba pada siswa SDN 1 Pakunden Up Book sebagai media pembelajaran yang
Kabupaten Ponorogo. dikembangkan untuk mengukur tingkat
2. Subjek Coba kelayakan produk media Pop-Up Book.
Pada penelitian ini, pengguna yang Kemudian peneliti juga menggunakan pre-
dijadikan subjek uji coba yakni siswa kelas test dan post-test untuk mengetahui tingkat
IV SDN 1 Pakunden Kabupaten Ponorogo pemahaman siswa dalam mempelajari
sejumlah 16 siswa. Sedangkan pada saat materi pembelajaran.
evaluasi formatif, subjek yang terlibat 5. Teknik Analisis Data
antara lain 2 ahli media, 2 ahli materi dan Dalam pengembangan ini teknik
2 ahli pengguna (guru). Ahli media dan analisis data yang digunakan adalah
ahli materi merupakan dosen Universitas kualitatif dan kuantitatif. Analisis
Negeri Malang yang memiliki kualifikasi kulitataif digunakan untuk menganalisis
berpendidikan minimal S2 serta kompeten hasil pengumpulan data dari tinjauan ahli
dalam bidangnya. Sedangkan ahli menggunakan pendekatan kuantitatif,
pengguna (guru) merupakan guru SD yang Miles dan Hubermen (dalam Sugiyono,
berpendidikan minimal S1 yang kompeten 2012: 246) mengemukakan bahwa
di bidangnya. aktivitas dalam analisis data kualitatif
3. Jenis Data dilakukan secara interaktif dan dilakukan
Jenis data dalam penelitian terus-menerus sampai tuntas. Data hasil
pengembangan ini merupakan data pemberian skor, masukan, tanggapan,
kualitatif dan kuantitatif. Data yang kritik, dan saran perbaikan akan dianalisis
berupa komentar, saran dan tanggapan secara deskriptif kemudian digunakan
merupakan data kualitatif yang diperoleh sebagai pertimbangan revisi produk.
dari ahli media, ahli materi, ahli pengguna Data kuantitatif dianalisis
(guru), serta siswa. Sedangkan data menggunakan teknik analisis deskriptif
yang diperoleh berdasarkan angket dengan presentase. Teknik ini digunakan
yang dibagikan kepada ahli media, ahli untuk menganalisis data yang diperoleh
materi, ahli pengguna (guru), serta siswa dari hasil uji coba terbatas pada siswa
merupakan data kuantitatif. kelas IV. Hasil analisis tersebut merupakan
4. Instrumen Pengumpulan Data dasar penyempurnaan penelitian dan
Dalam penelitian dan pengembangan ini. Rumus yang digunakan
pengembangan ini digunakan instrumen untuk mengolah data berupa deskriptif
pengumpulan data berupa observasi, presentase menurut Sudijono (2010: 43)
angket, dan tes. Hasil dari observasi berupa sebagai berikut.
catatan-catatan dari kegiatan di lapangan,
yakni di SDN 1 Pakunden Kabupaten P=
Ponorogo. Menurut Sukmadinata,
(2009:220) observasi merupakan Keterangan:
teknik pengumpulan data dengan cara f = Frekuenzi yang sedang dicari presentase
mengadakan pengamatan terhadap N = Number Of Cases (Jumlah frekuensi/
kegiatan yang sedang berlangsung. banyaknya individu)
Sedangkan angket digunakan untuk P = Angka presentase
mengumpulkan data dari evaluasi ahli
(ahli materi dan ahli media), dan pengguna Data yang didapat kemudian dianalisis
(guru dan siswa kelas IV SDN 1 Pakunden dengan menggunakan teknis analisis data

226 || JKTP Volume 1, Nomor 3, September 2018


pada tabel 3.1 akan dijelaskan rincian dan 82,5. Berdasarkan hasil uji coba siswa
presentase dengan kriteria sebagai berikut. pada pre test dan post test untuk kualitas
hasil akhir diperoleh kenaikan rata-rata
Tabel 3.6 Kriteria Validitas Produk 26,875% yang berarti media efektif
Presentase Kriteria untuk siswa, karena memberikan dampak
Sangat Valid (dapat untuk capaian hasil belajar siswa. Jika
75,01 % - 100 %
digunakan tanpa revisi).
Cukup Valid (dapat
menggunakan acuan KKM 70, jumlah
50,01 % - 75,00 % digunakan dengan revisi siswa yang tidak tuntas pada pre test
kecil). sebanyak 13, sedangkan pada post test
Kurang Valid (tidak dapat tidak ada siswa yang tidak tuntas. Hal ini
25,01 % - 50,00 % digunakan dengan revisi menunjukkan bahwa media Pop-Up Book
total). dapat membantu siswa dalam memahami
00,01 % - 25,00 %
Tidak Valid (tidak boleh materi Tempat Tinggalku.
digunakan).
(Sumber: Akbar, 2013: 157) KESIMPULAN
Kajian Produk yang Telah Direvisi
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian produk berdasarkan hasil
Hasil validasi oleh ahli media validasi media kepada validator, diperoleh
diperoleh skor keseluruhan 90 dengan presentase 97.79% dari validasi ahli
persentase sebesar 97.79%. Berdasarkan media, 94.93% dari ahli materi, 95.17%
kriteria yang telah ditetapkan, dapat dari ahli pengguna (guru), dan 95% dari
dijelaskan bahwa media Pop-Up Book uji coba pengguna (siswa). Hasil validasi
dalam kriteria “Sangat Valid”. Saran secara keseluruhan yaitu 95.72% dengan
yang diberikan oleh ahli media adalah kriteria “Sangat Valid”, maka media ini
perbaikan gambar dan melengkapi sangat layak untuk digunakan dalam
informasi pengembang. Hasil validasi oleh pembelajaran Tematik pada sutema
ahli materi diperoleh skor keseluruhan Lingkungan Tempat Tinggalku.
79.5 dengan persentase sebesar 94.93%,
sehingga termasuk dalam kriteria “Sangat Saran Pengembangan Produk Lebih
Valid”. Ahli media juga memberikan Lanjut
saran perbaikan tujuan pembelajaran Agar produk yang dihasilkan
dan pemberian evaluasi. Kemudian dapat dimanfaatkan secara optimal dalam
validasi oleh ahli pengguna (guru) juga pembelajaran, peneliti memberikan saran
menunjukkan hasil yang termasuk dalam kepada pengembang media Pop-Up Book
kriteria “Sangat Valid”. Skor keseluruhan selanjutnya. Materi pada media Pop-
57.5 dengan persentase sebesar 95.17%, Up Book Mengenal Lingkungan Tempat
dalam kriteria “Sangat Valid”. Ahli Tinggalku bersumber dari hasil observasi,
pengguna juga memberikan komentar web, dan buku terkait Kabupaten Ponorogo
terkait perpaduan warna tulisan pada pada tahun 2015-2018. Saran dari peneliti
media kurang serasi. agar selalu memberikan materi yang terkini
Terlihat juga pada hasil uji dan disesuaikan dengan perkembangan
coba siswa diperoleh skor keseluruhan Kabupaten Ponorogo. Gambar tiga
152 dengan persentase sebesar 95%, dimensi pada media Pop-Up Book yang
sehingga termasuk dalam kriteria “Sangat dikembangkan peneliti hanya terbatas
Valid”. Hasil pre test dan post test siswa pada objek yang penting saja. Saran
menunjukkan adanya perbedaan nilai untuk pengembangan untuk selanjutnya
rata-rata sebelum penggunaan media dan agar lebih memperbanyak gambar tiga
sesudah penggunaan media, yakni 55,625 dimensi pada objek yang lebih detail serta

Media Pop-Up Book . . . - Handaruni, dkk - || 227


memperbanyak jenis-jenis lipatan. Grafindo Perkasa.
Setyosari, Punaji. 2015.Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan dan Pengembangan.
Afifah, Lilis. 2018. Media Buku Pop Up Jakarta: Kencana Media Group.
Untuk Pembelajaran Karya Sastra Sudijono, Anas. 2010. Metode Penelitian
Bahasa Jerman. Jurnal. Portal Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Jurnal Elektronik UM: Jurusan Bandung: Alfabeta.
Sastra Jerman-UM. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Pembelajaran . Bandung: PT. Bandung: Alfabeta.
Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, Nana S. 2008. Metode
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Penelitian Pendidikan. Bandung:
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. PT.Remaja Rosdakarya.
Benardi, Andi Irwan. 2017. Pendidikan Sumanto & Seken, I Made. 2012. Modul
Kesiapsiagaan Bencana Tanah Pengembangan Materi Umum:
Longsor Untuk Siswa Anak Media Pembelajaran SD. Malang:
Usia Dini Dengan Metode Kementrian Pendidikan dan
Dongeng Berbasis Media Pop Kebudayaan Universitas Negeri
Up Book Di Paud Dewi Sartika Malang.
Kecamatan Bergas. Jurnal. Portal Yuniarti, Indah. 2012. Perancangan
Jurnal Elektronik UM: Jurusan Pop-Up Book “Ayo Mengenal
Pendidikan Geografi: UM. Pancasila”. Skripsi. DKV-UM
Bluemel & Taylor. 2012. Pop-up Books A Yusuf, Wisnu Lazuardi. 2018.
Guide For Teachers and Librarians. Pengembangan Multimedia
California: ABC-CLJO, LLC. Interaktif Pelajaran Baca Tulis
Dzuanda. 2011. Design Pop-Up Child Aksara Jawa Dengan Sandhangan.
Book Puppet Figures Series? Jurnal Inovasi dan Teknologi
Gatotkaca?.Jurnal Library ITS Pendidikan: Jurusan Teknologi
Undergraduate, (Online), (http:// Pendidikan-UM.
library.its.undergraduate.ac.id). Sinambela, M. Bashoirul W. 2018. Taman
Diakses 15 Januari 2018. Peninggalan Sejarah Berbasis
Fathurrohman, Pupuh & Sutikno, Sobry. Virtual Realit. Jurnal Kajian
2009. Strategi BelajarMengajar. Teknologi Pendidikan: Jurusan
Bandung: Refika Aditama. Teknologi Pendidikan-UM.
Fazariya, Nurlaely. 2016. Pengembangan
Media Pop-Up Book Pada
Pembelajaran Lingkungan Tempat
Tinggalku Kelas IV SDN Bulukerto
02 Batu. Skripsi. PGSD-UM
Nazaruddin, Mohammad Arief dan
Mohammad Efendi. 2018. The
Book of Pop Up Augmented
Reality to Increase Focus and
Object Recognition Capabilities for
Children with Autism. Jurnal. Portal
Jurnal Elektronik UM: UB-UM.
Sadiman, Arif S. 2010. Media Pendidikan:
pengertian, pengembangan dan
pemanfaatanya. Jakarta: PT Raja

228 || JKTP Volume 1, Nomor 3, September 2018

Anda mungkin juga menyukai