Anda di halaman 1dari 13

ABSTRAK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Substansi Kurikulum 2013 adalah sebuah proses pembelajaran yang
memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar dengan aktif dan menemukan
sendiri manfaat dari ilmu yang telah dipelajarinya. Sebagai garda terdepan
implementasi kurikulum 2013 ini, guru diharapkan meningkat profesionalismenya.
Sebagai subjek dari kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013,
siswa juga diharapkan berperan aktif didalam proses pembelajaran. Student centris,
atau berpusat pada siswa adalah proses yang diharapkan dari kegiatan
pembelajaran di sekolah. Guru memiliki peran dan fungsi untuk membuat
pembelajaran menjadi bermakna dan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Sebagai fasilitator dan mediator, seorang guru hendaknya
memberikan kesempatan siswa sebagai subjek dari pembelajaran, untuk mencari
sendiri informasi yang diperlukan dan manfaat dari ilmu yang didapatkannya.
Karena berpusat pada siswa, maka mereka harus terlibat aktif dalam pembelajaran
dengan cara mencari tahu dan berbuat sesuatu.
Saat ini, guru bukan lagi berperan dalam menentukan fakta dan konsep
belajar, melainkan bertugas untuk menyediakan dan memperkaya pengalaman
belajar setiap siswa. Dengan mendapatkan pengalaman nyata dalam
pembelajaran, siswa diharapkan tidak hanya memahami konsep saja, melainkan
siswa harus mempunyai keterampilan hidup untuk menjawab tantangan masa
depan. Hal ini sesuai dengan isi Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,
tentang Standar Pendidikan Nasional, Pasal 19 Ayat 1, yaitu Kegiatan
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berperan aktif, kreatif dan
mandiri sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik siswa.
Pada sekolah menengah pertama terdapat salah satu mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), menurut Sumaatmadja (2002:123). Ilmu Pengetahuan
Sosial adalah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang
pada pokoknya mempersoalkan manusia dan lingkungan alam fisik maupun
lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti:
geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan psikologi. Tujuan
mata pelajaran IPS di SMP untuk mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri,
keterampilan sosial, dan membangun nilai-nilai kemanusiaan yang majemuk baik
skala lokal, nasional, dan global.
Permasalahan yang muncul saat pembelajaran yaitu pada materi
“Persebaran Flora dan Fauna Indonesia” dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) yakni:
1. Minimnya buku penunjang dan media pembelajaran yang mendukung.
2. Sebagian siswa yang belum lancar membaca dan menulis, sehingga saat
penyampaian oleh guru lama diterima oleh siswa.
3. Siswa yang kurang antusias saat mengikuti pembelajaran, cenderung
bosan, mengantuk, dan berbicara bersama teman.
Sehingga hal tersebut membuat suasana kelas menjadi kurang menarik,
aktivitas siswa pasif, serta beberapa siswa diketahui tidak mengerjakan tugas.
Oleh karena itu, guru harus membuat suatu inovasi baru yang mana dapat
peserta didik merasa menyenangkan dalam pembelajaran. Inovasi baru tersebut
diciptakan oleh seorang guru guna membuat peserta didik tidak jenuh dan
membosankan dalam menerima ilmu pendidikan khususnya pelajaran IPS.
SMP Negeri 3 Ulim adalah satuan pendidikan di daerah Kabupaten Pidie
Jaya Provinsi Aceh. Sekolah ini belum lama berdiri sehingga masih banyak
perbaikan yang harus di kerjakan, baik dalam segi infakstruktur juga dalam segi
sarana dan prasarana yang dimiliki. Sekolah ini berada di perkampungan desa
Blangcari KM.6 Kecamatan Ulim. Dengan jumlah siswa yang minim dan tingkat
kesadaran masyarakat untuk pendidikan juga masih rendah. Sebagian dari siswa
juga masih sulit membaca dan menulis dengan baik. Sehingga ketika proses
pembelajaran dikelas juga sedikit lebih sulit terjangkau jika kita menggunakan
model-model pembelajaran yang sulit.
Oleh karena itu, penulis tertaik mencipatakan inovasi baru dengan
menggunakan media pembelajaran Poop Up Book dalam proses pembelajaran dan
menggunakan model Picture and Picture.
Menurut Pulukadang dalam buku Pembelajaran Terpadu (2021), picture and
picture adalah model pembelajaran yang membagi kelas ke dalam beberapa
kelompok. Setiap kelompoknya diberikan gambar untuk dipasangkan atau diatur
menjadi urutan yang logis.
Penggunaan media pembelajaran dapat mendukung proses pembelajaran,
serta dapat mempermudah para peserta didik dalam memahami materi
pembelajaran, serta mampu meningkatkan kualitas guru dalam mengajar hal
tersebut juga berdampak pada hasil kualitas belajar siswa dan guru dalam
mengajar. Melalui media pembelajaran Pop Up Book yang menarik diharapkan para
peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir secara kreatif untuk
memecahkan suatu masalah.
Pemilihan media Pop Up Book sesuai dengan potensi visual anak selain itu
media ini mudah dimainkan dan menarik. Dalam pengembangan ini dilengkapi
dengan ilustrasi gambar yang bertujuan agar proses pembelajaran tidak terlalu
monoton. Pengembangan media dirancang dengan desain tiga dimensi, sehingga
membuat tampilan kepada siswa lebih menarik dari buku pada umumnya. Media
Poop Up Book ini di desain yang menarik layaknya sebuah permainan.
Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai penulis merasa penting
mencipatakan inovasi baru terhadapa masalah yang dihadapi ketika mengajar.
Oleh karena itu, upaya mencipatkan pembelajaran yang menyenangkan pada
materi persebaran flora dan fauna Indonesia penulis tertarik menyusun sebuah
naskah inovasi dengan judul “ Pemanfaatan Poop Up Book dengan model Picture
and Picture untuk meningkatkan kreativitas siswa pada materi Persebaran Flora
dan Fauna Indonesia di Kelas 7 SMPN 3 Ulim”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latas belakang diatas, maka dapat merumuskan permasalahan
sebagai berikut : “Apakah pemanfaatan media poop up book melalui model
pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan pembelajaran pada materi
Persebaran Flora dan Fauna Indonesia dikelas 7 SMPN 3 Ulim ?”

C. Tujuan
Tujuan inovasi pembelajaran ini adalah : ”untuk meningkatkan kreativitas belajar
dengan pemanfaatan media poop up book melalui model picture and picture
pada materi persebaran flora dan fauna Indonesia dikelas 7 SMPN 3 Ulim”.

D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Meningkatkan keterampilan guru dalam menuangkan ide membuat media
pembelajaran yang inovatif.
2. Bagi Siswa
Mampu menambah sumber belajar bukan hanya dari buku saja tetapi dari
media yang digunakan oleh guru dan meningkatkan kreativitas siswa dalam
proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Menambah pengetahuan mengenai perancangan dan pemanfaatan media
pembelajaran saat mengajar di kelas.
b. Memberikan kontribusi karya bagi sekolah dalam rangka pengembangan
dan penyempurnaan karya inovatif ini selanjutnya.
BAB 2
LANDASAN TEORI

A. Konsep / teori yang melandasi karya inovasi pembelajaran


Media pembelajaran menurut Sadiman (2015: 83) “ media adalah sesuatu
yang berguna sebagai penyampai pesan. Peranan media pembelajaran dapat
merangsang pikiran, perhatian perasaan, dan minat siswa dalam proses belajar.
Susilana (2007: 8), berpendapat bahwa “media merupakan alat untuk
memberikan perangsang kepada siswa agar terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Media pembelajaran berguna sebagai teknologi penyampai pesan yang bisa
digunakan dalam pembelajaran”.
Basuki (2016: 83) mengemukakan pendapat bahwa pemilihan media
pembelajaran perlu memperhatikan beberapa aspek, diantaranya adalah:
a. Kenalilah karakteristik media, sehingga kita dapat menyesuaikan penggunaan
media pembelajaran dengan pesan yang akan disampaikan.
b. Pilihlah media yang dapat mencapai tujuan belajar.
c. Gunakan media dengan mempertimbangkan usia, tingkat pendidikan dan latar
belakangnya.
d. Pilihlah media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan kita.
Dari beberapa pendapat diatas, disimpulkan bahwa penggunaan media
pembelajaran harus dikaitkan dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai, strategi
kegiatan belajar mengajar dan bahan. Media pembelajaran digunakan sebagai
penyampai pesan agar perhatian, pikiran, dan perasaan siswa terlibat dalam
kegiatan belajar.

1. Media Poop Up Book


Media yang digunakan untuk membuat peserta didik semangat dalam
belajar adalah media pop up book. Media pop up book dengan tampilan yang
menarik membuat siswa bergairah dalam belajar. Menurut Dzuanda (2011), Pop
Up Book merupakan buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak dan
memiliki unsur tiga dimensi dan tampilan gambar yang dapat bergerak ketika
halamannya dibuka (Pramesti, 2015: 22). Dapat diketahui bahwa media Pop Up
Book adalah media berbentuk buku yang mempunyai unsur tiga dimensi dan
gerak. Pada Pop Up Book, materi disampaikan dalam bentuk gambar yang
menarik karena terdapat bagian yang jika dibuka dapat bergerak, berubah atau
memberi kesan timbul. Media ini cocok di gunakan untuk media pembelajaran,
mulai dari bentuk yang menarik sehingga siswa tertarik mendengarkan
penjelasan guru mengenai materi persebaran flora dan fauna Indonesia.
a. Kelebihan Media Pop-up Book
Media pop up book memiliki kelebihan, diantaranya : 1) Dapat mengatasi
batasan ruang, waktu, dan pengamatan karena tidak semua benda, objek atau
peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas. 2) Bersifat konkret, yang berarti lebih
realistis dari pada media verbal. 3) Dapat menjadi sumber belajar untuk semua
usia karena setiap halaman buku dapat diisi dengan gambar dan informasi yang
sesuai konsep. 4) Media pop up book memiliki ruang-ruang dimensi dimana buku
ini bias berbentuk struktur tiga dimensi sehingga buku ini lebih menarik untuk
dibaca, Selain itu, penggunaan material buku yang lebih berkualitas juga
membuat buku ini lebih mahal.
b. Manfaat Media Pop-up Book
Ada beberapa manfaat dari penggunaan media pop up book diantaranya
sebagai berikut: 1. Mengajarkan anak untuk lebih menghargai buku dan
memperlakukannya dengan lebih baik. 2. Mengembangkan kreativitas anak. 3.
Merangsang imajinasi anak. 4. Menambah pengetahuan hingga memberikan
penggambaran bentuk suatu benda (pengenalan benda).

2. Model Picture and Picture


Model pembelajaran picture and picture adalah model pembelajran yang
memanfaatkan gambar ( produk visual ) sebagai media pembelajarannya, model
ini mirip dengan example non example, yang mengharuskan siswa untuk
emmasangkan dan mengurutkan beberapa gambar dalam urutan yang logis
(Suprijono dalam Huda, 2014, hlm 236).
Gambar 1. Sintak Langkah-langkah model pebelajaran picture and picture

Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan metode pembelajaran picture


and picture ini menurut Istarani (2011:7) adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang dicapai. Di
langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi
kompetensi dasar mata pembelajaran yang bersangkutan. dengan demikian
maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya.
2. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan. penyajian materi sebagai
pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan
momentum permulaan pembelajaran. kesuksesan dalam proses
pembelajaran dapat dimulai dari sini. Guru dapat memberikan motivasi yang
menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap.
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri kurang lebih 4-
5 orang. Kerja kelompok siswa akan lebih dapat mengekspresikan pendapat
dan saling berkerjasama dengan siswa lainnya. siswa dilatih untuk berkerja
secara berorganisasi dan saling bertukar pendapat.
4. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan dengan
materi). Proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam
proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh
guru atau oleh temanya, dengan menggunakan gambar guru akan lebih
menghemat energikarena siswa akan lebih mudah memahami materi yang
diajarkan. Perkembangkan selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan
gambar atau mengganti gambar dengan vedio atau demontrasi yang kegiatan
tertentu.
5. Guru menunjukan siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau
memasangkan gambar-gambar yang ada. Di langkah ini guru harus dapat
melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang
efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian,
sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus
diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk
diurutkan, dibuat, atau, di modifikasi.
6. Siswa diberi waktu untuk mempresentasikan hasil dari diskusinya.
7. Guru memberikan pertanyaan mengenai alasan siswa dalam menentukan
urutan gambar. setelah itu mengajak siswa untuk menemukan rumus, tinggi,
jalan cerita, atau tuntutan kompetensi dasar dengan indikator yang akan
dicapai. mengajak sebanyak-banyak peran siswa dan teman yang lain untuk
membantu sehingga proses diskusi dalam pembelajaran semakin menarik.
8. Alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dalam menanamkan
konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Proses
diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan penekanan-
penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk
mengulangi, menuliskan atau bentuk lain untuk mengulangi, menuliskan atau
bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting
dalam pencapaian kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.
memastikan bahwa siswa telah menguasai indikator yang telah ditetapkan.
9. Guru menyampaikan kesimpulan. Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa
mengambil kesimpulan sebagi penguatan materi pembelajaran.

Metode pembelajaran picture and picture mempunyai kelemahan dan


kelebihan apabila diimplementasikan dalam pembelajaran. Kelemahan metode
pembelajaran piture and picture diantaranya adalah memakan banyak waktu,
banyak siswa yang pasif dan tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk
gambar. Sedangkan kelebihan metode pembelajaran ini adakah guru lebih
mengetahui kemampuan masing-masing siswa, melatih berfikir logis dan sistematis,
dan member kesempatan siswa mengemukakan pendapat.

B. Kerangka Berpikir
Sebelum penulis memanfaatkan media pembelajaran poop up book. Siswa
merasa bosan pembelajaran kurang menarik. Karena sebelumnya belum pernah
menggunkan media poop up book dalam proses pembelajaran dikelas. Pada materi
persebaran flora dan fauna biasanya siswa hanya monoton pada peta dan buku
paket. Sehingga membuat suasan belajar menajdi pasif, membosankan dan kurang
menarik. Agar proses pembelajaran menumbuhkan kreativitas siswa maka penulis
merasa tertantang untuk mampu menciptakan suatu inovasi baru membuat sebuah
media pembelajaran yaitu poop up book.
Poop up book merupakan salah satu media pembelajaran yang mudah
digunakan, memiliki ciri khas 3 dimensi apabila di buka perlembar buku akan
menimbulakan gambar bergerak, sehingga proses pembelajaran menjadi menarik
bagi siswa. Semua siswa menyenangkan ketika proses pembelajaran yang di
padukan melalui metode picture and picture karena disini siswa akan ditugaskan
untuk mencocokkan gambar pada media poop up book tersebut. Metode
pembelajaran ini membuat guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing
siswa, melatih berfikir logis dan sistematis, dan memberi kesempatan siswa dalam
mengemukakan pendapat.
Kondisi Awal
Siswa cenderung pasif Implementasi Tindakan
Pemanfaatan media Poop Up Book untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui metode picture a

Tujuan
Menumbuhkan keaktifan siswa dan tingkat literasi
Manfaat
Untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran

Siswa aktif dan berpikir logis sehingga mengefek padahasil belajar meningkat,

Gambar 2. Bagan Kerangka Berfikir


BAB III

KARYA INOVASI PEMBELAJARAN

A. Ide Dasar
1. Konsep Dasar Dan Pendekatan Teoritik
Konsep dasar inovasi pembelajaran yaitu pemanfaatan media poop up
book melalui metode picture and picture pada materi persebaran flora dan
fauna Indonesia. Hal ini, agar siswa tidak pasif dan monoton lagi ketika
proses pembelajaran dikelas. Poop up book adalah sebuah media
pembeljaaran yang didesain dengan isi berupa gambaran dan penjelasan
singkat tentang materi yang akan dipelajari siswa. Melalui metode picture
and picture membuat pembelajaran lebih menarik ketika memanfaatkan
media poop up book, karena siswa ditugaskan untuk mencocokkan gambar
dan menyusun sesuai tempatnya. Sekilas terlihat penggabungan media dan
metode pembelajaran ini seperti sebuah permainan, sehingga membuat
suasana kelas menjadi aktif. namun itu semua tidak berdeser dari tujuan
pembelajaran pada materi peserbaran flora dan fauna Indoensia dikelas 7
SMPN 3 ulim.

2. Bentuk Inovasi Pembelajaran


Poop up book sebagai media pembelajaran melalui metode picture and
picture pada materi persebaran flora dan fauna Indonesia kelas 7 SMPN 3
Ulim. Media Poop up book merupakan media pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan ketika proses pembelajaran dapat meningkatkan
kreativitas siswa.

3. Rancangan Karya Inovasi Pembelajaran


Berdasarkan pendekatan saintifik yang telah dikemukankan sebelumnya,
maka solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran adalah dengan membuat
karya inovasi yang dapat membantu dan memudahkan siswa dalam memahami
materi dan meningkatkan literasi siswa. Adapun rancangan karya inovasi
pembelajaran yang akan dilakukan yaitu, membuat media Poop Up Book pada
pelajaran IPS untuk meningkatkan keterampilan kreativitas dan literasi siswa kelas
7 SMPN 3 Ulim.
Poop Up Book adalah sebuah media yang didesain dan membentuk dimensi,
didalamnya terdapat gambar dan tulisan sehingga menarik perhatian bagi
pembaca. selai memebuat pembelajaran lebih menarik dengan menggunakan
media ini membuat beda suasana kelas, siswa lebih aktif dan berpikir kritis saat
proses penyusunannya, setelah itu hasil dari kerja kelompok siswa juga dapat
dimanfaatkan untuk pelengkap buku pojok baca siswa kelas 7.

Anda mungkin juga menyukai