Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan suatu hal yang begitu penting dan tidak dapat dipisahkan

dari hidup dan kehidupan manusia, sebab pendidikan merupakan kebutuhan

yang penting untuk diera sekarang bagi manusia. Pendidikan akan dinilai

selesai atau tuntas bila anak mereka sudah menginjak dewasa, siap untuk

berumah tangga dan mampu mandiri. Dalam perkembangannya dunia dan

zaman diera globalisasi pendidikan selalu mengalami perubahan untuk

menuju kesempurnaan. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan pendidikan

sangat penting karena jaman dan teknologi yang sudah maju dan

berkembang, dimana kita dituntut untuk mengikutinya. Dengan adanya

perkembangan tersebut manusia dituntut harus memiliki pendidikan, sebab

pendidikan dapat mengajarkan manusia dalam segala bidang seperti hal nya

dalam teknologi, karena dengan adanya pendidikan manusia dapat mengikuti

perkembangan jaman (Ramayulis, 2015).

Pendidikan dapat berpengaruh memberikan perubahan, perbaikan,

dan kemajuan suatu bangsa, oleh sebab itu pendidikan sangat penting bagi

masa depan dan tuntuan masyarakat yang modern Syah pendidikan adalah

suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang guna mendewasakan

1
seseorang maka dari itu pendidikan memegang peranan penting dalam

kehidupan seseorang.

Dapat disimpulan pendidikan berperan penting bagi seseorang dari

mendidik sikap dan tingkah laku seseorang menuju kedewasaan (Muhibbin,

2015).

Media Pembelajaran merupakan Sebuah sarana pembelajaran yang

digunakan oleh seseorang dengan menggunakan alat yang dibuat untuk

memudahkan dalam penyampaian materi ketika mengajar di Sekolah. Hal

seperti itu sangat membantu guru dalam mengajar di Sekolah dan merupakan

solusi untuk membuat siswa senang ketika belajar dan tidak merasa jenuh

(Afif, 2012).

Buku merupakan media yang memuat ilmu pengetahuan dan

memuat hiburan. Buku menjadi media menggali wawasan bagi kalangan

dewasa hinggaanakanak. Buku anak umumnya selalu dilengkapi gambar atau

ilustrasi. Buku anak juga memilikibanyakjenis kategori menurut umur dan

kebutuhan tersendiri (Lily, 2018).

Buku anak memiliki banyak variasi, dapat dikelompokan

berdasarakan usia dantujuandari pembuatan buku tersebut. Ada berbagai jenis

buku sebagai berikut baby books, interactive books, movablebooks, concept

book, picture story books, graphicnovels,traditional books, convertible book,

busy book, nosy book, piano book, popupbook.Namun pada dasarnya buku

2
anak terbagi menjaditigayaitupicturebook,longer picture book, illustrated

book (Lily, 2018).

Salah satu hal yang dapat meningkatkan kecerdasan anak adalah

dengan aktivitas membaca. Membaca merupakan salah satu keterampilan

berbahasa yang harus dimiliki oleh seorang siswa. Dari kegiatan membaca

siswa mendapat banyak informasi, informasi yang berkembang belakangan ini

ialah mendidik anak agar gemar membaca sedari dini. Hal ini perlu

dikembangkan karena aktivitas membaca dapat merangsang anak untuk

berpikir kritis dan logis. Melalui bacaan tersebut anak dapat belajar

pengalaman orang lain dalam menghadapi masalah kehidupan (Rufaedah Rini,

2016).

Minat baca pada anak usia sekolah dasar sangat penting untuk

mengembangkan kemampuan literasi dan meningkatkan kualitas pendidikan

di Indonesia. Namun, masih banyak siswa di sekolah dasar yang kurang

tertarik untuk membaca karena guru haya menggunakan bahan cetak berupa

teks saja pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan hal itu sangat

membuat siswa cepat bosan

Saat ini semua guru harus sangat kreatif dalam membuat media,

terutama buku cerita. Oleh karena itu, diperlukan sebuah media buku cerita

yang menarik dan dapat meningkatkan minat baca siswa.

Penelitian ini dilatar belakangi karena saat ini saya melihat hampir

semua sekolah hanya menggunakan bahan ajar buku paket pada saat proses

pembelajaran berlangsung, isi dan gambar pada buku paket masih

3
menggunakan nuansa dan pola lama dapat ditemui dari beberapa bagian dalam

buku tersebut, gambar yang terdapat pada isi buku paket tidak bewarna cerah

dan tegas, dan kualitas bahan pada buku paket mudah rusak, tergulung dan

robek

Berdasarkan yang saya pantau ditiap sekolah ditemukan bahwa

minat baca siswa kelas 3 semester 1 pada tema 5 masih rendah. Tema 5

tentang cuaca benarnya memiliki potensi besar untuk menarik minat baca

siswa, namun buku cerita yang tersedia kurang menarik dan tidak memiliki

karakter yang kuat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah media buku cerita

berbasis karakter yang dapat meningkatkan minat baca siswa kelas 3 pada

tema 5.

Buku cerita bergambar juga dapat menimbulkan respon positif pada

diri anak yang mebacanya. Setiap respon positif yang dimunculkan anak akan

memperlancar hubungan antar meuron. Secara tidak langsung, cerita untuk

merangsang otak untuk menganyam jaringan intelektual pada anak (Rina

Purwani, 2020).

Buku cerita bergambar siswa sekolah dasar perlu dikembangkan.

Sebagian siswa lebih tertarik dengan buku yang lebih banyak gambar dan

berwarna. Selain itu, mereka lebih melihat karakteristik anak yang pada

dasarnya senang dengan cerita yang dilengkapi dengan gambar yang

berwarna-warni, cerita bergambar sebagai salah satu jenis cerita anak dapat

menjadi alternative sebagai penanaman nilai-nilai pendidikan karakter tersebut

(Arifin, 2008).

4
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi yaitu:

1. Keterbatasan media yang ada di sekoah

2. Kurangnya kreativitas guru

3. Kesulitan dalam menyesuaikan media yang harus digunakan

C. Batasan Masalah

1. Fokus pada pengembangan media buku cerita bergambar berbasis karakter

2. Peserta didikkelas 3

3. Tema 8 mata pelajaran IPA tentang cuaca

4. Implementasi disekolah

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kelayakan produk media buku cerita bergambar pada

pembelajaran ipa sd?

2. Bagaimana Bagaimana kepraktisan produk media bergambar saat proses

pembelajaran berlangsung pada sd kelas 3?

3. Bagaimana keefektifan produk media buku cerita bergambar dalam

meningkatkan keaktifan siswa saat proses pembelajaran?

5
E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses pengembangan media pembelajaran buku

cerita bergambar berbasis karakter kelas III SD untuk mempermudah

pemahaman materi dan minat belajar peserta didik.

2. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran buku cerita

bergambar pada tema peduli terhadap makhluk hidup kelas III SD.

3. Untuk mengetahui respon guru dan peserta didik terhadap media

pembelajaran buku cerita bergambar pada tema peduli terhadap

makhluk hidup kelas III SD.

F. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini akan memberikan manfaat bagi:

1. Pendidik

a. Sebagai media pembelajaran guru untuk membantupeserta didik

menyampaikan materi dengan mudah menggunakan media buku cerita

bergambar.

b. Menambah wawasan kemampuan pendidik untuk menerapkan media

buku cerita bergambar.

2. Peserta didik

a. Membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami materi yang

disampaikan oleh pendidik.

6
b. Dengan adanya media buku cerita bergambar peserta didik dapat lebih

mudah memahami materi pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

a. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian.

b. Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam

mengembangkan suatu media pembelajaran bagi SD.

c. Dapat mengetahui dalam menyusun media yang baik dan benar, untuk

membantu peserta didik memahami dalam proses pembelajaran.

G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Dalam penelitian ini dapat menghasilkan produk berupa media buku

cerita berbasis karakter, yang akan dibuat yakni:

1. Media yang dihasilkan adalah media cetak berupa buku cerita

bergambar tema tiga peduli terhadap makhluk hidup.

2. Pemilihan warna yang digunakan pilihan warna yang menarik dan

cerah sesuai kebutuhan peserta didik SD.

3. Pemilihan bahasa yang mudah dipahami sesuai dengan kebutuhan

peserta didik SD.

4. Menggunakan variasi huruf yang menarik dan disesuaikan peserta

didik SD.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

a. Hakikat Buku Cerita Bergambar

Buku bergambar (pitcture book) dapat menunjuk pada pengertian

yang beragam.

Dalam artian sempit mungkin sekadar dilihat sebagai format

buku bergambar berbasis karakter artinya buku-buku yang didalamnya

terdapat gambar-gambar. Keberadaan gambar-gambar tersebut akan

menambah keindahan buku dan tentu saja untuk lebih memperkuat isi

cerita.

Mitchell mengemukakan bahawa buku cerita bergambar

merupakan buku yang menampilakn gambar dan teks dan keduanya saling

merangkai. Gambar-gambar begitu erat kaitan nya dengan tulisan yang

saling mengisi dan melengkapi, seperti tulisan verbal lebih kelihatan,

konkret, dan sekaligus memperkaya makna teks. Secara garis besar buku

cerita bergambar merupakan cerita yang ditulis dengan gaya bahasa ringan

atau bahasa yang mudah dipahami dengan dilengkapi gambar-gambar

yang menarik perhatian. Tema dalam cerita bergambar sering kali

berkenaan dengan pengalaman pribadi melalui perwatakan tokoh-

8
tokohnya. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa buku cerita

bergambar adalah buku yang berisi cerita berupa tulisan dengan

pendukung gambar-gambar yang bewarna dan menarik, serta

menggunakan bahasa ringan sesuai dengan jengjang sekolah dasar

(Burhan Nurgiyantoro, 2016).

b. Karakteristik Buku Cerita Bergambar

Menurut Mcelmeel dalam Aprianti jenis buku cerita bergambar

memiliki 6 jenis antara lain:

1. Fiksi

Buku fiksi merupakan yang menceritakan cerita khayal, rekaan,

atau sesuat yang tidak terjadi sungguh-sungguh. Didalam buku fiksi

terdapar cerita hewan, misteri humor, dan cerita fantasi, yang dibuat

sesuai dengan imajinasi penulis.

2. Historis

Buku historis merupakan buku yang mendasarkan diri pada suatu

fakta atau kenyataan dimasa lalu, meliputi kejadian nyata, tempat, atau

karakter yangm merupakan dari sejarah.

3. Informasi

Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informas

secara faktual. Menyampaikan fakta dan data apa adanya yang berguna

menambah wawasan.

4. Biografi

9
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan

seseorang mulai kelahirannya hingga kematiannya jika sudah

meninggal.

5. Cerita rakyat

Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal mulanya

bersumber dari masyarakat serta tumbuh dan dikembangkan dalam

masyarakat di masa lampau.

6. Kisah nyata

Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah

situasi ata peristiwa (Burhan Nurgiyantoro, 2016).

c. Fungsi Buku Cerita Bergambar Berbasis Karakter

Fungsi buku cerita bergambar berbasis karakter menunjukan

beberapa hal tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi

anak sebagai beriku:

a) Buku cerita bergambar berbasis karakter dapat membantu anak pada

pengembangaan dan perkembangan anak. Anak akan merasa

terfasilitasi dan terbantu untuk merima dirinya sendiri, penerimaan dan

pemahaman terhadap diri sendiri dan orang lain perlu perlu

dikembangkan melalui pembelajaran, dan salah satunya melalui buku

cerita bergambar (Apri Damai Sagita Krissandi, 2017).

b) Buku cerita berbasis karakter bergambar mampu membantu anak dalam

belajar tentang bagaimana dunia, menyadarkan tentang keberadaan di

dunia ditengah masyarakat dan alam. Melalui buku cerita bergambar

10
anak dapat belajar tentang kehidupan masyarakat, baik dalam sudut

pandang sejarahmasa lalu maupun masa kini, begitu juga dengan

tentang geografi dan kehidupan alam, flora dan fauna (Sanata Dharma,

2017).

c) Buku cerita bergambar berbasis karakter dapat membantu anak tentang

orang lain, menceritakan kehidupan orang lain atau antar manusia.

Untuk membangun perasaan anak antar sesama, dengan demikian

dengan buku cerita bergambar seorang anak belajar tentang kehidupan

yang disajikan dengan secara konkret lewat bahasa atau kata-kata yang

ringan dengan terdapat gambargambar ilustrasi

d) Buku cerita bergambar berbasis karakter dapat membantu anak untuk

memperoleh kesenangan. Hal itu dapat diperoleh dengan melalui cerita

dan gambar-gambar menarik, bagus, cenderung realistis, dan hal-hal

lucu yang dapat merangsang anak untuk tertawa senang (Hendra

Adipta, 2018).

e) Buku cerita bergambar berbasis karakter dapat membantu anak dalam

mengapresiasi keindahan. Diperoleh melalui kemenarikan plot dan

tokoh karakter, objek komposisi warna, dan berbagai aksi yang

menarik. Pada diri anak terdapat bakat keindahan tetapi akan

berkembang secara maksimal dan tidak secara sengaja (Sanata Dharma,

2017).

f) Buku cerita anak dapat membantu anak untuk menstimulasi imajinasi.

Pada buku cerita bergmabar terdapat gambar-gambar yang memiliki

11
makna dan fungsi, dan ilustrasi cerita, mendorong perkembangan

imajinasi anak (Sanata Dharma, 2017).

d. Ciri-Ciri Buku Cerita Bergambar

Menurut anitah (dalam Lely Darmayanti) bahwa ciri-ciri buku

cerita bergambar yang baik untuk peserta didik sebagai berikut:

i. Buku cerita bergambar sesuai dengan tingkatan umur serta

kemampuan peserta didik.

ii. Bersahaja dalam arti tidak terlalu kompleks, yaitu memiliki

bahasa yang sederhana dan saling berhubungan antara buku

cerita bergambar dengan materi pembelajaran sehingga peserta

didik mendapatkan gambaran yang lebih pokok.

iii. Realitas, yaitu terdapat gambar pada buku tersebut sesuai

dengan benda pada kenyataannya (Apri Damai Sagita Krissandi,

2017).

e. Kelebihan Buku Cerita Bergambar

Beberapa kelebihan media buku cerita bergambar yaitu:

b) Memberikan kesempatan kepada peserta didikuntuk terlibat dalam

situasi nyata pada cerita dengan cara yang tidak menakutkan.

c) Memberikan kesempatan dan membantu peserta didik yang

mengalami keterlambatan membaca untuk mengenali tulisantulisan.

d) Mengembangkan semua aspek berbhasa peserta didik termasuk

kemampuan keaksaraan dan pengungkapan bahasa.

12
e) Dengan gambar serta warna menarik pada buku cerita bergambar

membantu peserta didik untuk lebih cepat memahami

pembelajran (Lely Damayanti, 2016).

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang pengembangan media pembelajaran buku cerita

bergambar berbasis karakter pada pembelajaran tematik kelas III bukanlah

penelitian pertama yang pernah dilakukan. Penelitian dahulu dengan pokok

bahasan yang sama pernah dilakukan oleh para sarjana lain. Beberapa

penelitian terdahulu yang membahas tentang pengembangan media

pembelajaran buku cerita bergambar pembelajaran tematik kelas IV SD/MI

sebagai berikut:

a. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Winda Fitriani dengan judul

“pengembangan buku cerita bergambar berbasis corel draw pada mata

pelajaran SKI di kelas III MI”. Hasil penelitian ini memperoleh nilai dari

ahli bahasa 93,80% dikategorikan sangat layak, memperoleh nila ratarata

dari ahli materi sebesar 83,42% dikategorikan sangat layak, dan

memperoleh nilai rata-rata dari ahli media sebesar 90,00% sangat layak.

Pengembangan buku cerita bergambar digambarkan sangat layat sebagai

media pembelajaran.

b. Penelitian yang pernah dilakukan Oleh Afif Maulida dengan judul

“pengembangan media pembelajaran berbasis buku cerita pada mata

pelajaran fiqih kelas III MI Nurul Huda sadar Sriwijaya kec. Bandar

sribawono Kab. Lampung Timur”. Hasil validasi yang dilakukan pleh 3

13
ahli materi 3 ahli media. Hasil penilaian bedasarkan penilaian kelayakan

ahli media pembelajaran berbasis buku cerita memperoleh persentase

sebesar 85% dikategorikan sangat layak, sedangkan ahli media

memperoleh persentase sebesar 80% dikategorikan layak dan

dikategorikan media sangat menarik oleh peserta didik.

c. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Rini Rufaedah berjudul

”pengembangan media buku cerita bergambar untuk pembelajaran

bahasa jawa kelas 1 tema 7 (benda hewan dan tanaman disekitarku) di

SDN ketawang gedemalang”. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran buku cerita bergambar dinyatakan valid dan

layak digunakan sebagai salah satu alternatiff media pembelajaran kelas

1 tema 7 benda dan tanaman disekitarku.

d. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Adelinta Helana Tara berjudul

“pengembangan mediapembelajaran berbentuk buku cerita bergambar

materi pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP”. Hasil penelitian

ini yang diperoleh dari validasi oleh seiorang ahli media, ahli materi dan

guru menunjukan rata-rata 3,63 dengan kriteria sangat baik sehingga

produk buku cerita bergambar yang dikembangkan layak untuk

diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran.

Dari beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang

pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar pada

pembelajaran tematik kelas III SD, penelitian ini bukanlah pertama kali

dilakukan, melainkan untuk melengkapi, menyempurnakan, dan membahas

14
kembali apa saja yang belum terbahas pada penelitian yang sebelumnya

dilakukan. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dan dapat guna

untuk bagi guru agar menciptakan media pembelajaran yang lebih baik dan

menarik dikelas. Dengan adanya pengembangan media pembelajaran sebagai

upaya untuk meningkatkan minat belajar pada peserta didik (Winda Fitriani,

2019).

C. Kerangka Berfikir

Buku cerita bergambar berbasis karakter merupakan salah satu

pilihan media pembelajaran yang tepat untuk peserta didik kelas III SD.

Media bukucerita bergambar berbasis karakter dikembangkan

sebagai suatu alternatif penyampaian pembelajarn tematik mampu menarik

minat dan mudah diingat peserta didik karena adanya gambar-gambar yang

menarik sehingga meningkatkan motivasi belajar dan atusias peserta didik.

Peserta didik lebih menyukai materi pembelajaran yang disajikan

secaravisual, sehingga peserta didik pun merasa senang atau merasa tidak

jenuh selama proses pembelajaran.

Adanya kelebihan yang ada pada media buku cerita bergambar berbasis karakter,
peneliti menyakini bahwa akan mempermudah peserta didik dalam belajar. Secara
umum kerangka berfikir dalam penelitian pengembangan ini digambarkan sebagai
berikut

15
- Mungkin Pada Saat Pembelajaran Peserta Didik Mengalami
Kesulitan Dan Mudah Bosan.
- Pendidik hanya menggunakan buku paket dengan gambar
dan nuansa lama.

Proses Pengembangan Buku Cerita bergambar Berbasis


Karakter Pada Tema
Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas III SD

Menghasilkan Sebuah Produk Media Pembelajaran Buku Cerita


Bergambar Berbasis Karakter Pada tema Peduli Terhadap
Makhluk Hidup
Kelas III SD

Kelayakan Media Buku Cerita Bergambar Berbasis Karakter

Siswa kelas III SD

16
D. Pertanyaan Peneliti

1. Bagaimana pengaruh penggunaan media buku cerita bergambar berbasis

karakter pada sd kelas 3.?

2. Sejauh mana efektivitas media buku cerita bergambar dalam

meningkatkan sikap positif siswa kelas III SD terhadap lingkungan?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan

pemahaman konsep siswa kelas III SD yang menggunakan media buku

cerita bergambar dengn yang tidak menggunakan?

4. Bagaimana respons siswa terhadap penggunaan media buku cerita

bergambar dalam pembelajaran di kelas III SD?

17
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan karena

peneliti ingin mengembangkan media buku cerita bergambar berbasis karakter.

Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini desain menggunakan

metode penelitian pengembangan Researchand Development (RnD).

Adapun metode penelitian Researchand Development (RnD) merupakan

suatu metode yang banyak dipakai pada penelitian guna menciptakan sesuatu

yang baru serta dapat diujikan apakah produk tersebut efektif atau tidak jika

digunakan oleh pihak tertentu.

Sedangkan Sugiyono mengemukakan bahwa proses yang diaplikasikan dalam

mengembangkan sebuah produk lalu kemudian dilakukan proses validasi dan

biasanya dipakai pada sebuah proses belajar dan mengajar disebut juga dengan

pengembangan dan penelitian ( Sugiyono, 2017).

Produk yang telah dikembangkan adalah produk media ajar dalam

membaca yaitu sebuah buku cerita yang dilengkapi dengan gambar mengenai

materi pada tema 5 cuaca subtema 1 keadaan cuaca.

Ada 4 tahapan yang dapat dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

18
e. Tahap Define, tujuan tahapan pendefinisian ini adalah tahap

mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran.

f. Tahap Design, tahap ini bertujuan menghasilkan rancangan

perangkatpembelajaran. tahap ini merancang produk awal yang

menarik.

g. Tahap Develop, tahap ini bertujuan untuk diuji validasi terhadap buku

cerita bergambar kepada peserta didik.

h. Tahap Dessiminate, setelah tes validasi terhadap perangkat

pembelajaran yang telah diujicobakan, kemudian disebarkan dengan

skala kecil karena waktu yang tidak memadai(Sungkowo, 2010).

B. Prosedur Pengembangan

Adapun langkah-langkah penelitian pengembangan Researchand

develpment (R&D) berdasarkan model pengembangan 4D, prosedur

pengembangan ini terdiri dari empat tahap, yaitu:

1. Tahap Tahap Define

a. Identifikasi masalah

Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah yang ingin

diselesaikan dengan buku cerita bergambar berbasis karakter tersebut,

misalnya peningkatan minat peserta didik.

b. Menentukan tujuan

Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah

menentukan tujuan dari buku cerita bergambar berbasis karakter yang

19
akan dikembangkan. Tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai,

relevan, dan berorientasi pada peserta didik.

c. Menentukan sasaran

Setelah tujuan ditentukan, selanjutnya adalah menentukan sasaran

yang ingin dicapai oleh peserta didik. Sasaran ini harus disesuaikan

dengan tingkat kemampuan peserta didik, serta harus dapat dicapai

dalam kurun waktu yang ditentukan.

d. Menentukan metode pembelajaran

Setelah bahan ajar ditentukan, langkah selanjutnya adalah

menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam

penggunaan media buku cerita bergambar. Metode ini harus sesuai

dengan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, serta dapat

memfasilitasi proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

e. Menentukan strategi evaluasi

Langkah terakhir dalam tahap pendefinisian adalah menentukan

strategi evaluasi yang akan digunakan untuk mengevaluasi pencapaian

tujuan dan sasaran pembelajaran. Evaluasi harus sesuai dengan tujuan

dan sasaran yang telah ditentukan, serta harus dapat memberikan

umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik.

2. Tahap perancangan (Design)

a. Analisis kebutuhan peserta didik

Berdasarkan analisis kebutuhan siswa pada siswa kelas III sekolah

dasar, diperoleh beberapa permasalahan dalam meningkatkan minat

20
membaca siswa sekolah dasar : kurangnya minat membaca siswa

dikarenakan media pembelajaran yang digunakan tidak menarik bagi

siswa untuk membaca. Sebab dengan adanya media pembelajaran

siswa lebih berminat untuk membaca dan mendengarkan guru.

b. Menentukan tema dan topic pembelajaran

Dari hasil pemilihan tema dalam pembuatan buku cerita

bergambar, peneliti menentukan tema yang cocok untuk siswa

sekolah dasar. Adapun tema yang cocok untuk cerita ini adalah

tema cuaca di lingkungan sekitar sesuai dengan pembelajaran pada

siswa kelas III tema 1 cuaca subtema 1 keadaan cuaca pembelajaran

Pemilihan tema ini berdasarkan obsevasi awal peneliti.

c. Menentukan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran harus jelas dan spesifik, sehingga dapat

memberikan arah pada proses pembelajaran dan memudahkan

evaluasi hasil belajar siswa.

a. Menentukan strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran harus dipilih dengan cermat, sehingga

sesuai dengan tema dan topik pembelajaran, serta mampu

mengembangkanminat baca siswa. Beberapa strategi pembelajaran

yang dapat digunakan antara lain: diskusi kelompok, simulasi,

observasi, eksperimen, dan tanya jawab.

b. Menentukan penilaian hasil belajar

21
Penilaian hasil belajar harus sesuai dengan tujuan pembelajaran,

kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditentukan. Penilaian dapat

dilakukan melalui berbagai bentuk, seperti tes, tugas individu atau

kelompok, proyek, dan portofolio.

3. Tahap pengembangan (Development)

a. Identifikasi kebutuhan dan tujuan pembelajaran

Langkah pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan dan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini dapat dilakukan

dengan melakukan observasi terhadap peserta didik kelas III SD

dan menganalisis kurikulum yang berlaku.

b. Perencanaan pembelajaran

Setelah kebutuhan dan tujuan pembelajaran telah

teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah merencanakan

pembelajaran. Rencana pembelajaran harus mencakup topik yang

akan diajarkan, sumber daya yang akan digunakan, dan cara

mengukur keberhasilan pembelajaran.

c. Desain Buku Cerita Bergambar Berbasis Karakter

Setelah merencanakan pembelajaran, tahap selanjutnya

adalah merancang Buku Cerita Bergambar Berbasis Karakter harus

mencakup materi yang relevan dengan tujuan pembelajaran dan

didesain dengan cara yang menarik untuk memotivasi peserta didik

kelas III SD dalam belajar.

d. Uji coba Buku Cerita Bergambar Berbasis Karakter

22
Setelah Media Buku Cerita Bergambar Berbasis Karakter

dirancang, uji coba Media Buku Cerita Bergambar Berbasis

Karakter perlu dilakukan untuk memastikan bahwa Media Buku

Cerita Bergambar Berbasis Karakter tersebut dapat membantu

peserta didik kelas III SD mencapai tujuan pembelajaran. Uji coba

Media dapat dilakukan dengan memberikan Buku Cerita

Bergambar Berbasis Karakter kepada sejumlah peserta didik dan

melakukan evaluasi terhadap hasil belajar mereka.

d. Evaluasi dan revisi

Setelah melakukan uji coba Buku Cerita Bergambar

Berbasis Karakter evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik

perlu dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan Buku Cerita

Bergambar Berbasis Karakter dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Jika ada masalah atau kekurangan dalammedia,

maka media perlu direvisi sehingga dapat lebih efektif dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

C. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba

merancang buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran

untuk meningkatkan minat membaca. Pada tahap Design bertujuan

untuk merancang buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran

23
untuk meningkatkan minat membaca siswa sekolah dasar(saputro,

2017).

2. Subyek coba

subyek coba pada penelitian ini adalah siswa kelas III SDN

inpres Rabakodo.

3. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian Researchand

Development dengan dua jenis data sebagai berikut:

a) Data kuantitatif

Data kuantitatif akan diperoleh dari penilaian, masukan, tanggapan,

kritik dan saran memperbaiiki melalui angket. Adapun data kuantitatif

yang diperoleh melalui tahap develpoment. Berdasarkan tahap

development data kuanlitatif yaitu pada lembaran validasi media

pembelajaran. Dari penilaian ini berdasarkan (1) kelayakan isi, (2)

kelayakan penyajian,(3) kelayakan bahasa (4) kelayakan kegrafikan.

penilaian buku cerita bergambar dapat dinilai oleh beberapa para ahli

dosen yang memahami tentang produk. Peneliti dibantu dengan 3

validator yang menilai produk buku cerita bergambar.

Setelah media pembelajaran valid maka, peneliti menguji

kelayakan buku cerita bergambar melalui angket respon guru dan

siswa.

24
Dengan layaknya media ini peneliti bisa melanjutkan pada tahap

selanjutnya.

Penilaian praktikalitas guru dan siswa terhadap buku

cerita bergambar. Lembaran angket minat membaca siswa disebarkan

kepada siswa untuk mengetahui minat membaca siswa terhadap buku

cerita bergambar(Sugiyono,2018).Data kualitatif

b) Data kualitatif

di peroleh dari hasil analisis kebutuhan siswa mulai

dari wawancara,observasi, validasi produk, dan uji coba terbatas yang

dilakukan. Jika terdapat kritik maupun saran maka akan digunakan

untuk memperbaiki produk berupa buku cerita bergambar yang telah di

buat.

Hal tersebut bertujuan agar produk yang di buat peneliti memiliki

kelayakan bagi anak(Sugiyono,2018).

Dengan layaknya media ini peneliti bisa melanjutkan pada tahap

selanjutnya.

Penilaian praktikalitas guru dan siswa terhadap buku

cerita bergambar. Lembaran angket minat membaca siswa disebarkan

kepada siswa untuk mengetahui minat membaca siswa terhadap buku

cerita bergambar(Sugiyono,2018).

4. Instrumen pengumpulan data

a. Observasi

25
Observasi merupakan landasan bagi semua ilmu pengetahuan

menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2015-222), Data yang menjadi

dasar kerja ilmuan berasal dari fakta tentang dunia nyata yang

diperoleh melalui observasi. Dalam penelitian ini, pengumpulan data

dilakukan melalui observasi terus terang atau tersamar, yang mana

peneliti memberitahu sumber data bahwa ia sedang melakukan

Penelitian.

b. Wawancara

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan

hambatan serta apa yang dihadapi oleh guru selama proses

pembelajaran yang berkaitan dengan media pembelajaran dan

minat membaca pada tema 1 hidup rukun subtema 3 hidup rukun

disekolah. Wawancara juga bertujuan untuk mengetahui kebutuhan

yang diperlukan siswa untuk meningkatkan atau cara dalam

membaca siswa agar lancar dan penuh dengan semangat tanpa harus

ada motivasi dari guru.

c. Angket dan Kuisioner

Peneliti menggunakan bentuk kuesioner yang terstruktur

dengan bentuk tanya jawab tertutup, tetapi menggunakan alternatif

jawaban yang di berikan secara terbuka

Lembar validasi digunakan untuk mengetahui apakah media buku

cerita bergambar yang telah dirancang valid atau tidak. Setiap aspek

26
dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan. Skala penilaian untuk lembar

validasi menggunakan skala likert.

Tabel 1.1 Skala Penilaian Lembaran Validasi Instrumen Angket

Praktikalitas

Skor Pertanyaan
No Katagori Keterangan
positif/negatif

Sangat kurang
1 SKS 1 5
setuju

2 KS kurang setuju 2 4

3 C Cukup 3 3

4 S Setuju 4 2

5 ST Sangat setuju 5 1

Modifikasi dari (Riduwan, 2016).

5. Teknik analisis data

Suprayogo juga mengemukakan pendapat mengenai analisis data yaitu

suatu rangkaian aktivitas dalam rangka merangkai suatu penelaahan,

pengorganisasian yang berurutan, menafsirkan, serta melakukan verivikasi

data supaya permasalahan dan fenomena yang diteliti dapat mengandung

nilai dan normal sosial, akademis, serta kandungan ilmiah di dalamnya

(Riduwan, 2016).

Pada penelitian ini, teknik atau metode analisis data yang dipakai yaitu

dengan menggunakan instrument penelitian berupa angket. Setelah itu,

27
akan dilanjutkan sesuai dengan prsedur penelitian yang telah ditentukan.

Adapun data yang akan dilakukan analisis sebagai berikut:

a. Teknik analisis data kuantitatif

Teknik data kuantitatif menurut Sugiyono (2018,hlm 147)

mengatakan bahwa setelah data diperoleh dari seluruh responden

(sampel) terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden.

Dalam penelitian kuantitatif mengandalkan data berupa nilai dan

angka

yang di analisis data mengguanakan statistik.

b. Teknik analisis data kualitataif

Penelitian ini adaalah data yang diperoleh dari berbagai

sumber,dengan menggunakan teknik pengumpulan data,. Penelitian

ini menyusun dan proses di susun secara sistematika data yang

diperoleh dari hasil wawancara. Adapun tahap dari analisis data

kuantitati dan kualitatif (Sugiyoo,2018)

 Analisis deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang dilakukan dengan

memakai angket, yang penilaiannya dilakukan secara tertutup dan

terbuka.

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan sebuah masukan,

kritik, saran, serta evaluasi dari berbagai pihak. Hasil dari

penelitian ini berbentuk data kualitatif dan juga data kuantitatif.

28
Data kuantitatif didapatkan melalui penggunaan angket dengan

penilaian skal likert, dan untuk data kualitatif didapatkan dari

berbagai masukan dan saran dari banyak pihak dan pihak

validator

Rumusan data analisis berbentuk simbol yang akan di analisis

secara logis sebagai berikut:

P= x 100 %

Dimana

P = presentase yang dicari

∑x = jumlah nilai jawaban responden

∑xi = jumlah nilai ideal

100 = bilangan konstanta

Data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan angket akan

dilakukan analisis validasi.

Analisis ini dipakai untuk mencari tahu

dan kemudian menggambarkan efektif atau tidaknya suatu produk

pengembangan pada buku cerita bergambar yang digunakan untuk

media pembelajaran.

Data hasil validasi kemudian dilakukan analisis keseluruhan

aspek yang ada di dalam tabel. Analisis tersebut dapat

dipersentasikan dengan teknik yang dikemukakan Riduwan

menggunakan rumusan(Sari, 2020).

P=∑skorpritem

29
Skormaksimal

 Analisis Uji Kelayakan

Kelayakan media pembelajaran di tinjau dari aspek materi, kebahasaan,

penyajian, efek media terhadap pembelajaran dan tampilan menyeluruh.

Analisis data ini menggunakan teknik deskriftif yang memaparkan proses

pengembangan media pembelajaran bukuceita bergambar dan menguji tingkat

kelayakan produk agar dapat di implementasikan kedalan mata pelajaran IPA

pada materikeadan cuaca .

Data yang di peroleh melalui instrumen penilaian pada saat uji coba maka di

analisis dengan menggunakan statistik deskriptif kualitatif.

Hasil analisis data tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk merevisi media

yang di kembangkan.

Data yang diambil dari tanggapan dan respon ahli media akan dikumpulkan

kedalam angket yang di analisis dengan statistik deskriptif.

Persentase = skor yang diperoleh skor maksimum x 100% (Ikhwani, 2011: 49) .

1.2 Kepraktisan Buku Cerita Bergambar

No Rentang Kategori

1 00-22 Tidak Praktis

2 21-40 Kurang Praktis

3 41-60 Cukup Praktis

4 61-80 Praktis

5 81-100 Sangat Praktis

30
31
DAFTAR PUSTAKA

Afif,“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Buku Cerita Pada Mata


Pelajaran Fiqih Kelas IV MI Nurul Huda Sadar Sriwijaya Kec. Bandar
Sribawono Kab. Lampung Timur”, Skripsi Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung 2018.
Damayanti Lely, “Pengaruh Media Cerita Bergambar Terhadapa Kehidupan
Sosial Anak Didik Kelompok B TK Desa Ngapeh Saradan Madiun Tahun
Ajaran 2014-2015”, Jurnal Care, Vol 3, No 3, Januari 2016.
Fitriani Winda,“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Corel Draw
Pada Mata Pelajaran SKI Di Kelas III MI”, Skripsi Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung 2019.
Krissandi, Apri Damai Sagita Merancang Buku Cerita Bergambar Sebagai
Media Membaca Anak Yang Berkarakter, Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press 2017.
Krissandi, Apri Damai Sagita Merancang Buku Cerita Bergambar Sebagai
Media Membaca Anak Yang Berkarakter, Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press 2017.
Nurgiyantoro Burhan, Sastra Anak Pengantar Dunia Anak, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press 2016.
Rini, ”Pengembangan Media Buku Cerita Bergambar Untuk Pembelajaran
Bahasa Jawa Kelas 1 Tema 7 (Benda Hewan Dan Tanaman Disekitarku) Di
SDN Ketawang Gedemalang,
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D, Bandung; Alfabet 2017.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Bandung:
Alfabet, Oktober 2017. Skripsi Universitas Muhammaddiyah Malang
Agustus 2016.
Tarigan Nova Triana, “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk
Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”, Jurnal Curere,
Vol.2 No.2,Oktober 2018.
Tantiana Elisabeth, “ Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Dan Perkembangan Anak Usia Dini
Di TK Maria Virgo kabupaten Ende”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra
Bhakti,Vol 5 No 1, 1 Maret 2018.

32

Anda mungkin juga menyukai