Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shandy Auditia Persada

Kelas : 4A
Nim : 2207359
Mata kuliah : Kajian Buku Teks Ips
Dosen : Diana Noor Anggraini, M.Pd.
UTS
1. Menurut Permendikbud No. 8 Tahun 2016, Buku teks adalah buku yang dipakai siswa untuk
belajar.Isinya sesuai dengan tujuan pembelajaran dan disusun dengan cara yang mudah
dipahami.Buku ini harus disetujui oleh Kemendikbud sebelum digunakan di sekolah. Ketentuan
utama buku teks:

Isi : sesuai dengan tujuan pembelajaran,memuat materi


pelajaran,tersusun rapi dan mudah dimengerti.
Bagian-bagian : penutup,judul,pengantar,daftar isi,gambar,tabel,isi,dan
glosarium.
Bahasa : baku dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Bentuk : menarik,mudah dibaca,dan sesuai dengan jenjang
pendidikan.
Kelayakan : diperiksa oleh Kemendikbud atau BSNP.
Penggunaan : disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.

Sebagai contoh:
Buku teks Matematika untuk SMP memuat materi tentang aljabar,geometri,dan statistika.Isinya
disusun secara sistematis dan mudah dipahami.Bahasa yang digunakan baku dan sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia.Bentuknya menarik dan mudah dibaca.Buku ini telah dievaluasi dan
disetujui oleh Kemendikbud untuk digunakan di SMP.

2. Di era digital dengan akses informasi yang mudah melalui internet, peran buku teks di
sekolah masih penting dan tidak tergantikan. Meskipun internet dan sumber digital lainnya
menawarkan banyak manfaat, buku teks tetap menjadi sumber belajar utama yang terstruktur,
terpercaya, dan mudah diakses. Buku teks menyajikan informasi secara terstruktur dan
sistematis, mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan. Hal ini membantu siswa mempelajari
materi secara berurutan dan mendalam, membangun pemahaman yang kuat. Selain itu, buku
teks diuji oleh para ahli dan diuji kelayakannya oleh Kemendikbud. Hal ini memastikan
informasi yang disajikan akurat, terpercaya, dan sesuai dengan standar pendidikan.
Meskipun internet dan sumber digital lainnya menawarkan banyak informasi, namun
tidak semua informasi tersebut akurat dan terpercaya. Hal ini dapat membingungkan siswa dan
bahkan dapat memberikan informasi yang salah. Buku teks tidak hanya berisi teks, tetapi juga
gambar, grafik, tabel, dan aktivitas. Kombinasi media ini membantu siswa belajar secara
multisensori, meningkatkan keefektifan dan keterlibatan dalam pembelajaran. Selain itu, buku
teks mudah diakses oleh semua siswa, tanpa memerlukan koneksi internet atau perangkat
elektronik. Hal ini menjamin kesetaraan akses pendidikan bagi semua siswa, tanpa memandang
latar belakang sosial ekonomi mereka.
Internet dan sumber digital lainnya melengkapi buku teks, bukan penggantinya. Guru
dapat memanfaatkan internet untuk memperkaya materi pembelajaran dan memberikan
perspektif yang lebih luas. Kesimpulannya, buku teks tetap memiliki peran penting dalam
pendidikan di era digital. Buku teks membantu siswa belajar secara terstruktur, mendalam, dan
dengan informasi yang akurat. Internet dan sumber digital lainnya dapat melengkapi teks buku
dan memberikan perspektif yang lebih luas.

3. Memilih Buku Teks IPS yang Asyik dan Berkualitas untuk Anak
Memilih buku teks IPS yang tepat untuk anak bagaikan membuka gerbang menuju dunia yang
penuh petualangan seru! Tapi, bagaimana caranya menemukan buku yang menarik dan
berkualitas? Tenang, yuk simak tips berikut ini:
a. Sesuai dengan Kurikulum Sekolah:
Pastikan buku teksnya sesuai dengan kurikulum yang dipakai di sekolah anak. Biar
materinya nyambung dan anak gak bingung.
b. Materinya Lengkap dan Mendalam:
Cari buku teks yang membahas berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan sejarah
dengan detail. Biar wawasan anak makin luas dan kaya.
c. Informasinya Tepat dan Akurat:
Pastikan informasi dalam buku teksnya benar dan terpercaya. Pilih buku yang ditulis
oleh para ahli di bidang IPS dan berdasarkan sumber yang kredibel.
d. Bahasanya Mudah Dimengerti dan Menarik:
Buku teks yang asyik itu bahasanya mudah dipahami dan tidak membosankan. Cari
buku dengan contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari anak.
e. Dilengkapi Komponen Pendukung:
Buku teks yang baik dilengkapi dengan gambar, grafik, tabel, peta, dan aktivitas seru.
Biar belajar makin menyenangkan dan interaktif.
f. Desainnya Menarik dan Tata Letaknya Rapi:
Buku yang menarik, desainnya keren dan tata letaknya rapi. Fontnya jelas dan spasi
yang cukup agar anak tidak pusing saat membaca.
g. Pilih yang Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan Anak:
Setiap anak mempunyai kebutuhan dan kemampuan belajar yang berbeda-beda. Pilih
buku teks yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman anak.

4. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (Volume 8,
Nomor 2, 2020) menunjukkan bahwa penggunaan buku teks dapat membantu meningkatkan
kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penelitian ini
dilakukan dengan melibatkan dua kelompok siswa: kelompok yang menggunakan buku teks
dan kelompok yang tidak menggunakannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok
yang menggunakan buku teks memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelompok
yang tidak menggunakannya.
Penelitian ini juga menemukan beberapa kelebihan penggunaan buku teks, yaitu materi
yang terstruktur dan sistematis, dimana saat buku teks menyajikan materi IPS dengan urutan
yang logis dan mudah dipahami. Hal ini membantu peserta didik dalam memahami konsep-
konsep IPS secara lebih mendalam, lalu adanya Informasi yang akurat dan terkini, dimana saat
buku teks yang berkualitas tinggi memuat informasi yang akurat dan terkini. Hal ini membantu
peserta didik dalam mendapatkan pengetahuan yang tepat dan relevan. Selanjutnya adanya
media pembelajaran yang menarik yang dimana saat buku teks yang baik dilengkapi dengan
gambar, grafik, tabel, dan peta yang menarik. Hal ini membantu peserta didik dalam memahami
materi IPS dengan lebih mudah dan menyenangkan.
Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa kelemahan penggunaan buku teks,
diantaranya adalah adanya harga yang relatif mahal dimana saat buku teks berkualitas tinggi
biasanya memiliki harga yang relatif mahal. Hal ini dapat menjadi kendala bagi peserta didik
yang berasal dari keluarga kurang mampu. Selanjutnya yaitu kurangnya interaktif dimana saat
buku teks umumnya hanya menyajikan informasi secara satu arah. Hal ini dapat membuat
peserta didik menjadi pasif dalam proses pembelajaran. Lalu adanya potensi terjadinya
ketergantungan yaitu jika peserta didik terlalu bergantung pada buku teks, mereka dapat
menjadi kurang kreatif dan kritis dalam berpikir. Kesimpulannya adalah dengan adanya
penggunaan buku teks dapat membantu meningkatkan kompetensi peserta didik dalam mata
pelajaran IPS. Namun, perlu diingat bahwa buku teks bukanlah satu-satunya sumber belajar
yang terbaik. Guru dan orang tua perlu mendorong peserta didik untuk menggunakan sumber
belajar lain dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka.

5. Kurikulum saat ini menuntut pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Oleh
karena itu, diperlukan buku teks IPS yang mampu mendukung perkembangan kurikulum
tersebut. Berikut adalah beberapa gagasan untuk buku teks IPS yang efektif, yang pertama ada
Pendekatan Kontekstual dimana saat buku teks IPS harus menghubungkan materi dengan
kehidupan sehari-hari siswa. Contohnya, membahas isu-isu terkini dalam konteks sejarah,
budaya, dan geografi. Hal ini akan membuat materi lebih relevan dan menarik bagi siswa.
Kedua yaitu Pembelajaran Aktif dan Partisipatif dimana saat buku teks IPS harus mendorong
siswa untuk belajar secara aktif dan partisipatif. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan
aktivitas dan pertanyaan interaktif ke dalam teks, seperti simulasi, permainan peran, dan proyek
penelitian mini. Ketiga dengan Integrasi Multimedia yaitu dimana saat buku teks IPS harus
memanfaatkan multimedia untuk memperkaya pembelajaran dan meningkatkan pemahaman
siswa. Contohnya, infografis interaktif, video animasi, dan tur virtual situs bersejarah. Keempat
dengan Bahasa yang Sederhana dan Menarik, dimana saat bahasa yang digunakan dalam buku
teks IPS harus mudah dipahami oleh siswa, namun tetap kaya akan informasi dan pengetahuan.
Penggunaan humor, cerita inspiratif, dan analogi yang relatable dapat membuat materi lebih
menarik bagi siswa.
Kelima adalah Perspektif yang Beragam dimana saat buku teks IPS harus menghadirkan
berbagai sudut pandang dan perspektif untuk mendorong pemikiran kritis dan toleransi antar
budaya. Contohnya, membahas sejarah dari berbagai versi dan menampilkan tokoh-tokoh
inspiratif dari berbagai latar belakang. Terakhir yaitu Penilaian yang Berkelanjutan dimana saat
buku teks IPS harus menyediakan alat untuk penilaian yang berkelanjutan, seperti soal latihan,
tes formatif, dan proyek akhir. Hal ini membantu guru untuk memadukan kemajuan belajar
siswa dan memberikan umpan balik yang tepat, dengan contoh penerapan gagasanya misalnya,
dalam buku teks IPS tentang sejarah Indonesia, siswa diajak untuk melakukan simulasi
perdagangan rempah-rempah di masa lampau. Mereka juga dapat menonton video animasi
tentang proses terjadinya Candi Borobudur dan melakukan tur virtual ke situs bersejarah di
Yogyakarta. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa buku teks IPS yang efektif untuk
perkembangan kurikulum saat ini haruslah kontekstual, aktif, partisipatif, multimedia
terintegrasi, menggunakan bahasa yang sederhana dan menarik, menghadirkan perspektif yang
beragam, dan menyediakan alat untuk penilaian yang berkelanjutan.

6. Mengenal Istilah-Istilah Penting dalam Penerbitan Buku, Pertama adalah Editor


merupakan tokoh penting dalam proses penerbitan buku. Mereka bertugas untuk menyiapkan
dan memastikan skrip buku bebas dari kesalahan, baik tata bahasa, ejaan, maupun struktur
kalimat. Editor juga bertanggung jawab untuk menjaga kualitas dan konsistensi isi buku. Kedua
Layouter bertugas mengatur tata letak dan desain buku. Mereka bertanggung jawab untuk
membuat buku terlihat menarik dan mudah dibaca. Layouter bekerja sama dengan editor untuk
memastikan desain buku sesuai dengan isi dan target pembaca. Ketiga Glosarium adalah daftar
istilah-istilah yang terdapat dalam buku beserta penjelasannya. Glosarium biasanya terdapat di
akhir buku dan membantu pembaca memahami istilah-istilah yang mungkin tidak mereka
kenal. Keempat Grafika mengacu pada elemen visual yang dalam buku, seperti gambar, foto,
grafik, tabel, dan terdapat diagram. Grafika membantu pembaca memahami isi buku dan
membuatnya lebih menarik. Kelima Indeks adalah daftar kata atau frase penting yang terdapat
dalam buku beserta halaman di mana kata atau frase tersebut muncul. Indeks membantu
pembaca menemukan informasi dengan cepat dan mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, D. (2021). Membangun Literasi Sejarah melalui Buku Teks IPS SMP. Jurnal
Pendidikan Sejarah, 11(2), 123-134.
Hendarto, D. (2018). Menulis Kreatif: Panduan Menulis Fiksi dan Nonfiksi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Kurniawan, A. (2022). Inovasi Pembelajaran IPS dengan Pendekatan Kontekstual dan
Multimedia. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 10(1), 56-67.
Kurniawan, D. (2022). Strategi Pembelajaran IPS di Era Digital. Bandung: Alfabeta.
Rahmawati, F. (2020). Peran Buku Teks dalam Pembelajaran di Era Digital. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran, 8(2), 182-190.
Siska, Y. (2018). Pembelajaran IPS Di SD/Mi. Garudhawaca.
Sulasmianti, N. (2018). Pemanfaatan Blog sebagai media pembelajaran. Jurnal Teknodik, 143-
158.
Supardi, S. (2019). Media Pembelajaran IPS. Jakarta: Grup Media Kencana Prenada.
Wulandari, D. (2021). Pengaruh Penggunaan Buku Teks terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran IPS. Jurnal Pendidikan Dasar, 1(2), 123-132.

Anda mungkin juga menyukai