Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA MAHASISWA

UNIVERSITAS JEMBER KODE DOKUMEN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH F1.03.07

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Dosen Pengampu Mata kuliah : Dr. Nurul Umamah, M.Pd.
Jefri Rieski Triyanto, M.Pd.
Pokok Bahasan : Telaah Buku Teks Sejarah SMP
Model Pembelajaran : Team Project Based Learning

IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Muhammad Sandy Wijaya/210210302016
Nama Anggota Kelompok 5
kelompok 1. Lulus Nur Diyawati (210210302013)
2. Muhammad Sandy Wijaya (210210302016)
3. Nafisah Andani (210210302024)
4. Almi Marcelia Rahma (210210302041)
Pertemuan Ke 15
Hari/Tanggal Kamis, 09 Juni 2022

BAHAN DISKUSI
Saudara-saudara sekalian setelah Anda memahami dengan baik konsep-konsep teroritis tentang
Telaah Kurikulum dan Buku Teks di Sekolah. Kemudian bacalah dengan seksama beberapa
sumber primer dan Permendikbud SNP yang tercantum dalam kontrak kuliah. Kajilah dengan
seksama sumber tersebut, kemudian buatlah telaah tentang Telaah Buku Teks Sejarah SMP.
Fokuskan kajian Anda pada:
1. Pengertian buku teks
2. Kriteria Buku Teks Pelajaran maupun Non Pelajaran Wajib
3. Pembelajaran IPS
4. Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IlmuPengetahuan Sosial
HASIL DISKUSI
A. Tuliskan hasil telaah Anda tentang Standar Nasional Pendidikan tersebut berdasarkan
landasan Permendikbud dan sumber lainnya

➢ Pengertian Buku Teks


Menurut Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 Pengertian buku teks adalah sumber
pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti dan
dinyatakan layak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk digunakan pada
satuan pendidikan. Sebagai media dan sumber pembelajaran, buku teks mampu
mentransformasikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan yang berkaitan dengan
kompetensi dasar yang diajarkan.
➢ Kriteria Buku Teks yang Baik
Karena menjadi buku penunjang kegiatan pembelajaran, maka diharapkan guru dapat
memilih buku teks mana yang sesuai untuk siswanya. Untuk membuat pilihan terbaik,
guru harus benar-benar mengevaluasi buku potensial, kriteria tersebut diantaranya:
1. Kriteria penerbit – Penerbit adalah faktor penentu pada saat buku dicetak, dalam sebuah
prosedur penerbitan biasanya terdapat penyunting yang terkadang tidak memiliki
kapabilitas mengenai apa yang disunting. Dalam kasus biasanya guru harus memeriksa
reputasi penerbit dan penulis buku yang profesional di bidangnya masing-masing. Selain
itu, biaya dan kemampuan penerbit logistik, sistem distribusi, dan layanan pelanggan.
2. Kriteria Fisik – Kriteria yang berkaitan dengan fisik seperti desain cover, tata letak,
ukuran cetakan, kualitas pencetakan, kualitas kertas, berat dan daya tahan.
3. Kriteria Isi – Buku teks harus dipilih untuk memajukan tujuan pendidikan sekolah, sesuai
dengan kebutuhan siswa dan berkontribusi terhadap kontinuitas dan integrasi
kurikulum. Selain itu, isi harus akurat dan tepat, dan secara teratur direvisi untuk
memenuhi perubahan kondisi.
4. Kriteria Instruksi – Sebuah buku yang baik melengkapi instruksi guru, seperti panduan
instruksional, panduan kegiatan kelas, sop kerja, audio / komponen visual, dan penilaian
paket harus dirancang secara hati-hati dan diberikan kepada guru.
Selain kriteria di atas, Pendapat lain yang mendukung hal tersebut adalah Maman (2010:
4-6) menyebutkan terdapat tujuh kriteria dan prinsip yang berlaku dalam penulisan buku
teks pelajaran, yaitu.
1. Buku pelajaran haruslah memiliki landasan sudut pandang yang jelas dan mutakhir.
2. Buku pelajaran haruslah berisi materi yang memadai. Buku pelajaran yang baik adalah
buku pelajaran yang menyajikan materi yang kaya, bervariasi, mudah dibaca, serta
sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
3. Buku pelajaran haruslah berisi materi yang disusun secara sistematis dan bertahap.
Sistematis dalam arti materi disajikan dengan memperhatikan kemudahan pemahaman
peserta didik dalam hal penjelasan, penggambaran, dan
pengorganisasian. Pengungkapan dilakukan secara lugas (tidak berbelit-belit), istilah
diberi penjelasan atau contoh.
4. Penyajiannya mendorong keaktifan peserta didik untuk berpikir dan belajar dengan cara
bervariasi sehingga menantang peserta didik untuk mencari sumber-sumber belajar lain
diikuti dengan sumber rujukan yang lengkap.
5. Penempatan pelajaran dalam keseluruhan buku dilakukan secara tepat. Bertahap dalam
arti materi yang disajikan diperhatikan dari segi urutan, seperti dari mudah ke sulit, dari
sederhana ke rumit, dari umum ke khusus, dari bagian ke keseluruhan, dan sebagainya.
6. Buku pelajaran haruslah berisi materi yang disajikan dengan metode dan sarana yang
mampu menstimulasi siswa untuk tertarik membaca buku. Misalnya disajikan dengan
gambar yang mampu merangsang siswa untuk menemukan jawaban dari sebuah latihan,
memper konkret jawaban pengetahuan siswa, dan memungkinkan siswa untuk
membuktikannya di lingkungan sekitar atau melatih penelitian sederhana.
7. Buku pelajaran haruslah berisi materi yang mendalam sehingga memungkinkan siswa
terbantu di dalam memecahkan masalah-masalah akademis yang dihadapinya.
Misalnya, pada saat peserta didik mengerjakan tugas, kedalaman pengerjaan atau
pemecahan masalah terakomodasi oleh buku, baik disebabkan buku itu memuat hal
yang diperlukan siswa atau adanya petunjuk untuk mendapat rujukan-rujukan yang
memungkinkan masalah itu terpecahkan.
8. Haruslah berisi alat evaluasi yang memngkinkan siswa mampu mengetahui kompetensi
yang telah dicapainya. Tingkat pencapaian kompetensi dapat dijadikan umpan balik bagi
siswa apakah harus memperdalam lagi bahan tersebut atau melanjutkan kepada bahan
lainnya yang lebih tinggi.
9. Haruslah berisi bahan yang memungkinkan siswa memiliki kesempatan untuk
menggelitik mata hatinya atas hal yang telah dipelajari.
➢ Pembelajaran IPS
Kunci utama dalam pembelajaran IPS adalah bagaimana membina kecerdasan
sosial siswa yang mampu berpikir kritis, analitis, kreatif, inovatif, berwatak dan
berkepribadian luhur, bersikap ilmiah dalam cara memandang, menganalisa serta
menelaah kehidupan nyata yang dihadapinya, (Badan Standar Nasional Pendidikan
2006).
➢ Tujuan Pembelajaran IPS
Menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan,
patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang wilayah Negara
kesatuan Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya, peserta
didik lebih diarahkan untuk memiliki kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa
ingin tahu, pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungannya. Dalam Kurikulum 2013, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dikembangkan
secara terpadu, tidak dipisah dalam kelompok geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi.
Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang dan waktu.
Ruang adalah tempat manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan
mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambarkan masa
dimana kehidupan manusia itu terjadi. Walaupun disusun secara terpadu, namun
geografi dijadikan sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan
kegiatan terikat dengan lokasi tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas
ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya dan ekonomi
disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
Salah satu permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran
kurikulum 2013 khususnya mata pelajaran IPS adalah ketersediaan buku teks IPS
berbasis kurikulum 2013 yang akan dipakai dalam proses pembelajaran. Buku
merupakan salah satu sumber belajar yang penting bagi guru dan peserta didik. Buku
teks juga merupakan salah satu media pendidikan yang kedudukannya strategis dan ikut
mempengaruhi mutu pendidikan, karena dapat berfungsi sebagai sumber belajar dan
media yang sangat penting untuk mendukung tercapainya kompetensi yang menjadi
tujuan pembelajaran.
➢ Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Organisasi Kurikulum
Mata pelajaran merupakan unit organisasi terkecil dari kompetensi dasar. Untuk
kurikulum SMP/MTs organisasi kompetansi dasar dilakukan dengan cara
mempertimbangkan kesinambungan antarkelas dan keharmonisan antar mata
pelajaran yang diikat dengan kompetensi inti. Berdasarkan pendekatan ini maka
terjadi reorganisasi kompetensi dasar mata pelajaran sehingga struktur kurikulum
SMP/MTS menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran dan jumlah materi
berkurang.
b. Tujuan Satuan Pendidikan
Penyelenggara pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pengolaan dari
penyelenggaraan pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia din berkepribadian luhur. Berilmu, cakap, kritis, kreatif,
dan inovatif. Sehat, mandiri dan percaya diri. Toleran, peka sosial, demoktratis dan
bertanggung jawab
c. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptual kurikulum dalam bentuk mata
pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, dustibusi konten/mata
pelajaran dalam semester atau tahun dan beban belajar perminggu untuk setiap
siswa. Struktur kurikulum adalah aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam
sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
pelajaran per semester. Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan
kurikulum mengenai posisi seseorang ssiwa dalam menyelaraskan pembelajaran di
suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan
ide kurikulum mengenai posisi seseorang siswa yaitu apakah mereka harus
menyelaraskan sebuah mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan.
d. Beban Belajar
Beban belajar di SMP/MTs untuk kelas VII, VII, dan IX masing-masing 38 jam
perminggu. dengan jam belajar SMP/MTs adalah 40 menit. Dalam struktur kurikulum
SMP/MTs ada penambahan Jam Belajar perminggu dari yang awalnya 32 jam
menjadi 38 jam untuk masing kelas VII, VII dan IX. Kemudian lama belajar untuk
setiap jam belajar di SMP/MTs tetap 40 menit. Dengan adanya waktu tambahan
belajar ini dan pengurangan Kompetensi Dasar memiliki keluasan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasu siswa aktif belajar. Proses
Pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari prosesri
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk
melakukan pengamatan, menanya, asosiasi, menyaji, dan komunikasi.
e. Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh Peserta Didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan:tertentu, gambaran mengenal kompetensi utama dikelompokkan
kedalam asoek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, psikomotor)
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jeniang sekolah, kelas dan mata
pelajaran Kompetensi inti dirancang dalam 4 kelompok yang saling terkaita yaitu:
1. Berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1)
2. Berkenaan dengan sikap Sosial (Kompetensi Inti 2)
3. Berkenaan dengan pengetahaun (Kompetensi Inti 3)
4. Berkenaan dengan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4)
Keempat kompetensi tersebut menjadi acuan kompetensi dasar dan harust
dikembangakan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara aktif. Kompetensi Dasar
merupakan kompetensi setiap mata pelajaran setiap kelas yng diturunkan dari
Kompetensi Inti. Kompetensi dasar adalah konten/kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasi oleh peserta didik.

B. Hasil Telaah Buku Teks IPS SMP


➢ BUKU TEKS SEJARAH SMP KELAS 7
Kurikulum 2013 dirancang untuk menyajikan atau mengkomunikasikan berbagai
gagasan yang diperoleh selama dalam kegiatan pembelajaran. Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai salah satu Mata pelajran dalam kurikulum 2013 juga
berorientasi pada kompetensi yang utuh tersebut. Pelajaran IPS merupakan integrasi
dari empat mata pejaran yaitu geografi, ekonomi, sosiologi dan sejarah. Keempat mata
pelajaran tersebut dipadukan oleh konsep ruang dan interaksi antar ruang serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam
aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Pada kali ini hanya menganalisis
kelayakan isi buku pada bab 4 yang berjudul “Kehidupan masyarakat Indonesia pada
Masa Praaksara”. Dikarenakan berfokus hanya teks sejarah. Pada bab ini membahas
tentang mengenal Masa Praaksara, Periodesasi Masa Praaksara, Nilai nilai budaya Masa
Praaksra di Indonesia, dan Nenek moyang Bangsa Indonesia. Dalam pembahasannya,
peserta didik dikenalkan dengan konsep ruang yang diwujudkan dalam materi tentang
budaya dan Pendidikan pada sejarah Indonesia. Buku ini disusun untuk mendukung
implementasi kurikulum 2013 yang mengedepankan aktivitas belajar peserta didik.
Karena itu, buku ini dilengkapi dengan aktivitas individu dan kelompok sebagai panduan
bagi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru dapat memodifikasi
dan mengembangkan aktivitas tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokal
daerahnya masing-masing. Intinya, peserta didik diberi ruang untuk melakukan
eksplorasi permasalahan dan alternatif pemecahannya sesuai dengan kemampuannya
melalui langkah-langkah ilmiahilmiah.
➢ BUKU TEKS SEJARAH SMP KELAS 8
Pada buku IPS yang berjudul Ilmu Pengetahuan Sosial edisi Revisi 2017 Kurikulum 2013
SMP Kelas 8 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rebuplik
Indonesia. Dalam buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari
empat mata pelajaran yaitu geografi, sosiologi, ekonomi dan sejarah. Keempat mata
pelajaran tersebut dipadukan oleh konsep ruang dan interaksi antar ruang serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan
Pendidikan.
a. Kesesuaian uraian materi dengan KI dan KD Pada bab ini materi yang disajikan telah
memuat semua materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang mendukung
tercapainya KI dan KD yang telah dirumuskan dalam kurikulum 2013, Uraian materi
sudah sesuai dengan Komponen Silabus SMP/MTS berupa Komponen Inti dan
Komponen Dasar sudah sesuai dengan komponen Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 8
Kurikulum 2013. Pembelajaran IPS Kelas 9 dikembangkan selama satu tahun yang
mencakup 120 minggu dengan beban belajar per minggu selama 4 x 40 menit.
b. Keakuratan materi akurasi konsep
Pada bab ini materi yang disajikan telah memuat semua materi pokok bahasan dalam
aspek ruang lingkup yang mendukung tercapainya KI dan KD yang telah dirumuskan
dalam kurikulum 2013. Uraian materi sudah sesuai dengan Komponen Silabus
SMP/MTS berupa Komponen Inti dan Komponen Dasar sudah sesuai dengan
komponen Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 8 Kurikulum 2013. Misalnya dijelaskan
latar belakang kedatangan bangsa barat secara detail seperti Daya Tarik Indonesia
bagi Bangsa-Bangsa Barat, Motivasi 3G (Gold, Gospel, dan Glory) dan Revolusi
Industri.
c. Keakuratan Materi Akurasi konsep
Kesesuaiannya dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Materi (termasuk contoh,
latihan, dan daftar pustaka) yang terdapat dalam buku teks harus sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi, misalnya dalam salah satu soal pada bab 4 ini
diberikan sebuah soal diskusi. Penalaran (Reasoning) Penalaran ini berperan pada
saat siswa harus membuat kesimpulan. Oleh karena itu, materi dalam buku teks
perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong
siswa untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih (valid). Materi dapat pula
memuat soal-soal terbuka (open-ended problem), yaitu soal-soal yang menuntut
siswa untuk memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi. Dalam
bab 4 ini soal, pertanyaan dan pengayaan sudah jelas sesuai dengan materi, tidak
membuat siswa bingung dalam membuat kesimpulan. Pemecahan masalah
(problem solving) Untuk menumbuhkan kreativitas siswa, sajian materi dalam buku
teks perlu memuat beragam strategi dan latihan pemecahan masalah. Pemecahan
masalah meliputi memahami masalah, merancang model, memeriksa hasil (mencari
solusi yang layak), dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Pada bab ini sudah di
sajikan dengan baik dan membuat siswa lebih mudah. Keterkaitan antar konsep
dalam buku teks dapat dimunculkan dalam uraian atau contoh. Hal ini dimaksudkan
untuk membantu siswa dalam membangun jaringan pengetahuan yang utuh. Selain
itu, perlu juga ditunjukkan keterkaitan antara pelajaran satu dan pelajaran atau
keterkaitan antara materi yang sedang dipelajari dan kehidupan sehari-hari agar
siswa menyadari manfaat materi tersebut dalam kehidupan.Keterkaitan konsep
pada bab ini di jelaskan saling berkaitan. Penerapan (aplikasi) Materi dalam buku teks
hendaknya memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan
suatu konsep dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat
menerapkan dalam kehidupan nyata setiap konsep yang dipelajari. Dalam bab 4
materi yang mendukung tercapainya penerapan aplikasi materi bisa kita lihat di
setiap awal dan akhir sebuah latihan yang terdapat di
bab 4 ini. Kemenarikan materi-materi dalam buku teks hendaknya memuat uraian,
strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal menarik yang
dapat menimbulkan minat siswa untuk mengkaji lebih jauh. Apabila siswa tertarik
terhadap materi yang dipelajari, ia akan terangsang untuk mempelajarinya lebih
jauh. Materi-materi dalam bab 4 ini menarik, karena di setiap pembahasan dan sub
bab di sertakan gambar pendukung misalnya diberikan gambar-gambar tentang ahli-
ahli ilmu seperti tokoh-tokoh ilmu fisika dan kimia. Mendorong untuk mencari
informasi lebih jauh materi dalam buku teks hendaknya memuat tugas-tugas yang
mendorong siswa untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai sumber
lain seperti internet, buku, artikel, dan lain sebagainya.terdapat tugas. dalam tugas
tersebut siswa di suruh mencari informasi gambar tentang sumber primer dan
sumber skunder agar siswa lebih kritis dalam mencari sebuah informasi tambahan
tentang materi yang dipelajari.
➢ BUKU TEKS SEJARAH KELAS 9
Mata Pelajaran IPS dirumuskan atas dasar realitas sosial, baik pada tataran nasional,
ASEAN, maupun global. Pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran wajib di
SMP/MTs dengan ruang lingkup materi adalah Geografi, Sosiologi, Ekonomi,
Antropologi, dan Sejarah. Pembelajaran IPS perlu diorganisasikan dengan pendekatan
interdisipliner, multidisipliner atau transdisipliner dari ilmu-ilmu sosial, humaniora, dan
psikologi perkembangan peserta didik. Dalam buku ini terdapat 4 pembahasan yang
akan kita analisis yaitu interaksi antar-negara Asia dan negara lainnya, perubahan sosial
budaya dan globalisasi, ketergantungan antar ruang dan pengaruhnya terhadap
kesejahteraan masyarakat, dan Indonesia dari masa kemerdekaan hingga masa
reformasi.
a. Kesesuaian uraian materi dengan KI dan KD Pada bab ini materi yang diuraikan
telah memuat semua materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang
mencakup tercapainya Kl dan KD yang telah tercantum dalam Kurikulum 2013.
Uraian materi sudah sesuai dengan komponen silabus SMP/MTS berupa
Komponen Inti dan Komponen Dasar sudah sesuai dengan komponen Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas 9 Pembelajaran IPS Kelas 9 dikembangkan selama satu
tahun yang Kurikulum 2013. mencakup 120 minggu dengan beban belajar per
minggu selama 4 x 40 menit. Untuk memfasilitasi peserta didik menguasai KD,
digunakan Buku Siswa yang berbasis pada Kurikulum 2013 dan dikemas dalam
empat materi pokok sebagai berikut:
- Materi Pokok 1: Interaksi Antaranegara Asia dan Negara Lainnya
- Materi Pokok 2. Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi
- Materi Pokok 3: Ketergantungan antarruang dan Pengaruhnya terhadap
Kesejahteraan Masyarakat
- Materi Pokok 4: Masyarakat Indonesia dari Masa Kemerdekaan Sampai Masa
Reformasi
b. Keluasan dan Kedalaman Materi
Pada bab ini materi yang disajikan sangat lengkap, baik itu mengenai penyajian
konsep, prinsip, pengertian, prosedur, dan contoh-contoh pendukungnya. Dalam
buku ini pendidik akan memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya
mengetahui sejarah bangsa Indonesia, lalu peserta didik akan menerima motivasi
tersebut dan tujuan pembelajaran dari pendidik akan tercapai. Kegiatan inti yang
akan dilakukan peserta didik untuk mendalami materi adalah peserta didik
diminta mengamati gambar pembacaan teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia,lalu setelah melakukan pengamatan peserta didik diminta
mendiskusikan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan. Tujuannya
adalah peserta didik diharapkan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya di
Indonesia pada masa kemerdekaan, Demokrasi Parlementer, Demokrasi
Terpimpin, Orde Baru, dan Reformasi.
2. Menjelaskan perkembangan masyarakat Indonesia pada masa
kemerdekaan, Demokrasi Parlementer, Demokrasi Terpimpin, Orde Baru,
dan Reformasi. (Kemendikbud. 2016: 185).
c. Keakuratan Materi dan akurasi konsep
Akurasi konsep dan definisi materi dalam buku teks secara akurat berguna untuk
menghindari miskonsepsi yang dilakukan oleh siswa. Konsep dan definisi harus
dirumuskan dengan tepat untuk mendukung ketercapaiannya KI dan KD. Akurasi
contoh, fakta dan ilustrasi konsep, prinsip, prosuder atau rumus telah diperjelas
oleh contoh fakta dan ilustrasi yang disajikan secara akurat. Musalnya diperjelas
dengan foto/gambar, dengan cara ini siswa tidak hanya memahami pengetahuan
secara verbalitas, namun secara menyeluruh. Dalam buku IPS SMP/MTs kelas
IXedisi 2018 Bab 4 yang membahasa mengenai sejarah yaitu “Indonesia dari
Masa Kemerdekaan Hingga Masa Reformasi” sudah terdapat banyak sekali
foto/gambar yang memperjelas suatu materi pembahasan seperti contoh pada
halaman 257 yang memperlihatkan gambar para pahlawan yang gugur dalam
peristiwa G 30 S/PKI beserta juga terdapat keterangan dibagian bawah gambar
mengenai nama-nama pahlawan yang ada di gambar. Seperti dalam gambar
dibawah ini. Akurasi Sosial penguasaan siswa atas konsep, prinsip, prosedur atau
algoritma harus dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat. Seperti
penulisan soa latihan evaluasi yang disajikan dengan berbagai jenis soal yaitu
mulai dari soal pilihan ganda, soal sebab akibat, essay, diskusi, soal inkuiri serta
soal refleksi yang sangat akurat. Dalam buku IPS SMP/MTs kelas IX edisi 2018 Bab
4 yang membahasa mengenai sejarah yaitu “Indonesia dari Masa Kemerdekaan
Hingga Masa Reformasi” sudah terdapat berbagai macam latihan evaluasi
dengan pengerjaannya secara individu maupun kelompok dengan jenis soalnya
dari essay, sebab akibat, diskusi, soal inkuiri dan juga pada bagian akhir bab
pembahasan terdapat soal latihan evalusi yaitu Uji Kompetensi yang berupa jenis
soal pilihan ganda dan essay.
B. Sumber Referensi

BSNP. (2006). Model kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk sekolah menengah pertama.
Jakarta : BSNP.
Permendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Buku Yang Digunakan Oleh Satuan Pendidikan a. Resma, 3(2), 13–22.
Kemendikbud. (2018). Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS Kelas IX. Edisi Revisi 2018. Jakarta
kemendikbud. (2016). Buku Guru : Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS Kelas IX. Edisi Revisi 2016.
Jakarta.
Permendiknas No 11 Tahun 2005. (2005). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11
Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran. Depdiknas Website:
Https://Jdih.Kemdikbud.Go.Id/Arsip/Permen _tahun2005_nomor11.Pdf, Hlm: 1-5.
https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/permen _tahun2005_nomor11.pdf
Prihantoro, N. A., Warsono, W., & Sunarto, S. (2017). ANALISIS ISI BUKU TEKS PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL KURIKULUM 2013 KELAS VII SMP/MTS. The Indonesian Journal of
Social Studies, 1(1), 1-10.
Setiawan Iwan dkk. 2016. Ilmu Pegetahuan Sosial. Jakarta: Kementerian pendiidikann dan
Kebudayaan
Vinco, M. S. M. (2018). Kontekstualisasi Kehidupan Masa Praaksara di Indonesia: Analisis Buku
Teks Pembelajaran Sejarah. Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 1(2), 105-11

Anda mungkin juga menyukai